Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

KERAJINAN LIMBAH BANGUN DATAR


MEMBUAT BOKOR PERSEGI DARI KORAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

 Ida Ayu Ika Pramesti Kesuma (13/XI IPA 6)


 Ni Wayan Cahya Amelia Putri (27/XI IPA 6)

SMA NEGERI 6 DENPASAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
MEMBUAT BOKOR PERSEGI DARI KORAN

 Identifikasi Ide Masalah Kerajinan


1. Banyaknya limbah koran bekas pakai yang berserakan di lingkungan masyarakat
sehingga dapat menambah pencemaran lingkungan.
2. Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.
3. Permasalahan kertas yang menyumbang kira-kira 26% jumlah sampah kertas dari total
seluruh jenis sampah di tempat pembuangan sampah seluruh dunia.
4. Mahalnya harga bokor di pasaran, sehingga tidak semua kalangan dapat membelinya.

 Latar Belakang Ide


Dengan permasalahan yang telah kami sebutkan, kami mencari tahu lebih dalam dan
lebih rinci hingga akhirnya menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah yang
ada. Kami akan membuat bokor berbahan dasar koran bekas yang tidak lagi terpakai/bekas
pakai. Bokor tersebut lebih ramah lingkungan daripada bokor-bokor yang biasa beredar di
pasaran. Bokor yang kami buat memiliki ketertarikan tersendiri karena berbeda dari bokor
pada umumnya, dan pastinya bernilai jual yang tinggi karena dibuat secara manual. Selain
itu, bokor ini juga memiliki nilai estetika yang dapat menarik para pembelinya.
Saat memproduksi bokor, kita membutuhkan tenaga kerja yang cukup. Pembuatan
bokor ini dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

 Deskripsi Ide
Limbah koran biasanya berasal dari limbah rumah tangga karena koran sering
dijadikan media baca oleh para anggota rumah tangga. Limbah koran juga berasal dari
para pembuat banten di Bali, biasanya digunakan untuk menutupi banten atau sebagai alas
banten.
Produk bokor yang kami buat akan membantu mengurangi sampah/limbah padat di
lingkungan. Dengan memproduksi bokor ini, kita tidak akan lagi melihat banyak sampah
koran yang berserakan atau bertebaran secara bebas.
Selain karena hal itu, pembuatan produk ini akan membantu membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran. Masyarakat dari
segala kalangan dapat memproduksi produk ini selain karena bahannya mudah didapatkan,
produk ini juga mudah dalam pembuatannya.
 Rencana Proses Pelaksanaan Ide
1. Pertama-tama, kami memunguti limbah koran yang masih layak pakai di sekitar
lingkungan tempat tinggal kami.
2. Karena serasa masih kurang, kami juga mencari ke tempat pengepul sampah daur
ualng dan membeli koran di sana.
3. Setelah membeli koran, kami berunding untuk menentukan bentuk atau pola yang akan
digunakan sebagai desain bokoran.
4. Akhirnya kami pun memutuskan untuk menggunakan bentuk kotak karena mudah
dibuat, serta kami berpikir karena ini termasuk percobaan untuk membuka usaha, kami
mencoba dari yang mudah terlebih dahulu.
5. Setelah memutuskan bentuknya, kami pun mulai memisahkan koran yang layak pakai
dan yang sudah tidak bisa digunakan lagi
6. Kemudian kami mulai proses pengolahan dengan membagi satu lembar koran menjadi
4 bagian persegi panjang dam menggulungnya dari ujung bawah ke ujung atas
menggunakan lidi.
7. Setelah gulungan sampai di ujung, kami rekatkan koran dengan lem kertas, kami juga
tidak lupa menyabut lidi dari gulungan tersebut.
8. Kami mengulangi proses tersebut hingga memperoleh sekitar 130 gulungan.
9. Kami menetapkan ingin membuat bokoran berukuran 20x20x5 cm.
10. Untuk tinggi bokorannya kami menyusun sekitar sepuluh gulungan ke atas lalu
memotongnya berukuran 10 cm, dan direkatkan mengunakan lem kertas, untuk
membuat persegi kami pun membuat hal yang sama sebanyak 4 buah.
11. Setelah membuat dinding bokoran, kami lanjut membuat alasnya dengan menyusun 30
gulungan dan memotongnya berukuran 20x20 cm.
12. Setelahnya kami menyusun semua yang telah kami buat tadi dan membentuknya
menjadi bokoran berbentuk persegi.
13. Kami juga tidak lupa membuat tutup atau sering disebut saab.
14. Kami melakukan hal yang sama seperti membuat bokoran tetapi perbedaannya terletak
di banyaknya gulungan yang tersusun.
15. Kami menggunakan 5 gulungan untuk tingginya dan 10 gulungan untuk atasnya.
16. Setelah selesai membuat tutupnya kami membuat pegangan di tutupnya dengan cara
memipihkan gulungan dan menggulungnya hingga berdiameter 3 cm.
17. Kami membuat dua buah dan menempel kedua gulungan tersebut agar menjadi satu.
18. Setelahnya kami merekatkannya ke tutup bokoran.
19. Untuk kemasan kami membelinya di pedagang terdekat yaitu berupa paper bag, yang
dilapisi mika plastik di bagian depannya dan membuatkan logo serta mengisi QR
sebagai tanda kepemilikan produk.

 Mitra atau Pihak Lain dalam Pelaksanaan Ide


1. Mitra usaha yang diajak kerjasama: Mitra usaha yang akan kami ajak bekerjasama
adalah para pengumpul limbah padat dari lingkungan. Karena kami akan mendapatkan
koran bekas dengan harga yang relatif murah dan mudah didapatkan.
2. Cara memasarkan: Cara kami memasarkan adalah dengan menitipkan produk kami ke
para pedagang yang biasanya menjual alat-alat persembahyangan. Selain itu, kami
juga akan memasarkan produk kami lewat media online agar para konsumen dari luar
daerah kami akan lebih mudah untuk membelinya atau hanya untuk melihat-lihat saja.
3. Kemasan, label produk dan harga produk yang dibuat:

- Kemasan : Paper bag yang dilubangi dan ditutup dengan plastik mika yang kuat.
- Logo produk : Kami membuat desain sendiri dan memberi nama pada produk kami
yaitu Hana Hou, dimana nama ini berasal dari Bahasa Hawai yang jika diartikan
kedalam Bahasa Indonesia berarti “daur ulang”.
- Harga : Rp 50.000,00
4. Gambaran produk/kerajinan:

 Keberlanjutan dan Rencana ke Depan


Rencana kedepannya kami akan melakukan proses identifikasi selama satu bulan
untuk mencari tahu seberapa besar perkembangan yang dicapai di pasaran oleh produk
yang kami keluarkan dan seberapa banyak permintaan yang meningkat di pasaran yang
menginginkan produk kami, serta apa saja keluhan dari para pembeli atau konsumen yang
telah membeli produk kami dan memberikan komentar tentang kekurangan produk kami,
agar kedepannya kami tahu apa saja yang perlu kami tingkatkan untuk menyempurnakan
produk kami.
Setelah melakukan proses identifikasi, kami berencana memperbesar usaha kami jika
produk mengalami kemajuan dan memperoleh keuntungan yang seimbang. Kami
berencana membuka pabrik produksi sendiri dan mengajak mitra-mitra besar untuk
bekerjasama serta membuka lamaran pekerjaan untuk menambah kecepatan dalam
menghasilkan produk jika permintaan di pasaran meningkat. Keinginan kami untuk
membuka lamaran pekerjaan juga bertujuan untuk mengurangi pengangguran akibat
rendahnya pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai