Anda di halaman 1dari 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN KALIMANTAN It SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, KEGIATAN PEKERJAAN PROGRAM BANTUAN PSU TA. 2023 LOKASI: GRIYA MAKROMAN INDAH ~ KOTA SAMARINDA PROVINS! KALIMANTAN TIMUR RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN KALIMANTAN It SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEGIATAN PEKERJAAN PROGRAM BANTUAN PSU TA. 2023 LOKASI: GRIYA MAKROMAN INDAH ~ KOTA SAMARINDA PROVINS! KALIMANTAN TIMUR, METODE PELAKSANAAN LOKASI PEKERJAAN PERUMAHAN GRIYA MAKROMAN INDAH — KOTA SAMARINDA JUMLAH UNIT BANTUAN 78 UNIT SYARAT-SYARAT UMUM 4.1 UMUM ‘Metode Teknis ini bertujuan agar dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Pihak Pengembang sebagai Kontraktor Pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mempetajari secara seksama seluruh Metode Kerja dengan Gambar Rencana Pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Pinak Pengembang diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Pengawas Lapangan untuk segera mendiskusikan penyelesaian permasalahan, 4.2 LINGKUP PEKERJAAN Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini sertamengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan- bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung, ‘sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna, 1.3 SARANA KERJA Pihak Pengembang sebagai Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja dan wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan dan material di lokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal lain yang dapat mengganggu pekerjaan. Semua sarana persyaratan kerja sangat dibutuhkan, sehingga kelancaran dapat memudahkan pekerjaan di lokasi tercapai 1.4 GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN 1.4.1 Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam metode kerja serta gambar-gambar yang ada dalam uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan di lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut 142 143 144 145 146 kepada Pengawas Lapangan secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Pengawas Lapangan berunding terlebin dahulu dengan Pihak direksi. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat di Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. in alasan oleh ‘Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesailterpasang, Mengingat masalah ukuran ini sangat penting dalam pekerjaan, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebin dahulu semua ukuran yang tercantum seperti ketinggian, lebar ketebalan, luas penampang dan lain- lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan Kontraktor wajib merundingkan terlebih dahulu dengan Direksi dan Pengawas. Kontraktor tidak dibenarkan merubah dan atau mengganti_ ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawas Lapangan. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi ‘tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujul di tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat difihat Pengawas Lapangan dan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen- dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberl Tugas. 1.5 GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH 154 15.2 153 Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau Produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan. Contoh-contoh material adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan Kualitas Kerja, Hal Ini akan dipakai oleh Pengawas Lapangan untuk menilai dahulu Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh material yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas 154 155 156 1.5.7 158 15.9 1.5.10 Lapangan. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh material harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas Lapangan. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh- contoh material dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak. Pengawas dan direksi akan memeriksa gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh material yang hasiInya dapat menolak atau menyetujui dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat keindahan. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh material sampai disetujui Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh material, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan ‘dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan ‘Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh- contoh material yang harus disetujui Konsuttan Pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh material harus dikirimkan Kontraktor kepada Pengawas Lapangan dalam 3 (tiga) set, masing-masing 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set salinan. Pengawas Lapangan akan mencantumkan tanda-tanda "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan’ atau "Telah “Diperiksa Dengan Perubahahan" atau "Ditolak". Satu salinan ditahan oleh Pengawas Lapangan untuk arsip, satu salinan untuk direksi, sedangkan yang ketiga dikembalikan kepada Kontraktor yang bersangkutan. Contoh-contoh material yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Pengawas Lapangan. 4.6 JAMINAN KUALITAS. 164 1.6.2. Kontraktor menjamin pada pemberi Tugas, Perencana dan Pengawas Lapangan, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama semua baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup ‘memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini ‘Sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya 1.7 CONTOH-CONTOH MATERIAL 174 Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh material tersebut diambil dengan jalan atau cara sederikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh material tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya. 1.8 MATERIAL DAN TENAGA KERJA 184 Seluruh peralatan dan material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus dalam kondisi baik. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya 1.9 KLAUSAL DISEBUTKAN KEMBALI 194 1.92 Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-kiausal yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan Jain-ain untuk segala "claim" atau tuntutan terhadap hak-hak khusus 4.10 KOORDINAS! PEKERJAAN. 1.10.4 1.10.2 1.10.3 1.10.4 1.10.5 Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus dikoordinasikan terhadap seluruh bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus di Koordinasi lebih dahulu agar gangguan dan konflk satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Merinci setiap pekerjaan sampai dengan detail bertujuan untuk menghindari gangguan dan konflit, serta harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat syarat, metode pelaksanaan, gambar - gambar dan instruksi-instruksi tertulis dari Pengawas Lapangan. Pengawas Lapangan berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas Lapangan dalam pengontrolan terhadap Kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas Lapangan harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang dipertukan untuk ini menjadi tanggung jawab kontraktor. 1.11 PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN. 4414 12 1113 1.114 115 111.6 AAT 1.118 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam metode pelaksanaan ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya UU No. 18 tentang Jasa Konstruksi Tahun 1999 Peraturan Semen Portland indonesia NI-08. Peraturan SNI 1744-2012 Peraturan SNI 8457- 2017 Peraturan SNI 4431-2011 Peraturan SNI 1974 Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan olen Jawatan/instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. 111.9 140.41 1.11.12 1.14.13 11nd 111.15 111.16 1anA7 1.14.18 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujul Direksi Metode pekerjaan dan Spesifikasi Teknis Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, Berita Acara Penunjukkan. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor Surat Perintan Kerja (SPK). Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan. 4.12 SHOP DRAWING. 1424 1.122 Harus_ selalu berdasarkan desain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari jat_gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur Pengawas Lapangan. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain yang dipertukan. SYARAT-SYARAT KHUSUS. Berikut ini metode pelaksanaan untuk item pekerjaan utama pada Kegiatan PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN PSU PERUMAHAN MBR TAHUN ANGGARAN 2023, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 12 MOBILISAS! Mobilisasi Staff dan Personit Staff dan Personil yang akan ditempatkan dalam penyelesaiaan kegiatan ini adalah staff yang sudah mempunyai pengalaman dan sertiikat keahlian di bidangnya. Mobilisasi Alat Jumilah dan jenis alat yang diperiukan untuk penyelesaian kegiatan ini adalah: + Conorete Vibrator = 1 Unit + Conerete Cutter = 1 Unit Mobilisasi Staff dan Personil serta Alat dilakukan sesuai dengan kebutuhan lapangan pada saat akan melaksanakan masing-masing item pekerjaan. FIELD ENGINEERING (REKAYASA LAPANGAN) Rekayasa Lapangan dilakukan Penyedia Jasa bersama-sama dengan Direksi dan Tenaga Ahli sebagal Pengawas guna mencari dan mengetahui data-data akurat dilapangan yang berkaitan erat dengan desain yang ada dan juga berhubungan dengan volume-volume pekerjaan, sehingga dan data survey awallrekayasa fapangan ini dapat dipastikan bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan sesual dengan desain yang ada atau dapat juga dilakukan perubahan-perubahan sesual kondisi dilapangan jika memang dipertukan. Dari data survey ini juga dapat dihitung volume dari masing-masing item pekerjaan (bila dipertukan) untuk kemudian dibandingkan dengan volume yang tertera dalam kontrak sehingga dapat dievaluasi pertu atau tidaknya pekerjaan tambah-kurang. Pekerjaan Survei awal ini diantaranya meliputi pengukuran Panjang, Lebar, Pengukuran elevasi-elevasi, Penentuan titik-tiik atau batas-batas awal dan akhir dari masing-masing item pekerjaan sesuai dengan desain yang ada 3.2 3.3 Personil/Tenaga, Peralatan, Bahan dan Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan PersoniTenaga + Pelaksana Pekerjaan :- SKT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan (TS 028) + Petugas Keselamatan Kontruksi ;- ST K3 Kontruksi atau Sertfikat Pelatihan K3 PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Pembersihan Lokasi dan Pengukuran Teknis pelaksanaan pekerjaan ; a. Persiapan Pekerjaan + Pembersihan terhadap masing-masing ruas jalan yang menerima bantuan. + Persiapan Lahan Kerja serta Bahan dan Material yang akan digunakan * Pengukuran lokasi kerja sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan berfangsung disesuaikan dengan kondisi aktual di lokasi pekerjaan + Jika terdapat ruas jalan yang rusak maupun berlubang Pihak Pengembang atau Kontraktor diwajibkan untuk membenahi serta memperbaiki lokasi pelaksanaan pekerjaan sebelum lanjut ke pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan Papan Nama Proyek ‘Teknis pelaksanaan pekerjaan ; a. Persiapan pekerjaan Papan Nama Proyek ; + Pembuatan Papan Nama Kegiatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang sudah tertera, = Papan Nama kegiatan dipasang pada area strategis dan tidak menggangu kinerja maupun mobilitas pada masa pelaksanaan pekerjaan berjalan, Pekerjaan Shop Drawing dan As-built Drawing Teknis pelaksanaan pekerjaan a. Persiapan pekerjaan Shop Drawing dan As-built Drawing ; + Pembuatan Shop Drawing dan As-built Drawing dilakukan oleh Pihak Pengembang mengacu dalam proses pelaksanaan fisik. * Shop Drawing dan As-built Drawing sesuai dengan kondisi aktual lokasi pekerjaan. 4. PEKERJAAN BETON (SUB PEKERJAAN PERKERASAN) 4.1 Pekerjaan Beton Kurus K-125 (Tebal -§ Cm) Teknis pelaksanaan pekerjaan ; a. Persiapan pekerjaan + Pembuatan dan pengajuan Shop Drawing pekerjaan. + Approval Material dan Working Permit. + Persiapan lahan kerja, = Persiapan alat dan bahan, antara lain : Concrete Vibrator, Cangkul, Sekop, Bekisting, Pelumas Bekisting, Kayu Perancah, Plastik Cor, Palu, Paku, dll. b. Pelaksanaan pekerjaan ; = Menyiapkan dan memasang bekisting dilapangan sesuai dengan gambar shop drawing. ‘+ Menyiapkan, menyediakan, memasang Kayu Perancah sebelum memulal pengecoran. ‘+ Sebelum pekerjaan, komposisi campuran Beton Kurus (Lean Concrete) dengan kualitas Kuat tekan beton K-125 harus mendapat persetyjuan pihak pengawas lapangan, dan direksi teknis terlebih dahulu. ‘= Sebelum Beton Kurus ditumpah/dituang sebelumnya dilakukan Slump Test Lapangan. = Tebal Beton Kurus (Lean Concrete) adalah § cm, dengan lebar 4 Meter. = Penghamparan Beton Kurus (Lean Concrete) yang kemudian diratakan ddan dirapikan * Sebelum dilakukan pengecoran beton di atasnya, Beton Kurus (Lean Concrete) sebagai lantai kerja harus kering dan mencapai umur beton minmal 14 hari serta pertu dilakukan perawatan secara rutin berkala, + Mempersiapkan terpal atau alat bantu lainnya apabila terjadinya perubahan cuaca = Memasang rambu-rambu dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada saat pekerjaan pengecoran dilaksanakan, 42 Pekerjaan Beton SC 3,5 MPa (Ready-Mix Concrete) Teknis pelaksanaan pekerjaan ; a. Persiapan pekerjaan ; + Pembuatan dan pengajuan Shop Drawing pekerjaan. + Approval Material dan Working Permit, ‘= Trial Mix minimal 7 hari sebelum pelaksanaan berjalan. + Pastikan Beton Kurus (Lean Concrete) telah Siap/Cukup Umur. + Persiapan alat dan bahan, antara lain : Beton SC 3,5 MPa, Conerete Vibrator, Concrete Cutter, Cangkul, Sekop, Bekisting, Pelumas Bekisting, Kayu Perancah, Plastik Cor, Palu, Paku, dll b. Pelaksanaan pekerjaan = Menyiapkan dan memasang bekisting dilapangan sesuai dengan Shop Drawing Pekerjaan. + Menyiapkan, menyediakan, memasang plastik cor sebelum memulai pengecoran, + Mempersiapkan terpal atau alat bantu lainnya apablla terjadinya perubahan cuaca. * Memasang rambu-rambu dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada saat pekerjaan pengecoran dilaksanakan, = Pengecoran permukaan atas beton menggunakan alat bantu untuk membuat tekstur permukaan beton menjadi rata, + Lakukan Slump Test dan pembuatan Sampel Beton untuk setiap ruas jalan yang mendapat bantuan. = Membuat Alur Beton (Grooving) pada permukaan jalan beton. Pekerjaan ini dilakukan setelah beton cukup keras untuk di garis (#15 menit setelah penghamparan). Pembuatan Alur Beton ini dilaksanakan dengan menggunakan sikat besi, pipa paralon yang dibentuk atau kayu yang dimodifikasi dengan menggunakan kawat, Pembuatan Alur Beton ini bertujuan agar permukaan jalan tidak licin pada saat dilalui kendaraan. = Laksanakan Perawatan Beton (Curing) yang dilakukan secara berkala, * Bagian jalan yang telah dilakukan penghamparan harus dilindungi dari panas matahari secara langsung dan beton harus selalu disiram air serta ditutup dengan karung basah/karung goni atau geotek non woven selama ‘dua minggu. Jika karung basah sudah mengering, disiram dengan air lagi. Air yang digunakan untuk perawatan beton harus air bersin. Perawatan beton (curing) juga dapat dilakukan dengan menyemprotkan curing compound selama permukaan beton belum mengering dan pembukaan bekisting selama 28 hari setelah penghamparan. * Tahap akhir dari pekerjaan melakukan pekerjaan joint sealant bila dipertukan, PERALATAN ; = Concrete Vibrator * Concrete Cutter | Meteran * Gergaji + Cangkul + Catutan "= Sekop + Palu + Alat Bantu Lainnya BAHAN ; = Beton K-125 = Beton SC 3,5 MPa + Bekisting + Kayu Perancah * Plastik Cor (Polythene) * Couring Compound + Pelumas/Minyak Bekisting + Benang Kerja = Paku + Aspal Cair/Sealent ¥ PELAKSANAAN TEKNIS K3 : T No} Tem IDENTIFIKAS! BAHAYA | —_ANTISIPASI eee PEKERJAAN aera [7 |Perkerasan | - Gangguankesehatan | - Pekerja harus ~ Menengah | Beton akibat kondisi secara_ | menggunakan Alat | umum Pelindung Diri | | | (APD) seperti ~ Kecelakaan akibat Sepatu safely, | - Menengah | terkena cangkul, kaca mata, | sekop, cetok, dan masker, rompi peralatan lainnya reflector, sarung tangan dan helm ~ Tertuka akibat | terkenaftergencet batu | - Daerah disekitar pecan pekerjaan harus | | iver rambu- - Terjadiintasi pada | rambu peringatan | - Menengah | uit dan paru-paru | | akibat adukan beton | - Disediakan Kotak | | P3K diokasi | | Terluka akibat terkena | pekerjaan ~ Menengah | htergencet gerobak | orong | | - Terlukanergencet | ~ Menengah akibat operasional concrete mixer | 5, JOINT SEALANT (BAHAN ASPAL) (SUB PEKERJAAN PERKERASAN) ‘Sealant adalah bahan yang dapat melekat ke setidaknya dua permukaan dan mengisi ruang di antara itu sebagai pembatas atau lapisan pelindung. Sealant tersebut digunakan untuk mengisi celah, ketahanan atau mengakomodasi gerakan antara substrat, dan menjaga air atau udara keluar. ‘Agar pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, penyedia jasa ‘akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut ; ‘Memotong penampang beton menggunakan alat (Concrete Cutter) dengan jarak yang sudah tertera pada gambar kerja (Shop Drawing). * Membersihkan bagian bidang penampang beton yang sudah terpotong tersebut agar memudahkan dalam pemasangan. + Memotong penampang beton sesuai dengan panjang segment yang tertera pada gambar kerja (Shop Drawing). + Memotong penampang beton harus tegak lurus dan diberi sedikit air pada saat memotong permukaan penampang beton, pemotongan harus tegak lurus tidak kurang dari % dari permukaan beton. '* Pemotongan segment penampang beton dilakukan sehari setelah masa pengecoran dengan jarak per segment 4 meter. * Pengisian Sealant ke penampang beton menggunakan Aspal yang telah dicairkan dan tersedia di iokasi pekerjaan. PersoniilTenaga, Peralatan, Bahan dan Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan Personil/Tenaga + Pelaksana Pekerjaan :~ SKT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan (TS 028) © Petugas Keselamatan Kontruksi ;- SKT K3 Kontruksi atau Serfifikat Pelatinan K3 PERALATAN * Concrete Cutter = Gerobak Dorong * Wadah Air untuk Mesin Cutter + Wadah untuk Aspal Cair + Ait Bantu Lainnya BAHAN = Aspal Cair ¥_PELAKSANAAN TEKNIS K3 : No TEM IDENTIFIKASI BAHAYA|} —anrisipasi | RESIKO PEKERJAAN | BAIAYA ‘Joint Sealant |- Gangguan kesehatan | - Pekerja harus = Menengah | | | (Aspaicait) | akibat kondisi secara. | _menggunakan Alat | | umum Pelindung Diri | (APD) seperti |. Kecetakaan akibat Sepatu safety, | - Menengah terkena aspal panas, | kaca mata, dan peralatan bantu. | masker, rompi lainnya | reflector, sarung tangan dan heim |- Menengan tajam pekerjaanharus | diberi rambu- rambu peringatan | P3K dilokasi - Menengah | | | | - Terkena benda-benda | - Daerah disektar | | | pekerjaan | | ~ Disediakan Kotak | 6. SYARAT PENGUJIAN BETON 6.1 Penggunaan benda uji disesuaikan dengan pengujian yang akan dilakukan menurut spesifikasi teknis dan gambar. Jika pengujian Kuat Lentur (contoh, SC 3,5 MPa) menggunakan benda uji "Balok", pengujian Kuat Tekan (contoh, beton K-125) menggunakan benda ji “Kubus", pengujian Kuat Tekan (contoh, F'e 9,8 MPa) menggunakan benda uji “Silinder’. Pengujian dilaksanakan di laboratorium yang telah terstandarisasi atau di UPTD Kabupaten/Kota. 6.2 Untuk pengujian beton SC 3,5 MPa menggunakan benda ull “Balok” (15 x 15 x 60) Pengujian Kuat Lentur dengan umur pembanding maksimal di 28 hari sesuai SNI 8457. Sedangkan untuk beton Kurus menggunakan beton K-125 menggunakan benda uji “Kubus" (15 x 15) Pengujian Kuat Tekan dengan umur pembanding maksimal di 28 hari sesuai SNI 8457. Pengujian dilaksanakan di laboratorium yang telah terstandarisasi atau di UPTD Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai