Anda di halaman 1dari 9

BUPATI JOMBANG

PROVINSI JAWA TIMUR


PERATURAN BUPATI JOMBANG
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KINERJA BADAN USAHA MILIK DAERAH
ANEKA USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI JOMBANG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pembinaan Badan
Usaha Milik Daerah yang profesional berdasarkan
prinsip korporasi dan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan, maka harus didukung
dengan data yang akurat, lengkap dan tepat
waktu;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 huruf b
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Deputi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Bidang
Akuntan Negara menyelenggarakan fungsi penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pengawasan terhadap
akuntabilitas penyelenggaraan tata kelola pada badan
usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan dan pembangunan atau
kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/ atau
Pemerintah Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Evaluasi
Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Aneka Usaha.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya
dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur dan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah
Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik
2

Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6801);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota
Direksi Badan Usaha Milik Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 700);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018
tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,
Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 155).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
EVALUASI KINERJA BADAN USAHA MILIK DAERAH ANEKA
USAHA
Pasal 1

Peraturan Bupati ini merupakan Petunjuk Teknis


Evaluasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Aneka
Usaha.
3

Pasal 2

(1) Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 1 dimaksudkan sebagai panduan bagi
Bagian Perekonomian Sekretariat daerah
kabupaten Jombang dalam melaksanakan
evaluasi kinerja pada Badan Usaha Milik Daerah
Aneka Usaha.
(2) Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertujuan untuk menyesuaikan standar
mutu pelaksanaan evaluasi kinerja yang
tergambar dalam keseragaman pemahaman
dalam penilaian kinerja dan pelaporan hasil
penilaian kinerja Badan Usaha Milik Daerah
Aneka Usaha.
Pasal 3

(1) Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 1 digunakan untuk melakukan penilaian
kinerja Badan Usaha Milik Daerah Aneka Usaha.
(2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak digunakan untuk penilaian kinerja
pada:
a. Badan Usaha Milik Daerah jasa keuangan; dan
b. Badan Usaha Milik Daerah jasa air minum.
(3) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterapkan dalam hal hasil audit yang
dilakukan oleh akuntan publik terhadap laporan
keuangan tahunan dinyatakan dengan
kualifikasi:
a. Wajar Tanpa Pengecualian; atau
b. Wajar Dengan Pengecualian
Pasal 4

Sistematika petunjuk teknis sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 1 terdiri atas:
a. BAB I : PENDAHULUAN
b. BAB II : KONSEP DASAR KINERJA BADAN
USAHA MILIK DAERAH
c. BAB III : PENGUKURAN KINERJA
d. BAB IV : TAHAPAN EVALUASI KINERJA BADAN
USAHA MILIK NEGARA; dan
e. BAB V : PELAPORAN
Pasal 5

Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.
4

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang.

Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
BUPATI JOMBANG,

MUNDJIDAH WAHAB
Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN JOMBANG,

AGUS PURNOMO

BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2023 NOMOR …../E


5

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KINERJA BADAN USAHA MILIK DAERAH


ANEKA USAHA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015,
bahwa Pemerintah Daerah dalam melaksanakan fungsinya
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BUMD adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Daerah. BUMD baik yang berbentuk Perusahaan
Umum Daerah dan Perusahaan Perseroan Daerah telah
diwajibkan menjalankan usahanya berdasarkan tata kelola
perusahaan yang baik. Pengelolaan BUMD lebih lanjut
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017
tentang Badan Usaha Milik Daerah.

Dalam hal pengelolaan BUMD dengan prinsip Good


Corporate Governance antara lain mensyaratkan adanya
penilaian kinerja BUMD. Hal ini sejalan dengan amanat
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa
pengelolaan BUMD antara lain memenuhi unsur penilaian
tingkat kesehatan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah, bahwa
evaluasi BUMD sekurang-kurangnya meliputi penilaian kinerja,
penilaian kesehatan dan penilaian pelayanan.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
salah satu tugas Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) adalah melaksanakan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, konsultasi dan kegiatan pengawasan
lainnya atas perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan dan
pengeluaran keuangan daerah termasuk badan usaha yang
6

didalamnya terdapat kepentingan keuangan Pemerintah


Daerah. Untuk mendukung kegiatan pengawasan terhadap
badan usaha yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah tersebut,
BPKP menyusun Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja BUMD.
Peran penting BUMD dalam menggerakkan perekonomian
daerah mengharuskan BUMD untuk senantiasa mampu
meningkatkan kinerja organisasinya. Dalam rangka melakukan
kegiatan pengawasan dan mendapatkan rekomendasi yang
tepat dalam upaya meningkatkan kinerja BUMD, maka
diperlukan pedoman, yang digunakan sebagai acuan bagi tim
BPKP di Perwakilan untuk melakukan penyusunan indikator
operasional serta evaluasi kinerja pada BUMD.
Penyusunan Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja BUMD
dilakukan dengan mempertimbangkan aturan-aturan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Interen Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan
Usaha Milik Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; dan
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018
tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,
Kerjasama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah.
dengan memperhatikan: Keputusan Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor
KEP-37/K/SU/2022 tentang Agenda Prioritas Pengawasan dan
Agenda Prioritas Pengawasan Daerah Tahun 2022.

B. Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk Teknis Evaluasi Kinerja BUMD dimaksudkan
sebagai panduan bagi Auditor BPKP mengenai metodologi dan
teknik penyusunan indikator kinerja serta pelaksanaan
kegiatan evaluasi kinerja pada BUMD. Metodologi dan teknis
pelaksanaan evaluasi kinerja meliputi uraian tentang jenis
dokumen yang diperlukan, teknik pengolahan dan perhitungan
7

nilai kinerja serta penetapan nilai capaian dan kategori kinerja


BUMD.
Tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah agar
pelaksanaan evaluasi kinerja BUMD dapat terjaga kualitas
pelaksanaannya yang tergambar dalam keseragaman
pemahaman dalam penilaian kinerja dan pelaporan hasil
penilaian kinerja BUMD.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis evaluasi kinerja ini adalah
penilaian kinerja BUMD aneka usaha (selain BUMD jasa
keuangan dan jasa air minum). Penilaian tingkat kinerja hanya
diterapkan apabila hasil audit terhadap laporan keuangan
tahunan perusahaan yang bersangkutan dinyatakan dengan
kualifikasi "Wajar Tanpa Pengecualian" atau kualifikasi "Wajar
Dengan Pengecualian" dari akuntan publik. Petunjuk teknis ini
merupakan acuan bagi auditor BPKP dalam melakukan
penilaian kinerja pada BUMD aneka usaha.

D. Sistematika Penyajian
Petunjuk teknis evaluasi kinerja BUMD terdiri dalam
empat bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB ini tentang pendahuluan menjelaskan latar
belakang penyusunan petunjuk teknis, maksud
dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika
penyajian
BAB II : KONSEP KINERJA BADAN USAHA MILIK DAERAH
BAB ini menjelaskan gambaran umum kinerja
BUMD dan teori pengukuran kinerja
BAB III : PENGUKURAN KINERJA
BAB ini menjelaskan kerangka indikator penilaian
kinerja dan perhitungan nilai capaian kinerja
BAB IV : TAHAPAN EVALUASI KINERJA BADAN USAHA MILIK
DAERAH
BAB ini menjelaskan mengenai tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan evaluasi dan quality assurance
BAB V : PELAPORAN
BAB ini menjelaskan mengenai penyusunan
laporan dan penyampaian laporan
8

BAB II

KONSEP DASAR KINERJA BADAN USAHA MILIK DAERAH

A. Gambaran Umum
Praktik tata kelola yang baik perlu diimplementasikan pada
perusahaan milik daerah, dimana dalam hal ini adalah BUMD.
Hal tersebut penting agar aset dan kekayaan BUMD dapat
dialokasikan dan digunakan dengan efektif dan efisien sehingga
diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perokonomian
daerah dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu perwujudan tata kelola yang baik adalah capaian
kinerja yang baik agar tujuan BUMD tetap terjaga. Dimana
penilaian kinerja itu penting sebagai dasar perumusan atau
pengambilan keputusan kebijakan daerah dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dan/atau meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah daerah dapat melakukan penilaian
kinerja BUMD secara berkala maupun sewaktu waktu.
Beberapa aturan yang menjelaskan mengenai kinerja
BUMD antara lain:

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah Pendirian BUMD diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Dalam pasal 331 menyebutkan
bahwa pendirian BUMD ditetapkan melalui Peraturan
Daerah. Perusahaan daerah yang dibentuk dapat berbentuk
Perusahaan Umum Daerah atau Perusahaan Perseroaan
Daerah. BUMD yang modal pendiriannya berasal dari
penyertaan modal Daerah, pinjaman, hibah, dan sumber
modal lainnya memiliki tujuan pendirian:

a. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian


Daerah pada umumnya;

b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan


barang dan/ atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat
hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi
Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola
perusahaan yang baik; dan

c. memperoleh laba dan/ atau keuntungan.

d. Pendirian BUMD tersebut hendaknya didasarkan pada:

e. kebutuhan Daerah; dan


a. kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk.
Pengelolaan BUMD harus dilakukan dengan prinsip
9

profesionalisme walaupun tetap mendahulukan tugas


untuk memberi kemanfaatan
B.

Anda mungkin juga menyukai