Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS PATERNALISME : PENGERTIAN, KONTROVERSI, DAN


IMPLIKASINYA DALAM KONTEKS SOSIAL DAN PUBLIK

Disusun Oleh :

Nur Oktavianto (40040223620006)

Faiq Rahadian (40040223630046)

Muhammad Ardiansyah Farhan (40040223650048)

Mahendra Bintang Bagus Permadi (40040223630064)

Rifqi Ghozi Zulhusni (40040223650089)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2023/2024
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas PPKn ini dengan baik serta tepat
waktu. Paternalisme adalah sebuah konsep yang telah lama mendominasi berbagai aspek
kehidupan manusia. Dalam konteks ini, paternalisme merujuk pada praktik atau kebijakan di
mana seseorang atau sebuah entitas, sering kali pemerintah, mengambil peran yang dominan
dalam mengambil keputusan demi kesejahteraan individu atau kelompok lain. Meskipun
paternalisme sering kali dilakukan dengan niat baik, pertanyaan etika yang muncul seputar
otoritas, kebebasan individu, dan dampak jangka panjangnya selalu menjadi perdebatan yang
menarik. Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
paternalisme, serta mendorong refleksi kritis tentang peran dan batasan kebijakan yang
bersifat paternalistik dalam masyarakat kita.
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH......................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................4
A. PENGERTIAN PATERNALISME...................................................................................4
B. PATERNALISME POSITIF.............................................................................................4
C. PATERNALISME NEGATIF...........................................................................................5
D. KONTROVERSI SEPUTAR PATERNALISME.............................................................5
E. IMPLIKASI SOSIAL POLITIK........................................................................................6
F. STUDI KASUS..................................................................................................................7
G. TANTANGAN DALAM MENGATASI PATERNALISME..........................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
1

BAB 1
PENDAHALUAN
A. LATAR BELAKANG

Paternalisme adalah konsep yang terlibat dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Ini
muncul dalam kebijakan pemerintah, tindakan organisasi, dan bahkan dalam hubungan
pribadi. Orang sering merasa diberikan saran atau tindakan untuk kebaikan individu yang
memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana orang lain atau pemerintah harus campur
tangan dalam kehidupan individu.

Praktik paternalisme sering kali bertentangan dengan hak asasi individu dan kebebasan diri.
Ini menciptakan ketegangan antara perlindungan individu dari bahaya atau kesalahan dan hak
mereka untuk membuat keputusan sendiri. Pertanyaan seperti apakah seseorang boleh
dipaksa untuk mengenakan helm saat berkendara sepeda motor atau apakah perokok harus
dilarang merokok di tempat umum adalah beberapa contoh kontroversi dalam konteks ini.

Konsep paternalisme juga berdampak pada kebijakan publik dan politik. Bagaimana
pemimpin politik dan pemerintah menggunakan ide ini dalam pengambilan keputusan politik,
terutama ketika harus mempertimbangkan kepentingan individu versus kepentingan kolektif,
adalah masalah yang sangat relevan dalam politik kontemporer.

Perkembangan dalam teknologi, terutama dalam pengumpulan data dan analisisnya, telah
memungkinkan penggunaan paternalisme dengan cara yang lebih kompleks. Misalnya,
algoritma dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi yang didasarkan pada perilaku
online individu, atau keputusan otomatis dapat diambil dalam layanan kesehatan berdasarkan
data medis. Ini memunculkan pertanyaan tentang privasi, etika, dan keadilan dalam
penggunaan teknologi paternalisme.
2

Dalam makalah ini, kami akan melakukan analisis mendalam tentang konsep paternalisme,
mempertimbangkan berbagai perspektif dan argumen yang muncul dalam kontroversi seputar
praktik ini, dan mengkaji implikasi sosial dan politiknya dalam masyarakat yang semakin
kompleks dan terhubung secara global. Kami akan melihat studi kasus konkret dan
perkembangan terbaru dalam praktik paternalisme untuk memberikan pemahaman yang lebih
luas tentang isu ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa perbedaan antara paternalisme positif dan paternalisme negatif, dan


bagaimana kedua jenis ini dapat memengaruhi individu dan masyarakat?
2. Bagaimana praktik paternalisme dapat berdampak pada hak asasi individu dan
kebebasan diri?
3. Apa saja argumen yang mendukung praktik paternalisme dalam perlindungan
individu dan masyarakat? Dan sebaliknya, apa argumen yang mengkritik tindakan
paternalisme?
4. Bagaimana praktik paternalisme tercermin dalam kebijakan politik dan tatanan
sosial, dan bagaimana praktik ini memengaruhi hubungan antara pemerintah dan
warganegara?
5. Bagaimana perkembangan teknologi modern, seperti penggunaan algoritma dan
analisis data, memengaruhi praktik paternalisme dalam berbagai sektor, dan apa
implikasi etisnya?
6. Apa dampak praktik paternalisme dalam hubungan internasional, terutama dalam
konteks diplomasi dan interaksi antarnegara?
7. Bagaimana masyarakat dan individu dapat menghadapi tantangan praktik
paternalisme yang berlebihan, dan bagaimana mencapai keseimbangan yang tepat
antara perlindungan dan kebebasan?
3

C. TUJUAN MAKALAH

1. Makalah ini akan mengidentifikasi dan menganalisis kontroversi yang terkait


dengan praktik paternalisme, terutama dalam hal hak asasi individu, privasi, dan
kebebasan diri. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca memahami berbagai
pandangan yang ada tentang paternalisme dan argumen yang muncul dalam
perdebatan seputar praktik ini.
2. Makalah ini akan mengeksplorasi implikasi praktik paternalisme dalam konteks
sosial dan politik. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana praktik
paternalisme memengaruhi hubungan antara pemerintah dan warganegara, serta
dampaknya pada masyarakat secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk
memahami peran paternalisme dalam membentuk tatanan sosial dan politik.
3. Makalah ini akan mencoba mengidentifikasi perkembangan terbaru dalam praktik
paternalisme, terutama dalam era teknologi modern. Ini akan membantu pembaca
memahami bagaimana penggunaan teknologi, seperti pengumpulan data dan
algoritma, telah memengaruhi cara praktik paternalisme dilakukan dalam berbagai
sektor.
4. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang konsep paternalisme, kompleksitas kontroversi yang melingkupinya, dan
dampaknya dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terhubung secara
global. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan yang lebih luas tentang
isu ini kepada pembaca dan memfasilitasi pemikiran kritis tentang praktik
paternalisme dalam berbagai konteks.
4

BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PATERNALISME
Paternalisme adalah tindakan yang membatasi kebebasan seseorang atau kelompok demi
kebaikan mereka sendiri. Paternalisme juga dapat berarti bahwa seseorang melakukan
perilaku yang bertentangan dengan kehendak dirinya sendiri, atau juga berarti bahwa
perilakunya mengungkapkan sikap superioritas Paternalisme, paternalistik dan paternalis
umumnya digunakan dengan maksud pevoratif atau merendahkan orang lain.

Kata paternalisme berasal dari bahasa Latin pater yang berarti "ayah" melalui kata sifat
paternus yang berarti "kebapakan", yang dalam masa Latin Pertengahan menjadi paternalis.
Beberapa filsuf seperti John Stuart Mill, berpikir paternalisme pantas diterapkan pada anak-
anak: "Hal itu, mungkin, sulit dikatakan bahwa ajaran ini dimaksudkan untuk diterapkan pada
mahluk hidup yang sedang menjalani proses pendewasaan di masa mereka. Kita tidak
berbicara tentang anak-anak atau orang-orang muda di bawah umur yang secara hukum
diakui sebagai orang dewasa." Paternalisme pada orang dewasa kadang-kadang dianggap
sebagai perlakuan yang menganggap mereka seolah-olah adalah anak-anak.

B. PATERNALISME POSITIF

Paternalisme positif mengacu pada tindakan atau kebijakan yang diambil untuk melindungi
atau meningkatkan kesejahteraan individu atau kelompok, bahkan jika itu melibatkan campur
tangan dalam keputusan mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa individu atau
kelompok tersebut mendapatkan manfaat dan terhindar dari bahaya yang mungkin mereka
hadapi. Contoh paternalisme positif termasuk regulasi kesehatan, perlindungan konsumen,
dan program kesejahteraan sosial.
5

C. PATERNALISME NEGATIF

Paternalisme negatif mengacu pada tindakan atau kebijakan yang membatasi kebebasan
individu atau kelompok dalam upaya menghindari kerugian atau risiko yang mungkin mereka
hadapi. Dalam kasus ini, campur tangan tersebut seringkali dilihat sebagai pembatasan
terhadap hak asasi individu untuk membuat keputusan sendiri. Contoh paternalisme negatif
termasuk larangan merokok di tempat umum atau larangan penggunaan narkoba.

D. KONTROVERSI SEPUTAR PATERNALISME

Salah satu kontroversi utama dalam paternalisme adalah ketegangan antara perlindungan
individu dan kebebasan individu. Seringkali, tindakan paternalistis diambil dengan argumen
bahwa itu melindungi individu atau masyarakat dari risiko atau kerugian tertentu. Namun, hal
ini dapat bertentangan dengan hak asasi individu untuk membuat keputusan sendiri dan
menjalani kehidupan mereka sesuai keinginan mereka. Pertanyaan mendasar adalah sejauh
mana campur tangan paternalistis seharusnya diterima dalam mengorbankan kebebasan
individu demi kebaikan mereka.

Paternalisme dapat melibatkan pengumpulan dan penggunaan data pribadi untuk


mengarahkan perilaku individu. Ini memunculkan isu privasi yang serius. Misalnya,
penggunaan algoritma untuk memberikan rekomendasi berdasarkan perilaku online seseorang
dapat mengungkapkan sejumlah besar informasi pribadi dan mengganggu hak privasi
individu. Kontroversi seputar sejauh mana data pribadi boleh digunakan untuk tujuan
paternalistis adalah perdebatan penting dalam konteks teknologi modern.

Pertanyaan tentang kesetaraan dan keadilan juga muncul dalam kontroversi seputar
paternalisme. Ada keprihatinan bahwa tindakan paternalistis mungkin lebih sering ditujukan
kepada kelompok yang lebih rentan atau kurang berdaya, yang dapat mengarah pada
diskriminasi atau ketidaksetaraan. Bagaimana praktik paternalisme memengaruhi kelompok-
kelompok tertentu dan apakah tindakan tersebut benar-benar adil adalah pertanyaan penting.

Dalam konteks masyarakat modern yang kompleks, individu sering dihadapkan pada banyak
pilihan dan keputusan yang sulit. Beberapa orang berpendapat bahwa paternalisme dapat
memberikan bantuan atau panduan dalam menghadapi kerumitan ini, sementara yang lain
6

berpendapat bahwa individu harus diberi kebebasan untuk membuat keputusan mereka
sendiri, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko atau kesulitan.

Dalam konteks politik dan kebijakan publik, pertanyaan tentang sejauh mana pemerintah
seharusnya menerapkan praktik paternalisme adalah kontroversial. Bagaimana penggunaan
konsep ini dalam pengambilan keputusan politik dapat memengaruhi hubungan antara
pemerintah dan warganegara, serta sejauh mana pemerintah memiliki otoritas untuk
membatasi kebebasan individu demi kepentingan umum.

Mengidentifikasi, menganalisis, dan mendiskusikan kontroversi-kontroversi ini dalam


makalah akan membantu pembaca memahami kompleksitas paternalisme dalam berbagai
konteks sosial dan politik.

E. IMPLIKASI SOSIAL POLITIK

Penggunaan paternalisme dalam kebijakan publik dan pemerintahan dapat memengaruhi


hubungan antara pemerintah dan warganegara. Ketika pemerintah mengambil tindakan
paternalistis, terutama dalam upaya melindungi kesejahteraan masyarakat, hal ini dapat
memicu pertanyaan tentang sejauh mana warganegara harus terlibat dalam pembentukan
kebijakan tersebut dan sejauh mana pemerintah memiliki wewenang untuk mengatur perilaku
individu.

Dalam penggunaan teknologi modern, seperti pengumpulan data dan analisis big data, dalam
praktik paternalisme, isu privasi menjadi sangat penting. Implikasinya adalah bahwa
masyarakat harus mengatasi pertanyaan tentang bagaimana data pribadi diambil, disimpan,
dan digunakan dalam konteks paternalisme. Perlindungan privasi individu harus menjadi
perhatian utama dalam perancangan kebijakan dan praktik paternalistis.

Implikasi sosial paternalisme melibatkan pertimbangan tentang kesetaraan dan keadilan.


Pertanyaan muncul tentang bagaimana tindakan paternalistis memengaruhi kelompok-
kelompok tertentu, apakah tindakan tersebut berkontribusi pada ketidaksetaraan atau
diskriminasi, atau apakah tindakan tersebut benar-benar memberikan manfaat yang merata
kepada semua masyarakat.

Dalam era teknologi modern, penggunaan algoritma dan kecerdasan buatan dalam
pengambilan keputusan paternalistis dapat memiliki implikasi yang signifikan dalam hal
7

efektivitas dan keakuratan tindakan tersebut. Ini memicu pertanyaan tentang bagaimana
teknologi dapat digunakan secara etis dalam praktik paternalisme dan sejauh mana
keterlibatan teknologi mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan.

Implikasi paternalisme juga dapat mempengaruhi hubungan antara negara-negara dan


organisasi internasional. Bagaimana negara-negara atau organisasi internasional
menggunakan konsep ini dalam interaksi mereka dengan negara-negara lain menjadi
perhatian penting dalam diplomasi dan hubungan internasional.

Karena paternalisme seringkali melibatkan pertimbangan etis yang mendalam, implikasinya


adalah bahwa masyarakat dan pembuat kebijakan harus terus mempertimbangkan aspek
moral dalam pengambilan keputusan paternalistis. Bagaimana praktik ini memengaruhi nilai-
nilai dan prinsip-prinsip etis dalam masyarakat harus menjadi perhatian utama.

Mengidentifikasi dan memahami implikasi sosial dan politik seputar paternalisme adalah
langkah penting dalam membahas praktik ini dalam berbagai konteks. Hal ini juga membantu
membentuk pandangan yang lebih luas tentang dampak paternalisme pada masyarakat,
individu, dan tatanan politik yang semakin kompleks dan terhubung secara global.

F. STUDI KASUS

Paternalisme dalam kehidupan nyata merujuk pada praktik di mana seseorang atau entitas
mengambil keputusan atas nama individu atau kelompok lain dengan asumsi bahwa mereka
tahu apa yang terbaik untuk individu atau kelompok tersebut. Contoh-contoh paternalisme
dalam kehidupan nyata yaitu :

• Dalam hal pemerintah sebuah pemerintah dapat melarang penjualan


minuman beralkohol karena pemerintah percaya bahwa itu adalah yang
terbaik untuk kesejahteraan masyarakat, walaupun beberapa orang
mungkin memiliki pendapat yang berbeda.
• Dalam hal medis seorang dokter memutuskan untuk menjalankan
pengobatan tertentu untuk pasien tanpa meminta persetujuan pasien,
berdasarkan keyakinan bahwa itu adalah pengobatan terbaik.
8

• Dalam hal kerja Seorang atasan di tempat kerja dapat memutuskan untuk
mengawasi dan mengatur pekerjaan karyawan tanpa memberi mereka
banyak otonomi, dengan keyakinan bahwa mereka tahu cara terbaik untuk
mengelola pekerjaan tersebut.
• Dalam hal pendidikan Sekolah atau universitas dapat menerapkan
kebijakan yang mengatur perilaku siswa tanpa memberi mereka banyak
kebebasan, dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.

Penting untuk diingat bahwa paternalisme dapat menjadi kontroversial karena dapat
mengorbankan otonomi individu atau kelompok. Beberapa orang mungkin menganggapnya
sebagai perlindungan, sementara yang ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk
pengendalian yang tidak diinginkan. Penilaian terhadap paternalisme dalam konteks tertentu
dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai, norma, dan pandangan individu atau masyarakat.

G. TANTANGAN DALAM MENGATASI PATERNALISME

Mengatasi paternalisme adalah tantangan kompleks, terutama karena ada situasi di mana
paternalisme dapat bermanfaat dan melindungi individu atau masyarakat. Berikut merupakan
tantangan yang perlu diatasi :

a. Kesadaran dan pendidikan merupakan salah satu tantangan utama adalah


meningkatkan kesadaran tentang paternalism. Dengan memberikan edukasi yang
lebih baik tentang hak individu dan kepentingan mereka dalam pengambilan
keputusan.
b. Pembangunan keterampilan keputusan dapat membantu individu
mengembangkan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dirasa tepat.
Ini dapat mencakup pendidikan tentang bagaimana membuat keputusan yang
berdasarkan informasi serta perlunya mengevaluasi risiko, dan memahami
konsekuensi dari pilihan mereka.
9

c. Keterlibatan dan partisipasi sangat mendorong individu dalam pengambilan


keputusan yang memengaruhi mereka adalah cara mengurangi paternalisme. Ini
dapat dilakukan melalui proses konsultasi dan dialog yang lebih terbuka.
d. Kebijakan yang dapat diandalkan juga penting untuk mengembangkan kebijakan
yang dapat diandalkan dan transparan yang mengatur situasi di mana
paternalisme mungkin diperlukan. Ini membantu menghindari penyalahgunaan
kekuasaan.
e. Perundang-undangan yang bijak perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
melindungi hak-hak individu sambil mengakomodasi kebutuhan masyarakat
secara keseluruhan.
f. Norma, Beberapa tantangan berasal dari budaya dan norma masyarakat yang
mungkin mendukung paternalisme. Mengubah pandangan kolektif tentang
pengambilan keputusan dan otonomi individu bisa menjadi tantangan besar.
g. Etika dan nilai dalam hal paternalisme dapat membantu masyarakat dan
pemimpin mengambil keputusan yang lebih baik.

Tantangan mengatasi paternalisme bervariasi tergantung pada keadaan sosial, budaya, dan
politik di mana mereka muncul. Solusi yang efektif seringkali melibatkan kombinasi
pendekatan yang mencakup pendidikan, perubahan norma sosial, kebijakan yang bijaksana,
dan penghormatan terhadap hak individu.

KESIMPULAN

1. Paternalisme adalah Konsep yang Kompleks: Paternalisme adalah konsep yang


kompleks yang mencakup praktik atau sikap di mana individu atau kelompok dengan
pengetahuan atau kewenangan yang lebih besar mengambil tindakan atau membuat
keputusan untuk individu atau kelompok lain dengan tujuan untuk kebaikan atau
perlindungan mereka. Ini adalah konsep yang relevan dan berpengaruh dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Kontroversi dalam Penggunaan Paternalisme: Penggunaan paternalisme
memunculkan berbagai kontroversi, terutama dalam hal hak asasi individu dan
kebebasan. Pertanyaan tentang sejauh mana tindakan paternalistis seharusnya
10

digunakan untuk melindungi individu atau masyarakat seringkali menjadi fokus


perdebatan yang berkelanjutan.
3. Implikasi Sosial dan Politik yang Signifikan: Paternalisme memiliki implikasi sosial
dan politik yang signifikan dalam masyarakat yang semakin kompleks. Hal ini
mempengaruhi hubungan antara pemerintah dan warganegara, hak privasi individu,
kesetaraan, dan keadilan, serta penggunaan teknologi modern dalam praktik
paternalisme.
4. Pertimbangan Etis Penting: Dalam konteks paternalisme, pertimbangan etis memiliki
peran yang sangat penting. Praktik ini memunculkan banyak pertanyaan etis,
termasuk sejauh mana campur tangan paternalistis diperbolehkan dan apakah tindakan
tersebut benar-benar memberikan manfaat yang diinginkan tanpa merusak hak asasi
individu.
5. Pentingnya Keseimbangan: Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa penting
untuk mencari keseimbangan yang tepat antara perlindungan individu dan kebebasan
mereka. Paternalisme, jika digunakan dengan bijak, dapat memberikan manfaat nyata
dalam melindungi kesejahteraan masyarakat. Namun, harus dilakukan dengan hati-
hati dan dengan mempertimbangkan implikasi sosial, politik, dan etisnya.

Anda mungkin juga menyukai