Anda di halaman 1dari 1

"Tinggi di Atas Awan"

Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng gunung tinggi, hiduplah seorang anak laki-laki bernama
Adi. Adi adalah seorang anak yang pendek, dan selalu merasa cemburu melihat teman-temannya
yang lebih tinggi darinya. Setiap hari, dia akan duduk di bawah pohon ek besar di pinggir desa dan
memandang ke arah puncak gunung yang tertutup oleh awan.

Adi bercita-cita untuk mencapai puncak gunung itu suatu hari nanti, tetapi dia selalu merasa bahwa
tingginya yang tidak mencukupi akan menghambatnya. Dia sering berbicara tentang mimpi besar ini
kepada kakeknya, yang selalu mendengarkan dengan penuh perhatian.

Suatu hari, kakek Adi memberinya sebuah buku tentang seorang pria yang sangat pendek tetapi
berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia. Pria itu telah berjuang melawan semua
rintangan dan batasan fisiknya, dan akhirnya, dia mencapai tujuannya.

Adi sangat terinspirasi oleh cerita tersebut. Dia mulai berlatih untuk mendaki gunung. Setiap pagi,
dia akan bangun lebih awal dan berlari di sekitar desa untuk membangun stamina. Dia juga belajar
tentang teknik mendaki dan pendakian gunung dari para ahli di desanya.

Bulan demi bulan berlalu, dan Adi semakin kuat dan tangguh. Dia tumbuh dalam keyakinan bahwa
dia bisa mencapai puncak gunung meskipun dia tidak tinggi. Kakeknya selalu memberikannya
semangat dan mendukungnya setiap langkah.

Akhirnya, tiba saatnya untuk pergi mendaki gunung. Adi mengenakan peralatan pendakian yang
lengkap, termasuk sepatu bot dan jas hujan. Dia memulai perjalanan mendaki gunung dengan tekad
yang kuat. Setiap langkahnya yang pendek membawanya lebih dekat ke puncak yang tertutup oleh
awan.

Perjalanan itu tidak mudah, dan Adi menghadapi banyak rintangan. Dia harus menyeberangi sungai-
sungai berarus deras, berjalan melalui hutan lebat, dan menghadapi cuaca ekstrem. Namun, dia
tidak pernah menyerah. Setiap kali dia merasa lelah atau putus asa, dia akan teringat pada kakeknya
dan cerita tentang pria pendek yang mencapai puncak gunung tertinggi.

Akhirnya, suatu hari, saat Adi mendaki gunung yang tertutup awan, dia merasa angin berhenti
bertiup dan awan mulai bergerak. Adi mendapati dirinya berdiri di puncak gunung yang indah, di
atas awan. Dia merasa terpana dan bahagia. Seluruh desa dapat melihatnya dari bawah, dan mereka
bersorak gembira.

Adi telah membuktikan bahwa tinggi bukanlah satu-satunya hal yang penting dalam mencapai
impian. Yang lebih penting adalah tekad, ketabahan, dan keyakinan dalam diri sendiri. Dia adalah
bukti hidup bahwa seseorang dapat mencapai apa pun yang mereka inginkan, bahkan jika mereka
tidak tinggi. Dan setiap kali Adi memandang ke puncak gunung yang pernah dia impikan, dia tahu
bahwa batasan tinggi tidak akan pernah menghentikannya.

Anda mungkin juga menyukai