Proposal Bokoran Pkwu
Proposal Bokoran Pkwu
Deskripsi Ide
Limbah koran biasanya berasal dari limbah rumah tangga karena koran sering
dijadikan media baca oleh para anggota rumah tangga. Limbah koran juga berasal dari
para pembuat banten di Bali, biasanya digunakan untuk menutupi banten atau sebagai alas
banten.
Produk bokor yang kami buat akan membantu mengurangi sampah/limbah padat di
lingkungan. Dengan memproduksi bokor ini, kita tidak akan lagi melihat banyak sampah
koran yang berserakan atau bertebaran secara bebas.
Selain karena hal itu, pembuatan produk ini akan membantu membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran. Masyarakat dari
segala kalangan dapat memproduksi produk ini selain karena bahannya mudah didapatkan,
produk ini juga mudah dalam pembuatannya.
Rencana Proses Pelaksanaan Ide
1. Pertama-tama, kami memunguti limbah koran yang masih layak pakai di sekitar
lingkungan tempat tinggal kami.
2. Karena serasa masih kurang, kami juga mencari ke tempat pengepul sampah daur
ualng dan membeli koran di sana.
3. Setelah membeli koran, kami berunding untuk menentukan bentuk atau pola yang akan
digunakan sebagai desain bokoran.
4. Akhirnya kami pun memutuskan untuk menggunakan bentuk kotak karena mudah
dibuat, serta kami berpikir karena ini termasuk percobaan untuk membuka usaha, kami
mencoba dari yang mudah terlebih dahulu.
5. Setelah memutuskan bentuknya, kami pun mulai memisahkan koran yang layak pakai
dan yang sudah tidak bisa digunakan lagi
6. Kemudian kami mulai proses pengolahan dengan membagi satu lembar koran menjadi
4 bagian persegi panjang dam menggulungnya dari ujung bawah ke ujung atas
menggunakan lidi.
7. Setelah gulungan sampai di ujung, kami rekatkan koran dengan lem kertas, kami juga
tidak lupa menyabut lidi dari gulungan tersebut.
8. Kami mengulangi proses tersebut hingga memperoleh sekitar 130 gulungan.
9. Kami menetapkan ingin membuat bokoran berukuran 20x20x5 cm.
10. Untuk tinggi bokorannya kami menyusun sekitar sepuluh gulungan ke atas lalu
memotongnya berukuran 10 cm, dan direkatkan mengunakan lem kertas, untuk
membuat persegi kami pun membuat hal yang sama sebanyak 4 buah.
11. Setelah membuat dinding bokoran, kami lanjut membuat alasnya dengan menyusun 30
gulungan dan memotongnya berukuran 20x20 cm.
12. Setelahnya kami menyusun semua yang telah kami buat tadi dan membentuknya
menjadi bokoran berbentuk persegi.
13. Kami juga tidak lupa membuat tutup atau sering disebut saab.
14. Kami melakukan hal yang sama seperti membuat bokoran tetapi perbedaannya terletak
di banyaknya gulungan yang tersusun.
15. Kami menggunakan 5 gulungan untuk tingginya dan 10 gulungan untuk atasnya.
16. Setelah selesai membuat tutupnya kami membuat pegangan di tutupnya dengan cara
memipihkan gulungan dan menggulungnya hingga berdiameter 3 cm.
17. Kami membuat dua buah dan menempel kedua gulungan tersebut agar menjadi satu.
18. Setelahnya kami merekatkannya ke tutup bokoran.
19. Untuk kemasan kami membelinya di pedagang terdekat yaitu berupa paper bag, yang
dilapisi mika plastik di bagian depannya dan membuatkan logo serta mengisi QR
sebagai tanda kepemilikan produk.
- Kemasan : Paper bag yang dilubangi dan ditutup dengan plastik mika yang kuat.
- Logo produk : Kami membuat desain sendiri dan memberi nama pada produk kami
yaitu Hana Hou, dimana nama ini berasal dari Bahasa Hawai yang jika diartikan
kedalam Bahasa Indonesia berarti “daur ulang”.
- Harga : Rp 50.000,00
4. Gambaran produk/kerajinan: