Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP KERJA TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Studi Kausal di Universitas Suryadarma (2012)1
Dr. Subandijo, M.Sc

THE EFFECT OF EMOTIONAL INTELLIGENCE AND JOB ATTITUDES


ON INDIVIDUAL DECISION MAKING

ABSTRACT

The obyective of this research is to study the effect of emotional intelligence, job attitudes
on individual decision making. The research was conducted at the Suryadarma University in
Jakarta. It was using causal study method. The samples of this research were 90 personel of the
Suryadarma University that selected randomly.
The research findings are: (1) there is a direct effect of emotional on individual decision
making (2) there is a direct effect of job attitudes on individual decision making.
Based on these findings, could be concluded that individual decision making is affected by
emotional intelligence and job attitudes. And the emotional intelligence is the most dominant that
effect the decision making. On the other word, the higher emotional intelligence effects more
directly on the individual decision makin.g
Therefore, the emotional intelligence and job attitudes should be taken into consideration in
determining individual decision making.

langsung terhadap pengambilan keputusan


PENDAHULUAN individual Dosen Unsurya?.

Universitas Suryadarma (Unsurya) KAJIAN TEORETIK


merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi
dibawah Yayasan Adi Upaya yang bertugas 1. Pengambilan Keputusan Individual
menyelenggarakan pendidikan penelitian dan
pengabdian masyarakat. Unsurya selaku Pengambilan keputusan merupakan inti
salah satu “Jendela pengetahuan” dilihat oleh kepemimpinan karena merupakan proses
berbagai sumber daya yang lain, dalam manajemen yang bersifat strategis, taktis dan
kaitannya dengan perkembangan ilmu operasional dalam rangka memecahkan
pengetahuan di Indonesia. Sehingga Unsurya masalah. Masalah terjadi karena adanya
senantiasa dituntut untuk dapat menunjukkan suatu penyimpangan antara kondisi saat ini
kinerja secara kelembagaan yang optimal dengan kondisi yang dikehendaki. Sehingga
dalam menyelenggarakan pendidikan, diperlukan tindakan untuk memilih alternatif
penelitian dan pengabdian masyarakat serta dalam pengambilan keputusan.
dapat memberikan jasa yang bersifat ilmiah. Menurut Robbins dan Judge (2009:180),
Dalam merespon perkembangan ilmu “Individuals in organization make decision.
pengetahuan dan teknologi yang sangat That is, they make choices from among two or
pesat, maka diperlukan tindakan yang cepat more alternatives”. Artinya, Individu-individu
dan tepat untuk mengambil keputusand. dalam organisasi membuat keputusan,
Lebih lanjut akan dibahas tentang berbagai mereka membuat pilihan dari dua atau lebih
hal sebagai berikut: (1) Apakah kecerdasan alternatif. Sehingga diperlukan langkah-
emosional berpengaruh langsung terhadap langkah dalam pengambilan keputusan
pengambilan keputusan individual Dosen dengan menggunakan model dari
Unsurya? (2) Apakah sikap kerja berpengaruh pengambilan keputusan yang rasional
(rational decision making model) yaitu: (1)
1
Penelitian di Universitas Suryadarma. mendifinisikan masalah (define the problem),
4
(2) mengidentifikasi kriteria keputusan (identify Setelah menganalisis beberapa teori
the decision criteria), (3) menimbang kriteria diatas maka dapat simpulkan bahwa
keputusan (allocate weights to the criteria), (4) pengambilan keputusan individual adalah
mengembangkan alternatif (develop the tindakan seseorang menetapkan pilihan dari
alternatives), (5) mengevaluasi alternatif dua atau lebih alternatif yang tersedia untuk
(evaluate the alternatives), (6) memilih menyelesaikan suatu masalah organisasi.
alternatif terbaik (select the best alternative).
Menurut Richard (1975:225), ”Decision 2. Kecerdasan Emosional
making is defined as choosing from among
alternatives”. Artinya, pengambilan keputusan Kecerdasan emosional pada hakekatnya
adalah memilih diantara beberapa alternatif. merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
Untuk mendapatkan keputusan yang rasional setiap orang yang diperlukan untuk mengelola
maka dilakukan langkah-langkah emosi diri sendiri dan memahami emosi orang
pengambilan keputusan sebagai berikut: (1) lain.
mengidentifikasi masalah (identify the Menurut Robbins dan Judge (2009:335),
problem), (2) mendiagnosa situasi (diagnose ”defined emotional intelligence as “the subset
the situation), (3) mengumpulkan dan of social intelligence that involves the ability to
menganalisis data yang relevan dengan monitor one’s own and others’ feelings and
masalah (collect and analyze data relevant to emotions, to discriminate among them, and to
the issue), (4) memastikan solusi yang dapat use this information to guide one’s thinking
digunakan dalam memecahkan masalah and actions”. Kecerdasan emosional adalah
(ascertain solutions that may be used in bagian dari kecerdasan sosial yang
solving the problem), (5) menganalisis solusi melibatkan kemampuan untuk memonitor
alternatif (analyze these alternative solutions), emosi diri sendiri dan perasaan orang lain,
(6) pilih pendekatan yang mungkin untuk untuk membedakan antara mereka, dan
menyelesaikan masalah (select the approach menggunakan informasi untuk memandu
that appears most likely to solve the problem), seseorang berpikir dan tindakan. Menurut
(7) implementasi keputusan (implement). Robbins dan Judge (2003:253), menyatakan
Dalam pengambilan keputusan kadang- bahwa dalam studi yang menyoroti tentang
kadang tergantung pada persepsi pembuat emosi terhadap motivasi menyarankan
keputusan dalam mengidentifikasi masalah, terhadap organisasi untuk mendorong emosi
mendiagnosa situasi masalah. Apabila kita yang positif dalam pekerjaan berkemungkinan
mempunyai sikap positif atau negatif maka besar akan lebih memiliki tenaga kerja yang
akan berpengaruh terhadap pengambilan termotivasi. Dengan demikian kecerdasan
keputusan individual. Sehingga dapat emosional berpengaruh terhadap motivasi
dikatakan bahwa sikap berpengaruh langsung kerja. Menurut Fiedler, yang dikutip Robbins
terhadap pengambilan keputusan individual. bahwa emosi positif membantu dalam
Menurut Cherrington (1989:637), pengambilan keputusan. Emosi positif dapat
“Decision making influenced by several meningkatkan keterampilan pemecahan
personality variabel. Four of the most masalah serta memahami dalam menganalisis
important personality characteristics informasi baru. Sebagai contoh, seseorang
influencing the decisions are made are: dalam suasana hati dan emosi positif
ideology versus power orientation, mungkin dapat lebih mudah menyimpulkan
emotionality versus objectivity, creativity suatu masalah. Sehingga dalam suasana
versus common sense, and action orientation emosi positf akan meningkatkan efektifitas
versus contemplation”. Artinya, Pengambilan dalam bekerjam. Menurut Kinichi dan Kreitner
keputusan dipengaruhi oleh beberapa variabel (2008;140), “Emotional intelligence is the
kepribadian. Empat dari karakteristik ability to manage oneself and one’s
kepribadian yang paling mempengaruhi relationships in mature and constructive
keputusan adalah: ideologi versus orientasi, ways”. Antinya, Kecerdasan emosional
emosionalitas versus objektivitas, kreativitas adalah kemampuan untuk mengelola diri
versus akal sehat, dan orientasi tindakan sendiri dan hubungan dengan seseorang
versus kontemplasi. Teori ini memperkuat secara konstruktif. Kecerdasan emosional
pendapat Robbins, sehingga dapat dikatakan memiliki empat komponen kunci: (1)
bahwa emosi dan kreativitas berpengaruh kesadaran diri (self awareness), (2)
terhadap pengambilan keputusan individual. manajemen diri (self management), (3)
kesadaran sosial (social awareness), dan (4)
5
manajemen hubungan (relationship disukai. Ketiga, sikap diarahkan pada
management). Dapat dikelompokan bahwa beberapa obyek di mana orang memiliki
kesadaran diri dan manajemen diri merupakan perasaan dan kepercayaan. Sehingga
kompetensi pribadi; sedangkan kesadaran kecederungan yang menetap untuk merasa
sosial dan manajemen hubungan merupakan dan bertindak pada diri seseorang akan
kompetensi sosial. mempengaruh pengambilan keputusan
Setelah menganalisis beberapa teori di individual.
atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan Menurut Cherrington (1989:291), ”An
emosional adalah kemampuan seseorang attitude is defined as the positive or negative
dalam mendeteksi, mengelola emosi diri we hold toward an object”. Artinya, sebagai
sendiri dan mengenali emosi orang lain, perasaan kita yang positif atau negatif
dengan Indikator: (1) kesadaran diri sendiri terhadap suatu objek. Oleh karena itu, apabila
(self-awareness), (2) pengelolaan diri sendiri kita berbicara sikap positif, kita
(self–management), (3) empati (empathy), (4) menghubungkannya dengan perasaan senang
kecakapan sosial (social skills). terhadap pekerjaan kita, tetapi juga mungkin
mempunyai perasaan yang negatif tentang
3. Sikap Kerja objek yang lain dari pekerjaan kita. Objek
Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, dapat berupa objek fisik dan nonfisik.
tetapi pada pembahasan perilaku organisasi Berdasarkan uraian di atas diduga
memfokuskan perhatian pada sikap yang Kecerdasan emosional dan sikap kerja
berhubungan dengan kerja. Sikap kerja berpengaruh langsung terhadap pengambilan
adalah pernyataan evaluatif positif atau negatif keputusan individual. Dengan perkataan lain,
yang dimiliki oleh karyawan tentang aspek- makin tinggi kecerdasan emosional dan sikap
aspek lingkungan kerja. kerja Dosen maka makin efektif dalam
Menurut Robbins (2009:109), ”Attitudes pengambilan keputusan individual.
are evaluative statements, either favourable or
unfavourable, about objects, people, or KERANGKA BERPIKIR
events”. Artinya, sikap adalah pernyataan 1. Pengaruh kecerdasan emosional
evaluasi baik yang menyenangkan maupun terhadap pengambilan keputusan
yang tidak menyenangkan mengenai suatu individual
objek, orang, atau peristiwa. Sebagian besar Kecerdasan emosional adalah
penelitian dalam perilaku organisasi kemampuan seseorang untuk mendeteksi,
berhubungan dengan tiga sikap yaitu: mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang
kepuasan kerja (job satisfaction), keterlibatan lain. Sementara itu, pengambilan keputusan
pekerjaan (job involvement), dan komitmen individual adalah tindakan seseorang dalam
organisasi (organizational commitment). menetapkan pilihan dari dua atau lebih
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan alternatif yang tersedia untuk menyelesaikan
positif tentang pekerjaan yang merupakan suatu masalah dalam organisasi.
hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Berdasarkan uraian di atas diduga
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja emosional yang termotivasi berpengaruh
yang tinggi memiliki perasaan positif tentang langsung terhadap pengambilan keputusan
pekerjaan tersebut, sementara seseorang individual. Dengan perkataan lain, makin tinggi
yang tidak puas memiliki perasaan yang kecerdasan emosional dan motivasi kerja
negatif tentang pekerjaan tersebut. Ketika pegawai maka makin efektif dalam
individu membicarakan sikap karyawan, yang pengambilan keputusan.
sering dimaksud adalah kepuasan kerja.
Menurut Luthans (2008:136), ”attitude 2. Pengaruh sikap kerja Dosen
can be defined as a persistent dendency to terhadap pengambilan keputusan
feel and behave in a particular way toward individual
some object”. Artinya, kecenderungan yang Sikap kerja adalah pernyataan evaluasi
menetap untuk merasa dan bertindak dengan baik yang menyenangkan maupun yang tidak
cara tertentu pada beberapa objek. Sikap menyenangkan mengenai suatu objek, orang,
dapat ditandai dengan tiga cara yaitu: atau peristiwa di dalam lingkunngan kerja.
Pertama, sikap cenderung bertahan kecuali Sementara itu, pengambilan keputusan
ada sesuatu dilakukan untuk megubahnya. individual adalah tindakan seseorang dalam
Kedua, Sikap dapat mencakup rangkaian dari menetapkan pilihan dari dua atau lebih
yang sangat disukai sampai yang sagat tidak alternatif yang tersedia untuk menyelesaikan
6
suatu masalah dalam organisasi. Populasi penelitian adalah semua
Berdasarkan uraian di atas diduga Dosen Unsurya. Sampel diambil secara acak.
sikap kerja Dosen berpengaruh langsung Teknik pengumpulan data dilakukan
terhadap pengambilan keputusan individual. dengan menggunakan skala penilaian (rating
Dengan perkataan lain, makin tinggi sikap scale).
kerja yang baik dan termotivasi dari para
Dosen akan meningkatkan berkualitas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengambilan keputusan.
Pengujian Persyaratan Analisis
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan deskripsi teorektik dan Sebelum melakukan analisis data
kerangka berpikir di atas, dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur (Path
diajukan hipotesis sebagai berikut: Analysis) terlebih dulu dilakukan beberapa uji
1. Kecerdasan Emosional berpengaruh positf statistik..
terhadap Pengambilan Keputusan Individual
Dosen. 1. Uji Normalitas
2. Sikap Kerja berpengaruh positif terhadap Syarat pertama yang harus dipenuhi
Pengambilan Keputusan Individual Dosen. dalam analisis jalur (Path Analysis) adalah
Adapun model teoritik dapat dilihat pada galat sampel harus berasal dari populasi yang
gambar berikut berdistribusi normal dengan hasil uji sebagai
berikut:

ε1 a. Galat Taksiran Regresi Y atas X1dengan,


Kecerdasan ρ31 n=90, L tabelα = 0.05 (0,0934), L hitung =0.0 641
Emosional
(Normal).
(X1)
Pengambilan
Keputusan b. Galat Taksiran Regresi Y atas X2dengan,
(Y)
r12 Sikap n=90, L tabelα = 0.05 (0,0934), L hitung =0.0 652
Kerja ρ32 (Normal).
(X2)
2. Uji Signifikans danLinearitas Model
Regresi.

a. Korelasi X1 – Y dengan Koef (a) 51.554


METODOLOGI PENELITIAN dan Koef (b) 0,545, F table4,01, F hitung Residu
=35,38 dan tuna cocok dengan F tabel 1,84, F
Secara umum tujuan penelitian ini untuk hitung Galat= 1,59.
mengkaji ada atau tidaknya pengaruh
kecerdasan emosional, sikap kerja, dan b. Korelasi X1 – Y dengan Koef (a) 43.225
motivasi kerja terhadap pengambilan dan Koef (b) 0,601, F table4,01, F hitung Residu
keputusan individual. =83,54 dan tuna cocok dengan F tabel 1,84, F
Sedangkan secara khusus, penelitian ini hitung Galat= 1,47.
untuk membuktikan:
PENGUJIAN MODEL
1. Pengaruh langsung kecerdasan
emosional terhadap pengambilan keputusan Telah dikemukakan bahwa penentuan
individual. dan pengujian koefisien jalur setelah melalui
2. Pengaruh langsung sikap kerja beberapa langkah dalam analisis jalur (path
terhadap pengambilan keputusan individual. analysis). Hasil-hasil perhitungan koefisien
jalur dan pengujian serta interpretasinya
Metode penelitian yang digunakan dipaparkan pada bagian-bagian berikut.
adalah metode survei dengan pendekatan
kausal. Sedangkan untuk menganalisis ada 1. Matriks Koefisien Korelasi sederhana
atau tidaknya pengaruh antara satu variabel antar variabel
dengan variabel yang lain menggunakan
analisis jalur (path analysis a. X1- Y = 0,817; b. X2- Y = 0,546;

7
2. Koefisien Jalur 2) Sikap Kerja (X2) berpengaruh positif
a. YX1( ρ Y1) = 0,554 b. YX 2(ρ Y2) = 0,443 terhadap Pengambilan Keputusan
Individual (Y).
2. Uji Signifikansi
Untuk membuktikan bahwa sikap kerja
a. YX1, Koefisien Jalur =0,554, dk 87, t tabel (X2) berpengaruh positif terhadap
α=0,05 = 1,6628 dan α=0,01= 1,2914 ternyata pengambilan
t hitung 4,969 dengan demikian hasil ujinya Ho : ρY2 = 0 dan H1 : ρY2 > 0
signifikan
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
b. YX1, Koefisien Jalur =0,443, dk 87, t tabel koefisien jalur (ρY2) = 0,443 dengan t hitung =
α=0,05 = 1,6628 dan α=0,01= 1,2914 ternyata 3,2696 dan pada taraf nyata  = 0,05
t hitung 3,296 dengan demikian hasil ujinya diperoleh t tabel = 1,6628. Karena nilai t hitung > t
signifikan. tabel, maka koefisien jalur sangat signifikan.
Dari temuan ini dapat dikatakan bahwa
sikap kerja berpengaruh positif terhadap
Koefisien Jalur dan dan Korelasi Antar- pengambilan keputusan individual .
variabel Rekapitulasi hasil pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
X1
ρ 3 ε1
Kecerdasan ρ31 = 0,554 a) Hipotesis 1. Kecerdasan emosional
Emosional r31 = 0,817 (X1) berpengaruh positif terhadap
Y pengambilan keputusan individual (Y) hasil uji
statistik Ho : ρ Y1 = 0 dan H1 : ρ Y1 > 0 dengan
Pengambilan
r12 Keputusan
demikian Ho ditolak dengan demikian
Individu disimpulkan bahwa X1 mempunyai pengaruh
X2 positif terhadap Y.
ρ32 = 0,443
r32 = 0, 514 b. Hipotesis 2. Kecerdasan emosional
Sikap Kerja
(X1) berpengaruh positif terhadap
pengambilan keputusan individual (Y) hasil uji
statistik Ho : ρ Y2 = 0 dan H1 : ρ Y2 > 0 dengan
demikian Ho ditolak dengan demikian
disimpulkan bahwa X2 mempunyai pengaruh
PENGUJIAN HOPOTESIS positif terhadap Y.
Setelah dilakukan analisis model
struktural hubungan kausal, hasil perhitungan Temuan dari Hasil Penelitian
yang diperoleh digunakan untuk menguji Berdasarkan analisis data dan
hipotesis yang dapat diuraikan sebagai perhitungan statistik yang diuraikan pada bab
berikut: sebelumnya, maka hasil penelitian
disimpulkan sebagai berikut:
1) Kecerdasan Emosional (X1)
berpengaruh positif terhadap Pengambilan
Keputusan Individual (Y). a. Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh
Untuk membuktikan bahwa kecerdasan positif terhadap pengambilan keputusan
emosional (X1) berpengaruh positif terhadap individual (Y), dengan nilai koefisien jalur
pengambilan keputusan individual (Y), 0,554.
hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Ho : ρY1 = 0 dan H1 : ρY1 > 0 b. Sikap kerja (X2) berpengaruh positif
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai terhadap pengambilan keputusan individual
koefisien jalur (ρY1) = 0,554 dengan t hitung = (Y), dengan nilai koefisien jalur 0,443.
4,969 dan pada taraf nyata  = 0,05 diperoleh
t tabel = 1,6628. Karena nilai t hitung > t tabel,
maka koefisien jalur sangat signifikan. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari temuan ini dapat dikatakan bahwa
kecerdasan emosional berpengaruh positif Berdasarkan analisa data dan
terhadap pengambilan keputusan individual. perhitungan statistik dalam pengujian
8
hipotesis, telah membuktikan bahwa dua
hipotesis yang diajukan diterima KESIMPULAN
kebenarannya yang dapat diuraikan Dari hasil pengolahan data dan
pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya, maka
1. Kecerdasan Emosional berpengaruh dihasilkan beberapa temuan penelitian
positif terhadap Pengambilan Keputusan sebagai berikut:
Individual.
1. Kecerdasan Emosional berpengaruh
Hasil temuan penelitian menunjukan positif terhadap Pengambilan Keputusan
bahwa hipotesis pertama diterima Individual. Artinya apabila Kecerdasan
kebenarannya, dengan demikian kecerdasan Emosional meningkat menyebabkan
emosional berpengaruh positif terhadap peningkatan pada Pengambilan Keputusan
pengambilan keputusan individual. Artinya, Individual secara rasional.
apabila kecerdasan emosional tinggi maka
akan meningkatkan kemampuan pengambilan 2. Sikap Kerja berpengaruh langsung
keputusan yang rasional. Kontribusi secara terhadap Pengambilan Keputusan Individual.
langsung variabel kecerdasan emosional Artinya apabila Sikap Kerja meningkat
terhadap variabel pengambilan keputusan menyebabkan peningkatan pada Pengambilan
individual dengan nilai koefisien jalur sebesar Keputusan Sikap Kerja berpengaruh positif
0,554. Oleh karena itu, untuk Individual secara rasional.
mengoptimalkan pengambilan keputusan
Individual yang rasional maka harus IMPLIKASI
diupayakan dengan meningkatkan kecerdasan Berdasarkan kesimpulan yang telah
emosional. Temuan penelitian ini, diperkuat diuraikan di atas, berikut ini akan
dengan. dikemukakan beberapa implikasi yang relevan
dengan penelitian. Implikasi tersebut antara
2. Sikap Kerja berpengaruh positif lain sebagai berikut:
terhadap Pengambilan Keputusan
Individual. 1. Berdasarkan hasil pengolahan dan
analisis data menunjukan bahwa Kecerdasan
Hasil temuan penelitian menunjukkan Emosional memberikan kontribusi yang
bahwa hipotesis kedua diterima signifikan terhadap Pengambilan Keputusan
kebenarannya, dengan demikian sikap kerja Individual pada Dosen Unsurya. Pengambilan
berpengaruh positif terhadap pengambilan Keputusan Individual dapat ditingkatkan
keputusan individual. Artinya, apabila Dosen dengan cara meningkatkan Kecerdasan
yang memiliki sikap kerja tinggi maka akan Emosional pada Dosen Unsurya.
meningkatkan kemampuan pengambilan 2. Berdasarkan hasil pengolahan dan
keputusan individual yang rasional, sebaliknya analisis data menunjukkan bahwa Sikap Kerja
pegawai yang memiliki sikap kerja negatif memberikan kontribusi yang signifikan
maka kemampuan pengambilan keputusan terhadap Pengambilan Keputusan Individual
individualnya rendah. pada Dosen Unsurya, Pengambilan
Besarnya kontribusi variabel sikap kerja Keputusan Individual dapat ditingkatkan
secara langsung terhadap variabel dengan cara meningkatkan Sikap Kerja
pengambilan keputusan individu 0,443. Oleh Dosen Unsurya.
karena itu, untuk mengoptimalkan
pengambilan keputusan Individual harus
diupayakan meningkatkan sikap kerja. Hasil SARAN
penelitian ini memperkuat dengan pendapat
Robbins, dan Richard, bahwa pengambilan Berdasarkan temuan penelitian dan
keputusan individual dipengaruhi karakteristik implikasi penelitian, maka disarankan untuk
pribadi yaitu: emosi, sikap, motivasi. Sehingga mewujudkan pengambilan keputusan
dapat dikatakan bahwa sikap kerja individual yang rasional Dosen Unsurya:
berpengaruh positif terhadap pengambilan 1. Hendaknya setiap Dosen
keputusan individual. meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan individual yang rasional melalui

9
meningkatkan kecerdasan emosional dan 3. Hendaknya setiap Dosen didorong
sikap kerja. untuk dapat meningkatkan pengambilan
keputusan individual secara rasional melalui
2. Hendaknya setiap Dosen diberi
peningkatan kecerdasan emosional dengan
pelatihan secara berkala untuk peningkatan
kemampuan pengambilan keputusan
individual yang rasional.
Processes, New York: McGraw-Hill,
4. berbagai kegiatan yang bersifat formal
2004.
maupun informal.
Gibson, James L. [et al.]. Organisasi Perilaku
Struktur. Jakarta:Binarupa Aksara, 1996
DAFTAR PUSTAKA Kreitner, Robert; Kinicki, Angelo.
Cherrington, David J. Organizational Organization Behavior, Boston:
Behavior, the management of Richard D. Irwin, 1992,
individual and organizational Luthans, Fred. Organizatinal Behavior, New
Performance, Boston: Allyn and Bacon, York: McGraw Hill, 1985.
1989. 1987.
Gannon, Martin J. Oganization Behavior A
Managerial and Organizationa
Perspective; Canada: Little, Brown &
Company Limited, 1979.
Gibson, [et al.], James L. Ivancevich,
Donnelly,Konopaske Organizations
Behavior Structure Processes,
Singapura: McGraw Hill, 2004.
Gibson, James L.; Ivancevich, John
M.; Donnelly,James H. Jr.
Organizations: Behavior, Structure,

10

Anda mungkin juga menyukai