Proposal Chindy Claudya
Proposal Chindy Claudya
PROPOSAL
Oleh :
CHINDY CLAUDYA
231322097
PROPOSAL
Oleh :
CHINDY CLAUDYA
231322097
Skripsi ini terlah disetujui untuk dilaksanakan ujian pada tanggal dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Pekanbaru, 2023
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan
dinyatakan lulus pada 2023
Mngesahkan :
Dewan Penguji
( )
Nurhidaya Fitria, S.Tr.Keb,M.Keb
NIDN. 20220303137
Puji dan syukur disampaikan kehadirat Tuhan atas berkat rahmat dan
Karunia Nya, peneliti dapat menyelesaikan Proposal penelitian ini yang berjudul
Kecemasan Pada Ibu Bersalin Di Rsia Annisa Pekanbaru” sebagai salah satu
pihak, penyusunan Skripsi Penelitian ini, sangatlah sulit bagi peneliti untuk
1. Ibu Dr. Ns.Hj. Rifa Yanti, S.Kep, M. Biomed selaku Rektor Institut
2. Ibu Dr. Riski Novera Yenita, SKM,MKL Selaku Warek I Institut Kesehatan
3. Bapak H. Albiruni siregar, Lc. M.Pd Selaku Warek II Institut Kesehatan dan
4. Ibu Bdn. Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes Selaku Dekan Fakultas Institut
5. Ibu Bdn Wira Akdeni, SST, M.Kes Selaku Ketua Program Studi Kebidanan
9. Kepada staf dosen , staf administrasi dan unit penunjang Institut Kesehatan
10. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan mendukung serta teman-teman
11. Dr. Wilmi, MARS, CBA selaku direktur rumah sakit ibu dan anak
Peneliti sadar bahwa Skripsi Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
tanggapan, kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
yang telah diberikan dan semoga Skripsi ini bermanfaat untuk ilmu pengetahuan.
Pekanbaru, 2023
Peneliti
Chindy Claudya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR SINGKATAN............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum............................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Bagi Institusi.................................................... 5
1.4.2 Manfaat Bagi RSIA Annisa........................................... 5
1.4.3 Manfaaat Bagi Responden............................................
6
1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti....................................................
6
1.4.5 Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya................................
6
Halaman
Tabel 2.1 Definisi Operasional.............................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rentang Kecemasan......................................................... 28
Gambar 2.2 Lavender.......................................................................... 44
Gambar 2.3 Kerangka Teori................................................................ 47
Gambar 2.4 Kerangka Konsep............................................................. 48
BAB I
PENDAHULUAN
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini di mulai dengan kontraksi
persalinan sejati, yang di tandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan di
Persalinan merupakan suatu proses yang sangat ditunggu oleh seorang ibu
rasa cemas, takut dan tegang. Ibu yang akan bersalin tidak bisa melepaskan rasa
cemas dan takut ketika melahirkan. Secara fisiologis, rasa cemas dan takut ini
dapat menyebabkan kontraksi rahim terasa semakin nyeri. Sebalikya, jika saat
persalinan dihadapi dengan tenang dan nyaman, secara alamiah tubuh akan
mengeluarkan zat-zat yang justru perasaan menjadi nyaman dan rileks. Dalam
keadaan rileks, rahim secara alamiah dapat mengeluarkan gerakan ritmis yang
seirama dengan gerakan janin yang sedang mencari jalan keluar (Lestari 2015).
Pada umumnya ibu yang pertama kali hamil akan sangat senang dengan
kehamilannya dan tidak sabar menunggu proses persalinan. Namun disaat yang
sama tumbuh pula perasaan cemas dalam diri ibu. Perasaan cemas ini dapat
mengganggu jalannya proses persalinan. Penelitian Adams et al., (2008-2010) di
menyatakan, 25,5% (42 wanita) dengan kecemasan dan 44,4% (906 wanita) tanpa
pervaginam dicapai oleh 89,1% (147 wanita) yang cemas melahirkan dan 93,2%
intervensi obstetrik (P> 0,05). Penelitian terhadap 2206 wanita ini juga
jam dan 32 menit) lebih lama dari pada wanita tanpa rasa cemas melahirkan.
tidak jarang pada saat persalinan terdapat hambatan dan perlu dilakukan tindakan.
Umumnya, ibu yang akan bersalin akan merasakan perasaan cemas dan takut.
Rasa takut dan cemas akan sangat buruk akibatnya dalam proses persalinan. Ibu
tentu akan memberikan efek tidak baik. Ketika seseorang mengalami cemas pesan
seseorang yang akan mengalami hal yang baru, sehingga membuat seseorang
merasakan suatu perasaan yang was-was, seolah ada sesuatu yang buruk yang
akan terjadi pada dirinya. Terapi kecemasan dibagi menjadi 2 yaitu terapi
farmakologi/ obat-obatan (anxiolytic) dan terapi non-farmakologis/ cara alami
atau dengan psikoterapi (relaksasi). Salah satu terapi non farmakologis untuk
2017).
dan cemas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh orgozali
satu best seller over the counter herbal remedies untuk kegelisahan, stres dan
depresi.
Penelitian Igarashi yang dilakukan Department Of Obstetrics And
efek relaksasi dari minyak esensial lavender yang mengandung linalyl acetate
atau linalool. Linalyl acetate atau linalool inilah yang dapat memperlancar
penelitian yang dilakukan oleh Mahin et. al (2008) di Iran kepada 120 ibu bersalin
kelompok plasebo.
menghadapi kelahiran anak pertama pada saat pree test sebesar 59.60 sedangkan
nilai rata-rata pada saat post test sebesar 46.70. Nilai rata-rata ini dapat
diinterpretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada hasil pre test dan
sebelum diberi aroma terapi 26,41% dan setelah diberikan aroma terapi menjadi
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sesudah diberi
aroma terapi.
Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh
TINJAUAN PUSTAKA
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan
komplikasi.
hanya merupakan teori- teori yang ada. Ada dua hormon yang
kehamilan.
2014).
Kala I terdiri dari 2 fase yaitu fase aktif dan fase laten.
1) Fase laten.
jam.
a) Fase akselerasi
c) Fase deselerasi
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga
pada multipara. Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin
sudah masuk dalam dasar panggul, maka pada saat his dirasakan
seperti akan buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan
lama kemudian kepala janin tampak di vulva saat ada his. Jika dasar
panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his.
Setelah his istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk
1. Metode schultze
Metode yang lebih umum terjadi, plasenta terlepas dari satu titik dan merosot
Plasenta turun melalui bagian samping dan masuk ke vulva dengan pembatas
lateral terlebih dahulu seperti kancing yang memasuki lubang baju.
tali pusat ditegangkan, maka bila tali pusat masuk berarti plasenta belum
lepas, tetapi bila diam atau maju berarti plasenta sudah lepas.
2. KLEIN, sewaktu ada his rahim didorong sedikit, bila tali pusat kembali
berarti plasenta belum lepas, tetapi bila diam atau turun berarti plasenta
sudah lepas.
3. STRASSMAN, tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus apabila tali
pusat bergetar berarti plasenta belum lepas, tetapi bila tidak bergetar
(Rohani,2019).
perineum)
Hal-hal yang perlu di pantau selama dua jam pertama pasca persalinan.
menit dalam satu jam pertama 30 menit dalam jam kedua kala IV.
2) Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali pada jam
satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua, perdarahan
dikatakan normal jika jumlah tidak melebihi 400 sampai 500 cc.
2.1.4.1 Power
power meliputi :
otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang
dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk
2) Tenaga Mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah atau
( Jalan Lahir)
2.1.4.2 Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang
menyesuaikan terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Jalan lahir dibagi
(Rohani,1016).
Bidang hodge
simpisis promontorium
ischiadica
a. Janin
b. Plasenta
2.1.4.4 Psikologis
3. Kebiasaan adat.
2.1.4.5 Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini
yang sulit.
Kondisi pikologis kedua yang biasanya dialami oleh ibu
dengan kehiupan emosi dan cinta kasih yang diterima ibu. Perasan
yang menyenangkan. Hal ini sangat jelas berlaku jika anak yang
juga rasa bersalah ibu hamil terhadap ibunya membuat ibu semakin
suatu “keadaan yang belum pasti” ibu kini benar-benar akan terjadi atau
menolak nasehat-nasehat dari luar. Sikap- sikap yang berlebihan ini pada
banyak ketegangan batin dan rasa cemas atau ketakutan yang berlebihan,
aktif dan mau mengatur sendiri proses kelahiran bayinya, maka proses
kelahiran bayi bisa menyimpang dari yang normal dan spontan. Proses
berhenti secara total dan proses kelahiran itu menjadi sangat terhambat dan
3. Wanita mungkin menjadi takut dan khawatir jika dia berada pada
lingkungan yang baru atau asing, diberi obat, lingkungan RS yang tidak
tinggal dirumah, dalam hal ini bidan bisa berbuat banyak untuk
wanita bisa menjadi kuat dan mampu untuk melalui proses persalinan
persalinan ini. Pendekatan dan motivasi pada pasangan bisa dilakukan oleh
emosional dan penilaian subjektif yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar
pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek yang spesifik sehingga
yang buruk akan terjadi dan pada umumnya disertai gejala- gejala otonomik
yang berlangsung beberapa waktu.
mudah tersinggung.
kepala.
kehidupan sehari-hari.
percaya dengan wanita. Bahkan seorang anak dapat meniru sifat orang
cemas yang bersifat kronis. Inti dari teori eksistensi adalah seseorang
merasa hidup didalam dunia yang tidak bertujuan. Rasa cemas adalah
respon mereka terhadap rasa kekosongan eksistensi dan arti.
2.2.4.4 Neurotransmiter
a) Norepinephrine
rostral pons, dan memiliki akson yang menjurus pada korteks serebri,
menimbulkan rasa takut dan bila dilakukan inhibisi, primata tersebut tidak
b) Serotonin
2.2.4.5 GABA
terapi gangguan serangan panic Pada suatu studi struktur dengan CT scan
sebuah defek spesifik pada lobus temporal kanan ditemukan pada pasien
tapi tidak ada pada hemisfer kiri. MRI, SPECT, dan EEG menunjukan
yang ditemukan juga pada area oksipital, temporal, dan girus hippocampal.
kaudatus.
otonom adalah:
c) gastrointestinal (diare)
d) respirasi (takipneu)
dengan gangguan cemas. Hal ini diduga karena adanya kemiripan antara
presentasi klinis dan EEG pada pasien dengan epilepsy lobus temporal dan
limbik juga memiliki reseptor GABA dalam jumlah yang banyak. Ablasi
berpengaruh pada respon cemas dan takut. Dua area pada sistem limbik
kompulsif.
tercekik, terengah-engah.
(telapak tangan), gatal, rasa panas, dan dingin pada kulit, wajah
Kecemasan
1. Kecemasan Ringan
b) Kewaspadaan meningkat
darah
2. Kecemasan sedang
3. Kecemasan Berat
sesuatu yang terperinci dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tentang hal
tampak tegang.
4. Panik
mempunyai karakteristik :
memahami situasi.
suatu faktor penyebab atau pencetus tertentu. Keadaan cemas yang wajar
merupakan respons pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang sakit
konflik jiwa yang ada dalam diri individu (Madah dan Larasati, 2016).
3. Tidak adanya ancaman yang riil atau yang tertentu atau yang
adalah :
1. Umur
Bahwa umur yang lebih muda lebih mudah menderita stress dari pada
umur tua.
2. Keadaan fisik
Anggraini (2013) juga menyatakan bahwa keadaan fisik ibu dapat menjadi
3. Sosial Budaya
filsafat hidup yang jelas sehingga umumnya lebih sukar mengalami stress.
4. Tingkat pendidikan
terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun luar. Orang yang
5. Tingkat pengetahuan
kecemasan.
Calon ibu yang cemas dalam keadaan hamil dan bersalin maka harus dicari
tersebut.
HARS pertama kali digunakan pada tahun 1995 yang diperkenalkan oleh
tersinggung.
konsentrasi.
3= Berat / lebih dari setengah gejala yang ada 4= Sangat berat / semua
gejala ada
(Astuti, 2015). Beberapa minyak essensial yang sudah diteliti dan ternyata
aromaterapi ada yang berupa minyak, sabun, dan lilin aromaterapi. Salah
geraniol, nerol, neryl acetate. Dalam jurnal ilmiah (Suci, 2016) disebutkan
Aroma Terapi Modern” yaitu seorang ahli kimia bangsa perancis. Ia sejak
kronis lainya. Gattefosse dalam tahun 1928 menulis sebuah buku yang diberi
judul “Aroma Theraphie” dan setelah ini ia menulis banyak makalah ilmiah
dengan minyak dasar untuk terapi pijat. Pada zaman aromaterapi modern,
aromaterapi digali lagi oleh Robert Tisserand yang menulis buku the art of
aromaterapi.
2.3.3 Proses Pembuatan Aromaterapi
Distalasi. Distalasi adalah suatu cara untuk mngeluarkan zat yang mudah
digerus dan dicampuri air, maka di dalam larutan akan terdapat pula
aromaterapi yang langsung dari akar tersebut. Bila cairan ini dipanasi,
Agar hanya essential oil itu saja yang menguap diatas bejana berisi larutan
hingga yang akan menguap hanyalah essential oil itu saja, sedangkan air
4 yaitu:
bisa juga jika dioleskan pada kain atau pada saluran udara.
b. Dupa Aromaterapi
seiring dengan perkembangan zaman, dupa pun kini sudah menjadi bagian
dari salah satu bentuk aromaterapi. Bentuknya padat dan berasap jika
berbentuk kerucut.
c. Lilin aromaterapi
Ada dua jenis lilin yang digunakan, yaitu lilin digunakan untuk
d. aromaterapi
lain, cara penggunaanya yang berbeda, karena ini digunakan dengan cara
di pijat.
mengatasi keluhan fisik dan psikis. Minyak essensial diserap oleh tubuh
melalu 2 cara yaitu melalu indra penciuman (inhalation) atau melalui kulit
(skin absorption).
a. Inhalasi
dapat dengan mudah merangsang olfactory pada saat setiap kali bernafas
dan tidak akan mengganggu pernafasan normal apabla mencium bau yang
berbeda dari minyak essensial. Aroma bau wangi yang tercium akan
b. Pijat
melalui kulit dan dibawa kedalam tubuh. Minyak lavender ialah salah satu
c. Berendam
aromaterapi ke dalam air. Dengan cara ini, efek minyak essential akan
sebagai salah satu best seller over the counter herbal remedies untuk
linalool atau linalyl acetate yang tinggi di dalam minyak essential lavender
2016).
Ada banyak sekali aroma terapi, salah satunya adalah aroma terapi
lavender.
pusat, seperti kegelisahan, stres, dan gangguan tidur. Minyak esensial ini
adalah salah satu solusi alami terlaris dan alat terapi umum untuk
bahan penting dalam minyak bunga putih, obat yang digunakan untuk
acetat. Linalyl acetat dan linalool adalah aroma yang biasanya dianggap
menurunkan tingkat stress, baik stress fisik maupun psikis, serta siklus
Untuk dapat dicium, suatu objek harus bersifat mudah menguap atau
dapat larut dalam air (water- soluble) ataupun larut dalam lemak (lipid-
soluble) selaput plasma kita terbentuk dari lemak (lipid) pada saat
aromaterapi lavender tercium, suatu aroma melebur dalam lipid agar dapat
Proses ini akan memicu proses memori dan emosional yang bersifat
secara inhalasi atau dengan pemijatan pada kulit.. Dalam otak, sistem ini
sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi dan berbagai emosi
lainya. Akses melalui jalur nasal jelas merupakan cara paling cepat dan
depresi, dan beberapa rasa nyeri kepala ( Sutanto dan lianywaty, 2015)
Persalinan
Aromaterapi Lavender
Sumber : Nurasiah (2012), Hidayat (2014), Lestari (2015), Peplau (2007) dalam
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya, atau antar
variabel yang satu dengan variabel lainya yang ingin diteliti (Notoatmodjo,
2013)
2.6 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Pada penelitian ini, ibu bersalin primi para kala I fase aktif
3.3.1 Populasi
fenomena yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian
Annisa Pekanbaru tahun 2023. Dari survey pendahuluan data ibu bersalin
normal pada bulan Agustus 2023 dengan asumsi berjumlah 70 orang (data
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
adalah :
𝑁𝑧2𝘢/2 p (1 − p)
n=
(𝑁 − 1)𝑑2 + 𝑧2𝑟𝘢/2 p (1 − p)
sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSIA Annisa
1. Ibu primipra
3. Mengalami Kecemasan
inividu atau objek yang dapat diukur. Pada penelitian ini, variabel yang
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas
penelitian sebelumnya.
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
A. Sumber data
HARS)
1) Prosedur Administratif
aromaterapi lavender.
2) Prosedur Teknis
dan eksklusi.
diberikan intervensi.
dianalisa.
Skor 21-27 =
kecemasan
Sedang
Skor 28-41 =
kecemasan
berat
Skor 42-56 =
panik/
kecemasan
sangat berat
3.8.1 Editing
jelas.
yang lainya.
3.8.2 Coding
data atau angka atau bilangan. Setelah kuisioner diedit dan disunting,
(Aromaterapi lavender) yaitu pretest dan post test. Coding untuk variabel
maka nilai yang tertera harus sesuai dengan jumlah poin dari setiap item
yang di tanyakan kepada responden.
Dewi, Ratna Dilla., Farhan Dika Putra, Dan Rani Fitriani Arifin. (2017).
Pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan
kecemasan ibu pre-operasi section caesaria di
rumahsakitbersalin. Caring nurshing journal, vo1 , 51-56.
Diakses tanggal 20Agustus 2023.