Anda di halaman 1dari 2

Jawaban Doa Anda Dari Tuhan Atau Keinginan

Sendiri?
Kita seringnya keliru dalam menginterpretasikan jawaban doa dari Tuhan.
Kita beranggapan bahwa rancangan Tuhan atas manusia itu selalu baik.
Seringnya kita akan menganggap segala kesempatan besar dan terlihat
menarik adalah jawaban doa dari Tuhan. Sayangnya, pintu yang terbuka
sedikit tidak berarti harus selalu kehendak Tuhan.

Untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan apakah


kesempatan-kesempatan yang muncul adalah pintu terbuka dari Tuhan atau
tidak. Tentu saja banyak orang yang melewatkan pintu-pintu terbuka karena
merasa ragu soal apakah itu baik atau tidak. Sebaliknya, tak seorang pun
yang tak ingin mengambil kesempatan yang datang jika itu benar-benar
berasal dari Tuhan bukan?

Lalu bagaimana kita bisa melangkah tanpa ragu dan meyakini bahwa Tuhan
telah membuka pintu sebagai jawaban doa kita sendiri? Alkitab memberikan
kita beberapa prinsip untuk membantu kita membedakan jawaban doa dari
Tuhan atau hanya keinginan sendiri.

1. Jawaban doa dari Tuhan tidak pernah bertentangan dengan


firman-Nya

Banyak orang Kristen yang memiliki pandangan bahwa menghasilkan


banyak uang adalah jawaban doa dari Tuhan, meskipun kesempatan itu
berarti sebuah pekerjaan yang akan menghambat mereka mengikuti
pertemuan-pertemuan ibadah di gereja. Kebenarannya, firman Tuhan
berkata agar kita tidak mengabaikan pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani
10: 25).

Hal ini benar-benar nyata terjadi kepada orang-orang yang tengah menjalin
hubungan dengan pasangannya. Beberapa diantara mereka mengatakan
bahwa mereka percaya Tuhan membuka pintu dengan cara mempertemukan
mereka dengan jodohnya, meskipun jodoh yang dimaksud tidak sepadan
dengan mereka. Sementara firman Tuhan mengatakan bahwa hendaklah
setiap pasangan itu sepandan (2 Korintus 6: 14). Jawaban doa dari Tuhan
tidak pernah memaksa kita untuk berkompromi atau tidak taat kepada
firman-Nya.

Sebagai manusia yang rentan dengan dosa, kita memiliki cara yang sangat
baik untuk mengubah mandate dari Allah dengan dalih-dalih yang terdengar
benar tetapi sesungguhnya bertentangan dengan cara kerja Tuhan.
Melanggar firman Tuhan untuk membenarkan ‘jawaban doa’ yang kita
anggap benar bukanlah jawaban yang berasal dari Tuhan karena Tuhan
tidak pernah mencobai anak-anak-Nya (Yakobus 1: 13-14)

2. Jawaban doa dari Tuhan akan disusul dengan konfirmasi

Dalam Matius 18: 15-16, Yesus menganjurkan agar menguji perbuatan


orang lain dengan cara menengornya dan jika tengoran itu tidak
didengarkan maka bawalah seorang atau dua orang saksi untuk
membuktikan kebenarannya. Hal yang sama juga berlaku ketika Allah
menegaskan suatu hal yang kita nanti-nantikan lewat firman-Nya. Dia akan
mengkonfirmasi atau melakukan tindakan dengan memakai orang lain
sebagai saksi untuk menyampaikan pesan yang hendak Dia sampaikan, baik
pendeta atau pembimbing rohani. Jawaban doa bisa diuji melalui doa,
penegasan dan masukan dari orang lain untuk mengkonfirmasi bahwa Tuhan
sedang memberikan jawaban yang tepat bagi kita.

3. Jawaban doa dari Tuhan akan membuat kita tergantung kepada-


Nya

Tuhan tidak pernah memberikan jawaban doa yang akan memisahkan kita
dari Dia atau membuat kita tidak lagi bergantung kepada-Nya. Dia adalah
Allah yang terkoneksi dengan anak-anak-Nya, dan Dia adalah pribadi
pertama yang harus ada dalam hidup kita (Matius 6: 33). Oleh karena itu,
kita akan kerap berkata, “Saya tidak dapat melakukan ini kecuali
Tuhan berjalan di depan saya” atau “Saya bisa melakukan ini, tetapi
hanya dengan pertolongan dan pimpinan Tuhan”. Jawaban doa dari
Tuhan akan melekatkan kita dengan Dia sehingga iman kita semakin
diperkuat. Hasilnya, kita akan semakin bertumbuh dalam keserupaan akan
Kristus.

Membedakan jawaban doa dari Tuhan dan hanya keinginan sendiri sebenarnya
mudah apabila kita terus melekat kepada Tuhan. Pastikan terlebih dahulu bahwa
iman kita telah mengalahkan kedagingan yang kerap membawa kita ke dalam
dosa. Jadi, berhati-hatilah dengan setiap kesempatan yang datang kepada Anda.

Anda mungkin juga menyukai