Anda di halaman 1dari 13

e ner

llTJtilPRESSSERVICE'^'f^
&&C
1

gUmanafe tHmum
1959

PENERBIT :

USAHA PENERBITAN DAN TJETAKAN


ATJEH PRESS SERVICE
DJALAN PERDAGANGAN 55
KUTARADJA
(ATJEH)
GUBERNUR A. HASJMY
Wkl. Ketua Penguasa Perang Daerah Swatantra Tkt. I Atjeh
IKRAR LAM TEH MEREDAKAN SUASANA

(Pidato Wakil Ketua Penguasa Perang Daerah Swatantra


Tingkat I Atjeh, Gubernur A. Hasjmy, dalam sidang Dewan
Perwakilan Rakjat Daerah Peralihan Propinsi Atjeh pada
tanggal 17 Maret 1958).

Assalamu'alaikum w.w.
Saudara Ketua dan Saudara2 Anggota Jth.
Pertama saja mengutjapkan terima kasih kepada Sau-
dara Kettia dimana dalam sidang D.P.R.D.P. jang sifatnja
istimewa ini kami diundang hadir sekedar untuk memberi
pendjelasan2 jang mungkin dapat mendjadi bahan pembi-
tjaraan bagi Saudara2, jang akan menjidangkan sidang ini
nanti dengan atjara tunggal, jaitu soal2 peristiwa Atjeh dan
situasi terachir ditanah air dewasa ini, terutama didaerah
kita jang tertjinta ini.
Saudara2 ! Dalam sidang ini, untuk menjambung pem-
bitjaraan Saudara Panglima K.D.M.A. selaku Ketua Pe-
nguasa Perang di Propinsi kita ini, saja pun akan menam-
bah beberapa bahan jang mungkin dapat Saudara2 perguna-
kan djadi bahan persoalan untuk menganalisa persoalan jang
tumbuh pada waktu ini. Oleh Overste Sjamaun Gaharu tadi
telah dikemukakan, bahwa pembitjara2an dengan pihak
Saudara2 kita dari D.I. telah dilakukan sedjak setahun jang
lampau dalam berbagai tjara dan diberbagai tempat, dalam
ber-matjam2 bentuk dan dengan banjak tokoh.
J a n g mendjadi pedoman dari pembitjara2an itu pada
pihak kita ialah konsepsi jang telah dibikin oleh Komando
K.D.M.A., jang lebih terkenal dengan konsepsi „prinsipil

54
dan bidjaksana" itu; sekalipun oleh karena perkembangan2
keadaan, konsepsi itupun ikut berkembang menurut perkem-
bangan situasi dan perkembangan pikiran didalam masjara-
kat kita ini sendiri.
Saudara2 ! Demikian, maka terdjadilah pembitjaraan
penting dalam bulan puasa jang lampau, jaitu suatu pembi-
tjaraan antara kami dengan Saudara2 kita dari pimpinan
D.I., dalam pertemuan mana tertjapailah kata sepakat, bah-
wa Atjeh ini haruslah dapat diselamatkan dari bentjana ke-
runtuhan dengan pengertian : untuk kepentingan Agama,
kepentingan Rakjat, dan kepentingan Masjarakat. Dan jang
dimaksud dengan Agama disini adalah „Agama Islam", ka-
rena penduduk Atjeh seluruhnja beragama Islam.
Saudara2 ! Atas dasar pokok itulah, maka mendjelma
suatu ikrar, jang kemudian lebih terkenal dalam kalangan
kami, dengan nama „Ikrar Lam T e h " , karena persetudjuan
itu ataupun prinsip2 itu didapat pada suatu tempat jang
bernama Lam T e h , tidak berapa djauh dari Oele-Lheue.
Itulah jang mendjadi pokok pembitjaraan dan pokok2 itu
pulalah jang telah menimbulkan penghentian pertempuran
ataupun penghentian permusuhan, jang dalam istilah kami
lebih terkenal dengan nama „suasana damai". Ini terdjadi
dalam bulan Puasa tahun jang lampau atau pada lewat per-
tengahan bulan April tahun jang lalu (tahun 1957 - pen)
djuga.
Saudara2 ! Sclandjutnja terdjadilah pembitjaraan2 la-
innja, jang kadang2 madju, kadang2 seret, kadang2 mun-
dur dsb. J a n g mendjadi pokok kesulitan untuk mentjari
djalan penjelesaian jang sebenar2nja, jaitu karena pihak ka-
wan2 kita^dari D.I. telah memproklamirkan Atjeh ini keluar
dari pada Republik Indonesia dan menggabungkan diri de-

55
ilgan Darul Islam jang telah di Proklamirkan oleh Rartosu-
wirjo di Djawa Barat pada achir tahun 1949; kemudian pa-
da suatu waktu berobah mendjadi N.B.A. (Negara Bahagian
Atjeh). Karena itu, oleh mereka didalam pembitjaraan2 me-
ngenai bagaimana soal status Atjeh ini, tentu mereka me-
nuntut umpamanja, Negara Islam atau Negara Bahagian
Islam ataupun Negara Bahagian Atjeh (N.B.A.) jang telah
ada itu. Tentu, dalam keadaan demikian, kami sebagai pe-
tugas2 dari Rcpublik Indonesia jang masih memegang Un-
dang2 Dasar Sementara jang ada, dimana ditentukan ben-
tuk Negara adalah „kesatuan" dan dasar Negara „Pantja-
sila", pasti tidak dapat atau tidak berwenang untuk dapat
membitjarakan sesuatu perobahan Struktur Negara, baik
perobahan dasar ataupun perobahan bentuk.
Sungguhpun keadaan demikian, kita tidak putus-asa ;
bahkan kita terus mentjari satu djalan keluar. Dalam pada
itu, kita telah bertekad, jaitu kita pihak Republik, demikian
pula saudara2 kita dari D.I., bahwa dalam keadaan bagai-
manapun, selagi kita mentjari djalan untuk penjelesaian,
suasana damai harus tctap dapat dipelihara, jaitu pertum-
pahan darah djangan terulang lagi dan peluru djangan sam-
pai kembali angkat bitjara.
Ini mendjadi keinginan kedua belah pihak.
Saudara2 ! Tiap2 kali kami ke Djakarta perkembangan
keadaan jang demikian selalu dilapurkan, baik saja sendiri
ataupun Overste Sjamaun Gaharu, ataupun pada waktu ber-
sama2 kami ke Djakarta untuk menghadiri konperensi Mili-
ter dibulan Puasa jang lampau, ataupun pada waktu meng-
hadiri Munas, ataupun jang terachir sekali waktu mengha-
diri Munap.
Keadaan demikian dilapurkan dan dibitjarakan dengan

56
Pemerintah Pusat ; dimana kami meminta kepada Pemerin-
tah, apa titik jang maksimal jang dapat diberikan didalam
usaha mengisi Otonomi didaerah Atjeh, sehingga bisa men-
djadi suatu pedoman dan pegangan dan memungkinkan se-
bagian hasrat Saudara2 dari D.I. dapat terpenuhi, dalam
pembitjaraan2 dengan mereka, sekalipun tidak dengan nama
Negara atau Negara Bahagian dsb.nja. Djadi, pihak Peme-
rintah Pusat sendiri pada principnja dapat memberi oto-
nomi jang luas, apalagi dalam hal ini ada dorongan dan
desakan dari ber-matjam2 daerah, jang menuntut Otonomi
jang lebih luas lagi daripada jang telah ada ; daripada jang
telah diberi, malahan djuga menuntut perobahan2 jang ra-
dikal daripada Undang2 No. 1 tahun 1957 itu. Maka oleh
Pemerintah menjanggupkan dan mendjandjikan dapat mem-
beri Otonomi jang seluas2nja, sehingga memungkinkan per-
soalan di Atjeh ini dapat diselesaikan tanpa menjimpang
dari Undang2 Dasar Sementara. Maka demikianlah, sete-
lah habis M u n a p , delegasi Atjeh jang terdiri dari tiga
orang, Overste Sjamaun Gaharu, saja sendiri dan sdr. A.
Gani Adam menghadap Perdana Menteri. Pada waktu itu-
pun kami meminta kepada Perdana Menteri seperti jang te-
lah diminta, jaitu supaja memberi sesuatu pedoman jang ma-
ximal dapat diberikan untuk mendjadi pegangan bagi kami,
sehingga dapat berbitjara dengan lebih luas dengan pihak
kawan2 kita dari pihak D.I. itu.- Pada waktu itu Perdana
Menteri berkata : „Asal tidak keluar daripada Undang2 Da-
sar jang ada, jang mendjadi pegangan Pemerintah dan d j u .
ga dengan apa Pemerintah sekarang telah disumpah pada
waktu dilantik, jaitu setia kepada Undang2 Dasar jang ada
itu; asal tidak keluar daripada itu ; tidak menjimpang dari-
pada itu, semuanja mungkin; tentang perluasan Otonomi

57
dalam lapangan A g a m a ; dalam lapangan hukum Agama
dan dalam lapangan hukum susila dan lapangan pendidi-
kan ; dan lapangan keuangan dan lapangan ekonomi, dalam
lapangan sosial; dalam lapangan kebudajaan dan berma-
tjam2 lapangan; sehingga seakan-akan isi dari Otonomi itu
pada hakekatnja sudah merupakan isi daripada suatu Nega-
ra Bahagian.
Begitu pada waktu itu dan selandjutnja berkata Perda-
na Menteri, tjobaklah Saudara2 membikin suatu konsep;
nanti kita bitjarakan bersama2. Kalau Saudara2 sudah se-
tudju dan kami djuga telah setudju, nanti bisa dibikin
mendjadi titik2 pokok jang mendjadi pedoman2 untuk Sau-
dara2 sebagai pegangan".
Waktu itu kami, jaitu Sdr. Sjamaun Gaharu dengan
saja berunding sebentar dan keputusannja tak mungkin ka-
mi membikin satu konsepsi untuk persoalan jang begitu be-
rat dalam waktu satu dan dua hari, karena terutama sekali
kami harus terlebih dahulu mengadakan hubungan dengan
tokoh2 masjarakat di Atjeh. Djadi pada waktu itu kami
minta tempo buat kembali ke Atjeh, dengan maksud untuk
mengadakan hubungan, pertukaran pikiran dalam persoalan
tsb. dengan tokoh2 dalam masjarakat di Atjeh.
Maka demikianlah, kami mengadakan pertemuan2 jang
tidak resmi, atau jang resmi, untuk meminta pendapat2 dan
fiki.ran2 dari semua pihak dengan ketentuan bahwa se-lam-
bat2nja dalam bulan Februari kami telah bisa berangkat ke
Djakarta dengan membawa satu rentjana penjelesaian jg akan
kami kemukakan kepada Pemerintah. Dan dari kawan2 kita
dipihak D.I. pun nampak ada kesungguhan untuk mentjari
djalan jang demikian, sehingga menurut jang kami ketahui,
bahwa merckapun telah menetapkan satu d u a , o r a n g untuk

58
memikirkan persoalan jang kami kemukakan itu, sehingga
bolch dikatakan pada saat itu sudah ada titik2 persamaan.
Saudara2 ! Pada waktu itu kami (jang saja maksud
dengan kami ialah Saudara Sjamaun Gaharu, saja dan djuga
kawan2 jang lain) telah merasa optimis, bahwa kemungkin-
an sudah besar, jang Pemerintah Pusat bisa menerima tjara
jang demikian, jang sebahagian besar tjita2 dari kawan2
kita dipihak D.I. itupun sudah dapat tertampung, sekalipun
tidak 100%, oleh karena tidak ada dalam suatu perdjuang-
an, sekali gus bisa tertjapai tudjuan sampai 100%.
Tetapi tiba2, sebagaimana jang telah diterangkan tadi
oleh Saudara Sjamaun Gaharu, lantas situasi ditanah air
berobah dengan mendadak, jaitu dengan tersiar berita2 ten-
tang pendirian Negara Sumatera pada mula2 sekali, jang
rupanja tidak djadi dan achirnja meledak ultimatum jang
mengakibatkan terdjadi proklamasi apa jang dinamakan
P.R.R.I, semendjak pada pertengahan bulan Februari jang
lalu jang kemudian tiap2 hari terus ada perkembangan dan
terus ada kedjadian.
Dan tentu Saudara2 sendiri telah mengetahui akibat2
dari kedjadian2 jang tragis itu, sedikit atau banjak, lang-
sung atau tidak langsung, malahan djuga kadang2 banjak
dan langsung, memberi pengaruh2 jang mendalam sekali
kepada daerah kita ini, djuga kepada djalannja pembitja-
raan2 dan djalannja usaha2 penjelesaian keamanan jang
sedang kita laksanakannja.
Kalau umpamanja waktu itu kita telah sedemikian op-
timis, kemudian optimisme tersebut, apakah bertukar men-
djadi pessimisme atau tidak, biarlah terserah pada penilaian
kita masing2; tapi jang sudah terang bahwa suasana telah
mendjadi agak sedikit muram dan tegang. Sungguhpun de-

59
mikian, kita masih tetap berusaha, masih tetap bekei'dja
untuk mentjari djalan2 keluar, untuk mentjari suatu peru-
musan, sehingga dengan perumusan itu, kita bisa keluar dari
kesulitan; disamping berdoa dan mengharap agar djangan
sampai kedjadian, dimana peluru berbitjara kembali didae-
rah kita ini. Karena, kalau terdjadi hal demikian, sungguh2
akan membawa akibat jang sukar pada waktu ini kita me-
ramalkan, dan sukar pula kita melukiskan bagaimana akibat2
dari keluarnja peluru jang pertama dan apa jang akan ter-
djadi antara peluru jang pertama dengan peluru terachir,
sebagai jang disinggung oleh Saudara Overste Sjamaun Ga-
haru tadi.

Saudara2 ! Dalam rangka untuk mendjaga suasana dja-


ngan sampai memuntjak dan memanas didaerah kita ini
dan djuga djangan sampai peristiwa2 diluar Daerah mem-
bawa pengaruhnja kedaerah kita, kalaupun kita tidak dapat
membendung sama sekali, sekurang2nja dapat mengurang-
kan, maka sehari setelah terdjadi peristiwa Proklamasi di Pa-
dang itu, Dewan Penguasa Perang mengadakan sidangnja
pada tanggal 16 bulan Pebruari 1958. Sedjak pagi sampai
malam sidang itu diadakan, untuk membitjarakan kemung-
kinan2 apa jang akan menimpa Atjeh dari peristiwa prok-
lamasi tersebut. Dan pada waktu itupun jang mendjadi titik
pikiran, jaitu mengusahakan supaja daerah Atjeh ini dapat-
lah diselamatkan dari peluru angkat bitjara, jang akan mem-
bawa kehantjuran. Djadi, demikianlah pada waktu itu Pe-
nguasa Perang Propinsi Atjeh mengeluarkan dua Statemen.
Statemen jang pertama jang ditudjukan ke Daerah Atjeh
kita sendiri jaitu, dimana dinjatakan perlu mclandjutkan
perundingan dan pembitjaraan dengan pihak D.I. hingga
bisa tertjapai suatu penjelesaian jang sesungguh-sungguhnja

60
atau penjelesaian jang benar2. Kemudian Statemen jang
kedua, ditudjukan keluar dan mungkin djuga bisa berha-
sil kedalam, jaitu dimana diminta kepada Pemerintah Pu-
sat, Presiden dan tudjuh orang tokoh jang kita kemukakan
disana, supaja peristiwa jang terdjadi di Sumatera Tengah
dengan Proklamasi P.R.R.I. dapatlah oleh Pemerintah, jang
terutama sekali oleh Presiden, diusahakan penjelesaiannja
dengan sebaik2nja, sebidjaksananja hingga djangan sam-
pai menimbulkan satu perang Saudara jang akan membawa
akibat kehantjuran kepada daerah jang bersangkutan chu-
susnja dan kepada Negara seluruhnja. Tentu Saudara2 te-
lah mengetahui isi dari Statemen itu, karena telah dibatja
di radio berturut-turut dua tiga malam, kemudian djuga te-
lah ditjetak dan disebarkan meluas keseluruh wilajah Atjeh
dan djuga keluar wilajah Atjeh sendiri.

Saudara2 ! Dalam hubungan inilah, untuk mendjelas-


kan Statemen jang kedua ini, Dewan Penguasa Perang me-
rasa perlu untuk mengirim satu delegasi, satu perutusan ke
Djakarta, untuk memberi pendjelasan dan djuga untuk me-
jakinkan orang2 dan pihak2 jang bersangkutan, bahwa Sta-
temen kita itu adalah mengandung unsur2 jang beralasan
sebagai pengalaman dari Daerah Atjeh sendiri jang telah
tiga tahun atau empat tahun lebih bergolak. Djadi untuk
mejakinkan orang2 jang bersangkutan itu, sebagai hasil pe-
ngalaman kita sendiri. Maka demikianlah, delegasi dari De-
wan Penguasa Perang Daerah Atjeh berangkat ke Djakarta
jang terdiri dari 3 orang, jaitu saja sendiri sebagai Wakil
Ketua Dewan Penguasa Perang, Sdr. Oesman Ali anggota
D.P.D. sebagai anggota Dewan Penguasa Perang dan Sdr.
Majoor Sunarjo sebagai Koordinator Keamanan, pada Staf
Harian Dewan Penguasa Perang.

61
Saudara2 ! Keberangkatan kami itu ialah untuk men-
djumpai Presiden, Perdana Menteri, K.S.A.D., bekas Wakil
Presiden, Bung H a t t a dan djuga mendjumpai tokoh2 jang
lain. Dalam perdjumpaan2 itu kami telah berusaha untuk
memberi pendjelasan tentang isi Statemen itu jang pada
umumnja telah mendapat perhatian jang baik dari tiap2
orang2 jang kami djumpai.

Saudara2 ! Kemudian dapatlah saja landjutkan, kami


sudah kembali setelah kami menunaikan tugas kami. Kami
mendjumpai orang2 jang kami djumpai tadi dan tokoh2
politik dan lain2, tokoh2 daerah jang ada di Djakarta, maka
pada hari Senin jang lalu tanggal 8 kami telah sampai ke-
mari, dimana situasi didaerah kita kami dapati tambah panas
dan menggelisahkan masjarakat, oleh karena adanja berma-
tjam2 berita jang barangkali kebanjakan sifatnja tjukup
menguatirkan.

Saudara2 ! Maka dalam usaha melandjutkan apa2 jang


telah saja sebutkan tadi, djuga oleh Dewan Penguasa Pe-
rang telah diadakan suatu rapat dengan tokoh2 masjarakat,
Kepala-kepala Dinas, Kepala2 Djawatan dan Ulama2 jang
ada di Kutaradja ini, dimana Ketua Dewan Penguasa Pe-
rang mendjelaskan situasi jang kira2 hampir serupa seperti
diterangkan kepada Saudara2 tadi. Dan sajapun memberi
lapuran jang pada hari itu, jang agak lebih pandjang dari
hari ini. Demikian pulalah tadi malam, oleh Dewan Pengua-
sa Perang telah diadakan suatu pertemuan antara Dewan
Penguasa Perang dengan beberapa tokoh2 j a n g ada diibu
kota ini jang djumlahnja lebih terbatas, jang udjudnja un-
tuk sama2 menganalisa persoalan dan sama2 mentjari dja-
lan keluar dari kesulitan, jang sedang kita hadapi.

62
Saudara Ketua D.P.R. sendiri dan Saudara Wakil Ke-
tua dan Saudara2 anggota D.P.D., ikut dalam rapat tersebut,
sekalipun tidak sebagai Ketua D.P.R., tidak sebagai anggota
D.P.D., tetapi dalam fungsi jang lain. Walaupun rapat tadi
malam tidak mengambil suatu keputusan, tapi kita telah
sama2 bertukar pikiran untuk mentjari djalan keluar, sehing-
ga benar2 tjita2 untuk menjelamatkan Atjeh dari kehan-
tjuran dan untuk memelihara djangan sampai peluru jang
pertama keluar lagi didaerah ini, dapat tertjapai dengan
baik. Demikian pulalah hendaknja, apa jang telah berlaku
dipermulaan bulan Puasa jang lampau; bulan jang sutji itu,
jakni Ikrar Lam Teh, djangan sampailah mendjadi kertas
hampa jang kosong. Dalam ikrar itu dinjatakan kita beker-
dja untuk kepentingan Agama, untuk kepentingan rakjat
dan untuk kepentingan daerah ini sendiri, atau dengan
istilah jang lebih umum untuk keselamatan rakjat dan ma-
sjarakat didaerah ini, jaitu kita sekalian. Demikianlah, Sau-
dara2, pendjelasan2 tambahan dari saja, mudah2an dapat-
lah mendjadi bahan bagi Saudara2 jang sedang bersidang
untuk mempersoalkan, membitjarakan situasi jang terachir
ditanah air kita ini umumnja, dan didaerah Atjeh kita chu-
susnja.
Sekian Saudara Ketua dan terima kasih.

,£ifat Pemimpin bukanlah membunuh tjita2 jang se-


dang tumbuh tetapi memupuk dan membesarkan tunas jang
sedang mendjelma, supaja ia lekas dapat menjambung ge-
nerasi jang telah tua".

63

Anda mungkin juga menyukai