Anda di halaman 1dari 7

PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP

No. Dokumen : SOP/PKM-KB/UKP/

No. Revisi : 00
SOP :
Tanggal Terbit
Kabupaten Indragiri : UPT PUSKESMAS
Hilir Halaman Hal 1 dari 7 KOTA BARU
Di Susun Oleh, Di Periksa Oleh, Di Setujui Oleh, Disahkan Oleh,
PJ Kefarmasian Koord. UKP Ka. Bagian Tata Usaha, Plt. Kepala Puskesmas

apt. Yogie Pratama Sandi drg. Leni Wahyuni Abuzen Anshari, SKM Ardianto, SKM
19930801 202203 1 007 19820621 201412 2 002 19791021 201407 1 002 19830202 200501 1 004
1. Pengertian Pengkajian dan pelayanan resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
penyiapan obat (dispensing) yang meliputi penerimaan, pengkajian resep,
pemeriksaan ketersediaan produk, penyiapan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, telaah obat, dan penyerahan
disertai pemberian informasi.
2. Tujuan 2.1 Pengkajian resep bertujuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
terkait obat sebelum obat disiapkan.
2.2 Pelayanan resep bertujuan agar pasien mendapatkan obat dengan tepat
dan bermutu.
2.3 Sebagai upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat
(medication error).
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di wilayah UPT Puskesmas Kota Baru.
4. Referensi 4.1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
4.2 Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
Kementerian Kesehatan Tahun 2019.
4.3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
5. Alat dan bahan 5.1 Resep
5.2 Nomor Resep
5.3 Komputer
5.4 Kalkulator
5.5 Alat Tulis
5.6 Sumber Informasi Obat (Contoh: MIMS, ISO, DIH, Software Informasi
Obat)
5.7 SOP Pengkajian dan Pelayanan Resep
6. Langkah – 6.1 Bagian resep adalah sebagai berikut:
Langkah 6.1.1 Inscriptio: Merupakan bagian identitas legal dari resep, terdiri dari:
a. KOP Puskesmas Kota Baru.
b. Tanggal Penulisan resep.
c. Nama Dokter dan atau SIP Dokter
d. Nomor Resep
6.1.2 Pro: artinya diperuntukkan atau kelengkapan data pasien, yang
terdiri dari:
a. Nama Pasien
b. Alamat
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Berat badan pasien, pada pasien khusus: pasien pediatri,
geriatri, kemoterapi, gangguan ginjal, epilepsi, gangguan hati,
dan pasien bedah yang membutuhhkan data berat badan
dalam perhitungan dosis obatnya.
f. Asal Poli/Ruangan Resep
g. Jenis Pengobatan Pasien : Umum/BPJS/ Lainnya
h. Alergi Obat
6.1.3 Invocatio: merupakan tanda R/ pada bagian kiri penulisan resep.
“R/ = Resipe” berasal dari bahasa latin yang memiliki arti ambilah
atau berikanlah. Tanda ini berfungsi sebagai kata pembuka antara
dokter penulis resep dengan apoteker.
6.1.4 Prescriptio: bagian ini terdiri dari nama obat yang diinginkan,
bentuk sediaan obat, dosis obat, dan jumlah obat yang diminta.
Selain itu biasanya juga disertai Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
atau alat-alat kesehatan yang diinginkan atau dibutuhkan.
6.1.5 Signatura: Merupakan petunjuk penggunaan obat bagi pasien.
Seperti tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, serta rute dan
interval waktu pemberian. Penulisan signatura harus jelas demi
keamanan dan keberhasilan terapi obat
6.1.6 Subscriptio: merupakan tanda tangan atau paraf dokter yang
menulis resep sebagai bentuk legalitas dan keabsahan resep yang
dibuat.
6.2 Pelaksana
6.2.1 Pengkajian dan pelayanan resep dilakukan oleh apoteker.
6.2.2 Apoteker dapat dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) /
Tenaga Kesehatan lain (yang diberi kewenangan) terbatas dalam
persyaratan administrasi dan farmasetik.
6.3 Pelaksanaan Pengkajian Resep
6.3.1 Terima resep elektronik atau resep manual yang diserahkan ke

Hal. 2 dari 7
1 2 3 4
Paraf
bagian farmasi.
6.3.2 Jika sudah menggunakan sistem informasi, cetak resep elektonik.
6.3.3 Jika resep manual tidak terbaca, hubungi dokter penulis resep.
6.3.4 Lakukan pengkajian Resep:
a. Persyaratan Administratif
Pengakajian resep secara admnisitratif mengacu pada
kelengkapan bagian resep.
b. Aspek Farmasetis
- Nama Obat
- Bentuk dan kekuatan sediaan
- Dosis dan Jumlah Obat
- Stabilias dan Ketersediaan
- Aturan dan Cara Penggunaan
- Inkompatibilitas (Ketidakcampuran Obat)
c. Aspek Klinis
- Ketepatan Pasien
- Ketepatan Indikasi
- Ketepatan Dosis
- Ketepatan Waktu dan Frekuensi Penggunaan Obat
- Duplikasi Pengobatan.
- Alergi Obat
- Interaksi Obat
- Efek Samping Obat
- Kontra Indikasi
6.3.5 Jika ada hal yang perlu dikonfirmasi, hubungi dokter penulis resep.
Hasil konfirmasi dengan dokter dicatat pada resep.
6.3.6 Setelah melakukan pengkajian, siapkan obat sesuai resep.
6.4 Pelaksanaan Pelayanan Resep
6.4.1 Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep yang sudah
dilakukan pengkajian:
a. Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep;
b. Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik obat
c. Lakukan double check kebenaran identitas obat yang diracik,
terutama jika termasuk obat high alert/ LASA.
6.4.2 Melakukan peracikan obat bila diperlukan. Memberikan etiket
sesuai dengan penggunaan obat yang berisi informasi tentang
tanggal, nama pasien, dan aturan pakai. Beri etiket warna biru
Hal. 3 dari 7
1 2 3 4
Paraf
untuk obat luar dan etiket warna putih untuk obat dalam.
6.4.3 Memberikan keterangan “habiskan” pada antibiotik.
6.4.4 Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk
obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan menghindari
penggunaan yang salah.
6.4.5 Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada
etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian
antara penulisan etiket dengan resep).
6.4.6 Petugas juga harus memastikan 5 tepat yaitu tepat obat, tepat
pasien, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu pemberian.
6.5 Penyerahan Obat dan Pelaksanaan Pemberian Informasi Obat
6.5.1 Pada saat penyerahan obat petugas harus memastikan tepat
pasien, tepat obat dan tepat jumlah obat.
6.5.2 Penyerahan harus disertai dengan pemberian Informasi obat
meliputi:
a. Nama Sediaan
b. Indikasi
c. Aturan Pakai
d. Interaksi
e. Kontra Indikasi
f. Penyimpanan
6.5.3 Jika diperlukan pasien dapat diberikan konseling.
6.6 Simpan dan Arsipkan resep dimulai dari resep harian, bulanan dan
tahunan.
6.7 Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pengkajian dan pelayanan resep dilakukan secara berkala
setidaknya setiap 12 bulan. Evaluasi meliputi jumlah penyampaian
konfirmasi dan rekomendasi kepada penulis resep terkait kesalahan
penulisan resep, kesalahan penyiapan obat, kepatuhan penulisan resep
sesuai formularium nasional, kepatuhan pelayanan sesuai formularium
nasional dan kecepatan pelayanan resep. Evaluasi ini dapat dijadikan
sebagai bahan dalam kajian sistem manajemen dan penggunaan obat
tahunan.
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait 8.1 Ruangan Apotek Rawat Jalan
8.2 Ruangan Apotek Rawat Inap
8.3 Ruangan Poli Ibu dan Anak

Hal. 4 dari 7
1 2 3 4
Paraf
8.4 Ruangan Ibu Hamil dan KB
8.5 Ruangan Pemeriksaan Umum
8.6 Ruangan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
8.7 Ruangan Persalinan
8.8 Ruangan Unit Gawat Darurat
8.9 Ruangan Rawat Inap.
9. Dokumen Terkait 9.1 Formulir Resep
9.2 Formulir Evaluasi Pengkajian dan Pelayanan Resep
10. Rekaman Historis Perubahan Tanggal
No Isi Perubahan
Ke Perubahan
1 00 Baru

Hal. 5 dari 7
1 2 3 4
Paraf
Lampiran 1. Formulir Resep

Hal. 6 dari 7
1 2 3 4
Paraf
Lampiran 2. Formulir Evaluasi Pengkajian dan Pelayanan Resep
Lengkap Sesuai Kesesuaian Resep Dengan
Sesuai Klinis %
Tgl Jumlah Resep Administratif Farmasetis Formularium
Kesesuaian
Jml % Jml % Jml % Jml Sesuai Tidak

Hal. 7 dari 7
1 2 3 4
Paraf

Anda mungkin juga menyukai