Anda di halaman 1dari 1

Tanggal : Minggu, 28 Mei 2023

Mata Kuliah : Fiqh Muamalah Maliyah


Pemateri : Al Ustadz Dr. Akhmad Affandi Mahfudz M. Ec, CPIF
REKAYASA AKAD DAN KOMBINASI AKAD
Write Up by Masterman
Konsep rekayasa akad dan kombinasi akad dalam ekonomi Islam adalah bagian integral
dari perjanjian yang kompleks dan beragam yang terjadi dalam sistem keuangan berdasarkan
prinsip-prinsip syariah. Seiring perkembangan ekonomi dan finansial, beberapa jenis
perjanjian baru dan struktur transaksi telah muncul yang menggabungkan berbagai akad,
menciptakan apa yang dikenal sebagai kontrak hibrida. Beberapa konsep dan praktik yang
relevan dalam konteks ini antara lain: 1) Hybrid contract, atau kontrak hibrida, adalah jenis
kontrak yang menggabungkan unsur-unsur dari berbagai jenis akad atau perjanjian dalam
ekonomi Islam. Kontrak ini dapat mencakup lebih dari satu jenis transaksi dalam satu
perjanjian, sehingga menciptakan kompleksitas dalam struktur dan pelaksanaannya, 2)
al-‘Uqud al-Murakkabah adalah istilah yang mengacu pada kontrak-kontrak kompleks yang
terdiri dari beberapa komponen atau akad yang berbeda. Contohnya adalah kontrak ijarah wa
iqtinâ‘, di mana ada unsur sewa (ijarah) dan kepemilikan sementara (iqtinâ‘) yang
digabungkan dalam satu perjanjian, 3) Safqah fî Safqatayn adalah jenis transaksi jual beli
yang melibatkan dua komoditas dengan jenis yang sama, tetapi dengan bobot atau berat yang
berbeda. Misalnya, seseorang dapat menjual atau membeli dua ukuran berbeda dari beras
dalam satu transaksi, 4) Bay‘ah fî Bay‘atayn adalah perjanjian jual beli yang melibatkan dua
komoditas dengan jenis yang sama dan berat yang sama, tetapi dengan harga yang berbeda.
Ini dapat terjadi, misalnya, dalam konteks jual beli emas atau perak dengan harga yang
bervariasi, 5) Bay‘ wa Salaf atau Bay‘ wa Qard adalah transaksi kombinasi yang melibatkan
jual beli (bay‘) dan pemberian pinjaman (salaf atau qard) dalam satu perjanjian. Dalam
transaksi ini, pihak yang meminjam uang juga menjual aset kepada pemberi pinjaman dengan
perjanjian untuk membelinya kembali dengan harga yang telah ditentukan, 6) Bay‘ah fî
Thamanayn adalah transaksi jual beli yang melibatkan dua jenis komoditas dengan berat
yang sama, tetapi dengan harga yang berbeda. Ini bisa terjadi dalam situasi di mana salah satu
komoditas memiliki nilai tambahan yang menguntungkan salah satu pihak dalam transaksi.
Salah satu kritik terhadap penggunaan kontrak hibrida (al-‘Uqud al-Murakkabah) dalam
kasus masa kini adalah kompleksitasnya yang dapat menyulitkan pemahaman dan
pengawasan oleh para pemangku kepentingan. Dalam beberapa transaksi, kontrak semacam
ini dapat digunakan untuk menghindari larangan atau pembatasan tertentu dalam hukum
Islam dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan keadilan. Oleh karena
itu, perlu ada regulasi yang ketat dan pengawasan yang cermat terhadap kontrak hibrida
untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dan praktek yang etis.

Anda mungkin juga menyukai