Anda di halaman 1dari 2

MINGGU II

KESERAKAHAN MANUSIA TERHADAP SUMBER EKONOMI


Heninglah sejenak untuk mempersiapkan hati anda………………..

Bukalah permenunganmu dengan Doa Tanda Salib:

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin


PENGANTAR

Pada hari ini kita bersama-sama hendak bersyukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan untuk
menyadari diri dan kelemahan sebagai manusia. Sebagai manusia lemah, kita kadang cenderung
terjatuh dalam keserakahan terhadap benda-benda atau materi dalam kehidupan kita masing-masing.
Keserakahan itu bersumber dari sikap egois dalam diri kita. Ada kecenderungan dalam diri untuk selalu
mau lebih dalam berbagai hal. Terkadang manusia merasa belum cukup atas apa yang dimiliki. Ini adalah
sifat manusia yang perlu kita sadari dan olah dalam kehidupan kita masing-masing, terutama sebagai
orang muda. Tidak hanya secara personal, sikap keserakahan juga bersifat institusional, yaitu
keserakahan yang ada dalam lembaga-lembaga. Hal ini dapat kita lihat di dalam perusahaan atau
lembaga besar yang selalu ingin meraup keuntungan sebanyakbanyaknya dari sumber daya alam dan
sumber daya manusia dengan mengesampingkan kesejahteraan bersama. Akibatnya, banyak orang kaya
semakin kaya, dan orang miskin semakin terpinggirkan. Inilah yang harus kita sadari dalam kehidupan
kita bersama dan kita renungkan dalam pertemuan APP minggu kedua ini.

Hening sejenak……………………………..lalu berdoa

DOA PEMBUKA

Allah Bapa kami, kami bersyukur pada kesempatan ini, Engkau memberikan kami kesempatan untuk
merenungkan kehidupan kami umat manusia. Kami bersyukur bahwa di dalam kehidupan kami ini,
Engkau memberikan kebutuhan-kebutuhan hidup kami sehingga membuat kami merasa sangat dicintai
oleh-Mu. Namun, ya Tuhan, seringkali kami masih jatuh pada godaan untuk bersikap serakah dalam
hidup ini. Seringkali kami merasa tidak cukup dengan apa yang sudah kami miliki dan selalu
menginginkan yang lebih. Kami mohon ya Tuhan, bantulah kami untuk memerangi rasa ego di dalam diri
kami sehingga kami pun tidak bersikap serakah atas semua kekayaan hidup ini. Berilah kami semangat
untuk tahu bilang cukup dan mempertimbangkan orang lain di dalam setiap usaha dan karya kami.
Semoga dengan demikian, kerajaan-Mu yang damai sejahtera dapat kami rasakan bersama. Semua ini
kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin

MEMBACA DAN MERENUNGKAN KITAB SUCI

Bacalah teks Kitab Suci: Kej. 3:1-13 (Manusia Jatuh ke dalam Dosa)

 Kej. 3:1-13 merupakan bagian dari Kej. 3:1-24 tentang “Kisah manusia jatuh ke dalam dosa.” Dalam
Kej. 1:1-13 kita mengenal tentang sosok ular (Ibr: nahas) sebagai binatang yang paling cerdik (Ibr:
arum). Kecerdikan itu terlihat dari cara dia yang lihai memperdaya perempuan (Ibr: isysya) dengan
memutarbalikkan pernyataan Allah (ay.1- 2a). Dia kemudian membuat wanita itu mengambil dan
memakan buah pohon pengetahuan yang terlarang. Tidak hanya itu, wanita itu pun memberikannya
kepada suaminya (Ibr: isy[laki-laki]) untuk dimakan (ay. 2b-6). Di sini, kita melihat penggunaan kata
Ibrani untuk wanita dan laki-laki, “isysya” dan “isy” ada keterkaitan erat, yaitu“wanita” (isysya)
diambil dari “laki-laki” (isy) (bdk. Kej. 2:23: ia diambil dari lakilaki).
 Wanita dan laki-laki merupakan pribadi yang saling melengkapi satu sama lain.Manusia itu
melakukan pelanggaran dengan memakan buah pohon pengetahuan yang dilarang dimakan oleh
Allah. Atas pelanggaran itu, TUHAN Allah meminta pertanggungjawaban dan mereka menghindar
dari tanggungjawab itu (ay. 7-9a). Mereka berdalih dengan melemparkan tanggungjawab
pelanggaran itu kepada pihak lain dan saling mempersalahkan satu sama lain (ay. 9b-13). Dalam
kisah ini, kita melihat bahwa laki-laki dan perempuan itu terbawa oleh keingingan (baca:
nafsu)melampaui batas dan melanggar Perintah Allah. Kendatipun mereka tahu dan sadar bahwa
memakan buah itu dilarang oleh Allah, tetapi karena digoda oleh si ular akhirnyamereka jatuh dalam
pelanggaran. Kejatuhan itu membuat situasi yang harmonis menjadi disharmonis.
 Relasi baik antara manusia dan TUHAN Allah, manusia dan istrinya, manusia dan alam, ternyata
rusak oleh pelanggaran 16 manusia itu sendiri.Pelanggaran itu membuat relasi dengan Tuhan,
sesama dan alam menjadi rusak. Mereka pun saling mempersalahkan satu sama lain. Manusia
mempersalahkan Tuhan. Ia juga mempersalahkan istrinya dan istrinya mempersalahkan ular.
Masing-masing mau lepas tanggungjawab dan mencari kambing hitam. Akibatnya, manusia takut
dan lari bersembunyi dari Allah. Pelanggaran manusia ini diganjar dengan hukuman, yaitu terusir
dari taman Firdaus.
 Oleh karena itu,ketidaksetiaan dan nasfu yang tak terkendali menjadi faktor yang menjerumuskan
manusia dalam dosa, kekacauan dan kehancuran. Ketidaksetiaan manusia pada Allah dan nafsu yang
menguasai serta membutakan mata hati manusia merupakan godaan terbesar bagi manusia
sehingga merusakkan kehidupannya sendiri. Jikalau manusia tidak berhati-hati, tidak taat kepada
perintah Tuhan dan sebaliknya hanya mengikuti keinginan diri (baca: nafsu) yang tanpa batas, maka
manusia pun akan jatuh dalam keserakahan dan kehancuran di berbagai aspek kehidupan, termasuk
di bidang sosial-ekonomi.

PENDALAMAN DAN REFLEKSI PRIBADI

 Para seminaris terkasih, menurut Anda, apa yang mengakibatkan manusia jatuh dalam dosa
yang kita dengarkan dalam Injil?
 Menurut rekan-rekan sekalian, apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak jatuh pada
keserakahan, nafsu untuk menguasai, tamak, rakus, dlsb? Apa contoh konkritnya dalam hidup
kita secara pribadi?
 Sebagai seminaris, apa yang harus kita laksanakan dalam memerangi keserakahan ini demi
kesejahteraan bersama? Apa langkah konkrit yang bisa dilakukan selama minggu ini?
 Heninglah sejenak untuk membuat niat pribadi
 Akhirlah permenungan anda dengan doa penutup

DOA PENUTUP

Allah Bapa kami yang Maharahim, kami bersyukur untuk segala hal yang kami peroleh dalam hidup ini.
Kami bersyukur bahwa segala kebutuhan hidup kami Engkau penuhi. Kami bersyukur pula bahwa pada
hari ini, Engkau menyadarkan kami untuk selalu mawas diri, untuk tidak serakah terhadap kekayaan
hidup ini dan mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan bersama. Berkatilah niat baik dan
rencana yang telah kami susun dalam hati kami masing-masing untuk selalu mengusahakan hidup kami
lebih baik di hadapan-Mu dari waktu ke waktu. Semoga dengan permenungan hari ini, kami dapat
mensyukuri apa yang kami miliki dan mengurangi keserakahan dalam diri kami. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.

Bapa kami……………..

Salam Maria

Kemuliaan……………

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. AMIN

Anda mungkin juga menyukai