Anda di halaman 1dari 7

Cognitive-Behavioural Therapy (CBT)

Terapi psikologis tipe ini membantumu memahami hubungan antara


perasaan-perasaan, pikiran-pikiran (cognitive), dan perilakumu (behaviour).
Umumnya, CBT memerlukan 10-20 sesi, tetapi bisa sampai 40 sesi
bagi penyintas anorexia yang berat badannya sangat minim. CBT dapat
dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
CBT mengajarkanmu untuk mengenali pikiran-pikiran tertentu dan
perasaan-perasaan yang mungkin mendorongmu melakukan perbuatan
berbahaya atau merugikan. Jika kamu belajar mengubah pemikiranmu,
kamu dapat mengubah perilakumu.

Pada penderita anorexia nervosa, CBT digunakan untuk membantu


penyintas mengevaluasi pikiran-pikiran tentang berat badan, bentuk
tubuh, dan image diri mereka. Mereka belajar untuk mengurangi
perasaan negatif dan perilaku berbahaya atau merugikan seperti diet
ketat, binge eating, (makan berlebihan melebihi kewajaran)
atau purging (muntah disengaja setelah binge eating).
CBT adalah jenis terapi yang paling populer untuk orang dewasa
penderita bulimia (jenis gangguan makan selain anorexia). CBT
membantu mengurangi binge eating dan purging. Terapi ini juga
menurunkan probabilitas kumat atau kembalinya perilaku tersebut.
CBT telah terbukti cukup ampuh menangani bulimia, tetapi riset belum
mengetahui secara pasti seberapa efektif terapi ini digunakan untuk
menangani anorexia. Meski begitu, CBT terbukti mampu mengurangi
gejala-gejala kesehatan mental lain yang umumnya dialami penyintas
anorexia, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Ada juga bentuk baru dari CBT, yaitu Enhanced CBT atau CBT-E. CBT-E
membantu orang memahami masalah pola makan mereka dan
membentuk pola makan yang teratur.
CBT-E bekerja dengan cara mengurangi faktor-faktor penyebab
anorexia dan mencegah kumatnya anorexia. Selain untuk menangani
anorexia, CBT-E juga digunakan untuk menangani bulimia dan
gangguan makan lain (OSFED).

Dialectical Behaviour Therapy (DBT)


Courtesy of Public Domain Pictures on Pexels
Dialectical Behaviour Therapy digunakan untuk menangani berbagai kondisi
kesehatan mental, termasuk gangguan pola makan. DBT adalah
sebuah bentuk dari CBT yang membantu orang belajar mengubah
perilaku.
Dalam DBT, kamu dapat mempelajari skill-skill baru dan
mempraktikkannya. Fokus DBT adalah untuk melakukan hal-hal
berikut:
 mempraktikkan mindfulness
 meregulasi emosi

 menolerir tekanan
 terhubung secara efektif dengan orang lain
Dalam DBT, hubungan yang kuat dan membangun kepercayaan antara
terapis dan individu sangat penting. Mereka bekerjasama
mengidentifikasi perilaku-perilaku yang berbahaya pada diri penyintas,
mengenali perasaan dan situasi yang memicu perilaku tersebut.
Skill-skill yang dipelajari dalam DBT digunakan untuk menangani
situasi dan perasaan tersebut, sehingga tidak memicu perilaku
merugikan yang dihindari. Umumnya, DBT terdiri dari sesi individu dan
sesi kelompok.

Terapi psikologi yang bersifat


sosial: Interpersonal Therapy (IPT)
Terapi psikologi ini membantu orang mengenali dan menyelesaikan
masalah dalam hubungan interpersonal.

Ketika interaksi kita dengan orang lain tidak menyenangkan, itu dapat
menyebabkan tumpukan perasaan negatif. Perasaan-perasaan negatif
tersebut dapat dihubungkan dengan gejala-gejala eating disorder, jadi ini
juga dapat digunakan untuk terapi psikologi anorexia.
Misalnya, setelah dikomentari tentang berat badan atau image tubuh
oleh teman dekat, seorang penyintas anorexia akan berhenti makan.
Fokus IPT bukanlah mengubah perilaku, melainkan membangun
hubungan yang lebih kuat dan sehat dengan orang lain. Seringkali,
anorexia perlahan membaik bahkan menghilang sejalan dengan
membaiknya hubungan interpersonal penyintas.

IPT dapat dilakukan baik secara kelompok maupun individual.

Nah, Dear, itu tadi terapi-terapi psikologis yang dapat diterapkan untuk
anorexia. Jika kamu merasa ada yang aneh pada tubuhmu dan itu
dapat menganggu kehidupanmu sehari-hari, kamu sebaiknya
mengonsultasikannya pada ahlinya, Dear. Kamu bisa mencoba
konseling online dengan men-download aplikasi Riliv.

Definisi anoreksia nervosa


Apa itu anoreksia nervosa?
Anoreksia nervosa artinya gangguan perilaku makan yang tidak sehat dan
ditandai dengan berat badan yang terlampau rendah untuk usia dan tinggi
badan orang tersebut.
Orang dengan gangguan makan ini mengalami ketakutan yang teramat
sangat terhadap kenaikan berat badan, bahkan saat mereka sebenarnya sudah
sangat kurus.
Oleh karena itu, mereka akan mencoba berbagai cara ekstrem untuk
menguruskan badannya, seperti:
 Melakukan diet ketat.
 Melakukan olahraga secara berlebihan.
 Mengonsumsi obat pencahar untuk membantu diet.
 Minum pil diet terus menerus.
 Memuntahkan makanannya yang telah dimakan dengan disengaja.
Cara-cara di atas dapat dibilang tidak sehat dan dapat mengancam jiwa,
penderitanya perlu mendapatkan perawatan.

Seberapa umumkah kondisi ini?


Anoreksia nerviosa adalah jenis penyakit mental yang umum terjadi, terutama
pada remaja putri dan wanita usia muda. Namun, tidak menutup
kemungkinan anak laki-laki, pria, bahkan lansia bisa mengalami anoreksia.
Pola makan menyimpang ini dapat menyebabkan rendahnya berat badan
yang sangat ekstrem dan dapat mengancam nyawa, apabila tidak ditangani
dengan segera. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih
lanjut.
Tanda & gejala anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa bisa menimbulkan tanda dan gejala yang memengaruhi
fisik dan emosional, di antaranya adalah:

Gejala fisik
 Penurunan berat badan yang ekstrim sehingga membuat berat badan
tidak sesuai dengan perkembangan normalnya.
 Tubuh kurus.
 Insomnia dan tubuh kelelahan.
 Kepala pusing hingga bisa mengalami pingsan.
 Terjadi perubahan warna pada jari menjadi kebiruan.
 Rambut yang menipis, mudah patah atau rontok.
 Tidak mentruasi seperti biasanya (amenore).
 Sembelit dan sakit perut.
 Kulit kering atau sedikit kekuningan.
 Irama jantung tidak teratur.
 Tekanan darah rendah.
 Dehidrasi.
 Pembengkakan lengan atau tungkai kaki.
 Gigi patah dan kapalan di bagian buku-buku jari.

Gejala emosional dan perilaku


 Keasyikan memasak makanan yang rumit untuk orang lain tetapi tidak
memakannya.
 Sering melewatkan makan atau membuat berbagai alasan untuk tidak
makan.
 Makan hanya beberapa makanan tertentu, biasanya yang rendah lemak
dan kalori.
 Tidak ingin makan di depan umum.
 Berbohong tentang berapa banyak makanan yang telah dimakan.
 Takut bertambah berat yang mungkin termasuk menimbang atau
mengukur tubuh berulang kali.
 Sering memeriksa cermin untuk mencari kekurangan pada bentuk
tubuh.
 Sering mengeluh memiliki badan gendut padahal tidak demikian.
 Mudah marah dan menarik diri dari kehidupan sosial.
 Gangguan makan ini menimbulkan ketakutan berhubungan seks atau
gairah seksnya menurun.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda atau orang yang Anda sayangi menunjukkan gejala anoreksia
nervosa seperti yang disebutkan di atas, sangat dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan dokter. Tujuannya, untuk mencegah keparahan dan komplikasi.
Penyebab anoreksia nervosa
Penyebab anoreksi nervosa tidak diketahui secara pasti, tetapi ada kombinasi
faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan ini,
meliputi:
 Riwayat genetik
Kemungkinan ada pengaruh genetik yang membuat seseorang berisiko lebih
tinggi terkena kondisi ini ketimbang orang lain. Sebagai contoh, orang yang
memiliki kecenderungan genetik terhadap perfeksionisme.
 Gangguan psikologis
Beberapa penderita gangguan makan ini mungkin memiliki ciri kepribadian
obsesif-kompulsif yang membuatnya lebih mudah untuk tetap berpegang
pada diet ketat dan melupakan makanan meski sedang lapar.
Mereka juga mungkin memiliki tingkat kecemasan yang tinggi pada berat
badannya sehingga terdorong terus melakukan diet ketat.

 Tuntutan lingkungan
Lingkungan pertemanan atau keluarga yang beranggapan bahwa tubuh
langsing merupakan standar kecantikan, bisa memberi tekanan pada
seseorang yang khwatir dengan berat badannya.

Hal ini bisa memicu keinginan keras untuk bertubuh kurus, dan melakukan
cara menurunkan berat badan yang salah.
Faktor risiko anoreksia nervosa
Para ilmuwan menemukan beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
terjadinya anoreksia, di antaranya adalah:

 Apabila memiliki ibu atau saudara perempuan yang terkena anoreksia,


maka seseorang rentan terkena gangguan makan yang sama.
 Seseorang yang menderita gangguan makan bisa jadi tidak menyukai
dirinya sendiri, membenci penampilan mereka, atau merasa tidak
memiliki harapan.
 Perubahan kehidupan atau pengalaman yang membuat stres,
mengalami kejadian traumatis seperti pemerkosaan.
 Jika berlebihan, kecemasan bisa jadi penyebab anoreksia.
 Pengaruh gambar-gambar di TV, internet, dan media cetak yang
seringkali menyiratkan tipe tubuh yang kurus terkesan lebih baik.
Komplikasi anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa yang terjadi dalam jangka panjang dapat menyebabkan
komplikasi, di antaranya adalah:

 Kekurangan gizi dan mengalami masalah kesuburan.


 Otot dan tulang menjadi lemah, berisiko mengalami osteoporosis, dan
jika terjadi pada anak-anak atau remaja, pertumbuhan bisa terganggu.
 Kehilangan gairah seks.
 Terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti sirkulasi darah
yang buruk, hipotensi, aritmia, gagal jantung, dan pembengkakan di
bagian tubuh tertentu.
 Kesulitan untuk konsentrasi dan daya ingat memburuk.
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terkena anemia.
 Masalah pada otak dan saraf, sehingga menyebabkan tubuh kejang-
kejang.
 Gangguan kecemasan, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri.
 Penyakit pada ginjal dan saluran pencernaan.

Diagnosis & pengobatan anoreksia nervosa


Informasi di bawah bukan merupakan pengganti saran medis dari dokter;
selalu periksakan diri Anda kepada dokter profesional.
Guna menegakkan diagnosis gangguan makan anoreksia nervosa, dokter akan
melakukan beberapa pemeriksaan dan tes kesehatan, seperti:
 Tes fisik
Pada tes kesehatan ini, dokter akan mengukur tinggi dan berat badan Anda.
Kemudian, memeriksa tanda-tanda vital Anda, seperti detak jantung, tekanan
darah, suhu tubuh, kondisi kulit dan kuku.

ADVERTISING

Di samping itu, dokter akan menanyakan gejala apa saja yang dialami
sekaligus melihat riwayat kesehatan pasien dan keluarga.

 Tes laboratorium
Pada tes kesehatan ini, dokter akan menghitung jumlah darah dan memeriksa
elektrolit dan protein dalam tubuh. Fungsi hati, ginjal, dan kelenjar tiroid juga
akan diperiksa, mungkin dengan tes urine.
 Evaluasi psiklogis
Seorang dokter ahli kejiwaan kemungkinan besar akan bertanya tentang
pikiran, perasaan, dan kebiasaan makan Anda. Anda juga mungkin diminta
untuk mengisi kuesioner penilaian diri psikologis.

Tes pencitraan mungkin akan dilakukan jika dokter mencurigai telah terjadinya
komplikasi.

Apa saja pengobatan anoreksia nervosa?


Seperti dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini adalah pengobatan untuk
anoreksia nervosa yang umumnya dilakukan:
 Rawat inap jika komplikasi, seperti aritmia atau dehidrasi terjadi. Ini juga
berlaku bagi pasien yang kekurangan gizi parah, mengidap penyakit
mental parah, atau terus-menolak untuk makan.
 Pada kasus parah, penderita gangguan makan ini membutuhkan makan
melalui selang yang ditempatkan di hidung mereka dan masuk ke perut
(selang nasogastrik).
 Psikoterapi, seperti terapi berbasis keluarga dan terapi perilaku kognitif.
Tujuannya untuk menormalkan pola dan perilaku makan guna
penambahan berat badan, serta membantu mengubah pemikiran
menyimpang tentang perilaku makan.
 Minum obat-obatan seperti antidepresan atau antikecemasan. Obat ini
tidak mengobati anoreksi tapi bisa menekan gejala penyakit mental
yang mungkin diidap.
Pengobatan untuk gangguan makan ini sangat beragam. Setiap pasien akan
nenjalani perawatan yang sesuai dengan keparahan kondisinya.

Pengobatan anoreksia nervosa di rumah


Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan di
rumah yang dapat membantu Anda menghadapi anoreksia nervosa:
 Kurangi stres dengan olahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang
disukai.
 Konsumsi makanan yang diresepkan oleh dokter atau ahli gizi agar berat
badan pasien gangguan makan dapat naik ke angka normal.
 Ikuti sesi konseling ke psikolog.
 Batasi penggunaan media sosial yang bisa memicu pengaruh buruk
pada kondisi kejiwaan pasien.
 Belilah pakaian yang pas untuk postur tubuh Anda, bukan pakaian yang
mengharuskan Anda menurunkan berat badan terlebih dahulu untuk
memakainya.
Pencegahan anoreksia nervosa
Tidak ada cara yang sepenuhnya dapat mencegah anoreksia nervosa. Akan
tetapi, beberapa hal bisa membantu Anda untuk menurunkan risiko terjadinya
gangguan makan ini, seperti:
 Terapkan kebiasaan makan yang baik dan sehat.

 Jika Anda memutuskan untuk menjadi vegetarian atau menjalani diet,


ada baiknya konsultasi lebih dahulu dengan dokter maupun ahli gizi.
 Cintai diri sendiri dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang
lain atau merasa lebih buruk daripada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai