Anda di halaman 1dari 7
Resensi Buku : Bilingual Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi, Jawa Tengah “Suwidak Loro” Kamis, 2 September 20210leh : SD Marsudirini Judul Buku: Bilingual Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi, Jawa Tengah “Suwidak Loro” Penulis: Dian K. Dan Tim Penerbit: Penerbit Buana IImu Populer (BIP) Kelompok Gramedia Terbit Tahun: 2017 ISBN: 9786023946426 Tebal Buku: 32 halaman Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Mbok Randa dan anaknya yang bernama Suwidak Loro. Suwidak Loro hanya memiliki 60 helai rambut dan dua buah gigi. Itulah mengapa orang memanggilnya Suwidak Loro. Walaupun begitu, kasih sayang ibunya tak berkurang kepada Suwidak Loro. Setiap hari ibunya bernyanyi sambil mengelus kepala putrinya dengan lembut, “ Suwidak Loro..... Suwidak Loro..... kamu adalah putri paling jelita”. Suwidak Loro pun memandang dirinya ke cermin dan tidak percaya. Walaupun keadaan Suwidak Loro seperti itu, namun tidak membuat Suwidak Loro bersedih. la tetap ceria dan berteman dengan siapa saja sehingga memiliki banyak teman. Ada seorang teman yang iri karena Suwidak Loro memiliki banyak teman. Temannya itu memiliki niat yang jahat. la ingin agar Suwidak Loro dan ibunya ditangkap oleh Raja. Saat itu Raja sedang mencari permaisuri. la datang kepada Raja dan mengatakan ada seorang gadis yang amat cantik di desanya. Raja menjadi penasaran dan meminta pengawal untuk melihat Suwidak Loro. Sayup-sayup para pengawal mendengar nyanyian Mbok Randa. Mereka menjadi yakin kalau Suwidak Loro adalah putri paling jelita. Mereka mengetuk pintu rumah Mbok Randa dan menyampaikan maksud kedatangannya untuk melihat Suwidak Loro. Mbok Randa meminta mereka menyiapkan tandu dan membawa Suwidak Loro langsung bertemu dengan Raja. Setelah dua hari membuat tandu, mereka datang kembali. Suwidak Loro langsung masuk ke dalam tandu dengan wajah tertutup. Mbok Randa membekali berbagai makanan yang lezat untuk bekal Suwidak Loro dalam perjalanan. la berpesan agar anaknya terus berdoa dan tidak takut karena Raja akan bertemu dengannya. Raja pasti akan terpukau oleh kecantikannya. Saat akan makan makanan yang dibawanya, tiba-tiba tirai tandu disibakkan oleh seseorang. Suwidak Loro sangat kaget. Ternyata seorang bidadari datang dan ingin meminta sedikit makanannya. Suwidak Loro memperbolehkan dengan syarat. Bidadari menyetujuinya karena tak ada yang sulit bagi bidadari. Suwidak Loro menceritakan kisahnya. la takut ibunya dianggap penipu oleh Raja. Bidadari tahu akan kecantikan hati dan kasih sayang Suwidak Loro kepada ibunya. Setelah makan, bidadari meniupkan kecantikan ke tubuh Suwidak Loro. Tiba-tiba rambut Suwidak Loro menebal dan giginya menjadi utuh. Suwidak Loro menjadi cantik jelita. Suwidak Loro sangat bahagia. la berterima kasih kepada bidadari karena kini telah menjadi cantik. Bidadari berpesan kepada Suwidak Loro untuk tidak mendendam temannya jika nanti la menjadi permaisuri. Saat turun dari tandu telah banyak orang menantinya. Semua penasaran ingin melihat kecantikannya. Tirai di buka, Suwidak Loro melangkah dengan hati-hati. Raja dan semua orang takjub akan kecantikannya. Raja kemudian melamar Suwidak Loro menjadi permaisurinya. Ilbunya pun diajak tinggal di istana. Teman yang berniat jahat bengong melihatnya. Walaupun sudah tinggal di istana, Suwidak Loro tidak melupakan teman-temannya. Dia sering mengunjungi teman-temannya di desa. Baginya mereka teman sejati. Mereka mau berteman dan mencintainya, tak peduli akan penampilan Suwidak Loro. Mbok Randa pun tetap terus menyanyi, “ Suwidak Loro..... Suwidak Loro..... kamu adalah putri paling jelita’.

Anda mungkin juga menyukai