Anda di halaman 1dari 6

LEMBAGA BATSUL MASAIL

MADRASAH DINIYYAH NURUL UMMAH


KOTAGEDE Yogyakarta

EDISI 1
TEMA: KOMPETISI DENGAN UANG PENDAFTARAN
HASIL BAHTSUL MASAIL KE-1 TAHUN PELAJARAN 2023/2024
MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH YOGYAKARTA

MUSHOHIH MODERATOR
Ustadz Muh. Baehaqi, M.Pd. Ustadz Adriek Noor Maftuhie, S.Hum.
Ustadz Samsul Anam, M.Pd.

PERUMUS MUSYAWIRIN
Lembaga Bahtsul Masail Nurul Ummah Yk Kelas 2 Ulya
Kelas 1 Ulya
Kelas 2 Wustho
Kelas 1 Wustho
Kelas 2 Awaliyah

HUKUM MENGIKUTI LOMBA DENGAN BIAYA PENDAFTARAN

Akad musabaqah (adu cepat) meniscayakan adanya 2 pihak yang saling bersaing adu cepat. Dalam
sejarah Islam, adu cepat dua pihak ini asalnya berangkat dari kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk
menguji ketangkasan kuda yang dimilikinya. Mengapa? Sebab kuda merupakan salah satu kendaraan
yang diperlukan untuk berperang (jihad). Untuk mengetahui sejauh mana ketangkasan kuda yang
dimilikinya maka pemilik kuda menyewa (musta’jir) orang lain untuk menjadi lawan tanding. Perilaku
menyewa ini meniscayakan adanya upah (ujrah), yaitu upah bagi lawan tanding yang telah mau
menemaninya bertanding memacu kuda. Dalam perkembangannya, ujrah kemudian berubah nama
menjadi ‘iwadl. Makna dasar dari ‘iwadl adalah ganti jasa. Karakteristiknya, ada penyewa dan ada yang
disewa. Oleh karena itu, pada dasarnya, pihak yang disewa berhak atas ‘iwadl itu. Menang atau kalah
ia berhak atas ‘iwadl itu1.

Hukum Umum Perlombaan

Secara umum hukum perlombaan adalah boleh selama perlombaan tersebut tidak mengandung hal
yang dilarang oleh agama seperti perjudian. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Minhaj al-
Thalibin sebagai berikut:

‫اضلَةُ َعلَى ِس َه ٍام َوَك َذا َمَزا ِريْ ُق‬ ِ َ‫ وت‬،‫ض علَي ِهما‬
َ َ‫ص ُّح الْ ُمن‬ َ َ ْ َ ٍ ‫َخ ُذ ع َو‬
ِ ‫كِتَاب الْمساب َق ِة والْمنَاضلَ ِة ُُها سنَّةٌ وََِي ُّل أ‬
ْ َ ُ َ َ ُ َ ََُ ُ
.‫ب‬ َ ْ ‫َح َجا ٍر َوَمْن َجنِْي ٍق َوُك ُّل ََنفِ ٍع ِ ِْف‬
ِ ‫اْلَْر ِب َعلَى الْم ْذ َه‬ ْ ‫اح َوَرْم ٌي ِِب‬
ٌ ‫َوِرَم‬
"Kitab tentang lomba balap dan lomba membidik. Keduanya sunah dan boleh mengambil hadiah dari
keduanya. Lomba membidik itu sah dengan panah. Begitu pula tombak pendek, tombak, melempar

Muhammad Samsudin, 2020, Filosofi Hadiah Perlombaan dalam Fiqih Transaksi, 1


https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/filosofi-hadiah-perlombaan-dalam-fiqih-transaksi-
p9lTf , diakses pada hari ahad 20 Agustus 2023.
LEMBAGA BATSUL MASAIL NURUL UMMAH YK 2
dengan batu, manjaniq (alat perang pelempar batu jaman kuno), dan semua yang bermanfaat dalam
peperangan menurut madzhab Syafi’iyah"2.

Hukum Perlombaan dengan Biaya Perlombaan

Dalam beberapa perlombaan terdapat sistem lomba yang memungut biaya pendaftaran bagi seluruh
peserta. Sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai status hukumnya. Ada dua kasus
tiga kasus dalam hal ini, yaitu:

1. Semua peserta membayar pendaftaran, dan digunakan untuk hadiah

Karena dengan adanya biaya pendaftaran yang dijadikan sebagai hadiah, maka lomba tersebut
memiliki kemiripan dengan praktek perjudian. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-
Bajuri ‘ala Fath al-Qarib

‫ْي َغنٍَم‬ ٍ ‫ وُهو أَ ِي الْ ِقم ُار الْم َحَّرُم ُك ُّل لَ ْع‬... ‫ان َم ًعا ََلْ ََيُْز‬
َ ْ َ‫ب تَ َرَّد َد ب‬
ِ ‫َخرجاه أَ ِي الْعِوض الْمتَسابَِق‬
ُ َ َ ْ ‫َوإِ ْن أ‬
ُ َ َ َ َ ُ َ َ
‫َو َغَرٍم‬
"Dan jika kedua pihak yang berlomba mengeluarkan hadiah secara bersama, maka lomba itu tidak
boleh ... dan hal itu, maksudnya judi yang diharamkan adalah semua permainan yang masih
simpangsiur antara untung dan ruginya"3.

Kemudian hal serupa dijelaskan pula dalam kitab Is’ad al-Rafiq Syarh Sulam al-Taufiq sebagai berikut:

‫ْي َم َع تَ َكافُئِ ِه َما َوُه َو الْ ُمَر ُاد ِم َن‬ ِ ْ َ‫اْلَانِب‬


ْ ‫ض ِم َن‬ ِ ِِِ
ُ ‫ص ْوَرتُهُ الْ ُم ْج َم ُع َعلَْي َها أَ ْن ََيُْر َج الْع َو‬
ُ ‫( ُك ُّل َما فْيه ق َم ٌار) َو‬
ِ ْ َ‫َح ُدالالَّ ِعب‬ ِ ‫اح ٍد متَ رِد ٌد ب ْي أَ ْن ي ْغلِب‬ ِ َّ ‫ َوَو ْجهُ ُح ْرَمتِ ِه أ‬.‫الْ َمْي ِس ِر ِ ِْف اْآليَِة‬
‫ْي‬ َ ‫ فَِإ ْن يَْن َف ِرْد أ‬.‫صاحبَهُ فَيَ ْغنَ َم‬ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ‫َن ُك َّل َو‬
ِ ِ‫ض لِيَأْ ُخ َذ ِمْنهُ إ‬
ِ ‫ِبِِ ْخَر ِاج الْعِ َو‬
‫ضا‬ ً ْ‫َص ُّح ُح ْرَمتُهُ أَي‬ َ ‫ْسهُ إِ ْن َكا َن َغالبًا فَاْأل‬
ُ ‫ك‬ ‫ع‬
َ ‫و‬
َ ‫ب‬ً ‫و‬ْ ‫ل‬
ُ ‫غ‬
ْ ‫م‬
َ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ن‬ْ
"(Setiap kegiatan yang mengandung perjudian) Bentuk judi yang disepakati adalah hadiah berasal dua
pihak disertai kesetaraan keduanya. Itulah yang dimaksud al-maisir dalam ayat al-Qur’an. (QS. Al-
Maidah: 90). Alasan keharamannya adalah masing-masing dari kedua pihak masih simpang siur antara
mengalahkan lawan dan meraup keuntungan -atau dikalahkan dan mengalami kerugian-. Jika salah
satu pemain mengeluarkan haidah sendiri untuk diambil darinya bila kalah, dan sebaliknya -tidak
diambil- bila menang, maka pendapat al-Ashah mengharamkannya pula"4.

2. Semua peserta membayar Pendaftaran, dan digunakan untuk hadiah dan ada Muhallil
dalam Perlombaan

Dan juga apabila perlombaan ada muhallil-nya maka diperbolehkan, sebagaimana dalam kitab
Tuhfatul Habib ‘ala syarhil khotib:

2
Yahya bin Syaraf al-Nawawi, Minhaj al-Thalibin pada Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifah Alfazh al-Minhaj, (Mesir:
al-Tujjariyah al-Kubra, t. th.), Jilid IV, h. 311
3
Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath al-Qarib, (Singapura: Sulaiman Mar’i, t. th.), Jilid II, h. 310.
4
Muhammad Salim Bafadhal, Is’ad al-Rafiq Syarh Sulam al-Taufiq, (Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.
th.), Juz II, h. 102
LEMBAGA BATSUL MASAIL NURUL UMMAH YK 3
‫«(وَيرج العوض) املشروط (أحد املتسابقْي حىت إذا سبق) بفتح أوله على البناء للفاعل (اسرتده) ممن‬
‫هو معه (وإن سبق) بضم أوله على البناء للمفعول (أخذه صاحبه) السابق‪ ،‬وال يشرتط حينئذ بينهما‬
‫حملل (وإن أخرجا) أي املتسابقان العوض‪( .‬معا َل َيز) حينئذ (إال أن يدخال) أي يشرطا (بينهما‬
‫حملال) بكسر الالم األوىل فيجوز إن كانت دابته كفؤا لدابتيهما مسي حملال ألنه َيلل العقد‪ .‬وَيرجه‬
‫عن صورة القمار احملرمة فإن احمللل (إن سبق) املتسابقْي (أخذ) ما أخرجاه من العوض لنفسه سواء‬
‫أجاءا معا أم مرتبا لسبقه هلما‪( .‬وإن سبق) أي سبقاه وجاءا معا (َل يغرم) هلما شيئا وال شيء ألحدُها‬
‫على اآلخر وإن جاء احمللل مع أحد املتسابقْي وأتخر اآلخر فمال هذا لنفسه ألنه َل يسبقه أحد ومال‬
‫املتأخر للمحلل وللذمي معه ألهنما سبقاه وإن جاء أحدُها مث احمللل مث اآلخر فمال اآلخر لألول‬
‫لسبقه االثنْي»‬
‫‪Dan juga dijelaskan dalam Fiqhul Manhaji:‬‬

‫الصورة الرابعة‪ :‬كالصورة الثالثة‪ ،‬على أن يضاف إليهما حملل‪ ،‬وهو عنصر اثلث مسابق‪ ،‬فرسه كفء‬
‫لفرسيهما‪ .‬فإن سبقهما أخذ املالْي من كل منهما‪ ،‬وإن سبقاه‪ ،‬وجاءا معاً‪ ،‬فال شيء ألحد على‬
‫اآلخر‪ ،‬ألن املرتاهنْي وصال معاً‪ ،‬وألن احمللل َل يلتزم شيئاً عن التخلف‪ ،‬وإن وصل احمللل مع أحدُها‬
‫أوالً‪ ،‬وختلف الثاين عنهما‪ ،‬فمال األول منهما مع احمللل يبقي له‪ ،‬ومال املتأخر منهما يوزع بلتساوي‬
‫بْي احمللل والذي وصل معه‪.5‬‬
‫‪“Bentuk ke-4 (dari bentuk-bentuk musabaqoh) adalah seperti bentuk ketiga (yaitu Masing-masing‬‬
‫‪memberikan sejumlah harta kepada pesaingnya yang menang, artinya yang kalah memberikan‬‬
‫‪sejumlah uang sebagai hadiah bagi yang menang), hanya saja ada seorang penengah, yaitu pihak‬‬
‫‪ketiga yang ikut dalam pertandingan, yang tunggangannya sama dengan tunggangan dua pihak yang‬‬
‫‪bersaing. Artinya jika pihak ketiga ini menang, maka ia mendapatkan harta dari dua orang yang‬‬
‫‪bersaing tersebut. Dan jika dua orang yang sedang bersaing itu dapat mengalahkan pihak ketiga‬‬
‫‪tersebut atau seri, maka tak seorangpun berkewajiban memberi kepada yang lain, sebab keduanya‬‬
‫‪finish dalam waktu bersamaan, dan pihak ketiga tersebut tidak dibeani apa-apa jika ia kalah. Dan jika‬‬
‫‪pihak ketiga tersebut finish bersama salah seorang dari mereka maka yang kalah harus memberikan‬‬
‫”‪hartanya kepada si pemenang dan juga pihak ketiga untuk kemudian mereka bagi berdua.‬‬

‫‪ 5‬ص‪ - 156‬كتاب الفقه املنهجي على مذهب اإلمام الشافعي ‪ -‬أنواع املسابقة ‪ -‬املكتبة الشاملة‬

‫‪LEMBAGA BATSUL MASAIL NURUL UMMAH YK‬‬ ‫‪4‬‬


.6‫األويل والثانية والرابعة فهي مشروعة ال مانع منها‬: ‫أما الصور‬
“Adapun bentuk pertama, kedua dan ke-empat tersebut adalah disyariatkan dan tidak ada pencegah
(pelarangan).”

Musabaqah meniscayakan adanya kompetisi. Oleh karenanya, bila masing-masing peserta harus
dipungut ‘iwadl (uang pendaftaran) dan dikumpulkan terlebih dulu, atau ke panitia, maka dibutuhkan
kehadiran pihak ketiga yang turut serta dilibatkan guna memenuhi adanya unsur ju’alah (sayembara).
Selanjutnya, pihak ketiga ini dikenal dengan istilah muhallil (penghalal). Pertanyaannya, mengapa
perlu muhallil? Kehadiran muhallil ini sejatinya bila ditelusuri lebih jauh adalah karena alasan dlarurah
li al-hajah (kebutuhan mendesak). Hajat yang membutuhkan jawaban adalah perlunya lomba
diadakan. Sementara letak dlaruratnya adalah masing-masing peserta lomba saling membayar ujrah
satu sama lain. Alhasil, masing-masing pihak seolah menyodorkan harta yang dipertaruhkan. Adanya
harta yang dipertaruhkan ini merupakan ciri khas dari praktik perjudian (muqamarah). Di sisi lain, sifat
menangnya lomba dari masing-masing peserta adalah tidak pasti, sehingga terpenuhi kaidah gharar.

Untuk itulah, agar tidak terjadi ketidakpastian yang ganda, maka illat larangan judi itu harus
dihilangkan, yaitu dengan jalan menghadirkan salah satu peserta yang tidak menyerahkan uang
pendaftaran (‘iwadl). Pihak ini kemudian disebut dengan istilah penghalal (muhallil). Jadi, kehadiran
muhallil ini sejatinya ada kaitannya bahwa relasi dasar akad musabaqah adalah akad menyewa lawan
tanding sehingga pihak penyewa harus menghadirkan adanya upah sewa (ujrah). Karena dua-duanya
saling butuh itu, maka kehadiran pihak ketiga ini, menjadikan relasi akad ijarah ini berubah menjadi
relasi akad ju'alah (prestasi), yaitu barang siapa dapat mencapai garis finis terlebih dahulu, maka ia
berhak atas 'iwadl yang dikumpulkan. Alhasil, 'iwadl yang terkumpul dalam relasi akad ju'alah ini
berubah menjadi hadiah dari suatu prestasi membalap. Yang perlu ditegaskan adalah bahwa peran
muhallil ini harus memenuhi kriteria yang sama dengan unsur yang diperlombakan. Bahkan termasuk
kendaraan (kuda) yang dipergunakan. Dan yang terpenting, ia berhak atas hadiah (‘iwadl) yang
dikumpulkan bila mana ia berhasil menjadi pemenang dalam lomba itu. Jika tidak maka akad
perlombaan itu menjadi satu akad yang batal, sehingga masuk dalam kelompok perjudian
(muqamarah).

3. Hadiah berasal dari seponsor atau selain peserta

Namun jika penyelenggara lomba tidak menjadikan uang pendaftaran sebagai hadiah melainkan
hadiah dihasilkan dari hal yang lain seperti dari sponsor, partnership, donatur, dan lainya selama itu
halal, maka hukum perlombaan tersebut adalah boleh. Hal ini sebagaimana dijelsakan dalam kitab
Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath al-Qarib

ِ ِ ِ ‫ض ِمن َغ ِْي الْمتَسابَِق‬ ِ ُ ‫وََيوُز َشر‬


ْ ‫ْي م َن اْ ِإل َم ِام أَ ِو اْأل‬
ُ‫َجنَِ ِب َكأَ ْن يَ ُق ْوَل اْ ِإل َم ُام َم ْن َسبَ َق مْن ُك َما فَلَه‬ ْ َ ُ ْ ْ ِ ‫ط الْع َو‬ ْ ُْ َ
،‫ َم ْن َسبَ َق ِمْن ُك َما فَلَهُ َعلَ َّي َك َذا‬:‫ب‬ ِ ِ
ْ ‫ َوَكأَ ْن يَ ُق ْوَل اْأل‬،‫ أ َْو فَلَهُ ِ ِْف بَْيت الْ َمال َك َذا‬،‫ايل‬
ُّ َِ‫َجن‬
ِ
ْ ِ ‫َعلَ َّي َك َذا م ْن َم‬
‫اع ٍة‬
َ َ‫ألَنَّهُ بَ ْذ ُل َم ٍال ِ ِْف ط‬
"Dan boleh menjanjikan hadiah dari selain kedua peserta lomba balap hewan, seperti penguasa atau
pihak lain. Seperti penguasa berkata: Siapa yang menang dari kalian berdua, maka aku akan memberi

‫ املكتبة الشاملة‬- ‫ أنواع املسابقة‬- ‫ كتاب الفقه املنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬- 156‫ ص‬6

LEMBAGA BATSUL MASAIL NURUL UMMAH YK 5


sekian dari hartaku, atau ia memperoleh sekian jumlah dari bait al-mal. Dan seperti pihak lain itu
berkata: Siapa yang menang dari kalian berdua, maka ia berhak mendapat sekian harta dariku.”
Karena pernyataan itu merupakan penyerahan harta dalam ketaatan"7.

4. Tidak semua peserta membayar pendaftaran

Apabila sebagian peserta membayar pendaftaran, dan yang lain tidak membayar maka kompetisi
masih diperbolehkan, dengan syarat tidak mewajibkan bagi yang lain (yang tidak mebayar) untuk
memberikan hadiah kepada yang menang, apabila kalah.

‫ أو من‬،‫ ِبن يكون من الدولة‬،‫ أن يكون املال من يد أجنب غْي مشرتكة بلسباق‬:‫«الشرط اخلامس‬
،‫ فإن كان من أحد املشرتكْي جاز بشرط أن ال يلزم اآلخرون بلدفع عند ختلفهم‬،ً‫أحد األثرايء مثال‬
‫ ينسق بينهم املال بلطريقة اليت‬،‫فإن ألزموا بذلك كان البد من أن يشرتك معهما أو معهم عنصر حملل‬
»8‫شرحناها‬
“Syarat Musabaqoh yang ke-5: Hadiah itu berasal dari bukan peserta, seperti dari seponsor,
pemerintah, atau lainnya. Apabila hadiah dari salah satu peserta (tidak semua) maka musabaqoh
masih diperbolehkan dengan syarat tidak mewajibkan kepada peserta lain untuk memberikan hadiah
tatkala kalah. Apabila mewajibkan memberikan hadiah maka wajib menyertakan muhallil (yang
terbebas dari kewajiban membayar)

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa:

• Hukum dasar musabaqoh adalah boleh


• Apabila ada uang pendaftaran bagi semua maka ketika dijadikan hadiah untuk yang menang
maka diharamkan, karena menyerupai judi.
• Apabila didatangkan muhalil (orang yang tidak membayar pendaftaran) maka diperbolehkan.
• Apabila hadiah semua dari seponsor, pemerintah, atau orang lain yang bukan peserta maka
diperbolehkan
• Apabila hadiah diperoleh dari sebagian peserta, dan yang lain tidak diwajibkan, maka
diperbolehkan

7
Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath al-Qarib, (Singapura: Sulaiman Mar’i, t. th.), Jilid II, h. 309.
)157 /8( »‫ «الفقه املنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬8

LEMBAGA BATSUL MASAIL NURUL UMMAH YK 6

Anda mungkin juga menyukai