Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS KAWALU


JalanPerintis Kemerdekaan Nomor283KawaluTelp. (0265)326006
Email: uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46182

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN KESEHATAN BAYI RESIKO TINGGI

I. PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan


kesehatan masyarakat merupakan saranakesehatan yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Untuk itu peranan puskesmas hendak
nya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitatif saja tetapi juga
lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan prefentif.oleh karena itu promosi
kesehatan menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Puskesmas tidak bekerja
secara maksimal tanpa ada pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan
kegiatannya.Salah satunya adalah kader yang turut aktif mensukseskan setiap
kegiatan puskesmas.

II. LATAR BELAKANG

Berbagai gangguan dapat terjadi pada bayi baru lahir dan mengakibatkan kesakitan
dan kematian. Diperkirakan dua pertiga kematian bayi terjadi pada bulan pertama
kehidupannya. Penyebab kematian utama pada minggu pertama kehidupan adalah
komplikasi kehamilan dan persalinan. Hal tersebut disebabkan tidak memadainya
perawatan ante natal, pertolongan persalinan serta perawatan neonatal. Sebagian
besar kematian ini dapat di cegah apabila penanganan awal dilaksanakan dengan
cepat dan tepat. Penggunaan peralatan canggih tidak di perlukan untuk menolong
sebagian bayi ini.
Kehidupan pada masa neonatus (bayi baru lahir/BBL) sangat rawan karena
memerlukan penyesuaian fisiologis agar bayi diluar diluar kandungan dapat hidup
sebaik- baiknya. Tiga faktor yang mempengaruhi fungsi ini adalah maturasi,
adaptasi dan toleransi. Secara alamiah maturasi mempersiapkan janin untuk
transisi dari kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin , ini berhubungan
erat dengan masa gestasi. Adaptasi diperlukan agar dapat tetap hidup
dilingkungan yang baru.
Strategi dan tatalaksana yang tepat diperlukan dalam rangka menurunkan angka
kematian neonatal. Masalah penatalaksanan terpadu dan komperhensip haruslah
dilaksanakan dengan baik dan benar karena berhadapan bayi ayang baru saja
mengalami proses adaptasi dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra
uterin.

III. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja
puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa
secara terus menerus.
b. Tujuan Khusus
1. Menemukan penyebab utama tidak tercapainya target deteksi faktor
resiko tinggi pada bayi oleh tenaga kesehatan dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Kawalu.
2. Menemukan upaya pemecahan masalah tidak tercapainya target deteksi
faktor resiko tinggi pada bayi oleh tenaga kesehatan dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kawalu.
3. Menyusun Plan of Action dalam upaya pencapaian target deteksi faktor
resiko tinggi pada bayi oleh tenaga kesehatan dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas kawalu.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


.
A Pemantauan Kesehatan Rencana pelaksanaan prosedur kesehatan
Bayi Resiko Tinggi bayi resti
yang akan domonitoring
Membuat lembar tilik monitoring
Membuat jadwal monitoring setiap 3 bulan
sekali
Pelaksanaan kegiatan monitoring sesuai
dengan
perencanaan
Membuat analisis, kesimpulan dan
rekomendasi
dari hasil monitoring
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Cara Melaksanakan Kegiatan


Bidan koordinator dan bidan desa mengadakan pertemuan untuk membahas:
1. Rencana pelaksanaan prosedur kesehatan bayi resti yang akan dimotoring
2. Membuat lembar tilik monitoring
3. Membuat jadwal monitoring setiap 3 bulan sekali
4. Pelaksanaan kegiatan monitoring sesuai dengan perencanaan yang telah
disepakati
5. Membuat analisis, kesimpulan dan rekomendasi dari hasil monitoring
kesehatan bayi resti.

VI. SASARAN

Bayi yang secara klinis belum menunjukkan hambatan tumbuh


kembang tetapi berpotensi untuk mengalami gangguan akibat faktor-
faktor : risiko biomedik, risiko lingkungan psikososial/sosial ekonomi yang
dialami sejak masa konsepsi sampai masa neonatal.
Bayi yang termasuk risiko tinggi adalah
1. Bayi yang lahir sebelum masa gestasi 37 minggu atau sesudah 42 minggu.
2. Bayi dengan berat lahir < 2500 gram atau lebih dari 4000 gram.
3. Bayi yang menunjukkan penyimpangan dari berat atau perkembangan
terhadap masa gestasi.
4. Bayi dengan riwayat menderita sakit berat atau kematian saudaranya.
5. Bayi dengan nilai APGAR < 7
6. Kecurigaan atau adanya kelainan bawaan
7. Anemia atau ketidak cocokan golongan darah.
8. Bayi lahir dari kehamilan ganda, atau ibu hamil lagi 3 bulan setelah kelahiran
9. Bayi dari ibu dengan riwayat infeksi atau penyakit lain selama kehamilannya
10. Bayi lahir dengan persalinan tindakan
11. Bayi lahir dari ibu yang “sangat menderita” saat kehamilan
No. Kegiatan 2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

A Rencana pelaksanaan
prosedur kesehatan
B Membuat lembar tilik
monitoring
C Membuat jadwal
monitoring
D Pelaksanaan kegiatan
monitoring
E Membuat
analisis,
kesimpulan
dan
rekomendasi
hasil
monitoring
V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. EvaluasiPelaksanaanKegiatan

Pengelola Program dan pelaksana program Pemantauan


kesehatan bayi resti memahami pelaksanaan kegiatan program
dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan yang
ada.
2. Pelaporan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan Program Pemantauan kesehatan bayi
resti dari tiap anggota tim dan bidan desa setempat

Mengevaluasi hasil kegiatan Pemantauan kesehatan bayi resti setiap bulannya


.
VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan program pemantauan kesehatan bayi resti di dokumentasikan


dengan melaksanakan kegiatan oleh pelaksana kegiatan untuk selanjutnya
bukti pelaksanaan sebagai dasar untuk evaluasi kegiatan.

Tasikmalaya, 02 Januari 2023


Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasKawalu ProgremerAnak,

dr. BUDY NUGRAHA, MM.Kes Tina Gustiana ZL, AM.Keb


NIP. 19800607 201408 1 001 NIP.19790820 200501 2 011

Anda mungkin juga menyukai