Anda di halaman 1dari 182

Integrasi Sistem Bangunan - Bentang Lebar

Plumbing
Studi kasus: Gedung Olahraga Tipe B -
Christina Tyas

Presented By Group E4
Meet the Group

6111801101 6111801192 6111901005


Erica Amelinda K Phoebe Edrica Joan Uniqueco N E C

6111901127 6111901145 6111901162


Rafida Hapsari Hasna Lathifa Monique Pingkan
Daftar Isi

1. Data Umum + Penjelasan sistem : air kotor, bersih, RWH dan


Penjelasin flow plambing ruang dalam dan ruang luar
2. Integrasi Plambing terhadap Kawasan
3. Integrasi Plambing terhadap Struktur
4. Integrasi Plambing terhadap Bentuk - Fasad
5. Integrasi Plambing terhadap Ruang Dalam
6. Integrasi Plambing terhadap Listrik dan Kebakaran
7. Tahapan Kontruksi
Istilah Plumbing
Plumbing (istilah Indonesia
Plambing)merupakan semua
pekerjaan dengan pelaksanaan ,
pemeliharaan, perawatan
instalasi air baik diperumahan
maupun di gedung.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Sistem Plumbing
Sistem Plumbing - suatu sistem
penyediaan / pengeluaran air ke
tempat - tempat yang terhendaki
mendapatkan air dan tidak ada
gangguan / pencemaran terhadap
daerah - daerah yang dilaluinya.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Fungsi Sistem Plumbing

Menyediakan saluran air


Menyediakan air bersih Menyediakan sistem ven
buangan dari tempat -
ditempat yang memiliki yang dipasang sirkulasi
tempat tertentu
tekanan cukup udara ke seluruh bagian
tanpa mencemarkan sekitar
sistem pembuangan

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Fungsi Sistem Plumbing

Meningkatkan kualitas
Menyediakan sistem sarana dan prasarana guna Menyediakan sistem
pencegah kebakaran memberikan kenyamanan dan penyaluran air hujan
kepuasan kepada semua
gedung / bangunan

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Jenis
Plumbing
Air Bersih Air Kotor Air Bekas

Penggunaan untuk Penggunaan untuk air yang Penggunaan untuk air yang
pemakaian air sehari-hari tidak dapat diolah seperti dapat diolah seperti air
seperti mandi, memasak. limbah dapur. wastafel.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Jenis
Plumbing
Plumbing Vent Air Hujan
Instalasi untuk mengisi Untuk menyalurkan air
udara pada saluran air hujan agar kembali ke
bekas dan kotor agar tidak saluran kota.
macet.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


RWH
RWH (Rain Water Harvesting)
merupakan metode untuk memanen
air untuk konservasi air dalam
rumah tangga, yaitu mengumpulkan,
menampung dan menyimpan air hujan.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


RWH

Pada umumnya metode ini dipakai


untuk pengiritan penggunaan air
bersih seperti penggunaan menyiram
tanaman, flush, dan lain-lain.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Data Umum Air Bersih

Site Plan Denah Lt. Semi Basement Denah Lt. Dasar Denah Lt. 1

Denah Lt.2

Denah Atap Denah Lt. 3


Potongan Melebar Potongan Memanjang

Pada Skema Utilitas Air Bersih yang ada didalam tugas ini ditampung
menggunakan GWT air bersih yang berada di basement pada bangunan ini dan
dialirkan kepada seluruh bagian ruangan yang membutuhkan air bersih.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Data Umum Air Kotor

Site Plan Denah Lt. Dasar Denah Lt. 1

Denah Lt.2

Potongan Melebar Potongan Memanjang Denah Lt. 3

Pada Skema Utilitas Air Kotor yang ada didalam tugas ini dialirkan melalui
pipa plumbing menuju soil stack, lalu ke septic tank dan berada di sumur
resapan (untuk grey water) dan vent stack.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


Data Umum Air Hujan

Site Plan Denah Lt. Semi Basement Denah Atap

Untuk air hujan, pada


bangunan ini dikumpulkan pada
GWT (Ground Water Tank) air
hujan yang akan di supply
kedalam ruangan yang
membutuhkan dan ada juga
yang hanya dibuang ke tanah.
Potongan Melebar Potongan Memanjang
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
Integrasi Plambing
terhadap Kawasan
Rafida Hapsari/ 6111901127
Air bersih

Pipa yang mengalirkan sumber air bersih dari pompa Diperlukan pemasangan saluran bawah tanah HDPE
PDAM ke bangunan, melewati jalan yang dilalui dengan kedalaman tanah minimal 60cm agar
kendaraan di dalam tapak. saluran air bersih bebas gangguan dan tahan lama.

Rafida Hapsari/ 6111901127


Air kotor

Pipa saluran air kotor melewati lahan parkir


(merah) sehingga lebih naik dipasang saluran bawah
Septic tank dan sumur resapan diletakkan di area yang
tanah di kedalaman minimal 60cm. Pipa saluran air
jauh dari sumber air bersih (lebih dari 10m) sehingga
kotor yang tidak berada di bawah beban (orange),
aman dari pencemaran.
kedalaman tanahnya minimal 50cm.

Rafida Hapsari/ 6111901127


Air hujan

Pohon Bambu Pohon Palem

Pohon Mangga

Air hujan dialirkan ke selatan tapak mengikuti kontur tanah. Di Taman dapat ditanami pohon-pohon yang
selatan tapak difungsikan pula sebegai taman yang ditanami berfungsi mencegah banjir sebagai antisipasi
banyak pohon serta terdapat kolam pula. dari tingginya volume air hujan yang
disalurkan.
Rafida Hapsari/ 6111901127
Integrasi Plambing
terhadap Struktur
Hasna Lathifa/ 6111901145
Dalam integrasinya dengan struktur,
plambing dialirkan melalui shaft
utilitas yang terdapat pada
beberapa titik pada bangunan ini.

Dengan penyatuan sistem plambing


dalam satu shaft, maintenance akan
lebih mudah dilakukan ketika sedang
ada masalah pada bagian tertentu
dalam bangunan
Shaft
Air bersih di pompa
dari GWT melalui shaft
utama, dan dengan
sistem down-feed,
diturunkan melalui
shaft sekunder untuk
kebutuhan air bersih
pada toilet di setiap
lantainya
Sistem plambing sekunder menghubungkan plambing toilet pria dan wanita, serta plambing air kotor dan
air bersih berada pada satu shaft yang sama.
Integrasi Plambing
terhadap Bentuk -
Fasad
Phoebe Edrica/ 6111801192
Masalah

Pada studi kasus kali ini, bangunan


memiliki tangki atas yang berlokasi
di perpotongan 2 bangunan,
berdekatan dengan shaft utama.
Posisi tangki tersebut membuat
tangki terekspose, sehingga
menggangu keindahan fasad

Phoebe Edrica/ 6111801192


Solusi

Solusi yang menurut saya


dapat diaplikasikan pada
bangunan studi kasus ini
adalah dengan menambahkan
dinding pendek (80-90 cm)
untuk menutupi tangki atas
sehingga para pengunjung
yang datang ke bangunan ini
tidak akan melihat tangki atas.

Potongan

Phoebe Edrica/ 6111801192


Air Hujan

Bangunan ini menerapkan sistem rain


water harvesting sebagai penanggulangan
air hujan. Namun, tidak semua air hujan
ditampung, melainkan ada beberapa yang
dibuang secara langsung kedalam tanah.
Pipa yang digunakan untuk rain harvesting,
ditanamkan didalam bangunan sehingga
tidak menggangu estetika fasad bangunan.

Phoebe Edrica/ 6111801192


Page 9

Integrasi Plambing
terhadap Ruang
Dalam
Tangki Air Jalur Air GWT Air
Keterangan Atas
Shaft Utama
Bersih Bersih

Air bersih pada bangunan studi kasus


mengambil air dari pompa PDAM. Air
bersih ini diambil dari bagian pintu
POMPA PDAM masuk utama pada bangunan.
Sayangnya untuk penempatan pipa air
bersih ditaruh di tengah jalan, yang
berarti akan ada bertambahnya
pressure pada surface area jalan,
sehingga memberikan tekanan kepada
Site Plan pipa di bawah jalan.

Jalur pipa juga berbetnuk siku-siku


sehingga memberikan kesan bahwa pipa
masuk dahulu dari ruang sebelah dan
tidak langsung ke ruang GWT.

Lantai Semi-Basement Monique Pingkan/ 6111901162


Tangki Air Jalur Air GWT Air
Keterangan Atas
Shaft Utama
Bersih Bersih

Lantai 2 Lantai 3

Karena sistem plambing air bersih menggunakan sistem downfeed, maka


dari tangki air atas menuju ke UAP menggunakan shaft utama dan
shaft kecil seperti contoh pada lantai 2 dan 3, yang dimana kebutuhan
air bersih cukup jauh dari shaft utama.

Monique Pingkan/ 6111901162


Tangki Air Jalur Air GWT Air
Keterangan Atas
Shaft Utama
Bersih Bersih

Tinggi plafond Lt 1 (13.96) - Lantai 2 (14.60) = 0.64 m

Penggunaan Pipa Air bersih biasanya menggunakan pipa sebesar 1/2 sampai dengan 1 inchi atau 21
mm sampai dengan 32 mm apabila menggunakan pipa PVC untuk air bersih.
Untuk ketinggian plafond 0.64 m, masih mencukupi
ketinggian kebutuhan pipa air bersih.

Potongan

Monique Pingkan/ 6111901162


Sumur Jalur Air Septik
Keterangan Resapan Kotor Tank

Site Plan Site Plan Lantai Dasar

Apabila dilihat dari site plan dan lantai dasar, penempatan pada septic tank sangat baik,
karena lebih dari 10 meter dari jalur air bersih yang berada di area pintu masuk utama. Tidak
hanya itu, site memiliki lebih dari 1 septic tank karena bangunan yang berskala besar tidak
cukup hanya memiliki 1 septic tank. Tidak hanya itu, septic tank juga berada di area yang mudah
untuk diakses apabila diperlukan pengecekkan.

Monique Pingkan/ 6111901162


Sumur Jalur Air Septik
Keterangan Resapan Kotor Tank

Tinggi plafond Lt 1 (13.96) - Lantai 2 (14.60) = 0.64 m


Penggunaan Pipa Air kotor biasanya menggunakan pipa sebesar 3 sampai dengan 4 inchi yang
dimana pipa ini membutuhkan ketebalan yang baik untuk menahan bangunan atau tanah agar tidak
pecah karena tekanan yang terjadi.
Untuk ketinggian plafond 0.64 m, masih mencukupi
ketinggian kebutuhan pipa air kotor, termasuk juga
dengan terjadinya kemiringan pada pipa.

Potongan
Monique Pingkan/ 6111901162
Drainase Jalur Air Septik
Keterangan Tapak Hujan Tank

Ukuran talang air yang dibutuhkan tergantung dengan luas atap


pada bangunan. (rata-rata curah hujan di Indonesia yang mencapai
5-8 ltr/menit)
Diameter 3”, volume 255 ltr/menit
Diameter 4”, volume 547 ltr/menit
Diameter 5”, volume 990 ltr/menit
Diameter 6”, volume 1610 ltr/menit
Diameter 8”, volume 3470 ltr/menit
site: https://bestseller.superbangunjaya.com/2020/08/20/tentang-talang-begini-cara-menghitung-kapasitas-pipa-air-hujan/
Site Plan
Pada site, arah air hujan diarahkan menuju bak kontrol
dan juga pada drainase tapak.
Studi Kasus juga menggunakan Rainwater Harvesting,
dimana air hujan yang tertangkap di dalam bak kontrol
dibawa kembali ke area basement ke dalam GWT air hujan
lalu di bawa ke RWT, dan digunakan kembali sebagai air
flush.
Lantai Semi-Basement Monique Pingkan/ 6111901162
Drainase Jalur Air Septik
Keterangan Tapak Hujan Tank

Denah Atap Potongan

studi Kasus memperlihatkan sistem air hujan pada tapak yang mengalir karena adanya
kemiringan pada atap, yang juga dapat dilihat di bagian potongan studi kasus.

Monique Pingkan/ 6111901162


Kesimpulan Integrasi Plambing pada Ruang Dalam

Walaupun ketinggian ceiling mencukupi ketebalan pipa-pipa, tetapi apa bila


terlihat dari potongan, ceiling bangunan terlihat seperti tertempel pada
balok, jadi apabila ceiling setara dengan balok, maka pipa-pipa ini tidak
dapat melewati grid, karena tidak ada space lebih di bawah balok.
Monique Pingkan/ 6111901162
Kesimpulan Integrasi Plambing pada Ruang Dalam

Pada potongan ruang di atas ini, terlihat bahwa balok anak masih
memberikan ruang untuk lewatnya pipa, tetapi balok induk menutup
kemungkinannya pipa untuk lewat di dalam ceiling.
Monique Pingkan/ 6111901162
Page 9

Integrasi Plambing
Terhadap Listrik dan
Kebakaran
Integrasi Plambing dan Listrik

Listrik

Air Bersih

Ruang utilitas pada studi kasus diletakkan di


lantai semi basement. Ruang trafo dan panel
letaknya bersebelahan di massa bangunan kiri.
Ruang trafo dan panel Ground water tank diletakkan di massa bangunan
kanan. Ruangan utilitas listrik dan air diletakkan
Air bersih
berjauhan namun dialirkan ke lantai atasnya
melalui shaft yang sama. Meski pipa air bersih dan
kabel listrik diletakkan di satu shaft, keduanya
memiliki jarak yang cukup jauh yakni sekitar 2-3
m dan dapat diantisipasi juga dengan
menambahkan sekat pada shaft.

Ground water tank

Lantai Semi-Basement Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Plambing dan Listrik

Listrik

Air Kotor

Utilitas air kotor tidak terdapat pada lantai


semi basement. Pada lantai dasar, jaringan
listrik hanya digambarkan adanya kabel yang
berasal dari tiang listrik yang diletakkan di
dinding satu ruangan non-utilitas sejajar
Air kotor dengan ruang panel di bawahnya. Kabel itu
mengaliri listrik yang berasal dari tiang listrik
menuju trafo. Instalasi sistem air kotor pada
lantai dasar ini tidak melalui shaft yang sama
dengan listrik sehingga keduanya tidak
bersinggungan.

Lantai Dasar Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Plambing dan Listrik

Listrik

Air Hujan

Pada lantai semi basement terdapat GWT air


Ruang trafo dan panel
hujan yang airnya dialirkan dari bak kontrol.
Dari GWT tersebut, air hujan dialirkan lagi ke
Air hujan
atas menuju RWT air hujan melalui shaft yang
sama dengan listrik namun berada di sisi yang
sama dengan pipa air bersih.

Lantai Semi basement Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Plambing dan Kebakaran

Kebakaran

Air Bersih
Pada lantai semi basement terdapat GWT
kebakaran yang berada di sebelah ruang GWT air
GWT kebakaran
hujan. Jaringan pipa air untuk sprinkler tidak
terlihat namun dapat diasumsikan bahwa sistem
yang digunakan sama dengan air bersih, yakni
Air bersih down feed system. Pipa yang mengaliri air dari
GWT kebakaran melewati shaft di sisi yang sama
dengan air bersih menuju RWT kebakaran lalu
dialirkan ke pipa-pipa sprinkler di lantai
bawahnya.

Ground water tank

Lantai Semi basement Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Plambing dan Kebakaran

Kebakaran

Air Kotor
Pada lantai dasar, jaringan kebakaran
digambarkan berupa titik-titik sprinkler yang
Air kotor tersebar di seluruh ruangan. Air kotor memiliki
pipa yang terpisah dari air bersih, air hujan, dan
air untuk kebakaran sehingga kedua sistem ini
tidak bersinggungan.

Lantai Dasar Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Plambing dan Kebakaran

Kebakaran
RWT kebakaran RWT air hujan

GWT kebakaran

Air hujan Air Hujan


Ruang GWT kebakaran dan air hujan terletak
bersebelahan dan disumsikan jaringan pipa
kebakaran melalui shaft yang sama dengan air
hujan untuk menuju RWT kebakaran. RWT
kebakaran dan RWT air hujan terletak
berdekatan dengan shaft utilitas.

Lantai Dasar Rafida Hapsari / 6111901127


Kesimpulan

Jaringan plumbing air bersih, air kotor, dan air hujan tidak ada yang bersinggungan secara
langsung dengan jaringan listrik dan kebakaran. Jaringan plumbing air bersih dan air hujan masih
bersinggungan secara tidak langsung dengan jaringan pipa kebakaran karena terletak di sisi yang
sama pada shaft namun memiliki pipa yang berbeda. Jaringan air kotor sama sekali tidak
bersinggungan dengan jaringan listrik dan kebakaran karena tidak melewati shaft yang sama.

Rafida Hapsari / 6111901127


Page 9

Tahapan Konstruksi
Air Bersih Tahapan Konstruksi
Menyiapkan gambar denah peletakan alat
plumbing, mengurus perizinan sesuai
Konsep Rencana peraturan setempat, persiapan peralatan,
perkiraan kebutuhan biaya

Perhitungan jumlah kebutuhan air dan


ukuran pipa, penentuan jaringan utama pipa
Rencana Dasar dan alat plumbing, merancang penumpu
reservoir atas dan bawah

Penentuan pipa cabang, perhitungan laju air


dan friksi, perancangan ruang pompa dan
Rencana Pendahuluan tangki

Tahap pembangunan dimulai dari


pembangunan ruang pompa dan tangki,
Skema Air Bersih pada Rencana Pelaksanaan peletakkan reservoir, dan penyusunan pipa
air bersih
bangunan eksisting
Air Kotor Tahapan Konstruksi
Semakin besar jumlah pengguna maka
semakin besar total beban UAP dan semakin
Penentuan nilai UAP banyak air kotor yang dihasilkan

Menggunakan sistem terpisah antara black


water dan grey water sehingga akan
Penentuan Ukuran Pipa dibangun 2 pipa yaitu untuk grey water dan
black water

Pipa ven dibangun bersamaan dengan pipa


air kotor supaya tidak ada udara yang
Penentuan pipa Ven terperangkap di dalam pipa

Skema Air Kotor pada Pelaksanaan


bangunan eksisting
Air Hujan Tahapan Konstruksi
Perencanaan pipa, kemiringan pipa, dan
Perencanaan Penampungan perubahan arah aliran air hujan

Drainase

Drainase atap harus kedap air, pemasangan


perangkap dan saluran pembersih
Pemasangan Drainase perangkap

Air hujan akan ditampung di reservoir


bawah tanah khusus air hujan. Pada
Drainase Bawah Tanah bangunan eksisting belum digambarkan
sistem drainase dan penampungan air
hujan

Skema Air Kotor pada Pelaksanaan pembangunan


bangunan eksisting
Thank You

Do you have any questions of us?


Sistem Penyelamatan
dan Kebakaran
Bangunan

/E4 Lebar Christina - Gedung Olahraga tipe B


6111801101 6111801192
Erica Amelinda K Phoebe Edrica

Anggota 6111901005
Joan Uniqueco N E C
6111901127
Rafida Hapsari

6111901145 6111901162
Hasna Lathifa Monique Pingkan
Business Review | 2020
Daftar Isi
1. Sistem penyelamatan dan kebakaran pada
bangunan.
2. Integrasi kebakaran terhadap struktur.
3. Integrasi kebakaran terhadap bentuk.
4. Integrasi kebakaran terhadap ruang dalam.
5. Penerapan undang-udang pada bangunan.
Hasna Lathifa 6111901145 Sarana Proteksi Kebakaran

Jalur Evakuasi
Bangunan ini memiliki 7 buah tangga darurat, pada area kuning hanya terdapat 3 tangga darurat sehingga
masih ada jarak antar tangga darurat yang masih terlalu jauh (melebihi 40m)
Dapat dilihat juga dari denah bahwa tangga darurat tidak langsung menuju ke luar bangunan pada lantai
dasar
Joan Uniqueco N E C | 6111901005 Sarana Proteksi Kebakaran

Titik Sprinkler

Untuk titik sprinkler pada bangunan ini, ada di setiap lantai bangunan dan masing-masing berjarak 2 m x 2.7 m
dan masing-masing ruang memiliki sprinkler. Namun ada beberapa sprinkler yang diletakkan kurang efektif
dikarenakan semburannya terhalang oleh tembok maupun kolom bangunan.
Integrasi Kebakaran terhadap Struktur

Apabila dilihat dari denah disamping ini, kita dapat


lihat bahwa sprinkler tidak dihalangi oleh balok
dan kolom pada struktur bangunan.
Monique Pingkan I. W. | 6111901162
Monique Pingkan I. W. | 6111901162

Tetapi hal yang sangat di sayangkan oleh denah ini adalah, tidak
terlihat bagaimana pipa untuk mendistribusi air kepada sprinkler,
sehingga bisa saja kebutuhan sprinkler tidak menyamai pemetaan
peta atau datangnya water supply yang baik untuk sprinkler tersebut.
Monique Pingkan I. W. | 6111901162

Denah sprinkler di lantai 2 bagian area duduk foodcourt, memiliki sprinkler


dengan jarak yang cukup dekat, apabila dilihat dari denah, penempatan sprinkler
pada area ini bisa saja menabrak balok struktur di area duduk food court.
Penggunaan shear wall di jalur exit kebakaran
seperti lift dan juga tangga kebakaran, sangat baik
sehingga menjadi struktur yang menahan panas,
sehingga pengguna gedung masih bisa selamat
sampai dengan ground level.
Monique Pingkan I. W. | 6111901162

Dengan plafond yang sangat dekat dengan balok


struktur, patut diperhatikan jalur pipa distribusi
apakah terlihat diluar plafond atau masih bisa
melewati struktur yang dekat dengan plafond.
Penggunaan material beton bertulang
Monique Pingkan I. W. | 6111901162

sangat baik apabila terjadi kebakaran,


sehingga masih memiliki waktu untuk
pengguna bangunan dari lantai paling atas
menuju ground level yang aman.
Bentuk
Integrasi
Terhadap

Erica Amelinda K. 6111801101


Integrasi
Terhadap
Ruang Dalam

Rafida Hapsari 6111901127


Jarak antar tangga
kebakaran
melebihi 40 m,
yang mana
seharusnya
apabila
menggunakan
Rafida Hapsari | 6111901127

sprinkler, jarak
maksimal antar
tangga darurat
adalah 40 m
Pintu masuk tangga kebakaran
mengarah ke koridor yang
terdapat pintu ke lapangan
indoor sehingga pengguna dari
ruangan tersebut akan lebih
Rafida Hapsari | 6111901127

cepat mengakses tangga


kebakaran
Pintu masuk tangga
kebakaran sejajar
dengan dinding
ruangan lainnya dan
tidak lebih mundur,
Rafida Hapsari | 6111901127

sehingga mudah dilihat


dan ditemukan oleh
pengguna bangunan
PENERAPAN
UNDANG-
UNDANG PADA
BANGUNAN.
Phoebe Edrica | 6111801192
Peraturan umum menggenai lingkungan
bangunan gedung membahas bahwa
harus adanya sumber air berupa hidran
halaman, sumur kebakaran, atau
reservoir air.

Dalam lingkungan ini harus tersedia


perkerasan agar dapat dilalui oleh
Phoebe Edrica | 6111801192

kendaraan pemadam kebakaran.

Jarak antar bangunan juga harus


diperhatikan, yaitu dengan ketinggian
gedung > 14 - 40m, maka jarak
minimumnya > 6 - 8m
Phoebe Edrica | 6111801192

Pada gambar diatas ini bisa kita lihat bahwa


harus disediakannya area untuk mobil
pemadam kebakaran parkir, lahan yang
digunakan adalah sebesar 6x16. Dan untuk
radius putarnya 9,5m.
Dari sini juga bisa kita lihat bahwa hidran kota
harus paling tidak 50m dari lokasi tapak, jika
tidak terdapat hidran kota pada sekitaran
Pho ebe Edr ica | 611 180 119 2

tapak ini maka harus menyediakan hidran


halaman.

Untuk pasokan air yang bisa digunakan untuk


hidran halaman sekurang-kurangnya 38 l/s
pada tekanan 3,5 bar. Pada gambar disebelah
ini bisa kita lihat ilustrasi mengenai hidran
yang ada pada taman
Untuk tanda bukaan yang berada pada
banguann ini harus memiliki ketingian minimal
5cm dari lantai. Tanda ini harus berwarna merah
baik untuk tulisan maupun pada lambangnya.

Dalam suatu bangunan gedung juga harus


memiliki sprinkler otomatis pada bangunan.
Beberapa fasilitas lain yang harus ada pada
Phoebe Edrica | 6111801192

bangunan ini adalah saf untuk pemadam


kebakaran yang terdiri dari lift kebakaran,
tangga kebakaran, dan lobi untuk pemadam
kebakaran.
Dari sini kita dapatkan bahwa jika sebuah
bangunan gedung yang terletak lebih dari 20m
diatas permukaan tanah, maka bangunan
tersebut harus dilengkapi dengan saf
kebakaran.

Dan untuk bangunan gedung yang mempunyai


Phoebe Edrica | 6111801192

basement 2 lantai atau lebih maka perlu


dilengkapi dengan saf tangga kebakaran,
namun tidak diwajibkan untuk meletakkan lift
pemadam kebakaran.
Pada gambar disamping ini bisa kita lihat
layout sekilas mengenai saf kebakaran. Disini
terdapat komponen-komponen saf kebakaran
seperti tangga kebakaran, lift kebakaran, dan
smoke lobby, dst. Selain itu setiap bangunan
Phoebe Edrica | 6111801192

gedung harus dilengkapi dengan sarana jalan


keluar pada lantai dasar yang mengarah
secara langsung ke luar bangunan.
Phoebe Edrica | 6111801192

Pada shaf pemadam kebakaran ini digunakan pintu tahan api yang lebih umum ditemukan
menggunakan menggunakan jenis engsel sisi atau jenis poros ayun yang harus membuka
ke arah jalur jalan keluar ruangan. Pada gambar diatas bisa kita lihat layout perkiraan
ayunan pintu yang perlu diperhatikan. Selain itu pintu yang digunakan tidak boleh memiliki
tonjolan yang lebih dari 18 cm dalam lebar bordes tangga apabila pintu terbuka penuh.
Phoebe Edrica | 6111801192

Tangga yang terdapat pada shaft kebakaran ini harus terbuat dari material
yang tahan api dan tempat ini dipisahkan dari ruang tangga terlindung.

Pada gambar diatas ini bisa kita lihat akses exit koridor yang kurang baik (pada
bagian aytas) dan yang sudah terhitung baik (pada gambar bagian bawah)
KESIMPULAN

Berdasarkan data data diatas, bisa kita lihat bahwa


bangunan ini sudah memenuhi beberapa standard
standard proteksi kebakaran, seperti tersedianya
sprinkles pada sepanjang bangunan dan terdapat pada
setiap lantgai sehingga bangunan ini terhitung cukup
aman. Terdapat juga beberpaa tangga kebakaran yang
sudah bisa dihitung menggunakan material tahan api.
Phoebe Edrica | 6111801192

GWT

GWT

Lantai Semi Basement Lantai Dasar


Thank
you!
INTGRASI SISTEM BANGUNAN - E4

INTEGRASI
LISTRIK
LEBAR - CHRISTINA TYAS
GEDUNG OLAHRAGA TIPE B
6111801101 6111801192
Erica Amelinda K Phoebe Edrica

Anggota 6111901005
Joan Uniqueco N E C
6111901127
Rafida Hapsari

6111901145 6111901162
Hasna Lathifa Monique Pingkan
1. Integrasi Listrik Terhadap Kawasan
2. Integrasi Listrik Terhadap Struktur
3. Integrasi Listrik Terhadap Bentuk

Daftar Isi 4. Intergrasi Listrik Terhadap Ruang Dalam


5. Perhitungan Listrik
Kami mencetak pertumbuhan 8%.
Terapkan animasi dan transisi halaman ke dalam
Presentasi Canva Anda untuk menonjolkan ide
dan membuatnya lebih mudah diingat.

Integrasi Jumlah staf kami bertambah 5%.

Listrik Temukan keajaiban dan keseruan dalam


memberikan presentasi bersama Presentasi

terhadap
Canva dengan menekan C untuk konfeti, D untuk
suara tabuhan drum, dan O untuk gelembung.

Kawasan 4% pertumbuhan kami pada 2025


bersumber dari merger.
Kolaborasi dalam waktu nyata. Berbagi tugas dan
bekerja secara bersamaan untuk membuat
presentasi yang hebat.
Kipas
angin
Panel
Penerangan
AC
LVMDP 1 LT 3
Panel
Distribusi
C. Bank Stop contact
Panel
PLN PDTM Trafo Penerangan
AC
1 C. Bank LT 2
Panel
Distribusi
LVMDP 2 Stop contact

Panel Pompa
Basement Penerangan
LVMD dan
Panel
P3 Lt. Dasar Distribusi
AC

Stop contact
C. Bank
Genset PKG
Water heater
Trafo: 150-175 kva

LVDP 1
46,62 kva
50 kva

37.296 watt

LVDP 2
14.904watt 37,86 kva
15.384 watt 40 kva

Genset
29.156 watt LVDP 3
R. Panel
56,41kva
60 kva
15.972,39 watt
Integrasi Listrik
terhadap Bentuk Penggunaan Listrik
Penggunaan listrik terbesar dalam bangunan
terdapat pada arenanya, selain karena luasannya,
juga terdapat beberapa arena pada bangunan ini
sehingga dimanfaatkan pencahayaan alami pada
bangunan ini

Massa A berorientasikan cenderung memanjang


utara-selatan. Sedangkan pada massa B cahaya

A B yang masuk cenderung terfiltrasi dengan


orientasinya yang tidak langsung membuat
matahari menyoroti bangunan.
Integrasi Listrik
terhadap Bentuk

Lapangan lantai 3
Bukaan sepanjang 60m dengan tinggi 3m ini
tentunya mampu menghemat penggunaan energi
dan listrik namun cenderung berlebihan, terlebih
massa A ini dilewati lintasan timur-barat pada
bentang memendeknya yang akan menambah
radiasi panas berlebih ke dalam bangunan.
Integrasi Listrik Lampu TL / Fluorescent Lamp
Lampu TL / Fluorescent Lamp diletakkan berada di
Basement, Ruang Panel, Ruang Trafo, Gudang,

Terhadap Ruang
Cleaning Service, Ruang Mekanikal, Ruang Workshop,
Tangga Darurat, Food Retail dan Ruang Duduk.

Dalam
Downlight LED 12W
Digunakan pada Ruang Pengelola Sampah,
Selasar Gym. Resepsionis Gym, Print Tiket, Area
Yoga, Ruang Kontrol. Ruang Genset, Toilet, Ruang
Sampah, Entrance Atlet, Entrance Utama,
Sekretariat, Gudang Lt.1, Ruang Karyawan,
Cleaning Service, Ruang Pengelola, Ruang Rapat,
Pantry, Janitor, Lounge, Billiard, Lapangan
Latihan, Area Pemanasan, Ruang Briefing, Ruang
Massage, Ruang Konferensi, Sport Store, Hall of
fame, Lapang Basket

Coloumn Lamp
Digunakan pada Kolom yang berada pada selasar
lantai dasar - lantai 2
Integrasi Listrik Inground Stairs Lamp

Terhadap Ruang Penggunaan Lampu Inground Stairs Lamp berada pada


setiap anak tangga yang ditujukan pada Entrance
Utama Gedung Olahraga Tipe B yang telah dirancang.

Dalam Lampu Spot Taman


Lampu Spot Taman hanya berada di bagian
Rooftop Garden pada Gedung Olahraga yang
telah di rancang.

Indirect LED Lamp


Berada pada setiap plafon dari lantai dasar
hingga lantai 2, dan pada lantai 3 dan 4 hanya
berada di ruang Hall of Fame.
Lampu TL / Fluorescent Lamp

Penggunaan Lampu TL pada bagian Servis menggunakan lampu TL tipe White


dikarenakan hanya dibutuhkan lampu yang terang pada ruangan servis seperti Ruang
Panel, Ruang Trafo, Gudang, Cleaning Service, Ruang Mekanikal dan Ruang
Workshop. Penggunaan lampu TL pada ruang Tangga Darurat juga cukup optimal
dikarenakan butuh penerangan yang cukup pada Tangga Darurat dan pada Basement
penggunaan lampu TL pun sangat efektif supaya tidak terlalu banyak memasang titik
lampu biasa dan dapat diakali dengan menggunakan lampu TL yang mana lebur
cahaya lebih panjang dibandingkan lampu biasa.

Namun, pada bagian Food Retail dan Area Duduk untuk Makan, menggunakan
lampu TL tipe Warm White ditujukan untuk menunjang estetik yang mana
dibantu dengan penggunaan lampu indirect lamp yang berada pada sisi - sisi
plafon yang di offset. Penggunaan lampu ini sangat mendukung untuk
meningkatkan kesan hangat pada ruangan dan memberikan kualitas ruang yang
tidak terlalu silau namun nyaman.
Downlight LED 12W
Lampu Downlight LED 12 W ini menjadi lampu utama
pada bangunan Gedung Olahraga Tipe B yang sudah
dirancang ini. Disetiap lantai sudah terpasang lampu
Downlight ini. Penggunaan lampu Downlight memberikan
kualitas ruang yang terang namun tidak silau dikarenakan
penggunaan lampu dengan kekuatan 12 Watt. Sangat
efektif diletakkan pada semua bagian bangunan. Akan
lebih menarik jikalau pada bagian ruang yang jarang
terpakai menggunakan sensor deteksi manusia sehingga
menghemat penggunaan listrik.

Coloumn Lamp
Penggunaan Coloumn Lamp cukup menarik
dikarenakan dapat mengintegrasi struktur dengan
lampu, sehingga diluar dari fungsi struktur, kolom
ini memberikan kesan arsitektural yang unik.
Letak coloumn lamp juga sangatlah cocok yang
berada pada bagian selasar Gedung Olahraga ini.
Inground Stairs Lamp Lampu Spot Taman Indirect LED Lamp
Penggunaan Inground Stairs Penggunaan lampu Spot pada taman Indriect LED Lamp yang dapat dijumpai
Lamp yang berada di tiap anak memberikan kesan eksklusif dan disetiap ceiling ruangan memberikan
tangga menuju kearah Entrance instagrammable . Sangat cocok kesan garis kuat dan tegas pada ceiling
memberikan kesan mewah, digunakan pada bagian sclupture, bangunan yang memperkuat bentuk
menyambut, dan classy. tanaman maupun kolam kecil pada ruangan tersebut. Penggunaan Indirect
Pemilihan yang cocok untuk taman. LED Lamp juga dapat membantu
diletakkan pada bagian tangga penerangan ruangan jikalau ruangan ingin
entrance. tidak terlalu terang. Penggunaan Indirect
LED Lamp Warm White sangat cocok
pada interior supaya meningkatkan kesan
hangat pada ruangan.
Perhitungan
Listrik
Listrik Daya
Perhitungan Total
Beban Listrik
LANTAI BASEMENT

LUAS LANTAI SEMI BASEMENT

parkir : 3.632,13 m²
kategori D-3 watt
3.632,13 x 3 = 10.896,39 watt

gudang pasif : 828 m²


kategori C-6 watt
828 x 6 = 4.968 watt

lift : 18 m²
kategori C-6 watt
18 x 6 = 108 watt

total : 15.972,39 watt


LANTAI DASAR

LUAS LANTAI DASAR

kantor : 2.464 m²
kategori B-11 watt
2.464 x 11 = 27.104 watt

gudang pasif : 324 m²


kategori C-6 watt
324 x 6 = 1.944 watt

lift : 18 m²
kategori C-6 watt
18 x 6 = 108 watt

total : 29.156 watt


LANTAI 1

LUAS LANTAI 1

kantor : 1.284 m²
kategori B-11 watt
1.284 x 11 = 14.124 watt

gudang pasif : 192 m²


kategori C-6 watt
192 x 6 = 1.152 watt

lift : 18 m²
kategori C-6 watt
18 x 6 = 108 watt

total : 15.384 watt


LANTAI 2

LUAS LANTAI 2

kantor : 1.188m²
kategori B-11 watt
1.188 x 11 = 13.068 watt

gudang pasif : 288 m²


kategori C-6 watt
288 x 6 = 1.728 watt

lift : 18 m²
kategori C-6 watt
18 x 6 = 108 watt

total : 14.904watt
LANTAI 3

LUAS LANTAI 3

kantor : 3.060m²
kategori B-11 watt
3.060 x 11 = 33.660watt

gudang pasif : 324m²


kategori C-6 watt
324 x 6 = 1.944watt

lift : 18 m²
kategori C-6 watt
18 x 6 = 108 watt

mushola : 264 m²
kategori C-6 watt
264 x 6 = 1.584

total : 37.296 watt


Kapasitas Genset
Genset direncanakan memback-up 60% dari total beban listrik. Sehingga
kapasitas genset menjadi 112.712,39 x 60% = 67.627,434 watt atau
dibulatkan menjadi 70 kW. Kapasitas untuk genset menggunakan satuan kVA.
100 kW sebanding dengan 125 kVA, didapatkan kapasitas genset 87,5 kVA.
Pada brosur, genset yang kapasitasnya mendekati kebutuhan adalah 80 kVA
dan 100 kVA. Kapasitas yang dipilih adalah 100 kVA karena dibulatkan ke
atas.
Ruang Genset

Dimensi genset berkapasitas 100 kVA adalah 2760 (P) x 1110 (L) x 1450
(T). Ukuran kebutuhan standar ruang genset berdasarkan kapasitasnya
sehingga didapatkan kebutuhan ruang 6m x 4,5m x 3,5m.
Integrasi Listrik
terhadap Struktur

Ukuran Ruang Genset

Dengan perhitungan yang didapatkan diatas, kita bisa lihat bahwa ruang
yang disediakan oleh objek studi kasus sangat memadai, karena kira-
kira lebih dari 30% luas ruang yang seharusnya.

Luas ruang objek: 8x6 dengan tinggi ruang: 5 meter


Shaft Utama
Shaft utama memiliki luas yang baik, karena shaft utama masih bisa di
pisahkan untuk pipa plambing, dan juga untuk listrik, sehingga walaupun
dalam satu shaft, masih bisa diberikan sekat agar tidak terkena atau dekat
dengan satu sama dengan yang lain.
Lampu Tube Luminescent
Bangunan studi kasus menggunakan Lampu Tube
Luminescent untuk digunakan di ruangan yang
memiliki rangka plafond yang

Ketinggian Plafond
Apabila dilihat dari bagian plafond ruangan,
kabel-kabel dan lampu ini masih bisa ditutup oleh
plafond karena plafond yang cukup tinggi di
dalam satu ruangannya.
Terima kasih!
INTEGRASI SISTEM BANGUNAN - E4

TRANSPORTASI
VERTIKAL
LEBAR - CHRISTINA TYAS
ANGGOTA

6111801101 6111801192
Erica Amelinda K Phoebe Edrica

6111901005 6111901127
Joan Uniqueco N E C Rafida Hapsari

6111901145 6111901162
Hasna Lathifa Monique Pingkan
DAFTAR ISI
1. Data umum + penjelasan sistem transportasi
vertikal
2. Integrasi transportasi vertikal terhadap struktur
3. Integrasi transportasi vertikal terhadap interior
4. Penerapan regulasi tentang transportasi vertikal
5. Perhitungan dan kesimpulan
Pengertian dan Data Umum
SISTEM TRANSPORTASI
VERTIKAL
Sistem transportasi vertikal merupakan salah satu
sistem yang berfungsi sebagai sarana mobilisasi
pengguna antar lantai sebuah bangunan.

Tangga & tangga


Elevator
darurat

Eskalator Travelator

Rafida Hapsari - 6111901127


SISTEM TRANSPORTASI
VERTIKAL
ELEVATOR
Elevator atau lift merupakan angkutan transportasi
vertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan
untuk mengangkut orang atau barang dan biasanya
digunakan pada bangunan bertingkat lebih dari empat
lantai.

Elevator dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan


fungsinya: lift rumah tinggal, lift makanan, lift
penumpang, lift rumah sakit, lift barang, lift pemadam
kebakaran, dan lift parkir kendaraan.
Rafida Hapsari - 6111901127
SISTEM TRANSPORTASI
VERTIKAL
ESKALATOR
Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa
konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari
tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke
bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang
digerakkan oleh motor. Standar kemiringan eskalator
adalah 30-35 derajat, namun kemiringan lebih dari 10
derajat sudah dapat dikategorikan sebagai eskalator.

Rafida Hapsari - 6111901127


SISTEM TRANSPORTASI
VERTIKAL
TRAVELATOR
Travelator adalah sebuah mekanisme pengangkut yang
bergerak perlahan yang digunakan untuk memindahkan
orang pada bidang mendatar dalam jarak tempuh
pendek dan menengah. Travelator dapat digunakan
dengan berdiri maupun berjalan di atasnya.

Rafida Hapsari - 6111901127


SISTEM TRANSPORTASI
VERTIKAL
GONDOLA
Gondola adalah alat tempat operator bergerak dalam
memelihara bangunan tinggi menggunakan motor dan
bantuan wire rope melalui mekanisme pengangkatan
dengan katrol.
Gondola dibagi menjadi dua yaitu: permanen (wire rope
ditarik dan di gulung oleh motor penggerak ke dalam
drum penggulung di dalam roof car) dan temporary
(motor terletak pada platform seolah olah memanjat
wire rope).

Rafida Hapsari - 6111901127


DATA UMUM

Tampak pada denah, sistem transportasi


yang digunakan pada objek studi adalah lift,
tangga, serta ramp. Jenis lift yang
digunakan adalah lift pengguna (pengunjung
dan atlet) dan lift kebakaran. Lift dan tangga
pengunjung diletakkan di ruang penerima.
Lift atlet diletakkan di bagian lain yang jauh
dari lift pengunjung. Ramp digunakan untuk
akses dari tapak ke ruang penerima sebagai
akses untuk penyandang disabilitas.

Rafida Hapsari - 6111901127


Integrasi Transportasi
Vertikal Terhadap Struktur
PENGAMATAN STRUKTUR PADA BANGUNAN
Bentuk bangunan dari gedung olahraga
ini menggunakan bentuk dasar sebuah
persegi. Sehingga pembentukan struktur
walaupun ada beberapa lengkungan
yang terjadi, tetap membentuk sebuah
grid kotak yang memiliki grid utamanya 6
x 8 meter.

Transportasi vertikal di bangunan ini


mengikuti struktur grid eksisting. Maka
dari itu bentuk transportasi vertikal
mengikut bentuk dasar dari sebuah
persegi, dan akhirnya menggunakan
bentuk persegi panjang.

MONIQUE PINGKAN - 6111901162


Bangunan sudah baik dengan menggunakan dinding
struktur untuk penggunaan lift dan juga tangga
kebakaran. Dinding struktur pada tangga kebakaran
hanya memiliki bukaan untuk pintu.

MONIQUE PINGKAN - 6111901162


Struktur yang ada pada lantai 3 tidak terlihat di denah lantai 2 tribun untuk dinding
struktur di bagian lift.

Tetapi kita dapat lihat bahwa bagian denah lantai basement tetap memiliki dinding
struktur.

denah lantai basement denah lantai 3 denah lantai 2 tribun

MONIQUE PINGKAN - 6111901162


Karena adanya ruangan
penerima di bagian tengah
bangunan yang memiliki grid dan
bentuk yang berbeda,
penggunaan struktur dinding
pemikul dan transportasi vertikal
tetap menggunakan bentuk
dasar persegi, sehingga terasa
keluar dari bentuk bangunan
eksisting (khusus di bagian
tengah bangunan).

MONIQUE PINGKAN - 6111901162


Pada potongan kerja, terlihat bahwa dinding
pemikul yang terbentuk disekitar lift sampai
dengan ke bawah, maka dinding memenuhi
kebutuhan dan kekakuan.

MONIQUE PINGKAN - 6111901162


Integrasi Transportasi
Vertikal Terhadap Interior
TRANSPORTASI
VERTIKAL
Bangunan ini memiliki 6 (enam) buah
Transportasi Vertikal yang terbagi
menjadi beberapa klasifikasi. Untuk
lift umum/lift pengunjung berjumlah 2
buah yang berada pada bagian
entrance pengunjung, 1 buah lift atlet
yang dekat dengan lobby atlet, 2 buah
lift kebakaran (untuk petugas
kebakaran) dan 1 buah lift servis.

Lift kebakaran
Lift umum
Lift Atlet
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
Lift servis
TRANSPORTASI
VERTIKAL

Pada bangunan ini terlihat jelas,


peletakan lift ini sudah cukup baik,
dimana jarak lift dengan tangga cukup
berdekatan. Sehingga dapat
dipastikan sudah memenuhi standar.

Lift kebakaran
Lift umum
Lift Atlet
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
Lift servis
TRANSPORTASI
VERTIKAL
Pada lantai dasar, jarak menuju lift
pengunjung dan lift atlet cukup aman,
yaitu jarak terjauh sekitar 40meter
dan jarak terdekat sekitar 15meter
(dari entrance dan lobby). Pada
bangunan ini menggunakan lift tipe
line layout yang sangat jelas terlihat
pada lift pengunjung/lift umum

Lift kebakaran
Lift umum
Lift Atlet
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
Lift servis
TRANSPORTASI Standar jarak tempuh jalan terhadap lift

VERTIKAL
maksimal 45meter.

Pada lantai 1, jarak terdekat lift pengunjung


ke lapangan sekitar 20 meter dan untuk ke
arah ruang biliar berkisar 16 meter. Untuk
jarak terdekat lift atlet ke lapangan sekitar 8
meter, namun, dari lift atlet ke ruang billiard
sekitar 80 - 90 meter, ini cukup jauh
dijangkau dikarenakan adanya kemungkinan
atlet billiard masuk melalui lift Atlet.
Sehingga atlet biliard jika ingin menuju ruang
billiard terdekat melalui lift pengunjung.
Kemungkinan rasa kurang nyaman seorang
atlet yang digabung dengan pengunjung
cukup terasa.

Mungkin ini menjadi salahsatu kendala pada


desain bangunan ini, jikalau atlet biliar
sengaja melewati lift atlet, akan memakan
waktu dan cukup jauh jaraknya.
Jalur pengunjung / umum
Jalur Atlet
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
TRANSPORTASI
VERTIKAL
Jalur pengunjung / umum
Jalur Atlet

Pada lantai 2, sudah cukup aman dikarenakan pada lantai ini


merupakan area food court yang cukup berdekatan dengan lift
pengunjung, dengan jarak terdekat berkisar 16meter

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


TRANSPORTASI
VERTIKAL Jalur pengunjung / umum
Jalur Atlet

Namun, seperti yang sebelumnya, untuk atlet. lift ini cukup jauh
jangkauannya, sekitar 80 - 90 meter dan atlet harus melewati kursi-
kursi food court jika ingin menuju food court, sehingga memberi
kesan 'tertindas' pada atlet.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


TRANSPORTASI
VERTIKAL Jalur pengunjung / umum
Jalur Atlet

Pada Lantai 3, Lift Atlet langsung menuju lapang basket, sehingga


jarak aman dan untuk Lift Pengunjung, jarak untuk masuk ke dalam
lapang basket berkisar 16 meter. Sehingga penataan ruang pada
lantai ini cukup baik.

Joan Uniqueco N E C / 6111901005


TRANSPORTASI
VERTIKAL

Pada Lantai Dasar Tribun, seperti pada lantai lainnya, jarak Lift Atlet
menuju lapangan latihan basket cukup jauh. Kemungkinan besar
para atlet melewati tribun atau melewati lift pengunjung / lift umum.
Namun, untuk pengunjung, lift ini sangatlah baik dikarenakan jarak
antar jalan terhadap lift kisaran 8-16meter.
Jalur pengunjung / umum
Jalur Atlet
Joan Uniqueco N E C / 6111901005
Undang-Undang Regulasi
Transportasi Vertikal
PERMENPU NO.14

Berdasarkan PERMENPU nomor 14, Pasal 17 ayat (1)


dinyatakan bahwa bangunan gedung harus menyediakan
sarana untuk memudahkan hubungan vertikal antar lantai.

Selain itu pada pasal 20 ayat (2) dikatakan bahwa dalam


perancangan dan penyediaan lift harus memperhatikan
mengenai fungsi dan keamanan bagi pengguna. Dan juga
dikatakan bahwa bangunan yang memiliki lebih dari 1 lantai
harus menyediakan lift.
Phoebe Edrica / 6111801192
PERMENPU NO.14

Pada pasal 28 ayat (1) disini dikatakan bahwa terdapay


sarana pendukung evakuasi termasuk lift kebakaran.

Dan pada pasal 34 ayat (2) dikatakan bahwa jumlah


minimal penyediaan lift kebakaran sesuai dengan fungsi
dan ketinggian dari bangunan gedung. Selain itu
diharapkan juga lift ini dapat berfungsi baik sebagai lift
penumpang maupun lift service.

Phoebe Edrica / 6111801192


KESIMPULAN

Berdasarkan data-data di atas,


bangunan ini sudah memenuhi
standard penyediaan transportasi
vertikal, seperti tersedianya lift
kebakaran pada setiap lantai pada pasal
34 ayat (2) dan pasal 17 ayat (1) yang
menyatakan bahwa bangunan gedung
harus menyediakan sarana untuk
memudahkan hubungan vertikal antar
lantai. Untuk lokasi-lokasi dari tangga
kebakaran terletak pada tengah dan sisi
bangunan seperti pada gambar.

Lift kebakaran
Lift umum
Lift Atlet
Lift servis

Phoebe Edrica / 6111801192


Perhitungan Transportasi
Vertikal
Perhitungan Elevator
Berdasarkan tabel, GOR ini dimasukkan dalam jenis bangunan Interval: RT/N = 85/2 = 47,5
komersial maka: sementara Interval maksimum adalah 30 detik, maka
elevator masih terlalu lambat walau jumlah lift
sudah cukup efektif
Jumlah orang=kapasitas maksimum GOR yaitu 1000 orang
HC (handling capacity) nya adalah 13% SOLUSI :
HC = 13% x 1000 = 130 orang Mempercepat laju elevator (walau biaya lebih besar)
Interval maksimum elevator 30 detik atau menambah jumlah lift

dipilih elevator dengan kapasitas 800 fpm (4 m/s) yang memiliki


PERTIMBANGAN:
kapasitas penumpang 19 orang/trip biaya memperbesar kapasitas lift lebih mahal dari
menambah jumlah lift karena berpengaruh
Round-trip (RT): ((3p+4)s+(n-1)(4s+2h))/s terhadap struktur dan daya listrik, maka lebih
= (3.19+4)4 + (5-1)(4.4+2.4) = 85 detik baik menambah jumlah lift menjadi 3 sehingga
interval menjadi 28,34 detik
4

Dalam 5 menit 1 elevator dapat mengangkut


hc = 300p/RT = 300.19/85 = 67,05 orang

N = HC/hc = 130/67.05 = 1.93 = 2 lift


TANGGA KEBAKARAN
x
Jarak Lt Dasar - Lt 1 yaitu 5m
5000/170 = 29,4 ~ 30 anak tangga
y
Jumlah anak tangga darurat eksisting dengan dimensi 3m
x 6m masih kurang untuk mencapai ketinggian 5 m,
sehingga luasan yang diperlukan untuk tangga darurat ini
masih kurang.

Dimensi tangga kebakaran


x = 2 (lebar tangga)
x = 2 (1,50) = 3,00 m
Bangunan ini memiliki grid 6m x 8m, shaft
y = bordes 1 + p. anak tangga + bordes 2 kebakaran ini dapat dirotasi dan memotong
y = 1,50 + (0,30 x 15) + 2,00 sedikit area smoke lobby sehingga mampu
y = 1,50 + 4,50 + 2,00 memenuhi kebutuhan anak tangga tanpa
y = 8,00 m mengubah grid strukturnya.

Hasna Lathifa 6111901145


Kesimpulan
Dalam integrasinya dengan struktur dan interior, bangunan ini menggunakan dinding struktural untuk setiap
transportasi vertikal yang dimilikinya yaitu tangga darurat dan lift. Peletakan antar transportasi vertikalnya
kurang lebih 40 m, namun aspek tersebut masih memenuhi standar, namun ada beberapa kekurangan dari
peletakan akses atlet letaknya bertolak belakang sehingga sangat jauh (90 m) menuju beberapa fungsi
seperti biliard, food court dan lapangan latihan basket sehingga kemungkinan para atlet akan melewati lift
pengunjung.

Adapun berdasarkan undang-undang Permen PU, bangunan ini telah memenuhi standar penyediaan
transportasi vertikal yaitu menyediakan sarana untuk memudahkan hubungan vertikal antar lantai.
Begitupun lokasi transportasi vertikal yang jaraknya memenuhi syarat.

Sedangkan untuk perhitungan transportasi vertikal, untuk elevator eksisting yang ada masih terlalu lambat
untuk memenuhi interval maksimum 30 detik sehingga dapat dilakukan penambahan unit lift menjadi 3
buah. Sedangkan pada dimensi tangga darurat eksisting belum memenuhi kebutuhan anak tangganya
sehingga luasan tangga darurat perlu diperbesar namun dapat diantisipasi dengan merotasi tangga darurat
sehingga tidak perlu mengubah grid struktur

Hasna Lathifa 6111901145


HVAC
LEBAR - CHRISTINA TYAS

ISB E4
Data Umum
HVAC:
HEATING, VENTILATING, & AIR CONDITIONING

0% 100% 90%

HEATING VENTILATING AIR CONDITIONING

Heating untuk bangunan Ventilasi seperti cross Air conditioning diperlukan


olahraga yang berada di ventilasti sangat penting untuk ruangan-ruangan
daerah tropis. untuk bangunan olahraga, yang berada di tengah
karena Ventilasi yang tepat bangunan, yang
membuat udara tetap segar mendapatkan udara luar
dan sehat di dalam sangat minim. Karena udara
ruangan. Udara di dalam tropis juga, air conditioning
ruangan dapat menjadi hal penting bagi
meningkatkan tingkat kenyamanan manusia di
kelembapan, bau, gas, debu, dalam ruangan.
dan polutan udara lainnya.
VENTILATION

Apabila dilihat dari denah dan tampak,


bangunan olahraga ini memiliki ventilasi
yang cukup baik, terutama di area publik
yang menampung banyak pengguna
AREA VENTILASI bangunan.

Tidak dapat terlihat ventilasi untuk ruang seperti area


toilet yang membutuhkan ventilasi tambahan.
AIR CONDITIONING
SKEMA HVAC
Penggunaan sistem baik, karena menggunakan sistem yang
dapat mengontrol indoor unit dengan remote control pegang
atau yang berada di dinding. Sehingga apabila menyala, tidak
semua indoor unit akan menyala.

https://coolautomation.com/blog/vrv-or-vrf/
Interior
SKEMA UTILITAS AC

VRV SYSTEM

OUTDOOR UNIT

Dalam perencanaan HVAC, perancang membuat AC dengan sistem VRV atau yang
merupakan sistem AC yang menggunakan sistem kombinasi outdoor AC yang compact
untuk beberapa jumlah indoor yang digunakan. Dan sistem AC VRV atau VRF
memberikan berbagai macam pemilihan jenis indoor AC dan kapasitas dalam satu
sistem outdoor, sesuai dengan kebutuhan dan desain sistem AC di berbagai macam
INDOOR UNIT
kasus. Pada bangunan ini memiliki 14 indoor unit dan 1 outdoor unit yang berlokasi pada
bagian atas atap.
Pada bangunan ini
memiliki secara total 15
unit AC, unit AC ini terdiri
atas indoor unit dan
outdoor unit. Terdiri atas 14
indoor unit yang terletak
pada beberapa ruang
dalam dan 1 outdoor unit
yang berlokasi pada
bagian atas atap.

Indoor Unit
Outdoor Unit
Pada bangunan ini terlihat
jelas, peletakan AC unit
indoor ini sudah cukup
baik. Penggunaan AC yang
tidak memenuhi seluruh
ruang pada bangunan
akan membuat bangunan
lebih hemat dan ramah
lingkungan.

Indoor Unit
Outdoor Unit
Lokasi perletakan AC unit
indoor yang diletakkan
hanya pada beberapa titik
dan berada pada ruang
tertutup akan membuat AC
semakin bekerja secara
efisien sehingga tidak terjadi
pembuangan energi.

Indoor Unit
Outdoor Unit
Untuk bagian atap, outdoor
unit ini diletakkan pada
bagian atap yang diberikan
dak beton, dimana dia
berlokasi berdekatan
dengan sirkulasi vertikal.

Indoor Unit
Outdoor Unit
Perhitungan
Dalam perencanaan HVAC, perancang harus menentukan jumlah titik
supply. Setelah itu, perencana menentukan air velocity dan
menggambar line ducting. Setelah itu, perencana menentukan ukuran
ducting untuk tiap titik supply dan menjumlahkan masing-masing
volume udara hingga menentukan ukuran ducting bedasarkan hasil
penjumlahan dari masing-masing titik.

Joan Uniqueco N E Chandra / 6111901005


Asumsi lapangan basket berukuran 48 x 56m.

Perhitungan Penggunaan PK AC
(P x L) x besaran BTU = PK (1 BTU/h = 0.0061 CFM)
48x56x500 = 1.344.000 BTU/h = 22.032,8 CFM
Asumsi untuk sketsa ducting AC lapangan basket 22.032,8 CFM

Asumsi menggunakan AC 10 PK (AC Ducting)


1.344.000 : 97.000 = 13,8 ~ 14

Pada ruangan lapang basket, menggunakan 14 buah AC 10 PK agar mendapatkan hasil optimal.
Joan Uniqueco N E Chandra / 6111901005
Integrasi Interior Unit

terhadap
Struktur

Outdoor Unit
Keterangan ruangan dengan AC:
- 2 unit ruang gym
- 2 unit ruang yoga

Total: 4 unit
Keterangan ruangan dengan AC:
- 1 unit ruang rapat
- 1 unit ruang pengelola
- 1 unit ruang sekretariat

Total: 3 unit

Denah lantai 1
Keterangan ruangan dengan AC:
- 1 unit ruang massage
- 1 unit ruang VIP
- 1 unit ruang media
- 2 unit ruang konferensi
- 2 unit sport store

Total : 7 unit

Denah lantai 2
Tidak efektif

Penumpukkan udara
panas

Beban terpusat pada


struktur

Unit ourdoor

Peletakkan Unit outdoor pada rooftop bangunan. Walaupun tidak diletakkan pada area bentang
lebar melainkan pada area yang ditopang kolom, namun meletakkan semua unitoutdoor di rooftop
Denah Atap tidaklah efektif
FASAD
Secondary skin serta material yang digunakan mengijinkan masuknya cahaya dan pertukaran
udara. Sehingga HVAC tidak perlu dinyalakan setiap saat dan mungkin dinyalakan pada waktu
dan ruang-ruang tertentu.
Area barat mungkin membutuhkan energi yang lebih besar untuk mendapatkan kesejukan yang
baik sebab menghadap ke arah barat yang mendapatkan paparan sinar matahari sore langsung.
Kesimpulan
Berdasarkan tipe bangunan, ruang dalam, serta desain selubung bangunan, sistem AC yang
digunakan adalah sistem VRV. Dengan sistem VRV, bangunan dapat memililki beberapa unit
indoor dan satu unit oudoor. Bangunan ini todak menggunakan sistem AC sentral karena
hanya beberapa ruangan saja yang memerlukan penghawaan AC.

Meski ruangan-ruangan yang menggunakan AC dipilih berdasarkan ada atau tidaknya


bukaan ke luar serta aktivitas di dalamnya. Sisi barat dianggap tetap memerlukan
penghawaan tambahan agar menjadi lebih nyaman (tidak semua ruangan di sisi barat
terdapat AC). Secondary skin mungkin hanya dapat menghalau ruangan dari sinar
matahari namun panasnya masih dapat terasa dari dalam ruang.
INTEGRASI
TERHADAP
STRUKTUR
ISB E-4

LEBAR- CHRISTINA TYAS


Konsep Struktur
Objek studi menggunakan
sistem struktur rigid frame
dengan material kombinasi
beton bertulang dan baja.
Untuk mengantisipasi beban
yang berat, objek studi
menerapkan sistem struktur
siar dilatasi. Pada plafon
lantai-lantai di bawah arena
pertandingan, balok yang
digunakan adalah balok baja
kastella (honeycomb beam)
agar dapat menjadi jalur
utilitas dan ruangan lebih
tinggi.

Sistem struktur atap bentang lebar yang digunakan


adalah jenis space frame dengan pertimbangan
bentuk atap yang melengkung.

Rafida Hapsari / 6111901127


Struktur atap dan struktur
bangunan disambung
menggunakan ball join. Ball join
menopang rangka atap yakni pipa
besi hollow, dan kemudian ball join
disambungkan ke eksten kolom
struktur menggunakan plat baja
yang diangkur.

Rafida Hapsari / 6111901127


Integrasi Terhadap
Interior
HVAC+Reservoir atas
Perhitungan kesesuaian
struktur bangunan
Pada tabel berikut
didapatkan bahwa ukuran
kolom bangunan yang ideal
adalah 56 cm x 56 cm.
Dalam hal ini ukuran kolom
terhitung ideal dikarenakan
pada bagian basement yang
berbentang 8m bisa memuat
3 mobil dengan pas.

Sedangkan ukuran Balon


induk yang tepat adalah 70
cm x 35 cm, dan balok anak
berukuran 40 cm x 20 cm.

Phoebe Edrica / 6111801192


Integrasi Struktur
terhadap Utilitas
Shaft utilitas yang terdapat pada bangunan ini
terlalu besar untuk bangunan gedung olahraga
yang kebutuhan utilitasnya tidak terlalu banyak.

Pada integrasi terhadap plambing* diperkirakan


bahwa ukuran pipa yang digunakan pada air
bersih sekitar 1/2" - 1" dan untuk air kotor 3"-4"

Selain plambing, shaft utilitas juga menampung


penyaluran listrik yang bisa diantisipasi dengan
penambahan sekat pada shaft

*https://www.canva.com/design/DAE5udlVciU/QGAnGIk68gJG3cEirul8dA/edit (hal 30) Hasna Lathifa / 611190145


Tinggi plafon sangat mencukupi untuk jalur pipa, namun pipa tidak mampu
menembus grid struktur sebab plafon menempel pada balok strukturnya*

*https://www.canva.com/design/DAE5udlVciU/QGAnGIk68gJG3cEirul8dA/edit (hal 35) Hasna Lathifa / 611190145


Sedangkan untuk shaft kebakaran, masih ada
x
jarak yang melebihi batas maksimal 40m.
y
Untuk ukuran masing masing shaft, dari
perhitungan jumlah anak tangga tidak mampu
mencapai ketinggian lantai tersebut jika shaft
hanya berukuran 3 x 6, melainkan minimal ukuran
shaft ini adalah 3 x 8.

https://www.canva.com/design/DAE-_pSYkXQ/UgKiDoLWXWVsxYLwS3mcqw/edit?utm_content=DAE- Hasna Lathifa / 611190145


_pSYkXQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton (hal 33)
Integrasi Sistem Struktur
Metode Pembangunan
dan FASAD
Tampak pada bangunan olahraga ini menggunakan sirip penangkal
sinar matahari yang di letakkan di bagian atas pada bangunan.

Pada tampak bagian bawah bangunan, kita dapat lihat bahwa tampak
yang terjadi adalah pengeksposan terhadap struktur, sehingga dinamika
struktur pada bangunan menjadi tampak yang diperlihatkan kepada
pengunjung.
Sirip penangkal sinar matahari pada bangunan ini
berada di depan kolom struktur. Kemungkinan
besar penggunaan balok baja yang flexible
digunakan sebagai tumpuan untuk fasad agar diam
dan tetap dan kuat apabila terkena dengan angin.

Alhasil, balok baja ini di tempelkan ke balok beton


dan juga kolom beton.
Metode & Tahapan
Pembangunan
1. 2. 5.
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pendahuluan Tanah dan Pasir Instalasi Listrik

Tahapan
Dalam membangun sebuah
bangunan, harus melihat faktor
tahapan pembangunan agar
mendapatkan hasil yang
efisien dan efektif.
3. 4. 6.
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pemasangan Lantai Penutup

Joan Uniqueco N E C / 6111901005

Anda mungkin juga menyukai