manual, sehingga sering terjadi penyimpangan-penyimpanan berupa kredit macet/ lalai karena
kurangnya analisi yang baik terhadap pengajuan kredit. Berikut adalah alur sistem pemberian
kredit yang dilakukan secara manual dan menimbulkan meningkatnya jumlah kredit macet pada
koperasi.
Oleh karena proses pemberian kredit yang dilakukan secara manual yang kemungkinan
kredit yang lebih efektif. Sistem yang diusulkan ini ditujukan kepada panitia kredit yang ada
pada koperasi kredit Immaculata. Pada sistem pendukung keputusan pemberian kredit ini lebih
berfokus pada perhitungan dengan metode electre. Berikut ini adalah flowchart dari sistem
No Fitur Deskripsi
1. Menu utama Fitur ini berisikan menu- menu yang terdapat pada
sistem.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data sekunder 2 tahun terakhir , yang
diperoleh langsung dari kantor koperasi kredit Immaculata Atambua. Data yang digunakan ialah
data anggota pengaju kredit sebanyak 10 anggota. Kriteria yang digunakan yaitu
Agunan(C05).
Analisis dimulai dengan menentukan tingkat kepentingan setiap kriteria (bobot preferensi).
Bobot preferensi merupakan salah satu tolak ukur tingkat kepentingan suatu kriteria, dimana
untuk mendapatkan tingkat kepentingan tersebut diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan
pihak koperasi. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi setiap koperasi berbeda-beda.
……………………………………………...
3. Normalisasi matriks
Normalisasi matriks diperoleh dari perhitungan dengan rumus i, dan dituliskan pada
tabel 3.4. Bilangan pembagi didapat dari akar penjumlahan nilai pada setiap kriteria yang
seterusnya. Sedangkan nilai dari normalisasi matriks didapat dari pembagian setiap nilai
kriteria dengan nilai pembagi yang telah dihitung, angka 0,222222 diperoleh dari 2/9 =
Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi dihitung dengan rumus ii, dan
dituliskan pada tabel 3.5. Angka pembagi pada tahapan normalisasi terbobot didapat dari nilai
bobot pada setiap kriteria sedangkan matriks normalisasi terbobot didapat dari perkalian nilai
Pada baris pertama perbandingan A01 dan A02 yang termasuk himpunan concordance
adalah 3,5 dilihat dari perbandingan 1,167>=1,167 dan 0,8528>=0,4264 sedangkan 1,2,4
iii
Himpunan Discordance :
Himpunan Discordance diperoleh dengn persamaan iv, dan dituliskan pada tabel 3.7.
Pada baris pertama perbandingan A01 dan A02 yang termasuk himpunan discordance adalah
iv.
Matriks Concordance diperoleh dengan rumus v, dan dituliskan pada tabel 3.8. Angka 7
diperoleh dari 4+3 yang merupakan nilai bobot dari kriteria ke 3 dan 5, karena pada
perbandingan baris A01 dan A02 yang termasuk himpunan concordance adalah 3,5.
v.
Sedangkan matriks Discordance diperoleh dengan rumus vi, dan dituliskan pada tabel
(1,1111-1,6666);(0,2913-1,1655);(1,176-1,176);(0,3310-0,9931);(0,8528-0,4264)| =
vi.
Tabel 4.9 Tabel matriks discordance
Matriks Discordance diperoleh dari pembagian nilai maksimum himpunan yang tergolong
discordance dengan nilai maksimum dari setiap nilai normalisasi terbobot.
7. Menghitung Nilai Threshold
vii.
Nilai threshold c didapat dengan penjumlahan semua nilai himpunan concordance dibagi
dengan jumlah alternatif kali jumlah alternatif dikurang 1 Nilai threshold d didapat dengan
penjumlahan semua nilai himpunan discordance dibagi dengan jumlah alternatif kali jumlah
alternatif dikurang 1.
c, dimana 6<11,16, matriks dominan concordance akan bernilai 1 apabila nilai matriks
Angka 0 diperoleh dari perbandingan nilai matriks discordance dengan nilai threshold d
dimana 1>=0,6982, matriks dominan discordance akan bernilai 1 apabila nilai matriks
Agregate dominan matriks diperoleh melalui perkalian nilai dominan concordance dan
nilai dominan discordance
D. Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem adalah acuan yang digunakan berupa perancangan sistem untuk
mempermudah dalam hal pembangunan sistem. Pemodelan sistem sendiri dibagi menjadi 1 yaitu
1. Pemodelan Terstruktur
Pemodelan terstruktur merupakan standar serta strategi dalam analisis sistem dan merancang
aplikasi guna menghasilkan solusi sistem berbasis komputer dengan menggunakan pendekatan
metodis.
a. Diagram Konteks
1) Data kriteria, merupakan penentu atau penilai dari penentuan keputusan atau goal
2) Data alternatif, merupakan data pilihan atau solusi terhadap suatu kasus dalam
permasalahan
3) Data nilai bobot, merupakan data dari rating kecocokan alternatif
4) Admin mengelola laporan ini merupakan fitur tambahan yang digunakan untuk mencetak
b. Class diagram
Diagram kelas (class diagram) menggambarkan struktur sistem tiap-tiap kelas dan
memperlihatkan hubungan yang satu dengan lainnya. Class diagram sistem pendukung
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam urutan waktu, diagram
ini secara khusus berasosiasi dengan use case, adapun tahapan-tahapan dalam sequence diagram
Activity diagram merupakan diagram yang dapat memodelkan proses-proses yang terjadi
pada suatu sistem atau runtutan proses dari suatu sistem digambarkan secara vertikal. Activity
diagram merupakan pengembangan dari use case diagram yang memiliki alur aktivitas user
terhadap sistem.
Activity diagram login mendeskripsikan alur proses login aplikasi yang dilakukan admin, dapat
c) Admin memasukkan username dan password kemudian admin memilih tombol login
d) Sistem kemudian memvalidasi username dan password, jika username dan password salah
e) Jika username dan password salah maka sistem akan menampilkan menu utama
Activity diagram alternatif mendeskripsikan alur proses input, update dan delete data
c) Sistem kemudian memvalidasi username dan password, jika username dan password salah
maka akan kembali ke form login, namun jika username dan password benar maka sistem
d) Admin memilih menu alternatif pada master data untuk input, update dan delete data
Activity diagram kriteria mendeskripsikan alur proses input, update dan delete data
c) Sistem kemudian memvalidasi username dan password, jika username dan password salah
makan akan kembali ke form login, namun jika username dan password benar maka sistem
d) Admin memilih menu alternatif pada master data untuk menambah, mengubah dan
menghapus data
Activity diagram nilai bobot mendeskripsikan alur proses input nilai bobot, alur proses
c) Sistem kemudian memvalidasi username dan password, jika username dan password salah
makan akan kembali ke form login, namun jika username dan password benar maka sistem
d) Admin memilih menu nilai bobot pada master data untuk menambah, mengubah dan
menghapus data
c) Sistem kemudian memvalidasi username dan password, jika username dan password salah
makan akan kembali ke form login, namun jika username dan password benar maka sistem
e. Perancangan Database
Perancangan database sistem pendukung keputusan ini memiliki 4 tabel yaitu tabel admin,
1) Tabel admin
1. nm_admin Varchar 80
3. Username Varchar 40
4. password Varchar 80
2) Tabel Alternatif
1. nm_alternatif Varchar 45
3. Keterangan Text
4. total Int
5. Rank Int
3) Tabel Kriteria
1. nm_kriteria Varchar
3. bobot Int
4.
4) Tabel rel_alternatif
1. kd_rel_alternatif Varchar
1. kd_alternatif Varchar
4. nilai
1) Form Login
Gambar 4.18 User Interface Form Login
2) Halaman Utama
3) Halaman alternatif
6) Halaman Perhitungan
Gambar 4.11 User Interface Form Perhitungan
7) Halaman Laporan
g. Coding
Coding merupakan salah satu langkah dari pemrograman untuk mewujudkan suatu desain
sistem yang telah dirancang untuk diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman visual
basic, database access. Sistem yang telah dibuat dengan nama database SPK electre.
Gambar 4.15 Source code form login
Setelah memasukkan username dan password sistem akan memvalidasi username dan
password apabila benar maka user akan diarahkan ke tampilan utama dari sistem akan tetapi jika
username dan password yang dimasukkan salah maka user akan kembali ke form login.
yang terdapat beberapa menu pada sistem yaitu master data yang berisi data alternatif, data
i. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dimaksud untuk menguji komponen yang telah dibuat utnuk memastikan
elemen dari sistem sesuai dan berfungsi sesuai yang diharapkan, dalam hal ini dibahas rencana
pengujian kasus dan hasil pengujian kasus.