Anda di halaman 1dari 9

REVENUE ANALYSIS OF HYBRID CORN BUSINESS IN PETAK

VILLAGE, NUHON DISTRICT BANGGAI DISTRICT


Revenue Analysis Of Hybrid Corn Business In Petak Village, Nuhon District
Banggai District
Zulkifly Bayahio ), Prof.Dr.Ir. Hj. Marhawati M, MT 2), Ihdiani Abubakar SP, Msi 2)
1

1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu


2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
E-mail ; mohributpriono@gmail.com
E-mail ; yuliantigani610@gmail.com
E-mail ; muh.fahruddin31@gmail.com

ABSTRACT
Petak Village is one of the hybrid maize-producing villages in Nuhon District, Banggai
Regency, with a land area of 150 / ha. With a production of 900 / ton and a productivity of 6
tonnes / ha. Corn farming is one of the most important agricultural commodities and is
interrelated with large industries, apart from being consumed as vegetables, corn fruit can also be
consumed as various foods. The purpose of this research is to analyze farm income by
calculating the costs used and the revenue earned in each harvest season to determine ushatani
income. This research was carried out in Petak Village, Nuhon District, Banggai Regency.
Determination of respondents was carried out using simple random sampling method. The
number of respondents was 33 with a population of 125. The results of income received by
hybrid corn with revenues of Rp. 8,250,012 / 1 ha minus the total cost of IDR 4,845,217 / 1 ha.
Then the average income earned by hybrid maize farmers in Petak Village, Nuhon District,
Banggai Regency is IDR 3,403,428 / 1 ha or IDR. 2,884,261 / ha / MT.

Keywords ; income, farming, hybrid corn.

ABSTRAK
Desa Petak merupan salah satu desa penghasil jagung hibrida di Kecamatan Nuhon
Kabupaten Banggai dengan luas lahan 150/ha. Dengan produksi 900/ton dan produktivitasnya 6
ton/ha.Usahatani jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dan saling
terkait dengan industri besar, selain di konsumsi sebagai sayuran, buah jagung juga bisa di
konsumsi menjadi aneka makanan. Tujuan peneletian ini adalah untuk menganalisis pendapatan
usahatani dengan cara menhitung biaya-biaya yang di guanakan dan penerimaan yang diperoleh
dalam setiap musim panen untuk mengetahui pendatapatan ushatani.penelitian ini di laksanakan
di Desa Petak Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai. Penentuan responden dilakukan dengan
metode penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling). Jumlah responden 33
dengan populasi 125. hasil pendapatan yang diterima oleh jagung hibrida dengan penerimaan
sebesar Rp. 8.250.012/1 ha dikurangi dengan total biaya sebesar Rp 4.845.217/1 ha. Maka rata-
rata pendapatan yang diperoleh oleh petan1 jagung hibrida di Desa Petak Kecamatan Nuhon
Kabupaten Banggai yaitu sebesar Rp 3.403.428/1 ha atau sebesar Rp. 2.884.261/ha/MT.

Kata kunci ; pendapatan, usahatani, jagung hibrida.


PENDAHULUAN baik dari segi permintaan maupun harga
jualnya, terlebih lagi setelah di temukan
Indonesia merupakan negara yang benih jagung Biasa. Keunggulan tersebut
sedang melaksanakan pembangunan di penting kedua setelah beras di Indonesia.
segala bidang. Sektor pertanian merupakan Penggunaan jagung sebagai bahan pangan
salah satu sektor yang diandalkan, karena dan pakan terus mengalami peningkatan.
sektor pertanian sampai saat ini masih Sementara ketersediaannya dalam bentuk
memegang peranan penting dalam bahan terbatas, untuk itu perlu dilakukan
menunjang perekonomian nasional. Sektor antara lain, masa panen lebih cepat, lebih
pertanian juga mempunyai peranan penting tahan serangan hama dan penyakit, serta
dalam mengentaskan kemiskinan, produktivitasnya lebih tinggi (Warsana,
pembangunan pertanian berkaitan baik 2007).
secara langsung maupun tidak langsung Sulawesi Tengah merupakan salah
dengan upaya peningkatan kesejahteraan satu wilayah penghasil jagung di Indonesia,
petani dan upaya menanggulangi tanaman jagung di daerah ini dipanen dalam
kemiskinan khususnya di daerah pedesaan bentuk jagung kering yang kemudian
(Siska dan Nur Alam, 2018). digiling untuk memenuhi kebutuhan
Sektor pertanian merupakan salah rumahtangga petani sebagai pengganti beras,
satu sektor yang diandalkan guna jagung juga dipanen dalam bentuk segar
menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada (tongkol) untuk dikonsumsi sebagai buah
saat ini maupun yang akan datang. dan sayuran, serta ada pula yang dipanen
Pertumbuhan di sektor pertanian perlu batang dan daun untuk kebutuhan pakan
mendapat perhatian khusus dan serius dari ternak. Perkembangan luas panen, produksi
berbagai pihak karena pertumbuhan di dan produktivitas tanaman jagung di
sektor ini diharapkan dapat menjamin Sulawesi Tengah disajikan pada Tabel 1
ketahanan pangan nasional. ( Jhon Tomi,
2013). Tabel 1. Pengembangan Luas Panen, Produksi
Peningkatan produksi pertanian akan dan Produktivitas Tanaman Jagung di Provinsi
berpengaruh pada petani. Peningkatkan Sulawesi Tengah Tahun 2014-2018.
pendapatan dan kesejahteraan petani, sering Luas Produksi Produktivitas
Tahun
dihadapkan pada permasalahan pengetahuan Panen(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
petani yang masih relatif rendah, 2014 34.174 139.265 4,75
keterbatasan modal, lahan garapan yang 2015 41.647 170.203 4,86
sempit serta kurangnya keterampilan petani 2016 32.502 131.123 4,34
yang nantinya akan berpengaruh pada 2017 62.175 317.716 5,11
penerimaan petani (Sumiati A dan Antara,
2018 79.130,4 385.041 4,86
2012).
Jumlah 249.628,4 1.143,348 23,92
Usahatani jagung menjadi salah satu Rata-Rata 49.925,68 228.669.6 4,58
komoditas pertanian yang sangat penting Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah, 2019
dan saling terkait dengan industri besar,
selain di konsumsi sebagai sayuran, buah Tabel 1 menunjukkan bahwa
jagung juga bisa di konsumsi menjadi aneka produksi tanaman jagung Sulawesi Tengah
makanan. Jagung pipilan kering dalam lima tahun terakhir mengalami
dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kondisi perubahan. Pada tahun 2014 produksi
ini membuat budidaya tanaman jagung jagung mengalami penurunan dari tahun
memiliki prospek yang sangat menjanjikan, sebelumnya sehingga jagung menjadi
139.265 ton dengan luas lahan 34.174 ha. usahatani jagung di Desa Petak Kecamatan
Pada tahun 2015 produksi jagung Nuhon Kabupaten Banggai.
mengalami peningkatan sehingga produksi
jagung menjadi 170.203 ton dengan luas METODE PENELITIAN
lahan 41.647 ha. Pada tahun 2016 produksi
jagung mengalami penurunan sehingga Penelitian ini akan dilaksanakan di
produksi jagung menjadi 131.123 ton denga Desa Petak Kecamatan Nuhon Kabupaten
luas lahan 32.02 ha. Kemudian pada tahun Banggai. Penentuan lokasi ini dilakukan
2017 produksi jagung mengalami secara sengaja (purpossive) dengan
peningkatan kembali sehingga produksi pertimbangan bahwa Desa Petak tersebut
jagung menjadi 317.716 ton denga luas merupakan salah satu daerah penghasil
lahan 62.175 ha. Terjadinya perubahan jagung dengan produktivitas sebesar 3.9
jumlah produksi disebabkan oleh adanya ton/ha dengan produksi sebesar 5.362,50
peningkatan dan penurunan luas panen tiap ton, dan Luas lahan 1375,00 ha. Penelitian
tahun, adanya faktor cuaca dan iklim yang ini akan di laksanakan pada Bulan
tidak menentu di daerah Sulawesi Tengah, November 2019 sampai Januari 2020.
gangguan hama dan penyakit yang Penentuan responden pada penelitian ini
menyerang tanaman jagung serta terjadinya dilakukan dengan metode sampel acak
perubahan harga input dan sarana prokduksi. sederhana (simple random sampling)
Kecamatan Nuhon memiliki potensi dimana semua petani yang berada di Desa
pada komoditas jagungnya, sehingga Petak memiliki peluang yang sama untuk
pengembangan usahatani tanaman ini perlu terpilih menjadi sampel. Untuk
terus ditingkatkan lagi, terutama Desa Petak mendapatkan sampel yang langsung
yang sudah ada peningkatan produksi dan dilakukan pada unit sampling dimana cara
pendapatannya, antara lain dengan demikian dilakukan bila anggota populasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki agar dianggap homogen. Teknik ini dapat
usahatani menjadi lebih efisien. Produksi digunakan jika jumlah unit sampling di
yang relatif rendah seringkali terjadi pada dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
semua komoditi pertanian terutama yang Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
diusahakan oleh petani. Masalah produksi petani jagung hibrida yang berada di Desa
berkenaan dengan sifat usahatani yang selalu Petak yaitu sebanyak 125 orang.
tergantung pada alam, selain itu faktor risiko Penentuan responden pada penelitian
yang tinggi karena penggunaan pupuk kimia ini dilakukan dengan metode sampel acak
yang berlebihan menyebabkan produktivitas sederhana (simple random sampling)
lahan semakin rendah dan tidak stabil, dimana semua petani yang berada di Desa
bahkan hal ini dapat menyebabkan tingginya Jatimulya memiliki peluang yang sama
peluang-peluang untuk terjadinya kegagalan untuk terpilih menjadi sampel. Untuk
produksi. rendahnya hasil jagung adalah mendapatkan sampel yang langsung
karena sebagian besar jagung diusahakan dilakukan pada unit sampling dimana cara
pada lahan dengan kesuburan tanah yang demikian dilakukan bila anggota populasi
rendah. Berdasarkan uraian dianggap homogen. Teknik ini dapat
latar belakang diatas, maka dirumuskan digunakan jika jumlah unit sampling di
suatu masalah yaitu berapa pendapatan dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
usahatani jagung di Desa Petak Kecamatan Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
Nuhon Kabupaten Banggai. petani jagung hibrida yang berada di Desa
Tujuan dari penelitian ini adalah Jatimulya yaitu sebanyak 120 orang.
untuk mengetahui berapa pendapatan
Penentuan jumlah sampel dalam pendekatan yang dilakukan dalam penelitian
penelitian ini menggunakan rumus Slovin ini adalah dengan metode alat analisis yaitu:
sebagai berikut :
Analisis Pendapatan. Pendapatan usahatani
N adalah selisih antara penerimaan (Total
n=
1+ Ne 2 Revenue) dan semua biaya (Total Cost), di
mana penerimaan usahatani adalah perkalian
125 antara produksi dan harga satuan produksi,
n= 2 sedangkan biaya adalah semua pengeluaran
1+ 125 ( 0,15 )
yang digunakan dalam suatu usahatani.
125 Secara matematis persamaannya dapat
n=
1+ 2,8125 dituliskan sebagai berikut:
π=TR-TC
125
n=
3,8125 Keterangan :
n = 32,78 sampel π = Pendapatan/keuntungan
TR = Total Revenue (Total Penerimaan)
n = 33
TC = Total cost (Total Biaya)
Jumlah petani sampel yang diambil
sebanyak 33 orang dari total populasi petani
jagung hibrida dengan pertimbangan bahwa HASAIL DAN PEMBAHASAN
33 responden tersebut dapat mewakili
populasi petani jagung yang berada di Desa
Petak. Populasi (n) dalam penelitian ini Kecamatan Nuhon merupakan
sebanyak 125 petani jagung. Dengan salah satu dari 20 (dua puluh) Kecamatan
menggunakan rumus diatas pada tingkat di Kabupaten Banggai, sulawesi tengah
kesalahan (e) sebesar 15% maka diperoleh kecamatan ini bejarak sekitar 150 km ke
jumlah sampel (n) yaitu 33 petani jagung di arah barat kota luwuk, ibu kota
Desa Petak Kecamatan Nuhon Kabupaten kabupaten banggai melalui pagimana dan
Banggai. kecamatan nuhon adalah pemekaran dari
kecamatan bunta.
Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan Wilayah desa petak kecamatan
dalam praktek ini bersumber dari data nuhon kabupaten banggai mempunyai
primer dan data sekunder. Data primer batas-batas sebagai berikut:
diperoleh dari hasil observasi dan •Sebelah Utara : Kecamatan bunta
wawancara langsung kepada petani di dan Teluk Tomini
lapangan dengan menggunkan daftar •Sebelah timur :Kecamatan
pertanyaan (Questionaire) terhadap simpang raya
responden yaitu responden petani jagung. •Sebelah Selatan : Kecamatan batui
Data sekunder diperoleh dari berbagai Selatan dan Kecamatan toili
instansi pemerintah yang terkait dengan •Sebelah Barat :Kabupaten Tojo
penelitian ini dan berbagai literatur lainnya Una-una
sebagai pendukung dalam penyusunan hasil
penelitian.
Keadaan Penduduk. Penduduk di
Kecamatan Nuhon pada akhir Tahun 2017
Analisis Data. Berdasarkan tujuan yang tercatat sejumlah 10.536 jiwa laki-laki dan
ingin dicapai dalam penelitian ini, maka 5.052 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah
1.437,7 〖 km 〗 ^2, maka pendapatan dan wawancara langsung, identitsa
penduduk di daerah ini sebesar 7.3 responden merupakan ciri-ciri yang dimiliki
orang/km^2. oleh responden dan terkait erat dengan
Pertumbuhan penduduk di aktivitas usahataninya di Desa Petak yang
Kecamatan Nuhon di pengaruhi oleh faktor meliputi luas lahan, umur, tingkat
kelahiran dan kematian secara migrasi yang pendidikan, tanggungan keluarga, dan
masuk maupun keluar dari wilayah pengalaman berusaha tani. Karakteristik
Kecamatan Nuhon. responden di jelaskan sebagai berikut.
Walau penganut agama di
Kecamatan Nuhon berbeda-beda seperti Umur Responden Umur responden sangat
daerah-daerah lainnya, namun suasana mempengaruhi kemampuan fisik, cara
kehidupan beragama senantiasa dibina dan berfikir, mental dalam mengolah usahatani
di tingkatkan oleh pemerintah dan para terutama dalam mengambil keputusan.
petugas keamanan yang ada di daerah ini. Umumnya petani yang umurnya relatif
rendah, sehat mempunyai fisik yang kuat,
semangat bekerjanya tinggi cepat menerima
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis informasi baru, jika dibandingkan dengan
Kelamain. Jumlah penduduk Desa Petak petani yang berusia lanjut kemampuan fisik
pada Tahun 2017 sebanyak 1.610 jiwa, cenderung mulai menurun dan bersikap
terdiri atas 825 jiwa berjenis kelamin laki- lebih hati-hati..
laki dan 785 jiwa berjenis kelamin
perempuan. Luas Lahan. Luas lahan adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi produksi jagung,
Junlah Penduduk Berdasarkan Tingkat dimana pada umumnya semakin luas lahan
Pendidikan. Berdasarkan jumlah penduduk usahatani jagung yang digarap, maka akan
dan tingkat pendidikan Desa Petak tidak semakin besar jumlah produksi jagung yang
seluruhnya berpendidikan. Tingkat akan dihasilkan. Besarnya produksi jagung
pendidikan SD, SMP, SMA, Akademik, D 1 akan mempengaruhi jumlah pendapatan
- D 3, perguruan tinggi dan yang belum yang akan diterima petani (Soekartawi,
berpendidikan. 2003).
Lahan sebagai media tanaman merupakan
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata salah satu faktor produksi yang sangat utama
Pencaharian. Struktur mata pencaharian dalam pengolahan usahatani. Semakin luas
padasuatu daerah relatif beragam tergantung lahan maka semakin luas peluang petani
pada ketersediaan sumberdaya dan dalam mengelola usahataninya, sehingga
komposisi lapangan pekerjaan. Penduduk di akan berdampak pada
Desa Petak memiliki mata pencaharian yang peningkatan produksi. Petani responden di
beragam yang didasarkan pada kemampuan, Desa Petak memiliki luasan lahan yang
kemauan dan keahlian yang dimiliki. cukup beragam dalam menanam jagung
Meskipun memiliki mata pencaharian yang Hibrida. Luas lahan yang diusahakan petai
berbeda-beda, namun usahatani merupakan responden berkisar antara 1 sampai 2 ha. Hal
mata pencaharian dominan penduduk di ini menunjukan bahwa kemampuan petani
Desa Petak. Adapun jumlah penduduk dalam mengelola lahan yang cukup luas
menurut mata pencaharian di Desa Petak. akan berdampak pada biaya karena semakin
luas lahan maka penggunaan input akan
Karakteristik Responden. Berdasarkan besar pula. Keadaan luas lahan petani
data yang diperoleh melalui hasil observasi
responden Desa Petak kecamatan Nuhon itu tidak terpenuhi maka proses metabolisme
Kabupaten Banggai. tanaman bisa saja berhenti sama sekali.
Pemupukan merupakan cara terpenting
Benih. Menurut Murdiyati dan Djajadi dalam mendorong pertumbuhan tanaman
(2000), penggunaan benih yang bermutu yang lebih baik salah satunya pupuk NPK.
tinggi merupakan kebutuhan mutlak bagi Pupuk NPK termasuk pupuk majemuk atau
setiap usaha dibidang pertanian dalam pupuk campuran, pupuk majemuk adalah
mendapatkan produksi yang maksimal. pupuk yang mengandung lebih dari satu
Petani sering mengalami kerugian yang unsur misalnya unsur Nitrogen, Fosfor dan
tidak sedikit, baik biaya maupun waktunya, Kalium yang menunjang pertumbuhan
dikarenakan benih yang digunakan tidak tanaman, perakaran, serta ketahanan
bermutu. Benih merupakan salah satu faktor terhadap serangan hama penyakit.
yang menentukan sebuah keberhasilan Pupuk adalah salah satu faktor
dalam berusahatani. Benih yang unggul, produksi yang dapat meningkatkan hasil
bermutu, serta tahan terhadap hama dan produksi apabila pengunaannya optimal,
penyakit merupakan syarat mutlak yang yakni dosis pupuk disesuaikan dengan
harus dipenuhi terhadap pemilihan dan kebutuhan tanaman. Penggunaan pupuk
penggunaan benih tanaman yang akan yang tepat waktu serta pemilihan berbagai
ditanam. Penggunaan benih masih macam komposisi pupuk dengan zat yang
memungkinkan untuk ditingkatkan sehingga dibutukan tanah tersebut. Pemupukan
dapat meningkatkan produksi jagung. Benih dinmjukan untuk menambah unsur makanan
yang unggul, bermutu serta tahan terhadap yang dibutukan oleh tanaman. Jenis pupuk
hama dan penyakit meerupakan syarat yang yang digunakan pada usahatani jagung
mutlak harus dipenuhi terhadap pemilihan Hibrida.
dan penggunaan benih tanaman yang akan
ditanam. Berdasarkan hasil penelitian di Pestisida. Pengendalian hama dan penyakit
daerah Desa Petak menunjukan bahwa dapat dilakukan pada tanaman untuk
petani responden rata-rata menggunakan mencegah timbulnya penyakit maupun
benih sebanyak 9,31Kg dengan harga benih untuk menyembuhkan penyakit. Pcnggunaan
Rp 30.000/Kg serta rata-rata biaya yang pestisida di sesuaikan dengan kondisi
dikeluarkan sebesar Rp 781,818/ Ha/MTatau tanaman yang hams sesuai dengan dosis
Rp 658.705/Ha/MT. yang dianjurkan, penyemprotan pestisida
dilakukan jika terdapat hama dan penyakit.
Pupuk. Pemberian pupuk sangat penting Pestisida yang digunakan oleh petani cukup
bagi pertumbuhan dan perkembangan beragam antara lain jenis Gramason dan
tanaman jagung yang pada akhirnya akan Dangke. Rata-rata penggunaan pestisida
meningkatkan produksi (Cahyadinata dan Gramason adalah sebanyak 1,70mL/ ha atau
Iryansyah, 2010). Pupuk urea merupakan 3,4mL/ha, rata-rata penggunaan Pestisida
pupuk kimia yang mengandung kadar Dangke digunakan sebanyak 3,56 mL,/ ha
nitrogen (N) cukup tinggi. Pemberian pupuk atau 3,01 mL/ha.
yang tepat selama pertumbuhan tanaman
jagung dapat meningkatkan hasil panen Tenaga Kerja. Tenaga kerja merupakan
jagung. Unsur hara yang terkandung dalam bagian panting dalam faktor produksi dalam
pupuk jika diserap oleh tanaman maka akan usaha memaksimalkan usaha produksi baik
melangsungkan kegiatan metabolismenya pada sisi kualitatif maupun pada sisi
dengan baik pula, sebaliknya jika unsur hara kuantitatif. Jumlah tenaga ketja yang
dibutuhkan juga tergantung pada luas lahan
yang dikelola. Penggunaan tenaga kerja Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2019.
dalam usahatani meliputi kegiatan,
Pengolahan lahan, penanaman, Tabel 2 menunjukan bahwa biaya
penyemprotan, pemupukan serta variabel petani responden usahatani jagung
pemanenan. Rata-mta penggunaan tenaga hibrida rata-rata biaya yang dikeluarkan
kerja (HOK) oleh petani responden dalam oleh petani responden adalah sebesar Rp.
usahatani jagung hibrida adalah sebesar 2.425.333/ ha atau Rp. 2.393.853/ha.
12,84HOK/0,5ha atau 10,88HOK/ha dan
biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan Biaya Tetap. Biaya tetap mcrupakan biaya
tenaga kerja adalah sebesar Rp. yang jumlahnya relatif tetap dan terus
772,727/ha/MT atau Rp. 654,853/ha/MT. dikeluarkan petani tanpa terpengaruh oleh
besar kecilnya produksi. Biaya tetap yang
Biaya Produksi. Setiap jenis usaha tidak dikeluarkan petani responden terdiri alas
terlepas dari penggunaan biaya untuk biaya sewa lahan dan biaya penyusutan alat-
menghasilkan suatu produksi. Petani akan alat pertanian. Penyusutan dihitung
tetap dihadapkan pada masalah biaya yang menggunakan metode garis lurus, yaitu
harus dikeluarkan dan diperhitungkan untuk dengan cara nilai awal dikurangi nilai akhir
menghasilkan produksi. Biaya produksi dan dibagi dengan umur ekonomis alat
terbagi dalam dua bagianya itu biaya tersebut terlihat pada Tabel 3.
variabel (Variable Cost) yang meliputi biaya
pembelian benih, pupuk, pestisida dan Tabel 3 Biaya Variabel Petani Responden
tenaga kerja serta biaya tetap (Fixed Cost) Usahatni Jagung Hibrida di Desa Petak
Kecamatan Nuhon.
meliputi biaya sewah lahan dan penyusutan
Total
alat. Rata-rata biaya produksi yang Nilai Total (Rp/
dikeluarkan petani responden sebesar Rp. No Biaya Tetap
(Rp/1,18 1,18Ha)
4.845.217/ha atau Rp. 4.106.116ha/MT. Ha)
Penyusutan 103.338 87,616
1
Biaya Variabel. Biaya variabel atau biasa alat
disebut biaya tidak tetap adalah biaya yang Sewa lahan 1.484.37 2.968.750
2
besar mempengaruhi oleh produksi. Dalam 5
usahatani Jagung Hibrida biaya variabel Jumlah 1.587.71 3.056.366
3
yang dikeluarkan oleh petani responden
Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2019.
meliputi biaya pembelian benih, pembelian
pupuk, pestisida dan biaya penggunaan
Tabel 3 menunjukan bahwa rata-rata
tenaga kerja, terlihat pada Tabel 2
biaya penyusutan alat yang dikeluarkan
.
Tabel 2. Biaya Variabel Petani Responden
petani responden untuk tanaman Jagung
Usahatni Jagung Hibrida di Desa Petak Hibrida adalah Rp. 103.338/ ha/MT atau Rp.
Kecamatan Nohon. 87.616/,ha/MT. Rata-rata biaya Sewa Lahan
Total Nilai Total yang dikeluarkan petani responden untuk
Biaya Nilai
No Vareabel
(Rp/1,18 (Rp/1,18 tanaman Jagung Hibrida adalah Rp.
Ha) Ha) 1.484.375/ ha/MT atau Rp.
1 Benih 781.818 931.374 2.968.750/ha/MT. Sehingga rata-rata biaya
2 Pupuk 560.515 475.012 tetap yang dikeluarkan oleh petani
3 Pestisida 338.818 287.133 responden adalah Rp. 1.587.713/ ha/MT
Tenagga 772.727 654.853
4 Kerja atau Rp. 3.056.366/ha/MT.
Rata-rata 2.425.333 2.393.853
Penerimaan Usahatani. Penerimaan seberapa banyak produksi yang dihasilkan,
usahatani adalah perkalian antara produksi maka pendapatan yang diperoleh semakin
jagung hibrida yang diperoleh dengan harga besar dengan biaya yang dikeluarkan tidak
jual oleh petani. Penerimaan ditentukan oleh lebih besar dibandingkan dengan
besar kecilnya produksi yang dihasilkan. penerimaan. Pendapatan usahatani jagung
Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata hibrida di Desa Petak.
produksi jagung hibrida di Desa Petak
sebesar Rp. 1.986 Kg/1 ha dengan harga Rp Tabel 4 menunjukan bahwa basil
3.200/kg, sehingga rata-rata penerimaan pendapatan yang diterima oleh jagung
yang di terima petani responden jagung hibrida dengan penerimaan sebesar Rp.
hibrida di Desa Petak sebesar Rp. 8.250.012/1,18 ha dikurangi dengan total
8.250.012/ ha/MT atau sebesar Rp. biaya sebesar Rp 4.845.217/1,18 ha. Maka
6.991.535/ha/MT rata-rata pendapatan yang diperoleh oleh
petani jagung hibrida di Desa Petak
Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai yaitu
Hibrida. Analisis pendapatan petani sebesar Rp 3.403.428/ ha atau sebesar
berfungsi untuk mengukur apakah kegiatan Rp.2.884.261,/ha.
usahatani menguntungkan atau tidak.
Pendapatan petani dapat dilihat dari

Tabel 4. Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Di Desa Petak Kecamatan Nuhon Kabupaten
Banggai
Nilai Aktual Nilai
No Uraian (Rp/0,5Ha) Konversi
(Rp/Ha)
1 Produksi (kg) 1.986 3.972
2 Harga produksi (kg) 3.200 3.200
3 Rata-rata penerimaan (Rp) 8.250.012 6.991.535
Biaya Tetap
- Sewa lahan (Rp) 1.484.375 2.968.750
- Penyusutan alat (Rp) 103.338 87.616
- Pajak Bumi 2.393.853 2.028.688
4 Rata-rata Biaya Tetap (Rp)
Biaya Variabel (Rp) 781,818 931.374
- Benih (Rp) 560.515 475.012
- Pupuk (Rp) 338.818 287,133
- Pestisida (Rp) 772.727 654.853
- Tenaga kerja (HOK) 2.452.393 2.078.299
5 Rata-rata Biaya Variabel (Rp) 4.845.217 4.106.116
6 Rata-rata Total Biaya (Rp) 3.403.428 2.884.261
7 Rata-rata Pendapatan (Rp) 1.986 3.972
Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2019
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Usahatani jagung hibrida merupakan
sumber pendapatan yang sangat berperan
penting dalam kebutuhan hidup setiap
petani. Hal ini dapat di lihat dari rata-rata
penerimaan keseluruhan petani responden
sebesar Rp. 8.250.012/MT atau Rp.
6.991.535//MT, dan rata-rata total biaya
yang di keluarkan oleh petani responden
sebesar Rp. 4.845.217/MT atau Rp.
4.106.116/MT, maka hal ini pendapatan
petani reponden permusim tanam, usahatani
jagung hibrida menguntungkan bagi petani
dengan pendapatan usahatani jagung hibrida
sebesar Rp. 3.403.428/MT atau Rp.
2.884.261/MT.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas
pendapatan petanidi Desa Petak Kecamatan
Nuhon Kabupaten Banggai cukup tinggi.
Penggunaan sistem tanam yang umum
sangat efektif untuk meningkatakan
pendapatan petani, sehingga di sarankan
kepada petani di Desa Petak untuk
mempertahankan usahatani jagung
hibridanya..

DAFTAR PUSTAKA

Siska, dan Max Nur Alam, 2018. Analisis Pendapatan


Usahatani Jagung Di Desa Wera Kecamatan
Dolo Barat Kabupaten Sigi. Jurnal
Pembangunan Agribisnis (Journal of
Agribusiness Development) ISSN 2622
9757 Vol. 1 No. 1 Agustus 2018..

Anda mungkin juga menyukai