Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stunting atau kekerdilan pada anak adalah kondisi ketidakcukupan pertumbuhan
yang terjadi pada usia anak-anak, ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan
usia anak tersebut. Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, mental,
dan kognitif anak, serta berpotensi menghambat potensi generasi muda di masa depan.
Kabupaten Konawe Utara merupakan salah satu daerah yang menghadapi tantangan serius
terkait masalah stunting. Menurut data, prevalensi stunting di wilayah tersebut masih relatif
tinggi, dan ini menjadi perhatian serius dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya prevalensi stunting di
Kabupaten Konawe Utara adalah rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya gizi seimbang, makanan bergizi, dan praktik perawatan anak yang
tepat. Kondisi ini juga terkait dengan kurangnya pendidikan gizi di kalangan masyarakat,
khususnya ibu-ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga yang merawat balita. Kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi yang mencukupi pada fase pertumbuhan awal
anak dapat berdampak pada stunting.
Di sisi lain, kendala akses informasi dan pendidikan tentang gizi yang tepat dan
praktis juga menjadi faktor yang menghambat upaya pencegahan stunting. Dalam konteks
inilah peran puskesmas memiliki potensi besar sebagai pusat layanan kesehatan primer
yang dapat memberikan edukasi gizi kepada masyarakat secara holistik dan terpadu.
Namun, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam
memberikan pendidikan gizi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait stunting.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya strategis yang berfokus pada peningkatan
pendidikan gizi dan kesadaran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Oheo, Kabupaten
Konawe Utara. Melalui pendekatan terpadu yang melibatkan tim ahli gizi, petugas
kesehatan, pendidik, dan relawan komunitas, program edukasi gizi dapat dirancang untuk
memberikan informasi yang akurat dan relevan tentang gizi seimbang, praktik pemberian
makanan yang tepat, perawatan anak yang baik, dan dampak stunting.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam program edukasi, misalnya
melalui kelas ibu balita dan kelompok dukungan, diharapkan kesadaran dan pengetahuan

1
tentang pentingnya gizi yang baik akan meningkat. Peningkatan pendidikan gizi dan
kesadaran ini dapat membantu masyarakat mengambil langkah-langkah konkret untuk
mencegah stunting, seperti memilih makanan bergizi dan praktik pemberian makan yang
tepat bagi balita. Keseluruhan upaya ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam
menekan kasus stunting di wilayah Kabupaten Konawe Utara, menjaga kesehatan dan
perkembangan generasi muda, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara
keseluruhan.
Hasil Riskesdas 2018 sebesar 30.8% balita di Indonesia mengalami stunting.
Dan di Sulawesi Tenggara sebesar 28,7% balita mengalami stunting. Sedangkan hasil
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 24,4% balita di Indonesia
mengalami stunting dan di Sulawesi Tenggara sebesar 30,2% balita sedangkan tahun
2022 sebesar 27,7% balita mengalami stunting. Prevalensi tersebut masih lebih tinggi
dibandingkan dengan target RPJMN 2024 sebesar 14%, serta prevalensi stunting harus
terjadi secara konsisten sebesar 3% setiap tahun (Perbub No.17 Pasal 17 tahun 2020) dan
harus mencapai 0% pada tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten
Konawe Utara Tahun 2022 sekitar 21,6% balita mengalami stunting dan dari laporan gizi
Puskesmas Oheo Tahun 2023 sebanyak 7,4% balita mengalami stunting.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis fokus mengangkat isu “Terdapat
kasus stunting di Pusksemas Oheo Kabupaten Konawe Utara”
Untuk menyelesaikan isu tersebut penulis melakukan kegiatan aktualisasi dengan
judul ”Peningkatan pendidikan gizi dan kesadaran masyarakat untuk menekan
kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Oheo Kabupaten Konawe Utara ”.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya Nilai-nilai dasar ASN yaitu Nilai BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), serta peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Menuju Smart Governance dalam pelaksanaan tugas sebagai Pelaksana/Terampil
Nutrisionis pada Puskesmas Oheo Kabupaten Konawe Utara

2
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan status gizi dan kesejahteraan anak balita di wilayah kerja
Puskesmas Oheo, Kabupaten Konawe Utara, dengan mengurangi prevalensi kasus
stunting melalui program pendidikan gizi dan kesadaran masyarakat yang
komprehensif dan berkelanjutan.
1.3. Manfaat
a. Manfaat untuk Penulis
1. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Penulis akan mendapatkan kesempatan untuk mendalami pengetahuan
tentang gizi, stunting, dan pendidikan kesehatan.
2. Pengalaman dalam Penulisan:
Menulis tentang isu yang kompleks seperti stunting akan mengasah
kemampuan penulisan, riset, dan analisis.
3. Dampak Sosial Positif:
Kontribusi penulis dalam memberikan informasi dan solusi terkait stunting
akan memberikan rasa kepuasan dan dampak sosial yang positif.
b. Manfaat untuk Organisasi (Puskesmas):
1. Peningkatan Reputasi:
Melalui program edukasi gizi yang terinformasi dan komprehensif,
Puskesmas Oheo dapat memperkuat citra sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
peduli terhadap masalah kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan Pencapaian Sasaran Kesehatan:
Dengan mengurangi kasus stunting, Puskesmas Oheo akan berkontribusi
pada peningkatan pencapaian target kesehatan nasional.
3. Pemberdayaan Masyarakat:
Puskesmas dapat menjadi agen perubahan dengan memberikan
pengetahuan dan dukungan kepada masyarakat untuk mengatasi stunting.
c. Manfaat untuk Masyarakat:
1. Pengetahuan yang Meningkat:
Masyarakat akan mendapatkan informasi yang akurat tentang stunting,
penyebabnya, dan cara mencegahnya melalui pendidikan gizi yang diberikan.

3
2. Praktik Gizi yang Lebih Baik:
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gizi seimbang, masyarakat
dapat mengadopsi praktik pemberian makanan yang lebih baik bagi balita.
3. Kesehatan dan Kesejahteraan Balita:
Dampak paling signifikan adalah penurunan kasus stunting, yang akan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kabupaten Konawe
Utara.
Dengan berbagai manfaat ini, upaya dalam mengatasi kasus stunting di
Puskesmas Oheo tidak hanya memberikan keuntungan langsung bagi penulis,
organisasi, dan masyarakat, tetapi juga menciptakan perubahan positif dalam kualitas
hidup masyarakat secara keseluruhan.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan
Aktualisasi
Laporan kegiatan aktualisasi ini dengan judul Peningkatan pendidikan gizi dan
kesadaran masyarakat untuk menekan kasus stunting di wilayah kerja puskesmas oheo
dimana kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan g i z i
ibu balita di wilayah kerja Pusksemas Oheo Kabupaten Konawe Utara. Adapun
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dimulai dari tanggal 25 Agustus 2023 sampai
dengan 27 September 2023.

Anda mungkin juga menyukai