Anda di halaman 1dari 63

EDUKASI TOILET TRAINING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Menyediakan informasi dan dukungan untuk
menentukan kesiapan anak berkemih secara mandiri
dan strategi pendampingan yang digunakan.
DIAGNOSIS 1. Risiko gangguan perkembangan
KEPERAWATAN
2. Gangguan eliminasi urine
LUARAN 1. Status perkembangan membaik
KEPERAWATAN
2. Eliminasi fekal membaik
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan edukasi toilet
training.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Sediakan materi dan media edukasi toilet training
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak
untuk berkemih mandiri
8. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak
secara psikososial
9. Ajarkan strategi untuk latihan toilet
EDUKASI TOILET TRAINING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

10.Ajarkan cara mengajak anak ke toilet


11.Ajarkan cara memberikan pujian atas keberhasilan
PROSEDUR anak
12.Berikan kesempatan untuk bertanya
13.Lakukan keberhasilan tangan 6 langkah
14.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
EVAKUASI FESES SECARA MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Pengeluaran feses yang mengeras pada rektum atau
sigmoid bagian bawah secara manual.
DIAGNOSIS 1. Konstipasi
KEPERAWATAN
2. Gangguan rasa nyaman
LUARAN 1. Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN
2. Status kenyamanan meningkat
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan evakuasi
feses secara manual.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Pispot bertutup
c. Jeli
d. Botol berisi air
e. Kapas
f. Tisu toilet
g. Handuk
h. Pengalas
i. Bengkok
j. Lidokain, jika perlu
EVAKUASI FESES SECARA MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

4. Pasang sampiran
5. Posisikan pasien miring dengan lutut fleksi
6. Pasang handuk menutupi bagian panggul dan paha
7. Pasang pengalas di bawah bokong
8. Buka pakaian bawah pasien
9. Letakkan pispot di samping pasien
10.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11.Pasang sarung tangan
12.Berikan jeli pada jari telunjuk
13.Berikan lidokain untuk anestesi lokal dengan
mengoleskan 1-2 ml pada rektum 5 menit sebelum
prosedur, jika perlu
14.Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan
lanjutkan dengan perlahan di sepanjang dinding
PROSEDUR rektal ke arah umbilikus
15.Keluarkan massa feses secara perlahan
16.Tarik feses ke bawah ke arah anus dan keluarkan
potongan secara bertahap
17.Anjurkan menarik napas dan rileks saat dilakukan
evakuasi feses
18.Periksa secara berkala frekuensi, irama dan
kekuatan nadi serta tanda kelelahan
19.Periksa adanya keluhan seperti nyeri, perdarahan,
frekuensi nadi turun, perubahan irama nadi atau
diaforesis
20.Bersihkan anus dengan menyiramkan air dan usap
dengan kapas dari arah depan ke belakang
21.Keringkan dengan tisu
22.Singkirkan pispot dan buang feses
23.Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
24.Lepaskan sarung tangan
EVAKUASI FESES SECARA MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

PROSEDUR 25.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


26.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan
(konsistensi, warna, bau, nyeri, lendir, darah,
perubahan frekuensi, irama dan kekuatan nadi serta
tanda kelelahan) dan respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. IBS
FASILITASI BERKEMIH TERATUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Memfasilitasi pola pengeluaran urine yang teratur.
1. Gangguan eliminasi urine
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN 2. Inkontinensia urine
3. Kesiapan peningkatan eliminasi urine
LUARAN 1. Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN
2. Kontinensia urine membaik
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan fasilitasi berkemih
teratur
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
PROSEDUR 4. Siapkan area toilet yang aman
5. Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan
mudah dijangkau, seperti kursi komod, pispot, urinal
sesuai kebutuhan
6. Identifikasi penyebab gangguan berkemih, seperti
kognitif, kehilangan ekstremitas atau fungsi
ekstremitas atau kehilangan penglihatan
7. Periksa pola dan kemampuan berkemih
FASILITASI BERKEMIH TERATUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

3 2/2

PROSEDUR 8. Jelaskan pentingnya berkemih secara teratur


9. Informasikan arah menuju kamar mandi/toilet
10.Anjurkan asupan cairan adekuat untuk mendukung
output urine optimal
11.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
IRIGASI KANDUNG KEMIH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk
mencegah bekuan darah, memberikan obat dan
mengeluarkan benda asing dari kandung kemih.
DIAGNOSIS 1. Gangguan eliminasi urine
KEPERAWATAN
2. Retensi urine
LUARAN Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN

TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan irigasi kandung kemih.


KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Larutan irigasi steril, sesuaikan suhu dalam
PROSEDUR kantung dengan suhu ruangan
b. Selang irigasi dengan klem (dengan atau tanpa
konektor)
c. Sarung tangan bersih
d. Tiang infus
e. Alcohol swab
f. Wadah metrik
g. Konektor Y
h. Selimut mandi
IRIGASI KANDUNG KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

3 2/2

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


5. Pasang sarung tangan
6. Periksa abdomen bawah untuk tanda distensi
kandung kemih
7. Hubungkan ujung selang irigasi ke dalam kantung
larutan irigasi dengan menggunakan teknik aseptik
8. Tutup klem selang drainase dan buka klem selang

PROSEDUR irigasi
9. Alirkan cairan sebanyak yang diprogramkan ke
dalam kandung kemih
10.Tutup klem selang irigasi dan buka klem selang
drainase
11.Hitung kecepatan tetesan dan atur klem pada selang
irigasi secara tepat, jika irigasi kontinu
12.Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
13.Lepaskan sarung tangan
14.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
IRIGASI KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengeluarkan isi kolon (feses) secara terjadwal dengan
memasukkan sejumlah air dengan suhu sama dengan
tubuh/hangat.

DIAGNOSIS 1. Gangguan eliminasi fekal


KEPERAWATAN
2. Risiko infeksi
LUARAN 1. Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN
2. Tingkat infeksi menurun
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan irigasi kolostomi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
PROSEDUR a. Sarung tangan
b. Pengalas
c. Tiang infus
d. Air hangat
e. Kateter
f. Cone-tip
g. Jeli
h. Sabun
IRIGASI KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


5. Pasang sarung tangan bersih
6. Letakkan pengalas di bawah kolostomi
7. Isi kantung irigasi dengan air yang tersedia (air
hangat atau air khusus untuk irigasi)
8. Gantung kantung irigasi pada tiang infus
9. Alirkan air ke dalam selang dan hindari adanya
udara dalam selang
10.Lepaskan kantung stoma lalu pasang plastik irigasi
dan masukkan ujung selang ke stoma
11.Letakkan plastik irigasi ke dalam kloset atau kantung
pembuangan
12.Hubungkan cone-tip kateter dengan kateter dan beri
PROSEDUR jeli
13.Masukkan cone-tip ke dalam stoma dan tangan tetap
memegang cone-tip
14.Alirkan air dengan aliran yang cukup (10-15 menit)
15.Lambatkan aliran jika terdapat tanda-tanda kram
abdomen
16.Klem kateter dan tutup stoma 15-20 menit
17.Biarkan sampai semua feses keluar setelah 40-60
menit
18.Bersihkan area stoma dengan sabun dan air
19.Pasang kembali kantung stoma
20.Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
21.Lepaskan sarung tangan
22.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respons pasien
IRIGASI KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Rawat Inap
3. ICU
4. Rawat Jalan
IRIGASI UROSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk

PENGERTIAN mencegah bekuan darah, pemberian obat hematuria dan


mengeluarkan benda asing dari kandung kemih.

DIAGNOSIS 1. Gangguan eliminasi urine


KEPERAWATAN
2. Risiko infeksi
LUARAN 1. Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN
2. Tingkat infeksi menurun
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
tindakan keperawatan irigasi urostomi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon
Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar
Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Alat steril
1) Sarung tangan steril
2) Pinset anatomis dan sirurgis
3) Kom 1 buah
4) Kasa
5) Spuit 10 cc
b. Alat tidak steril
1) Sarung tangan bersih
2) Kantong urostomi
IRIGASI UROSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

PROSEDUR 3) Cairan antiseptik


4) Cairan NaCl 0,9%
5) Urine bag
6) Plester
7) Gunting
8) Waskom
9) Pengalas
10) Bengkok
11) Plastik kuning/infeksius
12) Tempat sampah
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang pengalas
6. Dekatkan bengkok dan waskom ke pasien
7. Isi kom dengan NaCl 0,9%
8. Pasang sarung tangan steril
9. Bersihkan kulit sekitar stoma dengan cairan
antiseptik
10.Lakukan spoeling urostomi/nefrostomi dengan cairan
NaCl 0,9%
11.Aspirasi perlahan urostomi/nefrostomi
12.Periksa kepatenan aliran dan produksi
urostomi/nefrostomi
13.Bersihkan kembali stoma urostomi/nefrostomi
dengan cairan antiseptik dan cairan NaCl 0,9%
14.Sambungkan selang pigtail dengan urine bag
15.Tutup urostomi/nefrostomi dengan kasa steril
16.Lakukan fiksasi dengan plester
17.Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
18.Lepaskan sarung tangan
19.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
IRIGASI UROSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

PROSEDUR respons pasien.


UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. ICU
MASASE (PIJAT) ABDOMEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Melakukan pemijatan pada abdomen untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan sistem pencernaan
serta meningkatkan kenyamanan.
1. Gangguan eliminasi fekal
DIAGNOSIS 2. Konstipasi
KEPERAWATAN
3. Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
4. Gangguan rasa nyaman
1. Eliminasi fekal membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 2. Perfusi gastrointestinal meningkat
3. Status kenyamanan meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan masase (pijat)


abdomen.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
PROSEDUR
a. Minyak kelapa atau minyak jaitun
b. Handuk
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Periksa adanya luka, nyeri atau kondisi lainnya
MASASE (PIJAT) ABDOMEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

sebelum melakukan pemijatan


7. Letakkan handuk di dada dan di bawah area
abdomen
8. Tuangkan minyak ke telapak tangan dan oleskan ke
area abdomen
9. Pijat area abdomen dengan gerakan memutar searah
PROSEDUR jarum jam
10.Pijat area abdomen dengan gerakan membentuk garis
dari bagian bawah dada menuju pubis, dari kiri ke
kanan dengan jarak 3 cm
11.Lakukan pemijatan selama 10-15 menit
12.Rapikan pasien dan berikan posisi nyaman
13.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respons pasien.
1. IGD
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. ICU
4. IBS
PEMANTAUAN BISING USUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
Melakukan pengamatan secara berkala terhadap
PENGERTIAN gerakan peristaltik usus dengan menggunakan
stetoskop.
1. Gangguan eliminasi fekal
2. Konstipasi
DIAGNOSIS 3. Diare
KEPERAWATAN
4. Disfungsi motilitas gastrointestinal
5. Risiko Disfungsi motilitas gastrointestinal
6. Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
1. Eliminasi fekal membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 2. Motilitas gastrointestinal membaik
3. Perfusi gastrointestinal meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan pemantauan bising


usus.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)

PROSEDUR 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Stetoskop
b. Jam atau pengukur waktu
PEMANTAUAN BISING USUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan tidak berbicara selama pemeriksaan
7. Letakkan sisi diafragma stetoskop dengan penekanan
yang ringan mulai pada kuadran kiri bawah
8. Dengarkan bising usus dan perhatikan frekuensi dan
karakternya
9. Lanjutkan pemeriksaan pada kuadran abdomen
lainnya
10.Rapikan pasien dan alat yang digunakan
11.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12.Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
13.Dokumentasikan frekuensi bising usus dan karakter
bising usus (terdengar/tidak terdengar, normal/
hiperaktif/hipoaktif).
1. IGD
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. ICU
4. IBS
PEMANTAUAN DISTENSI KANDUNG KEMIH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi
peningkatan tekanan pada perabaan kandung kemih.
1. Gangguan eliminasi urine
2. Inkontinensia urine
DIAGNOSIS 3. Retensi urine
KEPERAWATAN
4. Gangguan rasa nyaman
5. Nyeri akut
6. Risiko infeksi
1. Eliminasi urine membaik
2. Kontinensia urine membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 3. Status kenyamanan meningkat
4. Tingkat nyeri menurun
5. Tingkat infeksi menurun
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan pemantauan distensi


kandung kemih
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)

PROSEDUR 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan, jika perlu
b. Selimut
PEMANTAUAN DISTENSI KANDUNG KEMIH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan pasien rileks
7. Buka pakaian pada area simpisis pubis dan tutup
area bawah dengan selimut
8. Lakukan palpasi pada area simpisis pubis dan
rasakan adanya distensi kandung kemih
PROSEDUR 9. Periksa adanya nyeri tekan
10. Lakukan perkusi untuk mengecek keredupan dan
menentukan ketinggian kandung kemih di atas
simpisis pubis, jika perlu
11.Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
12.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13.Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
14.Dokumentasikan hasil pemantauan (teraba distensi/
tidak, redup/tidak, nyeri tekan/tidak, ketinggian
kandung kemih dari simpisis).
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. IBS
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN LAKI-LAKI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
Memasukkan selang kateter urine ke dalam kandung
PENGERTIAN
kemih melalui uretra pada pasien laki-laki.
1. Gangguan eliminasi urine
2. Inkontinensia urine
DIAGNOSIS 3. Retensi urine
KEPERAWATAN
4. Gangguan rasa nyaman
5. Nyeri akut
6. Risiko infeksi
1. Eliminasi urine membaik
2. Kontinensia urine membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 3. Status kenyamanan meningkat
4. Tingkat nyeri menurun
5. Tingkat infeksi menurun
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan pemasangan kateter


urine pasien laki-laki.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)

PROSEDUR 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN LAKI-LAKI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

PROSEDUR c. Urine bag dan penggantungnya


d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCl atau sesuai
anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptik
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptik
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi telentang dengan kaki abduksi
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10.Bersihkan area genitalia dengan kapas/kasa dan
cairan antiseptik
11.Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung
tangan bersih
12.Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan
tempatkan di alas steril dengan tetap
mempertahankan teknik aseptik
13.Pasang sarung tangan steril
14.Sambungkan kateter dengan urine bag
15.Pegang penis tegak lurus dengan tangan nondominan
dan masukkan 10 ml jeli ke dalam meatus uretra
dengan tangan dominan
16.Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN LAKI-LAKI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

PROSEDUR menit
17.Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara
perlahan dengan tangan dominan sampai pangkal
kateter sambil menganjurkan tarik napas dalam
18.Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan
aquades/NaCl untuk mengembangkan balon kateter
19.Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan
untuk memastikan kateter terfiksasi dengan baik
dalam kandung kemih
20.Lepaskan sarung tangan steril
21.Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area
abdomen bawah dengan penis mengarah ke dada
22.Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah
dari pasien
23.Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine
segera dari urine bag, jika perlu
24.Lepaskan sarung tangan bersih
25.Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
26.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
27.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna
urine, jumlah urine yang keluar, jumlah
aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. IBS
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN PEREMPUAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Memasukkan selang kateter urine ke dalam kandung
kemih melalui uretra pada pasien perempuan.
1. Gangguan eliminasi urine
2. Inkontinensia urine
DIAGNOSIS 3. Retensi urine
KEPERAWATAN
4. Gangguan rasa nyaman
5. Nyeri akut
6. Risiko infeksi
1. Eliminasi urine membaik
2. Kontinensia urine membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 3. Status kenyamanan meningkat
4. Tingkat nyeri menurun
5. Tingkat infeksi menurun
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan pemasangan kateter


urine pasien perempuan.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)

PROSEDUR 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN PEREMPUAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

PROSEDUR c. Urine bag dan penggantungnya


d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCl atau sesuai
anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptik
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptik
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi dorsal recumbent (kedua lutut dilipat
diregangkan/dibuka
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10.Bersihkan area perineum dengan kapas/kasa dan
cairan antiseptik
11.Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung
tangan bersih
12.Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan
tempatkan di alas steril dengan tetap
mempertahankan teknik aseptik
13.Pasang sarung tangan steril
14.Sambungkan kateter dengan urine bag
15.Lumasi ujung kateter 2,5-5 cm dengan jeli
16.Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan
telunjuk tangan nondominan
PEMASANGAN KATETER URINE PASIEN PEREMPUAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

PROSEDUR 17.Masukkan kateter 5-7,5 cm ke dalam meatus uretra


secara perlahan sambil menganjurkan tarik napas
dalam
18. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine
bag
19.Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan
aquades/NaCl untuk mengembangkan balon kateter
20.Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan
untuk memastikan kateter terfiksasi dengan baik
dalam kandung kemih
21.Lepaskan sarung tangan steril
22.Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area
paha dalam
23.Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah
dari pasien
24.Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine
segera dari urine bag, jika perlu
25.Lepaskan sarung tangan bersih
26.Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
27.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
28.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna
urine, jumlah urine yang keluar, jumlah
aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien.
UNIT TERKAIT a. IGD
b. Rawat Inap
c. ICU
d. IBS
PEMBERIAN LATIHAN ELIMINASI FEKAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengajarkan kemampuan melatih usus untuk di
evakuasi pada interval tertentu.
DIAGNOSIS 1. Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN
2. Konstipasi
LUARAN 1. Kontinensia fekal membaik
KEPERAWATAN
2. Eliminasi fekal membaik
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
TUJUAN
tindakan keperawatan pemberian latihan eliminasi fekal.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan
b. Obat supositoria
PROSEDUR c. Jeli lidokain
d. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Periksa peristaltik usus secara teratur
7. Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air
besar
8. Berikan privasi, kenyamanan dan posisi yang
PEMBERIAN LATIHAN ELIMINASI FEKAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR meningkatkan proses defekasi


9. Gunakan enema rendah, jika perlu
10. Anjurkan dilatasi rektal manual, jika perlu
11. Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu sesuai
program
12. Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai
kebutuhan
13. Anjurkan olahraga sesuai toleransi
14. Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan
dan respon pasien
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. IBS
PEMBERIAN LATIHAN KANDUNG KEMIH (BLADDER
TRAINING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Pemberian latihan sebelum pelepasan kateter urine
untuk mengatasi instabilitas detrusor akibat
pemasangan kateter sehingga pola berkemih dapat
kembali normal.
DIAGNOSIS 1. Inkontinensia urine
KEPERAWATAN
2. Gangguan eliminasi urine
LUARAN 1. Kontinensia urine membaik
KEPERAWATAN
2. Eliminasi urine membaik
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan pemberian latihan kandung


kemih (Bladder training).
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
kepada keluarga jika memungkinkan
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
PROSEDUR
a. Klem atau pengikat
b. Sarung tangan bersih
c. Pengukur waktu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Lakukan klem atau pengikatan selang pada posisi
antara kateter dan urine bag
PEMBERIAN LATIHAN KANDUNG KEMIH (BLADDER
TRAINING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR 6. Pertahankan klem atau pengikatan selama 2 jam


atau sampai pasien merasa kandung kemih terasa
penuh dan ingin berkemih
7. Buka klem selama 5 menit, kemudian lakukan klem
atau pengikatan kembali
8. Teruskan proses membuka dan menutup klem atau
pengikatan selama 12 jam
9. Pasang sarung tangan bersih dan lepaskan kateter
urine
10.Rapikan pasien dan alat yang digunakan
11.Lepaskan sarung tangan
12.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. IBS
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA ANAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis
berupa supositoria yang dimasukkan melalui anal untuk
membuat efek lokal atau sistemik.
1. Konstipasi
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN 2. Risiko cedera
3. Nyeri akut
1. Eliminasi fekal membaik
LUARAN
KEPERAWATAN 2. Tingkat cedera menurun
3. Tingkat nyeri menurun
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
TUJUAN
tindakan keperawatan pemberian obat supositoria anal.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
PROSEDUR
b. Obat supositoria, sesuai indikasi
c. Jeli
d. Tisu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA ANAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR 7. Atur posisi Sims


8. Lepaskan obat dari wadahnya dan berikan jeli pada
ujungnya
9. Anjurkan napas dalam untuk merilekskan sfingter
anus
10.Regangkan bokong dengan tangan nondominan
11.Masukkan obat secara perlahan melalui anus,
melalui sfingter anal internal dan mengenai dinding
rektal
12.Tarik jari dan bersihkan area anal
13.Anjurkan mempertahankan posisi selama 5 menit
14.Rapikan pasien dan alat yang digunakan
15.Lepaskan sarung tangan
16.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. ICU
PENGAMBILAN SAMPEL URINE TENGAH
(MIDSTREAM)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengambil sampel urine pancaran atau porsi tengah
untuk pemeriksaan laboratorium.
1. Perfusi perifer tidak efektif
2. Risiko perfusi perifer tidak efektif
3. Hipovolemia
4. Risiko hipovolemia
DIAGNOSIS 5. Risiko ketidakseimbangan cairan
KEPERAWATAN
6. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
7. Risiko perfusi renal tidak efektif
8. Penurunan curah jantung
9. Risiko penurunan curah jantung
10. Risiko infeksi
1. Perfusi perifer meningkat
2. Keseimbangan cairan meningkat
LUARAN 3. Keseimbangan elektrolit meningkat
KEPERAWATAN
4. Perfusi renal meningkat
5. Curah jantung meningkat
6. Tingkat infeksi menurun
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan pengambilan sampel


urine tengah (midstream).
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
PROSEDUR
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
PENGAMBILAN SAMPEL URINE TENGAH
(MIDSTREAM)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Wadah sampel urine
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Anjurkan menginformasikan jika pasien akan
berkemih
7. Anjurkan aliran urine awal dibuang dan aliran
selanjutnya ditampung dalam wadah
8. Anjurkan penampungan urine selesai sebelum aliran
urine habis
9. Tutup rapat wadah urine untuk mencegah kebocoran
dan kontaminasi
10.Berikan label pada wadah sampel urine (nama
pasien, nomor rekam medis, tanggal dan waktu
pengambilan sampel)
11.Kirim sampel ke laboratorium
12.Lepaskan sarung tangan
13.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respon pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. ICU
PERAWATAN INKONTINENSIA FEKAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengidentifikasi dan merawat pasien yang mengalami
perubahan kebiasaan buang air besar yang ditandai
dengan pengeluaran feses secara involunter (tidak
disadari).
DIAGNOSIS 1. Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
LUARAN 1. Kontinensia fekal membaik
KEPERAWATAN
2. Integritas kulit dan jaringan meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan perawatan


inkontinensia fekal.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik
maupun psikologis (seperti gangguan saraf motorik
PROSEDUR
bawah, penurunan tonus otot, gangguan sfingter
rektum, diare kronis, gangguan kognitif, stres
berlebihan)
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Air dan sabun
PERAWATAN INKONTINENSIA FEKAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

PROSEDUR c. Pakaian ganti, jika perlu


d. Linen (seprei, stik laken), jika perlu
e. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan
7. Jaga privasi pasien
8. Lepaskan pakaian bawah pasien
9. Bersihkan area perineum dengan kapas antiseptik
10.Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan
karakteristik feses
11.Pasang popok, jika perlu
12.Ganti linen dan pakaian, jika perlu
13.Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
14.Jadwalkan BAB secara teratur
15.Lepaskan sarung tangan
16.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. HD
PERAWATAN INKONTINENSIA URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengidentifikasi dan merawat pasien yang mengalami
perubahan kebiasaan buang air kecil yang ditandai
dengan pengeluaran urine secara involunter (tidak
disadari).
DIAGNOSIS 1. Inkontinensia urine
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
LUARAN 1. Kontinensia urine membaik
KEPERAWATAN
2. Integritas kulit dan jaringan meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan perawatan


inkontinensia urine.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Identifikasi penyebab inkontinensia urine (seperti
disfungsi neurologis, gangguan medulla spinalis,
PROSEDUR
gangguan refleks detrusor, obat-obatan, usia, riwayat
operasi, gangguan fungsi kognitif)
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Kapas antiseptik (seperti klorheksidin 2%)
c. Air dan sabun
PERAWATAN INKONTINENSIA URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

d. Pakaian ganti, jika perlu


e. Linen (seprei, stik laken), jika perlu
f. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan
7. Jaga privasi pasien
8. Bebaskan area genital dari pakaian
9. Bersihkan area perineum dengan sabun dan air
setelah BAK
10.Identifikasi perubahan frekuensi BAK dan
karakteristik urine
11. Pasang popok, jika perlu
12.Ganti linen dan pakaian, jika perlu
13.Rapikan pasien dan alat yang digunakan
PROSEDUR
14.Lepaskan sarung tangan
15.Jadwalkan BAK secara teratur
16.Jadwalkan konsumsi obat diuretik dan hindarkan
pemberian di malam hari
17.Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
sebelum tidur
18. Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
19.Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh
dan coklat
20.Ajarkan memantau cairan masuk dan cairan keluar
21.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
22.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
PERAWATAN INKONTINENSIA URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Rawat Inap
3. ICU
4. HD
PERAWATAN KATETER URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Memfasilitasi pencegahan invasi mikroorganisme
patogen dan komplikasi lainnya akibat pemasangan
kateter urine.
DIAGNOSIS 1. Risiko infeksi
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
LUARAN 1. Tingkat infeksi menurun
KEPERAWATAN
2. Integritas kulit dan jaringan meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah

TUJUAN tindakan keperawatan melakukan perawatan kateter


urine.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih

PROSEDUR b. Kapas antiseptik (seperti klorheksidin 2%)


c. Bengkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Bebaskan area genital dari pakaian
8. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
PERAWATAN KATETER URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/2

9. Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urine


10.Monitor kebocoran kateter, selang dan kantung urine
11.Pastikan selang kateter dan kantung urine tidak
tertekuk atau terbebas dari lipatan
12.Pastikan kantung urine diletakkan di bawah kantung
kemih dan tidak di lantai
13.Lakukan perawatan perineal minimal 1 kali sehari
PROSEDUR
14.Kosongkan kantung urine jika telah terisi
setengahnya
15.Ganti kateter dan kantung urine secara rutin sesuai
protokol atau sesuai indikasi
16.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17.Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan
respons pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. ICU
5. IBS
6. HD
PERAWATAN STOMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
(SOP)

drg. Rikky Bagus Pratama Putra,


M.H.Kes.
PENGERTIAN Mengidentifikasi dan merawat pasien yang memiliki
stoma dengan membersihkan stoma dan kulit sekitar
stoma, serta mengganti kantung stoma secara berkala.
DIAGNOSIS 1. Risiko infeksi
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
LUARAN 1. Tingkat infeksi menurun
KEPERAWATAN
2. Integritas kulit dan jaringan meningkat
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
TUJUAN
tindakan keperawatan melakukan perawatan stoma.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon

KEBIJAKAN Nomor : 452/SK/A/XI/2018 Tentang Penetapan Standar


Prosedur Operasional Bidang Keperawatan
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Kantong kolostomi
PROSEDUR
c. Kasa/kapas/tisu
d. Cairan fisiologis
e. Plastik hitam
f. Pinset sirurgis
g. Pinset anatomis
h. Kom steril
i. Stomahaesive pasta, jika perlu
PERAWATAN STOMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 2/3

j. Stomahaesive powder, jika perlu


k. Gunting
l. Pengalas
m.Bengkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Pasang pengalas dan gulung di bawah lokasi stoma
8. Letakkan bengkok yang telah dilapisi plastik di atas
pengalas
9. Buka klip kantung kolostomi di atas plastik hitam
dengan hati-hati
10.Buka kantong stoma, buang fese/urine dan
masukkan ke kantong plastik
11.Angkat base plate perlahan-lahan menggunakan

PROSEDUR cairan fisiologis (dimulai dari bagian yang jauh dari


jahitan luka terlebih dahulu) dan masukkan ke
dalam kantong plastik hitam
12.Ganti sarung tangan
13.Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma
menggunakan kapas/kasa dan cairan fisiologis
dengan diameter 10-15 cm
14. Bersihkan jahitan di sekeliling stoma menggunakan
lidi kapas yang diberi cairan fisiologis
15.Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa kering
16.Tutup lubang stoma menggunakan kasa lembab dan
siapkan pola pada base plate baru yang akan
dipasang menggunakan stoma guide
17.Gunting base plate sesuai pola dan rapikan tepian
guntingan base plate dengan jari
18.Buka kertas pengalas dan berikan pasta di sekeliling
PERAWATAN STOMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 3/3

Pinggiran lubang pola tersebut, kemudian dirapikan


menggunakan jari telunjuk yang telah dicelupkan
dalam cairan fisiologis
19.Pasang base plate pada kulit sekitar stoma dimulai
dari posisi stoma bagian bawah
20.Tekan dengan hati-hati sekeliling base plate
menggunakan jari-jari tangan
PROSEDUR
21.Pasang kantung stoma sambil mengangkat kasa yang
berada di atas lubang stoma
22.Pasangkan klipnya di bagian bawah kantung stoma
sekitar 2 cm
23.Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
24.Lepaskan sarung tangan
25.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
26.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien
1. IGD
2. Rawat Inap
3. ICU
UNIT TERKAIT
4. IBS
5. HD
6. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai