Anda di halaman 1dari 6

Machine Translated by Google

Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

ANALISIS BEBAN KERJA MEDIS RAWAT INAP


RECORD DATA UPDATE STAFF MENGGUNAKAN WORKLOAD INDICATOR
METODE STAFFING NEED UNTUK MENDUKUNG PEKERJAAN
EFEKTIVITAS RUMAH SAKIT DI BANDUNG
M Dan Prihadi 1) , Pri Agung Danarahmanto 2) , Julia Famor Pratami 3)
1,2,3)
Akademi Perekam Medis dan Informatika Kesehatan, Bandung, Indonesia

Penulis koresponden: danaprihadi@apikesbandung.ac.id

Abstrak

Analisis beban kerja merupakan kegiatan perencanaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan tenaga
kerja dalam organisasi. Artinya jumlah pegawai harus disesuaikan dengan beban kerja yang ada, agar efektifitas kerja pegawai
dapat terlaksana dengan baik. Populasinya adalah petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap, dengan menggunakan
teknik sampling kutipan dari beban kerja 5 (lima) orang petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uraian tugas pemutakhiran data rekam
medis rawat inap, mengetahui kebutuhan sumber daya manusia dalam pemutakhiran data rekam medis rawat inap, dan mengetahui
efektifitas kerja pemutakhiran data rekam medis rawat inap. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian adalah jumlah berkas pemutakhiran data yang diselesaikan pada tahun 2019 sebanyak 40.910 berkas dari 43.764
berkas, dengan tersedianya 5 (lima) orang pegawai. Berdasarkan hasil penelitian perencanaan sumber daya manusia di bagian
pemutakhiran data rekam medis rawat inap dengan menggunakan metode Work Indicator of Staffing Need (WISN), hasil perhitungan
dengan menggunakan metode WISN adalah 6,24 atau 6 dalam desimal. Berdasarkan hasil perhitungan disarankan pihak rumah sakit
perlu mempertimbangkan penambahan satu orang lagi petugas di bagian pemutakhiran data rekam medis, agar efektifitas kerja
petugas dapat terlaksana dengan baik.

Kata Kunci: Beban Kerja, Pemutakhiran Data, Efektivitas Kerja, WISN

Pendahuluan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit, menjelaskan
bahwa rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan paripurna yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (Soeroso, 2003) menyatakan bahwa sumber daya manusia
merupakan aset utama rumah sakit yang menjadi perhatian utama. Pernyataan tersebut mendukung perlunya perencanaan dan
perhitungan tenaga kerja yang ada pada unit-unit tertentu, karena keberhasilan akhir rumah sakit dapat ditentukan oleh sumber daya
manusia yang memadai. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis, rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan kesehatan, pengobatan, pengobatan, dan beberapa
pelayanan lain yang telah diberikan kepada sabar. (RI, 2008)

Penyelenggaraan rekam medis yang lengkap, akurat, dan tepat waktu didukung oleh kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia yang memadai. Kualitas sumber daya manusia meliputi keterampilan, pengetahuan, dan tingkat pendidikan, sedangkan
kuantitas mencakup jumlah staf yang mencukupi dan sesuai dengan beban kerja yang ada. Jumlah pegawai yang sesuai dengan
beban kerja akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan produktivitas kerja. (Prihadi, 2020) Apabila jumlah pegawai tidak sesuai dengan
beban kerja yang ada maka produktivitas kerja akan menurun dan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan. pelayanan di rumah sakit.

Penumpukan berkas rekam medis di unit rekam medis akan menyebabkan tertundanya beberapa pelayanan selanjutnya,
seperti pengiriman berkas ke poli, dan juga pengambilan berkas rekam medis itu sendiri setelah digunakan. Penelitian ini berdasarkan
observasi yang dilakukan di rumah sakit di Bandung, dengan menggunakan staf pemutakhiran data rekam medis rawat inap sebagai
sampel. Rata-rata proses pemutakhiran data sebanyak 31 berkas rekam medis selama 2 jam 7 menit atau 127 menit, dengan rata-
rata waktu pengerjaan 4,09 menit/berkas. Permasalahan yang terjadi pada bagian pemutakhiran data adalah menumpuknya berkas
rekam medis yang belum dimutakhirkan oleh petugas, sehingga berimbas pada bertambahnya beban kerja masing-masing petugas.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja unit rekam medis. Selain itu juga dapat digunakan untuk mendukung
pelayanan prima dan berkualitas bagi rumah sakit. Apalagi banyak sekali fasilitas kesehatan dan rumah sakit baru yang dibangun
dan berkembang pesat dengan kualitas pelayanan kesehatan yang baik.

Metode penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap. Penulis menggunakan
quota sampling, dimana beban kerja 5 (lima) staf pemutakhiran data rekam medis rawat inap menjadi sampel. Metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif diterapkan dalam penelitian ini. Proses tersebut dilakukan dengan menghitung beban kerja staf
pemutakhiran data rekam medis rawat inap dari satu staf ke staf lainnya dalam ruang lingkup yang sama. Hal ini bertujuan untuk
melihat perbandingan beban kerja berdasarkan prestasi yang diperoleh dalam sehari, tanpa mencari perbedaan antara satu staf
dengan staf lainnya. (Hasibuan, 2003) Pengumpulan data

141
Machine Translated by Google
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara kepada kepala sub bagian Instalasi Rekam Medis Rawat Inap, untuk
memperoleh informasi yang memuat beban kerja staf pemutakhiran data, serta dengan melakukan studi dokumentasi melalui sumber
data yang diperoleh dari hasil wawancara. Data yang diolah merupakan data dalam satu tahun yaitu tahun 2019.

Gambar 1. Kerangka Kerja

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Job Description Staf Update Data Rekam Medis Rawat Inap

1. Menerima berkas dari staf analisis.


2. Menghitung jumlah file yang diterima.
3. Memanggil nomor tagihan yang ada di lembar formulir ringkasan masuk-keluar di data komputer.
4. Pengecekan kesesuaian data, mulai dari nama pasien, tanggal masuk kembali dan pulang,
jenis kelamin, kamar, alamat, diagnosis, pengobatan, dan dokter kepala.
5. Melengkapi kode diagnosis, pengobatan, dan dokter kepala yang belum terindeks.
6. Memperbaiki apabila terdapat kesalahan identitas pasien, indeks penyakit, indeks pengobatan, dan indeks dokter.
7. Mengelompokkan file data pemutakhiran sesuai dengan unit fungsional medik/kelompok tenaga medik yang bersangkutan
merawat pasien.
8. Penulisan berkas rekam medis pada formulir penyerahan berkas rekam medis sesuai dengan unit fungsional medik/kelompok
tenaga medis.
9. Menyerahkan berkas rekam medis kepada petugas penyimpanan berkas.
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Tabel 2 menunjukkan uraian tugas yang harus diselesaikan oleh petugas mulai dari pemasukan berkas rekam medis ke bagian
pemutakhiran data rekam medis rawat inap hingga berkas rekam medis disimpan ke penyimpanan berkas rekam medis rawat inap.
Secara umum pekerjaan petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap sudah sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga
proses pemutakhiran data dapat dilaksanakan dengan baik.
Terdapat pula perhitungan kebutuhan SDM petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap yang telah dihitung berdasarkan
Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Dari hasil penelitian penulis diketahui bahwa jam kerja petugas rekam medis
adalah : Senin-Kamis : 07.00-15.30 WIB Istirahat : 12.00-13.00 WIB Jumat : 07.30-16.00 WIB Istirahat : 11.30-13.00 WIB

142
Machine Translated by Google
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

Tabel 2. Penentuan Indikator dalam Menghitung Waktu Kerja Tersedia Data Rekam Medis Rawat Inap
Perbarui Staf
Kode Indikator
Hari kerja menurut peraturan rumah sakit adalah 5 (lima) hari kerja dalam seminggu, dengan kata lain,
dalam setahun ada 260 hari kerja (5 x 52 minggu).
B Cuti tahunan menurut peraturan rumah sakit adalah 12 hari kerja dalam setahun.
C Pendidikan dan penelitian, rumah sakit tidak menyediakan pendidikan dan penelitian untuk staf rekam medis
belum.

D Hari libur nasional, sesuai keputusan bersama yang ditandatangani Menteri Agama Luqman Hakim Saifuddin, Menteri
Tenaga Kerja Harif Dhakiri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
Syafruddin. Dalam keputusan bersama tersebut disebutkan jumlah hari libur nasional pada tahun 2019 adalah 20
hari dengan keterangan 16 hari libur nasional dan 4 hari cuti bersama pada hari raya.

E Tidak masuk kerja, menurut data rata-rata tidak masuk kerja pada tahun 2019 sebanyak 5 orang bekerja
hari.
F Jam kerja, menurut peraturan rumah sakit, dalam 1 hari kerja adalah 7,5 jam.
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Perhitungan Waktu Kerja Tersedia = (A-(B+C+D+E)) x F. Rumus dan keterangan perhitungan hari kerja tersedia dan waktu
kerja tersedia staf pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah:

Hari Kerja yang Tersedia = {A-(B+C+D+E)} =


{260-(12+0+20+5)} = 223
hari/tahun = {A-(B+C+D+E)}
Waktu Kerja yang Tersedia x F = {260-(12+0+20+5)} x
7,5 = {260-37} x 7,5 = 1672,5
jam/tahun = 100.350 menit/tahun

Tabel 3. Waktu Kerja yang Tersedia Indikator Staf Pembaruan Rekam Medis Rawat Inap
Kode Keterangan Waktu Hari/Tahun Hari/Tahun Hari/Tahun Hari/Tahun
Jumlah Hari/
Tahun Jam/Hari Hari/
Hari Kerja 260 Tahun Jam/Hari
B Cuti tahunan 12 Menit/Tahun
C Pendidikan Pelatihan
D. Hari Libur Umum 0
e Absen dari Pekerjaan
F Waktu kerja 20
Hari Kerja yang Tersedia 5
7,5 223
Waktu Kerja yang Tersedia 1672,5 100.350
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Dari hasil perhitungan pada Tabel 3 terlihat bahwa waktu kerja yang tersedia untuk
staf pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah 1672,5 jam/tahun atau 100.350 menit/tahun.

Tabel 4. Kategori SDM dan Unit Kerja Pembaharuan Rekam Medis Rawat Inap Staf Unit Kerja
Kategori SDM Nomor Diploma 3 Rekam Medis Diploma Rekam Medis 4 Tahun

Pemutakhiran Data Rekam Medis Rawat Inap 3

Pemutakhiran Data Rekam Medis Rawat Inap 2


Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Tabel 4 menunjukkan kompetensi lulusan petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap terdiri dari
tiga (3) staf D3 Rekam Medis 3 tahun, dan dua (2) staf D3 Rekam Medis 4 tahun.

143
Machine Translated by Google
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

Tabel 5. Kegiatan Pokok dan Rata-Rata Jam Kerja Perolehan Update Data Rekam Medis Rawat Inap Tahun 2019

Per Per Per Berkas Rekam Medis


TIDAK Nama Staf Bulan Hari Waktu pengerjaan
Tahun
1. PA 7560 630 31 14,52 menit
2. PB 9273 773 39 11,54 menit
3. PC 6267 522 26 17,31 menit
4. PD 7878 657 33 13,64 menit
5. pe 7732 644 35 12,86 menit

Total menit per berkas rekam medis 69,86 menit

Waktu rata-rata per aktivitas utama 13,97 menit


Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Berdasarkan Tabel 5, rata-rata waktu per kegiatan utama petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah 13,97
menit. Oleh karena itu perhitungan standar beban kerja petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah:

= 7183,24 menit/tahun

Tabel 6. Standar Beban Kerja Pembaharuan Data Rekam Medis Rawat Inap Staf Satuan
Kerja Rata-rata Waktu Per Standar Beban Kerja KegiatanWaktu
UtamaKerja
13,97Tersedia
menit
100.350 menit/
Rekam Medis Rawat Inap tahun 7183,24 menit/tahun
Pembaruan Data
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Tabel 6 menunjukkan bahwa standar beban kerja staf pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah 7183,24 menit/tahun.
Selain itu juga ada perhitungan dalam menyusun standar tunjangan petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap. Untuk
mengetahui tunjangan standar, cukup penting untuk melakukan beberapa kegiatan yang tidak terkait dengan kegiatan utama.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan, dimana petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap memiliki waktu luang standar satu
jam atau 60 menit setiap hari, dan juga tambahan waktu istirahat 30 menit setiap hari Jumat. Dengan kata lain, setiap staf dapat
memiliki 5,5 jam atau 330 menit dalam seminggu, dan jika diakumulasikan dalam setahun, maka 5,5 jam/minggu x 52 minggu/tahun
= 286 jam/tahun.

= 0,17 Jam/Tahun

Tabel 7. Standar Tunjangan Pembaruan Data Rekam Medis Rawat Inap Tunjangan Staf
Waktu Kerja Tersedia 1672,5 jam/tahun
Frekuensi Waktu Nomor Tunjangan
Faktor Standar 0,17
Merusak 260 hari 1 jam (+30 286 jam jam/tahun
menit dalam seminggu)
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Hasil perhitungan pada Tabel 7 menyatakan bahwa standar tunjangan pegawai pemutakhiran data rekam medis rawat inap
adalah 0,17 jam/tahun. Perhitungan kebutuhan SDM petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap dapat diperoleh dari
waktu kerja yang tersedia, standar beban kerja, dan standar tunjangan yang telah dilakukan sebelumnya. Di dalamnya juga terdapat
kegiatan utama yang diperoleh sesuai dengan jumlah pasien pulang hidup dan meninggal yang dinyatakan oleh kelompok staf
medis rawat inap pada tahun 2019.

144
Machine Translated by Google
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

Tabel 8 Jumlah Pasien Pulang Hidup dan Meninggal Menurut Kelompok Tenaga Medis Tahun 2019 Meninggal
TIDAK. Fungsional Boleh pulang Meninggal Total < 24
15Jam
17 45
> 24
92 Jam Meninggal
236 266
555 12 45Total
81341383 526
110 168
21 23
411
5 7 18
Unit Implementasi Hidup 34 1 0 0 0 0 0 3 2 6 Pasien
1. Internis 10156 1368 11524
2. Dokter anak 9127 909 10036
3. Ahli Bedah Umum 7048 579 7627
4. Kebidanan 4019 32 4051
5. Dokter kandungan 3092 137 3229
6. Ahli saraf 2224 502 2726
7. Ahli ortopedi 1662 53 1715
8. Ahli bedah saraf 1289 155 1444
9. THT 10. Ahli 1280 44 1324
Bedah Mulut 11. 1192 12 1204
Ahli Bedah Urologi 12. 1159 52 1211
Radiolog Nuklir 13. Radioterapi 14. 601 602
474 1 474
Psikiatri 15. 214 217
Dokter Kulit Ginekolog Dan 137 038 145
TOTAL Sumber:
Pengelolaan Rekam Medis 43674 1506 2349 3855 47529
Rawat Inap

Kebutuhan SDM = 6,24

Tabel 9. Hasil Perhitungan Kebutuhan SDM Pada Bagian Pemutakhiran Data Rekam Medis Rawat Inap
Kriteria SDM Kebutuhan Tersedia 5 Keterangan
Data Rekam Medis Rawat Inap 6.24 orang staf Perlu ditambah 1 (satu) orang.
Perbarui Staf
Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Hasil perhitungan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kebutuhan SDM untuk petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap
adalah 6,24 atau 6 orang dalam desimal. Perlu penambahan satu orang lagi sebagai staf, mengingat jumlah staf yang tersedia hanya 5
(lima) orang.

Tabel 10. Indikator Efektivitas Kerja Pengkinian Data Staff No.


Indikator Kategori 1.
Kuantitas Buruk 2.
Kualitas Baik 3. Pemanfaatan Waktu Baik

Sumber: Hasil Penelitian Penulis

Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa kuantitas pengolahan pemutakhiran data rekam medis rawat inap dapat dikatakan kurang
optimal. Hal ini terjadi karena hasil perhitungan kebutuhan SDM petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap seharusnya berjumlah
6 (enam) orang. Sementara itu, tenaga yang tersedia di bagian pemutakhiran data rekam medis rawat inap hanya 5 (lima) orang, dan
tentunya berdampak pada perolehan kerja yang tidak dicapai oleh petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap.

Namun kualitas pengolahan data rekam medis rawat inap berada pada level yang baik. Dapat diketahui dari hasil praktek kerja
lapangan II, petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap selalu berhati-hati dalam memasukkan berkas rekam medis ke dalam data
base. Selain itu petugas selalu menghitung berkas yang masuk dan keluar bagian analisis dan pemutakhiran data, sebelum berkas tersebut
disimpan ke dalam tempat penyimpanan berkas rekam medis rawat inap.

Selain itu, pemanfaatan waktu petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari jumlah
pemutakhiran berkas oleh petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap tahun 2019 yang berjumlah 40.910 berkas dari 43.764
pasien pulang hidup dan meninggal dunia.

145
Machine Translated by Google
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (JBSMR) Vol.5 No.1 Desember 2021 P-ISSN: 2597-369X E-ISSN: 2597-6265

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Workload Indicator of Staffing Need
(WISN) dalam menghitung beban kerja petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap, diketahui waktu kerja yang tersedia
pada rekam medis rawat inap. staf pemutakhiran data adalah 16.725,5 jam/tahun atau 100.350 menit/tahun untuk lima (5) staf.
Rata-rata waktu per kegiatan petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah 13,97 menit dalam memproses satu
berkas, sehingga menghasilkan beban kerja standar sebesar 7.183,24 menit/tahun. Selain itu, tunjangan standar pegawai
pemutakhiran data rekam medis rawat inap adalah 0,17 jam/tahun.

Perlu diketahui bahwa jumlah petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap yang tersedia harus sebanyak 6 (enam)
orang. Dari segi efektifitas kerja petugas pemutakhiran data rekam medis rawat inap, kuantitas pengolahan data rekam medis
rawat inap lebih sedikit karena berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Workload Indicator of Staffing Need (WISN)
jumlah tenaga yang tersedia harus ditambah. oleh satu orang. Hal tersebut menyebabkan perolehan pemutakhiran data pada
tahun 2019 tidak optimal. Sehingga kualitas proses pemutakhiran data sudah baik karena petugas selalu berhati-hati dalam
memproses pemutakhiran data rekam medis rawat inap. Dalam pemanfaatan waktu, petugas juga bekerja dengan baik karena
jumlah pemutakhiran data yang selesai sebanyak 40.910 berkas dari 43.764 pasien yang pulang hidup dan meninggal. Namun
demikian, sebaiknya petugas pemutakhiran data lebih optimal dalam pemanfaatan waktu, mengingat masih ada petugas yang
terlambat masuk kerja dan menggunakan waktu kerja untuk sarapan pagi di ruang pemutakhiran data rekam medis rawat inap.

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, penulis menyarankan agar ada tambahan 1 (satu) orang staf pemutakhiran
data rekam medis rawat inap. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja di rumah sakit. Pihak rumah sakit juga harus
memberikan tambahan pendidikan dan pelatihan bagi petugas rekam medis, dengan maksud untuk meningkatkan ilmu rekam
medis bagi petugas karena ilmu tersebut akan selalu tumbuh dan berkembang. Disebutkan pula dalam Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pegawai berhak mengembangkan kompetensi kerjanya. Sebaiknya pihak rumah sakit
memberikan semacam reward dan punishment bagi petugas rekam medis, khususnya di unit pemutakhiran data rekam medis
rawat inap dengan (Soeroso, 2003) (Ramawati, 2015) dengan maksud untuk menciptakan efektifitas kerja yang lebih baik.

Daftar
Pustaka Depkes RI 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 81/MENKES/SK/I/2004, Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Ditngkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Saki, Jakarta.

Depkes RI 2008, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 269/MENKES/III/2008 Tentang Rekam Medis, Dinas
Kesehatan.
Depkes RI 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional.
Depkes RI Tahun 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit. Jakarta Hasibuan, Malayu SP 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia
Jakarta: PT Bumi Aksar.
Prihadi, MD, & Yuliani, J. (2020). Analisis Kinerja Petugas Rawat Jalan Guna Menunjang Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Mitra
Anugrah Lestari Cimahi. Jurnal Bina Administrasi, 7(1), 45-55.

Rahmawati E, 2015. Analisis Kebutuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Assalam Gemoong.
Soeroso, Santoso, Dr. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia Di Ruma Sakit, Jakarta : ECG.

146

Anda mungkin juga menyukai