Pedoman Pelayanan Gizi (RM)
Pedoman Pelayanan Gizi (RM)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
Pedoman Pelayanan Gizi di RSUD Buton Utara dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Gizi disusun sebagai acuan rumah sakit dalam menyelenggarakan
pelayanan gizi terutama dalam bidang penyelenggaraan makan di RSUD Buton Utara.
Pedoman ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada petugas rumah sakit
terkhusus bagian tata boga dan gizi dan akan dilakukan evaluasi atau perbaikan bila ditemukan
hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi rumah sakit serta perkembangan ilmu
pengetahuan.
Buranga, 2023
A. Latar Belakang
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Asupan energi yang tidak
adekuat, lama hari rawat, penyakit non infeksi dan diet khusus merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya malnutrisi di Rumah Sakit. Pasien yang mengalami penurunan
status gizi akan mempunyai resiko kekambuhan yang signifikan dalam waktu singkat
(Depkes, 2013).
Resiko kurang gizi dapat timbul pada keadaan sakit, terutama pada pasien dengan
anoreksia, kondisi mulut / gigi geligi buruk serta kesulitan menelan, penyakit saluran cerna
disertai mual, muntah dan diare, infeksi berat, tidak sadar pada waktu lama, kegagalan
fungsi saluran pencernaan dan pasien mendapat kemoterapi.
Sejalan dengan visi dan misi RSUD Buton Utara, Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang
diberikan harus dikelola secara profesional agar mutunya tetap terjamin sehingga dapat
membantu mempercepat proses penyembuhan. Dampaknya adalah hari perawatan pasien
menjadi lebih pendek dan biaya perawatannya berkurang.
Agar pelayanan gizi rumah sakit dapat dilaksanakan secara optimal, diperlukan
suatu "Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit" sebagai acuan bagi para petugas dan
manajemen rumah sakit agar kebutuhan gizi pasien, karyawan maupun dokter dapat
dipenuhi.
B. Tujuan Pedoman
1. Tercapainya pelayanan gizi pelanggan sesuai dengan kebutuhannya
2. Terselenggaranya pengkajian dietetik dan pola makan berdasarkan anamnese diet dan
kebiasaan makan
3. Terciptanya profesionalisme dalam mengelola pelayanan gizi rumah sakit yang bersih,
sehat dan sesuai dengan ketentuan standar pelayanan gizi
4. Terlaksananya pemilihan, pembelian, penyimpanan, pengolahan sampai pendistribusian
makanan yang tepat, akurat dan bermutu.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan pokok pelayanan gizi rumah sakit di RSUD Buton Utara terdiri dari
Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap dan Penyelenggaraan Makanan. Untuk meningkatkan
pelayanan paripurna kepada pasien dibentuk Tim Asuhan Gizi yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan gizi di Rawat Inap.
D. Batasan Operasional
Yang dimaksud dengan :
1) Pelayanan Gizi, adalah kegiatan yang dilaksanakan di rumah sakit untuk memenuhi
kebutuhan gizi baik di rumah sakit maupun rawat jalan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan customer (pasien, karyawan, dan dokter)
2) Tim Asuhan Gizi, adalah sekelompok petugas rumah sakit yang terkait dengan gizi
yang terdiri dari dokter/dokter spesialis, nutritionis, dietisien, dan perawat dari setiap unit
perawatan, yang bertugas menyelenggarakan asuhan gizi untuk memberikan pelayanan
paripurna yang bermutu.
3) Nutrisionis, adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang secara untuk
melaksanakan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi dan dietetik,
pendidikan dasar akademi gizi.
4) Dietisien, adalah seorang nutrisionis yang mendalami pengetahuan dan keterampilan
dietetik baik di lembaga pendidikan formal maupun pengalaman bekerja dengan masa
kerja minimal satu tahun.
5) Kegiatan Pelayanan Gizi, adalah kegiatan yang mencakup dalam pelayanan gizi yaitu
penyelenggaraan makanan, konsultasi rawat inap, konsultasi rawat jalan
6) Konsultasi/konseling gizi, adalah serangkaian kegiatan untuk menanamkan dan
meningkatkan perbaikan sikap dan prilaku sehingga membantu pasien/klien dalam
mengatasi masalah gizi, dilakukan oleh seorang nutrisionis/dietisien.
7) Mutu Pelayanan Gizi, adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan pelayanan gizi
sesuai standar yang memuaskan baik kualitas petugas maupun sarana serta prasarana
untuk kepentingan klien
8) Klien, adalah pengunjung poliklinik rumah sakit, dan atau pasien rumah sakit yang
sudah berstatus rawat jalan.
9) Food Model, adalah bahan makanan atau contoh makanan yang terbuat dari bahan
sintesis atau asli yang diawetkan, dengan ukuran dan satuan tertentu sesuai dengan
kebutuhan, yang digunakan untuk konseling gizi, kepada pasien rawat inap maupun
pengunjung rawat jalan.
10) Sanitasi pangan, adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan tumbuh dan
berkembangnya jasad renik pembusuk dan pathogen dalam makanan, minuman,
peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di urusan tata boga dan gizi adalah Juru Masak yang melayani di
seluruh ruangan yang ditanggungjawabkan oleh Ahli Gizi
C. Pengatur Jaga
1. Kepala Ruangan berjaga saat jam kerja yaitu 6 hari kerja dimulai dari jam 07.30-14.00
WITA
2. Penanggung Jawab, Tenaga Pengolahan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan
a. Terdiri dari Juru Masak terbagi menjadi 3 waktu dinas yaitu pagi, siang dan malam.
b. Pembagian jam dinas yaitu :
Juru Masak :
Pagi : 06.30 WITA + Air Putih
Snack Pagi : 09.30 WITA
Makan Siang : 11.30 WITA + Air Putih
Snack Sore : 14.30 WITA
Makan Malam : 17.30 WITA + Air Putih
c. Pengaturan jadwal dinas Juru Masak di ruangan dilakukan oleh Penanggung Jawab
(PJ) gizi.
d. Apabila oleh PJ gizi dan tidak ada pergantiandinas
e. Ada pegawai yang mengalami sakit atau anggota keluarga yang meninggal serta
musibah maka penjadwalan dinas pergantian petugas yang lain sesuai tugasnya.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Denah Ruangan dapur terlampir
B. Standar Fasilitas
Agar pelayanan gizi dan tata boga di RSUD Buton Utara dapat berjalan dengan lancar dan
optimal, maka perlu didukung dengan adanya sarana, peralatan dan perlengkapan yang
memadai baik untuk kegiatan pelayanan gizi Rawat Inap dan ruang di Urusan Gizi dan Tata
Boga. Fasilitas ruang yang dibutuhkan di urusan tata boga dan gizi, Gizi dan tata boga
terdiri dari :
1. Tempat penerimaan bahan makanan.
Tempat/ruangan ini digunakan untuk penerimaan bahan makanan dan mengecek
kualitas serta kuantitas bahan makanan, tempat ini dilengkapi dengan timbangan 5 kg
yang digunakan untuk melakukan penerimaan bahan makanan
2. Tempat/ruangan penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan bahan makanan terbagi atas 2 tempat, yaitu untuk gudang basah untuk
menyimpan makanan segar dimana di dalamnya terdapat frezzer dan chiller.
Sedangkan gudang kering digunakan untuk menyimpan bahan makanan kering dimana
di dalamnya terdapat rak yang digunakan untuk meletakkan bahan makanan kering.
Bahan makanan harus menggunakan container sebelum masuk ke dalam freezer
maupun chiller,
3. Tempat persiapan bahan makanan
Tempat ini diperuntukkan bagi bahan makanan yang akan dipersiapkan berikut bumbu
yang harus dibersihkan, dicuci, dikupas, ditumbuk, digiling, dipotong, diiris dan lainnya
sebelum dilakukan proses pemasakan. Tempat ini dilengkapi dengan alat-alat seperti
pisau, talenan, cobek dan mutu, baskom
4. Tempat pemasakan dan distribusi makanan
Tempat pemasakan dilengkapi dengan cerobong asap di atas kompor dan peralatan
yang digunakan untuk proses pengolahan seperti kompor, blender, panci,
penggorengan dsb. Distribusi makanan dikelompokkan menjadi makanan biasa dan
makanan khusus, kemudian ditempatkan pada wadah yang berbeda yang terdiri dari
kelompok nasi, sayuran, lauk pauk dan makanan selingan serta buah. Saat
mendistribusikan makanan gunakan trolley untuk membawa makanan menu utama.
5. Tempat pencucian dan penyimpanan alat
Tempat pencucian peralatan memiliki bak ganda dan hendaknya terletak terpisah
dengan tempat pencucian bahan makanan, disediakan fasilitas rak pengering,
dilengkapi pula dengan alat mengatasi sumbatan dan vector, serta sabun, sikat dan lap
bersih.
6. Tempat pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah harus tertutup cukup untuk menampung sampah yang
dihasilkan dan segera dikosongkan begitu sampah telah mencapai 2/3 penuh yang
ditampung sebelumnya dalam wadah plastik sampah non medis.
C. Pemeliharaan Perbaikan Ruangan dan Alat
1. Pengertian :
Adalah kegiatan atau upaya untuk menjaga agar ruangan dan peralatan dapat berfungsi
secara optimal.
2. Tujuan :
1. Tersedianya ruangan dan peralatan yang selalu terpelihara dan siap pakai
2. Memperpanjang usia pakai alat (life time) di pelayanan gizi
3. Proses :
1. Lakukan pengecekan dan pemeliharaan secara rutin dan periodik terhadap ruangan
dan peralatan
2. Segera laporkan setiap ada kerusakan ruangan dan peralatan kepada urusan tata
boga dan gizi terkait. Segera ajukan penggantian terhadap peralatan yang tidak
dapat diperbaiki
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah Sakit mengacu pada SK Menkes Nomor 983
Tahun 1998 tentang Organiassi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan
Departemen Kesehatan.
Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit, meliputi :
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan;
Asuhan Gizi Rawat Inap;
2. Penyelenggaraan Makanan;
Gambar 1
Mekanisme pelayanan gizi di Rumah Sakit
Mekanisme Pelayanan Gizi di Rumah Sakit
A. Pelayanan Asuhan Gizi rawat Jalan
- Poli Gigi
- Poli Paru
Pasien UGD
Pasien Tidak Beresiko Malnutrisi
dilakukan ADI (Assessment
Diagnosis Intervensi Gizi)
Skrining MST
(Berisiko/Tidak Berisiko Kunjungan Ahli Gizi
Malnutrisi Pasien Beresiko dana tau peru
Pasien Rawat Inap
diet khusus dilakukan ADIME
(Assessment Diagnosis Intervensi
Monitoring dan Evaluasi Gizi)
Pasien Poli
C. Penyelenggaraan Makanan
1. Pengertian
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam
rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
2. Sasaran
Sasaran penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah konsumen/pasien maupun
karyawan. Sesuai dengan kondisi rumah sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan
makanan bagi pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien). Dalam
penyelenggaraan makanan rumah sakit, standar masukan (input) meliputi biaya, tenaga,
sarana dan prasarana, metode, peralatan, sedangkan standar proses meliputi
penyusunan anggaran belanja bahan makanan, pembelian bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan. Sedangkan
standar keluaran (output) adalah mutu makanan dan kepuasan konsumen.
3. Bentuk Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan instalasi gizi atau
unit pelayanan gizi di rumah sakit. Sistem penyelenggaraan makanan yang dilakukan
oleh pihak rumah sakit sendiri secara penuh, dikenal juga sebagai swakelola. Jika
penyelenggaraan makanan dilakukan dengan sistem swakelola maka instalasi atau unit
pelayanan gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan
penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Seperti
yang dilakukan oleh pelayanan gizi di RSUD Buton Utara.
Proses
1. Anggaran belanja untuk bahan basah dan bahan kering dibuat satu tahun sekali
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan menu, standar porsi, dan jumlah pasien
yang dirawat.
2. Evaluasi anggaran belanja pelayanan gizi dilakukan dengan membandingkan
dengan anggaran belanja tahun lalu dan anggaran belanja RSUD lain.
3. Anggaran belanja yang telah dibuat oleh Penanggung Jawab Gizi diajukan
kepada PPK
b. Penyusunan Formula, Menu Bahan Makanan
Pengertian :
Adalah suatu kegiatan untuk menyusun formula dan menu sesuai dengan standar
dan kebutuhan gizi pelanggan.
Tujuan :
1) Tersedianya menu yang sesuai dengan periode siklus harian/mingguan.
2) Memudahkan dalam membuat kebutuhan dan perencanaan bahan makanan
Proses :
1) Penyusunan formula dibuat oleh ahli gizi RSUD Buton Utara
2) Penyusunan menu dibuat oleh Penanggung Jawab Gizi
3) Penyusunan menu pasien
4) Menu pasien disusun dengan siklus menu 30 hari + 1 hari
Tujuan :
mendapatkan perhitungan kebutuhan bahan makanan yang tepat dan akurat baik
kualitas maupun kuantitasnya.
Proses :
1) Mengumpulkan data pelanggan yang akan dilayani.
2) Memilih daftar menu sesuai dengan siklus menu, standar porsi dan standar
resep.
3) Tentukan jenis bahan makanan basah dan kering yang akan digunakan sesuai
dengan standar harga yang ada dengan penambahan kebutuhan bahan
makanan 10% dari total kebutuhan bahan makanan tersebut. Ajukan rencana
anggaran tersebut kepada PPK RSUD Buton Utara
Proses :
1) Lakukan pengecekan bahan makanan dengan cara dihitung dan ditimbang
sesuai kebutuhan.
2) Lakukan pengecekan kualitas bahan makanan, apabila bahan makanan tidak
sesuai dengan spesifikasi, harus segera diganti dengan bahan makanan yang
berkualitas baik.
Proses :
1) Siapkan bahan makanan mentah sesuai dengan menu yang akan dimasak
2) Perhatikan jenis potongan bahan makanan sesuai kebutuhan
3) Gunakan peralatan masak yang bersih dan sesuai dengan kebutuhan
4) Gunakan pisau dan talenan sesuai bahan makanannya
5) Gunakan suhu pemasakan yang sesuai agar tingkat kematangannya sempurna
6) Dahulukan memasak atau mengolah makanan yang tahan lama seperti goreng-
gorengan
7) Untuk masakan yang berkuah seperti sup atau cash sebaiknya dimasak terakhir
i. Penyajian Makanan
Pengertian :
Adalah suatu cara untuk menyampaikan makanan yang telah selesai diolah/dimasak
untuk segera dihidangkan kepada pasien, dokter dan karyawan sesuai standar yang
telah ditentukan.
Tujuan :
1) Makanan yang telah siap saji terhindar dari kontaminasi dan pencemaran
2) Makanan tersaji tepat waktu
Proses :
1) Lakukan penataan makanan di nampan sesuai dengan barcode/etiket. Dalam
barcode/etiket tersebut tercantum nama pasien, kamar pasien serta diet pasien.
2) Gunakan APD lengkap untuk menjaga agar makanan tetap basah dan tidak
terkontaminasi.
3) Bungkus nampan makanan dengan plastic wrapping agar terhindar dari
pencemaran
4) Sajikan makanan dalam keadaan panas, agar tetap hangat pada saat
didistribusikan.
5) Jadwal penyajian makanan adalah sebagai berikut :
a) Pukul 07.00 WITA : Sarapan + air putih
b) Pukul 10.00 WITA : Snack
c) Pukul 12.00 WITA : Makan siang + air putih
d) Pukul 16.00 WITA : Snack
e) Pukul 18.00 WITA : Makan malam + air putih
j. Pendistribusian Makanan
Pengertian :
Adalah proses mengantar makanan dan minuman yang telah ditata dan siap untuk
dikonsumsi pasien rawat inap
Tujuan :
Tidak terjadi kesalahan pemberian makanan/diet pasien, serta tepat waktu sesuai
jadwal yang sudah ditetapkan.
Proses :
Susun nampan yang sudah diwrapping ke dalam trolley
Distribusikan makanan yang sudah siap didistribusikan ke ruang perawatan
dengan menggunakan trolley
Antar makanan ke kamar-kamar pasien, pada saat mengantar makanan
gunakan petunjuk teknik komunikasi pendistribusian makanan
Setelah selesai melakukan pendistribusian, pastikan tidak ada pasien yang
belum mendapatkan makan dengan cara roll call bersama petugas distribusi
lainnya.
Lakukan serah terima dengan PJ perawatan dan catat dalam buku serah terima
makanan dengan ditandatangani oleh PJ dan petugas dapur sebagai bukti
bahwa makanan yang didistribusikan telah diperiksa oleh PJ perawatan.
BAB V
PEMBIAYAAN MAKANAN
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit
menjadi lebih aman.
B. Patient Safety
1. Terciptanya bidaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
C. Keselamatan pasien di tataboga dan gizi
1. Makanan pasien tertukar/kesalahan pemberian makan pasien
2. Kesalahan pemberian diet pasien
3. Adanya benda asing di dalam makanan
BAB VII
A. Pengertian
Keselamatan kerja adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka
menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian/kesengajaan.
PENGENDALIAN MUTU
3. Pengawasan Harga
Kalkulasi pemasukan dan pengeluaran bahan makanan berikut nilai rupiahnya
terkoordinasi di Bagian Keuangan RSUD Buton Utara.
4. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksud adalah proses dimana RSUD Buton Utara
mengatur biaya guna mencegah adanya pemborosan dari biaya yang dikeluarkan,
dalam hal ini biaya bahan makanan.
Urusan Gizi dan Tata Boga harus pintar dalam mengelola pemakaian bahan
makanan dimana cara menukar, mengubah atau mengganti makanan dengan bahan
lain merupakan salah satu cara pengendalian biaya dalam kegiatan perencanaan menu,
pembelian, penerimaan dan pengolahan.
6. Sanitasi Makanan
a. Pengertian
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencegahan yang
menitikberatkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan
makanan dan minuman dari segala bahan yang dapat mengganggu atau merusak
kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama proses pengolahan,
penyiapan, pengangkutan, penjualan sampai pada saat makanan dan minuman
tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada konsumen. (Direktorat Hygiene dan
Sanitasi, Ditjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular).
Jadi hendaknya upaya ini harus dilakukan di Urusan Gizi dan Tata Boga
RSUD Buton Utara sesuai dengan prosedur yang ada mengenai sanitasi.
b. Tujuan
Kegiatan ini ditujukan agar RSUD Buton Utara dapat :
a. Menyediakan makanan yang berkualitas baik dana man bagi kesehatan pasien,
keluarga pasien, karyawan dan dokter.
b. Menurunkan angka kejadian penularan penyakit atau gangguan kesehatan
melalui makanan
c. Mewujudkan perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan
7. Hygiene Makanan
a. Hygiene tenaga Penjamah Makanan
Kebersihan diri dan kesehatan penjamah makanan merupakan kunci
kebersihan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat, karena penjamah
makanan juga merupakan salah satu faktor yang dapat mencemari bahan pangan
baik berupa cemaran fisik, kimia maupun biologis. Syarat hygiene penjamah
makanan, yaitu : kondisi kesehatan, menjaga kebersihan diri, kebiasaan mencuci
tangan, perilaku penjamah makanan dalam melakukan kegiatan pelayanan
penanganan makanan, dan penampilan penjamah makanan.
No Indikator Standar
1 Persentase Kepatuhan petugas Identifikasi Pasien 100%
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Gizi Rumah Sakit di RSUD Buton Utara
bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas dan professional dalam mengelola dan
melaksanakan pelayanan gizi yang tepat bagi pasien sesuai tuntutan masyarakat. Untuk itu
pedoman ini betul-betul dijadikan acuan bagi pelayanan gizi di RSUD Buton Utara.
Materi-materi lain yang perlu dan dianggap dapat menjadi acuan dan belum terdapat
dalam pedoman ini dapat diajukan melalui hirarki dan ketentuan yang berlaku untuk
dimasukkan dalam tambahan buku pedoman ini.
DAFTAR PUSTAKA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Dipilih bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan dan
spesifikasi yang ditetapkan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan
dan spesifikasi yang ditetapkan.
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Bahan makanan yang akan diolah disiapkan kemudian dibersihkan dari
kotoran yang tercampur didalamnya, seperti kerikil, kulit padi/skam,
paku, dll.
2. Bahan makanan ditempatkan dalam tenggok kemudian dicuci dengan
menggunakan air mengalir sambil diaduk-aduk.
3. Pencucian bahan makanan dilakukan ± 3 kali sampai cucian berasnya
bersih.
4. Beras/bahan makanan kemudian ditiriskan
Unit Terkait Pramusaji
PERSIAPAN BUAH
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Kebijakan 1. Buah yang disiapkan sesuai siklus buah dan standar porsi
2. Buah yang disiapkan bersih dan siap makan
Prosedur 1. Pramusaji menyiapkan buah dan alat yang akan digunakan
2. Pramusaji menggunakan sarung tangan plastik untuk membersihkan
buah dari kotoran dengan cara memotong, mengupas dan membuang
bagian-bagian yang tidak digunakan.
3. Buah seperti melon, pepaya dan semangka dilakukan pencucian
dahulu dengan menggunakan air mengalir baru dilakukan pengupasan
kulit kemudian dicuci dengan air mineral dan ditiriskan dari air, untuk
buah pisang dilakukan pengelapan dengan menggunakan lap bersih.
4. Pemotongan buah sesuai berat standar porsi, untuk pisang dipotong
kedua ujung kulit tanpa memotong bagian buah.
Unit Terkait Pramusaji
PERSIAPAN BUMBU
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Bahan makanan lauk yang dimaksud meliputi: daging ayam, daging sapi,
daging giling, ikan, telur, tahu dan tempe.
Prosedur 1. Petugas membersihkan bahan makanan yang akan diolah dengan cara
mengupas kulitnya (untuk tempe), membuang kotorannya (untuk ikan
segar dan ayam).
2. Bahan makanan dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan air
mengalir, kemudian ditiriskan.
3. Untuk daging giling persiapan yang dilakukan dengan cara menambah
bumbu.
Unit Terkait Pramusaji
PERSIAPAN SAYURAN
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
1. Makanan diet
a. Makanan diit rendah lemak, diet jantung, diet rendah
kolesterol, diet hati, diet rendah purin :
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian santan
Lauk nabati rendah garam
b. Makanan diit rendah garam
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian garam
c. Makanan diit Diabetes Mellitus
Makanan diambil untuk makanan diet maka dilakukan
pemberian gula
2. Makanan non diet
Setelah makanan diambil untuk makanan diet maka dilakukan
pemberian gula dan tambahan garam
PEMBUATAN SUSU
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menghasilkan susu yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien.
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menghasilkan sonde yang higiensi dan layak dikonsumsi untuk pasien
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
9. Ahli gizi mengaduk sonde hingga larut dalam air, menuang dan
menyaring sonde ke dalam gelas sonde.
10. Ahli gizi menutup sonde dengan plastik wrap
11. Ahli gizi memberi label pada bagian atas plastik wrap
12. Ahli gizi membersihkan tempat pembuatan sonde beserta peralatan
sonde
13. Ahli gizi mencuci peralatan sonde dengan sabun cair
14. Ahli gizi menggunakan busa lembut untuk membersihkan bagian
dalam gelas ukur dan sikat botol untuk membersihkan gelas ukur agar
sisa susu yang melekat bisa dibersihkan
15. Ahli gizi membilas peralatan sonde dengan air bersih yang mengalir
16. Sonde yang siap dikonsumsi segera diberikan kepada pasien sesuai
identitas label
17. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien
Unit Terkait Ahli gizi
PEMBUATAN SONDE DENGAN
FORMULA RUMAH SAKIT (FRS)
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien gizi buruk
Tujuan Menghasilkan sonde yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien
4. Ahli gizi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian
5. Ahli gizi membilas peralatan sonde (saringan, gelas ukur, sendok dan
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang
7. Ahli gizi menyiapkan air panas ± 700C dan bahan formula rumah sakit
yang akan diseduh seperti susu skim, gula pasir, minyak sayur dan
8. Ahli gizi mencampur semua bahan formula hingga gula pasir mencair
kemudian menuang air panas ke dalam gelas ukur sesuai volume yang
dibutuhkan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
1. Ahli gizi mengaduk sonde hingga larut dalam air, menuang dan
menyaring sonde ke dalam gelas sonde.
2. Ahli gizi menutup sonde dengan plastik wrap
3. Ahli gizi memberi label pada bagian atas plastik wrap
4. Ahli gizi membersihkan tempat pembuatan sonde beserta peralatan
sonde
5. Ahli gizi mencuci peralatan sonde dengan sabun cair
6. Ahli gizi menggunakan busa lembut untuk membersihkan bagian
dalam gelas ukur dan sikat botol untuk membersihkan gelas ukur
agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan
7. Ahli gizi membilas peralatan sonde dengan air bersih yang
mengalir
8. Sonde yang siap dikonsumsi segera diberikan kepada pasien sesuai
identital label
9. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien.
Unit Terkait Pramusaji
PENCUCIAN ALAT
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas
dari penyakit infeksi
S
P dr. Wa Ode Fortanita
O Pembina/IVa
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu proses kegiatan mengecek, mengicipi, mencatat, memutuskan dan
melaporkan waktu penerimaan makanan, macam dan jumlah serta
spesifikasi makanan diit menurut pesanan
Tujuan Pesanan bahan makanan diterima dalam macam, jumlah serta spesifikasi
yang disepakati, sesuai dengan waktu permintaan pesanan.
Kebijakan 1. Waktu kedatangan makanan siap saji harus sesuai jadwal kedatangan
2. Menu makanan harus sesuai dengan siklus menu, spesifikasi jenis diit
dan layak didistribusikan ke pasien
3. Berat lauk hewani dan nabati harus sesuai standar porsi.
Prosedur 1. Pramusaji mencatat waktu kedatangan makanan siap saji/makanan jadi
2. Pramusaji mengecek kesesuaian menu makanan dengan siklus menu
3. Pramusaji mengecek tekstur, warna, aroma, tampilan rasa dan suhu
makanan sesuai spesifikasi makanan diit.
4. Pramusaji menimbang berat lauk hewani dan nabati kemudian
dibandingkan dengan standar porsi menggunakan timbangan
5. Jika makanan yang dikirim oleh katering tidak sesuai spesifikasi
makanan diit, Pramusaji menghubungi ahli gizi produksi katering
bahwa makanan ditukar dengan makanan baru.
6. Makanan tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering
yang mengantar makanan
7. Jika makanan baru datang, pramusaji mengulang dari tahap satu diatas
8. Pramusaji menyiapkan makanan untuk test food dan diserahkan ke
petugas piket instalasai gizi.
9. Pramusaji mencatat dan melaporkan dari hasil dan evaluasi
penerimaan makanan di form penerimaan makanan siap saji.
Unit Terkait Ahli gizi operasional catering
PERSIAPAN SNACK
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Mengemas snack dan pemberian label sebelum dilakukan proses distribusi
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji
setelah 1 jam makanan diberikan kepada pasien.
Kebijakan Alat makan kembali dalam keadaan utuh, tidak rusak dan hilang
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan pembersihan meja maupun alat makan sebelum dan
sesudah selesai pemorsian makanan untuk pasien
Tujuan Menjaga supaya ruang pemorsian selalu bersih, rapi dan terhindar dari
debu, kuman maupun virus
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan untuk menetapkan macam dan jumlah bahan
makanan dengan kualitas yang ditetapkan dalam kurun waktu tertentu
dalam upaya melaksanakan kegiatan pengadaan makanan di rumah sakit
Tujuan Untuk mengetahui perkiraan macam dan jumlah bahan makanan yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yaitu pembelian bahan makanan yang
dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan makanan di rumah sakit.
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah bahan makanan yang
memenuhi syarat diterima dari pihak rekanan, kemudian dibawa ke ruang
penyimpanan, gudang/ruang pendingin
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur, tersedianya rak bersusun, tersedianya ciller dan
freezer
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai cerna dan keamanan
makanan yang dimakan
Kebijakan Pengaturan pemasakan dilakukan oleh ahli gizi dan tata boga
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai cerna dan keamanan
makanan yang dimakan.
Kebijakan Pengaturan penyajian makanan dilakukan oleh tata boga dan pramusaji
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Kebijakan Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh ahli gizi dan dikoreksi oleh
direktur rumah sakit
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
P
O
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Rangkaian kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet
pasien hingga pelaksanaan evaluasinya di ruang perawatan
Tujuan Untuk memberikan terapi diit yang sesuai dengan kondisi pasien dalam
upaya mempercepat penyembuhan melalui penyediaan makanan khusus
Kebijakan Kebijakan kegiatan pelayanan gizi dilakukan oleh ahli gizi yang
bekerjasama dengan tim medis
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap yang positif
terhadap gizi agar yang bersangkutan membentuk dan memiliki kebiasaan
makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Menjadikan cara-cara hidup sehat sebagai kebiasaan sehari-hari pasien dan
masyarakat rumah sakit.
Kebijakan Penyuluhan konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi atas rujukan oleh
dokter spesialis
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap yang positif
terhadap personal hygine agar yang bersangkutan membentuk dan
memiliki kebiasaan hygine yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Prosedur 1. Mulut: Harus dibersihkan setiap hari, setelah makan terutama pada
pagi hari dan setelah makan malam
2. Lidah : Dibersihkan bila telah tampak kotor
3. Rambut : Dicuci setiap seminggu minimal 2-3 kali
4. Kuku : Selalu dirapikan dan dipotong sekali seminggu
5. Tangan : Harus dicuci dengan sabun setelah memegang makanan
6. Kaki : Selalu bersih dan dicuci bila kotor
7. Pakaian : Tidak terlalu sempit/longgar dan jika basah harus segera
diganti, pakaian kerja harus diganti secara rutin.
Unit Terkait Ahli Gizi
PERSONAL HIGINE PRAMUSAJI
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap yang positif
terhadap pelayanan masak agar yang bersangkutan membentuk dan
memiliki kebiasaan pelayanan masak yang baik dalam kehidupan sehari-
hari.
Prosedur 1. Pastikan personal hygiene (kuku, tangan, rambut, pakaian dan lain-
lain) dalam keadaan rapi.
2. Gunakan sarana kelengkapan masak
a. Tutup kepala
b. Celemek
c. Sarung tangan
d. Masker
e. Alas kaki
3. Cuci tangan sebelum bekerja atau menjamah makan dan siap bekerja
4. Setelah selesai lepaskan semua atribut kelengkapan memasak
5. Cuci celemek, tutup kepala, masker dsb
6. Keringkan
7. Siap digunakan untuk besok
Unit Terkait Ahli Gizi
SERAH TERIMA MAKANAN DIET
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses belajar komunikasi antara unit gizi dengan unit keperawatan agar
serah terima makanan diet sesuai dengan kondisi pasien
Tujuan Agar tidak terjadi kesalahan diet pasien (sesuai dengan kondisi pasien)
Kebijakan Dibawah naungan pramusaji dan masih diawasi oleh ahli gizi
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menjadikan cara-cara penggunaan kompor gas yang baik dan benar
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menjadikan cara-cara penggunaan rice cooker yang baik dan benar
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan Blender
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan penderita yang dilayani (makanan biasa maupun makanan
khusus)
Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap sesuai ketentuan diet dan
jumlah kebutuhan pasien
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Penjamah makanan atau masyarakat rumah sakit yang akan memasuki
dapur wajib berganti pakaian dan menggunakan APD bersih di tempat
yang telah disediakan
2. Pakaian seragam, sepatu dan tas disimpan di loker yang telah
disediakan
3. APD hanya boleh dikenakan di dalam wilayah dapur
4. APD yang telah dipakai (APD kotor) diletakkan ditempat linen kotor
untuk dibawa ke unit RT Linen
Unit Terkait Pramusaji
PEMBERSIHAN GUDANG BASAH
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Gudang selalu layak, bersih, rapi, bebas bau, dan bebas tikus, cecak dan
hewan pengerat serta mempunyai suhu dan kelembaban yang sesuai
standar.
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Gudang selalu layak, bersih, rapi, dan bebas tikus, cecak dan hewan
pengerat
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Kegiatan memesan diet pasien yang ditulis oleh perawat ruang rawat inap
di buku makanan pasien ruang rawat inap sesuai terapi dokter
Tujuan Memberikan makanan atau diet yang aman dan sesuai dengan diagnosa
Kebijakan Pemesanan diet pasien dilakukan oleh tim medis dan diawasi oleh ahli gizi
Prosedur 1. Perawat ruang rawat inap menuliskan nama pasien, ruang rawat inap,
diagnosa dan terapi diet yang sesuai terapi dokter di buku makanan
pasien.
2. Petugas pemorsian merekapitulasi jenis diet dan jumlah pasien yang
akan dipergunakan sebagai perhitungan kebutuhan bahan makanan
harian
3. Petugas pemorsian menulis label diet masing-masing pasien sesuai di
buku makanan pasien
4. Ahli gizi melakukan pengecekan ulang buku makanan pasien dan label
diet
Unit terkait
PEMORSIAN MAKANAN MATANG
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses menata makanan matang sesuai identitas dan jenis diet (sesuai label
diet atau pemesanan dalam buku makanan)
Tujuan Penyediaan makanan yang cukup sesuai jenis diet dan jumlah pasien
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan pembersihan yang meliputi pembersihan peralatan dari sisa
makanan, pencucian dan pengeringan peralatan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan pembersihan yang meliputi pembersihan peralatan dari sisa
makanan, perendaman, pencucian dan pengeringan peralatan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
Tujuan Pencucian seluruh peralatan makan pasien menular dengan cara manual
mendapatkan hasil yang bersih, kering, dan bebas dari mikroba pathogen
Prosedur 1. Alat-alat seperti piring, gelas dan sebagainya dibersihkan dari sisa
makanan maupun minuman dengan cara menyikat atau menuang ke
tempat sampah. Setiap prosedur pembersihan sisa makanan, petugas
diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa sarung
tangan karet (latex gloves)
2. Pencucian peralatan makan pasien di tempat khusus pencucian alat
makan pasien
3. Siapkan bak pencucian khusus peralatan makan pasien menular yang
diisi dengan larutan disinfektan (klorin) 50 ppm
4. Kelompokkan alat-alat yang akan dicuci sesuai dengan jenisnya
5. Rendam alat-alat tersebut pada bak disinfektan yang telah disediakan
selama 2 menit
6. Satu-persatu alat tersebut digosok/disikat dengan sabun cuci dan bilas
hingga bersih
7. Rendam alat makan yang sudah dicuci bersih dengan air panas 80 0 s.d.
1000 C selama 3 menit angkat dan tiriskan sampai kering
8. Periksa kembali apakah masih ada alat yang kurang bersih, retak atau
pecah. Jika ada alat makan yang kurang bersih maka lakukan ulang
prosedur pencucian. Jika ada alat yang retak atau pecah maka segera
disisihkan/dibuang
9. Simpan dengan teratur pada tempatnya masing-masing
Unit Terkait Pramusaji
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu kegiatan pembersihan yang meliputi pembersihan peralatan dari sisa
makanan, perendaman, pencucian dan pengeringan peralatan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Diterimanya pesanan barang dalam macam, jumlah, serta spesifikasi yang
disepakati sesuai dengan waktu permintaan pesanan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan dan bumbu mentah
menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk
dikonsumsi dengan menggunakan media air, lemak, udara, dinding panic
atau kombinasi
Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat sesuai perencanaan
Prosedur 1. Disimpan dalam ruang penyimpanan yang sesuai dengan sifat bahan
makanan dan suhu untuk bahan makanan. Untuk bahan makanan
kering disimpan pada suhu ruangan 19-210C, dengan kelembaban 80-
90%. Untuk bahan makanan segar yaitu daging -50C, ikan 00C, sayuran
100C dan buah 10-150C.
2. Petugas gudang melakukan pengecekan suhu dan pencatatan suhu
secara berkala pada ruang penyimpanan basah dan kering dengan
menggunakan thermometer.
3. Semua bahan makanan disusun sistematis menurut tanggal penerimaan
dan waktu pemakaian bahan makanan.
4. Bahan makanan disusun sistematis menurut tanggal penerimaan dan
waktu pemakaian bahan makanan.
5. Semua bahan makanan disimpan dalam keadaan terbungkus, bertutup
dalam kemasan, container, dan dalam rak-rak tertentu.
6. Dipisahkan letak bahan makanan yang berbau tajam
7. Bahan makanan yang rusak atau tumpah segera dibuang dan
dibersihkan
8. Gudang basah dan kering harus selalu bersih dan terhindar dari tikus,
cecak, dan binatang mengerat
9. Gudang hanya dibuka pada waktu penyaluran saja
10. Penyaluran bahan makanan basah dan kering menggunakan sistem
FIFO (first in and first out) yaitu bahan yang diterima dahulu
dikeluarkan dahulu.
Unit terkait Pramusaji
PENYIMPANAN BARANG SELAIN
MAKANAN
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan barang
baik secara kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering
serta pencatatan dan pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat sesuai perencanaan
Prosedur 1. Disimpan dalam ruang penyimpanan yang sesuai dengan sifat dan
suhu barang yaitu pada suhu ruangan
2. Petugas gudang melakukan pengecekan suhu dan pencatatan suhu
secara berkala pada ruang penyimpanan kering dengan menggunakan
thermometer
3. Semua barang mempunyai label/kartu gudang
4. Barang disusun sistematis menurut tanggal penerimaan dan waktu
pemakaian bahan makanan
5. Semua barang disimpan dalam keadaan terbungkus, bertutup dalam
kemasan, kontainer, dan dalam rak-rak tertentu
6. Dipisahkan letak barang yang berbau tajam dari bahan makanan kering
atau barang yang mudah menyerap bau.
7. Gudang harus selalu bersih dan terhindar dari tikus, cecak, dan
binatang mengerat
8. Penyaluran barang menggunakan sistem FIFO (firs in and first out)
yaitu bahan yang diterima dahulu dikeluarkan dahulu.
Unit Terkait Ahli Gizi
Tujuan Tersedianya peralatan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
sesuai perencanaan
Peralatan Rak bersusun, peralatan alat makan pasien dan peralatan masak
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Tersedianya bahan makanan dan bumbu-bumbu yang siap untuk dimasak
menurut resep hidangan yang ditetapkan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Kegiatan pembuatan Formula 75, 100, dan 125 sesuai standart WHO yang
khusus diberikan untuk penderita Gizi Buruk.
Tujuan Agar tercapainya kondisi kesehatan yang baik dan keluar dari RS sudah
dalam status gizi baik
Kebijakan Dibuat oleh ahli gizi agar pemenuhan gizi anak balita buruk tercukupi
Peralatan Gelas ukur, gelas biasa, panci ukuran sedang dan sedang
Bahan a. F 75 : Susu skim 25 gram, Gula pasir 100 gram, minyak sayur 30
gram, elektrolit 20 gram dan Air 200 ml
b. F 100 : Susu skim 85 gram, Gula pasir 50 gram, minyak sayur 50
gram, elektrolit 20 gram dan Air 200 ml
c. F 125 : Susu skim 90 gram, Gula pasir 65 gram, minyak sayur 75
gram, elektrolit 27 gram dan Air 200 ml
Prosedur a. Larutkan elektrolit kedalam air matang sebanyak 2 sendok makan,
sisihkan
b. Campurkan semua bahan kedalam panci
c. Aduk dan matangkan sampai air mendidih
d. Matikan kompor
e. Campurkan elektrolit kedalam susu (elektrolit tidak boleh dipanaskan
diatas api).
Unit Terkait Ahli Gizi
STANDAR PELAYANAN OPERAN JAGA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Untuk mengetahui diet-diet, jumlah pasien yang dirawat saat ini kepada
shift yang berikutnya
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur
Prosedur 1. Membuat laporan ke buku laporan apabila ada bahan makanan kering
yang rusak, busuk, pecah, dimakan binatang pengerat.
Memberitahukan jumlah pasien yang dirawat.
2. Memberitahukan diet pasien DM, RG, RP, DH, TKTP, rendah
kolestrol, GE
3. Memberitahukan makanan-makanan khusus seperti :
4. Cair, saring, cincang, blender, dan ekstra lainnya
5. Memberitahukan jumlah cairan yang akan diminum serta jam dan
ukurannya. Berapa kali yang akan diminum dalam sehari
6. Memberitahukan pasien puasa untuk pemeriksaan dan jam berapa
pasien dapat makan
7. Memberitahukan pasien anak yang makan tajin, bubur susu, bubur tim,
breda, bubur biasa
8. Memberitahukan pantangan pasien
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN PENGECEKAN
BELANJAAN DARI SUPLIER
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Agar bahan yang ada sesuai dengan pesanan menu pasien
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Tersedianya bahan makanan segar hewani dan nabati siap pakai dengan
kualitas dan kuantitas yang tepat
Kebijakan Tersedianya tenaga dan tersedianya fasilitas ruangan bahan makanan segar
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Terpenuhinya bahan yang diperlukan sesuai jumlah pasien yang dapat
makan
Kebijakan Tersedianya tenaga, tersedianya jumlah pasien, tersedianya siklus menu
dan tersedianya formulir daftar permintaan bahan makanan
Peralatan Kertas Bon, kertas daftar belanja dan ATK
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menjadikan bahan makanan yang dipotong sesuai dengan nama masakan
dan siap pakai
Kebijakan Adanya tenaga kerja dan tersedianya nama masakan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Setelah bumbu-bumbu di kupas kita cuci lalu kita racik sesuai menu
masakan yang akan dimasak, di blender, atau dipotong
2. Bumbu ditumis atau diungkep terlebih dahulu sesuai dengan bumbu
masakan
3. Lalu racikan bumbu siap dimasak
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA PENGGILINGAN BUMBU
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Bahan yang akan dipakai kita persiapkan sesuai menu makanan
Prosedur 1. Bahan yang akan dipakai kita persiapkan sesuai dengan menu masakan
2. Kita siapkan Waskom untuk tempat penyiangan
3. Bahan-bahan yang akan dipakai kita siangi satu persatu
4. Untuk kembang kol dan brokoli kita rendam dalam air hangat dan
garam supaya ulat yang menempel akan mengambang di atas air baru
kita siangi
5. Untuk daun-daun yang bolong kena ulat kita buang
6. Untuk kacang-kacangan kita gunakan Waskom untuk tempat
membuka kacang yang dibungkus, kita siangi satu persatu dari kotoran
batu atau binatang kutu yang menempel
7. Setelah penyiangan selesai bahan dicuci bersih dan siap dipakai
8. Dengan pekerjaan ini akan membuat kita lebih teliti dan jeli dengan
kebersihan
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA PENGUPASAN
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Agar bahan makanan yang dipergunakan lebih bersih dan higienis dari
kuman-kuman dan kotoran yang menempel
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur dan adanya menu pasien
Prosedur 1. Kita persiapkan wadah untuk tempat makan yang sudah dicuci
2. Setelah bahan makanan kita siangi dan dikupas, bahan makanan kita
cuci satu persatu dibawah air mengalir supaya kotoran yang melekat
akan hilang
3. Setelah bersih kita tiriskan dalam wadah penyaringan dan bahan
makanan siap pakai untuk dimasak
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA MEMASAK MAKANAN POKOK
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Memasak makanan pokok menjadi makanan yang dimakan sesuai diet
pasien
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur dan adanya menu pasien
Peralatan Baskom untuk mencuci beras, magic com, panci dan kompor gas
Prosedur 1. Kita lihat dahulu di buku makanan berapa jumlah pasien yang makan
nasi biasa, nasi tim, bubur
2. Kita persiapkan tempat untuk membersihkan beras dari kotoran
kerikil, gabah, atau ulat beras
3. Kita cuci beras yang akan dimasak
4. Panci untuk memasak kita isi air untuk nasi biasa ukurannya airnya
kita celupkan jari telunjuk kita sampai satu ruas jari telunjuk
tergantung keadaan beras
5. Untuk nasi tim kita buah dahulu nasi aron, kita masukan ke wadah
khusus untuk membuat nasi tim, wadah yang kita isi nasi aron kita
masukan air lagi, lalu kita siapkan panci berisi air, kita masukan
wadah nasi tim yang sudah diisi aron kedalam panci yang berisi air ½
wadah dari nasi tim, lalu kita masak sampai matang.
6. Untuk bubur kita persiapkan beras, kita bersihkan beras dari kotoran
kita cuci bersih dan siap kita masak. Panci yang berisi beras kita isi air
lebih banyak. 1 gelas beras kita beri air 2000 cc kita masak sampai
matang dan berbentuk bubur.
7. Setelah matang semua bahan makanan siap disajikan
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA MEMASAK MAKANAN HEWANI
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Setelah daging yang keluar dari freezer direndam dengan air selama ½
- 1 jam hingga mencair, lalu kita cuci bersih.
2. Dipotong-potong sesuai nama makanan yang dimasak
3. Untuk pemasakan daging ada yang direbus dahulu ada yang langsung
diungkep bersama bumbu matang
4. Untuk ayam setelah kulitnya kita buang dicuci bersih lalu diolah sesuai
nama masakan
5. Untuk ikan setelah disisik dan kotorannya dibuang, kita cuci bersih
dan direndam dengan air jeruk atau cuka supaya tidak bau anyir
kemudian siap diolah sesuai nama masakan
6. Untuk ati sapi dan ayam, bersihkan kotorannya, cuci bersih dan siap
diolah sesuai nama masakan. Untuk mengolah ati kalau dimasak
jangan terlalu lama dalam proses pemasakan, bila terlalu lama ati akan
semakin keras
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA MEMASAK MAKANAN NABATI
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Memasak sayuran supaya matang yang sudah berbumbu sesuai diet pasien
Peralatan Pisau, penggorengan, baskom, talenan, centong sayur, kompor dan panci
Prosedur 1. Sayuran setelah dicuci dan dipotong sesuai dengan masakan yang akan
dimasak
2. Pemasakan ada yang direbus dahulu atau ditumis dahulu bersama
bumbu kemudian masukan sayuran
3. Untuk sayuran yang keras biasanya dimasukan terlebih dahulu baru
sayuran yang lunak
4. Setelah masakan selesai diolah, siap disajikan
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
PEMBUATAN MAKANAN CAIR
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Untuk makanan cair, khusus kepada pasien yang terkena penyakit tertentu
atau atas instruksi dokter
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur dan adanya makanan cair bagi pasien
Peralatan Gelas ukur, timbangan, panci, kompor, botol ukuran 250cc, sendok
makan/sendok kecil dan gelas
Prosedur 1. Kita baca buku petunjuk pasien yang akan diberikan makanan cair
berapa kali penggunaan dan ukuran kalori.
2. Makanan cair dibagi dalam beberapa diet: cair DM, cair rendah
protein, cair rendah garam, cair LLM, cair biasa, cair TPS
3. Sebelum kita buat makanan cair, kita harus baca terlebih dahulu buku
diet pasien. Cair diminum biasa atau cair NGT, bila cair biasa kita
gunakan gelas minum, sedangkan bila NGT menggunakan gelas ukur
4. Bahan yang akan kita pakai berupa susu, telur, gula, margarin, tepung
beras, dan air. Cairan hendaknya dapat dimasukan melalui NGT.
5. Bila terjadi perut kembung atau diare pemakaian gula pasir dikurangi
dan susu penuh diganti dengan susu skim atau susu rendah laktosa,
cairan ini dinamakan cairan LLM.
6. Bila pasien tidak tahan susu kita buat cairan TPS, bahannya susu
diganti dengan kacang hijau, wortel, air jeruk kemudian telur, lalu
dimasak blender dan kita saring.
7. Untuk cairan biasa bahan yang sudah diukur kita jadikan satu bersama
air yang sudah diukur menurut kebutuhan penderita. Kita masak
sampai matang setelah susu matang kita angkat. Dari atas api masukan
kocokan telur dan aduk rata kemudian dinginkan
8. Makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam dimasukkan kedalam
botol-botol steril dan disimpan di lemari es, sebelum diberikan
makanan dipanaskan dahulu dengan direndam air panas.
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
SERAH TERIMA MAKANAN KE RUANG
PENYAJIAN
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menyerahkan makanan yang sudah diolah sesuai dengan jumlah pasien
dan rinciannya menurut diet
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur, adanya menu pasien, dan tersedianya troly
makanan
Peralatan Buku diet dan ATK
Prosedur 1. Setelah makanan yang diolah sudah matang semua. Kita serahkan
makanan matang ke ruang penyajian
2. Kita beritahukan ke ruang penyajian, bila ada pasien yang makannya
berdiet kita pisahkan dengan makanan yang tidak berdiet, dipiring
yang sudah ditentukan dan kita tulis sesuai diet, misalkan RG, DM,
RP, atau yang lainnya, diatas piring dengan kertas kecil.
3. Kita beritahukan makanan yang request
4. Kita beritahukan pasaien yang tidak request, biasanya makanan
mengikuti menu yang terbanyak requestnya
5. Kita beritahukan makanan khusus anak-anak
6. Petugas di ruang penyajian mulai menjatah makanan
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
INVENTARIS ALAT-ALAT MASAK
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Peralatan memasak setelah dipakai dicuci bersih, kita satukan barang-
barang yang sejenis. Kita hitung satu per satu
2. Kita catat barang-barang yang sejenis ke dalam buku stock
3. Bila kurang atau pecah kita tulis di dalam buku stock dan kita beri
keterangan
4. Setelah stock selesai kita rapihkan barang-barang dapur
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
CARA PEMOTONGAN BAHAN
MAKANAN HEWANI
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menjadikan bahan makanan hewani yang dipotong sesuai dengan nama
masakan dan siap pakai
Kebijakan Adanya tenaga kerja dan tersedianya nama masakan
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Untuk pemberian makanan bubur brenda khusus anak-anak kepada pasien
diare atau atas instruksi dokter
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur dan adanya diet pasien
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Kebijakan Tersedianya tenaga dapur, menu snack pasien dan tersedianya peralatan
pembuatan snack
Peralatan Mixer, baskom, blender dan sendok
Prosedur 1. Kita cek sehari sebelumnya jumlah pasien dan diet pasien di buku
pasien
2. Kita persiapkan bahan yang akan dibeli dipasar sesuai jumlah pasien
dan menu snack pasien
3. Setelah itu kita buat snack pasien untuk yang tidak berdiet
4. Kita lanjutkan buat snack pasien yang berdiet (misalkan: DM, RG,
jantung, GE, ginjal, dll)
5. Untuk snack pasien makanan cair disesuaikan dengan jam pemberian
dan sesuai diet pasien
6. Setelah itu kita bagikan snack tersebut kepada pasien sesuai diet
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
MENU MAKAN PASIEN
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Sehari sebelum kita menentukan makan pasien kita cek menu yang
sudah kita edarkan (kita lihat buku operan menu pasien)
2. Petugas dapur mengecek daftar makanan dan jumlah pasien untuk kita
catat ke dalam daftar belanja dapur yang sesuai menu yang pasien pilih
3. Untuk pasien yang berdiet tidak diberikan kartu menu/sesuaikan
dengan menu yang ada
Unit Terkait Pramusaji
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN BASAH
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Pengertian Proses kegiatan untuk mengetahui jumlah alat makan pasien pada hari
tersebut
Tujuan Untuk mengetahui jumlah peralatan pasien yang keluar atau masih
tertinggal di ruang pasien kepada shif yang berikutnya
Kebijakan Dilakukan oleh pramusaji dan diawasi oleh ahli gizi
Prosedur 1. Shift pagi mencatat jumlah semua peralatan yang keluar ke pasien di
buku inventaris alat harian
2. Disaat pengambilan alat makan pasien ternyata masih ada alat yang
belum kembali maka dicatat di buku inventaris harian
3. Setelah operan peralatan alat makan pasien kepada shif berikutnya,
maka shif berikutnya berkewajiban mengambil alat makan pasien yang
belum terambil oleh shif sebelumnya
4. Sebelum pulang tetap melakukan jumlah inventaris harian
Unit Terkait Pramusaji
STANDAR PELAYANAN
PENGAMBILAN ALAT MAKAN PASIEN
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan Trolley
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Prosedur 1. Ahli gizi melakukan visit ke pasien dan menentukan diet berdasarkan
advice dokter
2. Ahli gizi menulis diet pasien di buku diet
3. Ahli gizi memberikan pesanan diet pasien ke food service
4. Food service menyiapkan makanan yang dipesan oleh ahli gizi
5. Pengecekan makanan yang telah dipesan oleh ahli gizi dan disesuaikan
dengan buku diet
Unit Terkait Ahli Gizi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN MIXER
No. Dokumen : 393/SPO/RSUD/I/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 24 Januari 2023
Halaman : 1/1
RSUD Ditetapkan oleh :
KABUPATEN Direktur RSUD Kab. Buton Utara
BUTON UTARA
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Supaya adonan snack yang dibuat dapat tercampur rata dan dapat tercipta
makanan/snack yang diinginkan
Kebijakan Adanya ahli gizi dan pramusaji
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Tujuan Menjaga kualitas produk (makanan) agar tetap dalam keadaan hangat saat
disajikan ke pasien rawat inap
Kebijakan Ahli gizi
Peralatan Microwave
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan Juicer
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan Lemari Es
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan Freezer
S
dr. Wa Ode Fortanita
P
Pembina/IVa
O
NIP. 19840918 201101 2 015
Peralatan APAR