Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan Pt Perkebunan Nusantara X (Pabrik Gula) Djombang Baru)
Kiki Rindy Arini
Mochammad Djudi Mukzam
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Email : kikirindy@yahoo.co.id

Abstract
The goal in this study to determine a general overview of the work ability, work motivation and
employeesperformance, in addition to knowing about the effect of work ability and work motivation partially and
simultaneously on employee performance. Research using explanatory research with a quantitative approach
and data collection through a questionnaire. The sample used by 65 employees remain at the company. Analysis
of the data used is descriptive analysis method and inferential analysis by observing the classical assumption test
and multiple linear analysis. The results show that the employability and motivation affect the performance of
employees is 30.7%. While the remaining 69.3% variable employee performance will be affected by variables
lainseperti: wages, job security, working conditions, achievements, training, work experience and others. Advice
given to the company was able to improve workability company employees through the training given to
employees who need and improve working relationships between employees by providing task group

Keword : Work Ability, Work Motivation, Employees Performance

Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum mengenai kemampuan kerja, motivasi kerja dan
kinerja karyawan, selain itu untuk mengetahui tentang pengaruh kemampuan kerja dan motivasi kerja secara
parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan. Penelitian menggunakan metode Explanatory Research dengan
pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 65
pegawai tetap pada perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis
inferensial dengan memperhatikan uji asumsi klasik dan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 30,7%. Sedangkan
sisanya 69,3% variabel kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh variabel lainseperti : upah, keamanan kerja,
kondisi kerja, prestasi, pelatihan, pengalaman kerja dan lain-lain. Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah
perusahaan bisa meningkatkan kemampuan kerja karyawannya melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan
kepada karyawan yang membutuhkan dan meningkatkan hubungan kerja antar karyawan dengan cara pemberian
tugas secara kelompok

Kata Kunci : Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja karyawan

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu sebagai pengendali kegiatan perusahaan. Jika
faktor penting dalam suatu perusahaan agar tetap perusahaan tidak memiliki SDM yang memadai,
bertahan. Sumber daya manusia menjadi elemen maka perusahaan tersebut tidak akan bisa
utama dalam perusahaan jika dibandingkan dengan berkembang dengan baik.
modal, teknologi, dan uang, karena SDM berperan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengelola SDM yang baik perusahaan membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
membutuhan Manajemen Sumber Daya Manusia sekarang dan pekerjaan yang akan datang.
(MSDM). MSDM merupakan program aktivitas Persaingan yang ketat akan mendorong
yang dilakukan untuk mendapatkan, perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
mengembangkan dan mendayagunakan Sumber karyawan, agar produk yang dihasilkan bisa
daya mausia untuk mendukung tujuan perusahaan. bersaingan di pasaran. Selain itu perusahaan perlu
Pengelolaan karyawan harus dimulai sejak mengetahui dan memenuhi kebutuhan setiap
perekrutan karyawan agar bisa menghasilkan karyawannya, sehingga karyawan bisa bekerja
karyawan yang produktif dan efektif bagi dengan maksimal. Pemenuhan kebutuhan ini sebagai
perusahaan. Fungsi pengelolaan sumber daya upaya untuk memotivasi karyawan agar lebih giat
manusia harus dilakukan secara optimal sehingga dan aktif dalam bekerja.
kebutuhan yang menyangkut tujuan individu dan Pemberian motivasi menjadi kebutuhan penting
perusahaan bisa tercapai. bagi karyawan. Motivasi ini melalui serangkaian
Meningkatkan kinerja karyawan menjadi usaha tertentu yang sesuai dengan kebijakan
tantangan manajemen sumber daya manusia. Karena perusahaan. Dalam memberikan motivasi
keberhasilan dalam mencapai tujuan dan perusahaan harus mengetahui karakteristik yang
keberlangsungan hidup perusahaan bergantung pada terdapat pada karyawan. Cara yang dilakukan untuk
kualitas sumber daya manusia. Pada dasarnya memberikan motivasi antar karyawan tidak sama.
perusahaan tidak hanya membutuhkan karyawan Karena karyawan memiliki cara pandang yang
yang mampu dan terampil tetapi karyawan yang bisa berbeda dalam menerima adanya motivasi. Kegiatan
bekerja lebih giat dan berkeinginan untuk mencapai tersebut harus diarahkan pada pencapaian tujuan
hasil yang optimal dan sesuai dengan tujuan perusahaan sehingga kinerja karyawan bisa terarah
perusahaan. dengan baik
Kinerja akan memberikan keuntungan sendiri bagi Motivasi dari perusahaan harus disesuaikan
karyawan, seperti peningkatan pada gaji, perluasan dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan.
kesempatan untuk adanya naik jabatan, Saat karyawan memiliki kemampuan yang rendah,
meningkatkan ketrampilan dan menambah maka perusahaan harus memberikan motivasi yang
pengalaman yang dimiliki oleh seorang karyawan. khusus dibandingkan dengan karyawan lainya.
Peningkatan kinerja karyawan akan memberikan Sehingga kemampuan dan motivasi memiliki
dampak positif untuk kemajuan perusahaan, agar keterkaitan dalam kegiatan perusahaan.
perusahaan tersebut dapat bertahan dalam persaingan Obyek penilitian yang digunakan pada
bisnis. penelitian ini adalah PT Perkebunan Nusantara X
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja (Pabrik Gula) Djombang Baru yang merupakan
karyawan adalah kemampuan kerja karyawan. perusahaan milik negara yang bergerak dalam
Kemampuan kerja berhubungan dengan bidang perkebunan khususnya tentang produksi gula.
pengetahuan, bakat, minat dan pengalaman agar Gula menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan masyarakat yang biasanya digunakan untuk
pekerjaan yang didudukinya. Pihak manajemen tambahan bumbu penyedap, pemanis dan lain-lain.
perusahaan harus bisa mengembangkan kemampuan Pembangunan perusahaan di Jombang bermanfaat
setiap karyawannya agar sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah jalur distribusi gula, agar
perusahaan, karena kemampuan menunjukkan masyarakat tidak kehabisan persediaan gula. Selain
potensi seorang karyawan dalam melakukan itu, perusahaan juga berfokus pada peningkatan
pekerjaannya. kepuasan pelanggan melalui peingkatan kualitas dari
Kemampuan kerja karyawan merupakan gula tersebut.
keahlian yang dimiliki karyawan dalam mengerjakan Karyawan PT Perkebunan Nusantara X (Pabrik
pekerjaannya. Apabila karyawan mendapatkan Gula) Djombang Baru dituntut untuk memiliki
kesempatan untuk mengembangkan bakat yang kinerja yang baik agar sasaran perusahaam dapat
dimiliki, serta menggunakannya secara tepat akan WHUZXMXG ³Pada perusahaan kinerja karyawan
berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Selain dipengaruhi oleh disiplin kerja. Disiplin kerja
itu dengan kemampuan yang memadai akan dapat menjadi suatu titik awal dari segala kesuksesan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Selain ³,QGLYLGX FHUGDV ELDVDQ\D PHQGDSDWNDQ OHELK
itu, Motivasi yang kuat dari perusahaan juga banyak uang dan tingkat pendidikan yang lebih
dibutuhkan oleh karyawan untuk semangat dalam tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin
PHODNXNDQ SHNHUMDDQ´ ZZZ SWSQ FRP 0DND PHQMDGL SHPLPSLQ GDODP VXDWX NHORPSRN´
dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan PT (Robbins, 2008:67).
Perkebunan Nusantara X (Pabrik Gula) Djombang 2) Kemampuan Fisik
Baru dilihat dari faktor kedisiplinan dan motivasi Robbins (2008:61) menjelaskan bahwa
yang di dapat dari perusahaan. Kemampuan fisik merupakan kemampuanindividu
Berdasarkan latar belakang yang telah dalammenyelesaikan pekerjaannya yang
dijelaskan maka peneliti ingin mengetahui tentang berhubungan dengan kekuatan stamina, kecekatan
hasil Kinerja karyawan yang dilihat dari segi fisik, dan bakat-bakat serupa yang membutuhkan
Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja. Sehingga kemampuan fisik seorang individu. Kemampuan
SHQHOLWL PHQJDQJNDW MXGXO ³3HQJDUXK .HPDPSXDQ fisik ini mengandalkan kekuatan otot atau kekuatan
Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja tubuh.
.DU\DZDQ´ VWXGL SDGD NDU\DZDQ 37 3HUNHEXQDQ c. Faktor-Faktor Kemampuan Kerja
Nusantara X (Pabrik Gula) Djombang Baru. Handoko dalam Binardi (2013:12) menjelaskan
bahwa terdapat faktor-faktor yang menentukan
KAJIAN PUSTAKA kemampuan kerja seseorang yaitu :
1. Kemampuan Kerja 1) Faktor pendidikan formal
a. Pengertian Kemampuan Kerja 2) Faktor pelatihan
Kemampuan merupakan kecakapan seseorang 3) Faktor pengalaman kerja
yang meliputi kecerdasan dan keterampilan dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya 2. Motivasi Kerja
(Wursanto,2003:301). Kemampuan kerja a. Pengertian Motivasi Kerja
menunjukkan kecakapan seseorang seperti Motivasi dijadikan sebagai penggerak dalam
kecerdasan dan keterampilan. Kemampuan mengarahkan tujuan yang telah ditentukan.
berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan Pengertian Motivasi menurut Siagian
mental yang dimiliki orang untuk melakaksanakan (2004:287),motivasi merupakan dorongan bagi
pekerjaan. karyawan untuk melakukan pekerjaan semaksimal
Robbins (2008:57) menjelaskan bahwa mungkin karena dengan keberhasilan organisasi
³.HPDPSXDQ merupakan kapasitas individu dalam dalam mencapai tujuan dan sasarannya, maka
menjalankantugas pekerjaannyD´ Handoko kepentingan pribadi dari karyawan tersebut akan
(2001:117) menjelDVNDQ WHQWDQJ ³NHPDPSXDQ terpelihara. ³motivasi kerja terbentuk dari sikap
menjadi faktor penentu keberhasilan dari departemen (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi
personalia untuk mempertahankan sumber daya NHUMD GL SHUXVDKDDQ´, (Mangkunegara, 2007:61)
manusia \DQJ HIHNWLI´ Individu yang tidak mampu Motivasi kerja merupakan suatu keadaan atau
memecahkan masalah yang dihadapinya maka kondisi yang mendorong karyawan mengeluarkan
individu akan dianggap tidak bersungguh-sungguh tingkat upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan
dalam mengerjakan pekerjaan. Kesimpulannya perusahaan. Motivasi kerja yang diperoleh
bahwa individu bisa mengerjakan pekerjaannya karyawan menjadi faktor penentu dalam
dengan disesuaikan oleh kemampuan yang ada keberhasilan suatu perusahaan. Pada dasarnya,
dalam dirinya dan jenis pekerjaan yang dibebankan proses motivasi dapat digambarkan seperti saat
kepadanya. karyawan tidak puas akan mengakibatkan suatu
b. Macam-Macam Kemampuan Kerja ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari jalan
1) Kemampuan intelektual untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemampuan intelektual adalah Kemampuan
yang ada dalam diri individu yang mencakup pada b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
aktivitas penalaran, mental dan pemecahan Mangkunegara (2007:65) menjelaskan bahwa
masalah. Sebagian besar masyarakat menempatkan terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi
kecerdasan intelektual pada nilai yang tinggi. kerja karyawan yaitu :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1) Motivasi Intrinsik : upah, keamanan kerja, meningkatkan tanggung jawab dan kesetiaannya
kondisi kerja, status prosedur perusahaan, dll pada pekerjaan dan perusahaan.
2) Motivasi Ekstrinsik : prestasi, pengakuan, d. Teori Motivasi
tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, Terdapat tiga komponen dalam memberikan
kemungkinan untuk berkembang, peraturan, motivasi kepada seseorang, yaitu :
kebijakan perusahaan, interaksi antara 1) Kebututuhan akan prestasi
karyawan, dll. Sutrisno (2011:128) mengemukakan tentang
c. Pendekatan ± Pendekatan dalam Motivasi kebutuhan ini yaitu kebutuhan yang mendorong
1) Pendekatan Tradisional seseorang untuk mencapai kesuksesan dan diukur
Pendekatan ini berorientai pada berdasarkan standar kesempurnanan yang ada
penghargaan bagi karyawan yang berkinerja pada diri seseorang. Ciri-ciri seseorang yang
tinggi. Penghargaan yang dimaksud adalah gaji memiliki kebutuhan ini adalah bersedia menerima
yang sesuai dengan hasil kerja karyawan resiko relatif yang tinggi dan keinginan untuk
Pendekatan tradisional lebih mengarah pada mendapatkan umpan balik tentang hasil kerjanya.
pengembangan sistem insentif untuk Prestasi menunjukkan keinginan individu untuk
memotivasi karyawan. Saat karyawan bisa menguasai keahliannya. Sehingga akan
menghasilkan produksi yang banyak maka mendorong kreativitas yang mengarahkan pada
semakin besar pula gaji yang diperoleh. Bangun perkembangan kemampuan serta energi yang
(2012:314) berpendapat bahwa biasanya dimiliki dalam mencapai prestasi
karyawan kurang tanggungjawab terhadap 2) Kebutuhan akan afiliasi
pekerjaannya, sehingga dibutuhkan motivasi .HEXWXKDQ DNDQ DILOLDVL ³PHUXSDNDQ
dalam bentuk uang untuk meningkatkan kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam
kinerjanya. KXEXQJDQQ\D GHQJDQ RUDQJ ODLQ´ 6XWULVQR
2) Pendekatan Hubungan Manusia 2011:129). Individu merefleksikan keinginan
Pendekatan ini berorientasi pada untuk mempunyai hubungan yang erat dan
penghargaan non ekonomi seperti memenuhi kooperatif. Individu yang mempunyai kebuuhan
kebutuhan sosial. Adanya kelompok kerja yang akan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam
menyenangkan (congenial) menjadi keutuhan pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial
yang leELK SHQWLQJ GDULSDGD XDQJ ³0DQDMHU 3) Kebutuhan akan kekuasaan
dapat memotivasi karyawan dengan Kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan
memberikan kebutuhan sosial serta dengan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi
membuat mereka merasa berguna dan lebih penguasa. Seseorang akan memiliki motivasi
SHQWLQJ´ %DQJXQ untuk berpengaruh terhadap lingkungannya.
3) Pendekatan Sumber Daya Manusia Seseorang yang memiliki kekuatan yang besar
Pendekatan ini berorientasi pada Sumber daya biasanya akan menyukai kondisi persaingan dan
manusia. Manusia seutuhnya mempunyai orientasi status serta akan lebih memberikan
berbagai macam kebutuhan, tidak hanya perhatiannya pada hal-hal yang mempunyai
ekonomi dan sosial, tapi juga kebutuhan lainnya. pengaruh yang besar dalam lingkungan. Sutrisno
Bangun (2012:314) menyatakan bahwa (2011:129) berpendapat bahwa kebutuhan ini
karyawan mendapatkan motivasi dari banyak akan menyebabkan orag yang bersangkutan tidak
faktor, selain uang karyawan dimotivasi dengan memperdulikan orang disekitarnya.
mendapatkan pekerjaan yang berarti dan
kebutuhan untuk beprestasi.
4) Pendekatan Kontemporer 3. Kinerja Karyawan
"Pendekatan kontemporer (Contemporary a. Pengertian Kinerja Karyawan
Approach) didominasi oleh tiga tipe motivasi : Soelaiman (2007:279), kinerja sebagai sesuatu
WHRUL LVL WHRUL SURVHV GDQ WHRUL SHQJXDWDQ´ yang dikerjakan dan dihasilkan oleh karyawan
(Bangun, 2012:316). Manajer harus dapat dalam bentuk barang atau jasadan dikerjakan pada
memahami kebutuhan para anggotanya untuk periodedan ukuran/jumlah tertentu. Dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan harus memiliki

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. 2) Kemampuan fisik menggunakan item:
Kesediaan dan keterampilan seseorang tidak akan a) Tanggap dalam mengerjakan
efektif tanpa pemahaman yang jelas tentang pekerjaannya
pekerjaannya. b) Mampu bekerja melebihi jam kerjanya
b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja c) Mampu bekerja walaupun kondisi badan
Karyawan kurang fit
Robbins (2008:50), terdapat faktor-faktor yang d) Mampu bekerja lebih cepat dibandingkan
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu: dengan karyawan lain
1) Faktor kemampuan (ability) b. Variabel motivasi kerja menggunakan teori
2) Faktor Motivasi (Motivation) McCleland dengan indikator penelitian sebagai
3) Faktor Individu berikut
c. Mengukur Kinerja Karyawan 1) Kebutuhan akan afiliasi menggunakan item:
Bangun (2012:233) menjelaskan bahwa a) Menyukai bekerja secara tim daripada
terdapat 5 bahasan dalam mengukur kinerja individu
karyawan, yaitu : b) Mempunyai rasa ketergantungan antar
1) Jumlah pekerjaan karyawan
2) Kualitas pekerjaan c) Menyukai pekerjaan dengan lingkungan
3) Ketepatan waktu orang banyak daripada sendirian
4) Kehadiran 2) Kebutuhan akan prestasi menggunakan item:
5) Kemampuan kerjasama a) Lebih Mengandalkan pengalaman kerja
daripada teori yang diajarkan
METODOLOGI PENELITIAN b) Memiliki tanggungjawab tinggi terhadap
1. Jenis Penelitian pekerjannya
Jenis penelitian digunakan untuk membatasi c) Memiliki kreatifitas tinggi dalam bekerja
permasalahan dalam penelitian ini. Berdasarkan (X2.6)
rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis 3) Kebutuhan akan kekuasaan menggunakan
penelitian yang digunakan adalah explanatory item:
research (penjelasan). Faisal (2008:21) menjelaskan a) Bersedia menjadi pelopor dalam
tentang explanatory research untuk menguji kelompok kerjanya
hubungan antara variabel yang dihipotesiskan. b) Bertanggungjawab terhadap kinerja
kelompoknya
2. Populasi dan Sampel c) Berusaha untuk memperoleh
Populasi dalampenelitian ini adalah 189 jabatan/kedudukan yang tinggi (X2.9)
karyawan PT PN X (Pabrik Gula) Djombang Baru. c. Variabel kinerja karyawan menggunakan teori
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar Bangun :
65 karyawan.Teknik pengambilan sampel 1) Jumlah pekerjaan menggunakan item:
menggunakan teknik Proporsional Random a) Penyelesaiaan pekerjaan sesuai dengan
Sampling. standar perusahaan
b) Penyelesaiaan pekerjaan lebih banyak
3. Definisi Operasional dibandingkan dengan karyawan lainnya
a. Variabel Kemampuan kerja menggunakan teori 2) Kualitas pekerjaan menggunakan item :
Robbins, maka indikator peenelitian ini adalah : a) Mampu bekerja tanpa pengawasan
1) Kemampuan intelektual menggunakan item : b) Mampu bekerja sesuai dengan standar
a) Memahami pekerjaan yng mutu perusahaan
dibebankannya 3) Ketepatan waktu menggunakan item:
b) Mampu mengatasi hambatan dalam a) Ketepatan waktu yang sesuai dengan
pekerjaannya target yang ditetapkan oleh perusahaan
c) Memiliki daya ingat yang tinggi b) Tepat waktu dalam memulai pekerjaannya
d) Memiliki keterampilan yang tinggi dalam 4) Kehadiran menggunakan item :
menggunakan peralatan kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a) Mampu meminimalisir ketidakhadiran tersebut berada pada Range nilai 4,22±3,43 yang
yang bisa dihindari menunjukkan bahwa kemampuan kerja berada
b) Karyawan disiplin dalam bekerja pada kategori baik. Hasil skor rata-rata jawaban
5) Kemampuan kerjasama menggunakan item: mengenai kinerja karyawan sebesar 4,2 skor
a) Memiliki kontribusi kepada karyawan lain tersebut berada pada Range nilai 5,00 ± 4,23 yang
tanpa diminta menunjukkan bahwa kinerja karyawan berada
b) Mampu bekerjasama dengan karyawan pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan
lain bahwa saat karyawan mendapatkan motivasi yang
tinggi dari perusahaan akan berdampak pada
peningkatan kinerja karyawan yang sangat tinggi,
4. Teknik Analisis sehingga karyawan membutuhkan dukungan dari
a. Analisis Statistik Deskriptif perusahaan dalam meningkatkan kinerja yang
Sugiyono (2010:147) menjelaskan bahwa dihasilkan.
analisis statistik Deskriptif adalah statistik yang c. Variabel Kinerja Karyawan
digunakan untuk menganalisis data yang Hasil skor rata-rata jawaban responden
terkumpul, tanpa membuat kesimpulan yang mengenai kemampuan kerja menunjukkan bahwa
berlaku untuk umum. kemampuan kerja berada pada kategori Sangat
b. Analisis Statistik Inferensial baik. Hasil skor rata-rata jawaban responden
Statistik inferensial adalah teknik analisis yang mengenai motivasi kerja menunjukkan bahwa
digunakan untuk menganalisis data sampel dan kemampuan kerja berada pada kategori baik.
hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, Hasil skor rata-rata jawaban mengenai kinerja
2011:148). Uji-Uji yang dilakukan pada Analisis karyawan menunjukkan bahwa kinerja karyawan
Statistik Inferensial yaitu: berada pada kategori sangat baik. Sehingga
1) Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan: karyawan harus meningkatkan kinerjanya agar
a) Uji Multikolinieritas perusahaan bisa berkembang dengan
b) Uji Heteroskedastisitas baik.Peningkatan kinerja didukung dengan
c) Uji Normalitas kemampuan karyawan yang tinggi serta adanya
d) Uji Autokorelasi motivasi yang besar dari perusahaan.
2) Analisis Linier Berganda
2. Analisis Inferensial
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Pengaruh secara Parsial
1. Analisis Deskriptif 1) Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap
a. Variabel Kemampuan Kerja Kinerja Karyawan
Hasil skor rata-rata jawaban responden Berdasarkan hasil pengujian analisis Linier
mengenai kemampuan kerja sebesar 4,06 skor Berganda diperoleh hasil sebesar 0,436. Hal ini
tersebut berada pada Range nilai 5,00±4,23 yang menunjukkan bahwa Kemampuan Kerja
menunjukkan bahwa kemampuan kerja berada berpengaruh positif/searah terhadap Kinerja
pada kategori Sangat baik. Hasil skor rata-rata Karyawan sebesar 0,436. Apabila kemampuan
jawaban mengenai kinerja karyawan sebesar 4,2 kerja mengalami peningkatan satu satuan maka
skor tersebut berada pada interval Range nilai kinerja karyawan juga akan mengalami
5,00 ± 4,23, menunjukkan bahwa kinerja peningkatan.
karyawan berada pada kategori sangat baik. Hal Berdasarkan hasil uji t pada penelitian ini
ini menunjukkan bahwa saat terjadi peningkatan didapatkan hasil sebesar 3,966 dengan ttabel
pada kemampuan kerja karyawan akan 1,99897. Tingkat signifikansi yang digunakan
berpengaruh pada kinerja karyawan, jadi yaitu 5%, sehingga thitung> ttabel (3,966>1,99897).
karyawan dituntut untuk bekerja sesuai Berdasarkan hasil uji t pada penelitian yang
denganstandar yang ditentukan oleh perusahaan. dilakukan oleh Yudha menunjukkan hasil thitung>
b. Variabel Motivasi Kerja ttabel (7,879>1,991). Hal ini menujukkan bahwa
Hasil skor rata-rata jawaban responden kemampuan kerja memiliki pengaruh yang
mengenai motivasi kerja sebesar 3,91 skor signifikan terhadap kinerja karyawan.Maka dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
disimpulkan bahwa kemampuan kerja menjadi didasarkan pada penjelasan Mangkunegara (2007
salah satu faktor penentu kinerja karyawan. Saat : 76) yaitu terdapat hubungan antara motivasi
kemampuan kerja karyawan mengalami dengan kinerja, artinya pimpinan, manajer,
penurunan maka akan berdampak pada pegawai yang mempunyai motivasi tinggi akan
menurunnya kinerja karyawan memiliki kinerja yang tinggi. Hal ini sesuai
Kesimpulan dari penjelasan mengenai hasil dengan pernyataan bahwa karyawan menyukai
analisis Linier Berganda, uji t penelitian ini dan pekerjaan secara tim daripada individu. Saat
uji penelitian terdahulu bahwa kemampuan kerja karyawan berinteraksi dengan kelompok
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini kerjanya, maka karyawan akan mendapat
didasarkan pada penjelasanNayano dalam motivasi dari rekan kerjanya untuk bisa
6RHKDUWR \DLWX ³DSDELOD NDU\DZDQ meningkatkan kinerja yang dihasilkan. Sehingga
memiliki kemampuan pendidikan formal yang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
ditempuh, pendidikan non formal, tingkat karyawan dapat diterima
pengalaman kerja yang dimiliki, tingkat
keinginan (kemauan), maka akan mampu b. Pengaruh secara Simultan
PHQGRURQJ NLQHUMDQ\D´ +DO LQL VHVXDL GHQJDQ Berdasarkan hasil uji Fpada penelitian ini
pernyataan bahwa karyawan tanggap dalam didapatkan hasil sebesar 15,165dengan Ftabel3,15.
mengerjakan pekerjaannya. Saat karyawan Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%,
tanggap dalam mengerjakan pekerjaan yang sehingga Fhitung>Ftabel (15,165>3,15) dan
dibebankannya, maka akan berdampak pada berdasarkan hasil uji F pada penelitian yang
kinerja yang dihasilkan sesuai dengan standar dilakukan oleh Yudha menunjukkan hasil Fhitung>
perusahaan. Sehingga pengaruh kemampuan Ftabel (130,680>3,115). Hal ini menujukkan
kerja terhadap kinerja karyawan dapat diterima bahwa kemampuan kerja dan motivasi memiliki
2) Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
Karyawan karyawan.Besarnya pengaruh dapat dilihat dari
Berdasarkan hasil pengujian analisis Linier Adjusted R Square yaitu 0,307. Hal ini
Berganda diperoleh hasil sebesar 0,308. Hal ini menunjukkan bahwa Kemampuan Kerja dan
menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja
positif/searah terhadap Kinerja Karyawan sebesar Karyawan sebesar 30,7%. Sedangkan 69,3%
0,308. Apabila motivasi kerja mengalami dipengaruhi oleh variabel lain seperti : upah,
peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan keamanan kerja, kondisi kerja, prestasi, pelatihan,
juga akan mengalami peningkatan. pengalaman kerja dan lain-lain
Berdasarkan hasil uji t didapatkan hasil Robbins dalam Moeheriono menjelaskan
sebesar 3,839 dengan ttabel 1,99897. Tingkat bahwa Kinerja merupakan perpaduan antara
signifikansi yang digunakan yaitu 5%, sehingga kemampuan, motivasi dan kesempatan.Saat
thitung> ttabel (3,966>1,99897). Berdasarkan hasil perusahaan menghendaki karyawannya memiliki
uji t pada penelitian yang dilakukan oleh Yudha kemampuan kerja yang optimal maka perusahaan
menunjukkan hasil thitung> ttabel (3,363>1,991) Hal harus memberikan kesempatan bagi karyawan
ini menujukkan bahwa Motivasi Kerja memiliki dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja kemampuan kerja yang dimiliki.Dalam
karyawan.Maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan motivasi kerja karyawan
Motivasi Kerja menjadi salah satu faktor penentu perusahaan dapat meningkatkan semangatnya
kinerja karyawan. Saat karyawan tidak diberikan dengan memberikan kesempatan karyawan untuk
motivasi oleh perusahaan, karyawan tidak akan bisa menjadi pelopor dalam kelompok kerjanya
bersemangat dalam bekerja dan berdampak pada ataupun mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
melemahnya kinerja karyawan Kesimpulannya bahwa perusahaan bisa
Kesimpulan dari penjelasan mengenai hasil meningkatkan kinerja karyawannya dengan
analisis Linier Bergandauji t penelitian ini dan uji memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh
penelitian terdahulu bahwa motivasi kerja karyawannya. Saat karyawan meningkatkan dan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.Hal ini menggali kemampuan yang dimilikinya maka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan tersebut akan bekerja sesuai dengan Motivasi Kerja (3,966>1,99897).
target perusahaan. Sebaliknya saat kemampuan Kesimpulannya yaitu Kemampuan kerja dan
tersebut tidak diasah akan berdampak pada Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja
penurunan kinerja karyawan. Selain itu adanya Karyawan secara parsial (masing-masing)
motivasi yang diberikan oleh perusahaan akan c. Hasil uji simultan variabel Kemampuan Kerja
mendorong semangat karyawan dalam bekerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
sehingga kinerja yang dihasilkan akan sesuai dengan Fhitung sebesar 15,165 dan Ftabel sebesar
dengan target perusahaan 3,15, sehingga Fhitung>Ftabel (15,165>3,15).
Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat
KESIMPULAN DAN SARAN pengaruh yang signifikan antara kemampuan
1. Kesimpulan kerja dan motivasi kerja secara simultan
Sesuai dengan judul penelitian yaitu pengaruh (bersama-sama) terhadap kinerja karyawan.
kemampuan kerja dan motivasi kerja terhadap d. Hasil uji Koefisien Determinasi menunjukkan
kinerja karyawan, maka variabel yang digunakan bahwa variabel kemampuan kerja dan motivasi
yaitu variabel bebas meliputi kemampuan kerja dan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
motivasi kerja, variabel bebas yaitu kinerja sebesar 30,7%. Sedangkan sisanya 69,3%
karyawan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis variabel kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh
yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Pengaruh variabel lainseperti : upah, keamanan kerja,
kemampuan kerja dan motivasi kerja terhadap kondisi kerja, prestasi, pelatihan, pengalaman
kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara X kerja dan lain-lain
(Pabrik Gula) Djombang Baru, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai 2. Saran
berikut: Berdasarkan kesimpulan yang telah
a. Hasil total mean variabel Kemampuan Kerja dijelaskan, maka peneliti memberikan beberapa
sebesar 4,06. Hal ini menunjukkan bahwa saran yang dapat digunakan oleh perusahaan
kemampuan kerja karyawan mendapatkan maupun pihak-pihak lainnya. Saran-saran yang
perhatian yang sangat baik/sangat besar dari diberikan antara lain :
perusahaan, sehingga karyawan dituntut untuk a. Bagi PT Perkebunan Nusantara X (Pabrik
bekerja sesuai dengan kemampuan yang Gula) Djombang Baru
dimilikinya. Hasil total mean variabel Motivasi 1) Diharapkan perusahaan bisa meningkatkan
Kerja sebesar 3,91. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kerja karyawannya melalui
Motivasi kerja karyawan mendapatkan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada
perhatian yang baik/besar dari perusahaan, karyawan yang membutuhkan. Pelatihan ini
sehingga karyawan selalu di berikan motivasi digunakan agar karyawan bisa lebih
dari perusahaan untuk meningkatkan semangat tanggap dalam menyelesaikan tugas yang
kerjanya. Hasil total mean variabel Kemampuan diberikan perusahaan. Selain itu karyawan
Kerja sebesar 4,2. Hal ini menunjukkan bahwa juga bisa memperdalam kemampuannya
Kinerja Karyawan mendapatkan perhatian yang agar karyawan bisa mengatasi hambatan
sangat baik/sangat besar dari perusahaan. yang terjadi saat bekerja.
Sehingga karyawan harus meningkatkan 2) Meningkatkan hubungan kerja antar
kinerjanya agar perusahaan bisa berkembang karyawan dengan cara pemberian tugas
dengan baik. Peningkatan kinerja didukung secara kelompok. Cara ini dilakukan agar
dengan kemampuan karyawan yang tinggi serta karyawan lebih sering berinteraksi dan
adanya motivasi yang besar dari perusahaan. bertanggungjawab kepada kelompok
b. Berdasarkan Hasil Uji parsial (Uji t) kerjanya. Selain itu karyawan bisa
menunjukkan bahwa variabel Kemampuan mendapatkan dorongan ataupun saran dari
Kerja dengan thitung=3,966 dan Motivasi Kerja rekan kerjanya untuk meningkatkan kinerja
dengan thitung=3,839 sedangkan ttabel sebesar yang dihasilkan
1,99897. Hal ini menunjukkan bahwa thitung>ttabel 3) Bagi pihak lain
yaitu Kemampuan Kerja (3,839>1,99897) dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Peningkatan kinerja karyawan tidak Djombang-Baru.htm (diakses tanggal 19 Januari
hanya dipengaruhi oleh kemampuan kerja 2015 pukul 09.00)
dan motivasi kerja. Faktor-faktor lain yang
mempengaruhi seperti upah, keamanan
kerja, kondisi kerja, prestasi, pelatihan,
pengalaman kerja dan lain-lain. Peneliti
menyarankan untuk penambahan faktor
tersebut sehingga penelitian tentang kinerja
karyawan bisa berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Erlangga.
Faisal, Sanapiah. 2008. Format-Format Penulisan
Sosial. Jakarta : Rajawali Press.
Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua.
Yogyakarta : BPFE
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2007. Evaluasi
Kinerja SDM. Cetakan Ketiga. Bandung : PT.
Refika Aditama.
Moeherijono. 2009. Pengkuran Kinerja Berbasis
Kompetensi. Bogor : Ghalia Indonesia
Robbins, Stephen P. Timothy A. Judge. 2008.
Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta : Salemba
Empat.
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan
Aplikasinya, Cetakan ketiga. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.
Soeharto. 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi, dan Kemampuan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupate
Rembang. UNDIP Semarang
Soelaiman, Sukmalana. 2007. Manajemen Kinerja :
Langkah Efektif untuk Membangun,
Mengendalikan dan Evaluasi Kerja. Jakarta : PT.
Intermedia Personalia Utama.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia.Jakarta : Kencana.
Wursanto, I.G. 2003. Dasar-Dasar Perilaku
Organisasi.Yogyakarta : Andi
http://www.ptpn10.com/Kunci-Sukses-Giling-2015-
Disiplin-dan-Motivasi-Kerja-Pabrik- Gula-

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai