Xerostomia Jurnal eLife Journal Halaman Halaman 1 - 21 Tahun 2021 Penulis Feng, X., We, Z., Xu, J., Xu, Y., Zhao, B., Pang, B., dan Wang, S. Reviewer Gilang Septiyarma Tanggal 17 Agustus 2023 Pendahuluan Penatalaksanaan hipofungsi kelenjar ludah yang disebabkan oleh terapi iradiasi (IR) untuk kanker kepala dan leher yang masih belum memiliki perawatan yang efektif. Kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, secara aktif menyerap nitrat makanan dan mengeluarkannya ke dalam air liur. Terapi radiasi (IR) menghancurkan sel-sel pada kelenjar ludah, satu- satunya tempat transportasi cairan di parenkim kelenjar, menghasilkan xerostomia, yang sangat berdampak pada kualitas hidup pasien yang terkena dampak terapi radiasi tersebut. Hasil Pada percobaan dengan sampel model babi miniatur yang diinduksi terapi radiasi (IR) untuk melihat apakah nitrat anorganik dapat mencegah atau mengobati xerostomia yang diinduksi terapi radiasi, didapatkan hasil pada kelompok kontrol IR menunjukkan penurunan tajam dalam laju aliran saliva rata-rata (SFR), sedangkan pada kelompok nitrat preventif SFR rata – rata menurun secara signifikan pada 1 bulan setelah IR, tetapi pulih kembali pada 4 bulan pasca IR. Pengamatan jangka panjang (2 tahun pasca IR) menunjukkan bahwa laju aliran saliva rata-rata (SFR) berada pada 80% dari tingkat pre-IR. Konsentrasi saliva rata-rata (amilase, natrium, dan klorida) dalam air liur secara signifikan lebih tinggi pada kelompok nitrat preventif dibandingkan pada kelompok kontrol IR. Selanjutnya, pada penelitian ini juga mempelajari efek dosis nitrat pada hipofungsi kelenjar ludah yang diinduksi IR, pada nitrat yang diberikan secara eksogen dapat diserap dengan baik, sebagaimana dibuktikan oleh konsentrasi saliva dan serum nitrat yang jauh lebih tinggi pada kelompok nitrat dibandingkan dengan yang ada dalam kontrol groups. Laju aliran saliva rata-rata (SFR) tertinggi diamati pada kelompok yang menerima 2 mmol/kg nitrat, dengan SFR rata-rata 85% dari SFR pra terapi radiasi (IR). Diskusi Dalam penelitian ini, peneliti menunjukkan bahwa pemberian nitrat makanan melindungi kelenjar parotis terhadap kerusakan IR dengan cara yang tergantung dosis, dengan menggunakan sampel model babi miniatur yang mengalami hipofungsi kelenjar parotis yang diinduksi IR. Penelitian ini menemukan bahwa suplementasi nitrat meningkatkan proliferasi sel hPGC melalui jalur pensinyalan EGFR-AKT-MAPK. Oleh karena itu, pemberian nitrat makanan dapat menjadi pendekatan baru yang efektif untuk pencegahan xerostomia yang diinduksi IR. Dalam penelitian ini, nitrat meningkatkan laju proliferasi sel asinar dan duktal serosa, dan meningkatkan kepadatan pembuluh darah mikro (MVD). Masing-masing parameter ini sangat penting untuk pemeliharaan homeostasis kelenjar ludah dan pemulihan fungsi kelenjar ludah. Pada penelitian ini juga ditemukan interaksi antara nitrat dan protein sialin menggunakan hPGC, menunjukkan adanya loop antara nitrat-sialin, dimana nitrat meningkatkan produksi sialin dan sialin memfasilitasi masuknya nitrat kedalam sel. Hal ini memainkan peran dominan dalam mencegah kerusakan dari terapi radiasi (IR) dan sialin bertindak sebagai transporter nitrat. Kesimpulan Hipofungsi kelenjar ludah terjadi akibat dari penggunaan terapi radiasi (IR) kanker kepala dan leher, yang mana terapi radiasi (IR) menghancurkan sel- sel pada kelenjar ludah, satu-satunya tempat transportasi cairan di parenkim kelenjar, menghasilkan xerostomia, yang sangat berdampak pada kualitas hidup pasien yang terkena dampak terapi radiasi tersebut. Pada percobaan dengan sampel model babi miniatur yang diinduksi terapi radiasi (IR) didapatkan hasil pada kelompok kontrol IR menunjukkan penurunan tajam dalam laju aliran saliva rata-rata (SFR), sedangkan pada kelompok nitrat preventif SFR rata – rata menurun secara signifikan pada 1 bulan setelah IR, tetapi pulih kembali pada 4 bulan pasca IR. Dari penelitian ini juga didapatkan laju aliran saliva rata-rata (SFR) tertinggi diamati pada kelompok yang menerima 2 mmol/kg nitrat, dengan SFR rata-rata 85% dari SFR pra terapi radiasi (IR). Dalam penelitian ini juga ditunjukkan bahwa pemberian nitrat makanan melindungi kelenjar parotis terhadap kerusakan IR dengan cara yang tergantung dosis.