Anda di halaman 1dari 6

stilah micro teaching bagi guru dan calon guru bukanlah istilah yang asing.

Contoh micro
teaching misalnya micro teaching yang dilakukan oleh mahasiswa yang akan menjadi calon
guru sebelum melakukan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) atau ketika calon guru
hendak melamar untuk menjadi guru di sebuah sekolah. Kegiatan micro teaching juga dapat
dilakukan oleh guru dalam kegiatan tertentu bersama rekan-rekan sejawatnya.

Apa sih, micro teaching itu? Sukirman menyebutkan bahwa microteaching adalah sebuah
pembelajaran menggunakan salah satu pendekatan, atau cara dalam melatih penampilan
mengajar yang dilakukan dengan cara mikro atau disederhanakan. Hal-hal apa yang
disederhanakan? Biasanya hal yang disederhanakan dalam pembelajaran mikro antara lain
waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan, penggunaan
metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran lainnya.

Sedangkan menurut Sardiman micro teaching adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menaikkan performance yg menyangkut pada keterampilan dasar dalam mengajar atau
latihan pada mengelola interaksi pada belajar serta mengajar. Dengan mengetahui beberapa
pendapat tentang micro teaching dari beberapa ahli di atas, dapat dikatakan bahwa bagian
yang terpenting dalam micro teaching adalah praktik mengajar sebagai bentuk yang konkret,
yang ditampilkan dengan kompetensi yg sudah dibekalkan kepada para calon pendidik atau
pendidik itu sendiri. Praktik dalam micro teaching biasanya dilakukan dalam bentuk peer-
teaching (pembelajaran bersama sahabat sejawat). Micro teaching juga umum dilakukan
sebelum calon guru melakukan real teaching pada kelas yang sesungguhnya. Dalam micro
teaching, calon guru diharapkan dapat berlatih dan juga melakukan unjuk kebolehannya
dalam kompetensi dasar mengajar dengan cara yang terbatas, baik itu terbatas dari segi
kompetensi (tujuan), materi, peserta didik, dan juga waktu.

Tujuan Micro Teaching


Foto oleh Christina Morillo dari Pexels

Micro teaching ini sangat baik untuk dilakukan, baik sebagai bentuk latihan lapangan
langsung bagi guru dan juga calon guru. Kegiatan ini juga dapat diterapkan di sekolah dalam
jangka panjang. Pembelajaran micro teaching ini sanat dianjutkan untuk dilakukan oleh guru
dan calon guru tujuannya adalah antara lain sebagai berikut:

1. Membantu Guru dan Calon Guru Menguasai Keterampilan


Khusus
Menjadi seorang guru membutuhkan banyak sekali keterampilan supaya dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pengajar dan pendidik dengan baik. Ketika ada keterampilan
tertentu yang harus dikuasai oleh guru dan calon guru, micro teaching dapat dijadikan sebagai
wahana untuk membantu mereka menguasai berbagai keterampilan khusus untuk mendukung
tugasnya. Karena ada beberapa keterampilan yang tidak dapat dikuasai hanya dengan
membaca teori-teori saja, melainkan harus dipraktikkan secara langsung.

2. Meningkatkan Kompetensi Mengajar


Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa seorang guru harus menguasai empat kompetensi,
yaitu salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Untuk mengasah dan meningkatkan
kompetensi ini, Guru Pintar dapat melakukan micro teaching dengan teman sejawat. Dari
kegiatan ini, Guru Pintar akan mendapatkan masukan dan juga pengalaman sehingga kualitas
mengajar akan lebih baik dari waktu ke waktu.

3. Meningkatkan Penampilan dan Keterampilan dalam Mengajar


Tujuan microteaching berikutnya adalah membantu para guru dan juga calon guru untuk
dapat meningkatkan performa atau penampilan mereka dalam mengajar. Yang dimaksud
dengan penampilan di sini adalah kemampuan dalam mengajar dengan baik di kelas maupun
di luar kelas. Dari feedback atau umpan yang diberikan setelah microteaching, diharapkan
para guru dan calon guru dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional.
Microteaching juga dapat dijadikan sebagai ajang berbagi praktik baik sesama guru sehingga
dapat saling berbagi dan belajar satu sama lain sehingga dapat meningkatkan keterampilan
dalam mengajar dan manfaatnya tentu saja akan meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran.

Keterampilan yang Perlu Diperhatikan dalam Micro Teaching


Kegiatan apa saja yang ada dalam micro teaching? Cara mengajar micro teaching sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan pembelajaran sebenarnya. Meskipun dalam waktu yang dibatasi
atau atau kegiatannya disederhanakan, kegiatan micro teaching harus mengandung semua
unsur dalam pembelajaran, yakni tahapan kegiatan awal pembelajaran yang berisi apersepsi,
kegiatan inti, dan penutup. Sebelum melakukan micro teaching guru dan calon guru harus
mengetahui bahwa pembelajaran micro teaching diketahui memiliki sejumlah aspek khusus
dan khas. Harapannya adalah dengan memahami aspek-aspek tersebut dapat memaksimalkan
peningkatan keterampilan khusus guru maupun calon guru dalam mengajar. Apa saja
keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran micro teaching? Simak dalam uraian
singkat berikut ini:

1. Membuka dan Menutup Pembelajaran


Keterampilan pertama yang harus diperhatikan adalah keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran. Dalam pembelajaran, membuka dan menutup pelajaran harus diperhatikan.
Pembukaan harus dapat meningkatkan minat belajar para siswa dan menutup pelajaran
dengan memastikan semua siswa sudah memahami materi yang diajarkan. Meskipun singkat,
bagian ini tidak boleh dilewatkan.

2. Membuat Variasi Pembelajaran


Keterampilan kedua yang harus ditunjukkan dalam micro teaching adalah bagaimana
mengemas pembelajaran dengan metode-metode yang bervariasi. Waktu yang terbatas tidak
menjadi alasan micro teaching diadakan ala kadarnya saja. Ini adalah tantangan yang harus
ditaklukkan bagaimana membuat pembelajaran tidak membosankan dalam waktu yang
singkat.

Baca Juga: 7 Aplikasi Membuat Media Pembelajaran Interaktif yang Mudah bagi Guru

3. Menjelaskan Materi
Keterampilan berikutnya adalah bagaimana menjelaskan materi pelajaran. Guru jangan hanya
menjelaskan ulang isi buku ajar, akan tetapi mampu menjabarkan lebih luas lagi isi dari buku
ajar tersebut. Dalam menjelaskan materi perlu juga untuk menyesuaikan dengan karakter
siswa sehingga semua siswa mendapatkan pengalaman belajar. Hal inilah yang menjadi
alasan bahwa menjelaskan materi membutuhkan keterampilan khusus yang bisa dipelajari
dalam penerapan micro teaching.

4. Bertanya
Keterampilan keempat adalah keterampilan bertanya kepada peserta didik atau siswa. Dalam
micro teaching, Guru Pintar diharapkan tetap memperhatikan cara bertanya kepada siswa.
Tunjukkan bahwa dengan keterampilan bertanya yang dimiliki, dapat membuat siswa lebih
aktif di kelas dan berani bertanya atas materi yang dijelaskan guru.

5. Memberi Penguatan
Keterampilan memberi penguatan adalah sebuah keterampilan yang membantu guru mampu
mendorong siswanya untuk meningkatkan kualitas tingkah laku yang dimiliki. Baik selama di
kelas maupun di luar kelas.

6. Mengelola Kelas
Keterampilan yang keenam dalam aspek micro teaching adalah keterampilan mengelola
kelas. Hal ini mencakup keterampilan kuratif dan juga keterampilan bersifat preventif.
Dengan demikian para guru dan calon guru didorong untuk bisa menciptakan suasana kelas
yang baik dan juga mendapatkan perhatian seluruh siswa di kelas.

7. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan


Keterampilan berikutnya adalah keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Tidak jarang Guru Pintar di kelas harus mengajar kelompok kecil bahkan perorangan.dalam
micro teaching dapat dijadikan sebagai ajang untuk latihan bagi guru untuk mengajar
perorangan dan kelompok kecil.

8. Membimbing Kelompok Diskusi


Metode diskusi akan membuat kelas lebih hidup. Oleh karena itu dalam micro teaching, guru
juga dibekali keterampilan untuk membimbing kelompok diskusi. Dengan demikian siswa
dapat membentuk kelompok dan mendiskusikan materi pelajaran dengan baik.

Langkah - Langkah Micro Teaching


Foto oleh nappy dari Pexels

Langkah langkah dalam melakukan evaluasi micro teaching? Ada tiga tahapan dalam micro
teaching, yaitu:

1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan microteaching, guru dan calon guru harus melakukan beberapa
persiapan layaknya akan mengajar sesungguhnya, seperti:

a. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang diberikan. Berapa
menit microteaching? Waktu pelaksanaan micro teaching dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Biasanya 10 hingga 40 menit. Contoh micro teaching dalam seleksi Guru
Penggerak yang dilakukan dalam waktu 10 menit.

b. Mengatur jumlah siswa di dalam kelas, dimana micro teaching antara 1-10 siswa saja.

c. Mencari dan menyiapkan alat bantu atau media untuk kegiatan mengajar.

d. Menyiapkan materi micro teaching misal dengan referensi buku ajar.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Menyampaikan materi pembelajaran micro teaching secara komunikatif. Guru dan calon
guru dapat menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami siswa di kelas.

b. Mengelola kelas dengan baik supaya kelas micro teaching berjalan dengan lancar.
c. Memberikan latihan-latihan soal.

d. Menilai dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran pada akhir pertemuan.

3. Tahap Pemberian Umpan Balik


Setelah kegiatan micro teaching dilaksanakan, tahap ketiga ini adalah waktunya bagi guru
dan calon guru mendapatkan umpan balik atas micro teaching yang telah dilakukan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara tanya jawab atau diskusi dengan observer atau teman sejawat.
Dengan demikian, guru dan calon guru mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk
melakukan perbaikan.

Tips Microteaching
Supaya micro teaching berjalan lancar, guru dan calon guru dapat melakukan tips
microteaching berikut ini:

1. Susunlah RPP sedetail mungkin dan pastikan semua tahapan pembelajaran dari pembukaan
hingga penutupan terencana dengan baik.

2. Kuasai Materi dengan baik.

3. Tunjukkan semangat dan antusiasme.

4. Gunakan bahasa yang sesuai dengan level siswa.

5. Libatkan siswa dalam proses pembelajaran.

6. Tunjukkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan juga kreatif.

7. Perhatikan cara bertanya kepada siswa.

8. Tunjukkan time management yang baik.

9. Gunakan media pembelajaran

Demikianlah Guru Pintar uraian tentang pembelajaran micro teaching. Meskipun


disederhanakan dan dibatasi waktunya, micro teaching tetap harus dipersiapkan dan
dilaksanakan dengan baik, ya!

Anda mungkin juga menyukai