Makalah Journal Reading DM Kelompok 23B - Dental Caries
Makalah Journal Reading DM Kelompok 23B - Dental Caries
Disusun Oleh:
Ariva Syiva'a G992202099
Atifa Nadira Ediningtyas G992202100
Ahmad Isnaini S. N. G992208003
Ajeng Rahmawati C. G992208004
Amelia Anita Sari G992208005
Nabila Tsabita Najma G992302085
Periode:
7 Agustus - 20 Agustus 2023
Pembimbing:
Dr. Risya Cilmiaty A. R., drg., M.Si., Sp.KG
Journal reading ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / RS UNS
Surakarta. Journal reading dengan judul:
Oleh:
Ariva Syiva'a G992202099
Atifa Nadira Ediningtyas G992202100
Ahmad Isnaini S. N. G992208003
Ajeng Rahmawati C. G992208004
Amelia Anita Sari G992208005
Nabila Tsabita Najma G992302085
Abstrak
Latar belakang: Tujuan dari uji klinis terkontrol acak empat tahun ini adalah untuk
mendapatkan wawasan tentang manajemen dan pencegahan karies gigi dan efek
produk stannous fuoride pada atlet.
Metode: Lima puluh empat peserta diacak menjadi kelompok uji dan kontrol.
Kelompok uji menggunakan produk stannous fluoride khusus. Endpoint Karies gigi
primer dinilai oleh ICDAS-II-System dan dianalisis dengan model campuran linear
untuk pengukuran berulang dan model campuran linear umum.
Hasil: Selama periode pengamatan, terdapat peningkatan permukaan bebas karies
yakni dari yang awalnya 64,91±6,42 menjadi 73,22±4,43. Pada permukaan dengan
karies superfisialis dan karies media, tercatat penurunan dari 13,94±5,70 dan
2,96±2,55 menjadi 7,89±3,18 dan 0,46±0,78 setelah 2,5 tahun. Hasil analisis
menunjukkan tidak adanya pengaruh produk stannous fuoride, namun terdapat
perbedaan yang signifikan untuk waktu pemeriksaan (p<0,0001). Selain itu, dapat
ditunjukkan bahwa setiap saat pemeriksaan, kemungkinan berkembangnya karies
media pada permukaan baru secara signifikan lebih rendah daripada pada awal
(hingga 25 kali).
Kesimpulan: Karena pemeriksaan gigi dua tahunan, pembersihan gigi profesional
dan perawatan restoratif, jumlah permukaan bebas karies meningkat dan
kemungkinan permukaan baru terkena media karies menurun 25 kali lipat.
LATAR BELAKANG
Data umum. Peserta direkrut antara Maret dan Oktober 2013. Pemeriksaan awal
dilakukan pada Oktober 2013. Penunjukan tindak lanjut dilakukan pada April dan
Oktober tahun 2014-2017. Dari 54 atlet tersebut, 41 putra dan 13 putri.
Usia rata-rata para atlet adalah 36,53±9,49 tahun (kisaran 20–60 tahun).
Untuk membandingkan kesamaan antara kelompok uji dan kelompok kontrol
menurut kriteria inklusi, data umum dan kebiasaan gizi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 2 menunjukkan jumlah gigi, jumlah gigi yang hilang, permukaan
dengan restorasi langsung dan tidak langsung (ICDAS F3+4+6) serta prevalensi karies
pada awal (baseline). Dari keseluruhan 54 subjek uji pada awal penelitian, 29
(53,70%) berpartisipasi dalam semua pemeriksaan lanjutan. Dengan 19 pasien
mengundurkan diri dari penelitian, tingkat pengunduran diri secara keseluruhan
adalah 35,19% dengan 7 subjek mengundurkan diri dari kelompok kontrol, dan 12
subjek dari kelompok uji/perlakuan. Gambar 1 menggambarkan diagram alir
CONSORT, kejadian yang tidak diharapkan (adverse event) serta alasan pengunduran
diri (16). Enam subjek kontrol masing-masing melewatkan satu janji tindak lanjut,
tetapi terus berpartisipasi dalam pemeriksaan tindak lanjut yang tersisa setelahnya.
Tabel 1. Analisis deskriptif data umum menurut kriteria inklusi kelompok uji dan
kontrol digambarkan dalam nilai rata-rata, standar deviasi dan median. Perbandingan
untuk kelompok uji dan kontrol dilakukan untuk mengecualikan perbedaan spesifik
pada awal (uji Mann-Whitney-U untuk kontinyu, dan uji chi-kuadrat untuk variabel
kategori).*nilai-p berdasarkan uji Mann-Whitney-U untuk kontinu, dan uji
chi-kuadrat untuk variabel kategori.
Perkembangan permukaan berkaries: Karies profunda (ICDAS D5+6). Lesi karies
yang dalam dan berlubang, karies profunda (D5+6), hanya dicatat pada peserta secara
individu (Gambar 3) dan perawatan restoratif kemudian dilakukan. Jumlah rata-rata
permukaan adalah rendah selama periode pengamatan empat tahun dan variasi tidak
dapat diamati. Oleh karena itu, hanya analisis deskriptif yang dapat diberikan, karena
GLMM tidak konvergen. Setelah tiga (t = 3.0) dan tiga setengah tahun (t = 3.5) tidak
ada karies profunda yang tercatat. Nilai maksimum permukaan dengan karies
profunda yang dicatat dalam penelitian ini adalah n=4 setelah dua tahun pemeriksaan
(t=2.0). Pada titik waktu lainnya, jumlah permukaan dengan karies profunda adalah
n=1.
Uji RCT selama empat tahun ini adalah penyelidikan pertama yang
memberikan wawasan tentang penatalaksanaan strategi untuk pencegahan karies pada
atlet selama periode empat tahun. Sejauh pengetahuan kami, sejauh ini tidak ada data
yang sebanding pada pengamatan longitudinal dalam manajemen karies dalam
literatur2.
Table 2. Descriptive analysis of the caries-free surfaces and the surfaces with caries superfcialis
(D1+2), caries media (D3+4), and caries profunda (D5+6), number of teeth, number of missing
teeth and restored surfaces (tooth colored restoration/amalgam F3+4 and crowns F6) at baseline.
*p-value based on the Mann-Whitney-U-test.
Figure 1. Depicts the CONSORT fow diagram, the adverse events as well as the reasons for withdrawal.
Data were analysed according to the “Intention-to-treat analysis”. With 19 patients withdrawing from
the study, the overall dropout rate was 35.19% with 7 subjects resigning from the control, and 12
subjects from the test group. Six control subjects missed one follow-up appointment each, but
continued to participate in the remaining follow-up examinations aferwards.
1. Desain Penelitian
Penelitian RCT ini yang memenuhi standar etika saat ini (26) dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan dari komite etika medis setempat dari Fakultas
Kedokteran Universitas Heidelberg (S-566/2012) dan dilakukan sesuai dengan
pedoman yang relevan (misalnya, CONSORT statement) (27) . Penelitian ini terdaftar
di German Clinical Trials Registry Platform (DRKS00005019; date of registration
2013/05/27) yang terhubung dengan International Clinical Trials Registry Platform
of the World Health Organization (WHO). Uji coba ini dilakukan sebagai uji RCT
yang mencakup pengamatan selama empat tahun dengan satu pemeriksaan awal dan
delapan pemeriksaan lanjutan setiap dua kali per tahun.
Lima puluh empat atlet dari klub olahraga atau universitas, yang melakukan
latihan ketahanan selama lima jam atau lebih per minggu, berpartisipasi dalam
penelitian ini dan memberikan persetujuan tertulis. Penelitian ini secara resmi
diumumkan di klub olahraga dan di universitas, dan atlet yang memenuhi kriteria
inklusi dan bersedia untuk berpartisipasi akan diundang untuk pertemuan penelitian.
Para peserta diacak dengan block randomization (secara berurutan amplop bernomor)
ke dalam kelompok uji atau kelompok kontrol, seperti yang digambarkan dalam
diagram alur CONSORT (Gbr. 1)(27) . Urutan alokasi acak dibuat oleh ahli statistik;
pendaftaran dan penugasan peserta untuk intervensi dilakukan oleh peneliti utama.
Para peserta dalam kelompok uji diinstruksikan untuk menggunakan stannous
fluoride khusus yang mengandung [(AmF) / NaF / SnCl2] obat kumur mulut (500
ppm F-, 800 ppm Sn 2+), 1 × 30 detik per hari dan pasta gigi khusus yang
mengandung NaF/Sn(2+) dan biopolimer kitosan (elmex EROSIONSSCHUTZ,
CPGABA GmbH, Hamburg, Jerman) untuk kebersihan mulut setiap hari di rumah
(28,29).
Para partisipan dalam kelompok kontrol tidak mendapatkan produk apapun
kecuali instruksi untuk menggunakan pasta gigi berfluoride (1500 ppm) dengan
produk kebersihan mulut konvensional mereka di rumah. Mereka secara eksplisit
memberitahu tidak menggunakan produk kebersihan mulut yang mengandung
fluoride.
5. Analisis Statistik
Penelitian ini, merupakan suatu RCT dengan periode pengamatan empat
tahun, sehingga dipersiapkan untuk kemungkinan eksklusi dan penarikan Nstudy, dan
hilangnya data orang yang diuji. Jumlah subjek yang mengundurkan diri dari
penelitian, serta alasan mereka melakukannya, didokumentasikan dalam diagram alur
CONSORT (Gbr. 1). Pada akhir uji coba, semua 54 pasien dianalisis sesuai dengan
prinsip intention-to-treatment (ITT), yaitu semua pasien yang diacak diikutsertakan
dari pelanggaran protokol dan dianalisis sesuai dengan kelompok mereka pada
awalnya. Oleh karena itu, pasien yang keluar selama uji coba atau hilang dari
follow-up untuk diikutsertakan dalam analisis.
Data dianalisis menggunakan deskriptif statistik, mengevaluasi mean, standar
deviasi, minimum, median, dan maksimum untuk semua parameter awal dan tindak
lanjut.
Analisis statistik dari sistem ICDAS II terkait dengan kerusakan karies pada
atlet dinilai dengan menghitung indeks kumulatif D-S 1-6 yang menggabungkan titik
cut-off: D 0 -S (ICDAS kode 0), D 1+2 -S (ICDAS kode 1 dan 2 yang mewakili
karies superfisialis), D 3+4 -S (ICDAS kode 3 dan 4, yang mewakili karies media)
dan D 5+6 –S (ICDAS kode 5 dan 6, mewakili karies profunda). Titik akhir primer
karies dental untuk kode ICDAS D 0 dan D 1+2 dianalisis dengan model linear mixed
model for repeated measures (MMRM), yang memungkinkan untuk dimasukkan
pasien dengan follow-up tidak lengkap ke dalam analisis. Dikarenakan karakter tidak
kontinu kode ICDAS D3+4 dan D5+6, maka digunakan generalized linear mixed
model (GLMM) dengan variabel dependen "jumlah permukaan dengan karies
media/profunda >0" (ya/tidak). Efek estimasi untuk membandingkan setiap titik
waktu antar kelompok dihitung dengan pernyataan Least Squares MEANS
(LSMEANS) dengan confidence intervals 95% dan dan nilai p deskriptif.
Untuk membandingkan titik waktu investigasi, odds ratio dihitung dengan
menggunakan LSMEANS. Selanjutnya, perbandingan berpasangan antara kelompok
uji dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uji U untuk data kontinu
dan ordinal, sedangkan data kategorik dibandingkan dengan menggunakan uji χ2.
Semua analisis dilakukan dengan menggunakan paket perangkat lunak SAS ®
System 9.4 (SAS Inc., Cary/NC, USA), atau yang lebih tinggi. RStudio Desktop
1.1.383 digunakan untuk membuat grafik.
1. Deskripsi Umum
2. Analisis PICO
3. Analisis VIA
4. Critical appraisal
1. Needleman, I. et al. Oral health and elite sport performance. Br J Sports Med 49,
3–6 (2015).
2. Needleman, I. et al. Consensus statement: Oral health and elite sport
performance. Br J Sports Med l 217, 587–590 (2014).
3. Ashley, P., Di Iorio, A., Cole, E., Tanday, A. & Needleman, I. Oral health of
elite athletes and association with performance: a systematic review. Br J
Sports Med 49, 14–19 (2015).
4. Hajishengallis, G. Periodontitis: from microbial immune subversion to systemic
inflammation. Nat Rev. Immunol 15, 30–44 (2015).
5. Needleman, I. et al. Oral health and impact on performance of athletes
participating in the London 2012 Olympic Games: a cross sectional study.
Br J Sports Med 47, 1054–1058 (2013).
6. Broad, E. M. & Rye, L. A. Do current sports nutrition guidelines conflict with
good oral health? Gen Dent 63, 18–23 (2015).
7. Broughton, D., Fairchild, R. M. & Morgan, M. Z. A survey of sports drinks
consumption among adolescents. Br Dent J 220, 639–643 (2016).
8. Kenefick, R. W. & Cheuvront, S. N. Hydration for recreational sport and
physical activity. Nutr Rev 70(Suppl 2), S137–142 (2012).
9. Li, H., Zou, Y. & Ding, G. Dietary factors associated with dental erosion: a
meta-analysis. PLoS One 7, e42626 (2012).
10. Lussi, A., Megert, B., Shellis, R. P. & Wang, X. Analysis of the erosive effect
of different dietary substances and medications. Br J Nutr 107, 252–262
(2012).
11. Maughan, R. J. & Shirreffs, S. M. Dehydration and rehydration in competitive
sport. Scand J Med Sci Sports 20(Suppl 3), 40–47 (2010).
12. Frese, C. et al. Effect of endurance training on dental erosion, caries, and
saliva. Scand J Med Sci Sports 25, e319–326 (2015).
13. Lussi, A. & Carvalho, T. S. The future of fluorides and other protective agents
in erosion prevention. Caries Res 49(Suppl 1), 18–29 (2015).
14. Tenuta, L. M., Cerezetti, R. V., Del Bel Cury, A. A., Tabchoury, C. P. & Cury,
J. A. Fluoride release from CaF2 and enamel demineralization. J Dent Res
87, 1032–1036 (2008).
15. Schlueter, N., Klimek, J. & Ganss, C. Efficacy of an experimental
tin-F-containing solution in erosive tissue loss in enamel and dentine in
situ. Caries Res 43, 415–421 (2009).
16. Rakhmatullina, E., Beyeler, B. & Lussi, A. Inhibition of enamel erosion by
stannous and fluoride containing rinsing solutions. Schweizer
Monatsschrift fur Zahnmedizin 123, 192–198 (2013).
17. Babcock, F. D., King, J. C. & Jordan, T. H. The reaction of stannous fluoride
and hydroxyapatite. J Dent Res 57, 933–938 (1978).
18. Ganss, C., Schlueter, N., Hardt, M., Schattenberg, P. & Klimek, J. Effect of
fluoride compounds on enamel erosion in vitro: a comparison of amine,
sodium and stannous fluoride. Caries research 42, 2–7 (2008).
19. Faller, R. V. & Eversole, S. L. Protective effects of SnF2 – Part III. Mechanism
of barrier layer attachment. Int Dent J 64, 6 (2014).
20. Goswami, M. & Rajwar, A. S. Evaluation of cavitated and non-cavitated
carious lesions using the WHO basic methods, ICDAS-II and laser
fluorescence measurements. J Ind Soc Pedodont and Prevent Dent 33,
10–14 (2015).
21. Melgar, R. A., Pereira, J. T., Luz, P. B., Hugo, F. N. & Araujo, F. B.
Differential Impacts of Caries Classification in Children and Adults: A
Comparison of ICDAS and DMF-T. Braz Dent J 27, 761–766 (2016).
22. Jablonski-Momeni, A., Stachniss, V., Ricketts, D. N., Heinzel-Gutenbrunner,
M. & Pieper, K. Reproducibility and accuracy of the ICDAS-II for
detection of occlusal caries in vitro. Caries Res 42, 79–87 (2008).
23. Qudeimat, M. A., Alomari, Q. D., Altarakemah, Y., Alshawaf, N. & Honkala,
E. J. Variables affecting the inter- and intra-examiner reliability of ICDAS
for occlusal caries diagnosis in permanent molars. J Public Health Dent 76,
9–16 (2016).
24. Phillips, S. M., Sproule, J. & Turner, A. P. Carbohydrate ingestion during team
games exercise: current knowledge and areas for future investigation.
Sports Med 41, 559–585 (2011).
25. Matheson, G. O. et al. Prevention and management of noncommunicable
disease: the IOC Consensus Statement, Lausanne 2013. Clin J Sport Med
23, 419–429 (2013).
26. Harriss, D. J. & Atkinson, G. Ethical Standards in Sport and Exercise Science
Research: 2016 Update. Int J Sports Med 36, 1121–1124 (2015).
27. Schulz, K. F., Altman, D. G., Moher, D. & Group, C. CONSORT 2010
Statement: updated guidelines for reporting parallel group randomised
trials. BMC medicine 8, 18 (2010).
28. Ganss, C., Neutard, L., von Hinckeldey, J., Klimek, J. & Schlueter, N. Efficacy
of a tin/fluoride rinse: a randomized in situ trial on erosion. J Dent Res 89,
1214–1218 (2010).