Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, 5G

Sebelum kita bahas mengenai sejarah perkembangan teknologi jaringan mulai dari 1G
sampai 5G, kita pahami dulu apa itu jaringan seluler.

Mobile Network atau Jaringan Seluler adalah jaringan komunikasi


yang menghubungkan antar pengguna secara nirkabel menggunakan
gelombang radio. Jaringan ini didistribusikan di area daratan dengan
setidaknya satu transceiver tetap yang berperan sebagai stasiun.

Jaringan seluler memiliki kemampuan untuk menghubungkan banyak pengguna


sekaligus sehingga kita dapat terhubung dengan orang di berbagai wilayah.

Dalam perkembangannya, jaringan teknologi telah melewati beberapa kali


pengembangan teknologi yang cukup signifikan dampaknya. Pengembangan
teknologi ini bisa dari sisi kecepatan, jangkauan, dan berbagai hal yang semakin
canggih.

Anda mungkin sempat melihat bahkan memiliki perangkat yang mengadopsi


teknologi 1G yang kini sudah terkesan sangat jadul. Namun kini, kita telah sampai di
generasi teknologi 5G yang sudah dapat kita gunakan di smartphone masing-masing.

Lalu, seperti apa sih perkembangannya mulai dari generasi jaringan pertama (1G)
hingga kini telah sampai pada generasi kelima (5G)? Mari kita simak penjelasannya!
1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)
Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979 oleh
Nippon Telegraph dan Telephone.

Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana. Artinya,
jangkauan dari teknologi 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam
skala luas seperti sekarang.

Generasi 1G memanfaatkan teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access).


FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi sehingga pengguna bisa berbicara dengan
yang lain di frekuensi tersendiri, dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya.

Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai NMT (Nordic Mobile Telephone)


dan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung komunikasi
suara dengan kecepatan hingga 14,4 Kbps.

Tentu saja kecepatan ini sangat lambat dibandingkan dengan generasi selanjutnya.
Jangkauannya juga sempit mengingat perkembangan teknologi jaringan 1G hanya
memanfaatkan gelombang analog.

2. Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)


Teknologi jaringan 2G diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia yang ditandai
dengan mulai digunakannya gelombang digital. Perubahannya pun cukup signifikan
karena jangkauan yang lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.

Teknologi 2G ini disebut sebagai GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA
(Code Division Multiple Access) yang telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan
suara sekaligus.

Fokus utama dari perkembangan teknologi seluler 2G adalah menyediakan layanan


suara dan memanfaatkan circuit switching. Generasi ini memiliki memiliki fitur CSD
sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14.4 kbps.
Di era 2G ini, telepon seluler telah berevolusi, yang mana masyarakat Indonesia bisa
menikmati jaringan seluler secara bebas. Mungkin saja Anda juga sudah pernah
merasakan era Nokia 3310 yang hanya memiliki layar monokrom kala itu.

3. Jaringan Seluler 2.5G: GPRS


Di akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Jaringan 2.5G merupakan
perkembangan teknologi nirkabel berbasis GPRS (General Packet Radio Service)
yang berada di antara teknologi nirkabel generasi ke-2 (2G) dan ke-3 (3G).

Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G terletak pada implementasi packet switching
dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menawarkan layanan berorientasikan data
dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (Hingga kecepatan teoritis maksimum 384 Kbps)

Dengan teknologi 2.5G ini memungkinkan untuk mengirim dan menerima foto &
video melalui layanan pesan multimedia (MMS).

Layanan yang tidak kalah penting dari 2.5G adalah penjelajahan web melalui WAP,
yaitu versi situs web sederhana yang menyesuaikan tampilan ponsel saat itu. Generasi
ini juga bisa untuk SMS, voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan
maksimal 9.600 bps (bit per second).

Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone
MIDI. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital. Namun,
jangkauan jaringan 2G masih terbatas dan sangat tergantung dengan adanya BTS
(Base Transceiver Station).

4. Jaringan Seluler 2.75G: EDGE


Pada tahun 2003 Teknologi 2.75G pertama kali diperkenalkan oleh operator AT&T di
Amerika. Teknologi jaringan 2.75G merupakan peningkatan jaringan versi lanjut dari
2G dan 2.5G yang dikenal dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution).

2.75G memungkinkan untuk mentransfer data dalam bentuk small package dengan
kecepatan 48 Kbps (Hingga 384 Kbps). Bahkan dengan perkembangan jaringan
seluler ini, internet sudah mulai bisa digunakan oleh para pengguna telepon seluler.
5. Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)
Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan diperkenalkan
tahun 2001 di Jepang, dengan berbagai peningkatan untuk memberikan kualitas
jaringan internet yang lebih baik.

Jika diperhatikan, perkembangan teknologi 3G pertama kali muncul pada sebuah


perangkat seluler. Di mana satu perubahan yang cukup signifikan adalah adanya
dukungan mobile internet dan roaming (Akses di luar jangkauan) yang memudahkan
pengguna dalam mengakses berbagai informasi.

Teknologi 3G awalnya dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple


Access) yang mendukung kecepatan internet hingga 2 Mbps atau hampir 10x lebih
cepat dari teknologi 2G.

Di era 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online, seperti live
streaming, video streaming, game online, dan juga teleconference. Teknologi 3G juga
ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai standar
teknologi jaringan yang diadopsi dari IMT-2000.

Teknologi 3G kemudian ditingkatkan lagi menjadi teknologi 3.5G HSDPA (High


Speed Downlink Packet Access) yang mendukung kualitas jaringan dan kecepatan
yang lebih baik.

6. Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA


Jaringan 3.5G HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan
peningkatan teknologi khususnya pada sisi kecepatan transfer data melebihi 3G.

Perbandingannya, 10x kecepatan data puncak dan 6x kapasitas sistem dari sistem
jaringan 3G sebelumnya. Kecepatan tersebut otomatis akan membuat semua orang
lebih mudah dalam mengakses internet.

Dengan 3.5G, pengguna dapat menggunakan internet bersamaan dengan melakukan


telepon ke tujuan yang berbeda.
Teknologi jaringan ini juga mampu melayani komunikasi via multimedia di internet
menggunakan data video, seperti video call ataupun video sharing dengan kecepatan
downlink hingga 14 Mbps.

Jaringan 3.5G HSDPA disebut juga sebagai super 3G yang di dalamnya juga
mencakup teknologi HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) dan HSPA+ (High-
Speed Packet Access Plus).

7. Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE


Teknologi jaringan LTE merupakan standar jaringan lanjutan dari generasi
sebelumnya yang menyediakan mobile broadband yang tidak hanya cepat. namun
juga efisien.

Jaringan LTE ini disebut juga 3.95G, dan lebih populer dipasarkan dengan nama 4G
LTE. LTE atau Long Term Evolution mengacu pada evolusi peningkatan jaringan
GSM/EDGE dan UMTS/HSPA yang memiliki kecepatan data sampai 100 Mbps,
bahkan lebih.

LTE pertama kali ditemukan oleh NTT Docomo pada tahun 2004 di Jepang, dan
mulai dikomersialkan pada tahun 2005 dengan mengikuti standar GSM dan UMTS.

LTE ini menyederhanakan teknologi jaringan nirkabel dengan menggunakan


antarmuka radio, dan melakukan peningkatan jaringan inti sehingga berdampak pada
kecepatan dan kapasitas jaringan yang signifikan.

8. Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat)


Teknologi jaringan kemudian berkembang lebih pesat ditandai dengan hadirnya
generasi jaringan ke-4, yaitu 4G. Teknologi jaringan 4G pertama kali ditemukan pada
tahun 2008 dan dikomersilkan di Stockholm, Swedia, Oslo, dan Norwegia pada tahun
2009.

Dari sisi kecepatan, jaringan 4G memiliki kecepatan 500x lebih cepat dibandingkan
teknologi 3G pendahulunya.
Sedangkan dari sisi fungsionalitas, 4G tidak hanya terbatas pada telepon seluler saja,
namun juga bisa digunakan di berbagai macam perangkat yang menggunakan
gelombang digital.

Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan di atas frekuensi VoLTE


(Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepon menjadi jauh lebih baik dibanding
sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan teknologi terbaru.

Dengan kecepatan yang tinggi ini, koneksi 4G bisa digunakan untuk berbagai
kepentingan seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang sekarang sudah mulai
banyak digunakan dan dioperasikan melalui jaringan internet.

9. Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)


Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi
5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata
sebagai pelopornya.

Dikutip dari Kominfo, jaringan 5G mulai beroperasi secara komersial di seluruh


Indonesia sejak tahun 2021, setelah melakukan 12 kali uji coba sepanjang 2017
hingga 2020.

Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat
berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya.

Jaringan 5G didasarkan pada teknologi yang disebut Orthogonal Frequency-Division


Multiplexing (OFDM). Teknologi ini merupakan sebuah metode modulasi sinyal
digital di saluran kanal yang berbeda untuk mengurangi gangguan sinyal.

Teknologi 5G merupakan teknologi yang sangat fleksibel. Teknologi itu dapat


diterapkan untuk jenis layanan Mobile Broadband maupun Fixed Broadband atau
Fixed Wireless Access (FWA).

Untuk layanan 5G Mobile Broadband, lebih cocok memanfaatkan pita-pita frekuensi


di lapisan low band dan middle band, seperti pita 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz.
Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat
berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya.

5G saat ini sudah dapat dinikmati di beberapa perangkat dan wilayah di Indonesia.
Tentunya hal ini akan sangat berpotensi merubah lanskap jaringan mobile
internet yang sudah ada dan akan mempengaruhi perkembangan teknologi lain.

Baca juga: Apa Itu Metaverse & Pengaruhnya bagi Perkembangan Bisnis?

Nah, itulah penjelasan mengenai perkembangan 1G sampai 5G. Selanjutnya kita akan
membahas mengenai perbedaan dari setiap perkembangan teknologi seluler.

Perbedaan Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, 5G


Mobile network adalah bagian dari perkembangan teknologi yang memiliki fungsi
besar dalam bidang informasi dan komunikasi. Kini, jaringan seluler semakin
berkembang hingga muncul jenis-jenis dengan kualitas yang semakin baik.

“G” pada setiap pengertian 1G, 2G, 3G, 4G, 5G, memiliki arti Generation atau
Generasi.

Setiap generasinya, jaringan seluler memiliki standar tertentu yang juga disesuaikan
dengan sistem telepon seluler masa itu. Tentunya, di setiap generasi jaringan akan
selalu membawa frekuensi baru, kecepatan data tinggi, dan teknologi transmisi
terbaru.

Untuk merangkuman penjelasan di atas, berikut tabel perbedaan jaringan 1G, 2G, 3G,
4G, dan 5G yang dapat Anda simak. Rangkuman ini dikutip dari Wikipedia, Binus,
dan beberapa sumber lainnya.
Tabel Perbedaan Jaringan Seluler
Setelah membahas perbedaan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G, selanjutnya kita akan
membahas perkembangan jaringan seluler dan internet di Indonesia.

Baca Juga: Ketahui 10+ Contoh Inovasi Produk untuk Kembangkan Bisnis

Perkembangan Jaringan Seluler & Internet di Indonesia


Sebagaimana yang kita tahu, internet pertama kali digunakan oleh Amerika Serikat
pada tahun 1969, di mana peran teknologi jaringan tidak terlepas dari hal tersebut.

Dikutip dari Telkomsel, layanan komunikasi via seluler menggunakan jaringan 1G


berteknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) pertama kali masuk ke Indonesia pada
tahun 1984, hasil kerja sama antara PT. Telkom dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa.

Dilanjutkan pada tahun 1993, muncul sebuah proyek percontohan oleh Telkomsel
untuk mengembangkan teknologi 2G. Lalu pada tahun 1994, PT. Satelit Palapa
Indonesia resmi menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM,
diikuti Telkomsel pada tahun 1995, dan PT. Excelcomindo Pratama pada tahun 1996.

Teknologi jaringan 3G di Indonesia lahir pada tahun 2005 berkat uji coba teknologi
berbasis W-CDMA yang dilakukan oleh Telkomsel. Kemudian pada tahun 2006,
Telkomsel resmi menjadi yang pertama mengkomersilkan jaringan 3G.

Sampai di masa sekarang, di mana kita telah merasakan teknologi jaringan 4G dan
juga 5G.
Jaringan 4G pertama kali diuji coba tahun 2013 di Pulau Bali, dan mulai
dikomersilkan pada akhir tahun 2014 di seluruh Indonesia dengan Telkomsel sebagai
pelopor utamanya

Saat ini, kita pun sudah bisa mengakses internet dengan menggunakan jaringan 5G.
Teknologi 5G merupakan jaringan seluler generasi kelima yang dikembangkan sejak
tahun 2019 di Korea Selatan.

Teknologi jaringan 5G pertama kali diuji coba pada momentum Asian Games tahun
2018 dengan nama “Telkomsel 5G Experience Center”.

Sebagai teknologi baru jaringan 5G tentunya akan semakin mendorong kemajuan


sektor digital Indonesia. Teknologi 5G mengalami peningkatan signifikan dalam hal
kecepatan internet dibandingkan pendahulunya.

Dikutip laporan OpenSignal, kecepatan unduh pengguna 5G rata-rata berada di angka


64,3 Mbps. Jika dibandingkan jaringan 4G peningkatannya berada di angka 3.9 kali
lipat, sedangkan jika dibandingkan dengan teknologi 3G berada di angka 10,8 kali
lebih cepat.

Oleh karena itu, teknologi 5G diyakini mampu mempercepat transformasi sosial


ekonomi maupun budaya secara digital di Indonesia.

Baca juga: 5 Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia


Teknologi 5G merupakan sebuah akselerasi dari teknologi 4G. Kehadiran 5G
diharapkan bisa memberikan perubahan yang lebih baik pada dunia digital di
Indonesia, terutama dalam transformasi digital.

Nah, mungkin beberapa dari Anda berpikir, apakah perkembangan 5G sudah merata
di Indonesia?

Menurut Merza Fachys, Ketua ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi


Seluruh Indonesia), penyebaran jaringan 5G di Indonesia yang belum merata bukan
disebabkan proses pembangunan yang lambat. Namun, pembangunan jaringan 5G
disesuaikan dengan aplikasi yang membutuhkan jaringan tersebut.

Aplikasi yang dimaksud itu adalah perangkat yang memerlukan teknologi 5G dengan
kecepatan dan kapasitas tinggi, serta memiliki latensi rendah. Untuk saat ini 5G masih
berpusat pada objek wisata dan kota-kota besar.

Dilansir dari Investor.id, di tahun 2023 ini pemerintah akan melakukan tahap seleksi
dan dilanjutkan dengan lelang spektrum frekuensi 5G melalui Kementerian
Komunikasi dan Informatika.

Spektrum frekuensi yang disiapkan untuk 5G adalah band frekuensi 700 Mhz, 26
Ghz, dan 3,5 Ghz. Kabarnya, frekuensi 700 Mhz akan dilelang sekitar kuartal I-2023,
yaitu pasca rampungnya program Analog Switch Off (ASO). Sedangkan frekuensi 3,5
Ghz dan 26 Ghz akan dilakukan sepanjang 2023.

Di Indonesia, terdapat beberapa perangkat HP yang sudah mendukung teknologi 5G,


seperti Samsung, Apple, Oppo, hingga Vivo. Beberapa operator besar di Indonesia
juga telah menyediakan layanan 5G, sebut saja Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Baca juga: Apa Itu Transformasi Digital serta Dampaknya di Indonesia?

Pertanyaan Seputar Teknologi Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G


Ada beberapa pertanyaan menarik yang berkaitan dengan Teknologi Jaringan 1G, 2G,
3G, 4G, dan 5G. Di bawah ini tersedia beberapa pertanyaan yang mungkin bisa
menjawab rasa penasaran Anda terkait hal tersebut.
1. Apa yang Dimaksud dengan Teknologi Jaringan Seluler?
Teknologi seluler adalah salah satu jenis teknologi di mana pengguna menggunakan
telepon seluler untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan komunikasi,
seperti berkomunikasi dengan teman, kerabat, atau pengguna lainnya.

2. Apa Saja Urutan/Tingkatan Sistem Jaringan Seluler?


Berikut ini perkembangan teknologi seluler secara urut, yaitu dari generasi ke
generasi:

 Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)


 Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)
 Jaringan Seluler 2.5G: GPRS
 Jaringan Seluler 2.75G: EDGE
 Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)
 Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA
 Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE
 Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat)
 Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)
3. Apa Perbedaan Teknologi Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G?
Untuk jaringan 1G, teknologi yang dipakai masih sangat analog dengan kualitas suara
telepon genggamnya masih kurang baik. Pada jaringan 2G ini sudah dikenalkan
teknologi digital sehingga telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan suara
sekaligus.

Selanjutnya di era jaringan 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online
seperti live streaming ataupun game online. Pada era 4G, kualitas telepon menjadi
jauh lebih baik dan kecepatan koneksinya bisa digunakan untuk berbagai
kepentingan.

Dan terakhir, jaringan 5G memiliki kecepatan jaringan yang 35x lebih cepat
dibandingkan 4G sehingga diharapkan mampu akan semakin mendorong kemajuan
sektor digital di Indonesia.

4. Bagaimana Perkembangan Kemajuan Teknologi 5G di Indonesia?


Jaringan 5G secara resmi beroperasi di Indonesia pada bulan Mei 2021 yang lalu.
Di tahun 2022, pengembangan jaringan 5G masih belum optimal sehingga perluasan
wilayah dan peningkatan kecepatan jaringan 5G terhambat. Bahkan, masih ada
beberapa operator yang belum bisa menggunakan jaringan 5G ini.

Penutup
Itulah pembahasan mengenai perkembangan teknologi jaringan seluler.
Berkembangnya jaringan internet tidak sebatas pada kecepatan yang lebih baik,
namun juga proses digitalisasi di berbagai sektor.

Proses digitalisasi tersebut juga turut merubah berbagai pola bisnis yang sudah ada.
Mereka yang mampu bertransformasi dan menemukan solusi digital bagi bisnisnya
akan mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai