Gambaran Radiologi Transposition of The Great Arteries
Gambaran Radiologi Transposition of The Great Arteries
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
panjang kira-kira 12 cm, lebar 9 cm, dan tebal 6 cm, dengan berat rata-rata 250
gram pada wanita dewasa dan 300 gram pada pria dewasa. Dua pertiga bagian
jantung berada di sebelah kiri dari garis tengah tubuh. Pangkal jantung berada di
bagian paling atas, di belakang sternum, dan semua pembuluh darah besar masuk
dan keluar dari daerah ini . Puncak (apex) jantung yang dibentuk oleh ujung
ventrikel kiri menunjuk ke arah anterior, inferior, dan kiri, serta berada di atas
diafragma.10
Perikardium terdiri dari dua bagian, yaitu perikardium fibrosa dan perikardium
serosa. Perikardium fibrosa terdiri dari jaringan ikat yang kuat, padat, dan tidak
elastis. Sedangkan perikardium serosa lebih tipis dan lebih lembut dan
serosa, disebut juga epikardium, melekat kuat pada permukaan jantung. Di antara
perikardium parietal dan viseral terdapat cairan serosa yang diproduksi oleh sel
lapisan – lapisan perikardium serosa saat jantung berdenyut. Rongga yang berisi
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu epikardium (lapisan paling luar),
oleh mesotelium dan jaringan ikat lunak, sehingga tekstur permukaan luar jantung
terlihat lunak dan licin. Miokardium merupakan jaringan otot jantung yang
pemompaan jantung, meskipun menyerupai otot rangka, otot jantung ini bekerja
involunter seperti otot polos dan seratnya tersusun melingkari jantung. Lapisan
ventrikel. Atrium kanan membentuk batas kanan dari jantung dan menerima darah
dari vena kava superior di bagian posterior atas, vena kava inferior, dan sinus
koroner di bagian lebih bawah. Atrium kanan ini memiliki ketebalan sekitar 2 – 3
halus, sedangkan dinding anteriornya kasar karena adanya otot yang disebut
pectinate muscles. Antara atrium kanan dan kiri ada sekat tipis yang dinamakan
septum interatrial. Darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan melewati
suatu katup yang dinamakan katup trikuspid atau katup atrioventrikular (AV)
kanan.10
sekitar 4-5 mm dan bagian dalamnya dijumpai peninggian serat otot jantung yang
5
disebut trabeculae carneae. Ventrikel kanan dan ventrikel kiri dipisahkan oleh
Darah dari trunkus pulmonal kemudian dibawa ke paru – paru. Atrium kiri
memiliki ketebalan yang hampir sama dengan atrium kanan dan membentuk
hampir keseluruhan pangkal dari jantung. Darah dari atrium kiri mengalir ke
ventrikel kiri melewati katup bikuspid (mitral) atau katup AV kiri. Ventrikel kiri
membentuk puncak (apex) dari jantung. Sama dengan ventrikel kanan, ventrikel
kiri mempunyai trabeculae carneae dan chordae tendineae yang menempel pada
muskulus papilaris. Darah dari ventrikel kiri ini akan melewati katup aorta ke
ascending aorta. Sebagian darah akan mengalir ke arteri koroner dan membawa
Meskipun banyak aspek perkembangan spesifik dari TGA yang belum dapat
bulan pertama kehamilan di atas ventrikel kanan, konus subaorta diserap kembali
Pada TGA, konus subpulmonal diserap kembali bukan konus subaorta. Hal ini
katup aorta berada di anterior dan berhubungan dengan ventrikel kanan. TGA
7
tidak seperti kelainan jantung bawaan lainnya, tidak berhubungan dengan kelainan
kongenital lain. TGA jarang terjadi pada anggota keluarga yang sama. Pada
bergerak ke dorsal, kranial, dan ke kiri, gerakan rotasi melipat dari bagian
bantalan truncal inferior kiri berkembang ke distal dan ke kanan, bantalan truncal
tumbuh ke bawah dan ke arah lain menyatu dengan septum truncal dan
lurus ke bawah, sehingga aorta bersatu dengan ventrikel kanan dan arteri
Gambar 2.2 Terdiri dari 5 ruang dengan pola diatur oleh gen homeobox
Trunkus = aorta dan arteri pulmonalis Bulbus = saluran
keluar dan ventrikel
Dikutip dari : Langman’s medical embriology.11
Gambar 2.3 Proses lengkap dalam 28 hari, rotasi normal ke kanan dari
tabung pada konfigurasi normal dengan anterior ventrikel
kanan ke kanan - kesesuaian atrioventricular kiri - dari
tabung jantung posterior ventrikel kanan ke kiri –
ketidaksesuaian atrioventrikular.
Dikutip dari : Langman’s medical embriology.11
9
Gambar 2.4 Defek bantalan Conotruncal dari sel-sel saraf. Trunkus = aorta dan
trunkus pulmonalis. Conus = aorta dan saluran keluar pulmonalis,
resorpsi pada subpulmonic bukan konus subaorta mungkin
menjadi penyebab TGA
Dikutip dari : Langman’s medical embriology.11
kejadian TGA diperkirakan 1 per 5000 kelahiran hidup, TGA lebih sering terjadi
10% kasus berhubungan dengan kelainan yang tidak berasal dari jantung.12
TGA pertama kali di jelaskan oleh Mathew Baillie pada tahun 1797, dalam
edisi kedua bukunya yang berjudul "The Morbid Anatomy of some of the most
gunakan pada tahun 1814, oleh Farre, yang diartikan aorta dan trunkus pulmonalis
dengan ventrikel kanan kemudian ke aorta, atrium kiri terhubung dengan ventrikel
corrected atau uncorrected transposition, pada kedua keadaan ini, arteri besar
transposition" digunakan untuk jenis lain dari malposisi arteri besar, seperti
double outlet ventrikel kanan dan kiri, saat ini, istilah complete transposition
dikoreksi.13
of the great arteries (L-TGA) menunjukkan hubungan antara aorta dan trunkus
anterior dari katup pulmonal, ini adalah kelainan yang paling sering ditemukan
sesuai. Pada congenitally corrected, aorta biasanya terletak di sebelah kiri dan
Gambar 2.5 D = Dextro, ventrikel kanan di kanan dan anterior, aorta di kanan
dan anterior arteri besar, sejajar dan berdampingan.
Dikutip dari : Warnes dkk.14
Gambar 2.6 L = Levo, ventrikel kanan di kiri dan posterior = sistemik ventrikel,
aorta di kiri dan anterior dari arteri besar dapat berdampingan.
Dikutip dari : Warnes dkk.14
Penyebab pasti dari TGA masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor
risiko yang berhubungan yaitu diabetes mellitus gestational, paparan ibu hamil
pada ibu hamil. Beberapa mutasi genetik diduga terlibat sebagai penyebab
dan gen yang mengkode protein yang tidak jelas, gen-gen ini terlokalisir pada
kromosom yang berbeda dan mutasi gen ini hanya menjelaskan sebagian kecil
ventrikuloarterial, dengan aorta yang muncul di anterior dari ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis terhubung dengan ventrikel kiri, darah yang tidak mengandung
oksigen dari vena cava superior ke atrium kanan, kemudian ke ventrikel kanan,
Darah yang mengandung oksigen dari vena pulmonalis ke atrium kiri, kemudian
vena pulmonalis ke atrium kiri. Darah yang mengandung oksigen akan kembali ke
paru-paru tanpa melalui sirkulasi sistemik dan darah yang tidak mengandung
oksigen tetap berada dalam sirkulasi sistemik tanpa melalui paru-paru, untuk
alasan ini, sebuah transposisi terisolasi dari arteri besar bertentangan dengan
kehidupan saat lahir kecuali disertai dengan kelainan bawaan lain. Pada 67%
pasien, tidak terdapat kelainan jantung bawaan lainnya, patent ductus arteriosus
13
dan foramen ovale menjamin hubungan antara kedua jalur sirkulasi dan
kelangsungan hidup pada hari pertama kehidupan, dan pada 33% dari pasien
kombinasi dari keduanya) ini mengurangi keadaan kritis tetapi tetap beresiko
kanan.15
pada L-TGA letaknya dikiri dan berfungsi sebagai ventrikel kiri, aorta berpangkal
pada ventikel kanan ini. Ventrikel kiri yang mempunyai otot lebih halus dan tidak
ventrikel kanan. Arteri pulmonalis berpangkal pada ventrikel kiri ini. Peredaran
darahnya adalah darah dari ventrikel kanan yang berfungsi sebagai ventrikel kiri
melalui vena cava. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel kiri yang
berfungsi sebagai ventrikel kanan, dari sini darah mengalir ke paru-paru dan
klinis dengan adanya sianosis sentral, oleh karena itu perubahan warna kebiruan
pada kulit dan selaput lendir adalah gejala klinis pada D-TGA. Serangan dan
yang terbatas, biasanya terjadi bila septum ventrikel utuh atau kelainan septum
atrium terbatas, ini berhubungan dengan progresivitas dan kedalaman dari sianosis
sentral pada jam pertama kehidupan. Sumbatan pada saluran keluar dari ventrikel
kiri atau penyakit paru obstruktif dapat mengurangi aliran darah ke pembuluh
tidak ada sumbatan, dan ada defek septum ventrikel yang besar, memungkinkan
dan hanya ditemukan pada saat menangis. Tanda-tanda gagal jantung kongestif
sumbatan saluran keluar ventrikel kiri, patent ductus arteriosus atau karena
Gejala klinis pada L-TGA yaitu tidak ada keluhan dan tidak ada sianosis kecuali
bila disertai dengan VSD atau stenosis pulmonal barulah timbul keluhan.4
Pada D - TGA , arteri pulmonalis terletak di sebelah kanan dari lokasi normal
dan dikaburkan oleh aorta pada radiografi toraks frontal. Malposisi ini,
berhubungan dengan tekanan, yang disebabkan oleh atrofi timus dan paru-paru
membesar dan membulat, dengan gambaran khas seperti telur yang digantungkan
pada tali (egg on a string), batas atrium kanan tidak normal cembung, dan atrium
radiologis yang khas ditentukan oleh sejauh mana arteri besar superposisi dengan
bidang pencitraan, besarnya hubungan antara paru dan sirkulasi sistemik, dan
Bila di samping transposisi ini ada stenosis pada arteri pulmonalis maka
Gambar 2.7 D- TGA dibandingkan dengan anatomi normal. (a) radiografi dada
pada neonatus menunjukkan penyempitan mediastinum superior,
pembesaran jantung tidak normal cembung dari batas atrium kanan,
dan peningkatan aliran pembuluh darah – gambaran khas pada D-
TGA. (b) sama dengan A gambar menunjukkan gambaran khas
bayangan kardiomediastinal yaitu telur yang digantungkan pada tali
(the egg on a string sign) (c) Radiografi dada pada neonatus
menunjukkan gambaran normal mediastinum, dengan bayangan
thymus normal. (d) RAO: tampak mediastinum superior melebar
karena hubungan anteroposterior dari aorta dan arteri pulmonalis.
Dikutip dari : Emma dkk dan Soetikno R.3,16
menjadi rata dan convex, hal ini disebabkan karena letak aorta di sisi kiri depan.4
17
Gambar 2.8 Pria 43 tahun dengan Congenitally corrected TGA atau L-TGA dari
arteri besar, foto toraks posteroanterior menunjukkan batas jantung
kiri atas menggembung (panah).
Dikutip dari Donald dkk.17
usia kehamilan 20 minggu. Diagnosis TGA dapat dilakukan dengan hati-hati dan
tepat dengan mengevaluasi lokasi anatomi dari ruang jantung dan koneksi antara
atrium, ventrikel, dan arteri besar dengan ultrasonografi resolusi tinggi. Namun,
perbedaan dari ruang atrium didasarkan pada aspek morfologi atrium. Atrium
kanan berbentuk segitiga, sedangkan atrium kiri berbentuk seperti jari. Namun,
perbedaan bentuk atrium sulit diidentifikasi selama periode antenatal. Selain itu,
menentukan atrium pada janin. Bagian supradiaphragma dari vena cava inferior
memberikan tanda untuk mengidentifikasi anatomi atrium kanan, dan aliran vena
dapat membantu membedakan ventrikel kanan dan ventrikel kiri adalah tekstur
18
dan distribusi trabekula internal, trabekula kasar pada ventrikel kanan, tipis dan
halus pada ventrikel kiri, otot-otot papiler pada ventrikel kanan melekat pada
septum interventrikular dan dinding lateral, tetapi dua otot papiler dari ventrikel
kiri hanya terdapat pada dinding lateral miokardium. Namun , gambaran anatomi
mungkin tidak jelas pada janin. Penyisipan katup trikuspid ke septum ventrikel
lebih rendah dari katup mitral, dan lokasi band moderator pada daerah apikal
aorta keluar dari ventrikel kanan sedangkan arteri pulmonalis keluar dari ventrikel
kiri.
oleh lapang pandang yang kecil, acoustic window, dan ketergantungan terhadap
pada anak-anak), dan dosis radiasi pengion relatif tinggi dan kontras iodinasi.
(MRI) memiliki peran penting dalam mengatasi keterbatasan ini. CT Scan telah
data yang cukup, pencitraan jantung dengan CT Scan dan MRI dapat digunakan
untuk mendiagnosis dan mengevaluasi TGA karena resolusi temporal dan spasial
20
tinggi. Selain itu, evaluasi multiplanar sangat penting karena setiap struktur
vaskular memiliki sumbu yang berbeda dengan sumbu struktur vaskular yang
berdekatan.6,7
Gambar 2.11. D - TGA. Pada CT scan, aorta ascenden (aA) keluar dari ventrikel
kanan dan trunkus pulmonalis (PT), keluar dari ventrikel kiri. LT :
left cardiac chamber, RT : right cardiac chamber.
Dikutip dari : Hyun Woo Goo dkk.6
Gambar 2.12 L - TGA (a) Pada CT scan, Trunkus pulmonalis (PT) keluar dari
ventrikel kiri (LV), terhubung ke atrium kanan (RA). (b) CT scan
menunjukkan aorta ascendens (aA) keluar dari ventrikel kanan
(RV), yang terhubung ke atrium kiri (LA). Aorta ascendens anterior
di sebelah kiri trunkus pulmonalis (PT).
Dikutip dari : Hyun Woo Goo dkk.6
a b
Gambar 2.13 D-TGA pada wanita 23 tahun. (a) MRI menunjukkan aorta (A) keluar
dari anterior ventrikel kanan (RV) dan arteri pulmonalis (PA) dari
posterior ventrikel kiri. (b) MRI menunjukkan katup aorta lebih
superior dari katup pulmonal pada bidang aksial. Ini adalah temuan
yang khas pada D-TGA.
Dikutip dari : Mervyn D. Cohen dkk.19
a b c
Gambar 2.14 L-TGA dan gagal ventrikel kanan pada anak 1 tahun.
(a-c), MRI menunjukkan aorta keluar dari posterior ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis (PA) keluar dari dinding ventrikel
kiri (LV), aorta ascendens di sebelah kiri dari arteri pulmonalis.
Dikutip dari : Mervyn D. Cohen dkk.19
2.7.5 Ekokardiografi
22
a b
Gambar 2.15 (a) Gambaran subkostal menunjukkan ventrikel kiri yang berasal
dari pembuluh darah yang bercabang, yang diidentifikasi sebagai
arteri pulmonalis, (b) Gambaran subkostal menunjukkan hubungan
ventriculoarterial yang tidak sesuai, dengan gambaran paralel,
bukan menyeberang, arteri besar keluar dari ventrikel.
Dikutip dari : Paula Martins dkk.
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Paliatif
arteri menyebabkan kenaikan aliran darah paru, dan meningkatkan darah yang
kembali ke vena pulmonalis dan tekanan atrium kiri. Efek samping lambat dapat
menjamin oksigenasi darah sistemik, baik pada transposisi yang sederhana atau
berperan penting dalam penatalaksanaan sebelum operasi pada bayi. Teknik ini
kanan, merobek septum atrium. Di beberapa rumah sakit, prosedur ini dipandu
bila defek septum atrium setidaknya 5 mm, balon septostomy merupakan prosedur
yang efektif dan aman untuk membuat hubungan interatrial yang memadai.2
Ventilasi mekanis dan oksigen mungkin diperlukan bayi baru lahir dengan
hipoksemia berat. Namun harus diingat bahwa terapi oksigen dapat mempercepat
dan tekanan positif akhir ekspirasi) yang menyebabkan distensi alveolar yang
berlebihan harus dihindari sehingga pirau antar sirkulasi tidak terganggu. Koreksi
fungsi miokard pada gagal jantung, agen inotropik atau diuretik mungkin
diperlukan.2
2.8.2 Korektif
kiri, irama sinus dan tingkat kematian rendah dengan tingkat kelangsungan hidup
koroner, yang dapat mengakibatkan iskemia miokard atau bahkan infark. Tingkat
paling umum operasi ulang. Pada operasi ini, aorta dan trunkus pulmonalis yang
24
translokasi ke neo-aorta.2
faktor dapat mengganggu seperti gagal multi organ, gagal ginjal, infeksi aktif,
kondisi klinis lebih stabil. Di sisi lain, jika langkah-langkah paliatif memiliki hasil
yang buruk atau mengakibatkan komplikasi yang tak diinginkan, arterial switch
Pada transposisi dengan septum yang masih utuh, bayi yang baru lahir harus di
koreksi dalam dua minggu pertama kehidupan, ini memastikan bahwa ventrikel
kiri tidak mengalami involusi yang signifikan, dan kontraktilitasnya masih mampu
mendukung sirkulasi sistemik. Pada neonatus lanjut dan bayi muda, ventrikel kiri
mungkin perlu dilatih ulang, sebelum dilakukan arterial switch, dengan atau
tanpa dihubungan dengan Blalock-Taussig shunt, indikasi yang tepat untuk dua
25
tahap arteri switch masih kontroversial, selain usia pasien, faktor-faktor lain yang
ventrikel kiri. Waktu interval pendek antara dua operasi, biasanya satu minggu
tingkat kelangsungan hidup 90 % dan kebebasan operasi ulang lima tahun 97%.2
untuk memperbaiki malformasi. Bahkan, defek pada atrium, atau lebih umum
defek septostomy, biasanya dapat ditutup dengan jahitan langsung. Penutupan dari
defek septum ventrikel mungkin diperlukan untuk menutup hubungan, atau bila
sangat kecil, mungkin dibiarkan terbuka. Bila arterial switch tidak layak,
Gambar 2.17 Prosedur bedah koreksi pada Transposition of The Great Arteries
Dikutip dari : Martins P dkk.2
Perbaikan pada tingkat atrium, baik oleh Mustard atau prosedur Senning,
sangat cocok untuk jantung dengan septum ventrikel yang masih utuh,
kembalinya vena sistemik diarahkan ke atrium dan ventrikel kiri. Demikian juga,
darah vena pulmonalis dialihkan ke ventrikel kanan. Ketika ada sumbatan pada
saluran keluar ventrikel kiri, sebuah saluran ditempatkan antara ventrikel kiri dan
trunkus pulmonalis. Pada defek septum ventrikel, pilihan yang paling sering
modifikasi dan operasi Rastelli.. Dalam prosedur Rastelli, sebuah saluran dibuat
yang menghubungkan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Namun, teknik REV
ventriculoarterial dengan defek septum ventrikel dan obstruksi saluran keluar kiri.
Terutama jika tidak dapat dilakukan REV atau Rastelli, perbaikan dilakukan
Arus darah dalam jantung tergantung pada keadaan stenosis arteri pulmonalis.
Makin parah stenosisnya, makin berat pula hipertrofi ventrikel kanan dan arus
kebocoran yang melalui VSD dari kanan ke kiri juga makin banyak. Demikian
juga semitransposisi aorta (overiding aorta) biasanya juga makin besar, sehingga
semakin banyak darah vena yang mengalir ke dalam aorta. Sianosis pun menjadi
nyata sekali. Bila stenosis pada a. pulmonalis ringan saja, maka arus kebocoran
melalui VSD juga sedikit, semitransposisi aorta biasanya juga kecil, sehingga
sianosis pun berkurang. Bahkan pada pasien dengan stenosis yang sangat ringan,
tekanan ventrikel kanan tidak cukup tinggi untuk menimbulkan R-L shunt,
sehingga masih didominasi oleh L-R shunt. Pada pasien ini disebut sebagai
pada usia yang lebih besar, tetapi bila L-R shunt cukup besar, akan tampak
Pembesaran ini tidak seberapa, karena ventrikel kanan umumnya hanya hipertrofi
saja bukan dilatasi. Pinggang jantung menjadi lebih konkaf karena tidak ada
pembesaran dari jalur keluar ventrikel kanan. Pada stenosis berat, pinggang
28
jantung lebih dalam lagi sehingga menimbulkan gambaran jantung seperti sepatu
kayu (coeur en sabot). Pembuluh darah paru menjadi kecil dan berkurang
sehingga paru tampak lebih radiolusen. Aorta tampak melebar, tetapi karena aorta
terletak di belakang sternum, maka batas aorta ini kadang sulit dilihat pada
proyeksi Posteoanterior. Aorta tampak lebih jelas bila letaknya di sisi kanan
Gambar 2.18 Bayi 9 bulan, Cardiothoracic ratio normal dengan jantung bentuk
sepatu boot, corakan paru berkurang, dan right aortic arch (pada
25% anak dengan Tetralogi of Fallot).
Dikutip dari : Soetikno R.3
Pada Echocardiography memungkinkan untuk melihat langsung kelainan
gambaran anatomi dan informasi fungsional tanpa radiasi, penilaian rinci dari
29
arteri pulmonalis sangat penting, karena perbaikan dari kelainan jantung tanpa
pembuluh darah besar, yaitu arteri pulmonalis dan aorta. Pada kelainan bawaan,
yang keluar dari jantung. Keadaan ini disebut Persistent Trunkus Arteriosus. Dari
menjadi arteri pulmonalis. Di samping itu, pada trunkus ini berpangkal arteri
coronaria untuk jantung. Septum dari ventrikel juga tidak tumbuh sempurna,
sehingga terdapat defek (VSD). Trunkus berpangkal di atas VSD ini. Darah dari
ventrikel kanan masuk ke dalam trunkus bersama dengan darah dari ventrikel kiri,
b. Tipe II: kedua cabang arteri pulmonalis keluar dari trunkus arterial
trunkus di antaranya.
30
c. Tipe III: kedua cabang arteri pulmonalis terpisah, kanan dan kiri, keluar
memperdarahi paru-paru.
Daun katup trunkus sering menebal karena ekspansi jaringan fibrosa dan
koronaria kiri muncul pada posisi yang lebih tinggi dan lebih posterior, kadang
dari trunkus biasanya tidak stenosis, sehingga aliran darah ke paru hanya
ditentukan oleh resistensi vaskular paru. Dalam hari-hari pertama pasca lahir
tahanan vaskular paru masih tinggi, hingga aliran daran paru tidak bertambah,
biasanya pasien asimtomatik. Bila resistensi vaskular paru menurun, terjadi aliran
darah paru yang meningkat, sehingga pasien menunjukkan gejala gagal jantung.
Bila pasien bertahan, akan terjadi hipertensi pulmonal, sehinga aliran darah paru
akan berkurang lagi. Penyakit vaskular paru biasanya sudah terjadi sebelum
jantung yang mendalam (konkaf), hilus letaknya tinggi. Trunkus tampak sebagai
aorta ascendens yang melebar di sisi kanan. Pembuluh darah paru umumnya
demikian tipe dan jenis trunkus baru tampak jelas setelah pemeriksaan
angiografi.3
32
trunk, pemeriksaan color doppler menunjukkan aliran dua arah melalui ventrikel
septal defect. Pemeriksaan CT Scan dan MRI ditemukan gambaran langsung dari
kelainan anatomi.20
mana aorta dan arteri pulmonalis sebagian atau seluruhnya keluar dari ventrikel
kanan. Pada keadaan tersebut, tidak ada pembuluh darah yang keluar dari
ventrikel kiri, dan darah dari ventrikel kiri bercampur dengan darah dalam
(VSD). Pada beberapa kasus tidak didapatkan VSD dan ventrikel kiri dalam
keadaan yang sangat hipoplastik. DORV sering disebut juga dengan Taussig-Bing
Malformation.8
(terdapat hubungan antara ventrikel kanan dan kiri), pirau ke kanan dari
penyerta dari penyakit jantung bawaan lain yang biasanya lebih kompleks. Dari
dari seluruh kasus penyakit jantung bawaan, dengan angka kejadian sebesar
1:3.000. Secara umum, gambaran klinis yang nampak adalah bayi cepat lelah,
terutama saat menyusu, sesak nafas, pucat, mudah berkeringat dingin, edema
tungkai atau ascites, sianosis sentral ataupun perifer, clubbing fingers, hambatan
anatomis berupa ventricular septal defect (VSD) dengan aorta dan arteri
pulmonalis yang keluar dari ventrikel kanan. VSD pada DORV dapat berupa
posterior kanan dari orifisium arteri pulmonal, dengan spiral arterial. Hubungan
antara aorta dan arteri pulmonalis tersebut menyebabkan aliran darah dari
ventrikel kiri langsung menuju aorta sehingga saturasi oksigen aorta lebih tinggi
daripada saturasi pulmonal sehingga gambaran klinis yang muncul serupa dengan
VSD (Taussig-Bing Anomaly), aliran darah dari ventrikel kiri langsung dialirkan
serupa dengan VSD atau defek kanal atrioventrikular. Apabila jarak antara VSD
dan aliran aorta serta pulmonal sama dengan diameter katub aorta, maka diagnosis
committed VSD, terdapat aliran yang sama dari ventikel kiri ke aorta dan arteri
pulmonalis.8
Gambaran foto toraks tergantung pada sub klasifikasi dan adanya kelainan lain
katup mitral anterior. CT Scan dan MRI dapat menunjukkan kelainan anatomi.20
sebagai kelainan dimana aorta dan arteri pulmonalis sebagian atau seluruhnya
keluar dari ventrikel kiri. DOLV pertama kali ditemukan oleh Fragoyannis dan
Kardalinos pada tahun 1964, Prevalensi nya diperkirakan kurang dari 1 / 200.000
takipnea, dispnea saat aktivitas, gagal tumbuh, berkeringat (terutama saat makan),
tidak responsif dan kelelahan, DOLV paling sering terjadi dalam bentuk situs
kelainan jantung seperti ventricle septal defect , atrial septal defect , stenosis
35
tricuspid.8
DOLV diklasifikasikan menjadi dua jenis tergantung pada lokasi VSD dan
1. DOLV dengan arteri besar normal (DOLV jenis normal great arteries)
pulmonalis anterior.
Kedua jenis DOLV hampir tidak bisa dibedakan secara klinis, tetapi sianosis
Fallot dengan ukuran jantung normal dan penurunan corakan bronkovaskular, bila
ventrikel kiri, aorta normal, kontuinitas mitral dan VSD. Magnetic resonance
imaging menunjukkan kedua arteri besar yang keluar dari ventrikel kiri.20
36
2.11 Prognosis
beberapa langkah paliatif dan riwayat dari penyakit dengan prognosis yang buruk,
pada saat itu, harapan hidup rata-rata untuk bayi yang baru lahir dengan TGA
adalah 0,65 tahun dan tingkat kematian pada satu tahun adalah 89,3% . Dengan
munculnya teknik bedah yang lebih baru dan lebih baik serta perawatan intensif
pasca operasi, tingkat kelangsungan hidup jangka panjang hampir mencapai 90%
pada usia 15 tahun. Operasi korektif ulang dengan tingkat terendah dalam 10
DAFTAR PUSTAKA
10. Tortora, G.J., Derrickson, B., 2012. The Cardiovascular System: The
Heart. In: Roesch, B., et al., eds. Principles of Anatomy and Physiology.
13th ed. USA: John Wiley & Sons, 763.
12. Rodríguez Eiriz, Pons Perelló, Transposition of the Great Arteries: The
Past and the Present. European society of radiology 2016.
13. Wilkinson JL, Cochrane AD, Karl TR: Congenital Heart Surgery
Nomenclature and Database Project: corrected (discordant) transposition
of the great arteries (and related malformations). Ann Thorac Surg 2000,
69:S236-48.
15. Marta Unolt. Transposition of great arteries: new insights into the
pathogenesis. Frontiers in Pediatrics. 2013 1 (11), 1-7.
39