MAKALAH
MAKALAH
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas PPKn ini dengan baik serta tepat
waktu. Paternalisme adalah sebuah konsep yang telah lama mendominasi berbagai aspek
kehidupan manusia. Dalam konteks ini, paternalisme merujuk pada praktik atau kebijakan di
mana seseorang atau sebuah entitas, sering kali pemerintah, mengambil peran yang dominan
dalam mengambil keputusan demi kesejahteraan individu atau kelompok lain. Meskipun
paternalisme sering kali dilakukan dengan niat baik, pertanyaan etika yang muncul seputar
otoritas, kebebasan individu, dan dampak jangka panjangnya selalu menjadi perdebatan yang
menarik. Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
paternalisme, serta mendorong refleksi kritis tentang peran dan batasan kebijakan yang
bersifat paternalistik dalam masyarakat kita.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH......................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................4
A. PENGERTIAN PATERNALISME...................................................................................4
B. PATERNALISME POSITIF.............................................................................................4
C. PATERNALISME NEGATIF...........................................................................................5
D. KONTROVERSI SEPUTAR PATERNALISME.............................................................5
E. IMPLIKASI SOSIAL POLITIK........................................................................................6
F. STUDI KASUS..................................................................................................................7
G. TANTANGAN DALAM MENGATASI PATERNALISME..........................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
1
BAB 1
PENDAHALUAN
A. LATAR BELAKANG
Paternalisme adalah konsep yang terlibat dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Ini
muncul dalam kebijakan pemerintah, tindakan organisasi, dan bahkan dalam hubungan
pribadi. Orang sering merasa diberikan saran atau tindakan untuk kebaikan individu yang
memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana orang lain atau pemerintah harus campur
tangan dalam kehidupan individu.
Praktik paternalisme sering kali bertentangan dengan hak asasi individu dan kebebasan diri.
Ini menciptakan ketegangan antara perlindungan individu dari bahaya atau kesalahan dan hak
mereka untuk membuat keputusan sendiri. Pertanyaan seperti apakah seseorang boleh
dipaksa untuk mengenakan helm saat berkendara sepeda motor atau apakah perokok harus
dilarang merokok di tempat umum adalah beberapa contoh kontroversi dalam konteks ini.
Konsep paternalisme juga berdampak pada kebijakan publik dan politik. Bagaimana
pemimpin politik dan pemerintah menggunakan ide ini dalam pengambilan keputusan politik,
terutama ketika harus mempertimbangkan kepentingan individu versus kepentingan kolektif,
adalah masalah yang sangat relevan dalam politik kontemporer.
Perkembangan dalam teknologi, terutama dalam pengumpulan data dan analisisnya, telah
memungkinkan penggunaan paternalisme dengan cara yang lebih kompleks. Misalnya,
algoritma dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi yang didasarkan pada perilaku
online individu, atau keputusan otomatis dapat diambil dalam layanan kesehatan berdasarkan
data medis. Ini memunculkan pertanyaan tentang privasi, etika, dan keadilan dalam
penggunaan teknologi paternalisme.
2
Dalam makalah ini, kami akan melakukan analisis mendalam tentang konsep paternalisme,
mempertimbangkan berbagai perspektif dan argumen yang muncul dalam kontroversi seputar
praktik ini, dan mengkaji implikasi sosial dan politiknya dalam masyarakat yang semakin
kompleks dan terhubung secara global. Kami akan melihat studi kasus konkret dan
perkembangan terbaru dalam praktik paternalisme untuk memberikan pemahaman yang lebih
luas tentang isu ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PATERNALISME
Paternalisme adalah tindakan yang membatasi kebebasan seseorang atau kelompok demi
kebaikan mereka sendiri. Paternalisme juga dapat berarti bahwa seseorang melakukan
perilaku yang bertentangan dengan kehendak dirinya sendiri, atau juga berarti bahwa
perilakunya mengungkapkan sikap superioritas Paternalisme, paternalistik dan paternalis
umumnya digunakan dengan maksud pevoratif atau merendahkan orang lain.
Kata paternalisme berasal dari bahasa Latin pater yang berarti "ayah" melalui kata sifat
paternus yang berarti "kebapakan", yang dalam masa Latin Pertengahan menjadi paternalis.
Beberapa filsuf seperti John Stuart Mill, berpikir paternalisme pantas diterapkan pada anak-
anak: "Hal itu, mungkin, sulit dikatakan bahwa ajaran ini dimaksudkan untuk diterapkan pada
mahluk hidup yang sedang menjalani proses pendewasaan di masa mereka. Kita tidak
berbicara tentang anak-anak atau orang-orang muda di bawah umur yang secara hukum
diakui sebagai orang dewasa." Paternalisme pada orang dewasa kadang-kadang dianggap
sebagai perlakuan yang menganggap mereka seolah-olah adalah anak-anak.
B. PATERNALISME POSITIF
Paternalisme positif mengacu pada tindakan atau kebijakan yang diambil untuk melindungi
atau meningkatkan kesejahteraan individu atau kelompok, bahkan jika itu melibatkan campur
tangan dalam keputusan mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa individu atau
kelompok tersebut mendapatkan manfaat dan terhindar dari bahaya yang mungkin mereka
hadapi. Contoh paternalisme positif termasuk regulasi kesehatan, perlindungan konsumen,
dan program kesejahteraan sosial.
5
C. PATERNALISME NEGATIF
Paternalisme negatif mengacu pada tindakan atau kebijakan yang membatasi kebebasan
individu atau kelompok dalam upaya menghindari kerugian atau risiko yang mungkin mereka
hadapi. Dalam kasus ini, campur tangan tersebut seringkali dilihat sebagai pembatasan
terhadap hak asasi individu untuk membuat keputusan sendiri. Contoh paternalisme negatif
termasuk larangan merokok di tempat umum atau larangan penggunaan narkoba.
Salah satu kontroversi utama dalam paternalisme adalah ketegangan antara perlindungan
individu dan kebebasan individu. Seringkali, tindakan paternalistis diambil dengan argumen
bahwa itu melindungi individu atau masyarakat dari risiko atau kerugian tertentu. Namun, hal
ini dapat bertentangan dengan hak asasi individu untuk membuat keputusan sendiri dan
menjalani kehidupan mereka sesuai keinginan mereka. Pertanyaan mendasar adalah sejauh
mana campur tangan paternalistis seharusnya diterima dalam mengorbankan kebebasan
individu demi kebaikan mereka.
Pertanyaan tentang kesetaraan dan keadilan juga muncul dalam kontroversi seputar
paternalisme. Ada keprihatinan bahwa tindakan paternalistis mungkin lebih sering ditujukan
kepada kelompok yang lebih rentan atau kurang berdaya, yang dapat mengarah pada
diskriminasi atau ketidaksetaraan. Bagaimana praktik paternalisme memengaruhi kelompok-
kelompok tertentu dan apakah tindakan tersebut benar-benar adil adalah pertanyaan penting.
Dalam konteks masyarakat modern yang kompleks, individu sering dihadapkan pada banyak
pilihan dan keputusan yang sulit. Beberapa orang berpendapat bahwa paternalisme dapat
memberikan bantuan atau panduan dalam menghadapi kerumitan ini, sementara yang lain
6
berpendapat bahwa individu harus diberi kebebasan untuk membuat keputusan mereka
sendiri, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko atau kesulitan.
Dalam konteks politik dan kebijakan publik, pertanyaan tentang sejauh mana pemerintah
seharusnya menerapkan praktik paternalisme adalah kontroversial. Bagaimana penggunaan
konsep ini dalam pengambilan keputusan politik dapat memengaruhi hubungan antara
pemerintah dan warganegara, serta sejauh mana pemerintah memiliki otoritas untuk
membatasi kebebasan individu demi kepentingan umum.
Dalam penggunaan teknologi modern, seperti pengumpulan data dan analisis big data, dalam
praktik paternalisme, isu privasi menjadi sangat penting. Implikasinya adalah bahwa
masyarakat harus mengatasi pertanyaan tentang bagaimana data pribadi diambil, disimpan,
dan digunakan dalam konteks paternalisme. Perlindungan privasi individu harus menjadi
perhatian utama dalam perancangan kebijakan dan praktik paternalistis.
Dalam era teknologi modern, penggunaan algoritma dan kecerdasan buatan dalam
pengambilan keputusan paternalistis dapat memiliki implikasi yang signifikan dalam hal
7
efektivitas dan keakuratan tindakan tersebut. Ini memicu pertanyaan tentang bagaimana
teknologi dapat digunakan secara etis dalam praktik paternalisme dan sejauh mana
keterlibatan teknologi mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan.
Mengidentifikasi dan memahami implikasi sosial dan politik seputar paternalisme adalah
langkah penting dalam membahas praktik ini dalam berbagai konteks. Hal ini juga membantu
membentuk pandangan yang lebih luas tentang dampak paternalisme pada masyarakat,
individu, dan tatanan politik yang semakin kompleks dan terhubung secara global.
F. STUDI KASUS
Paternalisme dalam kehidupan nyata merujuk pada praktik di mana seseorang atau entitas
mengambil keputusan atas nama individu atau kelompok lain dengan asumsi bahwa mereka
tahu apa yang terbaik untuk individu atau kelompok tersebut. Contoh-contoh paternalisme
dalam kehidupan nyata yaitu :
• Dalam hal kerja Seorang atasan di tempat kerja dapat memutuskan untuk
mengawasi dan mengatur pekerjaan karyawan tanpa memberi mereka
banyak otonomi, dengan keyakinan bahwa mereka tahu cara terbaik untuk
mengelola pekerjaan tersebut.
• Dalam hal pendidikan Sekolah atau universitas dapat menerapkan
kebijakan yang mengatur perilaku siswa tanpa memberi mereka banyak
kebebasan, dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
Penting untuk diingat bahwa paternalisme dapat menjadi kontroversial karena dapat
mengorbankan otonomi individu atau kelompok. Beberapa orang mungkin menganggapnya
sebagai perlindungan, sementara yang ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk
pengendalian yang tidak diinginkan. Penilaian terhadap paternalisme dalam konteks tertentu
dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai, norma, dan pandangan individu atau masyarakat.
Mengatasi paternalisme adalah tantangan kompleks, terutama karena ada situasi di mana
paternalisme dapat bermanfaat dan melindungi individu atau masyarakat. Berikut merupakan
tantangan yang perlu diatasi :
Tantangan mengatasi paternalisme bervariasi tergantung pada keadaan sosial, budaya, dan
politik di mana mereka muncul. Solusi yang efektif seringkali melibatkan kombinasi
pendekatan yang mencakup pendidikan, perubahan norma sosial, kebijakan yang bijaksana,
dan penghormatan terhadap hak individu.
KESIMPULAN