Anda di halaman 1dari 7

Putri Nurdiana_22030110035

Nur Rohmah Mahdiyatul Yumna_220301110043

BAB MUNADA
`Munada menurut bahasa artinya panggilan/seruan.Munada menurut istilah Orang yang
dipanggil menghadap dengan huruf yang tertentu.

Huruf yang dipakai untuk memanggil namanya huruf nida


Huruf nida ada 7 :
1. ( ‫) ﺃ‬
2. ( ‫) ﺃﻯ‬
3. ( ‫) ﻴﺂ‬
4. ( ‫) ﺍ‬
5. ( ‫) ﺃﻴﺎ‬
6. ( ‫) ﻫﻴﺎ‬
7. ( ‫) ﻭﺍ‬
Pemakaiannya : ( ‫ ) ﺃﻯ‬dan ( ‫ ) ﺃ‬untuk memanggil yang dekat
( ‫) ﺃﻴﺎ‬, ( ‫ ) ﻫﻴﺎ‬dan ( ‫ ) ﺍ‬untuk yang jauh
( ‫ ) ﻴﺎ‬untuk umum yang dekat dan yang jauh
( ‫ ) ﻮﺍ‬untuk nudbah ( ‫ ) ﺒﺔ ﻨﺪ‬panggilan minta tolong melepaskan dari
Kesulitan

Munada itu ada lima macam, yaitu: (1) munada yang berbentuk mufrad 'alam; (2) munada yang
bersifat nakirah maqshudah; (3) munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah; (4) munada
yang berbentuk mudhaf; dan (5) munada yang diserupakan dengan mudhaf.
1. Munada yang berbentuk mufrad 'alam adalah:

Lafazh yang bukan berbentuk mudhaf dan tidak diserupakan dengan mudhaf.
Contoh:

= hai Zaid!;

= hai 'Umar;

= hai Ahmad!
2. Munada yang bersifat nakirah maqshudah (nakirah yang ditentukan), contoh:

= hai laki-laki! (menyeru seseorang yang tidak diketahui namanya).


3. Munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah (yang tidak ditentukan maksudnya),

contohnya seperti perkataan seorang tunanetra: = hai laki-laki! bimbinglah


tanganku ini.
4. Munada yang berbentuk mudhaf, yaitu munada dengan lafazh yang di-idhafat-kan,

contoh: = hai Abdullah!

5. Munada yang diserupakan dengan mudhaf, contoh: = hai orang yang


mendaki gunung!
I'rab munada adalah sebagai berikut:

Adapun i'rab munada yang berbentuk mufrad 'alam dan yang bersifat nakirah maqshudah, maka

kedua-duanya di-mabni-kan atas harakat dhammah tanpa memakai tanwin, contoh: (hai

Zaid! -mufrad 'alam atau nama orang), (hai laki-Iaki -nakirah maqshudah).

Yang tiga macam lagi (yaitu: munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah, yang berbentuk
mudhaf dan yang diserupakan dengan mudhaf), maka harus di-nashab-kan, lain tidak.
Contoh munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah adalah:

= hai laki-laki! Bimbinglah tanganku ini.


Contoh munada yang berupa mudhaf adalah:

= hai Abdullah!
Contoh munada yang diserupakan dengan mudhaf adalah:

= hai orang yang mendaki gunung!


Kata nazhim:

Ada lima lafazh yang sering dipergunakan sebagai seruan, yaitu: mufrad 'alam dan mufrad yang
bersifat nakirah maqshudah.

Mufrad nakirah ghair maqshud, demikian pula mudhaf dan yang diserupakan dengan mudhaf.

Adapun yang pertama (munada yang berbentuk mufrad 'alam dan munada yang bersifat nakirah
maqshudah), kedua-duanya harus di-mabni-kan semua, seperti halnya dalam keadaan marfu'
yang telah diketahui.

Tanpa tanwin secara mutlak, dan pada tiga macam sisanya di-nashab-kan.

Munada termasuk kedalam golongan maf’ul bih karena asal dari munada adalah maf’ul bih
contoh ( ‫ ) ﻳﺎﻋﺒﺪﺍﷲ‬asalnya ( ‫ ( ) ﺃﺪﻋﻮﺍﺒﺪﺍﷲ‬aku merayu akan Abdullah )
I’rabnya ( ‫ ) ﺃﺩﻋﻮ‬fi’il mudhori’, fa’ilnya ( ‫ ) ﺃﻨﺎ‬dan ( ‫ ) ﻋﺒﺩﺍﷲ‬maf’ul bih

Caranya : dihazafkan (‫ ) ﺃﺩﻋﻮ‬diganti dengan ( ‫ ) ﻳﺎ‬jadi dia (‫) ﻳﺎﻋﺒﺪﺍﷲ‬

Munada yang dinasabkan ada pada 3 tempat :

1. Bila munadanya mudhof / diidofatkan contoh (‫ ( ) ﻳﺎﻋﺒﺪﺍﷲ‬wahai Abdullah )

I’rabnya : ( ‫ ) ﻳﺎ‬huruf nida

(‫ ) ﻋﺒﺩ‬Munada dia mansub dan dia diidofatkan pada (‫) ﺍﷲ‬

(‫ ) ﺍﷲ‬Mudhofun ilaih

2. Bila munadanya sabah mudof / menyerupai mudof contoh ( ‫ ) ﻴﺎﻤﺣﻤﻮﺪﺍﻓﻌﻠﻪ‬wahai orang yan
dipuji perbuatannya )

I’rabnya : (‫ ) ﻳﺎ‬Huruf nida

( ‫ ) ﻤﺣﻤﻮﺪﺍ‬munada dia sabah mudof dia mansub

( ‫ ) ﻓﻌﻞ‬naib fail dari (‫ ) ﻤﺣﻤﻮﺪﺍ‬karena dia isim maf’ul berkehendak pada naib fail

( ‫ ) ﻩ‬mudofun ilaih

3. Bila munadanya nakirah yang tidak dimaksud / lafadz umum yang tidak tertentu tujuannya.
Contoh perkataan orang buta.

( ‫ ( ) ﻴﺎﺭﺟﻞﺨﺬﺒﻳﺪﻯ‬wahai laki – laki pegang tanganku )

I’rabnya : ( ‫ ) ﻳﺎ‬huruf nida

(‫ ) ﺭﺟﻞ‬munada mansub karena dia nakirah yang tidak dimaksud sebab orang orang
buta tidak mengetahui seseorang yang dia maksud

(‫ ) ﺨﺬ‬fi’il amar fa’ilnya ( ‫) ﺃﻧﺕ‬

(‫ ) ﺒﻳﺪﻯ‬jar dan majrur

Yang dimaksud sabah mudof ( ‫) ﻤﺎﻋﻣﻞﻔﻴﻣﺎﺑﻌﺪﻩﺃﻠﺮﻔﻊﺃﻮﺍﻟﻧﺼﺐﺃﻮﺍﻠﺟﺮ‬


( sesuatu yang beramal kepada yang sesudahnya baik rofa’ atau nasab atau jar )

Kalau munada itu mufrad ma’rifah maka dibina dengan apa dirofa’kan ketika mu’rab.
Contoh ( ‫ ) ﻴﺎﺯﻴﺪ‬dibina atas domah karena ketika mu’rab dia dirofa’kan dengan dhomah.

Dan (‫ ) ﻴﺎﺯﻴﺪﺍﻥ‬dibina atas alif karena ketika mu’rab dirofa’kan dengan alif dan (‫ ) ﻴﺎﺯﻴﺪﻮﻥ‬dibina
atas waw karena ketika mu’rab dirafa’kan dengan waw.

Kalau munada diidofatkan kepada ya mutakallim ( ‫ ) ﻴﺎﺀﺍﺍﻤﺘﮑﻟﻢ‬seperti (‫ ) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬maka boleh 6


bacaan

1. Dengan menskinkan ya seperti (‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬

2. Dengan menghazafkan ya seperti (‫) ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

3. Dengan mendhmahkan huruf yang sebelum ya dan menghazafkan ya ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

4. Dengan memfathahkan ya seperti : ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬

5. Dengan menukar yang kasrah jadi fathah dan menukar ya jadi alif ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﺎ‬

6. Dengan memfathahkan yang sebelum ya dan menghazafkan ya ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

Apabila munada itu ( ‫ ) ﺃﻡ‬dan ( ‫ ) ﺃﺐ‬yang diidofatkan kepada ya mutakallim boleh 6 bacaan.

1. Mengganti ya jadi ta dikhasrahkan (‫ ) ﻴﺎﺃﺑﺕ‬- ( ‫) ﻴﺎﺃﻤﺖ‬

2. Mengganti ya jadi ta di fathahkan ( ‫) ﻴﺎﺃﺑﺕ‬

3. Menetapkan ya dan mensakinkannya (‫) ﻴﺎﺃﺍﻲ ( – ) ﻴﺎﺃﻤﻰ‬

4. Memfathahkan yang sebelum ya dan menukar ya jadi alif ( ‫) ﻴﺎﺃﻤﺎ ( – ) ﻴﺎﺃﺒﺎ‬

5. Dengan ta dan ya ( ‫) ﻴﺎﺃﺍﻰ ( – ) ﻴﺎﺃﻤﻰ‬

6. Dengan ta dan menukar ya jadi alif ( ‫) ﻴﺎﺃﻤﺗﺎ ( – ) ﻴﺎﺃﺒﺘﺎ‬

Kalau ada yang mengikut kepada munada yang dibina baik na’at, ahtaf, taukid, atau badal maka
boleh dibaca rofa’ dan boleh dibaca nasob contoh ( ‫ ) ﻴﺎﺰﻴﺪﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬kalau dibaca (‫ ) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬dengan
rofa’ na’at atas lafadz munada kalau dibaca (‫ ) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬dengan nasab na’at atas mahal munada.
Contoh takkid ( ‫ ) ﻴﺎﺗﻣﻴﻢﺃﺣﻤﻌﻭﻥ‬dan boleh juga ( ‫) ﻴﺎﺘﻤﻴﻢﺃﺠﻤﻌﻴﻥ‬

Contoh bayan ( ‫ ) ﻴﺎﺎﺴﻌﻴﺪﮐﺮﺯ‬dan boleh juga ( ‫) ﻴﺎﺴﻌﻳﺪﮐﺮﺰﺍ‬

- Kalau berulang munada mufrad yang diidofatkan seperti


( ‫) ﻴﺎﺰﻴﺪﺰﻴﺩﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖ‬

Maka untuk yang pertama boleh dibaca domah dan boleh dibaca fathah

- Kalau yang pertamanya dibaca dhomah maka dia pada takdir adalah munada mufrad
maka yang kedua I’rabnya boleh munada yang dihazafkan huruf nidanya dan boleh
juga jadi athaf bayan dan boleh juga jadi maf’ul dari

( ‫ ) ﺃﻋﻰ‬yang ditakdirkan

- Kalau dibaca fathah yang pertama atas asal yaitu

( ‫) ﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﻴﺎﺯﻴﺪﺍﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﺰﻴﺪ‬

‫اب‬
ُ َ‫ادى ب‬
َ َ‫اَل ُْمن‬

ِ ‫الشبِيه بِالْمض‬
‫اف‬ ِ ‫َّكرةُ َغير اَلْم ْقص‬
ِ ِ ٍ ‫ضافُاَلْ ُمنَ َادى مَخْ َسةُ َأْن َو‬
َ ُ ُ َّ ‫ َو‬,‫ َوا‬,‫ودة‬
َ ُ َ ُ ْ َ ‫ َوالن‬,ُ‫ودة‬َ ‫ص‬
ُ ‫ َوالنَّكَرةُ اَلْ َم ْق‬,‫ املفرد اَلْ َعلَ ُم‬: ‫اع‬ َ ‫لْ ُم‬

ِ ِ ِّ ‫ان َعلَى اَلض‬ ِ


ِ ‫َّكرةُ اَلْم ْقصودةُ َفيبَني‬
َ ‫ حَنْ َو‬,‫َّم م ْن َغرْي َتْن ِوي ٍن‬
‫"ر ُج ُل‬ َ ُْ َ ُ َ َ ‫"يَا َزيْ ُد" َو"يَا فَ ََّأما اَلْ ُم ْفَر ُد اَلْ َعلَ ُم َوالن‬

‫صوبَةٌ اَل َغْيُر‬ ِ


ُ ‫والثَّاَل ثَةُ اَلْبَاقيَةُ َمْن‬.
َ

Anda mungkin juga menyukai