Permen PANRB No. 14 Tahun 2022-JF Pengawas Perikanan
Permen PANRB No. 14 Tahun 2022-JF Pengawas Perikanan
MENTERI
jdih.menpan.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian PNS, dan pembinaan
manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
5. Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
jdih.menpan.go.id
-4-
jdih.menpan.go.id
-5-
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Tanggung Jawab
Pasal 2
(1) Pengawas Perikanan berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang Pengawasan Perikanan pada
Instansi Pembina dan Instansi Daerah.
(2) Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat
pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau
pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan.
(3) Kedudukan Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan
analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan
jdih.menpan.go.id
-7-
Pasal 3
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan merupakan jabatan
karier PNS.
Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
Pasal 4
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan termasuk dalam
klasifikasi/rumpun ilmu hayat.
BAB III
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan merupakan
Jabatan Fungsional kategori keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Pengawas Perikanan Ahli Pertama;
b. Pengawas Perikanan Ahli Muda;
c. Pengawas Perikanan Ahli Madya; dan
d. Pengawas Perikanan Ahli Utama.
(3) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
jdih.menpan.go.id
-8-
BAB IV
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA
Bagian Kesatu
Tugas Jabatan
Pasal 6
Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan yaitu
melaksanakan kegiatan Pengawasan Perikanan.
Bagian Kedua
Unsur dan Subunsur Kegiatan
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan yang dapat dinilai Angka Kreditnya yaitu
Kegiatan Pengawasan Perikanan.
(2) Subunsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. perencanaan Pengawasan Perikanan;
b. fasilitasi sarana dan prasarana Pengawasan
Perikanan;
c. pemantauan kapal perikanan;
d. pengoperasian armada Pengawasan Perikanan;
e. pengawasan kepatuhan pelaku usaha di bidang
perikanan;
f. pengenaan sanksi adminstratif dan penanganan
barang hasil Pengawasan Perikanan;
g. penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana
Perikanan; dan
h. evaluasi dan pelaporan Pengawasan Perikanan.
jdih.menpan.go.id
-9-
Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan sesuai dengan Jenjang Jabatan
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
sesuai dengan jenjang jabatannya, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
a. Pengawas Perikanan Ahli Pertama, meliputi:
1. melakukan identifikasi bahan penyusunan
rencana kerja Pengawasan Perikanan tahunan;
2. melakukan identifikasi bahan penyusunan detail
pelaksanaan rencana kerja Pengawasan
Perikanan;
3. melakukan identifikasi data penyusunan rencana
operasi armada Pengawasan Perikanan;
4. melakukan identifikasi kebutuhan materi
penyusunan kriteria teknis sarana dan prasarana
pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan;
5. menyusun rekomendasi persetujuan pendaftaran
kapal pengawas perikanan;
6. melakukan pemantauan pergerakan kapal
perikanan berbendera Indonesia melalui sistem
pemantauan kapal perikanan;
7. melakukan identifikasi data penyedia dan/atau
verifikasi dokumen permohonan calon penyedia
sistem pemantauan kapal perikanan;
8. melakukan identifikasi perlengkapan, logistik,
perawatan, dan/atau kebutuhan kapal pengawas
perikanan atau awak kapal pengawas;
9. menyusun rekapitulasi data awak kapal pengawas
perikanan;
10. melakukan pengoperasian mesin bantu dan
pesawat bantu kapal pengawas perikanan;
11. melakukan pemantauan harian radio dan alat
komunikasi lainnya kapal pengawas perikanan;
jdih.menpan.go.id
- 10 -
jdih.menpan.go.id
- 11 -
jdih.menpan.go.id
- 12 -
jdih.menpan.go.id
- 13 -
jdih.menpan.go.id
- 15 -
jdih.menpan.go.id
- 16 -
jdih.menpan.go.id
- 18 -
Pasal 9
(1) Subunsur dari unsur kegiatan penyelesaian penanganan
perkara Tindak Pidana Perikanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2) huruf g dan uraian kegiatan
mengenai penanganan Tindak Pidana Perikanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya dapat
dilaksanakan oleh Pengawas Perikanan yang telah
dilantik sebagai penyidik pegawai negeri sipil sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) huruf c angka 6.
Bagian Keempat
Hasil Kerja
Pasal 10
Hasil Kerja Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan sesuai
dengan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) sebagai berikut:
a. Pengawas Perikanan Ahli Pertama, meliputi:
1. laporan identifikasi bahan penyusunan rencana kerja
Pengawasan Perikanan tahunan;
2. laporan identifikasi bahan penyusunan detail
pelaksanaan rencana kerja Pengawasan Perikanan;
3. laporan identifikasi data penyusunan rencana operasi
armada Pengawasan Perikanan;
jdih.menpan.go.id
- 20 -
jdih.menpan.go.id
- 22 -
jdih.menpan.go.id
- 23 -
jdih.menpan.go.id
- 24 -
jdih.menpan.go.id
- 26 -
jdih.menpan.go.id
- 27 -
jdih.menpan.go.id
- 28 -
Pasal 11
jdih.menpan.go.id
- 29 -
Pasal 12
(1) Penilaian Angka Kredit atas hasil penugasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ditetapkan sebagai berikut:
a. Pengawas Perikanan yang melaksanakan tugas
Pengawasan Perikanan yang berada 1 (satu) tingkat di
atas jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
Angka Kredit setiap butir kegiatan; dan
b. Pengawas Perikanan yang melaksanakan tugas
Pengawasan Perikanan yang berada 1 (satu) tingkat di
bawah jenjang jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari Angka
Kredit setiap butir kegiatan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan dilakukan oleh pejabat yang memiliki kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
jdih.menpan.go.id
- 30 -
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan melalui pengangkatan pertama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 huruf a harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
di bidang ilmu/sains perikanan, akuakultur,
manajemen atau pengelolaan sumber daya perairan,
perikanan tangkap, sosial ekonomi perikanan,
sumber daya akuatik, teknologi hasil perairan,
teknologi hasil perikanan, teknologi penangkapan
ikan, permesinan perikanan, atau ilmu kelautan; dan
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir bagi PNS.
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan pengangkatan untuk mengisi formasi
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dari calon PNS.
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah
diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun wajib
diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
(4) Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat wajib
mengikuti dan lulus pelatihan fungsional di bidang
Pengawasan Perikanan.
jdih.menpan.go.id
- 31 -
Bagian Ketiga
Pengangkatan Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 16
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan melalui perpindahan dari jabatan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah:
1. bagi Pengawas Perikanan Ahli Pertama dan
Pengawas Perikanan Ahli Muda yaitu sarjana
atau diploma empat di bidang ilmu/sains
perikanan, akuakultur, manajemen atau
pengelolaan sumber daya perairan, perikanan
tangkap, sosial ekonomi perikanan, sumber daya
akuatik, teknologi hasil perairan, teknologi hasil
perikanan, teknologi penangkapan ikan,
permesinan perikanan, ilmu kelautan, ilmu
lingkungan, ilmu hukum, atau pendidikan lain
yang relevan dengan tugas jabatan yang
ditetapkan oleh Instansi Pembina;
2. bagi Pengawas Perikanan Ahli Madya yaitu
magister di bidang ilmu/sains perikanan,
akuakultur, manajemen atau pengelolaan
sumber daya perairan, perikanan tangkap, sosial
jdih.menpan.go.id
- 32 -
jdih.menpan.go.id
- 34 -
Bagian Keempat
Promosi
Pasal 17
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf
c ditetapkan berdasarkan kriteria:
a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan
kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga
pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
c. memenuhi Standar Kompetensi jenjang Jabatan
Fungsional Pengawas Perikanan yang akan diduduki.
Pasal 18
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dilaksanakan untuk:
a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan; atau
b. PNS yang akan naik jenjang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan 1 (satu) tingkat lebih tinggi.
jdih.menpan.go.id
- 35 -
BAB VI
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
Pasal 19
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Pengawas Perikanan
wajib dilantik dan diambil sumpah/janji menurut agama
atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Tata cara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
jdih.menpan.go.id
- 36 -
BAB VII
PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
(1) Penilaian kinerja Pengawas Perikanan bertujuan untuk
menjamin objektivitas pembinaan yang didasarkan pada
sistem prestasi dan sistem karier.
(2) Penilaian kinerja Pengawas Perikanan dilakukan
berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu
dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan
target, capaian, hasil dan manfaat yang dicapai, serta
perilaku PNS.
(3) Penilaian kinerja Pengawas Perikanan dilakukan secara
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 21
Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
meliputi:
a. SKP; dan
b. perilaku kerja.
Bagian Kedua
SKP
Paragraf 1
Umum
jdih.menpan.go.id
- 37 -
Pasal 22
(1) Pengawas Perikanan wajib menyusun SKP setiap awal
tahun.
(2) SKP merupakan target kinerja Pengawas Perikanan
berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan.
(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari
uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari
penetapan kinerja unit kerja.
Pasal 23
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
ayat (2) terdiri atas kinerja utama berupa target Angka
Kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas
tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diuraikan dalam bentuk kegiatan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 24
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh atasan
langsung.
(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Pengawas Perikanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.
Paragraf 2
jdih.menpan.go.id
- 38 -
Pasal 25
(1) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
23 ayat (2) bagi Pengawas Perikanan setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Pengawas
Perikanan Ahli Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Pengawas Perikanan Ahli
Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Pengawas
Perikanan Ahli Madya; dan
d. 50 (lima puluh) untuk Pengawas Perikanan Ahli
Utama.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d tidak berlaku bagi Pengawas Perikanan Ahli
Utama yang memiliki pangkat paling tinggi dalam jenjang
jabatan yang didudukinya.
(3) Selain target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Pengawas Perikanan wajib
memperoleh Hasil Kerja Minimal untuk setiap periode.
(4) Ketentuan mengenai perhitungan target Angka Kredit dan
Hasil Kerja Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
Paragraf 3
Angka Kredit Pemeliharaan
Pasal 26
(1) Pengawas Perikanan yang telah memenuhi syarat untuk
kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi
belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan yang akan
diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target Angka
Kredit paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Pengawas Perikanan Ahli
Pertama;
jdih.menpan.go.id
- 39 -
Bagian Ketiga
Perilaku Kerja
Pasal 27
Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b
ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan
Fungsional Pengawas Perikanan dan dinilai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PENILAIAN DAN PAK
Bagian Kesatu
Penilaian dan PAK
Pasal 28
(1) Capaian SKP Pengawas Perikanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) disampaikan kepada
Tim Penilai untuk dilakukan penilaian sebagai capaian
Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit Pengawas Perikanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling tinggi 150%
(seratus lima puluh persen) dari target Angka Kredit
minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal
26.
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan/atau
jabatan, capaian Angka Kredit Pengawas Perikanan
jdih.menpan.go.id
- 40 -
Pasal 29
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,
Pengawas Perikanan mendokumentasikan Hasil Kerja
yang diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap
tahunnya.
(2) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan penilaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat
meminta laporan pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik
Hasil Kerja Pengawas Perikanan.
(3) Hasil penilaian dan PAK Pengawas Perikanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat
(3) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penilaian kinerja Pengawas Perikanan.
Bagian Kedua
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
Pasal 30
Usul PAK Pengawas Perikanan diajukan oleh:
a. pejabat pimpinan tinggi pratama pada Instansi Pembina
kepada pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada
Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi Pengawas
Perikanan Ahli Utama dan Pengawas Perikanan Ahli
Madya di lingkungan unit kerja pusat pada Instansi
Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
kelautan dan perikanan pada Instansi Daerah kepada
jdih.menpan.go.id
- 41 -
Pasal 31
Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit,
yaitu:
a. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
kesekretariatan atau pejabat pimpinan tinggi madya yang
membidangi pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan pada Instansi Pembina untuk Angka Kredit
bagi Pengawas Perikanan Ahli Utama dan Pengawas
Perikanan Ahli Madya di lingkungan Instansi Pembina;
b. pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada
Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi Pengawas
Perikanan Ahli Madya di lingkungan Instansi Daerah;
c. pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
kesekretariatan pada unit pimpinan tinggi madya yang
membidangi pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan pada Instansi Pembina untuk Angka Kredit
bagi Pengawas Perikanan Ahli Muda dan Pengawas
Perikanan Ahli Pertama di lingkungan Instansi Pembina;
dan
d. paling rendah pejabat pimpinan tinggi pratama yang
membidangi kesekretariatan pada Instansi Daerah untuk
Angka Kredit bagi Pengawas Perikanan Ahli Muda dan
Pengawas Perikanan Ahli Pertama di lingkungan Instansi
Daerah.
Bagian Keempat
Tim Penilai
jdih.menpan.go.id
- 43 -
Pasal 32
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki
tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
dilakukan oleh pejabat penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan
nilai capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat
dan/atau jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat
yang Berwenang dalam pengembangan PNS,
pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan
dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Pengawas
Perikanan dalam pelatihan.
(3) Tim Penilai Angka Kredit Pengawas Perikanan terdiri atas:
a. Tim Penilai pusat:
1. untuk Angka Kredit bagi Pengawas Perikanan Ahli
Utama dan Pengawas Perikanan Ahli Madya di
lingkungan Instansi Pembina; dan
2. untuk Angka Kredit bagi Pengawas Perikanan Ahli
Madya di lingkungan Instansi Daerah;
b. Tim Penilai unit kerja untuk Angka Kredit bagi
Pengawas Perikanan Ahli Pertama dan Pengawas
Perikanan Ahli Muda, di lingkungan Instansi Pembina;
c. Tim Penilai provinsi untuk Angka Kredit bagi Pengawas
Perikanan Ahli Pertama dan Pengawas Perikanan Ahli
Muda di lingkungan Instansi Daerah provinsi; dan
d. Tim Penilai kabupaten/kota untuk Angka Kredit bagi
Pengawas Perikanan Ahli Pertama dan Pengawas
jdih.menpan.go.id
- 44 -
Pasal 33
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 terdiri
atas pejabat yang berasal dari unsur
teknis yang membidangi Pengawasan Perikanan, unsur
kepegawaian, dan Pengawas Perikanan.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. seorang ketua merangkap anggota;
b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
(3) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus berjumlah ganjil.
(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling
rendah pejabat pimpinan tinggi pratama atau Pengawas
Perikanan Ahli Madya.
(5) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
berasal dari unsur kepegawaian atau dari unsur yang
mengelola Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
paling sedikit 2 (dua) orang Pengawas Perikanan.
(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:
a. menduduki pangkat dan/atau jabatan paling rendah
sama dengan pangkat dan/atau jabatan Pengawas
Perikanan yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai
Angka Kredit Pengawas Perikanan; dan
c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Pengawas
Perikanan.
(8) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari
Pengawas Perikanan, anggota Tim Penilai dapat diangkat
dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai
Hasil Kerja Pengawas Perikanan.
(9) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai
ditetapkan oleh:
jdih.menpan.go.id
- 45 -
Pasal 34
Ketentuan mengenai tata kerja Tim Penilai dan tata cara
penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan
dan perikanan.
BAB IX
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 35
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila
capaian Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit
Kumulatif yang dipersyaratkan.
(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada
jdih.menpan.go.id
- 46 -
Pasal 36
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pengawas Perikanan
dapat melaksanakan kegiatan penunjang, meliputi:
a. pengajar/pelatih di bidang Pengawasan Perikanan;
b. keanggotaan dalam Tim Penilai/tim Uji Kompetensi;
c. perolehan penghargaan/tanda jasa;
d. perolehan gelar/ijazah lain; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang mendukung
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan.
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan Angka Kredit sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini dengan kumulatif Angka Kredit
paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Angka Kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.
(3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat.
jdih.menpan.go.id
- 47 -
Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan
Pasal 37
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan 1 (satu) tingkat lebih tinggi wajib memenuhi
Angka Kredit yang ditetapkan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat
dalam satu jenjang yang sedang diduduki tercantum
dalam Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(3) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan lowongan
kebutuhan jabatan.
(4) Pengawas Perikanan Ahli Muda yang akan naik jenjang
jabatan menjadi Pengawas Perikanan Ahli Madya harus
memenuhi kualifikasi pendidikan paling rendah magister
di bidang yang sesuai dengan tugas jabatan yang
ditentukan oleh Instansi Pembina.
(5) Pengawas Perikanan Ahli Madya yang akan naik jenjang
menjadi Pengawas Perikanan Ahli Utama harus memiliki:
a. ijazah magister di bidang yang sesuai dengan tugas
jabatan yang ditentukan oleh Instansi Pembina dan
paling sedikit memiliki 1 (satu) Karya Tulis/Karya
Ilmiah yang relevan dengan Pengawasan Perikanan
yang telah dipublikasikan secara internasional atau
memiliki 2 (dua) Karya Tulis/Karya Ilmiah yang telah
dipublikasikan secara nasional; atau
jdih.menpan.go.id
- 48 -
Pasal 38
(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1), Pengawas Perikanan
dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal yang
terkait dengan bidang tugas Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan;
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Pengawasan Perikanan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di
bidang Pengawasan Perikanan;
d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Pengawasan
Perikanan;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang
Pengawasan Perikanan; dan/atau
f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina
di bidang Pengawasan Perikanan.
(3) Pengawas Perikanan yang akan naik ke jenjang ahli
madya dan ahli utama harus melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan dengan Angka Kredit pengembangan profesi
yang disyaratkan sebagai berikut:
jdih.menpan.go.id
- 49 -
Pasal 39
(1) Pengawas Perikanan yang secara bersama-sama
membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Pengawasan
Perikanan, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh
persen) bagi penulis pembantu;
b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 50% (lima puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu;
c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 40% (empat puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) bagi penulis pembantu; dan
d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan
penulis utama dan penulis pembantu maka
pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang
sama untuk setiap penulis.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
Bagian Ketiga
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang
jdih.menpan.go.id
- 50 -
Pasal 40
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang
jabatan bagi Pengawas Perikanan dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 41
Dalam hal Pengawas Perikanan memiliki Angka Kredit melebihi
Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, kelebihan Angka Kredit tersebut dapat
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam
satu jenjang.
Pasal 42
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat dan/atau jabatan setingkat lebih tinggi
tidak tercapai, Pengawas Perikanan tidak diberikan kenaikan
pangkat dan/atau jabatan.
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS PERIKANAN
Pasal 43
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dihitung berdasarkan beban kerja
yang ditentukan dari indikator, meliputi:
a. jumlah kapal perikanan;
b. jumlah usaha penangkapan ikan, usaha
pembudidayaan ikan, serta usaha pengolahan dan
distribusi hasil perikanan;
c. jumlah armada Pengawasan Perikanan; dan
d. jumlah pengenaan sanksi adminstratif dan
penanganan Tindak Pidana Perikanan.
(2) Ketentuan mengenai pedoman penghitungan kebutuhan
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan menteri
jdih.menpan.go.id
- 51 -
Pasal 44
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
dilakukan setelah pedoman penghitungan kebutuhan Jabatan
Fungsional Pengawas Perikanan diatur dengan peraturan
menteri yang menyelenggaran urusan pemerintahan di bidang
kelautan dan perikanan.
BAB XI
KOMPETENSI
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
Pasal 45
(1) Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan harus
memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang
jabatan.
(2) Kompetensi Pengawas Perikanan meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Rincian Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun
oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 46
jdih.menpan.go.id
- 52 -
BAB XII
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 47
(1) Pengawas Perikanan diberhentikan dari jabatannya
apabila:
a. mengundurkan diri dari jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
jdih.menpan.go.id
- 53 -
Pasal 48
Pengawas Perikanan yang diberhentikan karena ditugaskan
luar Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) huruf e, dapat disesuaikan
pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya
paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat kembali pada
jenjang terakhir yang didudukinya, setelah mengikuti dan
lulus Uji Kompetensi apabila tersedia kebutuhan.
Pasal 49
jdih.menpan.go.id
- 54 -
BAB XIII
PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN
DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN
Pasal 50
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Pengawas Perikanan dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pasal 51
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, Pengawas Perikanan dilarang rangkap jabatan
dengan jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator,
jabatan pengawas, atau jabatan pelaksana.
BAB XIV
TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 52
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Pengawas Perikanan yang bertanggung jawab
untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
(2) Instansi Pembina mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan;
b. menyusun Standar Kompetensi;
jdih.menpan.go.id
- 55 -
jdih.menpan.go.id
- 56 -
BAB XV
ORGANISASI PROFESI
Pasal 53
jdih.menpan.go.id
- 57 -
Pasal 54
Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan Himpunan
Pengawas Perikanan Indonesia bersifat koordinatif dan
fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi pembinaan
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
Pasal 55
Ketentuan mengenai hubungan kerja Instansi Pembina dengan
Himpunan Pengawas Perikanan Indonesia diatur dalam
peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
BAB XVI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 56
(1) Pengawas Perikanan yang bertugas di daerah
terdepan/terluar/terpencil, dapat diberikan tambahan
Angka Kredit 25% (dua puluh lima persen) dari Angka
Kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
jdih.menpan.go.id
- 58 -
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 57
Hasil Kerja tugas jabatan yang telah dilaksanakan sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini, tetap dinilai berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25
Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
Pasal 58
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan yang belum memperoleh ijazah magister pada
jenjang ahli madya tetap melaksanakan tugas jabatannya
sesuai dengan jenjang jabatan yang didudukinya
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
(2) Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan pendidikan sarjana atau diploma empat wajib
memiliki ijazah magister paling lama 5 (lima) tahun sejak
Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
(3) Dalam hal Pengawas Perikanan Ahli Madya yang belum
memperoleh ijazah magister pada waktu yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini maka
diberhentikan dari Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan.
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
jdih.menpan.go.id
- 59 -
Pasal 59
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua
peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2017
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1416),
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Menteri ini.
Pasal 60
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1416), wajib disesuaikan dengan ketentuan
Peraturan Menteri ini paling lama 2 (dua) tahun sejak
Peraturan Menteri ini diundangkan.
Pasal 61
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2017
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1416), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 62
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
jdih.menpan.go.id
- 60 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Mei 2022
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2022
ttd
YASONNA H.LAOLY
jdih.menpan.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN
5 Melakukan evaluasi dan/atau supervisi pelaksanaan sistem pemantauan kapal Dokumen evaluasi dan/atau supervisi pelaksanaan sistem 025 0,35 Ahli Madya
perikanan pemantauan kapal perikanan
6 Menyusun keterangan sebagai ahli pada proses penyidikan atau persidangan Dokumen keterangan sebagai ahli pada proses penyidikan atau 120 0,16 Ahli Madya
Tindak Pidana Perikanan persidangan Tindak Pidana Perikanan
7 Menyusun kajian operasional sistem pemantauan kapal perikanan Dokumen kajian operasional sistem pemantauan kapal perikanan 026 1,44 Ahli Utama
8 Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen permohonan Laporan hasil pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen 027 0,04 Ahli Muda
surat keterangan aktivasi transmiter/akses pemantauan sistem pemantauan permohonan surat keterangan aktivasi transmiter/akses pemantauan
kapal perikanan sistem pemantauan kapal perikanan
9 Evaluasi calon penyedia dan penyedia sistem pemantauan kapal perikanan
a Menyusun rekomendasi hasil evaluasi terhadap hasil analisis data sistem Dokumen rekomendasi hasil evaluasi terhadap hasil analisis data 028 0,42 Ahli Madya
pemantauan kapal perikanan sistem pemantauan kapal perikanan
b Melakukan analisis data dan/atau perangkat transmiter sistem pemantauan Dokumen analisis data dan/atau perangkat transmiter sistem 029 0,12 Ahli Muda
kapal perikanan pemantauan kapal perikanan
c Melakukan identifikasi data penyedia dan/atau verifikasi dokumen Laporan identifikasi data penyedia dan/atau verifikasi dokumen 030 0,09 Ahli Pertama
permohonan calon penyedia sistem pemantauan kapal perikanan permohonan calon penyedia sistem pemantauan kapal perikanan
D. Pengoperasian 1 Melakukan identifikasi perlengkapan, logistik, perawatan dan/atau kebutuhan Laporan identifikasi perlengkapan, logistik, perawatan dan/atau 031 0,06 Ahli Pertama
armada kapal pengawas perikanan atau awak kapal pengawas kebutuhan kapal pengawas perikanan atau awak kapal pengawas
Pengawasan 2 Menyusun rekapitulasi data awak kapal pengawas perikanan Dokumen rekapitulasi data awak kapal pengawas perikanan 032 0,13 Ahli Pertama
Perikanan 3 Melakukan analisis pengawakan kapal pengawas perikanan Dokumen analisis pengawakan kapal pengawas perikanan 033 0,25 Ahli Muda
4 Melakukan analisis standardisasi perlengkapan kapal pengawas perikanan atau Dokumen analisis standardisasi perlengkapan kapal pengawas 034 0,17 Ahli Madya
awak kapal pengawas perikanan perikanan atau awak kapal pengawas perikanan
5 Melakukan analisis kebutuhan logistik kapal pengawas perikanan atau awak Dokumen analisis kebutuhan logistik kapal pengawas perikanan atau 035 0,11 Ahli Muda
kapal pengawas perikanan awak kapal pengawas perikanan
6 Melakukan analisis strategi operasi armada Pengawasan Perikanan Dokumen analisis strategi operasi armada Pengawasan Perikanan 036 0,25 Ahli Utama
7 Melakukan analisis preventif, prediktif, dan/atau darurat pemeliharaan dan Dokumen analisis preventif, prediktif, dan/atau darurat pemeliharaan 037 0,49 Ahli Madya
perawatan kapal pengawas perikanan dan perawatan kapal pengawas perikanan
8 Melakukan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan armada Dokumen evaluasi pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan armada 038 0,24 Ahli Madya
Pengawasan Perikanan Pengawasan Perikanan
9 Melakukan evaluasi standardisasi logistik kapal pengawas perikanan atau awak Dokumen evaluasi standardisasi logistik kapal pengawas perikanan 039 0,36 Ahli Madya
kapal pengawas perikanan atau awak kapal pengawas perikanan
10 Melakukan evaluasi pengawakan kapal pengawas perikanan Dokumen evaluasi pengawakan kapal pengawas perikanan 040 0,46 Ahli Madya
11 Melakukan evaluasi hasil operasi dan/atau operasional armada Pengawasan Dokumen evaluasi hasil operasi dan/atau operasional armada 041 0,32 Ahli Madya
Perikanan Pengawasan Perikanan
12 Melakukan operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melaui Dokumen operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan 042 0,31 Ahli Muda
udara (airborne surveillance ) melaui udara (airborne surveillance )
13 Operasional Pengawasan Perikanan di atas kapal pengawas perikanan
a Pengawasan dan pengendalian operasional kapal pengawas perikanan
1) Melakukan pengawasan dan pengendalian operasional kapal pengawas Dokumen pengawasan dan pengendalian operasional kapal pengawas 043 1,91 Ahli Madya
perikanan kelas I perikanan kelas I
2) Melakukan pengawasan dan pengendalian operasional kapal pengawas Dokumen pengawasan dan pengendalian operasional kapal pengawas 044 0,42 Ahli Muda
perikanan kelas II, kelas III, dan/atau kelas IV perikanan kelas II, kelas III, dan/atau kelas IV
b Melakukan pengoperasian mesin induk kapal pengawas perikanan Dokumen pengoperasian mesin induk kapal pengawas perikanan 045 0,43 Ahli Muda
c Melakukan pengoperasian kapal pengawas perikanan Dokumen pengoperasian kapal pengawas perikanan 046 0,43 Ahli Muda
d Melakukan pengoperasian mesin bantu dan pesawat bantu kapal pengawas Dokumen pengoperasian mesin bantu dan pesawat bantu kapal 047 0,20 Ahli Pertama
perikanan pengawas perikanan
e Melakukan pemantauan harian radio dan alat komunikasi lainnya kapal Dokumen jurnal pemantauan harian radio dan alat komunikasi 048 0,20 Ahli Pertama
pengawas perikanan lainnya kapal pengawas perikanan
f Melakukan pemantauan penggunaan perlengkapan dek kapal pengawas Dokumen jurnal pemantauan penggunaan perlengkapan dek kapal 049 0,20 Ahli Pertama
perikanan pengawas perikanan
g Melakukan pemantauan penggunaan alat-alat navigasi dan sistem kemudi Dokumen jurnal pemantauan penggunaan alat navigasi dan sistem 050 0,20 Ahli Pertama
kapal pengawas perikanan kemudi kapal pengawas perikanan
14 Perawatan kapal pengawas perikanan
a Pengawasan dan pengendalian perawatan kapal pengawas perikanan
1) Melakukan pengawasan dan pengendalian perawatan kapal pengawas Dokumen pengawasan dan pengendalian perawatan kapal pengawas 051 0,62 Ahli Madya
perikanan kelas I perikanan kelas I
KODE ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KEGIATAN KREDIT KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pengawasan Pengawasan Perencanaan Penyusunan rencana
2) Melakukan kerja Pengawasan
pengawasan Perikanan
dan pengendalian perawatan kapal pengawas Dokumen pengawasan dan pengendalian perawatan kapal pengawas 052 0,15 Ahli Muda
perikanan perikanan Pengawasan perikanan kelas II, kelas III, dan/atau kelas IV perikanan kelas II, kelas III, dan/atau kelas IV
b Melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin induk kapal pengawas Dokumen pemeliharaan dan perawatan mesin induk kapal pengawas 053 0,13 Ahli Muda
perikanan perikanan
c Memeriksa kesiapan kondisi teknis kapal pengawas perikanan Dokumen kesiapan kondisi teknis kapal pengawas perikanan 054 0,12 Ahli Muda
d Melakukan pemeliharaan dan perawatan sistem mesin bantu dan pesawat Laporan pemeliharaan dan perawatan sistem mesin bantu dan pesawat 055 0,06 Ahli Pertama
bantu kapal pengawas perikanan bantu kapal pengawas perikanan
e Melakukan pemeliharaan dan perawatan alat komunikasi kapal pengawas Laporan pemeliharaan dan perawatan alat komunikasi kapal pengawas 056 0,08 Ahli Pertama
perikanan perikanan
f Melakukan pemeliharaan dan perawatan bagian dek, senjata, dan amunisi Laporan pemeliharaan dan perawatan bagian dek, senjata, dan 057 0,08 Ahli Pertama
amunisi
g Melakukan pemeliharaan dan perawatan alat navigasi dan sistem kemudi Laporan pemeliharaan dan perawatan alat navigasi dan sistem kemudi 058 0,08 Ahli Pertama
b Melakukan tugas jaga permesinan kapal pengawas perikanan Laporan tugas jaga permesinan kapal pengawas perikanan 061 0,42 Ahli Muda
c Melakukan tugas jaga dek kapal pengawas perikanan Laporan tugas jaga dek kapal pengawas perikanan 062 0,43 Ahli Muda
d Melakukan tugas jaga mesin bantu dan pesawat bantu kapal pengawas Laporan tugas jaga mesin bantu dan pesawat bantu kapal pengawas 063 0,12 Ahli Pertama
perikanan perikanan
e Melakukan tugas jaga alat komunikasi kapal pengawas perikanan Laporan tugas tugas jaga alat komunikasi kapal pengawas perikanan 064 0,09 Ahli Pertama
f Melakukan tugas jaga peralatan dan perlengkapan dek kapal pengawas Laporan tugas jaga peralatan dan perlengkapan dek kapal pengawas 065 0,11 Ahli Pertama
perikanan perikanan
g Melakukan tugas jaga keamanan ruang anjungan atau kemudi kapal Laporan tugas jaga keamanan ruang anjungan atau kemudi kapal 066 0,11 Ahli Pertama
pengawas perikanan pengawas perikanan
E. Pengawasan 1 Pengawasan sumber daya perikanan dengan pendekatan preemptive melalui penyadartahuan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat
kepatuhan pelaku a Merumuskan kajian kerja sama, rekomendasi, penyajian materi Dokumen kajian kerja sama, rekomendasi, penyajian materi 067 0,63 Ahli Utama
usaha di bidang teknis/substansi teknis, atau hasil penyadartahuan masyarakat dan/atau teknis/substansi teknis, atau hasil penyadartahuan masyarakat
perikanan kelompok masyarakat dan/atau kelompok masyarakat
b Melakukan evaluasi dan telaahan hasil analisis bahan penyusunan materi Dokumen evaluasi dan telaahan hasil analisis bahan penyusunan 068 0,37 Ahli Madya
teknis/substansi teknis penyadartahuan masyarakat dan/atau kelompok materi teknis/substansi teknis penyadartahuan masyarakat dan/atau
masyarakat kelompok masyarakat
c Melakukan analisis hasil identifikasi bahan penyusunan materi Dokumen analisis hasil identifikasi bahan penyusunan materi 069 0,21 Ahli Muda
teknis/substansi teknis penyadartahuan masyarakat dan/atau kelompok teknis/substansi teknis penyadartahuan masyarakat dan/atau
masyarakat kelompok masyarakat
d Melakukan identifikasi bahan penyusunan materi teknis/substansi teknis Laporan identifikasi bahan penyusunan materi teknis/substansi teknis 070 0,12 Ahli Pertama
penyadartahuan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat penyadartahuan masyarakat dan/atau kelompok masyarakat
2 Menyusun kuesioner/daftar pertanyaan kepada pelaku usaha dalam rangka Dokumen kuesioner/daftar pertanyaan kepada pelaku usaha dalam 071 0,09 Ahli Muda
Pengawasan Perikanan rangka Pengawasan Perikanan
3 Pemeriksaan kapal perikanan
a Melakukan pemeriksaan kapal perikanan pada saat keberangkatan Dokumen berita acara hasil pemeriksaan kapal perikanan pada saat 072 0,02 Ahli Pertama
keberangkatan
b Melakukan penghentian, memasuki, dan memeriksa kapal perikanan di Dokumen berita acara penghentian, memasuki, dan memeriksa kapal 073 0,02 Ahli Pertama
wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia perikanan di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia
c Melakukan pemeriksaan kapal perikanan pada saat kedatangan Laporan hasil pemeriksaan kapal perikanan pada saat kedatangan 074 0,06 Ahli Muda
4 Melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kesesuaian standar pelaksanaan usaha Dokumen berita acara hasil pemeriksaan dan klarifikasi kesesuaian 075 0,06 Ahli Pertama
dan perizinan berusaha di bidang perikanan standar pelaksanaan usaha dan perizinan berusaha di bidang
perikanan
5 Melakukan pengawasan usaha di bidang penangkapan ikan, pembudidayaan Laporan pengawasan usaha di bidang penangkapan ikan, 076 0,04 Ahli Pertama
ikan, pengolahan, atau distribusi hasil perikanan pembudidayaan ikan, pengolahan, atau distribusi hasil perikanan
KODE ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KEGIATAN KREDIT KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pengawasan Pengawasan Perencanaan Penyusunananalisis
6 Melakukan rencanahasil
kerja Pengawasan
rekaman kameraPerikanan
pemantau di atas kapal perikanan Dokumen analisis hasil rekaman kamera pemantau di atas kapal 077 0,14 Ahli Madya
perikanan perikanan Pengawasan perikanan
7 Pelaksanaan Port State Measure (PSM)
a Melakukan analisis dokumen kapal perikanan berbendera asing dalam Dokumen analisis dokumen kapal perikanan berbendera asing dalam 078 0,18 Ahli Muda
rangka pelaksanaan PSM rangka pelaksanaan PSM
b Melakukan pemeriksaan kapal perikanan berbendera asing dalam rangka Dokumen berita acara hasil pemeriksaan kapal perikanan berbendera 079 0,11 Ahli Pertama
pelaksanaan PSM asing dalam rangka pelaksanaan PSM
8 Melakukan verifikasi kesesuaian data pendaratan ikan dalam rangka penerbitan Dokumen verifikasi kesesuaian data pendaratan ikan dalam rangka 080 0,06 Ahli Muda
sertifikat hasil tangkapan ikan penerbitan sertifikat hasil tangkapan ikan
9 Melakukan pemeriksaan kesesuaian peruntukan hasil pemasukan produk Dokumen berita acara hasil pemeriksaan kesesuaian peruntukan hasil 081 0,06 Ahli Pertama
perikanan pemasukan produk perikanan
10 Melakukan tindakan khusus atau tindakan lain yang diperlukan dalam rangka Dokumen tindakan khusus atau tindakan lain yang diperlukan dalam 082 0,17 Ahli Madya
Pengawasan Perikanan rangka Pengawasan Perikanan
11 Melakukan analisis kepatuhan pelaku usaha di bidang perikanan Dokumen analisis kepatuhan pelaku usaha di bidang perikanan 083 0,36 Ahli Madya
12 Melakukan analisis temuan operasi Pengawasan Perikanan Dokumen analisis temuan operasi Pengawasan Perikanan 084 0,18 Ahli Madya
13 Melakukan evaluasi pelaksanaan pengawasan usaha di bidang perikanan Dokumen evaluasi pelaksanaan pengawasan usaha di bidang 085 0,31 Ahli Madya
perikanan
14 Melakukan analisis pemenuhan perizinan berusaha di bidang perikanan Dokumen analisis pemenuhan perizinan berusaha di bidang perikanan 086 0,18 Ahli Muda
15 Menyusun kajian pengawasan usaha di bidang perikanan Dokumen kajian pengawasan usaha di bidang perikanan 087 1,13 Ahli Utama
16 Implementasi sistem pengawasan berbasis masyarakat
a Menyusun kajian sistem pengawasan berbasis masyarakat Dokumen kajian sistem pengawasan berbasis masyarakat 088 1,35 Ahli Utama
b Melakukan evaluasi keaktifan kelompok masyarakat pengawas yang Dokumen evaluasi keaktifan kelompok masyarakat pengawas yang 089 0,34 Ahli Madya
berpartisipasi membantu Pengawasan Perikanan berpartisipasi membantu Pengawasan Perikanan
d Melakukan pembinaan kelompok masyarakat pengawas yang berpartisipasi Laporan pembinaan kelompok masyarakat pengawas yang 090 0,16 Ahli Muda
membantu Pengawasan Perikanan berpartisipasi membantu Pengawasan Perikanan
c Melakukan analisis pelaporan kelompok masyarakat pengawas yang Dokumen analisis pelaporan kelompok masyarakat pengawas yang 091 0,08 Ahli Pertama
berpartisipasi membantu Pengawasan Perikanan berpartisipasi membantu Pengawasan Perikanan
17 Pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada kelestarian sumber daya
ikan dan lingkungan
a Melakukan pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada kelestarian Laporan pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada 092 0,05 Ahli Pertama
sumber daya ikan dan lingkungan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan
b Melakukan analisis hasil pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada Dokumen analisis hasil pengawasan usaha perikanan yang berdampak 093 0,16 Ahli Muda
kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan pada kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan
c Melakukan evaluasi pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada Dokumen evaluasi pengawasan usaha perikanan yang berdampak pada 094 0,31 Ahli Madya
kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan
d Melakukan evaluasi penerapan rencana aksi nasional penanggulangan Dokumen evaluasi penerapan rencana aksi nasional penanggulangan 095 0,80 Ahli Utama
penangkapan ikan yang merusak penangkapan ikan yang merusak
e Menyusun kajian pengawasan penangkapan ikan yang merusak Dokumen kajian pengawasan penangkapan ikan yang merusak 096 0,95 Ahli Utama
f Menyusun kajian pengawasan pemanfaatan keanekaragaman hayati perairan Dokumen kajian pengawasan pemanfaatan keanekaragaman hayati 097 1,15 Ahli Utama
perairan
g Menyusun kajian pengawasan pencemaran perairan Dokumen kajian pengawasan pencemaran perairan 098 1,30 Ahli Utama
F. Pengenaan sanksi 1 Menyusun kajian efektivitas pengenaan sanksi administratif Dokumen kajian efektivitas pengenaan sanksi administratif 099 0,93 Ahli Utama
administratif dan
penanganan 2 Melakukan evaluasi penanganan barang hasil Pengawasan Perikanan Dokumen evaluasi penanganan barang hasil Pengawasan Perikanan 100 0,22 Ahli Madya
barang hasil
Pengawasan 3 Melakukan pemantauan atas pelaksanaan sanksi administratif Dokumen pemantauan atas pelaksanaan sanksi administratif 101 0,10 Ahli Muda
Perikanan
4 Melakukan telaahan atas banding pengenaan sanksi administratif Dokumen telaahan atas banding pengenaan sanksi administratif 102 0,38 Ahli Madya
5 Menyusun rekomendasi pengenaan sanksi administratif pelanggaran di bidang Dokumen rekomendasi pengenaan sanksi administratif pelanggaran di 103 0,08 Ahli Pertama
perikanan dan/atau pelanggaran sistem pemantauan kapal perikanan bidang perikanan dan/atau pelanggaran sistem pemantauan kapal
perikanan
6 Menyusun rekomendasi pemusnahan barang hasil Pengawasan Perikanan Dokumen rekomendasi pemusnahan barang hasil Pengawasan 104 0,08 Ahli Pertama
Perikanan
7 Melakukan analisis dugaan pelanggaran di bidang perikanan dan/atau sistem Dokumen analisis dugaan pelanggaran di bidang perikanan dan/atau 105 0,10 Ahli Muda
pemantauan kapal perikanan sistem pemantauan kapal perikanan
KODE ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KEGIATAN KREDIT KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pengawasan Pengawasan Perencanaan Penyusunanverifikasi
8 Melakukan rencana dugaan
kerja Pengawasan
pelanggaranPerikanan
di bidang perikanan dan/atau dugaan Laporan verifikasi dugaan pelanggaran di bidang perikanan dan/atau 106 0,06 Ahli Pertama
perikanan perikanan Pengawasan pelanggaran sistem pemantauan kapal perikanan dugaan pelanggaran sistem pemantauan kapal perikanan
G. Penyelesaian 1 Melakukan penangkapan, penahanan, dan membawa kapal dan/atau orang Laporan penangkapan, penahanan, dan membawa kapal dan/atau 107 0,12 Ahli Muda
penanganan yang diduga atau patut diduga melakukan Tindak Pidana Perikanan orang yang diduga atau patut diduga melakukan Tindak Pidana
perkara Tindak Perikanan
Pidana Perikanan 2 Menyerahkan kapal perikanan, orang, dan/atau barang yang diduga atau patut Dokumen berita acara penyerahan kapal perikanan, orang, dan/atau 108 0,06 Ahli Pertama
diduga terindikasi Tindak Pidana Perikanan kepada penyidik pegawai negeri sipil barang yang diduga atau patut diduga terindikasi Tindak Pidana
perikanan Perikanan kepada penyidik pegawai negeri sipil perikanan
3 Melakukan pemeriksaan pendahuluan dugaan Tindak Pidana Perikanan Laporan hasil pemeriksaan pendahuluan dugaan Tindak Pidana 109 0,23 Ahli Muda
Perikanan
4 Menyusun rencana penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Perikanan Dokumen rencana penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana 110 0,10 Ahli Muda
Perikanan
5 Melakukan pemeriksaan terhadap saksi, ahli, tersangka dan/atau tempat Dokumen berita acara pemeriksaan terhadap saksi, ahli, tersangka 111 0,10 Ahli Muda
kejadian perkara dan/atau tempat kejadian perkara
6 Melakukan koordinasi atau konsultasi proses penyelesaian penanganan perkara Laporan hasil koordinasi atau konsultasi proses penyelesaian 112 0,07 Ahli Muda
Tindak Pidana Perikanan dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, penanganan perkara Tindak Pidana Perikanan dengan Kepolisian
Kejaksaan Republik Indonesia, dan/atau instansi lain terkait Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia, dan/atau
instansi lain terkait
7 Melakukan penggeledahan sarana dan prasarana perikanan yang diduga Laporan penggeledahan sarana dan prasarana perikanan yang diduga 113 0,06 Ahli Pertama
digunakan untuk melakukan Tindak Pidana Perikanan atau menjadi tempat digunakan untuk melakukan Tindak Pidana Perikanan atau menjadi
melakukan Tindak Pidana Perikanan dan/atau penyitaan terhadap barang bukti tempat melakukan Tindak Pidana Perikanan dan/atau penyitaan
Tindak Pidana Perikanan terhadap barang bukti Tindak Pidana Perikanan
8 Melakukan penanganan barang bukti Tindak Pidana Perikanan Laporan penanganan barang bukti Tindak Pidana Perikanan 114 0,12 Ahli Muda
9 Melakukan penanganan tersangka atau nonyustisi Tindak Pidana Perikanan Laporan penanganan tersangka atau nonyustisi Tindak Pidana 115 0,06 Ahli Pertama
Perikanan
10 Melakukan analisis hasil penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Dokumen analisis hasil penyelesaian penanganan perkara Tindak 116 0,10 Ahli Muda
Perikanan Pidana Perikanan
11 Melakukan gelar perkara Tindak Pidana Perikanan Laporan gelar perkara Tindak Pidana Perikanan 117 0,09 Ahli Muda
12 Menyusun berkas perkara Tindak Pidana Perikanan Dokumen berkas perkara Tindak Pidana Perikanan 118 0,16 Ahli Muda
13 Menyusun resume perkara dan melimpahkan tersangka dan barang bukti Dokumen resume perkara dan berita acara pelimpahan tersangka dan 119 0,18 Ahli Muda
kepada penuntut umum barang bukti kepada penuntut umum
14 Melakukan pemantauan penanganan Tindak Pidana Perikanan sampai pada Dokumen pemantauan penanganan Tindak Pidana Perikanan sampai 121 0,07 Ahli Pertama
putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) pada putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht )
15 Melakukan supervisi dan pendampingan penyelesaian penanganan perkara Dokumen supervisi dan pendampingan penyelesaian penanganan 122 0,49 Ahli Madya
dan/atau penanganan barang bukti dan awak kapal perikanan perkara dan/atau penanganan barang bukti dan awak kapal perikanan
16 Melakukan evaluasi pelaksanaan penyelesaian penanganan perkara dan/atau Dokumen evaluasi pelaksanaan penyelesaian penanganan perkara 123 0,34 Ahli Madya
penanganan barang bukti dan awak kapal perikanan dan/atau penanganan barang bukti dan awak kapal perikanan
17 Melakukan analisis data Tindak Pidana Perikanan nasional Dokumen analisis data Tindak Pidana Perikanan nasional 124 0,29 Ahli Utama
G. Evaluasi dan 1 Pelaporan kinerja Pengawasan Perikanan
pelaporan a Melakukan penyusunan laporan kinerja Pengawasan Perikanan Dokumen penyusunan laporan kinerja Pengawasan Perikanan 125 0,89 Ahli Utama
b Melakukan evaluasi hasil analisis data penyusunan laporan kinerja Dokumen evaluasi hasil analisis data penyusunan laporan kinerja 126 0,38 Ahli Madya
Pengawasan Perikanan Pengawasan Perikanan
c Melakukan analisis data penyusunan laporan kinerja Pengawasan Perikanan Dokumen analisis data penyusunan laporan kinerja Pengawasan 127 0,27 Ahli Muda
Perikanan
d Melakukan identifikasi bahan penyusunan laporan kinerja Pengawasan Laporan identifikasi bahan penyusunan laporan kinerja Pengawasan 128 0,16 Ahli Pertama
Perikanan Perikanan
2 Evaluasi sistem Pengawasan Perikanan
a Melakukan penyusunan evaluasi sistem Pengawasan Perikanan Dokumen evaluasi sistem Pengawasan Perikanan 129 0,96 Ahli Utama
b Melakukan telaahan hasil analisis bahan evaluasi sistem Pengawasan Dokumen telaahan hasil analisis bahan evaluasi sistem Pengawasan 130 0,43 Ahli Madya
Perikanan Perikanan
c Melakukan analisis data hasil identifikasi bahan evaluasi sistem Pengawasan Dokumen analisis data hasil identifikasi bahan evaluasi sistem 131 0,26 Ahli Muda
Perikanan Pengawasan Perikanan
d Melakukan identifikasi bahan evaluasi sistem Pengawasan Perikanan Laporan identifikasi bahan evaluasi sistem Pengawasan Perikanan 132 0,16 Ahli Pertama
3 Penyusunan materi teknis/substansi teknis di bidang Pengawasan Perikanan
KODE ANGKA PELAKSANA
NO TUGAS JABATAN UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/OUTPUT
KEGIATAN KREDIT KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pengawasan Pengawasan Perencanaan Penyusunan
a Merumuskanrencana
kajiankerja Pengawasan
strategis, Perikanan
rekomendasi, atau penyajian materi Dokumen kajian strategis, rekomendasi, atau penyajian materi 133 0,89 Ahli Utama
perikanan perikanan Pengawasan teknis/substansi teknis di bidang Pengawasan Perikanan teknis/substansi teknis di bidang Pengawasan Perikanan
b Melakukan evaluasi dan telaahan materi teknis/substansi teknis di bidang Dokumen evaluasi dan telaahan materi teknis/substansi teknis di 134 0,36 Ahli Madya
Pengawasan Perikanan bidang Pengawasan Perikanan
c Menyusun kriteria teknis dan analisis data materi teknis/substansi teknis di Dokumen kriteria teknis dan analisis data materi teknis/substansi 135 0,22 Ahli Muda
bidang Pengawasan Perikanan teknis di bidang Pengawasan Perikanan
d Mengumpulkan dan mengolah data penyiapan materi teknis/substansi teknis Dokumen data penyiapan materi teknis/substansi teknis di bidang 136 0,13 Ahli Pertama
di bidang Pengawasan Perikanan Pengawasan Perikanan
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN
PELAKSANA
NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/ OUTPUT ANGKA KREDIT
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I Pengembangan Profesi A. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal Memperoleh ijazah sesuai dengan bidang tugas Jabatan Ijazah/Gelar 25% AK kenaikan Semua jenjang
sesuai dengan bidang tugas Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan pangkat
Fungsional Pengawas Perikanan
B. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian/
Pengawasan Perikanan pengkajian/survei/evaluasi di bidang Pengawasan
Perikanan yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional Jurnal/Buku 20,00 Semua jenjang
yang terindek
b. dalam bentuk buku/majalah ilmiah nasional yang Jurnal/Buku 12,50 Semua jenjang
terakreditasi
c. dalam bentuk buku/majalah ilmiah yang diakui Jurnal/Buku/Naskah 6,00 Semua jenjang
organisasi profesi dan Instansi Pembina
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
Pengawasan Perikanan yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 8,00 Semua jenjang
b. dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4,00 Semua jenjang
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang
Pengawasan Perikanan yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 8,00 Semua jenjang
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi Naskah 4,00 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang
Pengawasan Perikanan yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 7,00 Semua jenjang
b. dalam bentuk makalah Naskah 3,50 Semua jenjang
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan Naskah 2,50 Semua jenjang
dan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan Buku 7,00 Semua jenjang
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi Naskah 3,50 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
2. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di
bidang Pengawasan Perikanan yang tidak
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 3,00 Semua jenjang
D. Penyusunan Standar/ Pedoman/Petunjuk Membuat buku standar/pedoman/petunjuk Buku 3,00 Semua jenjang
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di bidang pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Pengawasan
Pengawasan Perikanan Perikanan.
E. Pengembangan Kompetensi di bidang Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi:
Pengawasan Perikanan 1. Pelatihan fungsional Sertifikat/Laporan 0,50 Semua jenjang
2. Seminar/lokakarya/konferensi/ simposium/studi Sertifikat/Laporan 3,00 Semua jenjang
banding-lapangan
3. Pelatihan teknis/magang di bidang tugas Jabatan
Fungsional Pengawas Perikanan dan memperoleh
Sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 15,00 Semua Jenjang
b. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 9,00 Semua Jenjang
c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 6,00 Semua Jenjang
d. Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 3,00 Semua Jenjang
e. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 2,00 Semua Jenjang
f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 1,00 Semua Jenjang
g. Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0,50 Semua Jenjang
4. Pelatihan manajerial/sosial kultural di bidang tugas
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan
memperoleh Sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 7,50 Semua Jenjang
b. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 4,50 Semua Jenjang
c. Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 3,00 Semua Jenjang
d. Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 1,50 Semua Jenjang
e. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 1,00 Semua Jenjang
f. Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 0,50 Semua Jenjang
g. Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0,25 Semua Jenjang
5. Maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target Sertifikat/Laporan 0,50 Semua Jenjang
kinerja)
PELAKSANA
NO UNSUR SUB-UNSUR URAIAN KEGIATAN/TUGAS HASIL KERJA/ OUTPUT ANGKA KREDIT
KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
F Kegiatan lain yang mendukung pengembangan Melakukan kegiatan yang mendukung pengembangan Laporan 0,50 Semua jenjang
profesi yang ditetapkan oleh Instansi Pembina profesi yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
di bidang Pengawasan Perikanan Pengawasan Perikanan
II. Penunjang Kegiatan A. Pengajar/Pelatih/ Pembimbing di bidang Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan Sertifikat/Laporan 0,40 Semua jenjang
Pengawasan Perikanan Pengawasan Perikanan bidang Pengawasan Perikanan
B. Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Uji Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi Laporan 0,04 Semua jenjang
Kompetensi
C. Perolehan Penghargaan/ tanda jasa 1. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana
Karya Satya :
a. 30 (tiga puluh) tahun Piagam 3,00 Semua jenjang
b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2,00 Semua jenjang
c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1,00 Semua jenjang
2. Penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerjanya
a. Tingkat Internasional Sertifikat/Piagam 35% AK kenaikan Semua jenjang
pangkat
b. Tingkat Nasional Sertifikat/Piagam 25% AK kenaikan Semua jenjang
pangkat
c. Tingkat Provinsi Sertifikat/Piagam 15% AK kenaikan Semua jenjang
pangkat
D. Perolehan Gelar/ ijazah lainnya Memperoleh gelar/ijazah lainnya yang tidak sesuai dengan
bidang tugas Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN SARJANA ATAU DIPLOMA EMPAT
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2022
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR
ttd
TJAHJO KUMOLO