Anda di halaman 1dari 6

LOMBA POSYANDU

TEMA: REVITALISASI POSYANDU MELALUI LOMBA POSYANDU GUNA MENINGKATKAN PERAN


POSYANDU DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN IBU DAN ANAK

LATAR BELAKANG

Posyandu adalah kegiatan swadaya masyarakat dibidang kesehatan dengan penanggung


jawab kepala desa. Posyandu diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Tujuan
diselenggarakannya posyandu adalah:

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
2. Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagai Sejahtera (NKKBS)
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan
kesehatan dan kegiatan lainnya yang menunjang.

Posyandu yang dicanangkan presiden Suharto pada tahun 1984 telah memperlihatkan hasil
dan mencapai tujuan. Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan Angka
kematian ibu melahirkan turun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran menjadi 228 kasus pada
tahun 2007. Angka kematian bayi menurun dari 70 kematian per 1000 bayi lahir pada tahun 1986
menjadi 34 pada tahun 2007. Tapi prestasi ini melambat, terutama saat memasuki reformasi,
bahkan angka kematian ibu meningkat di tahun 2015 menjadi diatas 300. Angka kematian Balita
hanya turun 2 dari 46 kematian per 1000 kelahiran pada tahun 2000 menjadi 44 pada tahun 2005.

Penurunan prestasi tersebut ditenggarai akibat menurunnya peran posyandu akibat


menurunnya partisipasi semua pihak dalam mengaktifkan posyandu terutama peran masyarakat dan
aparat pemerintah dari desa sampai pemerintah pusat. Masyarakat yang dulu berbondong-bondong
mendatangi posyandu, saat ini lebih sering sepi, praktis posyandu saat ini hanya didatangi oleh ibu
yang membawa anaknya untuk imunisasi dan setelah imunisasinya sudah lengkap tidak datang lagi.
Padahal sasaran imunisasi bukan hanya anak yang memerlukan imunisasi, tapi mencakup semua
anak usia 0 sd 59 bulan, wanita usia subur dan wanita hamil.

Melihat tren penurunan peran posyandu, maka saat ini tengah digalaakkan upaya revitalisasi
posyandu. Hal ini bahkan menjadi perhatian pemerintah pusat dan tengah mengkampanyekan
dikuatkannya kembali fungsi posyandu. Disadari bahwa revitalisasi membutuhkan peran serta semua
pihak untuk mencapai hasil maksimal.

REVITALISASI POSYANDU

Program revitalisasi Posyandu mulai dicanangkan pemerintah pusat melalui Mendagri sejak
tahun 2001. Target revitalisasi posyandu adalah semua Posyandu dengan prioritas utama Posyandu
Pratama dan Madya.

Hakekat pelaksanaan revitalisasi posyandu adalah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan


kesehatan dasar dan peningkatan staus gizi masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan setiap
keluarga dalam memaksimalkan potensi pengembangan kualitas sumber daya manusia diperlukan
upaya revitalisasi Posyandu. Hal ini mengingat posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar
masyarakat yang langsung dapat dimanfaatkan untuk melayani pemenuhan kebutuhan dasar
pengembangan kualitas manusia dini, sekaligus merupakan salah satu komponen perwujudan
kesejahteraan keluarga.

Untuk melaksanakan revitalisasi posyandu perlu dihimpun seluruh komponen masyarakat


agar berperan secara aktif sesuai kemampuan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pembina
dilingkungannya masing-masing. Dengan dasar tersebut, Depdagri pada tahun 2001 telah
merumuskan prinsip revitalisasi sebagai berikut:

1. Partisipasi, Revitalisasi posyandu melibatkan peran serta seluruh komponen dalam


masyarakat, pemerintah, BUMN, swasta, LSM dan organisasi non pemerintah lainnya serta
dunia usaha
2. Efisiensi(hemat), Revitalisasi posyandu diusahakan menggunakan dana dan daya yeng
tersedia dari masyarakat dan bantuan pihak lain secara terorganisir dan ekonomis.
3. Efektif (Berdaya guna dan berhasil guna); Revitalisasi posyandu diupayakan untuk dapat
mencapai tujuan dan memberikan manfaat kepada seluruh komponen masyarakat.
4. Transparan; Revitalisasi posyandu merupakan proses yang bisa dilihat dan diketahui semua
pihak.
5. Terbuka; Revitalisasi posyandu memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk
berperan sepanjang memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
6. Adil; Revitalisasi posyandu memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang
mengambil bagian.
7. Dapat dipertangguangjawablan; dalam pelaksanaan Revitalisasi posyandu, dana yang
digunakan dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh komponen masyarakat dengan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Untuk mencapai tujuan pelaksanaan Revitalisasi posyandu, maka sstrategi yang perlu ditempu
adalah:

1. Meninkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan teknis, serta dedikasi kader di


posyandu.
2. Memperluas sistem posyandu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di hari
buka posyandu serta kunjungan rumah.
3. Menciptakan iklim kondusif untuk pelayanan dengan pemenuhan sarana dan prasarana
kerja posyandu.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat serta semua pihak dan kemitraan dalam
penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan posyandu.
5. Menyediakan system pilihan jenis dalam pelayanan sesuai perkembangan kebutuhan
masyarakat.
6. Menggunakan azas kecukupan dan urrgensi dalam penetapan sasaran pelayanan.
7. Memperkuat dukungan pembinaan dan pendampingan teknis dari tenaga profesional dan
tokoh masyrakat. Termasuk unsur LSM.

Revitalisasi posyandu posyandu dapat dicapai dengan memenuhi standar yang telah ditetapkan
sebagai berikut:

1. Prasarana, adanya tanah dan bangunan


2. Sarana, adanya ruangan, alat-alat kerja, tenaga, penyediaan tenaga meliputi: tenaga
kesehatan puskesmas, kader pembina posyandu, pengelola posyandu, dan petugas lainnya.
Kegiatan diposyandu juga sangat penting untuk Revitalisasi posyandu seperti: kegiatan
pelayanan pada hari buka dan hari tidak buka, hal ini merupakan kelanjutan kegiatan di
dalam posyandu yaitu: kegiatan kesehatan dan gizi sepperti layanan kunjungan rumah,
penggalangan partisipasi masyarakat, peningkatan kemampuan dan pembinaan posyandu,
m penerapan system kewaspadaan pangan dan gizi.

Mencermati program revitalisasi posyandu, dapat disimpulkan bahwa program ini akan berhasil
jika melibatkan semua pihak dan dilaksanakan secara terstruktur dan terus menerus dengan
memanfaatkan dan memaksimalkan potensi lokal.

Upaya revitalisasi posyandu ini juga menjadi salah satu program utama puskesmas pomalaa.
Kami berusaha mengembalikan fungsi dan peran posyandu seperti jaman sebelum reformasi.
Upaya yang telah dilakukan untuk revitalisasi posyandu di kecamatan pomalaa antara lain:

1. Melakukan pembinaan dan supervisi kesetiap posyandu dan ke kepala desa/kelurahan


2. Mengupayakan pembangunan gedung untuk posyandu yang belum memiliki gedung. Dalam
hal ini dibantu oleh PT Antam tbk.
3. Menyelenggarakan pelatihan dan refreshing kader dengan bekerjasama dengan dinas
kesehatan kabupaten kolaka dan PT Antam tbk.
4. Melengkapi prasarana posyandu dengan bantuan dari PT Antam tbk.

Sebagai upaya untuk kesinambungan program revitalisasi posyandu, maka kami dari puskesmas
pomalaa berencana melaksanakan lomba posyandu.

LOMBA POSYANDU
Setelah dilaksnakannya berbagai upaya revitalisasi posyandu termasuk pelatihan/refreshing
kader maka diperlukan monitoring dan parameter untuk menilai keberhasilan dari revitalisasi
posyandu

Adapun tujuan dari LOMBA POSYANDU ini adalah:

1. Menilai keberhasilan dari program revitalisasi posyandu dengan melihat keadaan posyandu
di kecamatan Pomalaa secara keseluruhan dari fisik sampai dengan kinerja posyandu.
2. Menilai dan mengevaluasi hasil pelatihan/refreshing kader yang telah dilakukan tahun 2016,
dengan melihat kinerja kader.
3. Menjadi media untuk memotivasi semua pihak di masing-masing posyandu untuk bekerja
maksimal.
4. Menjadi media untuk mendapatkan peta menyeluruh tentang posyandu yang ada
dikecamatan pomalaa sehingga dapat menjadi dasar untuk meningkatkan prestasi masing-
masing posyandu ke depan.
5. Mendapatkan posyandu yang akan mewakili kecamatan pomalaa pada lomba posyandu
tingkat kabupaten tahun 2018, yang mana akan diwakili oleh juara pada lomba kali ini
TAHAPAN LOMBA POSYANDU

 Tahap I, AWAL MEI 2017 : SOSIALISASI


Bertujuan mensosialisasikan lomba kepada semua pihak terkait. Dalam tahapn ini akan
disosialisasikan tentang waktu/tahapan lomba, mekanisme lomba, kriteria-kriteria yang
dinilai, tim juri, mekanisme penentuan pemenang, hadiah untuk pemenang dan lain-lain
yang dianggap perlu.

 Tahap II; JUNI S/D NOVEMBER 2017 : LOMBA TAHAP I


Pada tahapan ini akan dinilai indikator-indikator posyandu baik partisipasi, fisik maupun
capaian setiap posyandu. Selain menilai capaian, juga akan dinilai progres/peningkatan
setiap posyandu.
 Tahap III; DESEMBER 2017: LOMBA TAHAP II (FINAL) & PENYERAHAN HADIAH
Pada tahapan ini akan dipilih 3 Posyandu dengan nilai terbaik, dan kadernya akan maju ke
babak final dengan format utama berupa cerdas cermat dan akan bertanding dalam
beberapa metode lomba, termasuk keterampilan untuk menentukan pemenang.
Pada tahap ini juga akan diserahkan hadiah untuk para pemenang.

INDIKATOR PENILAIAN

1. Dukungan pemerintah setempat dalam bentuk kebijakan


2. Dukungan pemerintah setempat secara langsung dalam penyelenggaraan posyandu
3. Dukungan pemerintah setempat dalam bentuk dana
4. Sarana dan Prasarana
5. Penilaian kinerja kader
6. Indikator Proses
7. Persentase persalianan yang ditolong tenaga kesehatan
8. Persentase cakupan imunisasi
9. Cakupan D/S
10. Cakupan N/D
11. Persentase akseptor yang mendapatkan pelayanan KB selama satu tahun
12. Keterampilan kader dalam menyuluh
13. Keterampilan kader dalam mengisi KMS
14. Dan Beberapa indikator lain yang akan dijelaskan dalam sosialisasi lomba

PANITIA LOMBA

TIM JURI
a. JURI TAHAP I: Terdiri dari 5 orang dari puskesmas Pomalaa
1. Kepala Puskesmas Pomalaa
2. KTU Puskesmas Pomalaa
3. Bikor Puskesmas Pomalaa
4. Bagian Gizi Puskesmas Pomalaa
5. Bagian Imunisasi Puskesmas Pomalaa
b. JURI TAHAP II: berjumlah 3 orang perwakilan dari:
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka
2. TP PKK Kecamatan Pomalaa
3. Puskesmas Pomalaa.

PEMENANG/JUARA
a. Juara kategori Posyandu terbaik terdiri dari
- JUARA I
- JUARA II
- JUARA III
b. Juara kategori Posyandu dengan progres terbaik:
- JUARA FAVORIT I
- JUARA FAVORIT II

DANA/BIAYA
I. TAHAP I, SOSIALISASI
Pada Tahap ini dilaksanakan sosialisasi lomba yang dihadiri:
1. Camat dan staf: 10 orang
2. Perwakilan PT Antam: 10 orang
3. MUSPIKA : 10 Orang
4. Kepala Puskesmas dan staf (termasuk tim juri): 10 orang
5. Kepala desa/Lurah dan sekdes/Seklur: 24 oranng
6. Bidan desa: 12 orang
7. Perwakilan Tim penggerak PKK desa : 12 orang
8. Perwakilan kader: 2 orang satu Posyandu : 40 orang.
9. Undangan Lainnya: 32 Orang

Biaya:

a. Biaya Makan : @20.000 X 160 : Rp. 3.200.000


b. Biaya Snack : @10.000 X 160 : Rp. 1.600.000
TOTAL : Rp. 4.800.000
II. BIAYA LOMBA TAHAP II
a. Biaya Transportasi tim juri ke 20 Posyandu selama 5 bulan (5 kali) untuk 5 orang juri
20 X 5 X Rp.50.000 = Rp. 5.000.000,-
III. BIAYA LOMBA TAHAP III
a. Biaya Cerdas cermat termasuk pengadaan bahan: Rp.
b. Biaya Konsumsi untuk undangan:
1. Camat dan staf: 10 orang
2. Perwakilan dinas kesehatan: 5 orang
3. Perwakilan PT Antam: 10 orang
4. MUSPIKA : 10 Orang
5. Kepala Puskesmas dan staf (termasuk tim juri): 10 orang
6. Bidan desa: 12 orang
7. Kepala desa/Lurah dan sekdes/Seklur: 24 oranng
8. Perwakilan Tim penggerak PKK desa : 12 orang
9. Perwakilan kader: 100 orang
10.Undangan lainnya: 27 Orang
a. Biaya Makan : @20.000 X 220 : Rp. 4.400.000
b. Biaya Snack : @10.000 X 220 : Rp. 2.200.000
TOTAL : Rp. 6.600.000
IV. BIAYA ADMINISTRASI LOMBA: Rp. 2000.000,-
V. BIAYA BAJU KAOS : 200 Lembar x Rp. 100.000 : Rp. 20.000,-
VI. HADIAH UNTUK PEMENANG
1. JUARA I : Rp. 5.000.000,-
2. JUARA II : Rp. 3.000.000,-
3. JUARA III : Rp. 2.000.000,-
4. JUARA FAVORIT I : Rp. 3.000.000,-
5. JUARA FAVORIT II : Rp. 2.000.000,-
6. TROPHY 5 BUAH : Rp. 2.500.000,-
TOTAL : Rp. 17.500.000
VII. HONOR UNTUK TIM JURI.
I. Honor untuk 5 orang juri lomba tahap I: @ Rp. 2.000.000,- = Rp. 10.000.000,-
II. Honor untuk 3 orang juri tahap II : @ Rp. 1.000.000,- = Rp. 3.000.000,-
III. Honor untuk panitia lomba 10 orang : @ Rp. 500.000,- = Rp. 5.000.000,-

REKAPITULASI DANA

1. BIAYA TAHAP SOSIALISASI : Rp. 4.800.000,-


2. BIAYA LOMBA TAHAP I : Rp. 5.000.000,-
3. BIAYA LOMBA TAHAP II : Rp. 6.600.000,-
4. BIAYA ADMINISTRASI LOMBA : Rp. 2.000.000,-
5. BIAYA BAJU KAOS : Rp. 20.000.000,
6. HADIAH UNTUK PEMENANG : Rp. 17.500.000, : Rp. 64.500.000,-
7. HONOR UNTUK TIM JURI : Rp.

PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat, dengan harapan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan
semua tujuan kegiatan ini dapat tercapai, dan kegiatan ini dapat memberi manfaat untuk semua
pihak terutama untuk masyarakat kecamatan Pomalaa. Dari lomba ini juga diharapakan dihasilkan
Posyandu yang berprestasi dan bisa mewakili kecamatan Pomalaa pada lomba Posyandu tingkat
kabupaten, provinsi bahkan diharapkan bisa sampai tingkat Nasional.

Anda mungkin juga menyukai