SURAT PENGANTAR
Nomor : 001/PKPABPDSI/JATIWARAS/II/2023
PK.PABPDSI JATIWARAS
Penerima KETUA
........................................................ H. E SOLIHIN
Pengurus Kecamatan Jatiwaras
Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia
Unity Of Members Of The Indonesian Village Requirement Agency
Sekretariat : Jl. Cioray Desa Jatiwaras Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
Bismillahirrohmanirrohii
m Assalamualaikum Wr.
Wb.
Puji dan Syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-
NYA. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan sekalian alam Baginda
yang Mulia Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat serta pengikutnya yang
senatiasa mengikuti setiap ajaran dan sunnahnya dan senantiasa mengharap syafaat darinya sampai
akhir jaman.
Salam sejahtera kami haturkan, semoga Bapak, Ibu dan keluarga serta seluruh Staff senantiasa
berada dalam lindungan dan limpahan maghfiroh dari Allah SWT. Sehubungan dengan adanya arahan
dari Pengurus Provinsi Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia
(PP.PABPDSI) Jawa Barat terkait dengan adanya Dana Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR)
dari Bank BJB, yang mana Dana Bantuan Tersebut akan kami daya gunakan untuk Mendukung serta
Mendorong Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim (Pembagian Sembako) dan Anggota PKPABPDSI
Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, maka kami mengajukan permohonan Surat Rekomendasi dan atau
pengantar untuk Proposal Pengajuan Dana Bantuan CSR Bank BJB.
Demikian Surat permohonan ini Kami sampaikan. Atas perhatian dan kepercayaan yang di
berikan kami mengucapkan Terimakasih.
WassalamualakumWr. Wbr.
H. E SOLIHIN
Pengurus Kecamatan Jatiwaras
Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia
Unity Of Members Of The Indonesian Village Requirement Agency
Sekretariat : Jl. Leuiwsari No.91 Kp. Sayuran RT 15 RW 03 Desa Arjasari Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
LEMBAR PENGESAHAN
PERMOHONAN BANTUAN KEUANGAN
DANA CSR BANK BJB JAWA BARAT
Nama Kegiatan : Penguatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim (Bansos)
Lokasi Kegiatan : KECAMATAN JATIWARAS
Penanggung Jawab Kegiatan : H E SOLIHIN ( Ketua PK.PABPDSI Jatiwaras )
Pelaksana Kegiatan : Pengurus PK.PABPDSI Jatiwaras
Lampiran : 1. Akta Pendirian PABPDSI yang memuat AD/ART PABPDSI.
2. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Kementrian
Dalam Negeri Republik Indonesia.
3. Surat Keputusan Pengurus Daerah Kab.
Tasikmalaya Tentang Pengesahan Pengurus
Kecamatan PABPDSI Jatiwaras.
4. Surat Keterangan Domisili PK.PABPDSI Jatiwaras.
5. NPWP atas nama Bendahara PABPDSI.
6. Nomor Rekening BJB atas nama Lembaga.
7. Foto KTP Pengurus Kecamatan PABPDSI Jatiwaras.
Ketua Sekretaris
HILMANSYAH M HUSNAENI
Pengurus Kecamatan Jatiwaras
Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia
Unity Of Members Of The Indonesian Village Requirement Agency
Sekretariat : Jl. Leuiwsari No.91 Kp. Sayuran RT 15 RW 03 Desa Arjasari Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
Bismillahirrohmanirrohii
m Assalamualaikum Wr.
Wb.
Puji dan Syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan
karunia-NYA. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan sekalian
alam Baginda yang Mulia Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat serta
pengikutnya yang senatiasa mengikuti setiap ajaran dan sunnahnya dan senantiasa
mengharap syafaat darinya sampai akhir jaman.
Salam sejahtera kami haturkan, semoga Bapak, Ibu dan keluarga serta seluruh Staff
senantiasa berada dalam lindungan dan limpahan maghfiroh dari Allah SWT. Dalam upaya
Penguatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim, melalui Program Ketahanan Pangan
dikalangan Pengurus serta anggota Badan Permusyawaratan Desa, untuk Meningkatkan taraf
Kesejahteraan dan Pemenuhan Kebutuhan dalam menjalankan Organisasi, serta dalam rangka
menyambut Datang nya Bulan Suci Ramadhan Tahun 1444 H, Pengurus Kecamatan Persatuan
Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PK.PABPDSI) Jatiwaras Kabupaten
Tasikmalaya bermaksud untuk mengajukan Permohonan Bantuan Dana Corporate Social
Responsibility (CSR) yang mana Dana Bantuan Tersebut akan kami daya gunakan untuk
Mendukung serta Mendorong Produktifitas dan kemajuan Kegiatan Sosial dikalangan
Pengurus dan Anggota PKPABPDSI Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, serta masyarakat
diwilayah kecamatan Jatiwaras. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan,
sebagai berikut :
1. Akta Pendirian PABPDSI Oleh Notaris yang memuat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga PABPDSI.
2. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
3. Surat Keputusan Pengurus Daerah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Tentang
Pengesahan Pengurus Kecamatan PABPDSI Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.
4. Surat Keterangan Domisili Sekretariat PK.PABPDSI JATIWARAS Kabupaten Tasikmalaya.
5. NPWP atas nama Bendahara PABPDSI
6. Nomor Rekening Lembaga
Demikian Surat permohonan ini Kami sampaikan, dan sebagai penutup kami
menghaturkan do’a semoga Bapak, Ibu dan Keluarga Serta Seluruh Staff senantiasa berada
dalam lindungan Allah SWT, dimudahkan dalam segala urusan, di berikan kesehatan serta
keberkahan dunia dan akhirat serta semoga Allah SWT memberikan Balasan Pahala yang
berlipat ganda. Taklupa Kami menghaturkan permohonan maaf jika terdapat kesalahan dalam
hal penyampaian kata, tulisan dalam surat kami ini. Atas perhatian dan kepercayaan yang di
berikan kami mengucapkan Terimakasih.
Jazakumullahkhairankatsiran
BillahitaufiqWalhidayah
WassalamualakumWr. Wbr.
H. E SOLIHIN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan ni’mat, rahmat dan karunianya. Shalawat
beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada
Keluarganya, Sahabat, Tabi’it Tabi’in dan para pengikutnya sampai dengan kita selaku
umatnya yang senantiasa mengikuti dan menjalankan setiap ajaran dan sunnahnya Dengan
harapan agar kita diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafa’atnya kelak di akhirat
kelak.
Seiring dengan pertumbuhan Ekonomi yang belum sepenuhnya stabil pasca
dilandanya Pandemi Global Covid-19 yang sangat berdampak terhadap setiap aspek
kehidupan dari semua kalangan Masyarakat terutama sekali perekonomian masyarakat kecil,
pada masa pandemi tidak sedikit para pelaku Usaha Kecil Menengah dan petani yang harus
mengalami kemerosotan baik dari sisi Produksi terlebih lagi omset/Penjualan bahkan banyak
juga pelaku UMKM yang harus gulung tikar akibat dampak Pandemi Global Covid-19
ditambah lagi dengan Kemajuan Zaman yang diiringi dengan kemajuan Teknologi Industri,
Informasi dan Telekomunikasi dewasa ini yang cukup berperanan dalam pertumbuhan
ekonomi masyarakat, disisi lain pasca pandemi yang sudah mulai berakhir, dibeberapa daerah
acap kali dilanda musibah bencana alam yang pada akhirnya semua kondisi ini sedikit
menggaggu stabilitas perekonomian, ketersediaan pangan dan lain sebagainya. Dalam upaya
peningkatan dan penguatan Produktifitas Usaha Ekonomi Kreatif, Usaha Mikro Kecil
Menengah serta untuk meningkatkan mutu kapasitas serta daya saing Sumber Daya Manusia (
SDM ) para pelaku UMKM agar dapat mengikuti kemajuan Teknologi Informasi dan
Telekomunikasi dan juga turut dalam Mensukseskan salah satu Program Pemerintah dengan
adanya Program Ketahanan Pangan maka diperlukan Bantuan, Dorongan, Support dan
perhatian dari semua pihak baik dengan Permodalan, Pembekalan/Pelatihan atau bentuk lain,
agar dapat segera menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat, dikalangan pengurus dan
anggota Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia Kecamatan
Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan hal diatas melalui proposal ini,kami mengajukan Permohonan Bantuan
Dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang mana Dana Bantuan Tersebut akan kami
pergunakan untuk Mendukung serta Mendorong Produktifitas daya saing dan kemajuan
Kegiatan UMKM dikalangan Pengurus dan Anggota PABPDSI Jatiwaras Kabupaten
Tasikmalaya, pelaku UMKM dan para petani dengan Program Ketahanan Pangan. Besar
harapan kami kepada Bapak/Ibu/Saudara/i dapat memberikan saluran dana bantuan sebagai
bentuk ibadah jariah di sisi Allah SWT.
Demikianlah, pengantar yang dapat kami sampaikan, semoga niat baik ini seiring
dengan ridhonya Allah SWT. Akhirnya, atas segala partisipasi dan perhatiannya kami ucapkan
Jazakumullah khairan ahsanal jaza.
Tasikmalaya, 23 Februari 2023
Pengurus Kecamatan Jatiwaras
Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia
Ketua
H. E SOLIHIN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A BAB I. PENDAHULUAN 1
I.1 PROFIL LEMBAGA 1
I.1.1 Sejarah Pendirian 1
I.1.2 Maksud dan Tujuan 2
I.2 LATAR BELAKANG 2
I.3 JENIS KEGIATAN 3
B BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN 4
II.1. MAKSUD 4
II.2. TUJUAN 5
C BAB III. SASARAN PROGRAM 5
D BAB IV. IDENTIFIKASI MASALAH 5
E BAB. V. PENUTUP 5
F LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. AKTA PENDIRIAN PABPDSI
2. SURAT KETERANGAN TERDAFTAR DARI KEMENDAGRI RI
3. SK PENGESAHAN PENGURUS KECAMATAN PABPDSI JATIWARAS
4. SURAT KETERANGAN DOMISILI PK.PABPDSI KAB.TASIKMALAYA
5. FOTO COPY NPWP BENDAHARA PABPDSI
6. NOMOR REKENING PABPDSI BANK BJB
7. FOTO KTP PENGURUS PK.PABPDSI JATIWARAS
Ii
PROPOSAL
KEGIATAN
PENGUATAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN EKSTRIM
PK.PABPDSI JATIWARAS
2023
BAB I. PENDAHULUAN
Keberagaman kekayaan Nasional yang ada sebagai modal semangat kesatuan dan
kekeluargaan yang perlu dibina dan dikembangkan dalam rangka membangun budaya
nasional sebagai pilar ketahanan nasional serta mewujudkan peningkatan harkat, martabat
dan kesejahteraan bangsa. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam penyelenggaraan roda pemerintahan di desa, dipimpin oleh Kepala Desa
sebagai Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
Dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi penyelenggaraan pemerintahan desa yang
dilaksanakan oleh Kepala Desa, bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan dengan melaksanakan pengawasan kinerja Kepala
Desa dalam bentuk proses monitoring dan evaluasi BPD terhadap pelaksanaan tugas Kepala
Desa, selain itu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah sebagai Mitra Kerja Kepala Desa.
Dalam hal Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai Mitra Kerja Kepala Desa yang
mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) baik tentang keanggotaan maupun
tentang tata cara pelaksanaa Tugas Pokok dan Fungsi sebagai individu anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan keterwakilan wilayah di desa maupun sebagai
Kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dalam konteks pembangunan dan proses
pembuatan kebijakan publik, tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa sangat strategis
dalam penyelenggaraan Pemerintahan karena akhir dari sebuah proses pembuatan kebijakan
publik, utamanya Peraturan Desa yang berwenang menyepakati atau menyetujui adalah
Badan Permusyawaratan Desa Bersama Kepala Desa. Bahwa guna mewujudkan sebagaimana
yang telah diuraikan di atas, maka dipandang perlu para anggota Badan Permusyawaratan
Desa untuk membentuk sebuah perhimpunan anggota yang bisa dijadikan sebagai sarana
perjuangan, komunikasi, koordinasi, dan konsultasi sesama anggota Badan Permusyawaratan
Desa yang tentunya guna meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya.
1
Pada tanggal 25 – 26 November 2020 bertempat di Kawasan Puncak Cianjur
dilaksanakan Musyawarah Nasional Anggota Badan Permusyawaratan Desa yang
menghasilkan keputusan pembentukan Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Seluruh Indonesia ( PABPDSI ).
PABPDSI ini didirikan dengan tujuan:
Menghimpun Anggota Badan Permusyawaratan Desa agar mampu kerjasama yang
harmonis dan kualitatif, saling meningkatkan profesionalitas kerja, meningkatan fungsi
energy aspiratif bagi masyarakat desa dan mewujudkan tata Pemerintahan Desa yang
transparan, accountable dan anti KKN.
Pandemi Corona Virus (Covid-19) yang pada saat itu mengalami eskalasi di Indonesia tidak
hanya berpotensi mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan jumlah
pengangguran dalam skala besar. Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik bahwa pada bulan Agustus 2022 jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) sebanyak 143,72 juta orang naik 3,57 juta orang disbanding Agustus 2021.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83% poin. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) pada Agusus 2022 sebesar 5,86%, mengalami penurunan sebesar 0,63% poin dibandingkan
dengan Agustus 2021. Terdapat 4,15 juta orang (1,98%) penduduk usia kerja yang terdampak COVID -
19. Sedangkan data Tingkat Pengangguran Terbuka berdasarkan tingkat Pendidikan tahun 2022 yang
tidak/belum pernah sekolah/belum tamat/tamat untuk pendidikan SD 3,59%, SMP 5,95%, SMA
8,57%, SMK 9,42%, DI/II/III 4,59% dan Universitas sebanyak 4,80%. Berdasarkan data pendidikan
yang tidak/belum pernah sekolah/belum tamat/tamat maka jumlah pengangguran masih didominasi
oleh lulusan SMK ke bawah dan ini menjadi masalah yang harus dihadapi oleh Kementerian
Ketenagakerjaan.
Selain itu Badan Pusat Statistik melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) indonesia tumbuh
5,72% pada kuartal III-2022 dibanding kuartal III-2021. Pertumbuhan PDB dalam kuartal ketiga tahun
2022 dipicu oleh terjaganya daya beli kelompok masyarakat bahwa karena adanya Bantuan Sosial dan
Subsidi Energi.
Pada masa Pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi mengalami Fluktuasi terlebih kepada
para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sekalipun UMKM adalah salah satu sektor yang
dinilai cukup Tangguh bertahan ditengah goncangan ekonomi, akan tetapi tidak sedikit pelaku UMKM
yang mengalami penurunan Produktifitas baik secara hasil produksi maupun pemasaran bahkan
sampai ada yang harus menutup usahanya. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM
merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi
besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Setelah dua tahun melalui kerasnya badai covid-19, roda
perekonomian Indonesia masih dapat terus berputar dan bangkit perlahan. Kebangkitan tersebut
salah satunya karena kreativitas yang memunculkan giat pada sektor bisnis UMKM. Kebangkitan
sektor UMKM menjadi penopang dan tulang punggung percepatan pemulihan ekonomi semasa
pandemi. Hal itu terbukti
2
melalui data Kementrian Koperasi dan UKM yang menyebutkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia
yakni sebesar 64,19 juta, dimana komposisi Usaha Mikro dan kecil sangat
dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha dengan partisipasi
terhadap Produk Domestik Bruoto (PDB) sebesar 61,97%. Melihat besarnya peran UMKM dalam
pembangunan ekonomi, tak heran jika UMKM menjadi lokomotif pembangunan. UMKM mampu
menjadi solusi bagi Indonesia ditengah melonjaknya usia produktif akibat meningkatnya jumlah TPT
akibat Covid-19. Ironisnya pandemi yang menguncang dunia sejak Maret 2020 ini juga memporak
porandakan ketahanan UMKM. Hasil survey Bank Indonesia menunjukkan bahwa selama pandemi
terdapat 72,6% pelaku UMKM yang mengalami penurunan kinerja karena terdampak Covid-19. Selain
itu survey yang dilakukan Asian Bank Development (ADB) per 16 September 2020 juga menunjukkan
48,6% UMKM Indonesia tutup akibat pandemi. Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) telah memberikan bantuan bagi masyarakat dan berbagai sektor bisnis yang
terdampak Covid-19 termasuk UMKM. Seluruh upaya pemerintah ini tentu dengan harapan bahwa
UMKM dapat tumbuh bertahan dan bangkit berkembang dengan segala situasi dan kondisi yang ada
saat ini.
Momentum kebangkitan UMKM walaupun memiliki potensi dan peran yang besar, UMKM
masih memiliki beberapa hambatan. Beberapa masalah yang kerap dijumpai pada bisnis UMKM antara
lain kesulitan pemasaran, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kesulitan bahan baku,
keterbatasan inovasi dan teknologi hingga kesulitan akses sumber pembiayaan. Kini seiring dengan
adanya transisi menuju new normal, UMKM diharapkan mampu beradaptasi dengan situasi dan
kondisi yang ada. Transformasi digital bisa menjadi salah satu jalan keluar sehingga para pelaku
UMKM tidak perlu lagi hanya mengandalkan usaha konfensional/kontak langsung dengan pelanggan
dan beralih ke digital untuk melakukan setiap jenis aktivitas transaksi, baik aktivitas jual beli,
pembukuan hingga perpajakan dan perbankkan dan lain-lain. Selanjutnya optimalisasi bantuan
pembiayaan bagi UMKM juga perlu terus ditingkatkan. Terlebih lagi khususnya di Pemerintahan
Provinsi Jawa Barat dimasa kepemimpinan Gubernur Bapak Ridwan Kamil, telah mengeluarkan
kebijakan dan Program salah satunya adalah Program Desa Digital, disisi lain pa Ridwan Kamil selain
sebagai Gubernur Jawa Barat beliau juga didaulat sebagai Bapak BPD Indonesia karena begitu
perhatiannya beliau kepada Desa terlebih kepada BPD yang dalam hal ini PABPDSI, seiring dengan
kondisi UMKM dewasa ini yang membutuhkan support, dukungan dan bantuan dari para pihak
terutama pemerintah, beliau Bapak Ridwan Kamil mengeluarkan ide, gagasan dan program kerja yang
sedianya dapat mendorong pertumbuhan para pelaku UMKM, serta memberikan dukungan dan
dorongan berupa bantuan keuangan dari CSR. Pemerintah Pusat dalam upaya pemulihan ekonomi
masyarakat telah mengeluarkan kebijakan program yang di danai dari APBN melalui Anggaran Dana
Desa diantaranya adalah program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa.
PABPDSI dalam menyikapi program pemulihan ekonomi masyarakat ini, dengan adanya dana CSR
berupaya untuk turut serta dalam mensukseskan program pemulihan ekonomi dengan melakukan
pembinaan kepada para pelaku UMKM dan para petani yang ada di lingkungan sekitar, dengan
harapan dapat meningkatkan produktifitas, daya saing serta meningkatkan taraf kesejahteraannya.
Disisi lain Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan perlu untuk diperhatikan juga karena Pangan
merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk kelanjutan hidupnya, oleh karena itu
terpenuhinya pangan menjadi hak asasi bagi setiap orang. Berdasarkan hal itu maka ketahanan
pangan dapat didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
Dalam rangka mewujudkan pemenuhan kebutuhan akan pangan bagi seluruh penduduk di suatu
wilayah, maka ketersediaan pangan menjadi sasaran utama dalam kebijakan pangan bagi
pemerintahan suatu negara. Ketersediaan pangan tersebut dapat dipenuhi dari tiga sumber, yaitu:
(1) produksi dalam negeri; (2)pemasukan pangan; dan (3) cadangan pangan. Bila terjadi kesenjangan
antara produksi dengan kebutuhan pangan di suatu wilayah dapat diatasi dengan melepas cadangan
pangan, oleh sebab itu cadangan pangan merupakan salah satu komponen penting dalam ketersediaan
pangan. Undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan menyatakan bahwa ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
3
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Indonesia yang sudah lama dikenal selain sebagai Negara Maritim Indonesia juga sebagai
Negara Agraris, sedianya ketersedian Kebutuhan Pangan dari Hasil Produk Dalam Negeri sendiri
seharusnya dapat terpenuhi, akan tetapi seiring dengan perkembangan Zaman dan pertumbuhan
jumlah Penduduk Indonesia dewasa ini cukup banyak memberikan pengaruh terhadap Ketersediaan
Pangan terutama Hasil Pertanian yang disebabkan oleh salah satunya semakin berkurangnya lahan
pertanian karena dibangunnya perumahan dan pemukiman penduduk, dan juga kurangnya
Sosialisasi, Pembinaan dan Koordinasi dengan seluruh elemen juga dapat mempengaruhi
ketersediaan pangan. Masyarakat Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya sebagian bekerja
sebagai petani dengan menggarap lahan sendiri maupun lahan orang lain. Para petani memiliki
kebiasaan menjual hasil panennya kepada tengkulak terkadang langsung dijual sendiri ke pasar
tradisional dengan harga yang relatif murah dan cukup banyak resiko karena dianggap cepat untuk
menyukupi kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga pada saat musim kemarau, masyarakat
cenderung mengalami kesulitan pangan karena hasil panen mereka telah habis, saat musim tanam
tiba masyarakat kesulitan memperoleh bibit, sehingga harus melakukan peminjaman modal untuk
memperoleh bibit. Salah satu cara dan upaya untuk mengatasi permasalahan ketersediaan dan
pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan penduduk secara fisik maupun ekonomi, diperlukan
pembinaan, pengawasan, penataan dan pengelolaan cadangan pangan diseluruh komponen
masyarakat yaitu dengan menumbuh- kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara
perorangan maupun kelompok untuk bertani/bercocok tanam dengan menerapkan metode-metode
terapan hasil pengembangan ilmu dan teknologi dengan tidak meninggalkan kultur kearifan lokal.
II.1. MAKSUD
Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim ini tiada lain karena :
1. Dampak Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan lemahnya perekonomian di Desa.
2. Belum tersedianya wadah yang dapat menampung atau memberikan pelatihan dalam bidang
profesi tertentu.
3. Kondisi geografis, ekonomi dan sosial kemasyarakatan diwilayah Kecamatan Jatiwaras yang
dominan bergerak dalam bidang Home Industri Alas kaki, perdagangan, Agrobisnis ( Tanaman
Hias ).
4
II.2. TUJUAN
Pelaksanaan Kegiatan Bhakti Sosial ini merupakan tujuan ganda yaitu :
1. Mempercepat pencapaian target Pemulihan Ekonomi Masyarakat.
2. Memperluas peluang kesempatan usaha bagi masyarakat terutama bagi keanggotaan BPD
se- Kecamatan Jatiwaras yang pada akhirnya dapat meningkatan kesejahteraan Ekonomi.
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akibat pandemi Covid-19 beberapa
diantaranya permasalahan perekonomian. Berdasarkan kajian dan identifikasi terhadap masalah dan
potensi ekonomi dilingkungan Kecamatan Jatiwaras, kami PK PABPDSI JATIWARAS bekerjasama
dengan Tokoh Masyarakat menemukan sejumlah warga yang perlu bantuan baik sosial ataupun
ekonominya.
Untuk dapat merealisasikan rencanaan kerja PK PABPDSI JATIWARAS Karena itu kami
mengajukan permohonan bantuan melalui dana CSR ini untuk dapat merealisasikan rencana kegiatan
tersebut diatas.
BAB V. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak/Ibu dalam
rangka menuntaskan keluarga miskin, di Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya pada
umumnya Pengurus dan Anggota PABPDSI Kecamatan Jatiwaras pada khususnya, melalui bantuan
Keuangan CSR Bank BJB untuk Program “ Penanggulangan Keluarga Miskin Ekstrim“.
Besar harapan kami agar program ini dapat direalisasikan sehingga kami dapat
berperan serta dalam mendukung program ketahanan pangan pada khususnya dan pembangunan
pertanian pada umumnya.
H. E SOLIHIN
5
LAMPIRAN LAMPIRAN
Pengurus KECAMATAN Tasikmalaya
PERSATUAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELURUH INDONESIA
Unity Of Members Of The Indonesian Village Requirement Agency
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : KEP-17/PABPDSI/TSM/IX/2021
Tentang
PENGESAHAN KOMPOSISI DAN PERSONALIA,DEWAN PEMBINA,
DEWAN KEHORMATAN,DEWAN PENASEHAT,DEWAN PAKAR
DAN PENGURUS KECAMATAN PERSATUAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA SELURUH INDONESIA
JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT
MASA BHAKTI 2021-2027
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat,
Dewan Pakar Dan Pengurus Kecamatan Persatuan Anggota
Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia Jatiwaras
Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Masa Bhakti
2021-2027;
1. Ketua : H. E Solihin
2. Wakil Ketua Bidang Anggota, Organisasi dan Kelembagaan : Jenal
3. Wakil Ketua Bidang Pengembangan & Peningkatan Kapasitas : Indarti
4. Wakil Ketua Bidang Kebijakan Pemdes & Kearifan Lokal : Agus S
5. Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Kesejahteraan : Andriana Irwan P
6. Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan : Wina Lana
7. Wakil Ketua Bidang Pendampingan & Inovasi Desa : Abdillah
8. Wakil Ketua Bidang Seni Budaya dan Pariwisata : Iwan
9. Wakil Ketua Bidang Pendidikan, LH, Pertanian, Perikanan : H. Mumu
10 Wakil Ketua Bidang Koperasi, UKM dan Investasi :` Aziz Rojikin
11 Wakil Ketua Bidang Perencanaan Pembangunan Desa : H. Abas Setiawan
12 Wakil Ketua Bidang Politik dan Kajian Strategis : Sumandang
13 Wakil Ketua Bidang Kajian Daerah Tertinggal : Surpinah
14 Wakil Ketua Bidang Pemerataan Program & Analisa Anggaran : Ohan Parhanudin
15 SEKRETARIS : Wiwit Witno
16 Wakil Sekretaris Bidang Organisasi dan Kelembagaan : H. Iding Rohidin, S. Pd.
17 Wakil Sekretaris Bidang Pengembangan Peningkatan Kapasitas : Maemanah
18 Wakil Sekretaris Bidang Kebijakan Pemdes & Kearifan Lokal : Suratman
19 Wakil Sekretaris Bidang Kerjasama dan Kesejahteraan : Sobirin
20 Wakil Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan : Mamah S
21 Wakil Sekretaris Bidang Pendampingan & Inovasi Desa : Dadang Komara
22 Wakil Sekretaris Bidang Seni Budaya dan Pariwisata : Siti Nurmaya
23 Wakil Sekretaris Bidang Pendidikan, LH, Pertanian, Perikanan : Edi S
24 Wakil Sekretaris Bidang Koperasi, UKM dan Investasi : Nursurasasmita
25 Wakil Sekretaris Bidang Perencanaan Pembangunan Desa : Awaludin
26 Wakil Sekretaris Bidang Politik dan Kajian Strategis : Dede Budi
27 Wakil Sekretaris Bidang Kajian Daerah Tertinggal : Dadang Kuswara
28 Wakil Sekretaris Bidang Pemerataan Program & Analisa
Anggaran : Suratman
29 BENDAHARA : Edi Sudiana
30 Wakil Bendahara Bidang Sumber Penerimaan : Yaya Suryana
31 Wakil Bendahara Bidang Rencana Pendanaan : Ohan Parhanudin
Ditetapkan di : TASIKMALAYA
Tanggal : 15 September 2021