Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen)

Dosen Pengampu : Desma Erica Maryati M., S.Pd., M.Si.

Buku :

Perilaku Konsumen (Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan


Konsumen)

(Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M.)

Disusun Oleh :

Andy Sutantio

201010018

KELAS 20.6

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

STIE EKA PRASETYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review
ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan Critical Book Review ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen. Selain itu, tugas ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang perilaku konsumen bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desma Erica Maryati M., S.Pd.,
M.Si., selaku dosen mata kuliah Perilaku Konsumen yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam penyusunan tugas ini.

Saya menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya berharap semoga tugas CBR ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, September 2022

Andy Sutantio

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
C. Manfaat .................................................................................................................. 2
BAB 2 ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Identitas Buku ....................................................................................................... 3
B. Uraian dan Tanggapan ......................................................................................... 3
C. Kelebihan Buku ................................................................................................... 16
D. Kelemahan Buku ................................................................................................. 17
BAB 3 ............................................................................................................................... 18
PENUTUP........................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................................... 18

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan,
pengonsumsian, dan penghabisan barang/jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al, 2006). Perilaku konsumen
merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan oleh karena itu tidak dapat
dipisahkan dari bagiannya. Perilaku konsumen sebagai perilaku yang
diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman & Kanuk, 2000).

Dalam bidang pemasaran, studi tentang perilaku konsumen bertujuan untuk


mengetahui selera konsumen yang senantiasa berubah dan untuk
mempengaruhinya agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan
saat mereka butuhkan. Sifat atau perilaku setiap individu selalu berbeda-beda,
begitu juga dengan kebutuhan dan keinginan mereka, maka dari itu para
pemasar harus memahami apa yang mereka butuhkan dan inginkan serta
bagaimana menciptakan sebuah inovasi untuk memenuhinya.

B. Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan dan wawasan serta ilmu pengetahuan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah buku.
3. Menguatkan daya pemahaman dan pemikiran mahasiswa untuk rajin
membaca buku.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku yang dikritik
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen

1
C. Manfaat
Dalam pembuatan Critical Book Review bermanfaat untuk menambah
wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca hasil CBR
tersebut. Di samping itu, CBR juga mampu memberikan pengaruh agar
mahasiswa selalu rajin untuk selalu update mengenai informasi yang berbau
ilmu pengetahuan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Identitas Buku

1. Judul Buku : Perilaku Konsumen (Perspektif Kontemporer pada


Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen)
2. Penulis Buku : Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M.
3. Penerbit : Prenadamedia Group
4. Edisi Terbitan : Ketiga
5. Tahun Terbit : 2019
6. Kota Penerbit : Jakarta
7. Tebal Buku : 406 halaman
8. ISBN : 978-979-3465-18-0

B. Uraian dan Tanggapan


Bab 1 : Pendahuluan
Uraian Singkat :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang harus terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Istilah perilaku

3
erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan
manusia. Perilaku konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku seorang
konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan
bergerak sepanjang waktu. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran,
merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen
yaitu pertukaran di antara individu. Konsep pemasaran sebagai pertukaran
merupakan konsep yang sudah lama disetujui oleh para pemikir pemasaran.
Artinya, inti dari proses pemasaran yaitu adanya pertukaran dari satu pihak
dengan pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya
luas dan kompleks. Pertukaran terbatas hanya terjadi pada dua pihak saja, yaitu
pembeli dan penjual dan sifatnya resiprokal.
Tanggapan :
Dalam bab ini, membahas tentang pentingnya mempelajari perilaku konsumen
yang akan mempengaruhi strategi pemasaran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dibahas dengan rinci sehingga pembaca
dapat mendalami tentang perilaku konsumen. Penulis juga menjelaskan
tentang bagaimana pengambilan keputusan pembelian dan pendekatan untuk
mempengaruhi keputusan konsumen.

Bab 2 : Motivasi Konsumen


Uraian Singkat :
Motivasi berasal dari bahasa Latin yang berbunyi movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai pemberi daya
penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai
kepuasan. Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang
memadai antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan atau disukai.
Karena ketidakcocokan ini meningkat, hasilnya yaitu pengaktifan suatu
kondisi kegairahan yang diacu sebagai dorongan (drive). Semakin kuat
dorongan tersebut, maka semakin besar urgensi respons yang dirasakan.
Apabila kita menerima motivasi sebagai suatu pengaruh terhadap tingkah laku

4
dan paham bahwa bagian yang terbesar pada pengaruh ini terhadap tingkah
laku manusia yaitu pemenuhan dan kebutuhan dasar, maka kita akan berusaha
mengetahui apakah yang menjadi kebutuhan dasar ini.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, pembaca dapat mengetahui motivasi konsumen
bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana perilaku konsumen diaktifkan,
diberi tenaga (daya), dan diarahkan. Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang
bagaimana pengaruh motivasi dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Bab ini juga membahas subjek yang kompleks mengenai motif konsumen
dalam membeli sebuah barang atau jasa.

Bab 3 : Kepribadian dan Gaya Hidup


Uraian Singkat :
Definisi kepribadian yang digunakan oleh psikologi modern yaitu organisasi
yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian
dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen seperti, faktor kebudayaan, sosial, pribadi
dan psikologi dari pembeli. Variabel kepribadian bersifat lebih dalam dari gaya
hidup. Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen, memahami karakteristik
kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar, bila seorang pemasar
mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen, maka dia dapat
menjadikan hal tersebut menjadi peluang bisnis, karena karakteristik
kepribadian dapat dijadikan dasar untuk memosisikan produknya di pasar,
selain daripada itu asalkan jenis kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan
dengan akurat dan asalkan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian
tertentu dan pilihan produk atau merek. Keputusan membeli dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, daya hidup, kepribadian, dan konsep diri pembeli.
Tanggapan :
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana karakteristik pribadi dan gaya hidup
seseorang yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Setelah membaca bab

5
ini pembaca mengetahui manfaat yang diperoleh bagi pemasar dari
pemahaman gaya hidup konsumen yaitu dapat menggunakan segmentasi pasar
sasaran, dapat memosisikan produk di pasar, dapat menempatkan iklan produk
pada media yang paling cocok.

Bab 4 : Persepsi Konsumen


Uraian Singkat :
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana
pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi
yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan sebagai tanggapan yang
cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan
suara. Dengan adanya itu semua, maka akan timbul persepsi. Pengertian dari
persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi,
diorganisasikan, dan diinterpretasikan. Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang
pengaruh yaitu karakteristik dari stimuli, hubungan stimuli dengan
sekelilingnya dan kondisi-kondisi di dalam diri kita sendiri. Stimuli/stimulus
adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi tanggapan individu. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek
akan berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi
yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan
sekitarnya. Stimuli terdiri dari dua bentuk yaitu stimuli pemasaran dan stimuli
lingkungan (sosial dan budaya). Konsumen mengembangkan inferensi atau
kesimpulan mengenai merek, harga, toko, dan perusahaan. Kesimpulan itu
merupakan kepercayaan mengenai suatu objek dari asosiasi masa lalu.
Terdapat tiga tipe inferensi, yaitu: inferensi yang didasarkan pada evaluasi,
kesamaan dan korelasional.
Tanggapan :
Pada bab ini, menjelaskan tentang karakteristik konsumen yang mempengaruhi
persepsi berdasarkan berbagai stimulus yang diterimanya. Bab ini juga
membahas tentang hubungan antara harga dan kualitas sebuah produk yang
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Pembaca juga

6
mengetahui bahwa konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek,
toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh dari
stimuli pemasaran dan lingkungan.

Bab 5 : Pembelajaran Konsumen


Uraian Singkat :
Pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi
sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. Konsumen memperoleh berbagai
pengalamannya dalam pembelian produk dan merek produk apa yang
disukainya. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan
pengalamannya di masa lalu. Ada beberapa elemen dasar dalam pembelajaran,
di antaranya yaitu motivasi dan penguatan. Teori pembelajaran yaitu: classical
conditioning dan instrumental conditioning. Dari perspektif kognitif,
konsumen berperilaku untuk menyelesaikan berbagai masalahnya. Proses
belajar ini identik dengan pengambilan keputusan yang kompleks, karena
proses penyelesaian masalahnya, konsumen melakukan pencarian informasi
yang luas dan banyak serta hati-hati dalam menentukan pilihannya. Dengan
perkataan lain, kognitif learning menekankan pada proses berpikir dalam
pembelajaran konsumen, sementara itu classical conditioning dan instrumental
conditioning menekankan pada hasil yang didasarkan pada asosiasi stimulus.
Fungsi utama dari sistem kognitif seseorang adalah untuk menginterpretasikan
memberi makna dan memahami aspek utama pengalaman pribadi mereka
untuk melakukannya, sistem kognitif menciptakan arti simbolis dan subjektif
yang melakukan interpretasi pribadi rangsangan yang dihadapi sistem kognitif
kita. Fungsi kedua dari kognitif adalah memproses (memikirkan)
interpretasi/arti tersebut dalam melakukan tugas kognitif seperti menjabarkan
tujuan dan sasaran mengembangkan dan mengevaluasi tindakan alternatif yang
akan diambil, serta mengizinkan perilaku.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini pembaca dapat membedakan antara pembelajaran
terarah dan pembelajaran insidental. Teori pembelajaran mengenai classical

7
conditioning dan instrumental conditioning dijelaskan dengan rinci disertai
dengan ilustrasi nyata. Setelah membaca bab ini pembaca dapat mengetahui
bahwa loyalitas konsumen berdasarkan brand loyalty dan store loyalty.
Pemodelan yang digunakan dalam pemasaran dan faktor yang mempengaruhi
keefektifkan pemodelan dipaparkan secara rinci oleh penulis.

Bab 6 : Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen


Uraian Singkat :
Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat dibutuhkan
dalam psikologi sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep
yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen.
Terdapat lima cara yang penting yang mempengaruhi perilaku konsumen,
yaitu: sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap,
kepribadian, gaya hidup, demografi. Kepercayaan merek, evaluasi merek, dan
maksud untuk membeli merupakan tiga komponen sikap. Pengukuran sikap
konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting. Dengan
mengetahui sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat,
mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi
promosional. Pemahaman sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial.
Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui
sikap konsumen. Hubungan antara kepercayaan dan sikap oleh beberapa teori,
antara lain: teori keseimbangan Heider, teori ekspektansi nilai dari Rosenberg,
dan teori multiatribut dari Fishbein.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, pembaca mengetahui bahwa dalam tahapan proses
pengambilan keputusan konsumen setelah melakukan pencarian dan
pemrosesan informasi adalah menyikapi informasi yang diterima. Penulis juga
memaparkan bagaimana kepercayaan mempengaruhi sikap terhadap merek
dan bagaimana sikap terhadap merek mempengaruhi perilaku akan menjadi
perhatian utama pemasar.

8
Bab 7 : Komunikasi dan Perilaku Konsumen
Uraian Singkat :
Komunikasi amat penting seperti darah, bagi suatu organisasi miskomunikasi
memberi kontribusi yang dapat disamakan dengan rusaknya sistem peredaran
darah dalam lebih dari suatu organisasi. Tanpa komunikasi yang efektif di
berbagai pihak, pola hubungan yang kita sebut organisasi tidak akan melayani
kebutuhan seorang dengan baik. Komunikasi yang efektif penting bagi manajer
karena komunikasi menyediakan saluran umum untuk proses manajemen yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan;
keterampilan komunikasi yang efektif dapat membuat manajer menggunakan
berbagai bakat yang tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi; manajer
menghabiskan banyak waktunya untuk berkomunikasi. Komunikasi
pemasaran merupakan usaha penyampaian pesan kepada publik terutama
konsumen, sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep yang secara
umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah bauran promosi.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi
pemasaran. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Lima elemen
dasar dalam proses komunikasi, yaitu: pengirim atau sumber pesan, penerima,
penyandian, pengartian dan gangguan. Saluran komunikasi terdiri atas dua
jenis, yaitu saluran komunikasi personal dan saluran komunikasi nonpersonal.
Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga proses
komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien. Alat promosi yang
sering digunakan dalam proses komunikasi pemasaran yaitu periklanan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan penjualan
langsung.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, pembaca dapat mengetahui pentingnya komunikasi
dapat membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang
ditawarkan. Elemen dasar dalam proses komunikasi dijelaskan dengan rinci
disertai dengan hambatan yang mungkin terjadi saat proses komunikasi.

9
Penulis juga menjelaskan bagaimana mengembangkan komunikasi yang
efektif dan memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan
pesan.

Bab 8 : Pengaruh Dinamika Kelompok dan Kelompok Rujukan


Uraian Singkat :
Grup referensi melibatkan satu orang atau lebih untuk dijadikan sebagai dasar
pembanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan
kognisi serta menyatakan perilaku seseorang. Grup referensi ukurannya
beragam, dapat memiliki bentuk nyata, atau tak nyata dan simbolik. Pemasar
menggunakan siklus hidup keluarga untuk menyegmentasikan pasar,
menganalisis potensi pasar, mengidentifikasi pasar sasaran, dan
mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Pemasar sangat tertarik
dengan pengambilan keputusan suatu keluarga, bahwa bagaimana suatu
keluarga itu yang anggotanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu
sama lain ketika menentukan suatu pembelian terhadap sebuah produk,
sehingga penelitian menunjukkan bahwa orang yang berbeda dalam suatu
keluarga dapat memainkan peran sosial yang berbeda dan menampakkan
perilaku yang berbeda pada saat mengambil suatu keputusan dan
mengonsumsikan suatu produk.
Tanggapan :
Pada bab ini, penulis memaparkan studi tentang keputusan dinamika kelompok
dan kelompok rujukan dengan sangat rinci. Setelah membaca bab ini, pembaca
mengetahui bahwa dalam mengukur pembelian keluarga, hasilnya akan sangat
bervariasi tergantung kepada anggota keluarga mana yang diwawancarai.

Bab 9 : Pengaruh Kelas dan Status Sosial


Uraian Singkat :
Kelas sosial mengacu kepada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku
mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di pasar. Kelompok status
mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup di kalangan masing-

10
masing kelas dan juga estimasi sosial yang positif atau negatif mengenai
kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas. Sembilan variabel
muncul sebagai yang paling penting di dalam arus sosiologis dan penelitian
lain yang berkenaan dengan kelas sosial, yaitu pekerjaan, pendapatan,
kekayaan, prestise pribadi, asosiasi, sosialisasi, kekuasaan, kesadaran kelas,
dan mobilitas. Dengan adanya mobilitas sosial tersebut, maka secara tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam membeli. Analisis
pangsa pasar berdasarkan profil sosio-ekonomi memungkinkan seorang
pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok
dengan karakteristik sosio-ekonomi dari target pasar yang mencakupi sifat
produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dan penetapan harga.
Tanggapan :
Bab ini membahas tentang subjek yang kompleks mengenai kelas dan status
sosial yang bertujuan untuk menganalisis pengenalan kebutuhan, proses
pencarian, kriteria evaluasi, dan pola pembelian dari berbagai kelas sosial
untuk mencocokkan produk dan komunikasi secara benar dengan kelas sosial
yang aktual dan yang dicita-citakan. Penulis juga menjelaskan dengan rinci
tentang perbedaan antara kelas sosial dan status sosial. Pembaca dapat
mengetahui bahwa mobilitas sosial memiliki konsekuensi dan pengaruh
terhadap pasar.

Bab 10 : Pengaruh Budaya dalam Perilaku Konsumen


Uraian Singkat :
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Kebudayaan didefinisikan sebagai kompleks simbol dan
barang-barang buatan manusia yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan
diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu dan
pengatur perilaku anggotanya. Budaya mengacu pada seperangkat nilai,
gagasan, artefak, dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu
berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota
masyarakat. Perusahaan sangat sering menggunakan nilai-nilai simbolis untuk

11
produk-produk yang dihasilkannya dengan memberi merek yang mempunyai
pengertian simbolis. Bahasa adalah aspek penting lainnya dari budaya yang
harus diperhitungkan oleh para pemasar terutama pemasar global. Mereka
harus memperhatikan dalam menerjemahkan nama-nama produk, slogan dan
pesan promosi ke dalam bahasa asing supaya tidak terjadi kesalahan dalam
penyampaian pesannya. Konsumen terus membeli produk hanya bila harapan
mereka akan produk yang menjalankan fungsi tersebut dipenuhi dengan sangat
baik. Produk yang berhasil harus pula memenuhi harapan mengenai norma.
Kultur/budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari. Konsumen tidak
dilahirkan untuk spontan seperti mengenai tentang nilai dan norma atas
kehidupan sosial mereka. Melainkan mereka harus belajar tentang apa yang
diterima dari keluarga dan teman-temannya. Struktur masyarakat dan etnis
menentukan sebagian besar dari apa yang dibeli dan digunakan oleh konsumen
individual.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, pembaca dapat mengetahui bahwa faktor utama
dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian adalah
kebudayaan. Dengan membaca bab ini, pembaca mungkin terbantu dengan
berpikir tentang cara-cara utama budaya mempengaruhi produk yang dibeli dan
digunakan. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat
merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi, dan
promosi. Tujuan dari analisis budaya adalah untuk mengerti makna budaya dari
konsep-konsep dari sudut pandang konsumen yang menciptakan dan
menggunakan.

Bab 11 : Penyebaran Informasi


Uraian Singkat :
Ahli strategi pemasaran harus berhati-hati sewaktu menerapkan penelitian
tentang penyebaran inovasi. Unsur utama dalam penyebaran inovasi mencakup
empat faktor: inovasi (produk, jasa, ide baru), komunikasi, waktu, sistem
sosial. Produk baru yang paling mungkin berhasil adalah produk yang menarik

12
kebutuhan yang dirasakan dengan kuat. Kesesuaian adalah determinan penting
dari penerimaan produk baru. Kekompleksan adalah tingkat di mana inovasi
dirasa sulit untuk dimengerti dan digunakan. Semakin kompleks produk baru
bersangkutan, semakin sulit produk itu memperoleh penerimaan. Adopsi ialah
suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini inovasi
diterima. Ada lima kategori pihak adopter konsumen atau orang yang
melakukan adopsi sehubungan dengan proses adopsi, antara lain: inovator,
pelaku adopsi awal, mayoritas awal, mayoritas akhir, dan pelaku adopsi yang
terbelakang. Sistem sosial adalah suatu aturan atau perangkat yang mengatur
tentang penyebaran suatu produk baru. Sistem sosial dibuat untuk memberi
batasan mana yang boleh dilaksanakan oleh para pemasar dan yang tidak boleh
dilakukan oleh para pemasar. Pengaruh sistem sosial sangat berpengaruh besar
karena di dalam proses penyebaran haruslah memperhatikan norma-norma
yang berlaku. Konsumen mungkin bereaksi terhadap produk baru berdasarkan
gaya kognitif mereka dalam pemecahan masalah.
Tanggapan :
Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang penyebaran inovasi secara detail dan
jelas sehingga pembaca dapat mengetahui pentingnya penyebaran inovasi pada
produk. Pembahasan mengenai adopsi dan saluran komunikasi dalam proses
difusi juga lengkap dan mudah dimengerti. Setelah membaca bab ini, pembaca
dapat menjelaskan tahapan dalam proses adopsi.

Bab 12 : Keputusan Pembelian Konsumen


Uraian Singkat :
Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan
merek mana yang akan dibeli. Dalam memperlakukan pengambilan keputusan
konsumen sebagai suatu pemecahan masalah kita mengasumsikan bahwa
konsumen memiliki sasaran yang ingin dicapai atau dipuaskan. Pemecahan
masalah konsumen ialah suatu aliran tindakan timbal balik yang
berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan efektif,
serta tindakan perilaku. Tiga elemen dasar pemecahan masalah, yaitu:

13
penyajian masalah, proses pengintegrasian, dan rencana keputusan. Jumlah
upaya yang digunakan dalam pemecahan masalah cenderung menurun sejalan
dengan semakin dikenalnya suatu produk dan semakin berpengalamannya
seseorang dalam mengambil keputusan. Dengan diulang-ulangnya suatu
keputusan, produk, dan pengetahuan produk akan diorganisasi menjadi struktur
arti akhir dan menjadi lebih jelas jika dikaitkan dengan tujuan konsumen.
Tingkat upaya pengambilan keputusan konsumen dalam membuat keputusan
pembelian merek dipengaruhi oleh faktor lingkungan, di samping tanggapan
kognitif dan afektif yang akan diaktifkan selama proses pengambilan
keputusan. Pada umumnya, pemasar memiliki pengaruh yang relatif kecil pada
tujuan akhir konsumen yang abstrak, seperti nilai-nilai dasar. Akan tetapi,
pemasar dapat mencoba untuk memengaruhi tujuan akhir konsumen yang tidak
begitu abstrak, seperti konsekuensi fungsional dan psikososial yang
diinginkan, melalui strategi promosi.
Tanggapan :
Pada bab ini, penulis menjelaskan bahwa pengambilan keputusan konsumen
sebagai proses pemecahan masalah di mana penyajian ulang kognitif
konsumen atas suatu masalah sebagai kunci untuk memahami proses tersebut.
Elemen pemecahan masalah dijelaskan dengan jelas dan terperinci. Setelah
membaca bab ini, pembaca dapat mengetahui jenis proses pemecahan masalah
yang digunakan konsumen untuk membuat keputusan pembelian untuk
mengembangkan strategi pemasaran.

Bab 13 : Penelitian Perilaku Konsumen


Uraian Singkat :
Konsumen tentunya ingin mendapat produk dan jasa serta pemuas kebutuhan
yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak konsumen di
Indonesia yang menjadi masyarakat konsumsi tinggi dalam membeli produk
bahkan sampai membeli produk ke luar negeri hanya untuk memperoleh
produk tersebut, itulah sebagian besar masyarakat yang memiliki dana lebih
dan berperilaku sedemikian rupa. Implikasi yang banyak disarankan untuk

14
menjadikan pemasaran berhasil ialah kenalilah konsumen Anda, berilah apa
yang mereka inginkan, gunakan media yang menjadi sasaran dan media baru.
Metode dan teknik merupakan dua kata yang sering digunakan secara simultan
dan bersamaan. Metode menunjukkan suatu cara yang sifatnya teoretis,
sedangkan teknik menunjukkan cara yang bersifat praktis. Penelitian
konsumen dapat didefinisikan sebagai pengumpulan, pencatatan, dan
penganalisisan data secara sistematis tentang konsumen. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menggunakan data yang berbentuk kalimat, kata
atau gambar atau data yang bukan dalam bentuk skala rasio, tetapi dalam
bentuk skala yang lebih rendah, yaitu: skala ordinal dan/atau nominal.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih berdasarkan pada data yang
dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran. Ada dua macam
penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian
tentang kesimpulan konsumen. Ada tiga metode pengumpulan informasi
konsumen, yaitu metode observasi, eksperimen, dan survei.
Tanggapan :
Pada bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian konsumen sehingga
pemasar bukan hanya memfokuskan pada bagaimana cara memproduksi dan
memasarkan produknya saja. Penjelasan mengenai penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif sangat lengkap dan mudah dimengerti. Setelah membaca
bab ini, pembaca dapat memahami prosedur penelitian konsumen, metode
pengumpulan informasi konsumen, cara pengumpulan data dan hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam riset perilaku konsumen.

Bab 14 : Segmentasi Pasar dan Memotivasikan Produk


Uraian Singkat :
Pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain variabel internal (persepsi, sikap, kepribadian, dan gaya
hidup) dan variabel eksternal (situasi, budaya, dan kelompok rujukan). Strategi
yang sangat penting dalam mengembangkan program pemasaran ialah
melakukan segmentasi pasar. Dengan segmentasi pasar, diharapkan usaha-

15
usaha pemasaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan perusahaan secara
efisien dan efektif. Segmentasi mempunyai makna memilah-milah konsumen
ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kesamaan kebutuhan. Ada
empat variabel utama yang bisa digunakan sebagai dasar-dasar pengelompokan
pasar, yaitu variabel demografi, geografi, psikografi, dan perilaku. Manfaat
pemasaran bersasaran adalah untuk membatasi skop (lingkup) pasar yang
dilayani pada umumnya juga lebih menguntungkan bagi perusahaan. Empat
pertimbangan lain yang harus diperhitungkan dalam mengevaluasi dan
memilih segmen: pilihan etika atas pasar sasaran, interrelasi segmen dan
segmen super, rencana serangan segmen persegmen, dan kerja sama
antarsegmen. Pemasar yang lain berpendapat bahwa perusahaan sebaiknya
memosisikan diri sendiri pada lebih dari satu faktor pembeda. Ini mungkin
perlu bila dua perusahaan atau lebih sama-sama menyatakan paling baik pada
atribut yang sama. Setelah memilih suatu posisi, perusahaan harus mengambil
langkah-langkah mantap untuk menyampaikan dan mengomunikasikan posisi
yang dikehendaki kepada pelanggan sasaran.
Tanggapan :
Bab ini menjelaskan tentang segmentasi pasar yang dapat dilakukan agar
mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Setelah membaca bab
ini, pembaca dapat menentukan pasar sasaran dan bagaimana memilih segmen
pasar. Strategi menetapkan posisi dan bagaimana mengimplementasikan juga
dipaparkan dengan bahasa yang mudah dipahami dan terperinci.

C. Kelebihan Buku
 Materi yang disajikan dalam buku ini menggunakan gaya bahasa yang
mudah dipahami.
 Terdapat contoh kasus dan pertanyaan di setiap bab untuk mendalami dan
menguji pembaca apakah pemaparan materi yang ditulis oleh penulis
tersampaikan dengan baik.

16
 Bagi kalangan akademis, kajian ini akan dapat digunakan untuk
memperdalam pengetahuan tentang perilaku konsumen.
 Sumber kutipan yang digunakan ditulis lengkap.
 Pembahasan materi dalam bab ini sangat lengkap dan terperinci.
 Terdapat penjelasan yang lengkap yang mendukung pemaparan dari bagan
atau gambar yang ada.
 Buku ini sangat praktis untuk dibawa kemana-mana.
 Cocok dijadikan referensi untuk mahasiswa yang memiliki mata kuliah
Perilaku Konsumen.

D. Kelemahan Buku
 Desain cover yang kurang menarik.
 Terdapat kesalahan penulisan judul pada Bab 11 Penyebaran Informasi
seharusnya Penyebaran Inovasi.
 Buku ini tidak terdapat warna sehingga buku ini sifatnya biasa saja.

17
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Buku yang berjudul Perilaku Konsumen (Perspektif Kontemporer pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen) karangan Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E.,
M.M., akan menjadi dasar yang sangat penting dalam manajemen pemasaran.
Hasil dari kajiannya akan membantu para pemasar untuk merancang bauran
pemasaran, menetapkan segmentasi, merumuskan positioning, dan pembedaan
produk, memformulasikan analisis lingkungan bisnisnya dan mengembangkan
riset pemasarannya. Analisis perilaku konsumen akan memainkan peranan
penting dalam merancang kebijakan publik. Tergantung pada para pembaca
bagaimana cara menyikapi dalam mengkaji setiap materi yang disampaikan.
Materi yang ada didalamnya tersusun dengan baik sehingga pembaca merasa
sangat mudah memahami kajiannya yang menggunakan bahasa yang ringan
untuk pembelajaran. Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki buku ini, buku ini layak dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam
pembelajaran mata kuliah Perilaku Konsumen.

B. Saran
Saya menyarankan untuk penulis agar terus berkarya. Bagi penguasa bidang
ekonomi suatu negara memerlukan kajian ini untuk merumuskan kebijakannya
dalam kerangka perlindungan konsumen. Dengan mengetahui perilaku
konsumen mungkin dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan
kemampuan seorang pemasar dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, bagi
kalangan akademis, kajian ini akan dapat digunakan untuk memperdalam
pengetahuan tentang perilaku konsumen.

18

Anda mungkin juga menyukai