Anda di halaman 1dari 3

Nama: Wafi Haidi

NIM : 15122001

Keterkaitan Subsistem Bumi pada Letusan Gunung Tambora dalam Menyebabkan


Kekalahan Napoleon Bonaparte di Perang Waterloo 1815

Sesuatu yang saling terhubung, itulah faktor penting dalam suatu peristiwa.
Banyak sekali peristiwa penting yang terjadi terhubung dengan peristiwa lain yang
mungkin kita tidak sadari. Salah satunya adalah keterkaitan antara Letusan Gunung
Tambora pada tahun 1815 dan kekalahan Napoleon Bonaparte dalam Perang Waterloo di
tahun yang sama, 1815.

Letusan Gunung tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, Indonesia


adalah salah satu letusan gunung api terkuat yang tecatat dalam Sejarah. Letusan ini
memiliki efek luar biasa dan menghancurkan wilayah sekitarnya. Diperkirakan lebih dari
200 ribu orang tewas di sekitar gunung api dan banyak wilayah lainnya di dunia.
Berdasarkan skala kekuatan erupsi, Gunung Tambora memiliki skala VEI (Volcanic
Explosivity Index) 7 dari maksimal VEI 8. Letusan gunung api tersebut bukan hanya
berdampak pada skala lokal, tetapi juga akan mempengaruhi subsistem bumi secara
global.

Subsistem bumi yang paling terdampak akibat letusan Gunung Tambora ini adalah
atmosfer. Letusan gunung api ini menghasilkan gas SO2 yang teroksidasi menjadi aerosol
sulfat. Aerosol ini menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus hingga permukaan
bumi. Diperkirakan, suhu bumi menurun 1o - 2,5oC, bahkan hingga 10oC di beberapa
tempat. Selain itu, abu vulkanik dari letusan Gunung Tambora membuat lapisan pada
atmosfer yakni ionosfer korslet. Hal ini akan mendorong pada semakin pesatnya
pembentukan awan dan membawa hujan lebat di seluruh dunia.

Salah satu dampak meletusnya Gunung Tambora tahun 1815 dirasakan oleh
pemimpin militer asal Perancis, seorang pemimpin perang yang Revolusioner, Napoleon
Bonaparte. Tepat saat itu, beliau harus merasakan dampak dari meletusnya Gunung
Tambora saat sedang berperang di Waterloo. Perang Waterloo adalah perang yang
mewakili Perancis melawan Inggris. Pertempuran rsebut terjadi di Waterloo, berjarak
sekitar 15 km arah Selatan dari ibu kota Belgia yakni Brussels. Ternyata, pada saat
peperangan tersebut, efek dari letusan Gunung Tambora bisa dirasakan. Saat perang
Nama: Wafi Haidi
NIM : 15122001

tersebut berlangsung, Eropa mengalami “tahun tanpa musim panas” dan hujan yang
sangat lebat. Efek dari cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan sulitnya sang pemimpin
perang, Napoleon Bonaparte dalam melakukan strategi perang untuk memenangkan
Perang Waterloo. Pada akhirnya, pasukan Perancis tertangkap dan berhasil dikalahkan,
bahkan Napoleon sendiri ditangkap oleh tentara Inggris dan diasingkan ke Saint Helena
hingga tutup usia.

Berdasarkan hal diatas, terdapat keterkaitan dalam sistem bumi beserta sub-sub
sistem yang ada di dalamnya. Hal itu dapat dilhat bahwa peristiwa/sistem Perang Waterloo
akan berdampak ke subsistem bumi. Begitu pula sebaliknya, subsistem bumi juga akan
berpengaruh ke Perang Waterloo yang terjadi. Salah satu dampak signifikan yang
dirasakan oleh Perang Waterloo adalah subsistem atmosfer bumi yang terpengaruh oleh
subsistem letusan Gunung Tambora. Dalam hal ini, letusan Gunung Tambora memberikan
perubahan subsistem di atmosfer bumi dimana terjadi pelepasan aerosol ke atmosfer dan
banyaknya pembentukan awan. Efek dari perubahan subsistem atmosfer bumi tersebut
akan menyebabkan kekalahan Napoleon Bonaparte pada subsistem perang Waterloo. Jika
digambarkan ke dalam suatu diagram, maka ketiga subsistem tersebut akan tampil dalam
diagram sebagai berikut

Subsistem Subsistem
Gunung Tambora
Perang Waterloo

Militer Terjadi
letusan
Persediaan
gunung api
makanan

Cuaca
ekstrem
di perang
Waterloo

Aerosol

SISTEM Udara, Awan,


BUMI Hujan Subsistem
Atmosfer
Nama: Wafi Haidi
NIM : 15122001

Dapat terlihat dari diagram bahwa ketiga irisan subsistem yang ada di bumi yakni
subsistem atmosfer, Perang Waterloo, dan Gunung Tambora akan menghasilkan cuaca
ekstrem yang menyebabkan kalahnya pasukan Napoleon Bonaparte di Perang Waterloo.

Sumber:

Brogan, Caroline (2018). Napoleon’s defeat at Waterloo caused in part by Indonesian


volcanic eruption. https://www.imperial.ac.uk/news/187828/napoleons-defeat-
waterloo-caused-part-
indonesian/#:~:text=Dr%20Genge%2C%20from%20Imperial%27s%20Departmen
t,contributed%20to%20Napoleon%20Bonaparte%27s%20defeat.

Genge, Mathhew J. (2018).


https://pubs.geoscienceworld.org/gsa/geology/article/46/10/835/547176/Electr
ostatic-levitation-of-volcanic-ash-into-the

Marshall, Alan. (2019). Kantamurapoj, Kanang., Kaenkaew, Nanthawan., & Felix, Mark. The
Tambora –Frankenstein Myth: The Monster Inspired, 1-3.
http://journals.lapub.co.uk/index.php/HB/article/view/1256/1088

Schurer, Andrew P. (2019). Disentangling the causes of the 1816 European year without a
summer, 2-4. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/ab3a10/pdf

Wirakusumah, Achmad & Rachmat, Heryandi. (2017). Impact of the 1815 Tambora
Eruption to global climate change,7-10.
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/71/1/012007/pdf

Guide: The Battle of Waterloo. (2015. Juni 18). Berita digital BBC. C.
https://www.bbc.co.uk/newsround/33165476

Anda mungkin juga menyukai