Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA


ANGKATAN II TAHUN 2022

PROGRAM INOVASI UKM ESENSIAL UPTD PUSKESMAS TALAGA


“KADUPAK”
(KEGIATAN ANC TERPADU PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL K6)

Disusun oleh :

Nama : dr. Ayu Himmatul Falah


NIP : 199206022022032014
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Talaga

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS KESEHATAN
2022

v
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA ANGKATAN II TAHUN
2022

PROGRAM INOVASI UKM ESENSIAL UPTD PUSKESMAS TALAGA


“KADUPAK”
(KEGIATAN ANC TERPADU PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL K6)

Disusun oleh :
Nama : dr. Ayu Himmatul Falah
NIP : 199206022022032014
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Talaga

Majalengka, Juni 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Ir. H. Adang Kurniadi, MM Teten Wilman Setiadi, SKM


NIP: 196010311981011002 NIP: 19650807 1988121004

vi
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA ANGKATAN II TAHUN
2022

PROGRAM INOVASI UKM ESENSIAL UPTD PUSKESMAS TALAGA


“KADUPAK”
(KEGIATAN ANC TERPADU PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL K6)

Disusun oleh :
Nama : dr. Ayu Himmatul Falah
NIP : 199206022022032014
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Talaga

Majalengka, Juni 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Ir. H. Adang Kurniadi, MM Teten Wilman Setiadi, SKM


NIP: 196010311981011002 NIP: 19650807 1988121004

Penguji,

Drs. Suryana, M.kes.


NIP: 196212291985031010
vi
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul PROGRAM INOVASI
UKM ESENSIAL UPTD PUSKESMAS TALAGA “KADUPAK” (KEGIATAN ANC TERPADU
PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL K6) dapat diselesaikan dengan lancer dan tepat waktu. Tujuan dari
pembuatan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Majalengka Golongan III angkatan II Tahun 2022. Aktualisasi dan
Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan
sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, banyak
pihak yang telah memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan,
kritikan, semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:

1. Bapak Bupati Majalengka yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada


kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
anggaran 2022.
2. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg selaku Kepala BPSDM Prov. Jawa Barat beserta
jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS.
3. Bapak selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka
4. Dr. Ir. H. Adang Kurniadi, MM, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya selama penyelesaian laporan aktualisasi.
5. Bapak Teten Wilman Setiadi, SKM Kepala UPTD Puskesmas Talaga selaku pimpinan dan mentor
atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama penyelesaian Laporan
Aktualisasi.
6. Keluarga besar UPTD Puskesmas Talaga atas dukungan dan kerjasamanya.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan
terkait materi BerAKHLAK untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Pendamping Kelas yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Kabupaten Majalengka Angkatan I dan II.
vi
ii
10. Suami dan keluarga yang selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan selalu menjadi
sumber kekuatan dan semangat bagi penulis..
11. Teman-teman kelompok 1 yang selalu membuat semangat dan saling support dalam
menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini. Sehingga Laporan
Aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Akhirnya penulis mengucapkan terimah kasih atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan.
Mudah-mudahan mendapat balasan yang setimpal dari Sang Pencipta.

Majalengka, 21 Juni 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat.........................................................................3

1.3 Ruang Lingkup.................................................................................4

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA...............................................6

2.1 Profil Instansi...................................................................................6

2.2 Profil Peserta......................................................................................7

2.3 Role Model.......................................................................................11

2.4 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK.............................................13

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................19

3.1 Deskripsi Isu....................................................................................19

3.1.1 Isu Ke-1.................................................................................21

3.1.2 Isu Ke-2.................................................................................23

3.1.3 Isu Ke-3.................................................................................23

3.2 Penetapan Core Isu..........................................................................24

3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu.................................................26

3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu..........................................27

x
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi........................................................28

3.6 Analisa Dampak...............................................................................29

3.7 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (berAKHLAK) ..............29

3.8 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.............................................30

BAB IV PENUTUP ............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................31

Lampiran

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 6

Gambar 2.2 Foto Peserta......................................................................................... 7

Gambar 2.3 Role Model ......................................................................................... 9

Gambar 3.1 Diagram Fishbone .............................................................................. 24


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG……………………… ........ .. 23

Tabel 3.2 Keterangan USG .................................................................................... .. 23

Tabel 3.3 Tahapan Kegiatan Aktualisasi ............................................................... .. 27

Tabel 3.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAkhlak)..29

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ................................................... .. 29


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan kehamilan atau ANC adalah pemeriksaan atas kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil, agar keselamatan ibu dan anak selama
kehamilan terjaga, juga mampu menghadapi persalinan dan masa nifas. Diharapkan dengan itu
keadaan ibu hamil dan anaknya tetap sehat dan normal baik fisik maupun mentalnya.
(Winkjosastro, 2007)
Akibat yang mungkin terjadi apabila tidak melakukan kunjungan kehamilan yaitu ibu
tidak dapat mengetahui keadaan janin yang ada di dalam kandungan, tidak dapat mengetahui
perkembangan janin, dan tidak mengetahui pencegahan yang dilakukan apabila terjadi komplikasi
dalam kehamilan. Dampak lainnya yaitu meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas ibu, tidak
terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan, dan kelainan fisik pada saat persalinan tidak dapat
dideteksi secara dini (Mufdlilah, 2009)
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 menyebutkan bahwa kondisi
umum dan permasalahan kesehatan ibu dan anak di Indonesia antara lain: Angka Kematian Ibu
(AKI) 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan
Angka Kematian Neonatal (AKN) 15 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Penurunan AKI
dan AKN sudah terjadi namun angka penurunannya masih dibawah target RPJMN. Target
RPJMN 2024 yaitu AKI 183 per 100.000 kelahiran hidup dan
AKN 10 per 1000 kelahiran hidup. (KEMENKES, 2020)
Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan pasca
persalinan (post partum). Sedangkan, penyebab kematian pada kelompok perinatal disebabkan
oleh komplikasi intrapartum sebanyak 28,3% dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 19% (KEMENKES, 2020). Berdasarkan Riskedas, terdapat peningkatan kasus yang
cukup signifikan terkait anemia pada ibu hamil dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada
tahun 2018. Ibu hamil dengan anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Bila
BBLR tidak ditangani dengan baik memiliki risiko kematian dan stunting. (KEMENKES, 2020)

Pola penyulit pada kehamilan ibu di UPTD Puskesmas Talaga Tahun 2020 berdasarkan
temuan kasus di Poliklinik KIA dan di desa, temuan faktor resiko yang memungkinkan penyebab
kematian tidak langsung pada ibu hamil dan janin/bayi baru lahir tercatat sebanyak 154 orang
(20,59%). Dari temuan 154 orang ibu hamil dengan tanda-tanda faktor resiko karena usia ibu
terlalu tua lebih dari 35 tahun tercatat sebanyak 63 orang (40, 91%) dari seluruh ibu hamil yang
terdata di wilayah Kecamatan Talaga dan karena faktor resiko Anemia kurang 11gr% tercatat
sebanyak 63 orang (38,18%). (UPTD Puskesmas Talaga, 2022)
Kunjungan kehamilan K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan
komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali selama kehamilannya dengan
distribusi waktu: 2 kali pada trimester kesatu (0-12 minggu),1 kali pada trimester kedua
(>12minggu - 24 minggu), dan 3 kali pada trimester ketiga (>24 minggu sampai dengan
kelahiran), dimana minimal 2 kali ibu hamil harus kontak dengan dokter (1 kali di trimester 1 dan
1 kali di trimester 3). (KEMENKES, 2020)

Pelayanan ANC mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil, melahirkan
dan menjaga agar lingkungan sekitar mampu melindungi bayi dari infeksi. Dokter dan bidan
mampu melaksanakan ANC yang berkualitas serta melakukan deteksi dini (skrining),
menegakkan diagnosis, melakukan tatalaksana dan rujukan sehingga dapat berkontribusi dalam
upaya penurunan kematian maternal dan neonatal. Pelaksanaan tersebut erat kaitannya dengan
Core Values ASN yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

Untuk mewujudkan nilai- nilai dasar di atas, terdapat kegiatan pembelajaran aktualisasi
yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta Diklat Prajabatan. Sehingga, dengan isu tersebut
penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, mengaitkan dengan mata pelatihan serta melaksanakan penguatan nilai-nilai
organisasi sehingga ibu hamil dapat melakukan pemeriksa kehamilan K6.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kesehatan ibu hamil terutama kunjungan ibu hamil K6 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Talaga dan meningkatkan mutu pelayanan pelayanan program UKM Esensial.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mencegah angka kejadian AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKN (Angka Kematian Neonatal)
melalui upaya preventif, promotif, hingga kuratif.
b. Mewujudkan perilaku hidup sehat dengan menyebarluaskan perilaku “CERDIK” kepada
masyarakat khususnya ibu hamil, yaitu melakukan kunjungan ANC secara berkala dan cek
kesehatan secara rutin sesuai jadwal kunjungan.
c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam upaya preventif, promotif,
dan kuratif.
d. Meningkatkan pengetahuan kader dan bidan desa mengenai pentingnya pelayanan ibu hamil
K6 dengan maksimal dalam upaya meningkatkan program kinerja kesehatan ibu, melalui
upaya promotif yaitu melakukan sosialisasi.
e. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kunjungan ibu hamil k6 dan
bagaimana cara mengendalikan faktor-faktor yang akan mempersulit kesehatan ibu hamil dan
janinnya melalui upaya promotif, yaitu penyuluhan interaktif dan konsultasi.
f. Meningkatkan cakupan program Kesehatan Ibu yaitu indikator Ibu hamil melakukan
pemeriksaan K6 secara teratur agar dapat terhindar dari berbagai faktor yang akan
mempengaruhi kesehatan ibu hamil.

1.2.3 Manfaat
a. Manfaat untuk Penulis Meningkatkan kemampuan penulis selaku seorang Dokter Ahli
Pertama di UPTD Puskesmas Talaga dengan tugas pokok dan fungsi berdasarkan Kemenpan
Nomor 139 Tahun 2003 antara lain melakukan pelayanan promotif, preventif dan kuratif
kepada pasien, serta mampu menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam memberikan
pengetahuan mengenai kesehatan ibu hamil untuk melakukan kunjungan K6.

b. Manfaat untuk Institusi


1) Mampu bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga dapat bekerja
dengan sebaik mungkin untuk instansi sesuai dengan tugas pokok seorang dokter.
2) Terciptanya lingkungan kerja yang baik dan profesional dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan sehari-hari khususnya dalam rangka meningkatkan kunjungan K6 pada ibu
hamil agar dapat menjaga komitmen dan menjunjung tinggi tata nilai yang berlaku sesuai
dengan slogan “RIKAT”.
3) Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang bermutu.
c. Manfaat untuk Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil di cakupan wilayah UPTD
Puskesmas Talaga agar dapat melakukan pemeriksaan k6 pada kehamilan secara maksimal.
1.3 Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkung Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini, penulis membatasi pada bidan desa, kader dan ibu
hamil di beberapa Posyandu wilayah cakupan UPTD Puskesmas Talaga 1 Juli 2022 sampai 6
Agustus 2022 yang akan diterapkannya nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
b. Waktu dan Tempat
1) Waktu Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini dilaksanakan berdasarkan
kalender Latihan Dasar CPNS Golongan III lingkup Pemerintah Kabupaten Majalengka
yaitu dimulai tanggal 1 Juli 2022 – 6 Agustus 2022.
2) Tempat Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di UPTD Puskesmas Talaga
dan di beberapa Posyandu wilayah kerja UPTD Puskesmas Talaga.
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi

2.1.1 Visi

UPTD Puskesmas Talaga memiliki visi, yaitu: Keluarga Sehat Menuju Kecamatan
Talaga “Raharja” 2023. Kata “Raharja” disadur dari visi Kabupaten Majalengka yang
merupakan kepanjangan dari religius, adil, harmonis, dan sejahtera.

2.1.2 Misi

Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan misi-misi UPTD Puskesmas Talaga
sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang komprehensif.

b. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.

c. Mewujudkan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/

Kotamadya.

d. Melaksanakan penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan

UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) yang bermutu dalam rangka

e. Memperkuat fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

2.1.3 Motto

“ Nyaah Ka Diri Toweksa Ka Balarea”

2.1.4 Tata Nilai

UPTD Puskesmas Talaga dalam upayanya melaksanakan pelayanan

kesehatan sehari-hari selalu berusaha untuk menjaga komitmen dan juga menjunjung
tinggi tata nilai yang berlaku dalam slogan “RIKAT”.

Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah:

1) Rajin, rapih, rawat, resik, ringkas dalam menciptakan lingkungan sehat.


2) Inovatif dalam memecahkan permasalahan.
3) Koordinasi intensif dengan lintas program dan lintas sektoral dalam operasional pelayanan.
4) Antisipasi aktif dalam penanggulangan kewaspadaan terhadap penyakit menular pada
Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah dan Bencana.
5) Tulus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2.1.5 Tujuan

a. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan komprehensif

meliputi pelayanan promotif, prefentif, kuratif serta rehabilitatif.

b. Meningkatkan peran peran serta keluarga dan masyarakat dalam pembangunan

berwawasan berwawasan kesehatan.

c. Meningkatkan akses dan skrining kesehatan dalam mewujudkan pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten / Kotamadya.

d. Meningkatkan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) di tingkat pertama untuk memaksimalkan fungsi Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).


2.1.5 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Talaga sebagai berikut:


2.1.6 Tujuan

a. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan komprehensif

meliputi pelayanan promotif, prefentif, kuratif serta rehabilitatif.

b. Meningkatkan peran peran serta keluarga dan masyarakat dalam pembangunan

berwawasan berwawasan kesehatan.

c. Meningkatkan akses dan skrining kesehatan dalam mewujudkan pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten / Kotamadya.

d. Meningkatkan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) di tingkat pertama untuk memaksimalkan fungsi Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

2.2 Profil Peserta

Gambar 2.2 Foto Peserta

Ayu Himmatul Falah adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II Kelompok 1
Tahun 2022, asal instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka. Saat ini saya ditempatkan di
UPTD Puskesmas Talaga dengan jabatan Ahli Pertama Dokter. Berikut beberapa hal mengenai
data diri saya:
a. Nama : dr. Ayu Himmatul Falah

b. NIP : 199206022022032014

c. Tempat/Tgl Lahir : Majalengka, 02 Juni 1992

d. Agama : Islam

e. Riwayat Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung

Jati (UGJ) Cirebon.

2.2.1 Tugas Pokok Dokter

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139 Tahun 2003
mengenai tugas pokok Dokter. Tugas pokok Dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

2.2.2 Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139 Tahun 2003
pasal 7 mengenai rincian kegiatan Dokter sesuai dengan jenjang jabatan adalah sebagai berikut:

a. Dokter Pertama, meliputi:


1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2) Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4) Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
5) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tingkat
sederhana
8) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16) Melakukan pelayanan keluarga berencana
17) Melakukan pelayanan imunisasi
18) Melakukan pelayanan gizi
19) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20) Melakukan penyuluhan medik
21) Membuat catatan medik rawat jalan
22) Membuat catatan medik rawat inap
23) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25) Menguji kesehatan individu
26) Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29) Menjadi saksi ahli
30) Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31) Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32) Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33) Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34) Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana

2.2.3 Role Model

Gambar 2.3 Role Model


Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang
menduduki status tertentu. Peranan atau role juga memiliki beberapa bagian, salah
satunya yaitu model peranan (role model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita
contoh, tiru dan ikuti. Penulis memilih dr. Hj. Yeni Nurhaeni, sebagai role model atau
panutan penulis. Beliau memiliki sikap yang ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya
kepuasan masyarakat dalam pelayanan di UPTD Puskesmas Talaga (Berorientasi
Pelayanan), Memiliki jiwa kepemimpinan yang selalu disiplin, bertanggung jawab,
cermat dan berintegritas tinggi (Akuntabel). Beliau selalu mengikuti pelatihan-pelatihan
untuk mengembangkan kompetensi diri (Kompeten), selalu saling membantu dan
mengajarkan kepada petugas kesehatan lainnya serta menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya (harmonis). Beliau memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (Kolaboratif). Sebagai
Penanggung jawab UKM Esensial beliau selalu bersikap proaktif (Adaptif). Beliau juga
selalu menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara (Loyal).
Penulis berharap dapat mencontoh teladan yang diberikan oleh dr. Hj. Yeni
Nurhaeni, dan menerapkan hal-hal yang beliau lakukan sesuai dengan nilai-nilai
BerAKHLAK.
2.3 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Dalam rangka pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang


profesional dalam melaksanakan pelayanan publik, serta memiliki nilai-nilai inti ASN
yang sama dalam memperkuat budaya kerja, maka Pemerintah melalui Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021, tanggal 26 Agustus 2021, tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding ASN, telah memberikan arahan agar seluruh Instansi Pemerintah dan
Daerah mengimplementasikan core value (nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan
employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".

Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK, merupakan akronim dari tujuh kata, yakni:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif
(Keputusan Kepala LAN RI Nomor: 14/K.1/PDP.07/2022)

Adapun makna dari ketujuh Nilai Dasar ASN BerAKHLAK tersebut, sebagai
berikut:

a. Berorientasi Pelayanan
Tugas pelayanan publik sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN.
Sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya yang dimaknai bahwa setiap
ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan
beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.
Kode etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara
etis boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dari pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik
tersebut. Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan
SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam
memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal ini juga sejalan dengan employee value proposition atau employer
branding ASN yakni “Bangga Melayani Bangsa”. Kebanggaan memberikan
pelayanan terbaik membantu kita memberikan hasil optimal dalam
melaksanakan tugas pelayanan. Prinsip melayani juga menjadi dasar dan
perlu
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman
bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:

1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
a) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
Masyarakat dalam UU Pelayanan Publik adalah seluruh pihak, baik warga
negara maupun penduduk sebagai orang- perseorangan, kelompok, maupun
badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penyelenggaraan pelayanan
publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai
klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
masyarakat.
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa,
sangat membutuhkan kerja sama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu,
ASN harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik dengan
masyarakat, bersifat kreatif, proaktif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat yang berbeda beda. Tidak hanya itu saja, karena kondisi sosial
ekonomi yang terus membaik, masyarakat pun terus menerus menuntut
standard pelayanan yang semakin tinggi dan semakin responsif terhadap
kemampuan dan kebutuhan yang beragam. Pelayanan yang baik harus cepat,
tepat, dapat diandalkan, tidak berbelit belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-
tunda.

3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti


Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi
pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
a) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Dalam perkembangannya budaya pelayanan harus dipandang sebagai sebuah
proses belajar yang menghasilkan bentuk baru serta pengetahuan dan kepandaian
yang baru. Sebagai sebuah proses belajar budaya pelayanan harus dapat
melakukan perubahan kebiasaan, perubahan nilai, dan perubahan pola pikir atau
paradigma pelayanan.

b. Akuntabel
Akuntabel adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduk ASN sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
kepada publik. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan
demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin
menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi
dan efektivitas. Akuntabel diwujudkan dengan perilaku :
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi.

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,


akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2) Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai
pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan bertanggungjawab untuk
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta
menghilangkan hambatan kinerja.
3) Akuntabilitas Kelompok Kinerja
Sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.

4) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
5) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan,
dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap
kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif
dan bermartabat.
c. Kompeten
Kompeten artinya deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan. Wujud perilaku kompeten
diantaranya:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah
a) Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan
kinerja.
b) Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan
public
c) Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak.
2) Membantu orang lain belajar
a) Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian
para fakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat
ASN bekerja atau tempat lain.
b) Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang
mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi
dan atau luar organisasi.
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
a) Pengetahuan menjadi karya, sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan karya
manusia
b) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan sekayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
d. Harmonis
Harmonis adalah sikap peduli dan menghargai perbedaan yang ada pada diri
setiap manusia. Membangun budaya harmonis di tempat kerja sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Keharmonisan dapat tercipta secara
individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan sesama kolega dan pihak
eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Harmonis diwujudkan dalam perilaku :

1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


2) Suka mendorong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyal dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai
salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas
dunia (World Class Government), pemerintah telah meluncurkan Core Values
(Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani
Bangsa). Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core
values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN
dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal. Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawainya, diantaranya:
1) Taat pada Peraturan.
2) Bekerja dengan Integritas.
3) Tanggung Jawab pada Organisasi.
4) Kemauan untuk Bekerja Sama.
5) Rasa Memiliki yang Tinggi.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, dengan cara:

1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri).
Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individu dan organisasi
adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan
Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan
understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan
agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk
merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat
dan fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam
organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan
budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila
budaya organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka
budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan
adanya pemberdayaan budaya organisasi akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Adapun, perilaku adaptif diwujudkan dalam sikap:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas
3) Bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Kolaboratif adalah sikap dalam membangun kerjasama yang sinergis, oleh
beberapa pihak untuk dapat mencapai tujuan bersama. Kolaborasi juga sering
dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders
bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan,
collaborative governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan
dalam kebijakan membuat persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan
efektif antara entitas publik. Wujud perilaku kolaboratif ditunjukkan oleh
perilaku:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu

Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan


identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
UPTD Puskesmas Talaga. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah
mendeskripsikan isu tersebut terkait kondisi saat ini dan dampak yang terjadi jika
tidak terselesaikan. Dari hasil deskripsi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak
dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis
dalam menjalankan salah satu tugas dan fungsi sebagai Dokter ahli pertama yakni
melakukan pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif dan kuratif.

3.1.1 Isu Ke-1

Kurangnya kunjungan ANC Terpadu ibu hamil K6.

a. Kondisi isu saat ini: Berdasarkan wawancara dengan penanggung


jawab UKM Esensial dr. Hj. yeni dan pemegang program Kesehatan
Ibu dan Anak ibu Hj. Euis masih banyak ibu hamil yang memiliki
pengetahuan yang kurang mengenai kunjungan kehamilan k6 dan
diperlukannya sosialisasi kembali kepada bidan desa dan kader
mengenai pentingnya kunjungan K6 untuk meningkatkan kinerja
Puskesmas dalam kegiatan UKM Esensial.
b. Dampak yang terjadi:
Dampak yang terjadi jika ibu hamil tidak melakukan kunjungan K6
adalah terdapat beberapa masalah yang mungkin dialami ibu hamil
antara lain:
1) Masalah gizi: anemia, KEK, obesitas, kenaikan berat badan tidak
sesuai standar. Faktor risiko: usia ibu ≤16 tahun, usia ibu ≥35
tahun, anak terkecil ≤2 tahun,
2) Hamil pertama ≥4 tahun, interval kehamilan >10 tahun, persalinan
≥4 kali, gemeli/kehamilan ganda, kelainan letak dan posisi janin,
kelainan besar janin, riwayat obstetrik jelek (keguguran/gagal
kehamilan), komplikasi pada persalinan yang lalu (riwayat
vakum/forsep, perdarahan pasca persalinan dan atau transfusi),
riwayat bedah sesar, hipertensi, kehamilan lebih dari 40 minggu.
3) Komplikasi kebidanan: ketuban pecah dini, perdarahan
pervaginam, hipertensi dalam kehamilan/pre eklampsia/eklampsia,
ancaman persalinan prematur, distosia, plasenta previa, dll.
4) Penyakit tidak menular: hipertensi, diabetes mellitus, kelainan
jantung, ginjal, asma, kanker, epilepsi, dll.
5) Penyakit menular: HIV, sifilis, hepatitis B, tetanus maternal,
malaria, TB, demam berdarah, tifus abdominalis, dll.
6) Masalah kesehatan jiwa: depresi, gangguan kecemasan, psikosis,
skizofrenia.
Sehingga kunjungan ibu hamil K6 sangat penting untuk dilakukan
untuk melakukan screening dari awal kehamilan di trimester
pertama sampai trimester ke tiga dalam persiapan persalinan.
c. Sumber Isu (SMART ASN):
1) Profesionalisme: Nilai profesionalitas dan pemahaman dalam
pelayanan kesehatan ibu harus ditingkatkan dan di evaluasi lagi
sehingga pemberian edukasi kepada masyarakat khususnya ibu
hamil lebih optimal agar ibu hamil dapat melakukan kunjungan K6
secara maksimal.
Jika nilai profesionalitas kurang baik maka pelayanan tidak akan
maksimal sehingga banyak ibu hamil yang tidak banyak melakukan
kunjungan K6 ke Puskesmas karena pengaruh pengetahuan ibu
hamil yang kurang. Hal ini tidak sejalan dengan komitmen dan tata
nilai Puskesmas yaitu “ RIKAT” tulus dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan Misi melaksanakan
penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang
bermutu dalam rangka memperkuat fungsi Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
2) Networking
Kolaborasi dengan lintas sektor untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat khususnya ibu hamil, seperti:
bekerja sama dengan perangkat desa, praktik bidan swasta, praktik
dokter umum, klinik swasta dan paraji agar terlaksananya
pemeriksaan kehamilan K6 pada ibu hamil.
3.1.2 Isu Ke-2

Kurang terlaksananya kegiatan deteksi dini gangguan indera pendengaran dan

penglihatan.

a. Kondisi isu saat ini: Berdasarkan wawancara dengan Pak Beni pemegang
program Indera , kegiatan deteksi dini gangguan indera pendengaran dan
penglihatan belum lagi terlaksana karena pemegang program memiliki
tugas double job dalam melaksanakan tugas sehingga belum
terselenggaranya kegiatan tersebut. Sehingga diperlukan pemegang
program yang khusus untuk menangani program ini untuk meningkatkan
kinerja Puskesmas.
b. Dampak yang terjadi: Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan deteksi
dini indera pendengaran dan penglihatan adalah screening mengenai
gangguan tersebut akan terlambat sehingga jika ada pasien yang
mengalami
gangguan tidak terdeteksi lebih dini dan penyakitnya akan terus berlanjut
dan penegakan diagnosa juga akan terlambat.
c. Sumber Isu (SMART ASN):
1) Profesionalisme: Nilai profesionalitas harus ditingkatkan sehingga
dapat melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diberikan pelayanan
dan dapat menyelesaikannnya dengan baik dan maksimal.
2) Networking: Kolaborasi dengan lintas sektoral seperti dengan sekolah-
sekolah yang berada di Wilayah Kecamatan Talaga agar dapat
melakukan pemeriksaan deteksi dini indera pendengaran dan
penglihatan.
3.1.3 Isu Ke-3
Rendahnya penderita Hipertensi yang berobat teratur

a. Kondisi isu saat ini: Berdasarkan wawancara dengan penanggung jawab


UKM Esensial dr. Hj. yeni masih terdapat program PIS-PK yang
pencapaian kinerjanya masih kurang karena banyak pasien yang memiliki
penyakit hipertensi tidak melakukan pengobatan rutin dan tidak meminum
obat secara teratur karena kurangnya pengetahuan pasien mengenai
dampak yang akan terjadi jika pasien tidak kontrol untuk rutin minum
obat. Hal ini seharusnya bisa dievaluasi agar pasien mau berobat dengan
melakukan inovasi sesuai dengan dengan komitmen dan tata nilai
Puskesmas yaitu “ RIKAT”
inovatif dalam memecahkan permasalahan.
b. Dampak yang terjadi: dampak yang terjadi jika pasien yang mengalami
Penyakit hipertensi dan tidak berobat secara teratur adalah akan
meningkatkan tingginya komplikasi yang terjadi diantaranya adalah stroke,
penyakit jantung, penyakit ginjal, kerusakan retina (retinopati), penyakit
pembuluh darah tepi, gangguan saraf dan gangguan serebral (otak).
c. Sumber isu (SMART ASN)
1) Hospitality : Prinsip pelayanan yang ramah harus lebih ditingkatkan
lagi sehingga terjalin komunikasi efektif antara dokter dan pasien
dalam menangani penyakitnya.
2) Profesionalisme: Nilai profesionalitas harus ditingkatkan dan di
evaluasi sehingga pemberian edukasi lebih optimal dan bisa dimengerti
oleh pasien agar rutin kontrol.

3.2 Penetapan Core Isu


Berdasarkan permasalahan di atas, penulis melakukan analisis menggunakan
analisa USG (Urgency, Seriousness, and Growth) untuk menentukan isu prioritas.
Urgency berarti seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas berkaitan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan terjadinya isu. Seriousness berarti seberapa serius isu
tersebut perlu dibahas berkaitan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menyebabkan terjadinya isu atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak diselesaikan.
Growth berarti seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang berkaitan dengan kemungkinan penyebab isu akan menjadi buruk jika
dibiarkan.

Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisa USG

Kriteria Jumlah Peringkat


No. Isu
U S G Nilai Kualitas
1. Kurangnya kunjungan ANC Terpadu ibu 5 5 4 14 1
hamil K6

2. Kurang terlaksananya kegiatan deteksi dini 3 4 3 10 3


gangguan indera pendengaran dan
Penglihatan

3. Rendahnya penderita Hipertensi yang 4 4 4 12 2


berobat teratur

Tabel 3.2 Deskripsi USG

Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)


Sangat Mendesak =5 Sangat Serius =5 Sangat Cepat Memburuk = 5
Mendesak =4 Serius = 4 Cepat Memburuk =4
Cukup Mendesak =3 Cukup Serius = 3 Cukup Cepat Memburuk = 3
Kurang Mendesak =2 Kurang Serius =2 Kurang Cepat Memburuk = 2

Tidak Mendesak =1 Tidak Serius = 1 Tidak Cepat Memburuk =1

Berdasarkan Analisis USG di atas, ditetapkan isu prioritas yang dipilih untuk
ditindaklanjuti dengan Analisis Fish Bone yang akan dilakukan untuk mengetahui akar
permasalahan/ faktor penyebab isu tersebut maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut:
Kurangnya kunjungan ANC Terpadu ibu hamil K6.

3.3 Analisis Faktor Penyebab Isu


Dalam menganilisis faktor penyebab core isu, penulis menggunakan teknik
analisis fish bone. Analisis fish bone dapat berfungsi sebagai pengidentifikasikan
penyebab- penyebab yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya, memungkinkan juga untuk mengidentifikasi solusi
yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Gambar 3.1 Diagram Fish Bone


Di bawah ini merupakan penjelasan terkait analisis fish bone:

a. Manusia
Penyebab terjadinya kurangnya kunjungan ibu hamil K6 karena kurangnya
pengetahuan pasien mengenai kunjungan pemeriksaan yang harus dilakukan pada
trimester pertama kehamilan sampai trimester ketiga kehamilan dalam
mempersiapkan persalinan.
b. Metode
1) Metode sosialisasi yang dilakukan dengan cara lisan saja kurang optimal,
sehingga diperlukan cara lain agar petugas kesehatan dan kader menjadi lebih
paham.
2) Kerja sama lintas sektoral kurang maksimal sehingga ibu hamil yang merasa
sulit untuk memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas menjadi kurang.
c. Sarana
Kurangnya sarana penyuluhan dan alat media promosi kurang menarik sehingga
masyarakat khususnya ibu hamil merasa kurang tertarik untuk mendengarkan

sehingga cenderung lupa dengan apa yang telah diberitahukan dalam penyuluhan.

d. Petugas
Kurangnya pengetahuan kader tentang ANC terpadu kunjungan ibu hamil K6,
sehingga sosialisasi ke masyarakat juga kurang maksimal.
e. Lingkungan
Kebiasaan lingkungan yang beranggapan bahwa pemeriksaan pada kehamilan
yang dilakukan oleh dokter adalah di atas usia kehamilan 24 minggu, dan
melakukan USG hanya untuk melihat jenis kelamin bayi/janin.

3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu


Gagasan kreatif yaitu kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru
dan menerapkan dalam pemecahan masalah. Adapun gagasan kreatif untuk
pemecahan masalahnya yaitu dengan adanya pengoptimalisasian sosialisasi kepada
bidan desa dan kader mengenai kunjungan antenatal terpadu ibu hamil K6 melalui
pembuatan PPT untuk sosialisasi di Aula UPTD Puskesmas Talaga dan pelaksanaan
konsultasi kepada ibu hamil di beberapa Posyandu wilayah cakupan Puskesmas
Talaga. Gagasan tersebut terkait dengan SMART ASN, yaitu memanfaatkan digital
dengan aplikasi atau website desain yang ada di internet dan hospitality bersikap
ramah dalam menanggapi keluhan pasien agar pasien merasa nyaman sehingga
terjadi komunikasi yang efektif antara dokter-pasien.

3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja Ahli Pertama Dokter di UPTD


Puskesmas Talaga
Identifikasi Isu 1) Kurangnya kunjungan ANC
Terpadu ibu hamil K6
2) Kurang terlaksananya kegiatan
deteksi dini gangguan indera
pendengaran dan
penglihatan
3) Rendahnya penderita Hipertensi
yang berobat teratur
Isu yang Diangkat Program inovasi UKM Esensial UPTD
Puskesmas Talaga “KADUPAK”
(Kegiatan ANC Terpadu pada
Kunjungan Ibu Hamil k6)
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi sosialisasi kepada bidan
desa dan kader mengenai kunjungan
antenatal terpadu ibu hamil K6 melalui
pembuatan PPT untuk sosialisasi di
Aula UPTD Puskesmas Talaga dan
pelaksanaan konsultasi kepada ibu
hamil disertai pemberian leaflet
di beberapa Posyandu wilayah cakupan
Puskesmas Talaga.
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output /
Tahapan Kegiatan Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
Hasil
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Melaksanakan 1.1 Membuat jadwal - Kesepakatan jadwal 1. Berorientasi Pelayanan : Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
konsultasi dengan pertemuan pertemuan dengan Ramah, cekatan, solutif, dan dilaksanakan sejalan dapat memperkuat
mentor dengan mentor mentor dapat diandalkan. Dengan Visi/Misi nilai-nilai UPTD
2. Akuntabel : Melaksanakan Kabupaten Majalengka Puskesmas Talaga
tugas dengan jujur, tanggung yaitu: Visi: “RAHARJA” yaitu “RIKAT”
jawab, cermat, disiplin, dan Religius, Adil, Harmonis, Rajin, rapih, rawat,
berintegritas tinggi Sejahtera. resik, ringkas dalam
3. Harmonis : Membangun Misi: menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif Mewujudkan pemenuhan lingkungan sehat,
4. Kolaboratif : Terbuka dalam kebutuhan hidup Inovatif, Koordinasi,
bekerja sama untuk masyarakat Majalengka Antisipasi, Tulus.
menghasilkan nilai tambah yang bahagia lahir dan Yang mendukung
batin. dengan nilai
1.2 Memaparkan - Foto konsultasi 1. Berorientasi Pelayanan :
berorientasi
kegiatan Ramah, cekatan, solutif, dan
pelayanan,
aktualisasi dapat diandalkan
akuntabel,
yang akan di- 2. Akuntabel: Melaksanakan
kompeten,
lakukan tugas dengan jujur, tanggung
harmonis, loyal,
jawab, cermat, disiplin, dan
dan kolaboraitf.

berintegritas tinggi
3. Kolaboratif: Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah

1.3 Mengumpulkan 1.Berorientasi pelayanan:


masukan dan saran - Melakukan perbaikan tiada
Foto konsultasi
- Catatan konsultasi henti.
2.Akuntabel: Melaksanakan tugas
dengan jujur, tanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas
tinggi
3. Kompeten:
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
4.Harmonis: Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif.
2. Membuat media 2.1 Menyusun Konsep PPT 1. Berorientasi Pelayanan: Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
edukasi untuk konsep pembuat- sosialisasi Melakukan perbaikan tiada dilaksanakan sejalan dapat memperkuat
sosialisasi bidan desa an PPT sebagai henti dengan Visi/Misi nilai-nilai UPTD
dan kader media sosialisasi 2. Akuntabel: Melaksanakan Kabupaten Majalengka Puskesmas Talaga
berupa pembuatan dan leaflet untuk tugas dengan jujur, tanggung yaitu: Visi: “RAHARJA” yaitu “RIKAT”
PPT dan ibu hamil yang jawab, cermat, disiplin, dan Religius, Adil, Harmonis, Rajin, rapih, rawat,
leaflet untuk akan dibagikan berintegritas tinggi Sejahtera. resik, ringkas dalam
dibagikan kepada ibu setelah 3. Kompeten: Melaksanakan Misi: Mewujudkan menciptakan
hamil. konsultasi. tugas dengan kualitas terbaik pemenuhan kebutuhan lingkungan sehat,
hidup masyarakat Inovatif, Koordinasi,
2.2 Pembuatan PPT PPT dan Leaflet 1. Kompeten: meningkatkan Majalengka yang bahagia Antisipasi, Tulus.
dan leaflet kompetensi diri untuk lahir dan batin. Yang mendukung
menjawab tantangan yang dengan nilai
selalu berubah berorientasi
2. Adaptif: terus berinovasi dan pelayanan,
mengembangkan kreativitas akuntabel,
3. Kolaboratif: terbuka dalam kompeten,
bekerja sama untuk harmonis, loyal,
menghasilkan nilai tambah dan kolaboraitf.
2.3 Melakukan - Catatan konsultasi 1. Berorientasi Pelayanan:
konsultasi dengan - Foto kegiatan Ramah, cekatan, solutif, dan
mentor terkait PPT dapat diandalkan
konsultasi
dan leaflet yang telah 2. Akuntabel: Melaksanakan
dibuat. tugas dengan jujur, tanggung
jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
3. Kolaboratif: Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah

3. Penyusunan soal 3.1 Menyusun - Soal kuesioner 1. Akuntabel: Melaksanakan Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
kuesioner soal kuesioner pre Pre Test dan post tugas dengan jujur, tanggung dilaksanakan sejalan
dapat memperkuat
Pre test/post test, test/post test test jawab, cermat, disiplin, dan dengan Visi/Misi
nilai-nilai UPTD
penyusunan daftar berintegritas tinggi Kabupaten Majalengka
3.2 Membuat daftar - Daftar hadir 1. Akuntabel: Melaksanakan yaitu: Visi: Puskesmas Talaga
hadir untuk
hadir tugas dengan jujur, tanggung “RAHARJA”
yaitu “RIKAT”
sosialisasi
jawab, cermat, disiplin, dan Religius, Adil, Harmonis,
Rajin, rapih, rawat,
bidan desa Sejahtera.
berintegritas tinggi Misi: Mewujudkan
dan kader , serta resik, ringkas dalam
pemenuhan kebutuhan
menciptakan
pembuatan kartu
hidup masyarakat
lingkungan sehat,
kunjungan Majalengka yang bahagia
Inovatif, Koordinasi,
lahir dan batin.
pemeriksaan ANC
Antisipasi, Tulus.
yang sudah
3.3 Membuat kartu - Kolom data Yang mendukung
dilakukan 1. Akuntabel: Melaksanakan
kunjungan kunjungan
tugas dengan jujur, tanggung dengan nilai
ibu hamil. pemeriksaan ANC pemeriksaan
jawab, cermat, disiplin, dan berorientasi
yang sudah di yang sudah di-
berintegritas tinggi.
lakukan ibu hamil. lakukan ibu hamil. pelayanan,

akuntabel,
kompeten,
harmonis, loyal,
dan kolaboraitf.

4. Melaksanakan 4.1 Melaksanakan - Foto kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan: Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
kegiatan sosialisasi kegiatan sosialisasi Ramah, cekatan, solutif, dan dilaksanakan sejalan dapat memperkuat
ke bidan desa dan sosialisasi - PPT materi dapat diandalkan dengan Visi/Misi nilai-nilai UPTD
sosialisasi
kader mengenai dengan 2. Akuntabel: Melaksanakan Kabupaten Majalengka Puskesmas Talaga
ANC terpadu ibu menggunakan tugas dengan jujur, tanggung yaitu: Visi: yaitu “RIKAT”
hamil K6 dengan PPT. jawab, cermat, disiplin, dan “RAHARJA”
Rajin, rapih, rawat,
media PPT. berintegritas tinggi Religius, Adil, Harmonis, resik, ringkas dalam
menciptakan
Dan pembagian 3. Kompeten: Membantu orang Sejahtera.
lingkungan sehat,
kartu kunjungan lain belajar Misi: Mewujudkan
Inovatif, Koordinasi,
pemeriksaan ANC 4. Harmonis: Suka menolong pemenuhan kebutuhan
Antisipasi, Tulus.
yang sudah orang lain, menghargai setiap hidup masyarakat
Yang mendukung
dilakukan orang apapun latar Majalengka yang bahagia
dengan nilai
ibu hamil yang akan belakangnya. lahir dan batin.
berorientasi
ditempel di buku
pelayanan,
KIA ibu hamil.
akuntabel,
5. Loyal: Menjaga nama baik
kompeten,
sesama ASN, pimpinan,
harmonis, loyal,
instansi dan negara
dan kolaboraitf.
6. Adaptif: Bertindak proaktif

7. Kolaboratif: Terbuka dalam


bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah.
5. Melaksanakan 5.1 Melaksanakan - Foto kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan: Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
konsultasi ibu hamil konsultasi disertai - Leaflet Ramah, cekatan, solutif, dan dapat dilaksanakan sejalan dapat memperkuat
dan pemeriksaan pemberian leaflet diandalkan dengan Visi/Misi nilai-nilai UPTD
ANC terpadu K6 di 2. Akuntabel: Melaksanakan Kabupaten Majalengka Puskesmas Talaga
beberapa Posyandu tugas dengan jujur, tanggung yaitu: Visi:
yaitu “RIKAT”
jawab, cermat, disiplin, dan “RAHARJA”
Rajin, rapih, rawat,
berintegritas tinggi Religius, Adil, Harmonis, resik, ringkas dalam
3. Kompeten: Membantu orang menciptakan
Sejahtera.
lingkungan sehat,
lain belajar Misi: Mewujudkan
Inovatif, Koordinasi,
4. Harmonis: Suka menolong pemenuhan kebutuhan
Antisipasi, Tulus.
orang lain, menghargai setiap hidup masyarakat
Yang mendukung
orang apapun latar Majalengka yang bahagia
dengan nilai
belakangnya. lahir dan batin.
berorientasi
pelayanan,akuntabel
kompeten, harmonis
loyal, dan
Melakukan Evaluasi Kegiatan yang akan
kolaboraitf.
6.1 Mengevaluasi 1. Akuntabel : Melaksanakan
- Foto kegiatan dilaksanakan sejalan dengan
6. Dengan kegiatan ini
absen pemberian tugas dengan jujur, tanggung Visi/Misi
- Daftar hadir/absen dapat memperkuat
Sosialisasi kepada jawab, cermat, disiplin, dan Kabupaten Majalengka nilai-nilai UPTD
bidan desa dan kader berintegritas tinggi yaitu: Visi: Puskesmas Talaga
2. Kompeten : Melaksanakan “RAHARJA”
yaitu “RIKAT”
tugas dengan kualitas terbaik
Religius, Adil, Harmonis, Rajin, rapih, rawat,
resik, ringkas dalam
Sejahtera.
menciptakan
Misi: Mewujudkan lingkungan sehat,
pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat Majalengka
Inovatif, Koordinasi,
yang bahagia lahir dan batin.
Antisipasi, Tulus.
Yang mendukung
dengan nilai
berorientasi
pelayanan,akuntabel
kompeten, harmonis
loyal, dan
kolaboraitf.
6.2 Mengevaluasi hasil - Hasil kuesioner pre 1.Akuntabel: Melaksanakan Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
kuesioner pre test test dan post test tugas dengan jujur, tanggung dilaksanakan sejalan
dapat memperkuat
dan post test jawab, cermat, disiplin, dan dengan Visi/Misi
Foto kegiatan
berintegritas tinggi nilai-nilai UPTD
Kabupaten Majalengka
2.Kompeten: Melaksanakan tugas yaitu: Visi: Puskesmas Talaga
dengan kualitas terbaik “RAHARJA”
yaitu “RIKAT”
3.Harmonis: Menghargai setiap Religius, Adil, Harmonis,
orang apapun latar belakangnya Rajin, rapih, rawat,
Sejahtera.
resik, ringkas dalam
Misi: Mewujudkan
menciptakan
pemenuhan kebutuhan
lingkungan sehat,
hidup masyarakat
Majalengka yang bahagia Inovatif, Koordinasi,
lahir dan batin.
Antisipasi, Tulus.

Yang mendukung

dengan nilai

berorientasi

pelayanan,akuntabel

kompeten, harmonis

loyal, dan

kolaboraitf.
7. Menyusun laporan 7.1 Menyusun data -Laporan data 1.Akuntabel: Melaksanakan Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
rekapan hasil rekapan hasil tugas dengan jujur, tanggung dilaksanakan sejalan
dapat memperkuat
kuesioner kuesioner jawab, cermat, disiplin, dan dengan Visi/Misi
berintegritas tinggi nilai-nilai UPTD
Kabupaten Majalengka
2.Kompeten: Melaksanakan tugas yaitu: Visi: Puskesmas Talaga
dengan kualitas terbaik “RAHARJA”
yaitu “RIKAT”
Religius, Adil, Harmonis,
Rajin, rapih, rawat,
Sejahtera.
resik, ringkas dalam
Misi: Mewujudkan
menciptakan
pemenuhan kebutuhan
lingkungan sehat,
hidup masyarakat
Majalengka yang bahagia
Inovatif, Koordinasi,
lahir dan batin.
Antisipasi, Tulus.

Yang mendukung

dengan nilai

berorientasi

pelayanan,akuntabel

kompeten, harmonis

loyal, dan

kolaboraitf.
7.2 Menyusun laporan - Laporan hasil 1.Akuntabel: Melaksanakan Kegiatan yang akan
Dengan kegiatan ini
kegiatan
hasil kegiatan tugas dengan jujur, tanggung dilaksanakan sejalan
dapat memperkuat
aktualisasi jawab, cermat, disiplin, dan dengan Visi/Misi
berintegritas tinggi nilai-nilai UPTD
Kabupaten Majalengka
2.Kompeten: Melaksanakan tugas yaitu: Visi: Puskesmas Talaga
dengan kualitas terbaik “RAHARJA”
yaitu “RIKAT”
Religius, Adil, Harmonis,
Rajin, rapih, rawat,
Sejahtera.
resik, ringkas dalam
Misi: Mewujudkan
menciptakan
pemenuhan kebutuhan
lingkungan sehat,
hidup masyarakat
Inovatif, Koordinasi,
Majalengka yang bahagia
lahir dan batin. Antisipasi, Tulus.

Yang mendukung

dengan nilai

berorientasi

pelayanan,akuntabel

kompeten, harmonis

loyal, dan

kolaboraitf.

Tabel 3.3 Tahapan Kegiatan Aktualisasi


3.6 Analisis Dampak

Apabila semua kegiatan dilaksanakan tidak didasari oleh nilai BerAKHLAK maka dampaknya kegiatan aktualisasi sebagai sarana
untuk mengidentifikasi isu tidak akan terpecahkan. Kegiatan yang telah di rancang tidak akan terlaksana dengan baik dan hasilnya
kurang maksimal. Jika kegiatan sosialisasi ini tidak dilaksanakan maka pengetahuan kader masih kurang dan masyarakat tidak mendapat
informasi kesehatan mengenai pemeriksaan ANC Terpadu ibu hamil K6. Serta jika evaluasi tidak dilaksanakan maka tidak diketahui
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga tidak ada masukan bagi kemajuan pelayanan di UPTD Puskesmas Talaga.

3.7 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7

1. Berorientasi Pelayanan 3 2 0 1 1 0 0 7
2. Akuntabel 3 2 3 1 2 2 2 15
3. Kompeten 1 2 0 1 2 2 2 10
4. Harmonis 2 0 0 1 1 1 0 5
5. Loyal 0 0 0 1 0 0 0 1
6. Adaptif 0 1 0 1 0 0 0 2
7. Kolaboratif 2 2 0 1 0 0 0 5
Jumlah
Aktualisasi per 11 9 3 7 6 5 4 45

Kegiatan

3.8 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Juni Juli Agustus


No Kegiatan
III IV I II III IV I
1. Melaksanakan konsultasi dengan
mentor terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
2. Membuat media edukasi
sosialisasi
dan leaflet
3. Penyusunan soal
kuesioner Pre
test/post test,
daftar hadir dan
kartu kunjungan ANC

4. Melaksanakan kegiatan
sosialisasi ke bidan desa dan
kader mengenai
ANC terpadu ibu
Hamil K6
5. Melaksanakan
konsultasi ibu hamil
dan pemeriksaan
ANC terpadu K6 di
beberapa Posyandu
6. Melakukan Evaluasi
7. Menyusun laporan
PELAKSANAAN
Juni Juli Agustus
No Kegiatan
17 21 30 1 4 6 7 12 14 15 17 18 19 20 23 24 25 26 27 30 31 1 2 3 4 6

Melaksanakan
konsultasi dengan
1 mentor terkait
pelaksanaan
kegiatan aktualisasi

Membuat media

2 edukasi sosialisasi
dan leaflet

Penyusunan soal
kuesioner Pre

3 test/post test,
daftar hadir dan
kartu kunjungan ANC
Melaksanakan
kegiatan sosialisasi ke
bidan desa dan kader
4
mengenai
ANC terpadu ibu
Hamil K6

Melaksanakan

konsultasi ibu hamil

5 dan pemeriksaan

ANC terpadu K6 di
beberapa Posyandu

Melakukan
6
Evaluasi

7 Menyusun laporan
BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan rencana kegiatan


untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melalui Analisa
USG. Identifikasi isu yang ada dapat bersumber dari Manajemen ASN maupun SMART
ASN. Dari beberapa isu yang di dapat kemudian dilakukan Analisa USG sehingga dapat
ditetapkan isu paling prioritas “ Kurangnya kunjungan ANC Terpadu ibu hamil K6”. Dari
isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yaitu “Program Inovasi UKM Esensial UPTD
Puskesmas Talaga “KADUPAK” (Kegiatan ANC Terpadu pada Kunjungan Ibu Hamil k6)
yang dipecahkan dalam 7 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
a. Melaksanakan konsultasi dengan mentor

b. Membuat media edukasi sosialisasi terhadap bidan desa dan kader berupa pembuatan
PPT dan leaflet untuk dibagikan kepada ibu hamil.

c. Penyusunan soal kuesioner Pre test/post test dan daftar hadir peserta sosialisasi

d. Melaksanakan kegiatan sosialisasi ke bidan desa dan kader mengenai ANC Terpadu
ibu hamil K6

e. Melaksanakan konsultasi ibu hamil dan pemeriksaan ANC terpadu K6 di beberapa


Posyandu
f. Melakukan Evaluasi

g. Menyusun laporan

Dari tahapan-tahapan kegiatan inovasi yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal
yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan kegiatan ke depannya. Salah satunya adalah
upaya dalam meningkatkan program UKM Esensial “KADUPAK” yang terintegrasi dengan
posyandu yang sudah rutin dilaksanakan lebih baik ditambah dengan kegiatan-kegiatan
yang lebih inovatif dan menarik minat masyarakat agar tujuan akhir dari kegiatan ini, yaitu
meningkatkan kunjungan ibu hamil K6 dapat tercapai dengan maksimal.

Dalam penyusunan rancangan ini saya meminta dukungan, saran dan masukan dari
pihak manapun agar kegiatan yang akan saya laksanakan berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Winkjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.


2. Mufdilah. 2009. ANC Pemeriksaan Kehamilan Fokus. Jakarta. Mulia Medika.
3. Kemenkes, RI. 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Tahun 2020.
4. UPTD Puskesmas Talaga. 2020. Profil UPTD Puskesmas Talaga. 2020.
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Nomor 139
Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter.
6. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
9. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
10. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
11. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
12. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
LAMPIRAN
Lampiran 1. Leaflet ANC Terpadu
Lampiran 2. Kartu Kunjungan Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai