Artikel Fitokimia Fiks Pake Banget

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH, PENGERTIAN, DAN RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI

Disusun Oleh:
Desi dewi suliana 12022017
Karlina 12022035
Maya Sinta Maharani 12022040
M. Arif Elsan Ramadhan 12022042
Ahdilla Ramdhan 12019002

Dosen Pengampu:
Meiliza Ekayantai, M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA


Bekasi
2022/2023
SEJARAH, PENGERTIAN, DAN RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI

Maya Sinta Maharani, Desi Dewi, Karlina, Arif Elsan, Ahdilla Ramdhan
Program Studi Farmasi, STIKES Prima Indonesia

ABSTRACT
Pharmacognosy known initailly as materia medica, may be defined as the study of
crude drugs obtained from plants, animals, and mineral kingdom and their
constituents. In the early periode, primitive man went in search of food and ate at
random, plants or their parts like tubers, fruits, leaves, etc. As no harmful effects were
observed he considerd inedible, and according to the actions he used them in treating
symptoms or diseases.Drug development programs from plants have traditionally
been caried out using random screening or ethnobotanical approaches. Crude drugs
derived from nature obtained from plants, animals and mineral sources and their
active chemical constituents are the core ingredients of pharmacognosy which are
also used for the treatment of various diseases apart from being fact that plant
medicines and treatments are much safer then synthetic drugs for curing complex
diseases such as cancer and AIDS.

Keywords: Pharmacognosy, histori, definition, Scope.

ABSTRAK
Farmakognosi dikenal sebagai materia medika dapat didefinisikan sebagai studi
tentang obat mentah yang diperoleh dari tanaman, hewan, dan kingdom mineral serta
konstituennya. Pada periode awal, manusia primitif pergi mencari makanan dan
makan secara acak, seperti tanaman atau bagian dari tanaman seperti umbi, buah,
daun, dan lain-lain. Karena tidak adanya efek berbahaya yang diamati, manusia
menganggap sebagian bahan yang dapat dimakan dijadikannya sebagai makanan dan
pada tindakan lain manusia menggunakannya untuk mengobati gejala atau penyakit.
Program pengembangan obat dari tanaman secara tradisional dilakukan dengan
skrining acak atau pendekatan etnobotani. Obat mentah yang berasal dari alam yang
diperoleh dati tumbuhan, hewan dan sumber mineral dan kandungan kimia aktifnya
merupakan materi inti farmakognosi yang juga digunakan untuk pengobatan berbagai
penyakit selain digunakan dalam industri kosmetik, tekstil, dan makanan. Fakta yang
diterima secara universal bahwa obat dan pengobatan dengan tanaman jauh lebih
aman daripada obat sintetik untuk menyembuhkan penyakit kompleks seperti kanker
dan AIDS.

Kata Kunci: Farmakognosi, sejarah, definisi, ruang lingkup.

PENDAHULUAN
Awal kehidupan di planet bumi selamanya tetap kontroversial dan menjadi subyek
perdebatan yang tak berkesudahan. Namun, demikian, kita dapat mengatakan dengan
pasti bahwa kerajaan tumbuhan sudah ada ketika manusia muncul di bumi. Ketika
manusia mulai mengenal lingkungannya, mereka mulai tahu lebih banyak tentang
tanaman, karena hal ini adalah satu-satunya agen penyembuhan yang dimiliki. Saat
manusia mulai berevolusi manusia tidak hanya dapat memilah-milah tanaman mana
yang dapat dijadikan makanan dan mana yang tidak, tetapi mulai melampaui dan
mengasosiasikan karakterisitik kuratif dengan tanaman tertentu,
mengklasifikasikannya sebgai obat penghilang rasa sakit, obat penurun panas, obat
tidur, dan lain sebagainya. Hal ini tidak luput dari berbagai macam percobaan dan
kesalahan dan tidak menutup kemungkinan beberapa kematian terjadi pada percobaan
ini, namun, ketika hal itu terjadi maka dapat ditemukannya penangkal racun. Semua
kejadian ini menunjukan bahwa asal usul farmakognosi yaitu studi tentang agen
kuratif alami mengarah pada aksen manusia di muka bumi. Catatan sejarah
memperjelas nahwa farmakognosi dalam totalitasnya bukanlah hal yang dapat
dikerjakan oleh satu atau dua orang atau satu dan dua wilayah benua namun hasil dari
keseluruhan dari kerja kerasa banyak peradaban lampau seperti cina, mesir, india,
persia, babilonia, asyur, dan banyak lagi. Banyak dari obat-obatan modern yang luar
biasa saat ini berakar pada obat-obatan yang dikembangkan oleh tradisi suku di
berbagai belahan dunia.

SEJARAH FARMAKOGNOSI
Pada periode awal, manusia primitif pergi mencari makanan dan makan secara acak,
seperti tanaman atau bagian dari tanaman seperti umbi, buah, daun, dan lain-lain.
Karena tidak adanya efek berbahaya yang diamati, manusia menganggap sebagian
bahan yang dapat dimakan dijadikannya sebagai makanan dan pada tindakan lain
manusia menggunakannya untuk mengobati gejala atau penyakit. Jika menyebabkan
diare maka digunakan sebagai obat pencahar, jika muntah digunakan sebagai
pencegahan anti muntah dan jika ditemukan beracun dan menyebabkan kematian
digunakan sebagai racun panah. Pengetahuan itu empiris dan diperoleh dengan coba-
coba. Manusia menggunakan obat-obatan tersebut untuk dijadikan infus atau ramuan.
Hasilnya diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya, dan pengetahuan baru
ditambahkan dengan cara yang sama.

TIONGKOK KUNO
Menurut legenda, pengobatan cina berasal dari Shen Nung sekitar 2700 SM, seorang
kaisar mencari dan menyelidiki nilai pengobatan dari beberapa ratus tumbuhan. Dia
terkenal telah menguji banyak tumbuhan pada dirinya sendiri dan telah membuat Pen
T-Sao pertama atau herbal asli dan menemukan 365 macam obat. Kemudian
membaginya menjadi 120 tanaman berkualitas tinggi, kualitas makanan yang tidak
beracun dan dapat dikonsumsi dalam jumlah besar untuk menjaga kesehatan dalam
jangka waktu yang lama. Dari 120 obat herbal, beberapa sedikit beracun dan
meningkat dari waktu ke waktu serta memiliki efek terapeutik yang lebih kuat untuk
menyembuhkan penyakit. Shen Nung meneliti banyak tumbuh-tumbuhan seperti kulit
kayu dan akar yang dibawa dari ladang, rawa dan hutan yang masih dikenal dalam
pengobatan/farmasi (podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu manis
dan ephedra). Hal yang paling penting pada manual klinis pengobatan tradisional
pengobatan tiongkok adalah Shang Hang Lun (risalah tentang pengobatan oenyakit
akut yang disebabkan oleh flu) yang ditulis oleh Chang Chung Ching (142-220).
Kemasyuran dan reputasi Shang Hang Lun beserta dengan buku pendampingnya Chin
Kuei Yao Luch (resep dari kamar emas) adalah asal sejarah dari ramuan herbal klasik
terpenting yang menjadi dasar tiongkok dan jepang tiongkok herbal yang disebut
Kampo. Pada Dinasti Sung (960-1276) pembentukann sistem farmasi telah menjadi
praktik standar di seluruh negeri. Sebelum ramuan obat cina dapat digunakan untuk
menghasilkan obat-obatan, mereka harus menjalani proses persiapan, misalnya
dipanggang atau direbus. Persiapan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan untuk
pengobatan penyakit. Metode produksi dan teknologi semakin berkembang seiring
berjalannya waktu. Selama dinasti Ming, Li Shi Zhen (1518-1593) mulai mengerjakan
Pen Tsao Kan Mu yang monumental. Setelah 27 tahun dan tiga kali revisi, Pen Tsao
Kan Mu selesai pada tahun 1578. Buku tersebut mencantumkan 1892 obat-obatan,
376 dideskripsikan untuk pertama kalinya dengan 1160 gambar dan mencantumkan
lebih dari 11.000 resep.

MESIR KUNO
Papirus Ebers (1550 SM) mengumpulkan 800 resep, menyebutkan 700 obat dan
Papirus Ebers (1600 SM) berisi instruksi bedan dan formula untuk kosmetik. Papirus
Medis Kahun adalah yang tertua berasal dari tahun 1900 SM dan berurusan dengan
kesehatan wanita termasuk instruksi melahirkan. Pada masa itu ramuan yang umum
digunakan termasuk senna, madu, timi, jintan (untuk pencernaan), akar delima,
henbane (untuk cacingan), adas, bawang putih, selada liar, ketumbar, kunyit, gom
akasia, gandum, semangka, pepermint, juga digunakan.

INDIA KUNO
Di india, pengetahuan tentang tanaman obat sudah sangat tua dan khasiat obat dari
tanaman dijelaskan dalam Rgveda dan Atharvaveda (3500-1500 SM) dimana
Ayurveda berkembang. Ayurveda adalah istilah untuk pengobatan tradisional india
kuno. Ayur berarti hidup dan veda berarti ilmu yang menjadi asal mula istilah
tersebut. Pada periode tersebut disebutkan pengobatan berasal dari tumbuhan dan
hewan seperti ricinus, lada, lily, valerian, dan lain sebagainya.

YUNANI KUNO DAN ROMA


Ilmuwan Yunani berkonstribusi banyak pada pengetahuan tentang sejarah alam.
Hippocrates (460-370 SM) disebut sebagai bapak kedokteran dan dikenang karena
sumpahnya yang terkenal yang bahkan sampai sekarang diberikan pada para dokter.
Aristoteles (384-322 SM), seorang murid Plato adalah seorang filsuf dan dikenal
karena tulisannya tentang kingdom hewan yang dianggap berwibawa bahkan di abad
ke-20. Theoprastus seorang murid Aristoteles menulis tentang kingdom tumbuhan.
Dioscorides seorang dokter yang hidup pada abad pertama masehi menjelaskan
tanaman obat beberapa diantaranya seperti belladona, ergot, opium, colchicum
digunakan bahkan hingga hari ini. Untuk menghomatinya, farmasi dipisahkan dari
obat dan materia medika, ilmu bahan obat-obatan menggambarkan koleksi, persiapan
dan peracikan mulai muncul. Hingga awal abad ke-20, farmakognosi lebih merupakan
subyek deskrptif yang mirip terutama dengan ilmu botani dan terdiri dari identifikasi
obat-obatan baik dalam kondisi utuh maupun bubuk dan berkaitan dengan sejarah,
perdagangan, pengumpulan, penyiapan, dan penyimpanannya.

Farmakognosi modern berkembang selama periode 1934-1960 dengan aplikasi


simultan dari disiplin ilmu seperti kimia organik, biokimia, biosintesis, farmakologi
dan metode serta teknik kimia analitik modern termasuk kertas, lapisan tipis, dan
kromatografi gas dan spektrofotometri. Berdasarkan perkembangannya, zat-zat dari
tumbuhan dilakukan isolasi, produk alaminya dijadikan sebagai model utnuk sintesis
baru struktur dan penjelasan tentang farmakologi dari bahan aktif yang dipelajari.
Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh empat peristiwa yaitu isolasi
penisilin pada tahun 1928, isolasi rsperpin dari akar rauwolfia, isolasi alkaloid vinca,
ditemukan berguna dalam pengobatan leukimia/anti kanker, dan hormon steroid
seperti progesteron diisolasi dengan sintesis parsial dari diosgenin dan saponin steroid
lainnya dengan metode Marker. Pada periode ini dapat disebut usia antibiotik, karena
selain penisilin, antibiotik aktif seperti streptomisin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan
berapa antibiotik lainnya telah diisolasi dan dipelajari secara eksklusif.

ISOLASI FITOKIMIA
Zat kerja kuat seperti glikosida digitalis dan scilla, alkaloid hyoscyamus dan
belladonna, ergot, rauwolfia, morfin dan alkaloid opium lainnya diisolasi dan
penggunaan klinisnya dipelajari.
STRUKTUR HUBUNGAN AKTIVITAS
Tubocurarine dan toxiferine dari curare memiliki sifat relaksan otot karena kelompok
amonium kuaterner. Tindakan hipotensi dan penenang reserpin dikaitkan dengan
gugus asam trimetoksi benzoat yang dianggap penting. Mescaline dan psilocybine
memiliki sifat psikokatif. Kehadiran cincin lakton sangat penting untuk aksi glikosida
jantung. Demikian juga glikosida antrakuinon tidak dapat bekerja tanpa memuaskan
posisi di C3, C1, C8, C9 dan C10.

OBAT YANG DIPEROLEH DENGAN SINTESIS PARSIAL PRODUK ALAMI


Aktivitas oksitosin metil ergometrin lebih dari ergometrin. Pada ergotamin, dengan
hidrogenasi 9:10, aktivitas oksitosin ditekan dan aktivitas spasmolitik meningkat.
Kami telah merujuk pada persiapan hormon steroid dari diosgenin melalui asetolisis
dan oksidasi dan persiapan lebih lanjut dari kortison melalui reaksi mikroba.
Hormon steroid dan analog semisintetiknya mewakili industri bernilai jutaan
dolar di Amerika Serikat.

PRODUK ALAMI SEBAGAI MODEL UNTUK SINTESIS BARU NARKOBA


Morfin adalah model kelompok besar analgesik kuat, kokain untuk anestesi lokal,
atropin untuk spasmolitik tertentu, dikoumarol untuk antikoagulan dan salisin untuk
turunan asam salisilat. Tanpa zat model dari tanaman, sejumlah besar sintetis akan
terlewatkan.

OBAT PENGGUNAAN TERAPEUTIK LANGSUNG


Di antara bahan alami yang bahkan sekarang tidak dapat diganti adalah kelompok
penting antibiotik, steroid, alkaloid ergot, dan zat antitumor tertentu. Selanjutnya,
obat-obatan seperti digitoksin, glikosida strophanthus, morfin, atropin dan beberapa
lainnya telah dikenal sejak lama dan telah bertahan dari analog sintetik mereka di
kemudian hari.

JALUR BIOSINTESIS
Jalur biosintetik terdiri dari metabolit primer dan sekunder. Beberapa jalur yang
penting adalah siklus fotosintesis Calvin, jalur asam shikimat dari senyawa aromatik,
hipotesis asetat untuk glikosida antrasena dan hipotesis isoprenoid untuk terpena dan
steroid melalui asam asetat-mevalonat-isopentil pirofosfat dan skualena.
KEMAJUAN DARI TAHUN 1960 DAN SETERUSNYA
Selama periode ini hanya beberapa konstituen aktif terutama antibiotik, hormon dan
obat antitumor yang diisolasi atau kemungkinan baru untuk produksinya ditemukan.
Dari 6-amino penicillanic acid, yang memiliki aksi antibiotik sendiri yang sangat
sedikit, penisilin semisintetik spektrum luas yang penting seperti ampenisilin dan
amoksisilin dikembangkan.
Dari ergocryptine, alkaloid ergot, bromocryptine telah disintesis.
Bromocryptine adalah penghambat prolaktin dan juga memiliki aktivitas pada
penyakit Parkinson dan kanker. Dengan penerapan beberapa disiplin ilmu,
farmakognosi dari subjek deskriptif telah kembali berkembang menjadi disiplin ilmu
farmasi yang integral dan penting.

PRODUK TEKNIS
Produk alami, selain digunakan sebagai obat-obatan dan alat bantu terapi, juga
digunakan di sejumlah industri lain sebagai minuman, bumbu, rempah-rempah,
permen dan sebagai produk teknis.
Biji kopi dan daun teh selain sebagai sumber kafein juga digunakan sebagai
minuman populer. Jahe dan minyak wintergreen digunakan lebih sedikit secara
farmasi tetapi lebih banyak digunakan dalam persiapan minuman ringan. Biji sawi
dan cengkeh digunakan dalam industri rempah-rempah dan bumbu. Minyak kayu
manis dan minyak peppermint selain digunakan sebagai karminatif juga digunakan
sebagai bahan penyedap pada permen dan permen karet. Resin colophony, minyak
terpentin, minyak biji rami, akasia, pektin, dan banyak produk alami lainnya
digunakan secara luas di industri lain dan disebut produk teknis.

BANTUAN OBAT-OBATAN
Beberapa produk alami yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan digunakan sebagai
bahan pembantu farmasi. Jadi gom seperti akasia dan tragacanth digunakan sebagai
bahan pengikat, pensuspensi dan pengemulsi. Guar gum digunakan sebagai bahan
pengental dan sebagai pengikat dan bahan penghancur dalam pembuatan tablet.
Sterculia dan tragacanth karena sifat pembengkakannya digunakan sebagai obat
pencahar massal. Obat yang mengandung lendir seperti ishabgul dan biji rami
digunakan sebagai obat penenang atau obat penenang dan sebagai obat pencahar
massal. Pati digunakan sebagai bahan disintegrasi dalam pembuatan tablet dan karena
sifatnya yang lembut dan menyerap, ia digunakan dalam bubuk debu. Natrium alginat
digunakan sebagai pembentuk, penebalan, pengemulsi, defokkulasi, pembentuk gel
dan pembuatan film. Karbohidrat yang mengandung obat-obatan seperti glukosa,
sukrosa dan madu digunakan sebagai bahan pemanis dan pencahar melalui osmosis.
Agar, selain digunakan sebagai pencahar secara osmosis, juga digunakan
sebagai bahan pengemulsi dan media kultur dalam mikrobiologi. Obat-obatan yang
mengandung saponin dan sponin digunakan sebagai deterjen, bahan pengemulsi dan
buih dan sebagai alat pemadam kebakaran. Tingtur quillaia digunakan dalam
pembuatan emulsi tar batubara. Saponin bersifat toksik dan penggunaan internalnya
membutuhkan perhatian yang besar, dan di beberapa negara penggunaan internalnya
sebagai agen buih dibatasi. Glycyrrhiza digunakan sebagai bahan pemanis untuk
menutupi rasa pahit dan asin.
Minyak dan lemak tetap digunakan sebagai emolien dan sebagai dasar salep
dan pembawa untuk obat lain. Minyak atsiri digunakan sebagai zat penyedap.
Gelatin digunakan dalam pelapis pil dan tablet dan dalam persiapan
supositoria, sebagai media kultur dalam mikrobiologi dan dalam persiapan plasma
darah buatan. Lemak hewani seperti lemak babi dan suet digunakan sebagai bahan
dasar salep. Beeswax digunakan sebagai bahan dasar salep dan bahan pengental
dalam salep. Lemak wol dan alkohol wol digunakan sebagai dasar salep yang dapat
diserap.
Dengan demikian, dari uraian di atas dapat diketahui bahwa banyak bahan
alam yang memiliki aplikasi sebagai bahan pembantu farmasi.

PENEMUAN OBAT BARU DARI TUMBUHAN- PENGGUNAAN


NUTRACEUTICAL VERSUS PENGEMBANGAN OBAT
Sedikit pekerjaan yang dilakukan oleh industri farmasi selama tahun 1950-1980-an;
namun, selama 1980-1990-an, pertumbuhan besar-besaran telah terjadi. Hal ini telah
menghasilkan perkembangan baru di bidang kimia kombinatorial, kemajuan baru
dalam analisis dan pengujian bahan tanaman dan kesadaran yang tinggi akan bahan
tanaman potensial sebagai obat yang dipimpin oleh ahli konservasi. Program
pengembangan obat tanaman baru secara tradisional dilakukan dengan skrining acak
atau pendekatan etnobotani, sebuah metode yang didasarkan pada penggunaan
tanaman obat/makanan secara historis. Salah satu alasan mengapa ada kebangkitan di
daerah ini adalah bahwa konservasionis terutama di Amerika Serikat berpendapat
bahwa dengan menemukan petunjuk baru dari hutan hujan, nilai hutan hujan bagi
masyarakat terbukti, dan ini akan mencegah penebangan kawasan ini untuk
penggunaan kayu yang tidak berkelanjutan. Namun, hutan tropis hanya menghasilkan
47 obat farmasi utama yang penting di dunia. Diperkirakan lebih banyak lagi,
katakanlah sekitar 300 obat potensial yang sangat penting mungkin perlu ditemukan.
Obat baru ini akan bernilai $147 miliar. Diperkirakan 125.000 spesies tanaman
berbunga memiliki relevansi farmakologis di hutan tropis. Dibutuhkan 50.000 hingga
100.000 tes skrining untuk menemukan satu obat yang menguntungkan. Bahkan di
negara maju terdapat potensi yang sangat besar untuk pengembangan nutraceuticals
dan farmasi dari bahan herbal. Misalnya materia medica herbal Inggris berisi sekitar
300 spesies, sedangkan materia medica herbal Cina berisi sekitar 7.000 spesies. Bisa
dibayangkan apa yang tersimpan di India yang kaya flora.

1.4. LINGKUP FARMAKOGNOSI


Obat mentah yang berasal dari alam yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan
sumber mineral serta kandungan kimia aktifnya merupakan materi inti farmakognosi.
Ini juga digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit selain digunakan dalam
industri kosmetik, tekstil dan makanan. Selama paruh pertama abad ke-19, apotek
menyimpan obat-obatan mentah untuk pembuatan campuran teh herbal, semua jenis
tincture, ekstrak, dan jus yang digunakan untuk membuat obat tetes, sirup, infus,
salep, dan obat gosok.
Paruh kedua abad kesembilan belas membawa serta sejumlah penemuan
penting dalam bidang kimia yang baru berkembang dan menyaksikan kemajuan pesat
ilmu ini. Tanaman obat menjadi salah satu objek utama yang menarik dan dalam
waktu, ahli fitokimia berhasil mengisolasi konstituen aktif murni. Konstituen aktif ini
menggantikan obat mentah, dengan perkembangan obat semisintetik dan sintetik,
mereka menjadi dominan dan secara bertahap mendorong obat herbal, yang
sebelumnya digunakan, ke latar belakang. Ada kepercayaan bahwa tanaman obat
tidak penting dan dapat digantikan oleh obat sintetik buatan manusia, yang dalam
skenario saat ini tidak lagi dapat dipertahankan. Tanaman obat, yang dengan cepat
tidak digunakan seabad yang lalu, mendapatkan kembali tempat yang selayaknya
dalam pengobatan. Ilmu farmakognosi terapan saat ini memiliki pengetahuan yang
jauh lebih baik tentang konstituen aktif dan aktivitas terapeutik utama mereka pada
manusia. Para peneliti tidak hanya mengeksploitasi tanaman klasik tetapi juga spesies
terkait di seluruh dunia yang mungkin mengandung jenis konstituen yang serupa.
Sama seperti plasma nutfah terestrial, peneliti juga mengalihkan perhatian mereka ke
flora dan fauna laut, dan luar biasa hasil alam laut dan aktivitasnya telah dipelajari.
Rekayasa genetika dan bioteknologi kultur jaringan masing-masing telah sukses untuk
produksi molekul rekayasa genetika dan produk alami biotransformasi.
Terakhir, obat-obatan mentah dan produknya memiliki kepentingan ekonomis
dan produk komersial yang menguntungkan. Ketika ini dikumpulkan dari sumber liar,
jumlah yang dikumpulkan hanya kecil, dan harga yang diminta sangat tinggi. Semua
ini sekarang telah berubah. Banyak dari spesies industri penting yang menghasilkan
keuntungan ekonomi yang sama besar dibudidayakan untuk produksi tanaman skala
besar. Tumbuhan obat, ekstrak standar dan komponen murni aktif terapeutik telah
menjadi komoditas pasar yang signifikan dalam perdagangan internasional.
Mengingat fakta-fakta mulia ini, ruang lingkup farmakognosi tampaknya sangat besar
di bidang kedokteran, obat-obatan massal, suplemen makanan, kebutuhan farmasi,
pestisida, pewarna, bioteknologi kultur jaringan, teknik dan sebagainya.
Cakupan lulusan doktor farmakognosi akan meningkat di tahun-tahun
mendatang. Ahli farmakologi akan melayani dalam berbagai aspek sebagai berikut:
Akademisi: Mengajar di perguruan tinggi, universitas, museum, dan kebun raya.
Industri swasta: Perusahaan farmasi, laboratorium pengujian produk konsumen
dan laboratorium pengujian komersial swasta, industri produk herbal, industri
kosmetik dan parfum, dll.
Pemerintah: Penempatan di lembaga federal, seperti Badan Penegakan Narkoba,
Administrasi Makanan dan Obat-obatan, Departemen Pertanian AS, laboratorium
penelitian tanaman obat, lembaga negara seperti laboratorium forensik, laboratorium
lingkungan, dll.
Tidak diragukan lagi, kerajaan tumbuhan masih menyimpan sejumlah besar
spesies dengan nilai obat yang belum ditemukan. Banyak tanaman disaring untuk nilai
farmakologisnya seperti, hipoglikemik, hepatoprotektif, hipotensi, antiinflamasi,
antifertilitas, dll. Ahli farmakologi dengan latar belakang multidisiplin mampu
memberikan kontribusi berharga dalam bidang obat herbal.
1.5 MASA DEPAN FARMAKOGNOSI
Tumbuhan obat sangat bermanfaat dalam bidang pengobatan dan penyembuhan
penyakit. Selama bertahun-tahun penelitian ilmiah telah memperluas pengentahuan
kita tentang efek kimiawi dan komposisi unsur aktif yang menetukan khasiat obat
tanaman.
Metodologi kromatografi telah menambahkan banyak produk alami yang
kompleks dan langka ke gudang obat phytomedicine. Beberapa diantaranya adalah
artemissinin sebagai antimalaria, taxol sebagai antikanker, forskolin sebagai
antihipertensi, rutin sebagai vitamin P dan faktor permeabilitas kapiler dan piperin
sebagai bioavailabilitas enhancer. Produk alami juga telah digunakan sebagai
pengganti obat untuk semisintesis banyak obat kuat. Ergotamine untuk
dihydroergotamine dalam pengobatan migrain, podophyllotoxin untuk etoposide, obat
antineoplastik kuat atau solasodine dan diosgenin yang berfungsi untuk hormon
steroid sintetik adalah contoh lini pertama belakangan ini.
Di dunia Barat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan potensi dan efek
samping obat sintetik, minat terhadap pengobatan nabati dengan pendekatan dasar
terhadap alam semakin meningkat. Perkembangan masa depan farmakognosi serta
industri obat herbal akan sangat tergantung pada metodologi yang dapat diandalkan
untuk identifikasi senyawa penanda dari ekstrak dan juga pada standarisasi dan
kontrol kualitas dari ekstrak ini. Ibu pertiwi telah memberikan sumber daya flora dan
fauna obat yang sangat besar baik di darat maupun di laut, dan itu sangat bergantung
pada generasi ahli farmakologis dan ahli fitokimia yang akan datang untuk
mengeksplorasi molekul obat ajaib dari kekayaan yang belum tereksploitasi ini.
Sedikit lagi yang perlu dikatakan tentang pentingnya tanaman obat saat ini,
karena akan terlihat dari sebelumnya bahwa tanaman itu sendiri baik dalam bentuk
obat mentah atau bahkan lebih penting, untuk bahan aktif medis yang diisolasi
darinya. , telah, sedang dan akan selalu menjadi bantuan penting bagi dokter dalam
pengobatan penyakit.

1.6 SKEMA FARMAKOGNOSTIK


SUMBER BIOLOGIS
Ini termasuk nama biologis tanaman atau hewan yang menghasilkan obat dan
familinya nama botani termasuk genus dan spesies sering kali beberapa singkatan
ditulis setelah nama botani.
SUMBER GEOGRAFIS
Ini mencakup bidang penanaman, pengumpulan, dan rute pengangkutan obat.

BUDIDAYA, PENGUMPULAN DAN PERSIAPAN


Ini penting untuk disebutkan karena ini bertanggung jawab atas kualitas obat.

KARAKTER MORFOLOGIS
Dalam hal obat terorganisasi, panjang, lebar, tebal, permukaan, warna, bau, rasa,
bentuk, dll. Dicakup dalam judul karakter morfologis, sedangkan sifat organoleptik
(warna, bau, rasa dan permukaan) harus disebutkan. , jika obat tidak terorganisir.

KARAKTER MIKROSKOPIS
Ini adalah salah satu aspek penting dari farmakognosi karena membantu dalam
menetapkan identitas obat yang benar. Di bawah judul ini semua karakter mikroskopis
terperinci dari suatu obat dijelaskan.

KONSTITUEN KIMIA
Aspek terpenting yang menentukan nilai intrinsik obat yang digunakan umumnya
dijelaskan di bawah judul ini. Ini termasuk kandungan kimia yang ada dalam obat.
Jenis obat ini aktif secara fisiologis.

PENGGUNAAN
Ini termasuk aktivitas farmakologis, farmakologis dan biologis dari obat-obatan atau
penyakit yang efektif.

SUBSTITUEN
Obat yang digunakan selama tidak tersedianya obat asli dikenal sebagai substituen. Ini
memiliki jenis konstituen aktif fisiologis yang sama; namun, jumlah persentase obat
yang tersedia mungkin berbeda.
PEZINA
Dengan pengetahuan tentang karakter diagnostik obat, maka dapat dideteksi adanya
pemalsuan. Seseorang harus memiliki pengetahuan kritis tentang zat-zat yang
diketahui sebagai pemalsuan potensial. Sebagian besar pemalsuan sama sekali tidak
mengandung konstituen aktif fisiologis, yang mengarah pada penurunan kualitas.
Misalnya, pencampuran susu kerbau dengan susu kambing adalah substitusi,
sedangkan pencampuran air dalam susu adalah pemalsuan. Dalam kasus pertama,
susu kambing adalah pengganti dan dalam kasus kedua air adalah campuran.

TES KIMIA
Pengetahuan tentang uji kimia menjadi lebih penting dalam kasus obat tidak
terorganisir yang morfologinya tidak terdefinisi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai