Anda di halaman 1dari 2

Tambahan Review Sosiologi

A. Sejarah perkembangan sosiologi


1. EROPA
o Sosiologi mulai berkembang di Eropa pada abad ke-19, yang dilatarbelakangi oleh
peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Perancis.
o Pada masa itu, Revolusi Industri dan Revolusi Perancis telah membawa perubahan
baru di Eropa, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
o Sebab, sebelum Revolusi Perancis terjadi, rakyat Perancis banyak mengalami
penderitaan akibat sistem pemerintahan teokrasi yang diterapkan.
o Banyak rakyat yang terjebak dalam kemiskinan, kesengsaraan, dan kehidupan yang
tidak jelas. Setelah merasa hidup dalam kesengsaraan cukup lama, rakyat Perancis
mulai bangkit.

2. Indonesia
 Sosiologi di Indonesia dibawa oleh Mangkunegoro IV. Pemikiran yang dia
perkenalkan mengenai tata hubungan antara anggota masyarakat Jawa.
 Tak hanya itu, Ki Hajar Dewantara juga menyumbangkan konsep-konsep sosiologi
mengenai kekeluargaan dan kepemimpinan. Di mana konsep tersebut diterapkan
dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.
 Saat itu sosiologi masih dianggap tidak penting, karena banyak orang Belanda yang
menulis tentang sosiologi. Namun, dikupas secara ilmiah dari nonsosiologis dan
belum menjadi ilmu pengetahuan.
 Tingkat pendidikan yang mengajarkan ilmu sosiologi kala itu hanya Sekolah Tinggi
Hukum di Jakarta.
 Selain itu juga mulai banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa luar negeri
untuk belajar sosiologi. Bahkan sudah banyak buku-buku sosiologi yang diterbitkan
sebagai ilmu pengetahuan.
 Sosiologi di Indonesia masih terhitung sangat muda. Sosiologi di Indonesia
mengalami puncaknya ketika ada revolusi reformasi di tahun 1998.
 Tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan sosiologi di indonesia adalah Selo
Soemardjan sehingga dia dikenal sebagai bapak sosiologi Indonesia. Selain Selo
Soemardjan banyak lagi tokoh yang berperan mengembangkan sosiologi di Indonesia
seperti melly giok tan, soejono soekanto, hassan sadily, arief budiman dll.

B. Konsep pemikiran tokoh sosiologi


Auguste Comte

Revolusi industri di Inggris mengakibatkan perkembangan ekonomi terganggu dengan tidak


meratanya perekonomian di daerah pusat industri.
Kesejahteraan industri pada saat itu cukup meningkat, akan tetapi keadaan masyarakat di
daerah berada pada situasi dan kondisi yang berkekurangan.

Adanya gap atau jarak yang cukup lebar di kalangan masyarakat menarik perhatian seorang
filsuf bernama Auguste Comte. Ia memiliki pertanyaan mengenai mengapa hal seperti itu
dapat terjadi dan apa yang salah dengan perkembangan masyarakat melalui industrialisasi.

Pemikiran tersebut ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul Positive Philosophy (1838).
Comte menjelaskan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan
masyarakat serta dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial.

Max Webber

Max Weber memiliki pandangan bahwa sosiologi dapat digunakan sebagai suatu kajian yang
dapat melihat tindakan sosial. Dengan demikian, fenomena-fenomena sosial tertentu dapat
dijelaskan sebab-akibatnya. Weber membahas tentang fokus kajian sosiologi dalamteori
tindakan sosial. Weber menyatakan bahwa setiap tindakan individu yang ditujukan kepada
individu, atau kelompok lain memiliki makna yang bersifat subjektif. Tujuan utama dari
sosiologi menurut Weber adalah memahami secara mendalam (verstehen) makna subjektif
dari tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut
C. Penelitian berdasaarkan taraf pemberiaan informasi
1. Penelitian eksploratif
Penelitian menggali suatu gejala yang masih baru
2. Penelitian deskriptif
Penelitian memberikan gambaran atau cerita yang lebih detail tentang suatu gejala
3. Penelitian Eksplanatif
Penelitian untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian terjadi

Anda mungkin juga menyukai