RITUS PEMBUKA
Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-
Mu sesuai dengan kasih setia-Mu
PENGANTAR
Kasih merupakan dasar semua perintah. Kasih dan kesetian Allah
diwujudkan dengan selalu mencari yang hilang dan tidak ingin satupun
umat-Nya hilang, sebagaimana yang akan didengar dalam Injil hari ini.
Sebagai jemaat, kita pun bertanggung jawab atas saudara yang berdosa,
namun dengan kasih dan kesetiaan kita turut menyertai proses mengajak
saudara kita kembali kepada Allah dalam doa dan kelemahlembutan.
DOA KOLEKTA
I : Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau menghendaki agar kami saling
mengingatkan dalam cinta kasih. Semoga kami tidak tinggal diam ketika
melihat kejahatan ataupun buta terhadap kelaliman tetapi mau ikut
serta membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah
sepnajang segala masa. Amin.
1
U : Amin
LITURGI SABDA
BACAAN PERTAMA Yehezkiel 33:7-9
“jika engkau tidak berkata apa-apa kepada orang jahat, Aku akan
menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya dari padamu ”
Mazmur
2
Bait Pengantar Injil : (Umat berdiri)
DOA UMAT
I : Tuhan Yesus bersabda : “Dimana ada dua atau tiga orang berkumpul
atas nama-Ku, disitulah Aku hadir.” Maka dengan Yesus di Tengah -
tengah kita dapatlah kita berdoa kepada Bapa di Surga.
L : Bagi Gereja masa sekarang.
Ya Bapa, tabahkanlah Gereja-Mu pada masa sekarang ini, agar berani
menyuarakan peringatannya terhadap ketidakadilan dan kekerasan
yang berkecamuk di tengah Masyarakat.
U :Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan
kebenaran dalam Kristus.
L : Bagi semua yang mencari kebenaran.
Ya Bapa, bimbinglah mereka yang mencari kebenaran, semoga
perjumpaan dengan umat-Mu membawa mereka kepada Kristus, Sang
Kebenaran Sejati.
U :Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan
kebenaran dalam Kristus.
L : Bagi keluarga-keluarga yang tidak dikaruniai anak.
Ya Bapa, hiburlah keluarga-keluarga yang tidak dikaruniai anak
dengan kasih-Mu sehinggah mereka menyadari bahwa masih ada
anak-anak yang membutuhkan uluran cinta dan kasih saying mereka.
3
U : Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan
kebenaran dalam Kristus.
L : Bagi kita semua di sini.
Ya Bapa, curahkanlah kami cinta kasih-Mu, sehingga kami dapat
mencintai siapapun juga tanpa membeda-bedakan.
U : Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan
kebenaran dalam Kristus.
Imam : Ujud–ujud khusus dalam Misa ini ………(hening sejenak)
.... Kami mohon ….
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Allah Bapa kami, karena diperkuat oleh Sabda-Mu, maka setiap kami
mengikuti Ekaristi kami ulangi pilihan kami pada Putera-MuEngkaulah
yang memberi kami kekuatan agar kami semakin menyelami tuntutan-
tuntutan pilihan itu. Semoga Kau terima usaha saling cinta kasih kami
dalam korban Yesus Kristus, Putera-Mu dan Tuhan kami.
U : Amin
LITURGI EKARISTI
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN (Umat
berdiri)
Imam : Marilah berdoa (hening sejenak)
Ya Allah, terimalah persembahan kami yang kami hunjukkan kepada-
Mu sebagai kenangan akan cinta kasih Putera-Mu kepada kami.
Semoga kami pun dapat meneladani Dia. Sebab Dia lah Tuhan,
Pengantara kami. Amin
5
ANTIFON KOMUNI
Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan
Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.
RITUS PENUTUP
Pengumuman (Umat duduk)
6
WARTA PAROKI
ST. THERESIA MALALAYANG
(10 September 2023)
LAPORAN KEUANGAN
7
Untuk proses pengumpulan Kolekte dapat berupa tunai dan non tunai
dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Tutorialnya
bisa dilihat di Channel YouTube Paroki Santa Theresia Malalayang
8
9
1
0
PETUGAS LITURGI
Minggu, 17 September 2023 HM Biasa XXIV
Misa I : 07.00 Misa II : 09.00 Misa III : 18.00
Koor KBK St. Carolus Baromeus WR St Maria
Lektor Ibu Henny Tayu SMP St Theresia Vecky Poekoel
Pemazmur Dhea Siregar Marsiano Rembean
Ruang Katekese
SAKRAMEN EKARISTI
Mujizat Ekaristi
Paus Yohanes Paulus II mempersembahkan Misa
Dalam Sakramen Ekaristi, Roti & anggur yang dikonsekrasikan oleh imam berubah menjadi Tubuh &
Darah Kristus lalu kemudian pada saat komuni kita menyambutnya dengan Hormat sekali, Pada hari
kamis Putih sakramen di Tahtakan kemudian diarak. hal ini adalah suatu hal yang tidak akan
diragukan kebenarannya oleh Gereja Katolik karena Roti & anggur yang dikonsekrasikan oleh imam
berubah menjadi Tubuh & Darah Kristus paham ini mempunyai dasar alkitabiah yang sangat kuat
sekali misalnya dalam:
1.Injil Matius bab 26:26-29 dimana pada saat merayakan perjamuan terakhir Yesus berkata
"AMBILLAH, MAKANLAH, INILAH TUBUH-KU" & "MINUMLAH, KAMU SEMUA DARI CAWAN INI.
SEBAB INILAH DARAHKU..." dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa Roti & anggur itu benar-benar
Tubuh & Darah Yesus, karena dalam perikop tersebut Yesus tidak berkata "makanlah, umpamakan
ini Tubuh-Ku" Tetapi Yesus berkata "INILAH TUBUH-KU".
2.Injil Lukas 22:14:23, Lukas menekankan Perkataan Yesus "Perbuatlah ini menjadi Peringatan Akan
Aku".
3.Injil Yohanes 6:25-59, Yesus menyatakan "Daging-ku adalah Benar-Benar Makanan & Darah-ku
adalah Benar-Benar Minuman", Yesus Juga menyatakan bahwa Ekaristi adalah jaminan Kehidupan
Kekal "Barangsiapa makan Daging-Ku & Minum Darah-Ku, ia mempunyai Hidup yang Kekal & Aku
1
1
akan Membangkitkan dia pada akhir Zaman", Yesus juga menyatakan Bahwa dengan ekaristi Kita
bersatu dengan Yesus "Barangsiapa Makan daging-Ku & Minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku &
Aku di dalam dia" Yesus menyatakan hal ini bukan sebagai bahasa simbol / lambang tetapi yang
sebenarnya sehingga orang yahudi berkata "perkataan ini sangat keras siapakah yang sanggup
mendengarkannya" ini menunjukkan Yesus berkata bukan dengan bahasa lambang (nb: Orang
Yahudi tidak bisa menerima Kanibalisme) 1. Saudara kita dari Gereja Protestan mengatakan Yesus
sebenarnya bicara dengan bahasa lambang buktinya "Rohlah yang memberi hidup daging sama
sekali tidak berguna perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah Roh yang Hidup"
(Yohanes 6:63) bila diteliti lebih lanjut Yesus berbicara "daging-Ku" ketika ia berbicara tentang
Ekaristi sedangkan pada Yohanes 6:63 Yesus hanya berkata "daging" dan kata-kata terakhir Yesus
dalam ayat ini "perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah Roh yang Hidup" Yesus
dalam hal ini tidak membicarakan Ekaristi lagi tetapi membicarakan tentang murid-murid yang
mengundurkan diri itu.
4.Surat Paulus yg 1 kepada Jemaat di Korintus 11:17-33, Rasul Paulus dalam suratnya menekankan
Kesakralan Ekaristi "Barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan Roti atau minum cawan
Tuhan ia berdosa terhadap Tubuh & Darah Tuhan" dan secara langsung juga menekankan bahwa
Roti & Anggur yang telah diberkati (Dikonsekrasikan) benar-benar berubah menjadi TUBUH &
DARAH TUHAN YESUS sendiri.
Seringkali ini menimbulkan pertanyaan dan dipertentangkan dengan kemahahadiran Tuhan. Dalam
hal ini kita harus membedakan antara 'kehadiran spiritual' dan 'kehadiran nyata'. Memang benar
Tuhan hadir di mana-mana dalam setiap jiwa yang berada dalam keadaan rahmat, ini adalah
'kehadiran spiritual'. Sedangkan dalam hosti yang telah dikonsekrasi, kehadiran Tuhan bersifat unik,
dan khusus, hal ini dikenal sebagai 'Kehadiran Nyata' (Real Presence) dengan demikian kita perlu
menunjukkan penghormatan yang khusus, karena Tuhan sendiri telah menunjukkan kehadiran-Nya
secara khusus.
Dalam perjalanan sejarah Gereja Katolik, hal ini bukan tidak menimbulkan perdebatan. Misalnya
saja pada jaman reformasi, Luther melihat peristiwa ini sebagai co-substansi dimana Tubuh dan
Darah Kristus ada bersama dengan roti dan anggur. Bahkan Calvin lebih jauh lagi melihat hosti
sekedar simbol/perlambang kehadiran Kristus saja dan bukan kehadiran Kristus yang aktual
sehingga seseorang yang menerimanya hanya diartikan menerima Kristus secara spiritual.
Pandangan ini di tolak secara tegas oleh Gereja Katolik pada Konsili Trente.
Dalam pandangan Gereja Katolik, roti maupun anggur berubah sepenuhnya menjadi Yesus Kristus
secara keseluruhan, baik Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keallahan-Nya. Dengan demikian seseorang yang
menerima hosti berarti menerima Yesus Kristus secara keseluruhan. Perubahan ini adalah
perubahan yang benar-benar terjadi secara aktual, dengan demikian baik di mata orang Katolik
maupun bukan, roti dan anggur tersebut tetap merupakan Tubuh dan Darah Kristus.
Kehadiran Kristus tetap ada sepanjang bentuk roti dan anggur masih tetap ada. Ketika hosti yang
telah dikonsekrasi ditelan ataupun larut dalam air maka itu bukan lagi Tubuh dan Darah Kristus.
1
2
Jadi Tuhan Yesus dalam hosti tetap hadir pada diri penerima komuni selama hosti tersebut belum
larut/ditelan sehingga ia harus menghormati kehadiran Kristus secara khusus selama masa itu.
jadi saudara-saudari sebelum kita menyambut Sakramen Ekaristi ada baiknya kita yang memiliki
dosa berat mengakukan dosa terlebih dahulu karena kita menerima Yesus Tuhan Kita.
Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan
sumber http://www.imankatolik.or.id``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
1
3