Prokontra Pernikahan Dini
Prokontra Pernikahan Dini
Anak akan memiliki kehidupan yang lebih baik setelah menikah. Tentu
dengan tetap memperhatikan pendidikan sekolah, agar tidak terjerat
rantai kemiskinan.
1. Dampak biologis
Bahwa, sebuah pernikahan dini berpeluang menimbulkan dampak biologis bagi pelaku
pernikahan, seperti menimbulkan kehamilan yang berisiko, merugikan sel reproduksi
wanita, kesehatan anak menjadi terganggu, serta risiko kekerasan fisik maupun
kekerasan seksual meningkat.
2. Dampak psikologis
Bahwa pernikahan yang dilakukan oleh pasangan di bawah umur, Umumnya remaja
berusia belasan tahun memiliki mental yang belum stabil, Oleh karena itu, dampak
psikologis yang bisa saja timbul ialah stres, disharmoni keluarga, hingga depresi. Hal
tersebut karena secara psikis anak belum siap memahami tentang hubungan seksual,
belum sanggup mengurus anak, serta timbulnya konflik keluarga. Konflik keluarga
sangat rentan terjadi dalam pernikahan dini ketika pelaku belum mampu berpikir secara
matang, bahkan pernikahan dini diklaim sebagai salah satu penyebab adanya
kekerasan dalam rumah tangga dan tingginya tingkat perceraian.
3. Dampak ekonomi
Bahwa Dampak ekonomi tidak jauh dari kasus kemiskinan. Pernikahan dini kerap kali
memberikan dampak negatif termasuk dampak ekonomi bagi pelakunya dan
merupakan salah satu aspek yang memengaruhi kestabilan rumah tangga. Jika
perekonomian dalam rumah tangga tidak stabil, rumah tangga akan cenderung
mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hingga menimbulkan konflik.
4. Dampak Sosial
Bahwa Pernikahan dini juga berdampak pada aspek sosial. seperti terhalangnya
kebebasan berekspresi, pergaulan yang terbatas, serta lahirnya budaya patriarki yang
merugikan pihak perempuan.
Bahwa Praktik pernikahan anak di bawah umur melanggar undang-undang yang ada di
Indonesia. Pelanggaran tersebut dapat terjadi akibat dari orang tua yang kerap
mengabaikan tanggung jawabnya untuk melindungi, mendidik, serta mengasuh anak
mereka.
Di beberapa kasus, orang tua bahkan menjadi pihak yang memaksakan kehendaknya
sendiri untuk menikahkan anak mereka yang masih di bawah umur. Padahal, hal
tersebut merupakan bentuk dari perampasan hak anak. Salah satu penyebab praktik
pernikahan dini seperti ini biasanya tak lepas dari faktor budaya dan ekonomi.
Dampak negatif dari pernikahan dini nyatanya dapat meliputi berbagai macam aspek
kehidupan. Adanya undang-undang mengenai pernikahan memang bertujuan untuk
memberikan kebaikan pada masyarakat.