Anda di halaman 1dari 7

Entalpi Pendidikan Kimia

e-issn: 2774-5171

Studi Literatur: Pengaruh Model Pembelajaran dengan


Pendekatan Saintifik Menggunakan Representasi Tetrahedral
Kimia terhadap Hasil Belajar Siswa
Literature Review: Effect of Scientific Approach based Learning
Model using Tetrahedral Chemistry Representation on Students’
Learning Outcome

Eriska D. Ananda1 and Faizah Q. Aini1*


1
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Padang,
Sumatera Barat, Indonesia.
*
Email: faizah_qurrata@fmipa.unp.ac.id

ABSTRACT
This study aims to describe the effect of using scientific approach based learning model on
students’ learning outcomes. The method is literature review. The data used in this study is
secondary data. This secondary data was obtained from books and scientific articles. The
research procedure was carried out through several stages, namely designing the topic and
research objective, conducting review, analyzing data, and writing review. The result of this
literature study show that the use of Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) and
Problem Posing (PP) learning models using tetrahedral chemistry representation has an effect
on student learning outcome than the Thinking Aloud Pair Problem Solving model. Other
learning models such as Problem Based Learning, Project Based Learning, Constructive
controversy, and Guided Inquiry that use tetrahedral chemistry representation do not have a
significant effect on student learning outcome. In other words, these four models give the
same good result to student learning outcome.
Keywords: Learning model, Scientific approach, Tetrahedral chemistry representation,
Students’ learning outcome
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh penggunaan model
pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan representasi tetrahedral kimia
terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Data
yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari
buku dan artikel ilmiah berupa artikel. Prosedur penelitian dilakukan melalui beberapa tahap
yaitu merancang topik serta tujuan penelitian, melakukan tinjauan, melakukan analisis data,
dan menulis ulasan. Hasil penelitian studi literatur ini menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan Problem Posing
(PP) menggunakan representasi kimia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kelas yang
menggunakan model Problem Posing memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada
model Thinking Aloud Pair Problem Solving. Model pembelajaran lainnya seperti Project

77
Entalpi Pendidikan Kimia
e-issn: 2774-5171

Based Learning, Problem Based Learning, Constructive Controversy, dan Inkuiri Terbimbing
yang mengunakan representasi tetrahedral kimia tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Dengan kata lain, keempat model ini memberikan hasil yang
sama baiknya terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Pendekatan Saintifik, Representasi Tetrahedral Chemistry, Hasil
Belajar Siswa

PENDAHULUAN pembelajaran tersebut, terdapat model


pembelajaran lain yang sesuai dengan
Pendekatan saintifik atau dikenal juga Kurikulum 2013 namun belum banyak
dengan pendekatan berbasis keilmuan digunakan di sekolah (Annisak dkk., 2019).
adalah salah satu pendekatan yang Penggunaan model pembelajaran
digunakan dalam menerapkan Kurikulum dalam proses belajar mengajar berpengaruh
2013. Ilmu kimia adalah bagian dari sains. terhadap pemahaman siswa terkait materi
Pembelajaran dengan mengguakan kimia. Pengaruh penggunaan model
pendekatan saintifik dapat mempermudah pembelajaran ini terlihat dari hasil belajar
siswa dalam memahami materi yang diperoleh siswa (Widyasari dkk.,
(Purwaningsih dkk., 2014). 2018). Selain itu, pemahaman dan
Salah satu bentuk penerapan penguasaan konsep kimia dapat diperoleh
pendekatan saintifik adalah penggunaan siswa dengan melibatkan penggunaan
model pembelajaran sesuai materi representasi tetrahedral kimia yang
pembelajaran. Adanya model pembelajaran meliputi: (1) makroskopik yaitu hal yang
ini membantu siswa terlibat aktif dalam bisa dilihat, disentuh, dan dicium, (2) sub-
pembelajaran sehingga pembelajaran yang mikroskopik yaitu meliputi atom, molekul,
dilakukan berpusat kepada siswa (student ion, dan struktur, (3) simbolik yaitu simbol,
centered learning). Selain itu, pembelajaran formula, persamaan, molaritas, manipulasi
yang berpusat kepada siswa ini diharapkan matematika, serta grafik (Johnstone, 2000),
dapat membantu siswa dalam mempelajari dan (4) human element merupakan
ilmu kimia yang dianggap sulit (Annisak hubungan manusia dengan kimia (Mahaffy,
dkk., 2019). Kesulitan dalam mempelajari 2004). Representasi tetrahedral kimia
kimia disebabkan oleh beberapa hal yaitu merupakan perluasan metafora segitiga
(1) Ilmu kimia memuat konsep yang planar yang hanya meliputi level berpikir
bersifat abstrak (2) Ilmu kimia yang makroskopis, sub-mikroskopis, dan
dipelajari adalah penyederhanaan dari ilmu simbolik. Penambahan level berpikir human
yang sebenarnya (3) Ilmu kimia bersifat element ini bertujuan untuk
berurutan dan perkembangannya cepat (4) menggambarkan hubungan manusia dengan
Rumus dalam ilmu kimia sering memuat konteks pembelajaran kimia. Kimia adalah
pengecualian dan (5) Ilmu kimia memiliki ilmu yang berikaitan dengan femonologi
cakupan yang sangat luas (Anwar dkk., dan abstraksi (Rahhou dkk., 2015).
2016). Model pembelajaran dengan Pendidikan kimia harus ditekankan ke
pendekatan saintifik yang sebaiknya dalam bentuk “tetrahedral” sehingga
digunakan menurut Permendikbud No 65 dengan adanya simpul keempat (human
Tahun 2013 adalah Discovery Learning, element) dapat merepresentasikan konteks
Problem Based Learning, dan Project manusia dalam mempelajari kimia
Based Learning. Selain ketiga model (Prabowo dkk., 2018). Level berpikir

78
(Ananda & Aini, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

human element ini dapat menghubungkan dunia kimia pada tingkat makroskopik, sub-
kimia dengan pengalaman siswa, serta mikroskopik, dan simbolik ke dalam
dapat mengaitkan ilmu kimia dengan pengetahuan siswa tentang konsep dan
masalah dan fenomena yang ada di miskonsepsi (Mahaffy, 2004).
kehidupan sehari-hari (Mahaffy, 2006).
Pembelajaran abad ke-21 juga METODE
menuntut guru untuk menghubungkan ilmu
yang diajarkan dengan kehidupan nyata Jenis penelitian ini adalah penelitian studi
sehingga siswa dapat memahami dan literatur. Penelitian studi literatur
menerapkan ilmu yang telah diajarkan (Al- (penelitian kepustakaan adalah penelitian
Jaro dkk., 2017). Selain itu, ilmu kimia yang dilakukan dengan teknik
selalu berkaitan dengan semua hal yang ada pengumpulan data seperti mencari literatur,
di alam (Burmeister dkk., 2012). Oleh mencatat, mengolah dan menyimpulkan
karena itu, proses pembelajaran kimia tanpa melakukan penelitian secara langsung
melibatkan representasi tetrahedral dalam (Rico & Fitriza, 2021). Data yang
proses pembelajaran kimia. Pembelajaran digunakan adalah data sekunder. Data
kimia dengan model kimia disertai sekunder yaitu data yang diperoleh dari data
representasi tetrahedral kimia akan
primer peneliti sebelumnya. Dengan kata
mendukung penerapan Kurikulum 2013.
Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk lain, data yang diperoleh peneliti bukan
lebih aktif selama proses pembelajaran berdasarkan pengamatan peneliti secara
(Annisak dkk., 2019). Selain itu, langsung (Putri & Gazali, 2021). Data
penggunaan representasi ini dapat sekunder ini diperoleh dari jurnal ilmiah
membantu siswa memahami konsep kimia berupa artikel. Prosedur penelitian
sehingga siswa dapat memperoleh hasil dilakukan melalui beberapa tahap yaitu (1)
belajar yang lebih baik. Namun, penerapan Merancang topik dan tujuan penelitian (2)
representasi tersebut dalam pembelajaran Melakukan tinjauan (3) Melakukan analisis
kimia masih belum banyak ditemukan. data, dan (4) Menulis ulasan (Snyder,
Padahal pembelajaran kimia memiliki 2019).
beberapa materi yang sulit dipahami
sehingga proses pembelajaran dengan HASIL DAN DISKUSI
menggunakan representasi tetrahedral kimia
sangat dibutuhkan (Annisak dkk., 2019). Hasil kajian literatur ini diperoleh setelah
Penggunaan representasi tetrahedral melakukan studi literatur terkait pengaruh
kimia dalam proses pembelajaran dinilai penggunaan model pembelajaran saintifik
sudah sesuai dengan bimbingan dan dengan menggunakan representasi
perkembangan yang diperlukan. Siswa tetrahedral kimia terhadap hasil belajar
terlibat aktif selama proses pembelajaran siswa. Hasil kajian literatur yang ditemukan
dan dapat mengaitkan pelajaran kimia dideskripsikan sebagai berikut.
dengan kehidupan sehari-hari (Widyasari Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dkk., 2018). Selain itu, bagi seorang pelajar, Widyasari di SMA Negeri 1 Sragen tentang
representasi tetrahedral kimia memberikan pengaruh pembelajaran kimia dengan
penekanan pada studi kasus, proyek model PjBL dan PBL berdasarkan
investigasi, strategi pemecahan masalah, representasi tetrahedral kimia ditinjau dari
pembelajaran aktif, dan strategi pedagogis kreativitas siswa menunjukkan bahwa
yang cocok dengan gaya belajar siswa. penggunaan model pembelajaran PjBL dan
Representasi tetrahedral kimia bertujuan PBL berdasarkan representasi kimia tidak
untuk menggambarkan strategi pedagogis memberikan pengaruh yang signifikan
yang dapat digunakan saat memperkenalkan terhadap prestasi belajar siswa pada aspek

79
(Ananda & Aini, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

pengetahuan. Dengan kata lain, kedua penggunaan model CC dan IT berdasarkan


model pembelajaran ini memberikan hasil representasi tetrahedral kimia tidak
belajar yang hampir sama. Data prestasi memberikan pengaruh yang signifikan
belajar siswa pada materi koloid terhadap prestasi belajar siswa pada aspek
menunjukkan bahwa nilai rata-rata aspek kognitif. Dengan kata lain, hasil belajar
kognitif kelas eksperimen I (model PjBL) siswa yang menggunakan model
adalah 76 dan kelas eksperimen II (model pembelajaran CC berdasarkan representasi
PBL) adalah 73. Berdasarkan uji parametrik tetrahedral kimia hampir sama dengan
Anava dua jalan dengan taraf signifikansi siswa yang menggunakan model IT.
5% dapat diketahui bahwa penggunaan Dengan demikian, proses pembelajaran
model pembelajaran PjBL dan PBL yang dilakukan dengan model CC dan IT
berdasarkan representasi kimia pada materi akan meningkatkan hasil belajar siswa yang
koloid tidak memberikan pengaruh yang sama baiknya. Hal ini diketahui
signifikan terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji statistik parametrik
(aspek pengetahuan). Berdasarkan uji yang menunjukkan nilai signifikansi
parametrik ini dapat disimpulkan bahwa (0,866) > (0,05). Hasil belajar siswa pada
prestasi belajar siswa pada aspek kognitif di aspek kognitif di kedua kelas tidak jauh
kelas yang menggunakan model berbeda. Kelas yang menggunakan model
pembelajaran PjBL sama dengan PBL. CC memperoleh nilai rata-rata 63,125,
Dengan kata lain, kedua model sedangkan kelas yang menggunakan model
pembelajaran ini memberikan hasil yang IT memperoleh nilai rata-rata 66,094. Oleh
sama baik terhadap hasil belajar siswa. Hal karena itu, proses pembelajaran kimia
ini dikarenakan kedua model ini didasarkan dengan menggunakan kedua model tersebut
pada pemecahan masalah dan tidak akan memberikan hasil belajar yang sama
berfokus pada metode belajar secara baiknya. Tidak adanya pengaruh tersebut
hafalan. Selain itu, kedua model yang disebabkan faktor internal dan faktor
diterapkan menggunakan representasi eksternal. Faktor internal meliputi
tetrahedral kimia, sehingga siswa di kedua kecerdasan, fisiologis, sikap, minat, bakat,
kelas mengikuti proses pembelajaran kimia dan motivasi siswa. Lain halnya dengan
yang mengaitkan empat level berpikir. faktor internal, faktor eksternal meliputi
Model PBL dan PjBL dapat memotivasi media pembelajaran, metode pembelajaran,
siswa untuk lebih aktif agar siswa tersebut keadaan sekolah, keluarga, dan lingkungan.
bisa menerapkan keempat level berpikir Dengan kata lain, semua faktor yang
yang ada dalam representasi tetrahedral mempengaruhi prestasi belajar siswa yang
kimia (Widyasari dkk., 2018). berasal dari luar diri siswa. Selain itu, tidak
Penelitian yang sama juga dilakukan adanya pengaruh ini disebabkan karena
oleh Annisak di SMA Negeri 1 Sragen kedua model yang diterapkan menggunakan
tentang Constructive Controversy (CC) dan representasi tetrahedral kimia. Selama
Inkuiri Terbimbing (IT) sesuai representasi proses pembelajaran siswa di kedua kelas
tetrahedral pembelajaran kimia ditinjau dari dihubungkan dengan empat level berpikir
Kemampuan Berpikir Kritis. Kedua model yaitu makroskopik, sub-mikroskopik,
pembelajaran ini digunakan untuk simbolik, dan human element yang dapat
mempelajari materi Ksp. Penelitian tersebut membantu siswa dalam memahami materi
dilakukan di kelas XI MIA 2 dan kelas XI (Annisak dkk., 2019).
MIA 4 tahun ajaran 2016/2017 dengan total Hasil penelitian yang dilakukan oleh
siswa 64 orang. Hasil yang didapatkan yaitu Indriyanti mengenai Model Thinking Aloud

80
(Ananda & Aini, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Pair Problem Solving (TAPPS) dan Model materi kimia yang sulit akan berubah
Problem Posing (PP) dilengkapi multi- menjadi menyenangkan dan bermakna.
representasi tetrahedral kimia dalam Pada model TAPPS masalah yang
meningkatkan pemahaman konsep siswa akan dipecahkan disediakan oleh guru.
menunjukkan bahwa penggunaan Model PP Masalah ini dipecahkan oleh siswa. Siswa
yang dilengkapi multi representasi yang dapat memecahkan masalah ini akan
tetrahedral kimia dapat memberikan tingkat lebih dahulu menyampaikan hasil
pemahaman konseptual siswa yang lebih pemikirannya. Hal ini membuat siswa lain
baik dibandingkan dengan model TAPPS. yang menjadi pendengar kurang tanggap
Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa untuk membantu mencari solusi dari
pada aspek kognitif dengan materi konsep masalah tersebut. Saat siswa yang dapat
mol. Berdasarkan tabel tingkat pemahaman memecahkan masalah telah selesai
konsep siswa terlihat bahwa kedua kelas menyampaikan hasil pemikirannya, banyak
memiliki pemahaman konsep yang lebih dari siswa yang langsung mengiyakan
baik untuk setiap item posstest jawaban tersebut tanpa bertanya. Hal ini
dibandingkan dengan pretest. Namun, tentunya membuat suasana diskusi menjadi
peningkatan nilai dari setiap item postest ini pasif. Guru hanya memberikan dua
lebih signifikan terjadi pada kelas yang pertanyan untuk tiap kelompok. Akibatnya
menggunakan model pembelajaran PP. Hal tidak semua siswa dapat bertukar peran dan
ini disebabkan oleh perbedaan sintaks pada terlibat aktif dalam diskusi karena langkah
masing-masing model pembelajaran. dalam memecahkan masalah membutuhkan
Pada model PP terdapat tahap banyak waktu. Hal ini menyebabkan siswa
pengajuan masalah. Pada tahap ini siswa kurang terlatih dalam memahami materi
diminta membuat satu pertanyaan (Indriyanti dkk., 2020).
berdasarkan kisi-kisi yang disediakan guru. Berdasarkan hasil review dari ketiga
Dalam membuat soal tersebut dibutuhkan artikel terkait, penggunaan model
masalah. Siswa memerlukan pemahaman pembelajaran dengan pendekatan saintifik
materi yang cukup sebagai prasyarat untuk menggunakan representasi tetrahedral kimia
membuat suatu masalah. Dengan demikian, berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
masalah yang dihasilkan siswa akan sesuai Hasil belajar siswa dengan model PP
dengan informasi yang diberikan oleh guru mengalami peningkatan yang baik daripada
(grid). Kelompok lain akan menjawab model TAPPS. Hal ini terlihat dari nilai
pertanyaan yang mereka buat. Setiap pretest dan posttest yang telah dilakukan
kelompok menjadi tertantang untuk pada kedua kelas. Model pembelajaran lain
membuat soal yang agak rumit. Strategi seperti Project Based Learning, Problem
seperti ini dapat mengarahkan mereka Based Learning, Constructive Controversy,
untuk mempelajari materi lebih dalam. dan Inkuiri Terbimbing memberikan hasil
Secara tidak langsung suasana diskusi di belajar siswa yang sama baik. Hal ini
kelas menjadi lebih aktif. Penggunaan dikarenakan kelas yang menggunakan
model PP ini memberikan dampak positif model-model pembelajaran ini memperoleh
kepada siswa. Adanya proses mengajukan nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda.
dan memecahkan masalah sendiri Selain penggunaan model pembelajaran,
menyebabkan siswa memiliki retensi (daya pembelajaran dengan representasi
ingat) pengetahuan yang lebih lama untuk tetrahedral kimia bertujuan untuk
memiliki retensi pengetahuan yang lebih mempertajam pemahaman siswa mengenai
lama. Selain itu, anggapan siswa mengenai empat level berpikir. Dengan begitu, siswa

81
(Ananda & Aini, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

dapat membuat koneksi di tingkat sub- sesuai representasi tetrahedral


mikroskopik untuk menjelaskan hal yang pembelajaran kimia ditinjau dari
sebenarnya terjadi pada dunia makroskopik. kemampuan berpikir kritis. Jurnal
Inilah pendekatan baru yang dapat Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 10–22.
memahami semua aspek pemahaman siswa https://doi.org/10.21831/jipi.v5i1.20
(Indriyanti dkk., 2020). Penggunaan 448
Anwar, N., Lukum, A., & Alio, L. (2016).
representasi tetrahedral kimia dalam
Pengaruh Model Pembelajaran
pembelajaran dapat membantu siswa dalam
Dengan Menggunakan Media Dan
memahami ilmu kimia. Representasi Kemampuan Matematik Terhadap
tetrahedral kimia ini perlu dilibatkan pada Hasil Belajar Kimia Siswa Pada
pembelajaran kimia, khususnya model Materi Kelarutan Dan Hasil Kali
pembelajaran dengan pendekatan saintifik . Kelarutan. Unimed, 10, 84–91.
https://scholar.google.com/citations?
KESIMPULAN view_op=view_citation&hl=en&use
Berdasarkan studi literatur ini dapat r=Tfnyk7sAAAAJ&cstart=100&pag
disimpulkan bahwa penggunaan model esize=100&citation_for_view=Tfny
k7sAAAAJ:Wp0gIr-vW9MC
pembelajaran Problem Posing (PP) dan
Burmeister, M., Rauch, F., & Eilks, I.
Thinking Aloud Pair Problem Solving (2012). Education for Sustainable
(TAPPS) dengan pendekatan saintifik Development (ESD) and chemistry
menggunakan representasi tetrahedral education. Chemistry Education
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Research and Practice, 13(2), 59–
Namun, penggunaan model pembelajaran 68.
Problem Posing lebih berpengaruh daripada https://doi.org/10.1039/c1rp90060a
model pembelajaran Problem Solving. Indriyanti, N. Y., Saputro, S., & Sungkar, R.
Model pembelajaran lainnya seperti Project L. (2020). Problem-Solving and
Based Learning, Problem Based Learning, Problem-Posing Learning Model
Constructive Controversy, dan Inkuiri Enriched With the Multiple
Terbimbing yang mengunakan representasi Representation in Tetrahedral
Chemistry To Enhance Students’
tetrahedral kimia tidak memberikan
Conceptual Understanding.
pengaruh yang signifikan terhadap hasil
Edusains, 12(1), 123–134.
belajar siswa. Dengan kata lain, keempat https://doi.org/10.15408/es.v12i1.13
model ini memberikan hasil yang sama 282
baiknya terhadap hasil belajar siswa. Johnstone, A. H. (2000). Teaching of
Chemistry - Logical or
REFERENSI Psychological? Chemistry
Al-Jaro, M., Asmawi, A., & Hasim, Z. Education: Research and Practice
(2017). Content Analysis of the in Europe, 01(01), 9–15.
Pedagogical Content Knowledge in Mahaffy, P. (2004). The Future Shape of
the Curriculum of Yemeni EFL Chemistry Education 1. Chemistry
Teacher Education Programme. Education: Research and Practice,
Arab World English Journal, 8(1), 5(3), 229–245.
264–279. Mahaffy, P. (2006). Moving Chemistry
https://doi.org/10.24093/awej/vol8n Education into 3D : A Tetrahedral
o1.19 Metaphor for Understanding
Annisak, S. K., Indriyanti, N. Y., & Chemistry Union Carbide Award for
Mulyani, B. (2019). Constructive Chemical Education 1. 83(1), 49–55.
controversy dan inkuiri terbimbing Prabowo, D. W., Mulyani, S., Pee, K.-H.

82
(Ananda & Aini, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

van, & Indriyanti, N. Y. (2018). https://doi.org/10.1016/j.sbspro.201


Comprehensive understanding of 5.04.494
mole concept subject matter Rico, A. E., & Fitriza, Z. (2021).
according to the tetrahedral EDUKATIF : JURNAL ILMU
chemistry education ( empirical PENDIDIKAN Deskripsi
study on the first- year chemistry Miskonsepsi Siswa pada Materi
students of Technische Universität Senyawa Hidrokarbon : Studi
Dresden ) Comprehensive Literatur. JURNAL ILMU
understanding of mole concept PENDIDIKAN Research, 3(4),
subject mat. Of Physics. 1495–1502.
https://doi.org/10.1088/1742- Snyder, H. (2019). Literature review as a
6596/1022/1/012034 research methodology: An overview
Purwaningsih E, Fadiawati N dan Kadaritna and guidelines. Journal of Business
N. 2014. Penggunaan Pendekatan Research, 104(July), 333–339.
Scientific pada Pembelajaran https://doi.org/10.1016/j.jbusres.201
Kesetimbangan Kimia dalam 9.07.039
Meningkatkan Keterampilan Widyasari, F., Indriyanti, N. Y., & Mulyani,
Elaborasi. Jurnal Pendidikan dan S. (2018). The Effect of Chemistry
Pembelajaran Kimia. Vol. 3 No. 1 Learning with PjBL and PBL Model
hal: 1-14. Based on Tetrahedral Chemistry
Putri, V. W., & Gazali, F. (2021). Studi Representation in term of Student’s
Literatur Model Pembelajaran Creativity. JKPK (Jurnal Kimia Dan
POGIL untuk Meningkatkan Hasil Pendidikan Kimia), 3(2), 93.
Belajar Peserta Didik pada https://doi.org/10.20961/jkpk.v3i2.1
Pembelajaran Kimia. Journal of 6638
Multidisciplinary Research and
Development, 3(2), 1–6.
Rahhou, A., Kaddari, F., Elachqar, A., &
Oudrhiri, M. (2015). Infinity Small
Concepts in the Learning of
Chemistry. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 191, 1337–
1343.

83

Anda mungkin juga menyukai