Anda di halaman 1dari 16
PLN Tep.: (021) 5526716 REV:3 | PT PLN (PERSERO) NO. DOKUMEN HAL =1-16 NIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN Ui nou oHTRbus|BANTEN |“ PROSEDUR raaraoee iota Tangerang, Barten 15118 PK-DIS-3-06 5. POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUSI BANTEN | TUJUAN a b. c Prosedur ini digunakan sebagai pedoman dalam Pola Komunikasi Pengaturan Sistem Distribusi Banten Memberikan petunjuk persyaratan Keselamatan Kerja pada sistem 20 kV. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat bahaya-bahaya yang spesifk yang ditimbulkan akibat salah koordinasi dan manuver dalam Kondisi Normal (Pemelinaraan Jaringan) maupun Gangguan pada Sistem 20 kV Gardu Induk, d. Memberikan petunjuk persyaratan kerja pada lingkup koordinasi dan manuver dalam kondisi normal maupun gangguan pada sistem 20 kV. RUANG LINGKUP PROSEDUR Prosedur ini berlaku di selurun daerah operasi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Disiribusi Banten (UP2D) dan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di wilayah kerja UID Banten Terkait Pola Komunikasi Pengaturan Sistem Distribusi yang meliputi a. Operator 20 kV Gl b. _ Piket Pengatur UP2D. c. Piket Pengatur UPS. 4d. Piket Pengatur ULP. REFERENS! a. _Undang — undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No, 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja c.Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan industrial dan Pengawas Ketenagakerjaan No. Kep-311/BW/2002 Tentang Sertifikasi kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik ‘e. Standing Operation Procedure: Melokalisir Gangguan SKTM dan SUTM di Distribusi Banten, f. Peraturan Kapolri No. 13 Tahun 2017 tentang Pemberian Bantuan Pengamanan pada Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 dan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.7 Tahun 2019, 9g. Peraturan Kepolisian Negara Republik indonesia No, 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa ISTILAH DAN DEFINIS! Istiah dan definisi yang dipakai dalam prosedur ini djelaskan secara rinci serta disusun berdasarkan abjad dituangkan pada dokumen Lampiran ISTILAH DAN DEFINIS| URAIAN PROSEDUR a. Management Representative Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpslinara sesuai dengan ruang lingkup. b. Manager Bagian Terkait ‘1.b.1. Memastikan seluruh personil pada pekerjaan sistem 20 kV Gardu Induk telah mengerti dan ‘melaksanakan prosedur ini. 1.b.2, Memastikan setiap pekerjaan sistem 20 KV Gardu Induk berupa Koordinasi, Manuver, Pengaturan maupun Penanganan Gangguan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 1.b.3. Memastikan setiap personil yang bekerja dalam sistem 20 kV Gardu Induk merupakan ppersonil yang kompeten berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, 1.b.4, Memastikan Fasilitas Operasi (Sistem SCADA) handal dan bekerja dengan baik. & Operator Gardu Induk 20 kV UP2D Banten yang bertanggung jawab melaksanaken pengoperasian instalasi Kopel 20KV d. PTM 20KV UPS bertanggung jawab melaksanakan Pengoperasian jaringan disiribusi sesuai SOP, ‘memastikan personil dan peralatan aman di operasikan. @. Dispatcer UP2D bertanggung jawab melaksanakan Pengoperasian jaringan distribusi sesuai SOP. PT PLN (PERSERO) NO, DOKUMEN HAL :2~16 ng, aren 15118 KERJA PK-DIS-3-06 “a Sendral Susman No.1, Sukasar iota Ta PLN Tep.: (021) ss20710 REV: 3 POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUS! BANTEN rig a a It aR Sar =) eam a ee BATE SELATAN a i sane) or ea aq caus Keterangan Diagram: ‘© Tanda (+) menunjukkan instruksi, kewenangan untuk melakukan instruksi atau perintah, ‘* Tanda (++) menuniukkan koordinasi atau laporan, kewenangan untuk melakukan koordinasi dan pelaporan, ‘+ CS = Call Sign id atau nama panggil yang digunakan dalam komurikast. “NNama_Gi" pada call sign gardu induk adalah sama dengan nama Gardu Induk tersebut, contohiiya GI Jatake call sign untuk Gardu Induk Jatak PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK DISTRIBUS! BANTEN “J Jenderal Sudimpan Not, Sukason iKoia Tangerang. Banten 16118 PLN Top : (021) 5526716 NO. DOKUMEN HAL : 3-16 PROSEDUR TGL 22-04-2022 KERJA 7 PKDISS05 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUSI BANTEN ‘Kou: Rt wurtah peratan yong balan rarghrong ra Eentaatkoreetora) ign patsane| floyana nt tooe pekoqeon dn SLAY ‘et etna pore fers peas va: Bane notes Fes teakone faspranen ve etna tortor sip eteean ronan ingen # eee PT PLN (PERSERO) NO. DOKUMEN HAL : 4-16 lr UC DIseeus,BAWTEN PROSEDUR rama Kota Tangerang, Banten 15118 PK-DIS-3-06 PLN Tete: (021) ssz0716 | REV:3 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUS! BANTEN f ‘Melakukan Pembebasan Tegangan Pada Segmen Jaringan TM ) 2) 3) 4) 5) 6) 2 Dispatcher dan PTM UP3 memahami Single Line Diagram jaringan dari penyulang yang akan dilakukan pembebasan tegangan. Dispatcher dan PTM UP3 memahami SOP Pekerjaan yang akan diiakukan pembebasan tegangan Setiap memberikan perintah manuver harus diucapkan dengan jeles dan dislang minimal 3x perintah pengulangan, Setiap menerima informasi perinteh harus diakukan konfirmasi dan diulang minimal 3x perintah Pengulangan Dispatcher dan PTM melakukan komunikasi awal memanggil Call Sign dengan bahasa komunikasi sebagai berkut “*CallSign_UP3*, DCC Banten" * Silahkan DCC Banten dengan *CaliSign_UP3*," Dispatcher menyebutkan aset yang akan dilakukan pembebasan tegangan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut **CallSign_UP3*, Kami akan keluarkan segmen *PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu/ LBS/ Recioser/ SSO* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gl" * * Jolas.... Silahkan dikeluarkan segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang* Gl *Nama GI*" Jika aset yang akan dibebaskan tegangan segmen Gardu Induk maka Disptcher melakukan bahasa komunikasi sebagai berikut * GI*CallSign_Nama_GI*, DCC Banten” “Silahkan DCC Banten dengan GI *CaliSign_Nama_Gi"* “GI *CallSign_Nama_Gl', Kami akan keluarkan dengan RC PMT “incoming/ Penyulang/KopeV/Lbs PS * Gi ‘Nama GI” * Jelas... Silahkan dikeluarkan dengan RC PMT “incoming/ Penyulang/KopeVLbs PS* GI “Nama GI"" ‘ika RC gagel Dapaicher memernahkan dengan behess komnkasleebagel bert Dispatcher: " cl “CalSion Opp! 20k", Silahkan lkeluarkan’ manual PMT. “incoming/ Penyulang/KopelLbs PS* Gl *Nama Gi*" * Jelas... Kami keluarkan secara manual PMT “Incoming/ Penyulang/KopeVLbs PS*GI*Nama GI* Dispatcher dan Opgi 20kV melakuken pencatatan pengeluaran PMT dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “PMT “Incoming/ Penyulang/KopelLbs PS * GI “Nama Gi" Sudah Keluar” elas... Pukul *waktu* PMT “Incoming/ Penyulang/KopelLbs PS * Gl ‘Nama GI* Sudah Keluar” “Monitor... Pukul *waktu* PMT ‘incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * Gl *Nama GI’ Sudah Keluar" Kondisi tidak ada tegangan balik maka dispatcher memerintahkan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut Dispalsigt:“Silahkan Cok indikator Tegangan pada kubike,jka indkator padam, keluarkan Pemisah Rell Kabel dan masukkan Grounding Kubikel” “Monitor... ndikator tegangan sudah padam, akan kami keluarkan Pemisah Rell Kabel dan masukkan Grounding Kubikel” PLN Tetp.: 021) s26716 REV:3 peer eee eee ee aoe PT PLN (PERSERO) NO. DOKUMEN = HAL : 8-16 UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR TGL : 22-04-2022 4 enderal Sudkman No.1, Sukasan iia Tangerang. Banton 16138 KERJA PK-DIS-3-06 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUS! BANTEN | Kondlsi ada tegangan balik pada PMT Penyulang yang akan dibebas tegangan maka dispatcher ‘memerintankan Opgi 20kV dengan bahasa Komunikasi sebagai benkut = “GI *CallSign_Nama_Gl", silakan lakukan pengecekan indikator tegangan pada ubikel” (OBGI2ORY : “Monitor... kami lakukan pengecekan indikator tegangan” Selanjutnya Opgi 20kV melaporkan dengan banasa komunikasi sebagai berikut (DpGIAORY: “BEC Banton, untuk indikatortegangan PMT “Incoming Penyuang/KopelLbs PS* kondisi nyata bertegangan” Dispalehet Jtas.~ tunggu instruks! selanjutnya’ Dispatcher melakukan koorcnas! kepada PTM UPS dengan bahasa sebagal berkut Dispatihet "" "calSign UPS", Penyulang "Nema Penyulang Gl. "Nama GI" masin bertegangan, kami akan keluarkan dengan RC segmen “CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* farah “Gardu! Penyulang “Nama Penyuiang "Gl Name GI “ Monitor, kan dikeluarkan dengan RC segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" brah “Gardu = Penyulang "Nara Penyulang*GI-Nama GI"" Selanjutnya jika gagal RC atau gardu belum ada fasilitas remote control maka sebagai berikut: “*CalSign_UP3*, silakan dikeluarkan secara manual oleh unit Yantek segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang* Gl ‘Nama cr" “Jolas... kami akan keluarkan manual oleh unit Yantek segmen “PMT /CBO/L8S/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu * Penyulang “Nama Penyulang” Gl *Nama Gi*” PTM UPS memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dibebaskan tegangan, disaat Unit yantek sudah berada di fokasi Gardu maka PTM UP3 menginformasikan ke OCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut Frwurs “DCC Banten, informasi unit Yantek sudah berada di lokasi izin mengeluarkan segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Name Gl* secara manual” * Jelas... Silahkan dikeluarkan “CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gerdu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama G/* secara manual, selalu gunakan Alat Pelindung Diri"™ PTM UP3 memerintahkan unit yantek untuk mengeluarkan LBS. Selanjutnyae PTM UP3 Ireleporkan has pengeluaren LBS dengan bahasa Komunikas| sebagai berkut BIMMURG " "DCC Banton, Pukul “waktu segmen "C30/ LBS/ Recioser’ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI *Nama G!* sudah dikeluarkan” Sols..- Pukul "Waktu" segmen “CBOY LBS Recoser? SSO/ FCO" Arah *Gardu Penyulang "Name Ponyulang *Gl°Nama GY eudah koluar. Selanjutnya dispatcher melanjutkan Koordnasi dengan operator GI untuk pemasangan ianahan atau perasukkan grounding kublel dengan behasa Forunikas! sebagai bert Bispatencr "Gt “callsign, Opa! 20k". Silahkan Cek Indikator Tegangan pada kubikel, ika dam, Keluarkan Pomisah Rell Kabel dan masukkan Grounding Kubikel” ‘Monitor inelkator fegangan sudah padam, skan kami keluarkan Pemisah Rell Kabel dan masukkan Grounding Kublkel™ indikator Opgi_metaporkan hasil pengoperasian kubikel pada Dispatcher dengan bahasa_komunikasi sebagai benkut “Pemisah rell kabel sudah keluar dan Grounding Kubikel sudah masuk ” “Jelas.... Pukul ‘waktu" Pemisah Rell Kabel “incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * GI "Nama Gi" Sudah Keluar dan Grounding Kubikel Sudah Masuk” PT PLN (PERSERO) | NO. DOKUMEN = HAL :6-16 UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR | Sidenderl SudemanNo, Skee | ERA | iia Tangerang, Sarton #6498 | PLN tep. won seerie | | REV:3 TGL 22-04-2022 PKDIS306 —SOSCSC*S POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUS! BANTEN 8) Dispatcher Menginformasikan PTM UP dengan bahasa komunikasi sebagal berkut Dispatcher = *Callsign_UP3*, Pukul ‘waktut Pemisah Rell Kabel “Incoming/ Penyulang/Kopel.bs PS * Gl “Nama GI* Sudah Keluar dan Grounding Kubikel Sudah Masuk” PBIMUBR, “Jolas.. Pukul "waKtur Pemisah Roll Kabel ‘Incoming’ Penyulang/Kopel.bs PS * Gl *Nama GI Sudah Keluar dan Grounding Kubikel Sudah Masuk *CallSign_UP3*, segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO* Arah “Garcu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI* Sudah Bebas Tegangan. Silahkan melaksanakan pekerjaan sesual dengan SOP Pekerjaan dan selalu pergunakan Alat Pelindung Di BEIWRURY - “Jolas... kami lakukan pemelinaraan dan selalu menggunakan Alat Pelindung Dir" Dispatcher dan PTM UP3 mencatat tahapan pembebsan tegangan pada jumal kronologi Jika aset yang akan dibebaskan tegangan anlar segmen pada penyulang maka Dispatcher melakukan bahasa komunikasi sebagai berikut * *CallSign_PTM UP3*, Kami akan keluarkan dengan Remote Control segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama G!* via RC" * Jelas.... Silahkan dikeluarkan dengan remote control segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl *Nama GI" Jika RC gagal atau gardu non-RC, maka Dispatcher memerintahkan dengan bahasa komunikasi sobana baat Dispatcher" “‘Calsign_UPS*, Silahkan dikeluarkan segmen *CBO/ LBS/ Rectoser/ S80/ FCO" ‘Aran "Gardu" Penyulang "Nama Penyuang "Gl ‘Nama Gi secara manual oleh unk yantek” “ Jelas... Kami Keluarkan secara manual oleh unit Yantek segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO: Arah “Garda” Penyulang "Nama Penyulang “Nama GI” PTM UP3 memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dibebaskan tegangen, disaat unit yantek sudan berada di focasi Gardu maka ETM UPS menginformasikan ke DCC anton ‘dengan bahasa komunikasi sobegai berkut BBMMURE “DCC Banten, informasi unit Yantek sudah berada di lokasi iin mengeluarkan segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * GI ‘Nema GI secara manual” w"Jelas.. silahkan dikeluarkan *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah “Gardu= Penyulang *Nama Penyulang * Gl *Nama G/* secara manual, selalu gunakan Alat Pelindung birt PTM UP3 memerintahkan unit_yantek untuk mengeluarkan LBS. Selanjutnya PTM UPS melaporkan hasil pengeluaran LS dengan bahasa komunikasi sebagai berikut BHWMURA "DCE Banton, Pukul "waKu" segmon "CBO/ LBS/ Recoser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu" Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl “Nama GI" sudah dikeluarkan” * Jelas.... Pukul *waktu* segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah “Gardu* Penyulang ‘Vama Penyulang * Gl ‘Nama GI" sudah keluar. ‘Selanjutnya perintah untuk pengecekan incikator tegangan pada kubikel dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: * *CallSign_UP3*, lakukan pengecekan indikator tegangan kubikel pada segmen “CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah "Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang *Gl “Nama GI" “Jelas... Kami lakukan pengecekan indikator tegangan kubikel pada segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah ‘Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl “Nama GI* PTM UP3_memerintahkan unit yantek untuk melakukan pengecekan indikator tegangen pada kubikel, Selanjutnya PTM UP3 melaporkan hasil pengecekan tegangan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: BEING : "DCC Banten, segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * Gl “Nama GI" sudah tidak bertegangan. |PLN UNTNGUK ISTRIBUSBANTEN | PROSEDUR [a a PK-DIS-3-06 Dog POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUSI BANTEN iota Tangerang, Barten 15118 Telp.: (021) 5528716 Dispafehge : “Jolas... sogmen °C8O/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah “Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama Gi* sudah tidak bertegangan. Selanjutnya bahasa komunikasi untuk memasang pentanahan atau memasukkan grounding kubiket CallSign_UP3", masukkan grounding kubikel segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ ‘SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI “Nama GI’, gunakan Alat Pelindung Diri” * Monitor... Grounding Kubikel *CBO/ L8S/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * Gl "Nama Gl* kami masukkan” PTM UPS memerintahkan unit yantek untuk memasukkan grounding kubikel, Selanjutnya PTM UP3 melaporkan hasil pemasukkan grounding kubikel dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: “DCC Banten, pukul ‘waktu" grounding kubikel sudah masuk segmen *CBO/LBS/ Recloser/ $SO/ FCO" Arah °Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI*” ‘Jelas... pukul “waktu* grounding kubikel sudah masuk segmen *CBO/ LES/ Recloser/ SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl "Nama GI” Selanjutnya dispatcher menginformasikan bahwa pekerjaan dapat dilanjutkan pada segmen yang sudah dibebas tegangan dengan bahasa komunikasi sebagai berixut: “ “CallSign_UP3", segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama Gi" Sudah Bebas Tegangan. Silahkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP Pekerjaan dan selalu pergunakan Alat Pelindung Dir” BIWRUBS “Jotas... kami lakukan pomoliharaan dan selalu menggunakan Alat Pelindung Die" 9) Dispatcher dan PTM UP3 mencatat tahapsn pembebasan tegangan pada jumal kronologi 10) Untuk setanjutnya komunikasi PTM UPS dengan pengawas di lapangan akan dilanjutkan ke SOP Pekerjaan terkait. 9. Melakukan Lokalisir Gangguan Pada Jaringan TM 1) Dispatcher mendapatkan sinyal trip/gangguan dari alarm SCADA Dispatcher mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Operator Gl, setelah itu menginformasikan adanya gangguan jaringan ke PTM UPS) 2). Dispatcher memahami Single Line Diagram jaringan dari penyulang yang mengalami gangguan, 3) Dispatcher dan PTM UP3 melakukan lokalisir gangguan pada jaringan sesuai dengan SOP Lokalisir Gangguan Jaringan TM. 4). Setiap memberikan perintah lokalisir gangguan jaringan harus diucapkan dengan jelas dan divlang minimal 3x perintah pengulangan, 5) Setiap menerima informasi perintah harus dilakukan konfirmasi dan diulang minimal 3x perintah pengulangan, 6) Jika proteksi yang bekerja merupakan PMT Penyulang 20KV maka dispatcher memerintah operator GI untuk melakukan pengecekan dan pembacaan arus gangguan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut ‘CaliSign_OpG! 20kV", DCC Banten’ *Silahkan DCC Banten dengan Gl *CallSign_OpGi 20kV" "GI *Nama_GI", Pukul ‘wakiu* muncul alarm trip untuk “Incoming/ penyulang/ Kopel 20KV/ LBS PS* silakan lakukan pengecekan. ‘Monitor... kami lakukan pengecekan untuk “Incoming! penyulang/ Kopel 20kV/ LBS Ps* Selanjutnya OPGI 20kV melaporkan hasil pengecekan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: “DCC Banten, GI *Nema_Gi*" “Silakan GI ‘nama_gi* dengan DCC Banten” “Pukul “waktu’ status trip untuk “incoming! penyulang/ Kopal 20kV/ LES PS* dengan indikasi relai *OCR/GFR/OCRM/GFRM/BC/UFR" arus gangguan “/a: /Ib: /lc: /In:* i PLN Telp.: 021) ss26716 REV:3 PT PLN (PERSERO) NO.DOKUMEN HAL :8-16 UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR sf Jeneeral Sudan No.1, Sukasan KERJA TGL : 22-04-2022 PK-DIS-3-06 spgerang, Barten 15118 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUS! BANTEN n 8) 9) (DIBSIAGHGE : “Jelas... untuk “incoming! penyulang/ Kopel 20kV/ LBS PS* status trip indikasi relal “OCR/GFR/OCRM/GFRM/BC/UFR® dengan arus gangguan “la: /b: /Ic: /in:*. Jangan ada feglatan tangou penttan sanjaya: (SBRZOR "Monitor: kam! tunggu peritahe Dispatcher menginformaskan kepada PTM UPS nama proteksi yang bekerja dan arus gangguan dengan bahasa komunikasi sebagai Derikut :**CaliSign_UP3*, DCC Banten” “ Silahkan DCC Banten dengan *CallSign_UP3" * *CallSign_UP3*, Pukul ‘waktu* status trip segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ ‘$80 * Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gi" * * Jelas... Pukul “waktu’ status trip segmen “PMT /CBO/ LBS! Recloser/ SSO* Arah "Gardu * Penyulang “Nama Penyulang* Gl “Nama GI*” (Dispateher: “ indikasi Gangguan *OCR/GFR/OCRM/GFRM/BC/UFR* Dengan Arus Gangguan “ia: Mb: Ne: fin" Indikasi Gangguan *OCR/ GFR/ OCR GFRM/ BC/ UFR* Arus “la: Nb: fe: Mn: “Selanjutnya akan kami lokalisir gangguannya, jangan ada kegiatan di jaringan ‘Monitor... kami tidak ada kegiatan” Dispatcher melakukan lokalisir segmen jaringan yang terganggu dengan fasilitas SCADA dengan bahasa Komunikasi sebagai berikut * *Callsign_UP3", Indikasi gangguan segmen ‘PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Selanjutnya akan kita keluarkan dengan RC Segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu * Penyulang “Nama Penyulang" Gl "Nama GI” “Jelas... silakan dikeluarkan dengan RC segmen ‘PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu * Penyulang “Nama Penyulang* Gl ‘Nama GI” Jika RC gagal Dispatcher atau belum ada fasiltas Remote Control maka dispatcher memerintahkan dengan bahasa komunikasi sebagai berixut * *CallSign_UP3*, Silahkan dikeluarkan manual oleh unit Yantek “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl "Nama GI” * Jelas... Kami arahkan unit yantek untuk mengeluarkan manual segmen *PMT /CBO/ LBS/ Reciosei/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama GI” PTM UPS memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dioperasikan LBS secara ‘manual, disaat unit yantek sudah berada di lokasi Gardu maka PTM UP3 menginformasikan ke DCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut ‘DCC Banten, Unit Yantek sudah berada di lokasi izin mengeluarkan manual segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * GI'Nama GI” * Jelas... Sllahkan di keluarkan manual “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama Gl", pergunakan Alat Pelindung Diri” Seleah LBS hubitel dikoluarkan maka PTM UP3 melaporkan dengan banasa sebagai ber “ DCC Banten, segmen *PIMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang "Nema Penjuiang “Gham GI-sudah dieluarkan secara manual” DDispAtehrs Jolas.. Pukul “waktu* segmen "PMT /GBO/ LBSY Recloser/ SSO/ FCO" Arah lama Penyulang * GI *Nama G/* sudah dikeluarkan. “Gardu* Penyulang Jika diperlukan pengujian tahanan isolasi SKTM pada segmen gardu yang terganggu maka atcher memerintahkan PTM UP3 dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: ‘CallSign_UP3", DCC Banten” ‘Silakan DGC Banten, dengan *CellSign_UP3"” Pukul “waktu" sudah tidak bertegangan untuk segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gi” PLN PTPLN (PERSERO) NO. DOKUMEN HAL : 9-16 | UNIT INDUK DISTRIBUSIBANTEN PROSEDUR TOL 220-04 4 Jenderal Susiman No 1, Sua oie Tangerang, Barten 19118 KERJA ep. 2 ee20710 PK-DIS-3-06 POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUS! BANTEN IWMUES : “Monitor... sudah tidak bertegangan untuk segmen *PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ ‘$SO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama Gi". elanjutnya lakukan pengujian tahanan isolasi pada segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO" Arah “Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang *Gl *Nama Gi*" Monitor... kami lakukan pengujian isolasi pada segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ ‘SSO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI* PTM UPS memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dilakukan pengujian tahanen isolasi, disaat unit yantek sudan berada di lokasi Gardu maka PTM UPS menginformasikan ke DCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut DCC Banten, Unit Yantek sudah berada di lokasi gardu izin melakukan uji tahanan isolasi kabel segmen “Gardu* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl *Nama cr” [DisHatEHE : “Monitor... Silakan masukkan grounding kubikel dan buka pintu kubikel segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO" Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl “Nama Gi" “Jelas... kami masukkan grounding kubikel dan buka pintu kublkel segmen “PMT ‘/CBO/ LBS/ Recloser/ SSO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI*” PTM UP3 memerintahkan unit Yantek untuk memasukkan grounding kubikel falu membuka pintu kubikel, disaat sudah selesai dilaksanakan, maka PTM melaporken ke DCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: “DCC Banten, pintu kubikel sudah terbuka segmen *PIMT /CBO/ LBS/ Recioser/ ‘$SO* Arah ‘Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl ‘Nama G/*’ sudah terbuka, : “Monitor... Selanjutnya lakukan pengetesan tegangan dengan menggunakan tester 20k ‘Jelas... kami lakukan pengetesan tegangan dengan tester 20kV”" ‘Selanjutnya PTM UP3 melaporkan hasil pengetesan tegangan dengan tester 20KV dengan bahasa komunikae!sebagal beriut “DCG Bamten, kabel segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recser/ SSO" Aran “Gardu* Penyulang ‘Nama Penjulang “Gl "Nama GI~ sud tidak bertegangan” Dispalghee’-Jotas.. Siahkan lakukan pengujianIsolasi kabel segmen “Gardu* Arah “Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama GI*, pergunakan Alat Pelindung Diri” Selanjutnya PTM UP3 memerintahkan unit yantek untuk melakukan pengujian isolasi kabel paca segmen yang sudsh dibebaskan tegangan, disaat sudah dilaksanakan maka PTM UPS melaporkan kepada DCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: BEWARE OCC Santen, Pukul ‘waltu’ sudah dliakukan pengujan tsolasi kabel sogmen *Gardu’ Arah °Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama G/* dengan hasil sebagai berikut: Phasa R: nila" MegaOhm Phasa S: “nilai MagaOhm Phasa T: “nila” MegaOhm” " Jelas.... Pukul ‘waktu* sudah dilakukan pengujian isolasi kabel segmen *Gardu* Arah “Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama Gi* dengan hasil Phasa R: “rilai* ‘MegaOhm Phasa S: ‘rilai MegaOhm Phasa T: ‘rilai* MegaOhm” h KERJA Kein Tangerang, Baten | eg PLN Te (erysuarie | | PKDIS306 Pry. g PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR {I Jenderal Sudeman No.5, Sukasan NO. DOKUMEN | HAL : 10-16 TOL : 22-04-2022 POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUS! BANTEN ‘Melaksanakan manuver tegangan dengan cara paralel Jaringan TM antara dua penyulang 1) 2) 3 4) 8) Dispatcher memahami Single Line Diagram jaringan dari penyulang yang akan cilaksanakan ‘manuver tegangan. Dispatcher dan PTM UP3 memahami IK Manuver Jaringan secara paralel jaringan antara dua Penyulang, ‘Setiap memberikan perintah manuver harus diucapkan dengan jelas dan diulang minimal 3x perintah penguiangan, ‘Setiap menerima informasi perintah harus dilakukan konfirmasi dan diulang minimal 3x perintah pengulangan. Dispatcher dan PTM Melakukan komunikasi awal memanggil Call Sign dengan bahasa komunikasi ‘sebagai berkut **CaliSign_UP3*, DCC Banten’ “ Silahkan DCC Banten dengan *CallSign_UPS*," = *CallSign_UP3", Kami akan lakukan manuver paralel tegangan segmen “PMT /CBO/LBS/ Recioser/ SSO * Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI” * Jelas... akan dilakukan manuver parallel segmen “PIT /CBO/ LBS/ Recloser/ ‘SSO * Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI” Diapetcher memestian Tegangan yang mengisl busbar pada segmen GH DISBEENEE! * “CalSign USS "GH “homo rr" pada Seada yang masuk mengsl tegangan adalah Penyulang “Nama Penyulang * Gl “Nama GI* BING" Jolas...GH “Nama GH * mondapat togangan dari Penyulang “Nama Penyulang Fane sap unt dlakeanakan manuver parle” DispatGHEME “CallSign_UP3*, untuk manuver parallel kami akan samakan tegangan Penyulang “Nama Penyulang “ Gl “Nama Gi* dengan Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama cir IWS - “Jelas... akan disamakan tegangan Penyulang ‘Nama Penyulang * GI ‘Nama GI* dengan Penyulang "Nama Penyulang * GI ‘Nama G/* untuk manuver parallel” Dispatcher mekuksn koorinas! dengan OPGI dengan Bahasa komunikasi sebagai berkut “Gi "nama. DCC Banten’ “Silantan DOC Benten dengan Gl “name_i “Gl nama_gr eek togangan penyulang ‘nama_peryulang’ trafo “nama_Tratot Gan fegangan penyulang “name penyuiang” tato "nama, Tato BION “Baik untuk togangan pada penyulang “nama_penyulang* trafo “nama_Trafo* Niel fegangan TTefo dan menyebutkan Tep two" "aan penjulang “name, penjuang” tafo “rama, Trafo" Nia tegangan Tato dan menyebutkan Tap tet” ~ Jelas tolong dleamakan tegangan pads penyulang ‘rama_penyulang" trafo ‘nama_Trafo* dan tegangan penyulang ‘nama_penyulang* _trafo *nama_Trafo* dengan *rmanaitban/menurunkan ap batonye (OBGIZOKY : “Baik kita samakan tegangan penyulang *nama_penyulang" trafo *nama_Trafo" Gen tegangan penyulang, "rere. peryuleng” rafo. snama trafor dengan “menalkannenuratan tap wetonyer™ “DCC Banten dengan GI “nam: *Silahkan Gl *name_git dengan DCC Banten * tegangan pada penyulang *nama_penyulang’ trafo ‘nama_Trafo* den tegangan nyulang “nama_penyulang" trafo *nama_Trafo sudah disamakan” Bisbee deles untuk fegangan pada penyulang “nama, penyleng” trafo *nama_Trafot dan tegangan penyulang “nama_penyulang* trafo “nama_Trafo" sudah disamakan” (DISBEIGHERE “ *CallSign_UP3*, tegangan Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama GI* dengan Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gi* sudah disamakan dan siap dilaksanakan all BiMMUBS <-casion, « Jelas Penyulang “Nama Penyulang “Gl “Nama Gi* dengan Penyulang “Nama Penyulang * Gi ‘Nama Gi* tegangan sudah sama akan dilakukan parallel” PT PLN (PERSERO) |_NO.DOKUMEN | HAL : 11-16 UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR 1 “Jl, Jenderal Sudiman No.1, Sukasari TGL : 22-04-2022 satan Se Noo KERJA og ree Otn PLN Tebp 1021) sszerse | REV:3 | POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUS! BANTEN Dispatcher melakukan manuver jaringan dengan fasiltas SCADA dengan behasa komunikasi sebagai bert Dispatcher! - “Calsign_UP3*, manuver segmen “PIT /CBOY LES! Recioser! SSO/ FCO" Arah jardu* akan kita masukkan dengan RC, Selanjutnya segmen ‘PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ $S0/ FCO* Arah *Gardu * Penyulang *Nama Penyulang* Gl *Nama GI" akan kita keluarkan + “Jelas... silakan dimasukkan dengan RC segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ ‘SSO/ FCO* Arah “Gardu * Penyulang “Nama Penyulang” GI "Nama GI" dan dikeluarkan dengan RC segmen “PMT /CBO/ LBS! Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu * Penyulang ‘Nama Penyulang* Gl “Nama GI* * vika RC gagal Dispatcher atau belum ada fasiltas Remote Control maka dispatcher memerintankan dengan bahasa komunikasi sebagai berkut :**CallSign_UP3*, Silahkan dikeluarkan manual oleh unit Yantek *PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah “Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI °Nama GI"" * Jelas... Kami arahkan unit yantek untuk mengeluarkan manual segmen “PMT ICBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * GI *Nama Gi*" i, Melakukan Penormalan Tegangan Pada Segmen Jaringan TM 1) 2) 3) 4) 5) 6) Dispatcher dan PTM UP3 memahami Single Line Diagram jaringan dari penyulang yang akan dilakukan penormalan tegangan. Dispatcher dan PTM UPS memahami SOP Pekerjaan yang akan dilakukan penormalan tegangan, Setiap memberikan perintah manuver harus diucapkan dengan jelas dan diulang minimal 3x perintah pengulangan, Setiap menerima informasi perintah harus dilakukan konfirmasi dan diulang minimal 3x perintah pengulangan, Dispatcher dan PTM Melakukan komunikasi awal memanggil Call Sign dengan bahasa komunikasi atonal eta coe *Calsign_UP3", DCC Banton” “ Silahkan DCC Banten dengan *CaliSign_UP3*,” ‘Ika penormalan tegangan pada. segmen penyuang Gardu Induk setelah dlakukan loklr angguan aka behasa Korunkasinya sebagai beri Bigbalcher “Pra CaiSign_UPo" Indias AFDIGFD gangguan terbaca segmen Gardu ‘nema gard" Arah "Cardi" Penyalang "Nama Penyulang "Gi Nema Gr Selanjutnya akan kami frasukkan tegangen dan Gard Induk segmen Penyulang “nama perjuiang® sampal dangan jardu ‘nama gard" arah “gardu"" Fliummemuag: "Cotas. silahkan masukkan tegangan dari gardu induk untuk penyulang lama penyulang* sampai dengan Gardu “nama gardu* arah “gardu”” jonitor... Kami masukkan tegangan, jangan ada kegiatan di jaringan 20KV" “Jelas... Silahkan dimasukkan fegangan, kami tidak ada kegiatan” Selanjutnya Dispatcher memerintahkan Opgi 20kv dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: :*G1*CallSign_Nama_Gi*, DCC Banten” *Silahkan DCG Banten dengan GI “CaliSign_Nama_Gi*" “G1 *CallSign_Nama_GI*, Kami akan memasukkan PMT “Incoming/ Penyulang/KopeVLbs PS * GI *Nama Gi* via RC * * Jelas.... Silahkan dimasukkan via RC untuk PMT “Incoming/ Penyulang/KopeV/Lbs PS* Gl “Nama Gi*" slka RC gagal Dispatcher atau bolum tersedia fasiitas remote control make, dispatcher memerintah Opgi 20kV dengan bahasa komunikasi sebagai berikut Dispateher : GI “CalSign.Opgi 20KkV", Silahkan dimasukkan manual PMT “Incoming/ snyulang/KopelLbs PS * Gl “Nama GI*” * Jelas... Kami keluarkan secara manual PMT “Incoming/ Penyulang/Kope/Lbs PS*Gl ‘Nama Gi” Dispatcher dan Opgi 20KV melakukan pencatatan pemasukan PMT dengan bahasa komunikasi sebagai berkut ZA PT PLN (PERSERO) | No. DOKUMEN | HAL :12-16 UNIT INDUK DISTRIBUS! BANTEN Grneueoerpouseqren pRoSEDUR a PK-DIS-3-06 Kota Tangerang, Banten 15118 PLN Teb.:(02t) 8526716 eee POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUSI BANTEN “PMT “Incoming/ Penyulang/KopeVLbs PS * Gl ‘Nama Gi* Sudah Masuk” * Jelas.... Pukul ‘waktu* PMT “Incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * GI “Nama Gi* ‘Sudah Masuk” “Monitor GI" Sudah Masuk” Pukul ‘waktu* PMT “incoming/ Penyuleng/Kopel/Lbs PS * Gl *Nama Dispatcher Menginformasikan PMT Penyulang sudah masuk bertegangan beserta beban terbaca realtime kepada PTM UP3 dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “*CallSign_UP3*, DCC Banten’” “ Silahkan DCC Banten dengan *CallSign_UP3*, *PTM *CallSign_UP3", segmen *PMT/CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI *Nama Gi" Sudah Masuk Bertegangan dan saat ini beban terbaca “nila” Ampere. EMME : “Jelas... Pukul *waktu* segmen “*PMT/CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gi* Sudah Masuk Bertegangan dan beban torbaca ‘nilai" Ampere. Dispatcher dan PTM UP3 mencatat tahapan penormalan tegangan penyulang pada jumal kronologi 7) Jika penormalan tegangan pada segmen jaringan penyulang setelah ditakukan lokalisir gangguan maka bahasa komunikasinya sebagai berikut: PTM ‘CallSign_PTM UPS", Kami akan masukkan tegangan dengan RC segmen *CBO/LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI** * Jolas.... Silahkan dimasukkan tegangan dengan RC segmen “PMT /CBC/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah “Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * Gl "Nama GI" ike RC gagal atau belum ada fasilitas scada, maka Dispatcher memerintahkan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut : “PTM *CallSign_UP3*, Silahkan dimasukkan tegangan manual oleh Unit Yantek segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl “Nama GI” * Jelas... Kami masukkan tegangan secara manual oleh unit Yantek segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Ponyulang “Nama Penyulang "Gl *Nama GI" TM UP3 memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dinormalkan tegangan, disaat unit yantek sudah berada di lokasi Gardu maka PTM UPS menginformasikan ke OCC Banten dengan banasa komunikasi sebagai berikut "DCC Banten, informasi unit Yantek sudan berada di lokasi izin memasukkan ‘tegangan secara manual segmen °CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang "Nama Penyulang * Gl *Nama GP” * Jelas... Silahkan dimasukkan tegangan secara manual *CBO/ LBS/ Reclosor/ ‘SSO/ FCO* Aran “Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI’, gunakan Alat Polindung Diri” PTM UP3 memerintankan unit yantek untuk memasukkan LBS. Selanjutnya PTM UPS melaporkan hasil pemasukkan tegangen dengan bahesa komunikasi sebagai berikut Prucupa "DCC Banten, Pukul ‘waktu* segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * GI ‘Nama GI" sudan dimasukkan tegangan” Dispatefet : * Jela samen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama yma GI* sudah dimasukkan tegangan. Beban terbaca saat ini“rilait Amporo. [BINMUES: “Monitor.... Beban sudah terbaca “rilei* Ampere” Dispatcher dan PTM UPS mencatat tahapan penormalan tegangan pada jumal kronologi 8) Jka penormalan tegangan pada segmen jeringan Gardu induk setelah dilakukan pemeliharaan maka bahasa komunikasinya sebagai berikut. PT PLN (PERSERO) be BT PLNPERSERO) | | NO. DOKUMEN | HAL :13~16 IDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR peel eee A JenderlSiciman Not Sukeset | TGL :22.04-2022 icin Torgeeng Barter 1118 KERJA | px.pis.3.06 — PLN Telp. : (02) 5826776 | sel REV:3 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUSI BANTEN * PTM “CaliSign_UP3*, Kami akan molakukan penormalan tegangan pada ‘Segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI 'Nama Git * * Jelas.... Silahkan dinormalkan tegangan Segmen ‘PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ ‘SSO/FCO* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang* Gl “Nama Gi*" a) Jika aset yang akan dibebaskan tegangan segmen Gardu Induk maka Disptcher melakukan bahasa komunikasi sebagai berkut, GICallSign_Nama_GIt, DCC Banten” lahkan DGG Banten dengan Gl ‘CalSign_Name_GI* Gl *CallSign_Nama_GI, silahkan dikeluarkan pemisah tanah “incoming/ Penyulang/Kopell.bs PS * Gl *Naria GI" ‘Jolas... kami Keluarkan pemisah tanah PMT “Incoming/ Penyulang/ Kopel Lbs PS* GI "Nama Gi" Setelah Opgi 20kKV melaksanakan yang diperintahkan Dispatcher OCC Banten, maka Opgi 20KV melaporkan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut: “DCC Banten, pukul ‘waktu" pemisah tanah “incoming! Penyulang/KopelLbs PS * Gl ‘Nama GI* sudah keluar” “Jelas... pemisah tanah kubikel ‘incoming’ Penyulang/KopelLbs PS * Gl “Nama Gi" sudah keluar” Selanjutnya dispatcher memerintahkan operator GI 20KV untuk memasukkan pemisal rel dan kabel pada kubikel dengan bahasa komunikasi sebagai berkut Disbaleier "Selanjutnya masukkanpemisahrell_ dan kabel kubikel “incoming/ Penyulang/Kopelbs PS * Gl *Nama GI" dan rubah switch contro! menjadi Remote” OBUI2OR *P°selos.. kami masuisan,pemisah roll-danYabal Kublkel “com! Penyulang/ Kopel Lbs PS" Gl “Nama Gi* dan kami rubah switch control menjadi Remote” Setelah Opgi 20kV melaksanakan yang diperintahkan Dispatcher DCC Banten, maka Opal 20kV melaporkan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “Pukul ‘waktu’ pemisah ell dan kabel Kubikel ‘incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS* Gl “Nama GI* sudah masuk dan switch control kubikel posisi remote” “Jelas... pemisal rell dan kabel kubikel *incoming/ Penyulang/ Kopel/ Lbs PS* GI"Nama GI” sudah posisi masuk dan switch control kubikel posisi remote. Selanjutnya ‘akan kami masukkan tegangan dengan RC “Incoming/ Penyulang/ Kopel/ LBS PS*, jangan ada kegiatan. * Jolas.... silahkan dimasukkan tegangan dengan RC *incoming/ Penyulang/KopeV/Lbs PS* Gl *Nama Gi", kami tidak ada kegiatan. ‘ka RC gel Dispatcher memerntahkan dengan bahasa komunkassebagl best BigeteeE Sr “CetSign Opgi 200" Siahkan dimaeukkan secara manual PMT vreomgy PoryslangRopest5s 6 “Gl Nama Gr eae ee Kt nanalean,ecara manual PMT. “incoming Penyulang/kopeV/Lbs PS * GI *Nama GI” Dispatcher dan Opgi 20kV melakukan pencatatan pengeluaran PMT dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “PMT “incoming/ Penyulang/KopeVLbs PS * Gl ‘Nama Gi* Sudah Masuk” Pukul “waktu* PMT “Incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * Gl *Nama . Pukul *waktu’ PMT “incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * Gl *Nama GI" Sudah masuk” Dispatcher Menginformasikan PTM UP3 dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “PTM *Callsign_UP3*, Pukul ‘waktu PMT “incoming/ Penyulang/Kopel/Lbs PS * GI ‘Nama Gi* sudah masuk bertegangan, beban saat ini terbaca ‘rilai* Ampere” PT PLN UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN | PROSEDUR “-Jenceral Sudiman Nos, Sukasan TOL : 22-04-2022 KERJA eee? | ‘Kota Tangerang, Banton 15118 PK-DIS-3-06 PLN Telp.: 21) ssz6716 REV:3 ») (PERSERO) NO. DOKUMEN | HAL : 14-16 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUS! BANTEN * Jelas.... Pukul *waktu* PMT “Incoming/ Penyulang/KopeV/Lbs PS * Gl *Nama GI" Sudah Masuk dan berbeban “rilai* Ampere” Dispatcher dan PTM UPS mencatat tahapan penormalan tegangan pada jumal kronologi ika aset yang akan dinormalkan tegangan antar segmen pada penyulang maka Dispatcher ‘melakukan bahasa komunikasi sebagal berikut: PTM *CallSign_PTM UP3*, kami akan normalkan tegangan segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl *Nama Gi " Monitor... segmen "PMT /CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl *Nama G! akan dinormalkan tegangannya” “PTM *CallSign_UP3", sllakan dikeluarkan grounding kubikel segmen *CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO” arah *Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * Gl “Nama GI" * Jelas... Kami akan keluarkan grounding kubikel segmen “PMT /CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang Gl *Nama Gl* PTM UP3 memerintahkan unit yantek untuk mengeluarkan grounding kubikel. Selanjutnya TM UPS melaporkan telan mengeluarkan grouncing dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “DCC Banten, Pukul ‘waitu* grounding kubikel sudah dikeluarkan segmen *CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Ponyulang ‘Nama Penyulang * Gl "Nama ae DispafeHer ; ° Jotas.... Pukul “waktu* segmen "CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * GI “Nama G/* grounding kubikel sudah keluar. ‘Selanjutnya disptacher memasukkan tegangan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut Dispatcher - “PTM *CallSign- UPS". selanjutnya kami akan masukken tegangan dengan RC sogmen “CBO/ LBS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang *GI “Nama GI’, jangan ada kegiatan dilokasi. “Jelas... silakan dimasukkan tegangan segmen °CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah ‘Gardu* Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl "Nama Gi", kami tidak ada kegiatan” vika RC gagal atau belum ada fasiitas scada, maka Dispatcher memerintahkan dengan bahasa komunikasi sebagai berikut ‘PTM *CallSign_UP3*, Silahkan dimasukkan tegangan manual oleh Unit Yantek ‘segmen "CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * GI “Nama GI “ Jolas... Kami masukkan tegangan secara manual oleh unit Yantek segmen “CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang * Gl *Nama cr PTM UP3 memerintahkan unit yantek mengarah ke gardu yang akan dinormalkan tegangan, disaat unit yantek sudah berada di lokasi Gardu maka PTM UPS menginformasikan ke DCC Banten dengan bahasa komunikasi sebagai berikut “DCC Banten, informasi unit Yantek sudah berada di lokasi izin memasukkan tegangan secara manual segmen °CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah *Gardu* Penyulang “Nama Penyulang *GI “Nama GI” * Jelas... Silahkan dimasukkan tegangan secara manual “CBO/ LBS/ Recloser/ SSO/ FCO" Arah *Gardu* Penyulang *Nama Penyulang * Gl ‘Nama Gi’, gunakan Alat Pelindung Diri” PTM UP3 memerintahkan unit yantek untuk memasukkan LBS. Selanjutnya PTM UP3 Trelaporkan heel pemasulcan tegargan dengan bahasa Komunkaelsebagal boku BHHIMURG " “DCC Banton, Pukul waktu’ segmen “CBO” LAS/ Recioser/ SSO/ FCO" Arah "Gard" Penyulang "Name Penyuleng "Gl ‘Noma GI” sudah dimasukkan tegangan" cA PT PLN (PERSERO) | NO. DOKUMEN | HAL : 45-16 UNIT INDUK DISTRIBUSI BANTEN 1 St endea Suaiman No Suuasen wh pecpissoe | Toe 22042002 iota Tongerang Barton 18118 leaRaeea PLN Tap cay smerie. | REV:3 POLA KOMUNIKAS! SISTEM DISTRIBUS! BANTEN | Jlas... Pukul “waktu* segmen “CBO LBS/ Recloser/ SSO/ FCO* Arah “Gardu" Penyulang ‘Nama Penyulang * Gl ‘Nama GI* eudah dimasukkan tegangan. Beban terbaca saat ini “nila Ampere. BERURE: “Monitor... Beban sudah terbaca “nila Ampere” Dispatcher dan PTM UPS mencatat tahapan penormalan tegangan pada jumal kronologi 6. INPUT DAN OUTPUT input aporan Gangguan dan jadwal pemeliarsan JaringanTegangan Menengah [Output ~~ Laporan Hasil pekerjaan | = Peningkatan Kehandalan lL = Meningkatkan citra perusahaan 7. SUMBER UKURAN KINERJA a. Hasil Recovery Time < SLA, Target KPI SAID! SAIFI dan ENS sesuai Target kinerja, b. Proses —_ Proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku PEMENUHAN PERSYARA\ a. | 180 9001 : 2015 ‘4.2 Memahami Kebutuhan dan Herapan Pihak Berkepentingan 7.4 Sumber Daya 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional 8.4 Pengendalian Proses, Produk dan jasa yang disesiakan Ekstemal 8.2.1 Komunikasi Pelanggan 8.4.3 Informasi untuk Penyedia External 8.7 Pengendalian Ketidaksesuaian 9. Evaluasi Kinerja b 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar (PP NO.S0 TAHUN serta pedoman teknis yang relevan diperhatixan pada saat 2012) __mengembangkan atau melakukan modifkasi atau petunjuk kerja @ [180 31000: 2018 “42 Memahami Kebutunan dan Harapan Pinak Berkepentingan 5.5 Implementasi 56 Evaluasi 6.5.2 Pemilian dar Piihan Penanganan Risko & [18045007 2018 42 Pemehaman Kebutunan den Ekspektasi Pekerja dan Pinak yang Berkepentingan 8.4 Perencanaan dan Pengendalian Operasional 9 Evaluasi Kinerja @. | Sistem Manajemen Pengamanan | (PERPOL NO. TAHUN 2019) £180 37001 : 2016 “4.2 Memahami Kebutuhan dan Harapan Pihak Berkepentingan 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi 8.3 Pengendalian Keuangan 8.4 Pengendalian non Keuangan 9 Evaluasi Kinerja PT PLN ioe = NO. DOKUMEN — HAL : 16-16 | Te orcs aimee sateen | PROSE DUR ToL 12-04-2022 eis Tangerang Bare 1118 : — PLN feo tarissorie PKCDISS-06 Revi3 POLA KOMUNIKASI SISTEM DISTRIBUSI BANTEN 9. DOKUMEN TERKAIT 10. REKAMAN a. Voice rekaman b. Laporan Form Gangguan Tegangan Menengan ©. Laporan Kronologis gangguan dan pemelinaraan (logsheet) PJ PENGENDAL! | MANAGER OPERAS! SENIOR MANAGER K3L IDAN :LIHARAAI DISTRIBUSI TIM KEPATUHAN ‘SISTE ITRIBUSI ote fry lig linia TERINTEGRASI rec Ww, DARSONO BUDI WIDODO PUTL EKA ASTAWA GENERAL MANAGER to SANDIKA AFLIANTO

Anda mungkin juga menyukai