Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN

DI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK SUSTER


PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

SUMIATI
NIM F01121131004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIa DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
ANALISIS MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN
DI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK SUSTER
PONTIANAK

Sumiati, Andi Usman, Lukmanulhakim


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak
Email :sumiyeoni@gmail.com

Abstract
Classroom management is a conscious effort to plan, organize, actualize and to control
or supervision of the programs and activities in the classroom so that the learning
process can take place in a systematic, effective, and efficient, so all of the potential that
learners have can be optimized. The method used in this research is descriptive and
using qualitative research approach. The technique used in this research is interview,
observation and documentation. Subjects in this study are four classroom teachers of
group B Suster Kindergarten Pontianak. From the results of the research and
discussion of this study, it can be concluded that 1) In planning the classroom
management, the teacher has prepared the classroom well enough, neat and clean. 2) In
organizing the classroom the teacher is doing well enough, the teacher has formed a
child seat group. 3) When the teachers do the implementation of classroom management
is well enough, the teachers interact with all of the children, so the children will be
active in following the learning process in the classroom.4) In conducting supervision
of classroom management, the teacher has done well enough, because the researcher
watches the teacher to supervise each learner. 5) The problem faced was because of the
absence of companion teachers who help and lack of learning media.

Keywords:Classroom Management, Learning

Management sudah diserap ke dalam dan kegiatan yang ada di kelas sehingga
Bahasa Indonesia menjadi kata manajemen proses belajar mengajar dapat berlangsung
yang berarti sama dengan istilah secarasistematis, efektif, dan efesien,
³SHQJHORODDQ´ \DNQL VHEDJDL VXDWX SURVHV sehingga segala potensi peserta didik mampu
mengkoordinasi dan mengintergrasikan dioptimalkan (Euis Karnawati, 2014:6).
kegiatan-kegiatan kerja agar dapat Keseimbangan antara arahan guru
diselesaikan secara efesien dan efektif (Rita dengan pilihan peserta didik terus di jaga,
Mariayana, 2010:16). Manajemen kelas, peserta didik mendapatkan kebebasan dengan
sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil batasan-batasan yang jelas, dan tanggung
dalam usaha pendidikan yang justru jawab peserta didik ditekankan di atas
PHUXSDNDQ ³GDSXU LQWL´ GDUL VHOXUXK MHQLV patuhan mereka pada aturan-aturan didalam
manajemen pendidikan. Dalam manajemen kelas.Karena perkembangan regulasi peserta
kelas inilah kemudian terdapat istilah didik kemudian menjadi tujuan yang penting
³SHQJHORODDQ NHODV´ EDik yang bersifat dilakukan. Seperti halnya di jelaskan oleh
instruksional maupun manajerial.Manajemen John W. Santrock dalam Syaifurahman
kelas adalah usaha sadar untuk (2013:109), dalam psikologi pendidikan
merencanakan, mengorganisasikan, bahwa manajemen efektif akan
mengaktualisasikan serta melaksanakan memaksimalkan kesempatan peserta didik
pengawasan atau supervisi terhadap program belajar lebih baik.
Ruang kelas yang baik adalah ruangan dan Gilbert menyatakan bahwa manajemen
yang dapat digunakan anak-anak untuk adalah proses dari perencanaan,
mempelajari segala sessuatu dengan nyaman. pengorganisasian, kepemimpinan serta
Guru menjadi tokoh, panutan yang dapat di pengawasan terhadap anggota organisasi dan
tiru oleh anak didiknya. Padahal jelasnya, penggunaan semua sumber daya yang
terdapat banyak hal berkaitan dengan dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan
pengajaran yang efektif daripada sekedar organisasi (Eius Karnawati, 2014: 4).
berdiri di depan kelas memberikan informasi Menurut Nawawi (Husni El Hilali,
kepada anak. Dan banyak hal yang perlu di ´0DQDMHPHQ DWDX SHQJHORODDQ
pelajari oleh guru agar pekerjaan belajar kelas dapat diartikan sebagai kemampuan
mengajar sesuai dengan metode mengajar guru dalam mendayagunakan potensi kelas
sehingga kelas menjadi kondusif. berupa pemberian kesempatan yang seluas-
luasnya pada setiap personal untuk
Berdasarkan pengamatan lapangan yang melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif
penulis lakukan di Taman Kanak-kanak GDQ WHUDUDK´ 0DQDMHPHQ NHODV DGDODK VHJDOD
Swasta katolik Suster Pontianak. Pada usaha yang dilakukan untuk mewujudkan
pengamatan yang telah penulis lakukan terciptanya suasana belajar-mengajar yang
banyak hal yang kurang di perhatikan oleh efektif dan menyenangkan, serta dapat
guru pada saat belajar dan pada saat anak memotivasi siswa untuk belajar dengan baik
istirahat. Misalnya dalam pengelolaan kelas sesuai kemampuan mereka (Salman Rusydie,
masih belum efektif, anak-anak melakukan 2011:24).
sesuatu dengan sendiri tanpa bimbingan dari Manajemen kelas adalah usaha sadar
guru. Misalnya, guru seringkali memberikan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
tugas baru dengan cepat tanpa mengaktualisasikan serta melaksanakan
memperhatikan anak lain yang masih pengawasan atau supervisi terhadap program
mengerjakan tugas sebelumnya, kegaduhan dan kegiatan yang ada di kelas sehingga
yang sering terjadi di dalam kelas, kurang di proses belajar mengajar dapat berlangsung
perhatikan oleh guru, peneliti melihat secara sistematis, efektif, dan efesien,
memang guru memberikan perhatian tetapi sehingga segala potensi peserta didik mampu
belum dilakukan secara maksimal. dioptimalkan (Euis Karnawati,
Manajemen sangat penting untuk 2014:6).Menurut Euis Karnawati (2014:20-
diimplementasikan dalam kegiatan di dalam 22) menjelaskan empat kegiatan dalam
kelas. Kebutuhan terhadap manajemen di manajemen kelas di antaranya:1)Perencanaan
kelas, bukan hanya karena kebutuhan akan Manajemen KelasMerencanakan adalah
efektivitas dan efisiensiproses pemebelajaran membuat suatu target yang ingin dicapai atau
melalui mengoptimalkanfungsi kelas, namun diraih di masa depan. Perencanaan
selebih itu, manajemen di dalam kelas pengelolaan kelas merupakan suatu proses
merupakan respon terhadap semakin untuk memikirkan dan menetapkan secara
meningkatnya tuntutan peningkatan kualitas matang tentang arah, tujuan, tindakan,
pendidikan yang dimulai dari ruang kelas. sumber daya, sekaligus metode atau teknik
Manajemen berasal dari kata dalam yang tepat untuk digunakan guru di dalam
%DKDVD ,QJJULV ³PDQDJHPHQW´ dengan kata kelas.2)Pengorganisasian Manajemen Kelas.
NHUMD ³WR PDQDJH´ \DQJ VHFDUD XPXP EHUDUWL Setelah mendapatkan kepastian tentang arah,
mengurusi, mengemudikan, mengelola, tujuan, tindakan, sumber daya, sekaligus
menjalankan, membina, atau memimpin; kata metode atau teknik yang tepat untuk
EHQGD ³PDQDJHPHQW´ GDQ ³PDQDJH´ EHUDUWL digunakan, lebih lanjut lagi guru melakukan
orang yang melakukan kegiatan manajemen. upaya pengorganisasian agar rencana tersebut
Manajemen adalah usaha-usaha untuk dapat berlangsung dengan
mancapai tujuan yang telah ditetapkan lebih sukses.3)Mengaktualisasikan(menggerakkan/
dahulu dengan mempergunakan kegiatan kepemimpinan)Mengaktualisasikan
orang lain. Lebih lanjut lagi, Stoner, Freeman
merupakan bagian dari tanggung jawab guru dan kegiatan di kelas yang ditempatkan
di dalam kelas. Dalam hal ini guru sebagai objek dan are a perkembangan ilmu
memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan pengetahuan dan kesadaran manusia, maka
membimbing peserta didik untuk dapat peserta didik bergerak kemudian menduduki
melaksanakan proses belajar dan fungsi sebagai subyek. Artinya peserta didik
pembelajaran yang efektif sesuai dengan bukan barang atau objek yang hanya dikenal
fungsi dan tujuan pembelajaran. Selain itu akan tetapi juga merupakan objek yang
guru harus mampu memberikan keteladanan memiliki potensi dan pilihan untuk
yang baik bagi peserta didik sehingga peserta bergerak.2)Pengaturan Fasilitas. Aktivitas
didik akan mengikuti apa yang dilakukan yang dilakukan guru maupun peserta didik di
oleh guru. dalam kelas sangat dipengaruhi oleh kondisi
4)Pengendalian(Pengawasan/Controling). dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh
Mengendalikan kelas bukan merupakan karena itu, lingkungan fisik kelas berupa
perkara yang mudah, karena di dalam kelas sarana dan prasarana kelas harus dapat
terdapat berbagai macam peserta didik yang memenuhi dan mendukung interaksi yang
memiliki karakteristik yang berbeda. terjadi di ruang kelas, sehingga harmonisasi
Kegiatan di dalam kelas dimonitor, dicatat, kehidupan kelasdapat berlangsung dengan
dan kemudian dievaluasi agar dapat dideteksi baik, dari permulaan masa kegiatan belajar
apa yang kurang serta dapat direnungkan mengajar sampai masa akhir belajar
kira-kira apa yang perlu diperbaiki. mengajar.
Pengendalian merupakan proses untuk Menurut Fadillah (2014:23) istilah
memastikan bahwa aktivitas sebenarnya pembelajaran berasal dari kata belajar, yaitu
sesuai dnegan aktivitas yang direncanakan. suatu aktivitas atau suatu proses untuk
Manajemen kelas pada umumnya memperoleh pengetahuan, dan meningkatkan
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
efisiensi dalam pencapaian tujuan dan mengukuhkan kepribadian. Pengertian
pembelajaran.Adapun kegiatan pengelolaan ini lebih diarahkan kepada perubahan
fisik dan sosio-emosional merupakan bagian individu seseorang, baik menyangkut ilmu
dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap
belajar peserta didik. dan kepribadian dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Nugraha (dalam Mariayana, Melalui pembelajaran ini harapannya ilmu
2010:18),tujuan pengelolaan lingkungan akan bertambah, keterampilan meningkat,
belajar adalah untuk situasi yang kondusif dan dapat membentuk akhlak mulia.
untuk menfasilitasi perkembangan dan Tujuan pembelajaran menurut teori
belajar anak secara maksimal sesuai dengan behavioristik ditekankan pada penambahan
kebutuhan intelektual, fisik-motorik, dan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai
sosio-emosi anak, serta untuk menghilangkan DNWLYLWDV ³PLPHWLF´ \DQJ PHQXQWXW DQDN
berbagai hambatan yang akan menganggu untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
perkembangan dan efektivitas belajar anak. yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan,
Dalam manajemen kelas, guru kuis, atau tes (Een. Y, 2015:12).
melakukan sebuah proses atau tahapan
kegiatan yang dimulai dari merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi, sehingga METODE PENELITIAN
apa yang dilakukannya merupakan satu 0HQXUXW 6XJL\RQR ³0HWRGH
kesatuan yang utuh dan saling terkait. penelitian pada dasarnya merupakan cara
Kegiatan manajemen kelas meliputi dua ilmiah untuk mendapatkan data dengan
kegaiatan yang secara garis besar terdiri dari WXMXDQ GDQ NHJXQDDQ WHUWHQWX´ 'DODP
(Eius Karnawati, 2014:23-24) penelitian ini penulis menggunakan metode
yaitu:1)Pengaturan Peserta Didik. Peserta deskriptif. Penelitian metode deskriptif
didik adalah orang yang melakukan aktivitas adalah suatu bentuk penelitian yang paling
dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang seberapa jauh pemahaman terhadap metode
ada, baik fenomena yang bersifat alamiah kualitatif, penguasaan teori dan wawasan
ataupun rekayasa manusia (Nana Syaodih, terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan
2013:72).Penelitian deskriptif tidak dan bekal memasuki lapangan.
memberikan perlakuan, manipulasi atau Teknik analisis data adalah kegiatan
pengubahan pada variabel-variabel bebas, yang dilakukan penulis dalam menganalisa
tetapi menggambarkan suatu kondisi apa data-data yang sudah terkumpul dalam suatu
adanya. penelitian. (Sugiyono, 2016:335)
Penelitian ini menggunakan bentuk menyatakan: Analisis data adalah proses
penelitian kualitatif. Metode penelitian mencari dan menyusun secara sistematis data
kualitatif adalah metode penelitian yang yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan
berlandaskan filsafat postpositivisme, lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek mengorganisasikan data ke dalam katagori,
yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
instrument kunci, pengambilan sampel sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
sumber data dilakukan secara purposive dan mana yang penting dan yang akan dipelajari,
snowball, teknik pengumpulan dengan dan membuat kesimpulan sehingga mudah
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian 6XJL\RQR PHQ\DWDNDQ ³8ML
kualitatif lebih menekankan makna dari pada keabsahan data dalam penelitian kualitatif
generalisasi (Sugiyono,2016: 15). Hal ini meliputi uji, credibility (validityas interbal),
sesuai dengan masalah yang diteliti, yaitu transferability (validitas eksternal),
untuk mengungkapkan fenomena dan fakta dependability (reliabilitas), dan confimability
tentang manajemen kelas dalam proses RE\HNWLYLWDV ´ 8ML NHDEVDKDQ GDWD SDGD
pembelajaran di kelompok B TK Suster penelitian ini menggunakan uji credibility
Pontianak. (validitas internal) yang melalui triangulasi
Penentuan lokasi penelitian yaitu teknik pengumpulan data dan sumber
dimaksudkan untuk mempermudah dan data yang telah ada triangulasi yang
memperjelas subjek yang menjadi sasaran digunakan terdiri dari triangulasi sumber,
penelitian.Sehingga permasalahan itu tidak triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
terlalu luas. Penelitian ini akan dilaksanakan Dengan teknik ini diharapkan data yang
di TK Suster Pontianak. Subjek dalam dikumpulkan valid/abash. Dalam penelitian
penelitian ini adalah empat orang guru kelas ini, penulis menggunakan uji keabsahan data
kelompok B TK Suster Pontianak. triangulasi sumber dan teknik.
Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah HASIL PENELITIAN
mendapatkan data (Sugiyono, 2016:308). DANPEMBAHASAN
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
data dilakukan pada natural setting (kondisi Hasil Penelitian
yang alamiah), sumber data primer, dan Subyek penelitian dalam penelitian ini
teknik penumpulan data lebih banyak pada adalah 4 orang guru kelas kelompok B
observasi berperanserta (participant Taman Kanak-kanak Suster Pontianak kota.
observation ), wawancara mendalam (in
depth interiview) dan dokumentasi. Perencanaan Manajemen Kelas di
Pada penelitian ini, yang menjadi Kelompok B Taman Kanak-kanak Suster
instrument utama adalah peneliti sendiri yang Pontianak
berarti peneliti sebagai instrument juga harus Dari hasil wawancara, observasi dan
divalidasi, yang melakukan validasi adalah dokumentasi mengenai perencanaan
peneliti sendiri yaitu melalui evaluasi diri manajemen kelas di kelompok B Taman
Kanak-kanak Suster Pontianak.
Mempersiapkan ruang kelas anak yang rapi saat pembelajaran berlangsung guru
dan bersih, mengatur tempat duduk anak, mempimpin, mengarahkan, memotivasi dan
merapikan meja dan kursi anak dan guru membimbing peserta didik untuk dapat
sudah sesuai dengan perencanaan yang melaksanakan proses pembelajaran yang
dilakukan.Membuat rencana kegiatan harian efektif.Guru sudah menjelaskan materi
(RKH). Pengaturan posisi tempat duduk anak pembelajaran dengan metode-metode tertentu
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan cukup baik,Dalam melakukan
oleh guru kelas.Dalam menyiapkan ruang pengelolaan kelas yang baik di kelas guru
kelas yang rapi dan bersih yang dijelaskan menjadi model bagi anakPengelolaan kelas
oleh guru kelas memang perlu untuk yang dilakukan guru pada saat pembelajaran
dilakukan supaya anak merasa nyaman dan berlangsung guru kurang memperhatikan
aman dalam melakukan aktivitas belajar keadaan anak pada saat anak mengerjakan
mereka di dalam kelas.Menyiapkan media tugasnya.Memberikan perhatian kepada anak
pembelajaran yang di butuhkan di kelas, juga tetapi tidak sepenuhnya. Selama proses
di katakan oleh guru penting dipersiapkan pembelajaran berlangsung guru dan anak
supaya anak dapat terpenuhi fasilitas di saling berinteraksi supaya anak dapat aktif
dalam kelas ada untuk digunakan oleh mengikuti pelajaran tersebut.
peserta didik tentunya menyiapkan media
pembelajaran yang menarik bagi anak. Pelaksanaan pengawasan manajemen
kelas di kelompok B taman kanak-kanak
Pengorganisasian manajemen kelas pada Suster Pontianak
pembelajaran di kelompok B taman Pada saat pembelajaran berlangsung di
kanak-kanak Suster Pontianak dalam kelas guru memberikan perhatian
Berdasarkan hasil wawancara, observasi penuh kepada anak pada saat anak
dan dokumentasi mengenai pengorganisasian melakukan aktivitas belajar mereka di dalam
manajemen kelas pada pembelajaran di kelas.Jika terjadi keributan di dalam kelas
kelompok B taman kanak-kanak Suster guru menegur anak supaya anak tidak
Pontianak. peneliti dapat menyimpulkan melakukan keributan lagi di dalam
bahwa dalam pengorganisasian di kelas, guru kelas.Guru melakukan pengawasan yang
melibatkan murid dalam proses cukup baik dengan melihat apa yang
perencanaandan pelaksanaan pembelajaran di dilakukan anak pada saat pembelajaran
kelas, pengorganisasian yang dilakukan berlangsung maupun pada saat anak istirahat,
guru di dalam kelas membuat tugas dengan memberikan perhatian penuh di
secaraberkelompok, pengelompokan tempat dalam kelas akan memungkinkan anak
duduk anak, dan juga pengelompokan pada belajar dengan tenang dan aman.Guru
saat anak belajar sudah dilakukan oleh guru memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak,
kelas. Guru memberikan tugas kepada anak misalnya pada saat belajar jika anak sulit
untuk membagikan buku tugas kepada anak- untuk mengerjakan pekerjaannya guru
anak yang lainnya kerena memang anak memberikan penjelasan kepada anak tersebut,
tersebut mendapat giliran tugas dalam berkeliling disetiap meja anak ketika belajar
pengorganisasian kelas tersebut. dilakukan oleh guru supaya ketika anak yang
Pelaksanaan manajemen kelas pada sulit untuk melakukan tugasnya guru bisa
pembelajaran di kelompok B taman memberikan bantuan kepada anak tersebut.
kanak-kanak Suster Pontianak.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi Kedala dalam manajemen kelas di
dan dokumentasi mengenai pelaksanaan kelompok B taman kanak-kanak Suster
manajemen kelas pada pembelajaran di Pontianak
kelompok B taman kanak-kanak Suster Kendala yang di alami oleh guru kelas
Pontianak.a) Penguasaan kelas sudah adalah tidaknya guru pendamping di masing-
cukup baik dilakukan oleh guru kelas. Pada kelas kelompok B Kesulitan dalam
mengelola waktu, karena waktu terlalu dalam melaksanakan pengajaran di kelas
singkat guru dapat menguasai kelas secara
keseluruhan dari awal hingga akhir,
Pembahasan seharusnya lebih ditingkatkan lagi mengenai
Perencanaan Manajemen kelas perhatian sepenuhnya kepada kelas dan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peserta didiknya. sejalan dengan pendapat
perencanaan manajemen kelas dinyatakan Euis Karnawati (2013:32) tentang komponen
cukup baik, artinya mempersiapkan ruang keterampilan mengelola kelas yaitu guru
kelas bagi anak, seharusnya ditata sebaik harus memiliki sikap tanggap dan
mungkin supaya anak merasa nyaman dan memberikan perhatian penuh di dalam kelas.
menikmati lingkungannya. Dalam Jadi guru harus lebih giat lagi dalam
mempersiapkan rencana kegiatan harian memberikan perhatian penuh bagi kelasnya
(RKH) perlu memperhatikan kurikulum yang supaya guru mengetahui apa yang dilakuka
disusun oleh TK Suster yang sudah sesuai peserta didik dan supaya anak bisa lebih
dengan standar kurikulum. Dalam aman belajarnya. Pada saat menjelaskan
mempersiapkan siswa secara fisik dan mental materi pembelajaran dengan metode-metode
perlu dilakukan secara terus-menerus tertentu dilakukan cukup baik, dan dalam hal
mengikuti perkembangannya. Jadi ini pentingnya kreativitas guru dalam
perencanaan manajemen kelas yang menyampaikan pembelajaran supaya anak
dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup tidak merasa bosan untuk mengikuti kegiatan
baik dengan apa yang dirancang belajar di kelas.Jadi pelaksanaan manajemen
sebelumnya. Guru harus lebih meningkatkan kelas yang dilakukan guru sudah katagorikan
persiapan yang di lakukan guru untuk terlaksana dengan cukup baik dan masih
menjadikan suatu kegiatan menuju arah dan banyak kekurangan yang perlu diperhatikan
tujuan yang diinginkan. oleh guru terutama dalam memberikan
perhatian penuh kepada anak.
Pengorganisasian Manajemen kelas
Pengorganisasian kelas yang dilakukan Pelaksanaan Pengawasan Manajemen
oleh guru sudah cukup baik, artinya dalam Kelas
membuat kelompok tempat duduk anak pada Pengawasan manajemen kelas yang
saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas dilakukan sudah cukupbaik artinya dalam
harus lebih dipertimbangkan dengan keadaan memberikan perhatian penuh di dalam kelas
anak di dalam kelas, guru lebih teliti lagi masih kurang baik, seharusnya dalam hal ini
dalam mengaturnya, supaya anak merasa guru selalu memberikan perhatian kepada
nyaman dengan posisi mereka, Pernyataan peserta didik di dalam kelas supaya guru
didukung oleh Suwa Ika (2014:4) dapat mengetahui apa yang dilakukan anak,
mengatakan bahwa pengorganisasian kelas apa yang menjadi kendala anak dalam
itu meliputi pengaturan tempat duduk anak, melakukan aktivitas belajar mereka.Dapat
baik secara berkelompok atau membentuk memberikan pengawasan yang baik di dalam
letter U, tujuannya untuk memudah anak kelas yaitu dengan selalu memberikan
memandang maupun berpindah ke kursi perhatian maka guru juga akan selalu
temannya untuk melakukan diskusi. mengawasi apa yang dilakukan anak, lebih
Pengorganisasian yang dilakukan juga ditingkatkan lagi dalam pengawasan yang
menyepakati sebuah aturan di dalam kelas dilakukan. dalam memperhatikan keadaan
masih belum dilaksanakan, artinya perlu kelas seharusnya guru lebih giat lagi untuk
dilakukan dan ditingkatkan oleh guru. selalu memperhatikan apa yang terjadi di
dalam kelas, supaya jika terjadi gangguan
Pelaksanaan Manajemen Kelas guru sudah antisipasi dalam
Pelaksanaan manajemen kelas yang mengatasinya.Jadipengawasan manajemen
dilakukan oleh guru sudah cukup baik.artinya kelas yang dilakukan guru cukup baik dan
masih banyak yang perlu diperhatikan oleh Memberikan tugas secara individu maupun
guru dalam melakukan pengawasan di dalam kelompok sudah dilakukan cukup baik.3).
kelas. Pada saat guru melakukan pelaksanaan
manajemen kelas, guru melakukan interaksi
Kendala dalam Manajemen Kelas dengan semua anak, supaya anak dapat aktif
Kendala yang dialami guru kelas dalam dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Guru
melakukan manajemen kelas yaitu kurangnya memimpin anak dengan baik di dalam kelas.
media pembelajaran menjadi halangan bagi Guru juga sudah baik dalam memperhatikan
guru dalam memberikan pembelajaran di keadaan kelasnya tetapi tidak sepenuhnya.
kelas, tidak adanya guru pendamping yang Sudah dapat memberikan perhatian kepada
membantu guru kelas dalam proses belajar kelasnya dan memenuhi segala kebutuhan
mengajar berlangsung. Hal ini menjadi yang dibutuhkan oleh kelas dan juga peserta
penghambat guru dalam melakukan didiknya, dapat mengevaluasi kegiatan
pengawasan dan memberikan perhatian pembelajaran dengan cukup baik. 4).Dalam
sepenuhnya di dalam kelas. Tetapi dengan melakukan pengawasan manajemen kelas,
rasa tanggung jawab yang baik guru kelas guru sudah melakukannya dengan cukup
tersebut mampu menguasai kelas dengan baik, karena yang peneliti perhatikan guru
cukup baik, walaupun masih ada hambatan melakukan pengawasan kepada setiap peserta
atau kendala yang dialami oleh guru tersebut. didik.Memperhatikan segala aktivitas yang
dilakukan oleh anak, tidak membiarkan
SIMPULAN DAN SARAN peserta didik menjadi gaduh di dalam
kelas.5). Kendala yang dihadapi guru dalam
Simpulan melakukan manajemen kelas adalah guru
Dari hasil penelitian yang telah yang kurang baik dalam mengatur waktu, dan
dilakukan dan disajikan sebelumnya, maka tidak adanya guru pendamping sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen mempersulit guru dalam melakukan
kelas yang dilakukan sudah cukup baik, dan pengawasan sepenuhnya kepada kelas dan
begitu pentingnya melakukan manajemen juga peserta didiknya. Sehingga kesulitan
kelas supaya keadaan kelas menjadi kondusif dalam menemani anak yang ingin pergi ke
sehingga anak dapat belajar dengan efektif, wc, karena jika guru meninggalkan kelasnya
efesien, dan menyenangkan. Kesimpulan lain maka akan terjadi keributan yang
yang peneliti peroleh dari hasil penelitian ini mengganggu kelas lainnya. Kurangnya media
adalah: 1). Dalam melakukan perencanaan
pembelajaran.
pada manajemen kelas, guru sudah
menyiapkan ruang kelas yang rapi dan bersih. Saran
Guru juga mempersiapkan RKH Berdasarkan hasil penelitian dan
pembelajaran supaya guru tidak menyimpang kesimpulan yang telah peneliti uraikan di
dari tema yang akan disampaikan kepada atas, peneliti ingin memberikan saran yang
anak pada saat pembelajaran berlangsung. dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
sudah dapat memenuhi segala kebutuhan tentang manajemen kelas yang dilakukan.
yang ada di kelas, sehingga dapat Adapun saran-saran tersebut sebagai
memudahkan guru melakukan pembelajaran berikut:
yang menyenangkan bagi anak dan dapat
mengelola kelas dengan cukup baik.2). 1. Dalam melakukan perencanaan
Dalam melakukan pengorganisasian kelas manajemen kelas pada kelompok B sudah
guru sudah cukup baik melakukannya, guru dilakukan dengan cukup baik, dan harus
sudah membentuk kelompok tempat duduk ditingkatkan lagi terutama dalam
anak. Memberikan tugas secara diskusi dan persiapan ruang kelas bagi anak perlu
sudah melibatkan anak dalam proses belajar diperhatikan guru, pengaturan tempat
cukup baik, menyepakati sebuah aturan duduk dengan memperhatikan posisi yang
belum terlaksana dan perlu dilakukan. nyaman bagi setiap anak.
2. Pengorganisasian manajemen kelas yang Syaifurahman,dkk. 2013 .Manajemen
dilakukan yaitu sudah cukup baik dan dalam Pembelajaran.Jakarta : PT
perlu ditingkatkan yaitu dalam hal Indeks.
mengelompokan anak, perlu Rusydie, Salman. 2011. Prinsip-prinsip
mempertimbangkan dengan Manajemen Kelas. Jogjakarta:
perkembangan anak, pemberian tugas DIVA Press.
juga sudah cukup baik dan perlu Fadillah,dkk. 2014. Edutainment
diperhatikan guru dalam pemberian tugas Pendidikan Anak Usia Dini.
harus disesuaikan dengan tingkat Jakarta. Kencana Prenada Media
perkembagan anak. Menyepakati sebuah Group.
aturan belum dilaksanakan dan harus Hilali, Husni El. 2012. Pentingnya
dilakukan oleh guru supaya anak dapat Pengelolaan Kelas Dalam
ikut partisipasi dalam pembelajaran. Pembelajaran. Edu-Bio.Vol : 3.
Haenilah, Een.Y. 2015. Kurikulum dan
3. Dalam pelaksanaan manajemen kelas, Pembelajaran PAUD. Yogyakarta:
yaitu penguasaan kelas, harus Media Akademi.
ditingkatkan guru harus menguasai kelas Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
dengan baik, dapat memberikan motivasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
serta perhatian kepada anak. Menjelaskan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode
materi pembelajaran dengan metode Penelitian Pnedidikan. Bandung:
tertentu juga harus ditingkatkan dan guru PT Remaja Rosdakarya.
juga harus bisa mempertimbangkan Ika, Suwa. 2013. Prosedur Rancangan dan
dengan tingkat perkembangan anak Strategi (Online).Dalam
supaya anak mudah mengerti dengan apa (http://suwaika00.blogspot.co.id/201
yang disampaikan guru kelasnya 3/04/prosedur-rancangan-dan-
strategi.html, dikunjungi 23 Maret
4. Pengawasan yang dilakukan guru dan
2017).
memberikan perhatian walaupu tidak
sepenuhnya sudah dilakukan dengan baik,
sebaiknya hal ini lebih ditingkatkan lagi.
Guru kelas harus lebih ketat
pengawasannya terhadap apa yang
dilakukan anak di kelas dan selalu
mengawasi mereka.

5. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu


tidak ada guru bantu, jadi ini yang
mempersulit guru dalam mengontrol anak
jika ada anak yang ingin ke wc butuh
bimbingan guru, sebaiknya guru
memberikan saran kepada yayasan supaya
di adakannya guru bantu di dalam kelas.

DAFTAR RUJUKAN
Karnawati,Eius dan Donni Juni Priansa.
2014. Manajemen Kelas.Bandung :
Alfabeta.
Mariayana, Rita , dkk. 2010. Pengelolaan
Lingkungan Belajar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai