Anda di halaman 1dari 18

KONFLIK AGRARIA DAN DISINTEGRASI BANGSA:

TANTANGAN KEAMANAN NASIONAL INDONESIA

AGRARIA CONFLICT AND DISINTEGRATION:


CHALLENGES FOR INDONESIA’S NATIONAL SECURITY

Erlinda Matondang1
Conflict Resolution Unit-Indonesia Business Council
For Sustainable Development (CRU-IBCSD)
(erlinda.matondang@gmail.com)

Abstrak – Di beberapa negara, perpecahan terjadi karena politisasi terhadap perbedaan yang
pada awalnya justru mendasari terbentuknya suatu negara. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman suku, ras, dan agama. Sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman
masyarakat, Indonesia sangat rentan terhadap berbagai konflik, salah satunya adalah konflik agraria.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konflik agraria dan disintegrasi bangsa
serta posisinya dalam sistem keamanan nasional Indonesia. Dengan kata lain, objek dari artikel
ini adalah hubungan antara konflik agraria dan disintegrasi bangsa serta posisi keduanya dalam
sistem keamanan nasional Indonesia. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data
sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka. Hasil pengamatan dalam artikel ini menunjukkan
bahwa konflik agraria dapat memicu perpecahan di antara masyarakat dan menurunkan legitimasi
terhadap pemerintah. Peluang disintegrasi atau perpecahan yang disebabkan oleh konflik agraria
ditentukan oleh dimensi subjek-objek dan kebijakan pemerintah. Selain itu, konflik agraria dapat
ditempatkan sebagai salah satu ancaman terhadap keamanan nasional Indonesia. Setidaknya ada
empat alasan untuk menarik kesimpulan ini, yaitu subjek dan objek konflik merupakan bagian
dari komponen fisik negara yang harus dijaga, tumpang-tindih kebijakan (komponen institusional
negara) yang menjadi salah satu penyebab munculnya konflik, adanya isu SARA, dan sikap anarkhis
yang kerapkali dianggap sebagai solusi terbaik.
Kata Kunci : agraria, disintegrasi, keamanan nasional, konflik

Abstract – In some countries, disintegration is happened because politization of disparities which had
been being their foundation in the beginning. Indonesia is precisely standing as a country with its
disparities—which can be called as plurality—in ethnics, races, and faiths. As a country with plurality
in its society, Indonesia is really fragile in facing domestic conflicts; one of them is agrarian conflicts.
This article is written for understanding the relations between agrarian conflict and disintegration and
also finding their position in Indonesian national security system. Thus, the object of the observation in
this article is the relations between agrarian conflict and disintegration and their position in Indonesian
national security system. The results of this observation bring the fact that agrarian conflicts can
trigger disintegration among people and decrease legitimacy to the government. The possibility of
disintegration is determined by subject-object dimension and government’s policies. Besides, agrarian
conflicts can be classified as threats to Indonesian national security. There are four reasons why agrarian
1
Penulis merupakan lulusan Universitas Pertahanan Program Studi Diplomasi Pertahanan Tahun 2015 dengan
lebih dari dua tahun pengalaman bekerja di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Penulis pernah
meraih Juara II Penghargaan Ali Alatas 2016 dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Saat ini, penulis
bekerja di lembaga yang berfokus pada penanganan konflik agraria dan pengolahan sumber daya alam.

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 31


conflict should be placed as a threat to national security, i.e. conflict subject and object are Indonesia’s
physical-based component which have to be protected; overlapping policy (institutional component)
causing conflict; plurality issues; and anarchical behaviours often estimated as the best solution.
Keywords: agraria, disintegration, national security, conflict

Pendahuluan1 tersebut, termasuk Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

S
emenjak proses pemilihan umum
dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
tahun 2014 dimulai, dinamika politik
Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
dalam negeri terus menumbuhkan
Semangat reforma agraria tersebut
benih-benih disintegrasi. Potensi
dituangkan dalam Peraturan Presiden
konflik terus berkembang, khususnya di
(Perpres) No. 86/2018 tentang Reforma
bidang politik, agama, dan rasial-suku.
Agraria yang berpayung pada TAP MPR
Persepsi stereo-tipikal, prasangka, dan
No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan
bias sosio-kultural yang muncul dalam
Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
keanekaragaman yang menjadi dasar
Alam.
pembentukan Indonesia ini menjadi
pemicu munculnya ujaran kebencian yang Di dalam Perpres No. 86/2018
berujung pada konflik.2 dinyatakan bahwa reforma agraria
didefinisikan sebagai penataan kembali
Indonesia merupakan negara yang
struktur penguasaan, kepemilikan,
rentan berkonflik. Gesekan-gesekan
penggunaan, dan pemanfaatan
perbedaan dalam masyarakat yang
tanah yang lebih berkeadilan melalui
pluralitas kerapkali mencuat menjadi
penataan aset, dan disertai dengan
konflik. Konflik di Sampit dan Ambon
penataan akses untuk kemakmuran
merupakan dua dari konflik yang terjadi
rakyat Indonesia. Sementara itu, konflik
di Indonesia. Walaupun sudah berhasil
agraria didefinisikan sebagai perselisihan
ditangani dengan baik oleh pemerintah
agraria antara orang perorangan,
Indonesia, tidak ada yang bisa menjamin
kelompok, golongan, organisasi, badan
tidak ada gesekan perbedaan yang akan
hukum atau lembaga yang mempunyai
memicu kembali kedua konflik ini.
kecenderungan atau sudah berdampak
Salah satu jenis konflik yang kerap luas secara sosial, politis, ekonomi,
terjadi di Indonesia adalah konflik agraria. pertahanan, dan budaya. Dengan kata
Dengan semangat reforma agraria yang lain, suatu kondisi yang disebut konflik
digemakan oleh Presiden Joko Widodo, agraria mempunyai potensi atau sudah
penanganan konflik agraria menjadi berdampak pada tataran sosial, politis,
prioritas utama pemerintah, khususnya ekonomi, pertahanan, dan budaya. Oleh
kementerian/lembaga (K/L) yang karena itu, saat membahas penanganan
berkaitan langsung dengan permasalahan konflik agraria, isu sosial, politik, ekonomi,
1

2
pertahanan, dan budaya menjadi bagian
Azyumardi Azra, “Pidana Kebencian” dalam
Kompas, 29 Agustus 2019, yang tidak dapat dipisahkan.

32 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


Saat konflik agraria sudah PS maupun PHBM merupakan program
mengakibatkan benturan fisik yang pemerintah.4
berlangsung dalam kurun waktu tertentu Sejak dibentuk oleh KSP, TP2KA
dan berdampak pada stabilitas dan sudah menerima 790 laporan konflik
keamanan nasional, maka konflik tersebut agraria.5 Sementara itu, berdasarkan data
juga disebut sebagai konflik sosial. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA),
Dalam kondisi tersebut, penanganannya hingga tahun 2018, tercatat ada 73% konflik
mengacu pada Undang-undang (UU) No. agraria terjadi di sektor perkebunan yang
7/2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. belum selesai.6 Sebaran konflik agraria
Hanya saja pada penanganan awal, konflik sebagian besar berada di sepuluh provinsi,
agraria hanya melibatkan beberapa K/L, yaitu Riau, Jawa Timur, Sumatera Selatan,
termasuk ATR/BPN dan KLHK. Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara,
Pemerintahan Joko Widodo Banten, Aceh, Kalimantan Tengah, dan
menempatkan penanganan konflik DKI Jakarta. Di antara provinsi-provinsi
agraria dalam prioritas Nawacita. Langkah tersebut, Riau, Jawa Timur, dan Jawa
nyata ditunjukkan sejak pertengahan Barat selalu menempati posisi lima besar.7
tahun 2018 melalui penerbitan kebijakan Beberapa orang berpandangan
penyelesaian konflik agraria, pemberian bahwa konflik agraria merupakan
sertifikat tanah kepada masyarakat, isu yang berkaitan dengan iklim
dan pembentukan Tim Percepatan usaha dan perbaikan perekonomian.
Penanganan Konflik Agraria (TP2KA).3 Namun, lebih dari itu, konflik agraria
Sayangnya, upaya-upaya tersebut juga bisa menyebabkan munculnya
belum menunjukkan hasil yang signifikan. disintegrasi. Bahkan, mungkin pula
Bahkan, beberapa dari kebijakan sebaliknya disintegrasi bangsa dapat
tersebut justru mendorong munculnya memicu terjadinya konflik agraria.
konflik agraria. Sebagai contoh, konflik Dengan pemahaman bahwa disintegrasi
pengelolaan lahan wisata di Kabupaten 4
Ashaq Lupito, “Konflik Pengelolaan Wisata Pantai
Malang. Dalam konflik ini, ada tiga di Kabupaten Malang dipastikan Berlanjut, Berikut
Kelompok Tani Hutan (KTH) yang Akar Persoalannya”, https://www.malangtimes.
com/baca/32154/20181013/232400/konflik-
mendapatkan sertifikat lahan dalam pengelolaan-wisata-pantai-di-kabupaten-malang-
skema Perhutanan Sosial (PS). Di sisi dipastikan-berlanjut-berikut-akar-persoalannya, 13
oktober 2018, diakses pada 8 November 2019.
lain, ada Lembaga Masyarakat Desa 5
CNBC Indonesia, “Wamen ATR Buka-bukaan Soal
Hutan (LMDH) yang dibentuk oleh Perum Tumpang Tindih Lahan & Mafia Tanah”, https://
www.cnbcindonesia.com/profil/ 20191106155628-
Perhutani dalam kerangka Penanaman 41-113177/wamen-atr-buka-bukaan-soal-tumpang-
Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Baik tindih-lahan-mafia-tanah, 7 November 2019,
diakses pada 8 November 2019.
3 6
Kantor Staf Kepresidenan, “KSP Siap Bantu Konsorsium Pembaruan Agraria, “Catatan
DPRD Kabupaten Selesaikan Konflik Agraria http:// Akhir Tahun 2018: Masa Depan Reforma Agraria
ksp.go.id/ksp-siap-bantu-dprd-kabupaten-se- Melampaui Tahun Politik”, (Jakarta: Konsorsium
indonesia-selesaikan-konflik-agraria/, 30 Agustus Pembaruan Agraria, 2018), hlm. 30.
7
2018, diakses pada 25 September 2019. Ibid, hlm. 33.

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 33


merupakan suatu gejala sosial yang Metode Penelitian
menunjukkan adanya pemisahan diri suatu
Konflik dan disintegrasi bangsa
kelompok masyarakat dari negaranya
merupakan dua dari sekian banyak
dengan berbagai alasan. Jika merunut
isu keamanan nasional. Konflik dan
konflik yang terjadi di Aceh dengan
disintegrasi merupakan permasalahan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Papua
sosial yang tidak dapat dianalisis dengan
dengan Operasi Papua Merdeka (OPM),
menggunakan pendekatan kuantitatif.
konflik agraria dapat menjadi penyebab
Analisis dalam penulisan artikel ini
atau akibat dari gejala sosial yang disebut
dilakukan dengan menggunakan
disintegrasi.
pendekatan kualitatif yang didukung
Penulisan artikel ini bertujuan dengan data kuantitatif. Penulisan artikel
untuk menjelaskan hubungan konflik ini menggunakan data sekunder yang
agraria dengan disintegrasi bangsa dan diperoleh dari pengkajian literatur.
posisi keduanya dalam sistem keamanan
nasional. Artikel ini dibuat berdasarkan
Hasil dan Pembahasan
hipotesis yang menunjukkan bahwa
Konflik Dan Resolusi Konflik
konflik agraria dapat berubah menjadi
konflik sosial yang dapat mendorong Konflik merupakan permasalahan sosial
terjadinya disintegrasi bangsa Indonesia. yang bersifat dinamis. Konflik merupakan
Dengan adanya konflik agraria yang sebuah sistem sosial yang dibentuk oleh
berkembang menjadi konflik sosial dan aktor-aktor dengan tujuan yang saling
mengancam kesatuan dan persatuan bertentangan.8 Oleh karena itu, ada dua
bangsa, sistem keamanan nasional unsur utama dalam teori konflik, yaitu
Indonesia sedang terancam dengan aktor dan tujuan. Kedua unsur ini yang
kemungkinan terjadinya disintegrasi menentukan dinamika suatu konflik.
bangsa. Untuk mengonseptualisasikan
konflik, Johan Galtung juga menyusun
Ruang Lingkup Penelitian rumus yang didasarkan pada delapan
Keamanan nasional dari setiap elemen konflik. Kedelapan elemen
negara mempunyai karakteristik yang tersebut adalah (1) aktor konflik yang
berbeda. Hal ini ditentukan oleh kondisi membentuk sistem aktor (m); (2)
geografis, sosial, budaya, dan lainnya. tujuan (n) dengan action-system yang
Penulisan dalam artikel ini berfokus pergerakannya dapat ditinjau dalam
pada permasalahan keamanan nasional dimensi tujuan (R); (3) acceptability-region
Indonesia, khususnya pada isu konflik (A) atau dimensi tujuan yang diterima
agraria dan disintegrasi bangsa. Dengan oleh semua aktor; (4) incompatibility-
kata lain, hal yang dibahas dalam artikel ini
8
Johan Galtung, Theories of Conflict: Definitions,
tidak dapat digunakan untuk memahami Dimensions, Negations, and Formations, (Colombia:
kondisi negara lain. Colombia University, 1958), hlm. 35.

34 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


region (I) atau dimensi tujuan yang tidak internasional seperti perang. Sementara
sesuai dengan keinginan beberapa aktor konflik intranegara meliputi gerakan
dan compatibility-region (C) atau dimensi insurgensi, pemberontakan, separatisme,
tujuan yang bersesuaian; (5) konflik perang sipil, konflik antarkomunitas,
dengan sistem konflik yang terbentuk konflik antaretnik, dan konflik antara
saat tidak ada kecocokan antara A masyarakat dan organisasi asing, seperti
dan C; (6) conflict attitude; (7) conflict- negara atau lembaga non-pemerintahan
behavior; (8) conflict-negation yang dapat asing.11
diidentifikasi ketika aktor-aktor sudah
mencapai kesepakatan atau tidak ada
Ancaman Disintegrasi Bangsa
ketidaksesuaian antara A dan C. Elemen
(6) dan (7) merupakan dasar awal untuk Perpecahan suatu bangsa dalam
membedakan resolusi konflik dengan suatu negara diindikasikan dengan
conflict repression karena analisis yang adanya gerakan separatisme hingga
dilakukan pada elemen ini harus dapat pembentukan negara baru. Hal ini
menunjukkan kerusakan yang terjadi seperti yang dialami oleh negara-negara
akibat konflik serta karakter dan sikap Asia Selatan, negara-negara Balkan,
masing-masing aktor.9 dan Uni Soviet. Disintegrasi di Asia
Selatan ditunjukkan dengan kemunculan
Resolusi konflik yang diberlakukan
Pakistan dan Bangladesh sebagai negara
saat konflik pada tahap de-eskalasi adalah
yang merdeka. Setelah kemerdekaan
intervensi untuk menghentikan tindakan
India, warga negara muslim India yang
saling membunuh. Pengiriman militer ke
berada di wilayah bagian utara menuntut
wilayah konflik dibutuhkan dalam rangka
kemerdekaan dari India. Tuntutan ini yang
menghentikan konflik, mengurangi
mendasari berdirinya negara Pakistan.
jumlah korban, dan mengirimkan bantuan
Negara yang melepaskan diri dari
kemanusiaan. Namun, pada beberapa
India itu mengalami disintegrasi akibat
kondisi pengiriman militer ke wilayah
perbedaan politik, ekonomi, dan bahasa,
konflik tidak berdampak baik pada
sehingga terbentuk negara Bangladesh
penyelesaian konflik.10
yang masih menjadi negara tertinggal
Dalam konteks kenegaraan, (Least Developed Countries) sejak awal
konflik dapat dibedakan menjadi konflik kemerdekaannya pada tahun 1971.
antarnegara dan konflik intra-negara atau
Wilayah Balkan meliputi negara
konflik domestik. Konflik antarnegara
Albania, Bosnia & Herzegovina, Bulgaria,
merupakan bagian dari interaksi di tataran
Yunani, Makedonia, Montenegro,
9
Ibid. Romania, Serbia dan sebagian wilayah
10
Heru Cahyono, “The State and Society in “Conflict
Resolution in Indonesia (Conflict Area of West 11
Matthew Vaccaro, “Conflict Prevention and
Kalimantan and Central Kalimantan)”, Journal of Resolution, dipresentasikan dalam Defence
Indonesian Social Science and Humanities, Volume Diplomact Short Course di Naval Postgraduate
1, 2008, hlm. 156. School pada 29 Juli 2015.

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 35


Turki. Wilayah ini dihuni oleh berbagai oleh Zhang dan Xue dalam artikelnya.
kelompok etnik yang beraneka ragam. Menurut mereka, disintegrasi Uni
Ada tiga agama yang menjadi identitas Soviet disebabkan oleh hilangnya soft
nasional negara-negara Balkan, yaitu power dalam bentuk kebudayaan.
Katholik, Kristen Ortodox Yunani, dan Keterlibatan faktor politik, keterbatasan,
Islam. Perbedaan ini menjadi salah satu dan kurangnya keterbukaan dalam
faktor konflik di kawasan ini. Namun, perkembangan budaya menyebabkan
sebagian besar orang memandang wilayah hilangnya kebudayaan publik dan
ini sebagai kawasan yang homogen.12 identitas ideologi.13
Disintegrasi negara-negara Balkan Berdasarkan penyebab-penyebab
dapat dilihat dengan terpecahnya disintegrasi di kawasan Asia Selatan,
Yugoslavia menjadi beberapa negara. negara-negara Balkan, dan Uni Soviet
Dua di antaranya adalah Serbia dan menunjukkan ada banyak faktor yang
Montenegro yang disebut The Federal perlu diperhatikan. Keanekaragaman
Republic of Yugoslavia hingga tahun politik, ekonomi, sosial, dan budaya
2003. Meskipun peperangan sudah tidak menjadi penyebab dari sebagian besar
terjadi, potensi konflik masih ada di disintegrasi di beberapa kawasan.
antara negara-negara Balkan. Hal ini yang Keanekaragaman merupakan suatu
menyebabkan kerja sama di kawasan kekayaan, tetapi pengelolaan yang tidak
tidak dapat berjalan dengan baik. tepat berakibat pada kesatuan suatu
Disintegrasi yang dialami oleh negara.
Uni Soviet disebabkan oleh beberapa
faktor hard power, seperti politik dan Konsep Keamanan Nasional
ekonomi. Beberapa ahli berpandangan Dalam konteks kenegaraan, keamanan
bahwa permasalahan krisis ekonomi nasional menjadi alasan kemunculan
yang melanda Uni Soviet menyebabkan suatu kebijakan dan pelaksanaan suatu
disintegrasi. Namun, beberapa ahli tindakan, baik di tataran domestik maupun
lainnya menyatakan bahwa adanya internasional. Keamanan nasional atau
keinginan rakyat untuk menggunakan national security merupakan istilah yang
sistem kapitalisme. digunakan untuk menunjukkan bahwa
Berkaitan dengan penyebab objek dari keamanan adalah suatu bangsa.
runtuhnya Uni Soviet, pernyataan Bangsa dapat didefinisikan sebagai
yang paling menarik disampaikan sekelompok orang yang mempunyai
kesamaan budaya, ras, dan pusaka
12
Jedrzej Paszkiewicz, “Factors affecting
disintegration and integration processes in the serta biasanya mendiami suatu wilayah.
Balkans after the Cold War”, ResearchGate, April
13
2018, hlm. 216, dalam https://www.researchgate. Yuzhi Zhang dan Fengwei Xue, “On the
net/publication/324390478_Factors_affecting_ Disintegration of the Soviet Union—From the
disintegration_and_integration_processes_in_ Perspective of Soft Power in Culture”, Asian Social
the_Balkans_after_the_Cold_War. Science, Vol. 6, No. 4, April 2010, hlm. 120.

36 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


Suatu bangsa berkaitan erat dengan dalam pergaulan internasional dan dasar
pembentukan negara.14 legitimasi yang kuat di tataran domestik.
Suatu negara dibentuk dengan tiga Model ini ditunjukkan oleh Jepang.
komponen yaitu ide negara (the idea of Kedua, model ini disebut dengan
state), institusi negara (the institutional dengan state-nation. Model ini merupakan
expressions of the state), dan dasar fisik salah satu bentuk sistem top-down
negara (the physical base of the state). dengan negara memegang peranan dalam
Ketiga komponen ini saling berkaitan, pembentukan bangsa. Dalam prosesnya,
tetapi menunjukkan jenis ancaman negara melakukan pembentukan dan
keamanan yang berbeda-beda.15 penyebaran elemen kebudayaan yang
seragam, seperti Bahasa, seni, adat
The idea of the
istiadat dan hukum, yang nantinya akan
state menjadi identitasnya. Model ini biasanya
terjadi di negara yang sebelumnya
diokupasi oleh penduduk wilayah lain,
seperti Amerika Serikat dan Australia.
Ketiga, model yang membagi
The
The physical bangsa ke dalam beberapa negara disebut
institutional
base of the
expressions of dengan part-nation-state. Di dalam model
state
the state
ini, satu bangsa mendominasi dua atau
Gambar 1. Tiga komponen negara lebih negara. Hal ini terjadi pada bangsa
Sumber: People, States, and Fear 2nd Edition: An Korea yang saat ini berada di Korea Utara
Agenda for International Security Studies in the dan Korea Selatan, bangsa China, dan
Post Cold War Era, 1983, hlm. 40.
bangsa Vietnam saat Perang Dingin.

Bangsa merupakan bagian dari ide Keempat, multination-state, yaitu


negara. Namun, model hubungan bangsa negara yang dibentuk dari beberapa
dan negara beranekaragam. Ada empat bangsa. Model ini mempunyai dua sub-
model hubungan bangsa dan negara. model, yaitu negara federasi dan negara
16
Pertama, primal nation-state, yaitu imperial. Di negara federasi, setiap
bangsa memegang peranan penting dalam negara bagian berhak untuk menentukan
pembentukan suatu negara, sehingga identitasnya tanpa ada dominasi dari
tugas negara adalah melindungi bangsa. negara. Hal ini diadopsi oleh negara-
Sementara itu, bangsa memberikan negara seperti Kanada, Yugoslavia,
identitas yang kuat kepada negara di Inggris, Selandia Baru, dan India. Ide
14
Barry Buzan, People, States, and Fear 2nd Edition: pembentukan negara federasi tidak dapat
An Agenda for International Security Studies in the didasarkan pada rasa nasionalisme, tetapi
Post Cold War Era, (Sussex: Wheatsheaf Book, Ltd,
1983), hlm. 45. kepentingan lain, seperti ekonomi dan
15
Ibid., hlm. 40. geopolitik. Ketiadaan prinsip yang sama
16
Ibid., hlm. 46—49.

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 37


dan rasa nasionalisme menyebabkan Soviet dan Korea Selatan.18
kerentanan terhadap separatisme, Komponen dasar fisik negara
intervensi politik, dan perpecahan. mengacu pada populasi dan wilayah
Sementara itu, negara imperial negara, termasuk kekayaan yang berada
terbentuk saat satu bangsa dalam suatu di dalam batasnya. Ancaman terhadap
negara mendominasi struktur negara komponen ini dapat berupa tindakan
untuk keuntungannya sendiri. Bangsa perampasan atau penghancuran. Ancaman
yang dominan akan menindas bangsa terhadap wilayah dapat terjadi baik dari
lain. Untuk negara imperial, ancaman dalam maupun luar negara. Ancaman
politis merupakan permasalahan utama dari dalam dapat berupa pemberontakan
keamanan nasional. akibat tidak adanya persetujuan dari
Mesin yang menjalankan suatu negara untuk menjadi bagian dari
pemerintahan dalam suatu negara negara lain. Sementara itu, ancaman
merupakan bagian dari institusi negara. dari luar dapat berupa serangan dari
Institusi negara terlihat lebih nyata negara lain terhadap properti fisik
dibandingkan dengan ide negara, negara. Perlindungan terhadap wilayah
sehingga posisinya lebih rentan terhadap dan populasi atau penduduk merupakan
ancaman fisik, seperti serangan militer perhatian utama dalam keamanan
atau tindakan politis.17 Dalam hal ini nasional walaupun terkadang kedua hal
legitimasi dan pengaruh di tataran ini harus dikorbankan untuk melindungi
domestik sangat dibutuhkan. dua komponen negara lainnya.19

Ancaman terhadap keamanan Hal ini yang ditunjukkan Uni Soviet


nasional pada institusi negara adalah dan Amerika Serikat dalam Perang Dingin.
kemampuan pemerintah untuk Kedua negara berusaha menghindari
mengeksploitasi hubungan antara serangan ke wilayahnya, tetapi mereka
keamanan pemerintah dan negara melakukan penyerangan kepada negara
yang dapat dilakukan sebagai upaya lain yang menjadi sekutu negara lawan.
meningkatkan posisi di tataran perpolitikan Semua itu dilakukan untu melindungi
dalam negeri. Bahkan, penggunaan ideologi liberalisme yang dicetuskan oleh
angkatan bersenjata dimungkinkan untuk Amerika Serikat dan sosialis komunisme
menghadapi pihak oposisi jika pemerintah yang dipegang erat oleh Uni Soviet.
mempunyai legitimasi yang lebih besar di
tataran domestik. Namun, jika keamanan
domestik sudah terikat secara permanen
dalam keamanan nasional, pengamanan
pemerintah dapat dilakukan oleh pihak
kepolisian, seperti yang terjadi di Uni
18
Ibid., hlm. 58—59.
17 19
Ibid., hlm. 53. Ibid., hlm. 62—64.

38 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


Kerangka Teoritis keamanan nasional Indonesia akan
memengaruhi keamanan Asia Tenggara
dan dunia. Hal ini didorong dengan
meningkatnya interkonektivitas Indonesia
dengan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara dan dunia internasional.
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang diapit oleh Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Indonesia
mempunyai keanekaragaman penduduk.
Setidaknya, ada 1340 suku bangsa yang
berada di Indonesia.20 Heterogenitas ini
Gambar 2. Kerangka Teoritis merupakan tantangan keamanan nasional
Sumber: Penulis, 2019. Indonesia.
Dalam hubungan negara dan Bila ditinjau dari aspek pertahanan,
bangsa, pembentukan suatu upaya keamanan nasional berkaitan dengan isu
penyatuan di antara keanekaragaman terorisme, perbatasan, pulau-pulau kecil
bangsa menjadi dasar pembentukan suatu terluar, separatisme, radikalisme, konflik
negara. Bangsa yang bersatu membentuk komunal, bencana alam, dan kondisi
tiga komponen negara, akan menyokong politik pasca-reformasi.21
ketahanan negara menghadapi ancaman
yang seringkali dirumuskan sebagai Konflik dan Resolusi Konflik di Indonesia
permasalahan keamanan nasional. Jika
Keanekaragaman tidak hanya menjadi
kesatuan bangsa yang membentuk
dasar berdirinya Indonesia sebagai
negara terganggu, keanekaragaman
negara yang merdeka, tetapi juga
akan menonjol. Hal ini akan memicu
memunculkan potensi konflik yang cukup
munculnya konflik, seperti konflik Suku,
tinggi. Beberapa konflik sosial terjadi
Adat, Ras, dan Agama (SARA). Jika konflik
di Indonesia. Pemerintah Indonesia
dibiarkan, disintegrasi bangsa muncul
mengklasifikasikan sumber konflik di
sebagai ancaman terhadap keamanan
Indonesia ke dalam lima kategori, yaitu
nasional. Oleh karena itu, resolusi konflik
politik, ekonomi, dan sosial-budaya;
dibutuhkan sebagai salah satu penyokong
SARA; batas wilayah, sumber daya alam,
ketahanan sistem keamanan nasional
20
Badan Pusat Statistik dikutip dari Portal
Keamanan Nasional Indonesia dan Informasi Indonesia, 2010, “Suku Bangsa”, https://
Tantangannya www.indonesia.go.id/profil/suku-bangsa, diakses
pada 14 September 2019.
Keamanan nasional Indonesia merupakan 21
Departemen Pertahanan Republik Indonesia,
bagian dari keamanan regional dan Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008, (Jakarta:
Departemen Pertahanan Indonesia, 2008), hlm.
keamanan global. Gangguan pada 18.

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 39


dan ketimpangan distribusi sumber daya yang dapat menjadi alasan pelibatan TNI
alam. Hal ini tercantum di dalam Undang- dalam penanganan konflik adalah konflik
undang No. 7/2012 tentang Penanganan terjadi pada skala nasional dan konflik
Konflik Sosial. daerah yang terus menunjukkan eskalasi
Penanganan konflik sosial di hingga mengancam stabilitas nasional.
Indonesia diatur di dalam Undang-undang
No. 7/2012 tentang Penanganan Konflik
Sosial, Peraturan Pemerintah No. 2/2015
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang No. 7/2012 tentang Penanganan
Konflik Sosial, dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 42/2015 tentang
Pelaksanaan Koordinasi Penanganan
Konflik Sosial. Di dalam ketiga peraturan
ini, resolusi konflik tidak hanya terbatas
pada upaya penghentian konflik, tetapi Gambar 2. Spektrum Konflik dan Pelibatan
juga pencegahan dan pemulihan. Pada Unsur Pertahanan
tahap pencegahan, ada empat tindakan Sumber: Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2008,
hlm. 49.
yang dapat diambil, yaitu memelihara
kondisi damai dalam masyarakat, Perkembangan konflik menentukan
penyelesaian perselisihan secara fungsi pelibatan yang akan digunakan TNI
damai, meredam potensi konflik, dan dalam penanganan konflik. Pelibatan TNI
pembangunan sistem peringatan dini. dalam fungsi nirmiliter akan berlaku pada
Dalam pembentukan sistem peringatan kondisi damai dengan potensi konflik
dini dibutuhkan pemetaan potensi konflik, yang rendah. Namun, eskalasi konflik
pemberian data dan informasi secara yang dapat berujung pada perang akan
cepat dan akurat, hingga penguatan mendorong TNI menggunakan fungsi
fungsi intelijen. militernya. Penindakan dengan fungsi
militer juga dilakukan secara bertahap,
Di saat konflik sedang bergulir,
mulai dari pernyataan darurat sipil,
pemerintah dapat mengambil tindakan
darurat militer, hingga perang. Sejauh
penghentian konflik, seperti pemberian
ini, istilah perang masih digunakan
status keadaan konflik, tindakan darurat
untuk konflik yang terjadi dengan
penyelamatan dan perlindungan yang
negara lain. Jika konflik sosial pada skala
diberikan kepada kelompok rentan, hingga
domestik, TNI akan bertindak sesuai
penggunaan bantuan atau pengerahan
dengan kesepakatan dari Tim Terpadu
Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun,
Penanganan Konflik Sosial, baik di tataran
pelibatan TNI mempunyai beberapa
nasional maupun daerah.
syarat kondisi konflik. Dua syarat utama

40 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


Gambar 2. Jumlah Konflik Agraria di Setiap
Sektor
Sumber: Catatan Akhir Tahun 2018: Masa Depan
Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik, 2018,
Gambar 1. Persentase Luasan Konflik Per- hlm. 19.
Sektor
Sumber: Catatan Akhir Tahun 2018: Masa Depan
Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik, 2018, Pada tahun 2018, ada 144 konflik
hlm. 30. agraria di sektor perkebunan. Jumlah
ini tidak jauh berbeda dengan konflik
Selain konflik sosial, jenis konflik agraria di sektor properti yang mencapai
yang sedang menjadi perbincangan angka 137 kasus. Hanya saja luasan area
hangat pasca-debat kandidat Presiden didominasi oleh sektor perkebunan hingga
yang dilaksanakan pada awal tahun mencapai 73% dari total keseluruhan lahan
2019 adalah konflik agraria. Konflik ini yang menjadi objek konflik agraria atau
berkaitan erat dengan penggunaan sejumlah 144 kasus.
lahan dan penentuan status lahan oleh
Salah satu solusi yang diberikan
pemerintah. Pada tahun 2018, data yang
oleh pemerintahan Joko Widodo adalah
dirilis oleh KPA menunjukkan bahwa
distribusi tanah dengan pemberian
sebagian besar konflik agraria terjadi di
sertifikat hak milik. Sayangnya, solusi
sektor perkebunan.
ini justru menimbulkan permasalahan
baru. Harga tanah meningkat, sehingga
sebagian besar lahan dijadikan
investasi tanpa ada pengelolaan untuk
pengembangan. Dengan kata lain, lahan
terbengkalai dan tidak produktif. Berikut
ini adalah tabel yang menunjukkan

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 41


banyaknya distribusi lahan yang sudah bahwa tindakan tersebut dilakukan
dilaksanakan oleh pemerintahan Joko bukan untuk kepentingan institusional,
Widodo, tetapi dampaknya terhadap melainkan kepentingan pribadi oknum
pengurangan intensitas konflik agraria tertentu.
masih belum signifikan.
Tabel 1. Realisasi Distribusi Tanah Era Joko Keanekaragaman dan Ancaman
Widodo di Basis KPA Disintegrasi Bangsa di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang
mempunyai ribuan suku bangsa yang
mengakui bahwa mereka terangkum
dalam satu bangsa, yaitu Bangsa
Indonesia. Pengakuan ini disampaikan
dalam Sumpah Pemuda yang dilaksanakan
pada tanggal 28 Oktober 1928 atau sekitar
17 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Bangsa Indonesia ini yang mendorong
terlahirnya suatu negara merdeka
yang saat ini disebut dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
demikian, jelaslah bahwa Indonesia
merupakan negara primal nation-state.
Sumber: Catatan Akhir Tahun 2018: Masa Depan
Bangsa Indonesia yang menentukan
Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik, 2018, kemerdekaannya dan membentuk
hlm. 55.
negaranya sendiri dengan wilayah dari
Dalam penanganan konflik agraria, Sabang sampai Merauke dan dari Miangas
tidak ada partisipasi militer. Sistemnya sampai Pulau Rote.
sama dengan konflik sosial, jika konflik Bangsa Indonesia mendirikan
agraria sudah mengemuka menjadi sebuah negara yang lengkap dengan
ancaman di skala nasional, TNI mengambil tiga komponennya, yaitu idenya sebagai
peranan dalam penanganan konflik. negara yang Bhinneka Tunggal Ika dan
Sayangnya, beberapa konflik agraria berpegang pada Pancasila, institusinya
justru melibatkan TNI, khususnya untuk yang dibentuk dalam Sidang Panitia
pembangunan wilayah militer. Jika ada Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dan
keterlibatan TNI dalam konflik agraria fisiknya yang kini disebut Nusantara. Ide
di suatu wilayah yang bukan merupakan pembentukan negara Indonesia yang
bagian dari pembangunan kawasan bersatu, berdaulat, adil, dan makmur—
militer dan tanpa adanya dukungan dari sebagaimana tertuang dalam Pembukaan
pemerintah pusat, dapat dipastikan Undang-undang Dasar 1945—tidak

42 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


pernah berubah. Sejak awal kemerdekaan Indonesia yang harus dilindungi atas
hingga kini, Indonesia tetap negara nama kedaulatan dan keamanan nasional
kesatuan dengan keanekaragaman di Indonesia.
seluruh lapisan masyarakat. Jika ditinjau dari setiap komponen
Institusi negara Indonesia memang pembentukan negara, Indonesia
pernah mengalami beberapa perubahan mempunyai keanekaragaman yang
sistem. Bahkan, pada tahun-tahun awal tidak hanya terbatas pada karakteristik
kemerdekaan, landasan konstitusional masyarakat, tetapi juga sumber daya
negara diganti karena situasi dan kondisi alamnya dan karakter wilayahnya.
kala itu. Namun, dasar pelaksanaan Keanekaragaman ini yang menyatukan
tampuk pemerintahan tetaplah sama, Indonesia, tetapi juga berpotensi
yaitu Pancasila. Dasar negara Indonesia menimbulkan konflik yang berujung
tetap kokoh dengan lima sila yang saling pada disintegrasi bangsa. Contoh
berkaitan. sederhananya adalah konflik sosial
Fisik negara Indonesia dapat dilihat antaragama yang terjadi pasca-pemilihan
dari wilayahnya yang didominasi oleh Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017.
perairan dengan ribuan pulau kecil yang Perbedaan agama mencuat diawali
tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan mencuatnya perbedaan pilihan
dan dari Miangas sampai Pulau Rote. politik masyarakat. Selain itu, gerakan
Papua yang saat ini terus bergolak separatisme di Papua terus berupaya
merupakan bagian dari Indonesia sejak memisahkan diri dari Indonesia dengan
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) propaganda bahwa masyarakat Papua
menunjukkan bahwa masyarakat Papua tidak satu etnis dengan masyarakat
lebih menginginkan bergabung dengan lainnya di Indonesia. Upaya menonjolkan
Indonesia. Wilayah Papua dengan seluruh perbedaan etnis terus dilakukan oleh OPM,
masyarakat dan kekayaan alamnya padahal di wilayah lainnya, masyarakat
merupakan bagian dari Indonesia. Papua hidup berdampingan dengan
masyarakat setempat dan mendapatkan
Tidak hanya wilayah dengan
perlakuan yang tidak berbeda. Sejauh ini
kekayaan sumber daya alamnya, fisik
disintegrasi terjadi karena adanya upaya
Indonesia juga meliputi infrastruktur,
dari segelintir orang untuk menonjolkan
sarana, dan prasarana yang dibangun
perbedaan.
untuk kesejahteraan rakyat. Sarana
komunikasi, transportasi, perairan, Konflik agraria berbeda dengan
dan sebagainya menjadi bagian tidak konflik sosial. Konflik agraria cenderung
terpisahkan dari Indonesia. Bahkan, berkaitan dengan kepemilikan dan
Satelit Palapa juga menjadi komponen kepastian lahan serta hak pengelolaannya.
fisik Indonesia. Komponen-komponen Jika dalam konflik sosial, masyarakat
ini merupakan fondasi berdirinya bertarung dengan masyarakat, maka

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 43


konflik agraria seringkali terjadi menguras keuangan mereka. Tumpang-
antarmasyarakat, antara masyarakat tindihnya kebijakan ini merupakan salah
dan perusahaan, atau masyarakat dan satu bentuk adanya kerusakan pada
pemerintah. Konflik ini tidak berkaitan institusional negara. Kebijakan yang
dengan ideologi, tetapi tidak menutup sejatinya diharapkan dapat menjadi
kemungkinan untuk memicu konflik yang solusi dari permasalahan masyarakat
berujung pada tuntutan pemisahan diri. dan mengatur kehidupan berbangsa dan
Sebagai contoh, permasalahan agraria bernegara, justru menimbulkan konflik.
yang mendorong terbitnya hak ulayat Hal lainnya yang perlu diperhatikan
untuk masyarakat Papua digunakan adalah ruang lingkup pelaksanaan
pula oleh beberapa oknum untuk kebijakan. Dalam penanganan konflik
mendapatkan dukungan terhadap OPM. agraria yang melibatkan perusahaan
Sesuatu dapat disebut sebagai berbasis lahan, pemerintah daerah
ancaman terhadap keamanan nasional tidak mempunyai wewenang untuk
jika keberadaannya menyebabkan rusak mengambil tindakan sebelum pemerintah
atau hilangnya komponen pembentukan pusat, khususnya KLHK dan ATR/BPN
negara. Konflik agraria dapat dianggap mengeluarkan kebijakan tertentu. Selain
sebagai ancaman terhadap keamanan itu, untuk mengharmonisasi seluruh
nasional. Hal ini didasari oleh empat alasan. kebijakan agraria membutuhkan waktu
Pertama, objek dan subjek sengketa yang tidak sebentar. Perlu adanya
merupakan bagian dari fisik negara, yaitu koordinasi lintas K/L dan pembuatan
wilayah dan masyarakat Indonesia. Konflik kebijakan baru, seperti Omnibus Law yang
agraria yang terus bereskalasi dapat digagas oleh Presiden Joko Widodo untuk
menyebabkan kerusakan, baik terhadap era kedua dari pemerintahannya.
wilayah maupun masyarakat Indonesia. Ketiga, kemungkinan adanya unsur
Hal ini menyebabkan ketidakstabilan SARA yang digunakan sebagai dasar
ekonomi dan sosial. kepemilikan lahan. Pada beberapa kasus,
Kedua, sebagian besar konflik konflik agraria terjadi dengan mengangkat
agraria disebabkan oleh adanya dinamika isu SARA. Konflik ini dapat berkembang
kebijakan yang sangat cepat dan menjadi konflik agraria sekaligus konflik
terkadang saling tumpang-tindih. Sebagai sosial. Sebagai contoh, pada konflik
contoh, transmigran diberikan lahan di yang terjadi antara Suku Dayak dan
suatu kawasan yang ternyata berada Madura di Sampit. Sebagian orang
di Kawasan Hutan Lindung, sehingga akan menganggap hal tersebut sebagai
mereka tidak dapat mengelola lahan konflik sosial, tetapi konflik ini juga dapat
tersebut. Bahkan, sebagian masyarakat diklasifikasikan sebagai konflik agraria
tidak mengurus Sertifikat Hak Milik yang menyebabkan orang Madura terusir
karena prosesnya yang panjang dan dari Kalimantan. Contoh lainnya, konflik

44 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


di Papua yang memanas sejak September tersebut mempunyai latar pendidikan
2019 menunjukkan ketidakpuasan yang tidak mumpuni atau kurang
masyarakat asli atau masyarakat adat memegang nilai-nilai Pancasila. Mereka
terhadap kebijakan pemerintah dan cenderung menjauhi upaya-upaya resolusi
adanya rasa terjajah dengan kehadiran konflik, sehingga dapat memperkeruh
pendatang, termasuk warga Indonesia suasana. Hal ini meningkatkan peluang
yang berasal dari pulau lainnya. munculnya tindakan kekerasan yang
Dengan kata lain, konflik agraria dapat berdampak pada stabilitas negara.
dapat terjadi ketika masyarakat suatu Melihat pada alasan-alasan tersebut,
daerah mendatangi dan bermukim di konflik agraria merupakan ancaman bagi
daerah lain yang mempunyai perbedaan keamanan nasional. Namun, manifestasi
suku. Jika situasi terjadi demikian, maka konflik agraria tidak selalu mengusung
jurang perbedaan antarmasyarakat isu perbedaan atau keanekaragaman
semakin besar, sehingga menyebabkan sebagai bangsa. Ada dimensi subjek-objek
tidak adanya rasa persatuan dan dan kebijakan untuk ditinjau sebelum
kesatuan sebagai bangsa Indonesia. mengklasifikasikan konflik agraria sebagai
Sebagai contoh, di Kabupaten Musi ancaman terhadap keamanan nasional.
Banyuasin, transmigran cenderung lebih
unggul. Hal ini menyebabkan adanya Kesimpulan
kecemburuan sosial antara masyarakat
Untuk sebagian besar orang, konflik
asli dan transmigran. Dengan kata lain,
agraria merupakan permasalahan
disintegrasi bangsa semakin mudah
hukum perdata yang dapat diselesaikan
terjadi di Indonesia.
dengan menggunakan jalur musyawarah,
Keempat, konflik agraria yang bagi-hasil, pengelolaan bersama, atau
tidak ditangani dengan tepat atau tidak persidangan. Namun, banyak kepentingan
terselesaikan biasanya disebabkan oleh yang hadir di balik sebuah konflik agraria.
conflict attitude dan conflict behavior yang Keanekaragaman dapat menjadi sebuah
tidak mendukung adanya resolusi konflik. alasan munculnya konflik agraria atau
Conflict attitude dan conflict behavior ini dapat dikatakan bahwa perbedaan
yang menentukan resolusi konflik agraria merupakan salah satu potensi konflik
ke arah perundingan atau tidak. Konflik agraria. Namun, ada dimensi subjek-
yang terjadi dalam kurun waktu panjang objek dan kebijakan yang juga merupakan
dan melibatkan lebih dari satu generasi potensi konflik agraria. Potensi ini yang
menunjukkan polemik yang lebih tinggi. harus diredam melalui penanganan
Generasi muda yang menggantikan yang tepat untuk memperkecil potensi
orang tuanya cenderung lebih agresif ancaman terhadap keamanan nasional
dan bersikeras mempertahankan Indonesia. Semakin kecil potensi konflik
argumennya. Apalagi jika kaum muda agraria, maka semakin kecil potensi

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 45


terjadinya disintegrasi, dan semakin kecil dilaksanakan pelatihan khusus terkait tata
tingkat ancaman terhadap keamanan aturan yang sudah berlaku dan sedang
nasional, khususnya terhadap tiga dipersiapkan oleh lembaga legislatif.
komponen dasar negara. Keberlangsungan negara ini tidak
terletak di tangan satu atau dua orang.
Rekomendasi Bangsa Indonesia dengan ideologi
Suatu bangunan yang kokoh dibangun Pancasila dan hasil pembangunan yang
dengan fondasi yang kuat begitu pula terbentang sepanjang Sabang-Merauke
dengan suatu negara. Untuk menjadi dan Miangas-Pulau Rote mempunyai
negara yang kuat, Bangsa Indonesia peranan dalam menjaga tegaknya
memegang teguh Pancasila dan Undang- Negara Kesatuan Republik Indonesia.
undang Dasar 1945. Seluruh masyarakat Keanekaragaman adalah kekayaan
harus menyadari bahwa Bangsa Indonesia pemersatu Indonesia. Konflik hanya
beranekaragam dan tidak dibatasi oleh riak kecil dalam kekeluargaan Bangsa
sekat-sekat batas daerah dan nilai-nilai Indonesia yang penyelesaiannya harus
kedaerahan. dilakukan bersama-sama.

Untuk memperkuat moralitas


bangsa, penanaman nilai-nilai Pancasila
perlu didorong secara intensif sejak dini.
Nilai-nilai Pancasila yang menjadi jati
diri Bangsa Indonesia perlu ditanamkan
dalam semangat generasi muda dengan
pendekatan yang tidak otoritatif.
Tindakan otoritatif tidak akan membantu
generasi muda memahami semangat
Pancasila yang dimiliki oleh founding
fathers Indonesia. Jiwa muda mereka
tidak dapat dibatasi oleh peraturan, tetapi
dapat dibimbing sesuai aturan.
Sebagaimana amanat landasan
dasar dan konstitusional negara,
pemerintah mengemban mandat dari
rakyat untuk membentuk kebijakan yang
dapat menertibkan dan membangun
negara. Harmonisasi pelaksanaan
kebijakan perlu ditingkatkan, khususnya
antara pemerintah daerah dan pemerintah
pusat. Bahkan, untuk kepala daerah dapat

46 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3


Daftar Pustaka dalam https://www.malangtimes.
com/baca/32154/20181013/232400/
Buku konflik-pengelolaan-wisata-pantai-
Buzan, Barry. 1983. People, States, and Fear di-kabupaten-malang-dipastikan-
2nd Edition: An Agenda for International berlanjut-berikut-akar-persoalannya,
Security Studies in the Post Cold War diakses pada 8 November 2019.
Era. Sussex: Wheatsheaf Book, Ltd. Paszkiewicz, J. 2018. “Factors affecting
Departemen Pertahanan Republik Indonesia. disintegration and integration
2008. Buku Putih Pertahanan Indonesia processes in the Balkans
2008. Jakarta: Departemen Pertahanan after the Cold War”, dalam
Republik Indonesia. https://www.researchgate.net/
publication/324390478_Factors_
Galtung, Johan. 1958. Theories of Conflict:
affecting_disintegration_and_
Definitions, Dimensions, Negations,
integration_processes_in_the_
and Formations. Colombia: Colombia
Balkans_after_the_Cold_War.
University.
Portal Informasi Indonesia. (n.d.), ‘Suku
Konsorsium Pembaruan Agraria. 2018.
Bangsa”, dalam https://www.
Catatan Akhir Tahun 2018: Masa Depan
indonesia.go.id/profil/suku-bangsa,
Reforma Agraria Melampaui Tahun
diakses 14 September 2019.
Politik. Jakarta: Konsorsium Pembaruan
Agraria.
Surat Kabar
Jurnal Azra, Azyumardi, “Pidana Kebencian”,
Kompas, 29 Agustus 2019.
Cahyono, Heru. 2008. “The State and Society
in Conflict Resolution in Indonesia
(Conflict Area of West Kalimantan
Makalah
and Central Kalimantan)”. Journal
of Indonesian Social Science and Vaccaro, Matthew. 2015. “Conflict Prevention
Humanities. Vol. 1. and Resolution”. Defence Diplomacy
Short Course di Naval Postgraduate
School, Monterey, pada 29 Juli 2015.
Website
CNBC Indonesia, 7 November 2019, “Wamen
ATR Buka-bukaan Soal Tumpang
Tindih Lahan dan Mafia Tanah”,
dala, https://www.cnbcindonesia.
com/profil/20191106155628-41-113177/
wamen-atr-buka-bukaan-soal-
tumpang-tindih-lahan-mafia-tanah,
diakses pada 8 November 2019.
Kantor Staf Kepresidenan, “KSP Siap
Bantu DPRD Kabupaten se-Indonesia
Selesaikan Konflik Agraria”, 30 Agustus
2018, dalam http://ksp.go.id/ksp-siap-
bantu-dprd-kabupaten-se-indonesia-
selesaikan-konflik-agraria/, diakses
pada 25 September 2019.
Lupito, A, “Konflik Pengelolaan Wisata
Pantai di Kabupaten Malang dipastikan
Berlanjut, Berikut Akar Persoalannya”,

Konflik Agraria dan Disintegrasi Bangsa ... | Erlinda Matondang | 47


48 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2019, Volume 9 Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai