Munada
Munada
BAB MUNADA
`Munada menurut bahasa artinya panggilan/seruan.Munada menurut istilah Orang yang
dipanggil menghadap dengan huruf yang tertentu.
Munada itu ada lima macam, yaitu: (1) munada yang berbentuk mufrad 'alam; (2) munada yang
bersifat nakirah maqshudah; (3) munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah; (4) munada
yang berbentuk mudhaf; dan (5) munada yang diserupakan dengan mudhaf.
1. Munada yang berbentuk mufrad 'alam adalah:
Lafazh yang bukan berbentuk mudhaf dan tidak diserupakan dengan mudhaf.
Contoh:
= hai Zaid!;
= hai 'Umar;
= hai Ahmad!
2. Munada yang bersifat nakirah maqshudah (nakirah yang ditentukan), contoh:
Adapun i'rab munada yang berbentuk mufrad 'alam dan yang bersifat nakirah maqshudah, maka
kedua-duanya di-mabni-kan atas harakat dhammah tanpa memakai tanwin, contoh: (hai
Zaid! -mufrad 'alam atau nama orang), (hai laki-Iaki -nakirah maqshudah).
Yang tiga macam lagi (yaitu: munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah, yang berbentuk
mudhaf dan yang diserupakan dengan mudhaf), maka harus di-nashab-kan, lain tidak.
Contoh munada yang bersifat nakirah ghair maqshudah adalah:
= hai Abdullah!
Contoh munada yang diserupakan dengan mudhaf adalah:
Ada lima lafazh yang sering dipergunakan sebagai seruan, yaitu: mufrad 'alam dan mufrad yang
bersifat nakirah maqshudah.
Mufrad nakirah ghair maqshud, demikian pula mudhaf dan yang diserupakan dengan mudhaf.
Adapun yang pertama (munada yang berbentuk mufrad 'alam dan munada yang bersifat nakirah
maqshudah), kedua-duanya harus di-mabni-kan semua, seperti halnya dalam keadaan marfu'
yang telah diketahui.
Tanpa tanwin secara mutlak, dan pada tiga macam sisanya di-nashab-kan.
Munada termasuk kedalam golongan maf’ul bih karena asal dari munada adalah maf’ul bih
contoh ( ) ﻳﺎﻋﺒﺪﺍﷲasalnya ( ( ) ﺃﺪﻋﻮﺍﺒﺪﺍﷲaku merayu akan Abdullah )
I’rabnya ( ) ﺃﺩﻋﻮfi’il mudhori’, fa’ilnya ( ) ﺃﻨﺎdan ( ) ﻋﺒﺩﺍﷲmaf’ul bih
( ) ﺍﷲMudhofun ilaih
2. Bila munadanya sabah mudof / menyerupai mudof contoh ( ) ﻴﺎﻤﺣﻤﻮﺪﺍﻓﻌﻠﻪwahai orang yan
dipuji perbuatannya )
( ) ﻓﻌﻞnaib fail dari ( ) ﻤﺣﻤﻮﺪﺍkarena dia isim maf’ul berkehendak pada naib fail
( ) ﻩmudofun ilaih
3. Bila munadanya nakirah yang tidak dimaksud / lafadz umum yang tidak tertentu tujuannya.
Contoh perkataan orang buta.
( ) ﺭﺟﻞmunada mansub karena dia nakirah yang tidak dimaksud sebab orang orang
buta tidak mengetahui seseorang yang dia maksud
Kalau munada itu mufrad ma’rifah maka dibina dengan apa dirofa’kan ketika mu’rab.
Contoh ( ) ﻴﺎﺯﻴﺪdibina atas domah karena ketika mu’rab dia dirofa’kan dengan dhomah.
Dan ( ) ﻴﺎﺯﻴﺪﺍﻥdibina atas alif karena ketika mu’rab dirofa’kan dengan alif dan ( ) ﻴﺎﺯﻴﺪﻮﻥdibina
atas waw karena ketika mu’rab dirafa’kan dengan waw.
5. Dengan menukar yang kasrah jadi fathah dan menukar ya jadi alif ( ) ﻴﺎﻏﻼﻤﺎ
Apabila munada itu ( ) ﺃﻡdan ( ) ﺃﺐyang diidofatkan kepada ya mutakallim boleh 6 bacaan.
Kalau ada yang mengikut kepada munada yang dibina baik na’at, ahtaf, taukid, atau badal maka
boleh dibaca rofa’ dan boleh dibaca nasob contoh ( ) ﻴﺎﺰﻴﺪﺍﻠﻅﺭﻳﻒkalau dibaca ( ) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒdengan
rofa’ na’at atas lafadz munada kalau dibaca ( ) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒdengan nasab na’at atas mahal munada.
Contoh takkid ( ) ﻴﺎﺗﻣﻴﻢﺃﺣﻤﻌﻭﻥdan boleh juga ( ) ﻴﺎﺘﻤﻴﻢﺃﺠﻤﻌﻴﻥ
Maka untuk yang pertama boleh dibaca domah dan boleh dibaca fathah
- Kalau yang pertamanya dibaca dhomah maka dia pada takdir adalah munada mufrad
maka yang kedua I’rabnya boleh munada yang dihazafkan huruf nidanya dan boleh
juga jadi athaf bayan dan boleh juga jadi maf’ul dari
( ) ﺃﻋﻰyang ditakdirkan
( ) ﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﻴﺎﺯﻴﺪﺍﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﺰﻴﺪ
اب
ُ َادى ب
َ َاَل ُْمن
ِ الشبِيه بِالْمض
اف ِ َّكرةُ َغير اَلْم ْقص
ِ ِ ٍ ضافُاَلْ ُمنَ َادى مَخْ َسةُ َأْن َو
َ ُ ُ َّ َو, َوا,ودة
َ ُ َ ُ ْ َ َوالن,ُودةَ ص
ُ َوالنَّكَرةُ اَلْ َم ْق, املفرد اَلْ َعلَ ُم: اع َ لْ ُم