Maklah Penata Ruang
Maklah Penata Ruang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu berpikir kenapa pemerintah melakukan
penataan ruang wilayah? Apakah dengan penataan ruang wilayah oleh pemerintah, kita tidak
leluasa mengolah dan memanfaatkan lahan milik kita? Dalam hal ini, tentu saja pemerintah
tidak serta merta melakukan pengaturan tanpa dilandasi dasar hukum.
Di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) yang berbunyi “bumi, air dan kekayaan alam yang
mengandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat”. Berdasarkan pengertian 2, dapat disimpulkan bahwa pemerintah
menguasai segala sumber daya alam selama pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat
dan melestarikan fungsi-fungsi lingkungan sebagaimana mestinya.
Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang dan
rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah
administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola
ruang. Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan atau
kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan
subblok peruntukan. Penyusunan rencana rinci tersebut dimaksudkan sebagai operasionalisasi
rencana umum tata ruang dan sebagai dasar penetapan peraturan zonasi.
Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan
ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok atau zona peruntukan yang
penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang wilayah
kabupaten/kota dan peraturan zonasi yang melengkapi rencana rinci tersebut menjadi salah satu
dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan
sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.
Pengendalian pemanfaatan ruang tersebut dilakukan pula melalui perizinan pemanfaatan
ruang. Perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang
sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Izin
pemanfaatan ruang diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya masing-masing. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi
adminstratif, sanksi pidana penjara, dan/atau sanksi pidana denda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Nasional ?
2. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Provinsi ?
3. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan menyusun makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Nasional
2. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Provinsi
3. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota
1
BAB II
PEMBAHASAN
A . Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Dapat dikatakan bahwa RTRW Nasional atau yang disingkat RTRWN merupakan arahan
kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara. Sementara Rencana Tata Ruang
Wilayah adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan satuan geografis
beserta unsur yang ditentukan berdasarkan aspek admimistratif
1. Muatan RTRW Nasionam RTRW tingkat nasional berisikan tentang beberapa hal
berikut.
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional.
b. Rencana struktur ruang wilayah nasional.
c. Rencana pola ruang wilayah yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
d. Penetapan kawasan strategis nasional.
e. Arahan pemanfaatan ruang wilayah jangka pendek dan menengah.
f. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional.
2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional Rencana struktur ruang wilayah nasional
merupakan rencana yang meliputi sistem wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana
wilayah nasional yang mengintegrasijan wilayah nasional, meliputi sistem perkantoran
nasional, transportasi nasional, energi nasional, telekomunikasi nasional, dan sumber
daya air. Rencana struktur ruang wilayah nasional digambarkan dalam bentuk peta
dengan skala 1:1.000.000.
3. Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi
peruntukan ruang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan
budi daya yang memiliki nilai strategis nasional. Pola ruang wilayah nasional berfungsi
sebagai alokasi ruang untuk kawasan lindung nasional dan budi daya bagi berbagai
kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan.
2
6. Arahan pengendalian Pemanfaatan Ruang Nasional Arahan pengendalian pemanfaatan
ruang disusun sebagai dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang supaya ruang sesuai
dengan fungsinya dan RTRWN. Sampai saat ini ruang di Indonesia dimanfaatkan tanpa
terkendali, sehingga menimbulkan permasalahan baru seperti kerusakan lingkungan,
degradasi lahan, kelangkaan pangan, dan sebagainya. Atas dasar tersebut pemanfaatan
ruang nasional harus dikendalikan sesuai dasar-dasar yang telah ditetapkan.
3. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, rencana pola ruang provinsi merupakan rencana distribusi peruntukan ruang
wilayah provinsi yang meliputi peruntukan ruang untuk fungai lindung dan budidaya.
Ruang untuk fungsi lindung berperan dalam menjaga keseimbangan alam yang
pemanfaatannya tidak boleh digunakan untuk kegiatan ekonomi maupun sosial.
3
5. Arahan Pemanfaatan Ruang Provinsi Arahan pemanfaatan ruang provinsi merupakan
arahan pengembangan wilayah untuk mewujudkan struktur dan pola ruang sesuai
RTRW provinsi. Ruang dalam pemanfaatannya diarahkan supaya tidak menimbulkan
permasalahan. Karena setiap ruang wilayah memiliki daya tampung yang berbeda-
beda. Arahan pemanfaatan ruang provinsi berfungsi sebagai acuan untuk
mengembangkan atau penataan provinsi.
4
4. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota
Kawasan strategis kabupaten/kota merupakan bagian wilayah kabupaten/kota yang
pengembangan dan pembangunannya diutamakan karena wilayah tersebut memiliki
potensi yang besar bagi kelangsungan dan penopang kegiatan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Contoh penetapan kawasan strategis misalnya Kabuoaten Sumba Timur.
Jangka waktu 20 tahun mendatang, diharaokan adanya pemusatan atau aglomerasi
ekonomi dengan pengembangan potensi yang ada. Penetapan kawasan strategis tidak
hanya ditekankan pada kegiatan ekonomi saja tetapi juga semua bidang seperti
pertahanan dan keamanan, sosial budaya, dan lingkungan. Penetapan kawasan strategis
yang hanya ditekankan pada salah satu aspek saja dapat menimbulkan permasalahan
dalam pembangunan wilayah tersebut, karena pembangunan yang ditetapkan
penekanannya tidak merata.
5
BAB IV
PENUTUP
A . Kesimpulan
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah
arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk
perencanaan jangka panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20
(dua puluh) tahun, ditinjau kembali satu kali dalam lima tahun.
Ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai kesatuan wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, maupun
sebagai sumber daya, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang
perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola secara berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat sesuai dengan makna yang terkandung dalam falsafah dan dasar negara Pancasila. Dalam
Undang-Undang tentang Penataan Ruang menyatakan bahwa negara menyelenggarakan
penataan ruang, yang pelaksanaan wewenangnya dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah dengan tetap menghormati hak yang dimiliki oleh setiap orang.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arifi, aji. 2016. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas XII edisi revisi
K13. Surakarta : CV Meditama.
Wahid, yunus. 2014 . Pengantar Hukum Tata Ruang . Jakarta : Kencana