Ketua Panitia,
1
MEMBANGUN DESA DENGAN
CAHAYA AL-QUR’AN
Siapakah yang punya tugas untuk membangun desa? Tentu secara birokrasi kita jawab bahwa
yang mempunyai tugas ini adalah perangkat organisasi desa. Namun bila pihak desa tidak melibatkan
mayarakat dalam pembangunan, maka akan berdampak pada tingkat efektifitas pembangunan yang
tidak tepat sasaran, tanpa kontrol sosial yang positif.
Dalam rangka itulah, kami hadir untuk ikut andil membangun desa, tidak hanya secara fisik, tapi
juga kami mengupayakan agar fisik-fisik generasi kita tidak tercerabut dari akar idelogis mereka, yaitu
penerapan esensi Al-Qur’an, dengan demikian betapa indahnya bila pihak desa juga merestui
mendampingi kami untuk dapat lebih berkembang menuju profesionalitas gerakan dakwah.
Betapa indahnya bila pada kesempatan priode kepemimpinan bapak kepala desa, menghasilkan
program yang betul-betul menyentuh inti problematika umat, yaitu kebutuhan umat akan adanya
alternative pendidikan Al-Qur’an yang sesuai karakter masyarakat setempat. Kita dapat bayangkan,
tersebab tanda tangan pemimpin, kampung kita menjadi berseri, sebab dilantunkan ayat-ayat Al-Qur’an
di dalamnya, lalu sejarah mencatat kita ada di dalam lembarannya bahwa melalui tangan kita lahir
mereka, menyejukkan rumah-rumah, yang bila dilihat oleh para malaikat di atas langit bagaikan nyala
cahaya bintang-bintang. Sebagaimana haditS YANG diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu
yang terdapat di dalam Shahih Muslim, Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah (masjid), sedang mereka membaca kitab
Allah (al-Qur-an) dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali akan turun ketenangan atas mereka,
dan mereka diliputi rahmat Allah, serta para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan menyebut-nyebut (membanggakan) mereka pada (para Malaikat) yang ada di dekat-Nya.”
inshAllah, bila kita imani ini, maka desa kita menjadi lebih kondusif, sejuk, memiliki aura positif.
Sehingga bisa menekan angka kriminalitas, menjadi kontrol social dalam menghadapi perkembangan
zaman yang menyesatkan generasi kita, sebagaimana Allah melarang kita terutama kepada para
pemimpin untuk meninggalkan generasi yang lemah di belakang mereka. Allah memanggil kita untuk
berkontirbusi. Semoga program ini menjadi amal jariyah kepada para pemimpin pemangku kebijakan
dan kepada para penggerak, pahala yang tak akan putus-putus hingga hari akhir menjelang nyawa.
2
TUJUAN PROGRAM
1. Menjadi lembaga partner yang turut serta menyokong program desa dalam upaya
pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan Al-Qur’an
2. Menjadi program yang diperuntukkan bagi anak yatim dan dhuafa pesisir Kepulauan Riau usia
SMP yang akan dibina selama 3 tahun untuk mendalami ilmu Al-Qur’an dan menghafalnya
3. Membekali peserta didik dengan program kesetaraan ujian Paket B
4. Pelatihan lifeskill dan softskill di bidang pertanian, peternakan, pengembangan jiwa wirausaha
5. Menjadi lembaga mandiri yang mampu menjalankan unit-unit usaha di bidang peternakan dan
pertanian untuk menghidupi program
6. Menggerakkan kelompok-kelompok peternak dan petani masyarakat sekitar berbasis Al-Qur’an
7. Menjadi pusat pelatihan, motivasi, dan kajian ruhiyah yang dapat menggalang kekuatan
persatuan pemuda Islam se Kepulauan Riau.
8. Menjalin kerjasama dengan individu dan organisasi yang mempunyai arah gerakan yang sama
dalam upaya mengisi kekosongan pembangunan jiwa dan raga umat.
9. Menjadi lembaga pendidikan yang fokus membentuk kemampuan generasi dengan ilmu yang
tidak sia-sia dan mampu di terapkan dalam kehidupannya.
3
OUTPUT PROGRAM
1. 5 tahun pertama sebagai pijakan awal untuk merapikan administrasi, fasilitas pembelajaran, dan
pembangunan asset dinamis yaitu sumber daya manusia sebagai penggerak program yang telah
dirancang Yayasan
2. Meluluskan santri setiap 3 tahun sekali dengan kemampuan hafal secara mutqin 10 jus Al-
Qur’an, dengan saving dana beasiswa sebesar 5 juta tiap-tiap santri untuk melanjutkan program
ke pesantren yang kita rekomendasikan.
3. Meluluskan santri dengan kemandirian hidup dengan kemampuan bertani, berternak, berniaga,
memanah, berenang, dan kemampuan mengendarai kuda (inshAllah kita ganti dengan mobil
sport bila tidak sanggup merawat kuda)
4. 20 tahun kemudian, setiap rumah di sekitar pesantren, melahirkan 1 hafidz di tiap-tiap rumah.
5. Menjadi pasar edukatif untuk masyarakat (berbelanja sambil melihat pemandangan
menyejukkan program hafalan Al-Qur’an dan kesejukan lahan pertanian)
6. Menjalin kerjasama dengan universitas ternama, tokoh masyarakat, untuk mengirimkan guru
berdedikasi tinggi, untuk mengisi kelas-kelas inspirasi, sehingga memangun motivasi positif bagi
para pemuda tempatan untuk hijrah ke arah yang lebih baik.
7. Membangun 5 unit usaha berupa ruko-ruko yang dijadikan penugasan kepada santri untuk
berjua beli, sebagai kemampuan hidup yang bersumber dari sunnah nabi Muhammad SAW
untuk membentuk karakter Al-Amin.
8. Membentuk 2 lahan pertanian sebagai bagian pendidikan kemandirian santri yang bisa
diterapkan di kehidupan setelah nyantri.
9. Ternak kambing, satu orang santri membawa satu ekor kambing atau domba, sebagai aplikasi
dari nilai Sunnah Rasulullah SAW dalam mempersiapkan diri sebagai pemimpin umat di masa
depan.
4
PROGRAM KHAS RUMAH NGAJI
5
ESTIMASI ANGGARAN
Terbilang: Lima Puluh Tiga Juta Lima Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
6
BADAN HUKUM &
PENANGGUNG JAWAB
Untuk Sementara penanggung jawab pondok pesantren An-Naba kami bermitra sebagai
Unit Pengumpul Zakat di bawah naungan Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Kesejahteraan
Madani Kepulauan Riau, dengan nomor SK UPZ: 019/S.Kep/YAKESMA-KEPRI/1V/2019 yang
beralamat di Jl. Bukit Naga Km. 6 Tanjung Batu Kundur Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
7
SUMBER DANA
8
PENUTUP
Demikian proposal pembangunan tahap-2 Pesantren Tahfidz ini kami sampaikan dengan
harapan semoga para muhsinin yang mempunyai keluasan rizki dari Allah ‘Azza Wa Jalla menjadi
ringan tangan untuk membantu mewujudkan Proyek dakwah yang mulia ini.
Semoga harta yang diinfakkan oleh para donator benar-benar menjadi shodaqoh yang
terus menerus mengalir hingga tegaknya hari kiamat dan kami berdoa semoga Allah berkenan
menerima segala amalan kita serta dijadikannya sebagai washilah untuk mendapatkan ampunan
dan pertolongan-Nya dihari yang tiada lagi bermanfaat anak dan harta. Aamiin Yaa Robbal
‘Alamiin.
PANITIA PROYEK
PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ RUMAH NGAJI KAMPUNG AL-QUR’AN
TANJUNG BATU KUNDUR
TANJUNG BATU, 13 OKTOBER 2019