Garuda 1291832
Garuda 1291832
Abstract
Abstrak
1
PENDAHULUAN kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi
yang bersifat financial (Farid dan Siswanto, 2011:2).
Laporan keuangan menggambarkan bagaimana Prinsip-prinsip akuntansi adalah konsep dasar
kinerja perusahaan sudah berjalan dengan baik atau atau anggapan dasar yang digunakan oleh para
belum. Informasi yang disajikan dalam laporan akuntan dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi.
keuangan akan digunakan untuk mengambil suatu Menurut Belkaoui (2011:277) prinsip-prinsip
keputusan oleh pengguna laporan keuangan. akuntansi terdapat 8 prinsip, di antaranya: 1) Prinsip
Prinsip akuntansi yang berlaku umum memberikan 2) Prinsip objektivitas 3) Prinsip konsistensi 4) Prinsip
fleksibilitas bagi manajemen dalam menentukan pengungkapan penuh 5) Prinsip konservatisme 6) Prinsip
metode akuntansi yang dapat digunakan oleh materialitas.
perusahaan (Bahaudin dan Provita, 2011). Manajer Konservatisme adalah sikap atau aliran dalam
sebagai pengelola perusahaan dapat menentukan menghadapi ketidakpastian untuk mengambil
kebijakan guna mengoptimalkan nilai perusahaan, tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang
serta mampu mengelolanya secara efektif dan efisien. terjelek dari ketidakpastian tersebut (Suwardjono,
Aktivitas di dalam perusahaan dilingkupi dengan 2010:245). Prinsip konservatisme dapat digunakan
ketidakpastian. Melihat ketidakpastian tersebut, agar berhati-hati terhadap suatu keadaan yang tidak
penerapan prinsip konservatisme dirasa tepat pasti untuk menghindari optimisme berlebihan dari
diterapkan dalam laporan keuangan perusahaan. manajemen dan pemilik perusahaan (Indrayati,
Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati- 2010). Konservatisme dianggap tepat diterapkan
hatian terhadap suatu keadaan yang tidak pasti untuk untuk menghadapi segala aktivitas perusahaan yang
menghindari optimisme berlebihan dari manajemen dilengkapi oleh ketidakpastian agar selalu berhatihati.
dan pemilik perusahaan (Indrayati, 2010). Prinsip ini Model pengukuran konservatisme dihitung
mengakui biaya dan rugi lebih cepat, pendapatan dan menggunakan rumus Givoly dan Hayn (2002) seperti
untung lebih lambat. Banyak pihak yang mendukung yang digunakan oleh Pratanda (2014):
dan menolak konsep konservatisme, karena laporan
keuangan yang disajikan dengan menggunakan NIit - CFOit
CON_ACC =
prinsip konservatisme akan mengakibatkan laporan TAit
keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengevaluasi risiko perusahaan Keterangan :
(Haniati dan Fitriany, 2010). Namun terlepas dari CON_ACC: Tingkat konservatisme akuntansi
perdebatan tersebut, prinsip akuntansi konservatif NIit : Laba sebelum extraordinary items
tetap banyak digunakan dalam penyusunan laporan + depresiasi dari perusahaan i pada
keuangan tahun t
Terdapat beberapa masalah penelitian yang terkait CFOit : Arus kas dari kegiatan operasi
dengan konservatisme akuntansi di Indonesia, yang perusahaan i pada tahun t
dikarenakan beberapa faktor dimana salah satunya TAit : Total Aktiva perusahaan i pada
adalah masih banyaknya perusahaan yang belum tahun i
menerapkan akuntansi konservatif dalam laporan
keuangannya. Salah satunya terjadi pada perusahaan. Apabila CON_ACC bernilai negatif, maka ada
PT. KAI yang melakukan manipulasi data pada indikasi diterapkannya konservatisme akuntansi,
laporan keuangan tahun 2006 dimana sejumlah pos yang disebabkan laba lebih rendah daripada cash flow
yang sebetulnya harus dinyatakan sebagai beban operasional yang diperoleh perusahaan pada periode
tetapi malah dinyatakan sebagai aset perusahaan. tertentu. Sementara itu, penggunaan laba sebelum
Pada tahun tersebut yang sebenarnya perusahaan extraordinary items bertujuan untuk menghilangkan
mengalami kerugian sebesar Rp63 Miliar, tetapi elemen yang menyebabkan pertumbuhan laba
dicatat meraih keuntungan sebesar Rp6,9 Miliar. meningkat dalam satu periode tertentu yang tidak
Kejadian tersebut yang menjadikan RUPS pun akan timbul dalam periode lainnya (Givoly dan Hayn,
dipending karena tidak adanya tandatangan dari salah 2002).
satu komisaris yang menyadari hal tersebut. Financial Distress merupakan perusahaan yang
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1) Laporan keuangan mengalami gejala-gejala awal tentang penurunan
adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan kondisi laporan keuangan perusahaan (Risdiyani
dan kinerja keuangan suatu entitas dan merupakan dan Kusmuriyanto, 2015). Kesulitan keuangan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan ini jangka pendek yang biasanya bersifat jangka pendek,
menampilkan peristiwa ekonomi yang dikuantifikasi tetapi bisa berkembang menjadi parah pada masa ke
dalam nilai moneter. Informasi di dalam laporan depannya. Indikator kesulitan keuangan dapat dilihat
keuangan diharapkan mampu memberikan bantuan dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan,
KA FD KI P KESIMPULAN
Mean 0,195 3,179 75,49 0,293
Maximum 0,449 10,886 96,09 1,435 Berdasarkan hasil pengujian regresi panel data
Minimum 0,016 0,599 46,60 0,049 menggunakan random effect, Financial Distress,
Std. Dev. 0,116 2,192 17,25 0,342 Kepemilikan Institusional, dan Profitabilitas
Observations 40 40 40 40 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Sumber : Data diolah penulis (2017)
Konservatisme Akuntansi pada perusahaan sektor
food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan Indonesia tahun 2011-2015. Secara parsial Financial
menggunakan metode random effect dalam regresi Distress dan Profitabilitas berpengaruh secara
data panel di tunjukkan pada Tabel 2. Dari uji signifikan dengan arah positif terhadap Konservatisme
metode random effect model hasil regresi data panel Akuntansi pada perusahaan sektor food and beverages
metode common effect yang tersaji pada Tabel 2, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
diperoleh nilai R2 (R-Squared) sebesar 0.254574 2015. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh
atau 25,45%. Hal ini mengindikasikan bahwa terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan
variabel independen yang terdiri dari financial sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa
distress, kepemilikan institusional, dan profitabilitas Efek Indonesia tahun 2011-2015.
mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
konservatisme akuntansi sebesar 25,46% sedangkan penulis memberikan saran untuk pengembangan bagi
sisanya sebesar 74,54% dipengaruhi oleh variabel penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut:
lain di luar penelitian. a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai menambahkan dan menguji beberapa variabel
prob (F-static) adalah sebesar 0.013350 atau lebih lain yang masih berkaitan dan diduga memiliki
kecil dari 5%, maka H0 ditolak, berarti bahwa variabel pengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
independen dalam penelitian ini, yaitu financial b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
distress, kepemilikan institusional, dan profitabilitas penelitian dengan menggunakan sampel yang
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh berbeda selain perusahaan food and beverages
terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sektor food and beverages periode 2011-2015. c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa: lebih lanjut mengenai salah satu variabel
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.067233 0.5359
Idiosyncratic random 0.062566 0.4641
Weighted Statistics
R-squared
0.254574 Mean dependent var 0.074806
Adjusted R-squared 0.192455 S.D. dependent var 0.070237
S.E. of regression 0.063118 Sum squared resid 0.143418
F-statistic 4.098172 Durbin-Watson stat 1.948202
Prob(F-statistic) 0.013350
Sumber : Data diolah penulis (2017)