Lapdal Leger Pacitan Ponorogo Rev. 1
Lapdal Leger Pacitan Ponorogo Rev. 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-1
1.2 Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Maksud dan tujuan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja pekerjaan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan
Kabupaten Ponorogo, adalah sebagai berikut :
Maksud :
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui perkembangan ruas jalan provinsi
Jawa Timur pada wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo yang
mencakup aspek teknis, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, bangunan utilitas
dan pemanfaatannya.
Tujuan :
Tujuan dari kegiatan ini adalah pembuatan leger jalan provinsi Jawa Timur pada
wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan jalan melalui ketersediaan dokumen yang lengkap, akurat, mutakhir
dan mudah diperoleh.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-2
A. Survey Pendahuluan
1. Persiapan dan koordinasi, kunjungan ke lokasi ruas-ruas jalan yang
dilegerkan untuk memperoleh gambaran umum kondisi existing serta situasi
dari lokasi pekerjaan, terdiri dari:
a) Penentuan lokasi titik awal dan akhir rruas jalan
b) Penentuan lokasi TDP BPN / BIG
c) Pentuan lokasi titik ikat patok leger
d) Penentuan batas wilayah administrasi (kabupaten/kota, desa/kelurahan)
e) Utilitas
f) Batas Rumija
2. Pengumpulan Data Sekunder/Survai Institusional
Kegiatan ini meliputi pengumpulan data sekunder untuk mendapatkan data
yang digunakan untuk mendukung kelengkapan leger jalan, antara lain :
1. Pemetaan ruas jalan dalam skala 1:2000 meliputi pengikatan koordinat titik
awal, titik akhir ruas jalan dan titik ikat pada setiap interval sepanjang 5
(lima) kilometer dengan Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) dan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-3
perapatan JKHN dengan memasang patok leger jalan pada titik awal dan
akhir ruas jalan dan setiap 5 km. Pengukuran situasi obyek yang akan
dipetakan dan pengukuran cross section jalan setiap 50 m, pengolahan data
dan penggambaran peta.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-4
Patok leger jalan
Patok Rumija
Marka jalan
Rambu lalu lintas
Lampu lalu lintas
Lampu penerangan
Jembatan penyebarangan
Penyeberangan bawah tanah
Shelter bis
Cermin jalan
c) Bangunan utilitas publik, terdiri dari sarana dan prasarana sebagai
berikut:
Jaringan air minum
Jaringan dan tiang listrik
Jaringan listrik dalam tanah
Jaringan dan tiang telepon
Jaringan telepon dalam tanah
Jaringan minyak
Jaringan pipa gas
Hidran
Rumah kabel
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-5
Tipe dan bahan landasan serta ukurannya.
Macam dan bahan bangunan pengaman dan pelengkap bangunan
bawah jembatan serta ukurannya.
Panjang bentang dan lebar jembatan dan panjang total.
Jumlah bentang jembatan.
3. Penyajian dalam ringkasan data dan kartu leger jalan dan jembatan meliputi
alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, penampang melintang, dan data
numerik, dan foto dokumentasi.
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy dan soft copy
yang telah diberi label (stiker) dengan identitas data berupa nama perusahaan, judul
pekerjaan, nomor kontrak, tanggal, ruas jalan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-6
1. Laporan Pendahuluan.
Laporan awal yang berisi gambaran tentang permasalahan yang ada dan
metodologi, rencana kerja dan jadwal pelaksanaan. Laporan ini diserahkan
paling lambat 15 (lima belas) hari kalender sejak penandatanganan kontrak
setelah sebelumnya dipresentasikan dan mendapat persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen dan Tim Teknis Pembatu PPKom.
2. Laporan Antara (Hasil Survey).
Berisi kompilasi data-data hasil survei, pengolahan dan analis data. Laporan ini
diserahkan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak.
3. Laporan Akhir
a. Berisi hasil keseluruhan yang telah dicapai dari semua aktivitas pekerjaan
yang disyaratkan dalam KAK, terdiri dari:
Kartu leger jalan, dan kartu leger jembatan serta kartu foto ruas jalan
(lengkap/telah dijilid/dibukukan dengan ring binder dalam satu buku)
yang bersangkutan disiapkan dalam rangkap 3 (tiga). dengan rincian 1
(satu) set asli dan 2 (dua) set salinannya pada bahan standar lembar
leger jalan yang sama.
Softcopy Laporan dan data harus disiapkan dalam bentuk 1 (satu) buah
flashdisk.
b. Laporan ini diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sejak penandatanganan kontrak.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-7
Tabel 1.1 Detail Lokasi Pekerjaan
No. Panjang
Wilayah Ruas
Ruas (Km)
136 Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan 44,81
136.11K Jln. Tentara Pelajar 2,51
Kabupaten
136.12K Jln. Basuki Racmad 0,6
Pacitan
137 Arjosari – Purwantoro (Bts. Prov. Jateng) 46,14
138 Wareng – Mukus 8,23
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-8
Bts. Kab. Ponorog – Bts. Kota Pacitan
Wareng - Mukus
Basuki Rachmad
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-9
1. Bts. Kota Ponorogo – Biting (Bts. Prov. Jateng) (Link. 140)
2. Jln. Hayam Wuruk (Link. 140.11K)
3. Jln. Trunojoyo (Link. 140.12K)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 1-10
BAB 2 METODOLOGI
BAB 2 METODOLOGI
2.1 Umum
1. Untuk mengetahui kekayaan Negara, instansi atau jalan yang meliputi kuantitas,
kondisi, dan nilai yang diperoleh dari biaya desain, pembangunan dan
pemeliharaan.
2. Sebagai sumber informasi untuk penyusunan rencana dan program
pembangunan jalan serta melaksanakan tertib pemanfaatan, pemeliharaan dan
pengawasan jalan.
Secara umum prosedur pekerjaan leger jalan tercakup dalam diagram alir
yang ditampilkan pada gambar berikut.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-1
Data Base Jalan Pencatatan konstruksi jembatan
Proyek Jalan Pencatatan Konstruksi jalan
As-Built Drawing Bangunan Pelengkap Pengisian
LHR Bangunan Pengaman Form Leger Updating Data
UtilitasPublik UtilitasPublik (Data Tabular) Leger Jalan
Data NJOP Bangunan Utilitas Publik
Data Terkait Data Terkait
CETAK
Penentuan titik Ikat Awal &
Pemasangan Patok Leger
Pengukuran Posisi Horizontal Dan Penggambaran
Posisi Vertikal Survey DOKUMEN
Pengumpulan Pengukuran Situasi Jalan & Topografi LEGER
Dokumen Leger Jembatan (Data Spatial)
Jalan Status Pengukuran Cross Section Jalan JALAN
Terakhir Foto Dokumentasi
PENETAPAN
Tahap
Tahap Tahap Survey dan Pengumpulan Data
Pengelolaan PRODUK
Persiapan (Data Primer dan Data Sekunder)
data
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-2
2.3 Uraian Pekerjaan Pembuatan Leger Jalan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-3
3. Menghubungi instansi pembinaan jalan, baik Pusat maupun Dinas Pekerjaan
Umum/Bina Marga/Sub Dinas Bina Marga setempat untuk mendapatkan data
yang akan digunakan untuk mendukung kelengkapan data leger jalan dimaksud,
antara lain :
Rekapitulasi jenis data sekunder dan instansi sumber data terkait disajikan pada
tabel berikut.
Tabel 2.1 Data Sekunder dan Instansi Sumber Data
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-4
2.3.4 Kebutuhan Data
Untuk menyusun leger jalan maka diperlukan beberapa data kondisi ruas
jalan dan jembatan. Adapun data-data tersebut meliputi :
1. Ringkasan Data Leger Jalan
a. Data identifikasi ruas jalan yang meliputi :
Nomor dan panjang ruas jalan
Nama pengenal jalan
Titik awal ruas jalan
Titik akhir ruas jalan
Sistem jaringan jalan (primer, sekunder)
Status jalan (nasional, provinsi, kota/kabupaten)
Peran jalan (arteri, kolektor, lokal)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-5
Volume lalu lintas mobil hantaran pada ruas jalan tersebut
Volume lalu lintas bis pada ruas jalan tersebut
Volume lalu lintas truk pada ruas jalan tersebut
Volume lalu lintas sepeda pada ruas jalan tersebut
Volume lalu lintas kendaraan tarik hewan pada ruas tersebut
Tiap-tiap volume jenis kendaraan dicantumkan baik tahun awal
pengoperasian maupun pemutakhirannya.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-6
2. Data Teknik Leger Jalan
a. Identifikasi ruas jalan meliputi :
Nama daerah
Nomor ruas
Lokasi
Titik ikat
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-7
Perlengkapan jalan yang setiap jenis ditampilkan dalam satuan buah
mulai tahun awal pengoperasian sampai tahun pemutakhirannya
Pagar pengaman
Patok Pemandu
Dinding pengaman
Marka jalan
Rambu jalan
Patok leger jalan
Patok RUMIJA
Rambu lalulintas
Lampu lalulintas
Lampu penerangan
Jembatan penyeberangan
Penyebrangan bawah tanah
Shelter bus
Cermin jalan
Referensi
Legalisasi
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-8
d. Gambar situasi dan potongan meliputi alinyemen horizontal, alinyemen
vertikal, ketinggian muka as jalan, penampang melintang dan susunan
perkerasan.
3. Data Jembatan
Sedangkan bagian data yang diperlukan pada jembatan meliputi:
a. Identifikasi meliputi:
Nama provinsi
Nama jembatan
Lokasi
Panjang jembatan
Kelas jembatan Titik ikat
Tanggal pembangunan
Periode dibuka/ditutup untuk lalu lintas
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-9
Kondisi (karatan, bergetar, baut tidak lengkap, retak biasa, lapuk,
lendutan, retak kritis, gerusan, arus tidak searah, geser/turun, miring,
patah, hanyut).
Tipe landasan (rol, sendi, ayun), yang dibedakan atas kepala jembatan
dan pilar
Bahan landasan (baja, karet, timah), yang dibedakan atas kepala
jembatan dan pilar
Macam (turap, rip rap, bronjong, dam, crucuk, apron, kantong lumpur,
krib) dan bahan (pasangan batu, pasangan bata, kayu, baja beton, batu
belah, bata) bangunan pengaman bangunan bawah jembatan serta
kondisi kerusakannya.
Data kegiatan pada ruas jalan (bila ada) yang meliputi:
Waktu pelaksanaan DED
Waktu pembebasan lahan
Waktu pembangunan ruas jalan
Waktu peningkatan ruas jalan
Waktu pemeliharaan dan rehabilitasi
Waktu pemeliharaan berkala
Setiap jenis kegiatan dijelaskan berdasakan pelaksana, waktu dan biaya
pembangunan.
f. Kondisi umum jembatan pada bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi,
yang didasarkan atas kriteria baik sekali, baik, rusak ringan, rusak berat dan
kritis.
g. Referensi
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-10
h. Riwayat
i. Legalisasi
Tata cara pengumpulan data primer mengacu pada Pedoman Leger Jalan
78/PRT/M/2005, Pedoman Pengukuran Topografi untuk Pekerjaan Jalan dan
Jembatan No. 010-B/PW/2004 serta SNI 19-6724-2002 tengtang Jaring Kontrol
Horizontal.
A. Survey Pendahuluan
Merupakan survey pada skala kecil yang dilakukan sebelum survey besar,
dimana tujuan yang diharapkan adalah :
1. Untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dalam pengumpulan
data pada survey sesungguhnya.
2. Untuk mengetahui jumlah tenaga surveyor yang diperlukan.
3. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian dari metode yang akan diterapkan.
4. Untuk mengecek tingkat efisiensi dan efektivitas pelatihan terhadap
surveyor.
Survey pendahuluan juga dilakukan untuk melakukan koordinasi dengan instansi
terkait, sehingga tidak terjadi hambatan pada saat dilakukan survey
sesungguhnya.
B. Penentuan Titik Ikat Leger Jalan dan Pemasangan Patok Leger Jalan
1. Persiapan
a. Menyiapkan perlengkapan survey, yaitu peta jaringan jalan, peta kerja,
formulir survey, alat tulis, pylox/cat putih dan pita baja EDM.
b. Menetapkan ruas jalan yang akan disurvey pada peta kerja dan peta
dasar yang telah dilengkapi dengan nomor-nomor titik ikat dan nama-
nama jalan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-11
c. Menyiapkan patok leger jalan, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Terbuat dari beton bertulang dengan ukuran telapak 70x70x15 cm
dengan batang patok ukuran 20x20x70 cm.
Patok ditanam pada kedalaman 45 cm.
Mutu Beton K200 (f’c = 16,9 Mpa)
Titik ikat di atas permukaan patok dari baut diameter ½ inchi.
Tapak Patok harus tertanam, bukan di cor pada permukaan tanah.
3. Pemasangan Monumen
Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan pemasangan
titik-titik leger jalan berupa bench mark, titik kontrol point (CP) dan patok
kayu pengukuran. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan monument
antara lain:
a. Batas wilayah wewenang ruas jalan sesuai UU OTDA pasal 9 ayat (1)
dan (2) No. 32 tahun 2004 yang diketahui bersama oleh instansi
terkait masing-masing.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-12
b. Spesifikasi BM berupa patok beton bertulang dengan ukuran 20 x 20
x 100 Cm dicat kuning, diberi nomor pada samping bagian atas diberi
lambang PU, dibagian atas patok beton diberi baut/neut.
c. Spesifikasi CP adalah patok paralon diameter <t> 0.1m bertulang
dengan ukuran panjang 0.80m dicat warna kuning, diberi nomor,
bagian atasnya diberi baut berupa neut.
d. Bench Mark (BM) dipasang (ditanam sedalam 70 cm sehingga yang
muncul diatas permukaan tanah ±30 cm) diawal dan diakhir ruas jalan
selain itu pada CP dan patok kayu.
e. Setiap pemasangan BM harus disertai pemasangan patok CP/control
point sebagai pasangannya untuk mendapatkan azimuth pada
pekerjaan leger jalan. Pemasangan BM sebaiknya diletakkan di
sebelah kiri jalan dan CP disebelah kanan jalan.
f. BM dan CP dipasang pada lokasi yang aman dari gangguan dan tidak
mengganggu aktifitas sehari-hari dan bisa digunakan sebagai tanda
pemantauan leger jalan secara berkala, dipasang kuat dan mudah
dicari.
g. Setiap BM dan CP didokumentasikan dan dibuat deskripsinya.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-13
3. Penomoran patok LJ dengan menggunakan system penomoran sebagaimana
diatur dalam Pedoman tentang leger.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-14
3. Penetapan orde jaringan
Orde suatu jaring titik kontrol horizontal ditentukan berdasarkan panjang
sumbu-panjang (semi-major axis) dari setiap elips kesalahan relatif (antar
titik) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) 95% yang dihitung
berdasarkan statistik yang diberikan oleh hasil hitung perataan jaringan
kuadrat terkecil. Dalam penentuan Orde, hitung perataan jaringannya adalah
hitung perataan berkendala penuh (full constrained). Dalam hal ini panjang
maksimum dari sumbu-panjang elips kesalahan relatif (satu deviasi standar)
yang digunakan juga dihitung berdasarkan persamaan di atas.
Berdasarkan nilai faktor c tersebut, dapat dibuat kategorisasi orde jaring titik
control horizontal yang diperoleh dari suatu survei geodetik, seperti yang
diberikan pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Orde jarring control horizontal
Orde c Jaring kontrol Jarak* Kelas
00 0,01 Jaring fidusial nasional (Jaring tetap GPS) 1000 3A
0 0,1 Jaring titik kontrol geodetik nasional 500 2A
1 1 Jaring titik kontrol geodetik regional 100 A
2 10 Jaring titik kontrol geodetik lokal 10 B
3 30 Jaring titik kontrol geodetik perapatan 2 C
4 50 Jaring titik kontrol pemetaan 0,1 D
* jarak tipikal antar titik yang berdampingan dalam jaringan (dalam km)
Sumber: SNI 19-6724-2002
Dalam klasifikasi jaring titik kontrol perlu diingat bahwa orde yang
ditetapkan untuk suatu jaring titik kontrol :
Tidak boleh lebih tinggi orde jaring titik kontrol yang sudah ada yang
digunakan sebagai jaring referensi (jaring pengikat);
Tidak lebih tinggi dari kelasnya.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-15
berbasiskan pada pengukuran poligon, spesifikasi teknis yang terkait dengan
pengamatan diberikan pada Tabel 2.5.
Berkaitan dengan pengamatan satelit untuk pengadaan jaring titik kontrol
geodetik orde-1 sampai dengan orde-3 dan orde-4 (GPS), maka disamping
spesifikasi teknis yang diberikan pada Tabel 2.4, ada beberapa spesifikasi
lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Pengamatan satelit GPS minimal melibatkan penggunaan 3 (tiga)
penerima (receiver) GPS secara bersamaan;
b) Setiap penerima GPS yang digunakan sebaiknya dapat menyimpan data
minimum untuk satu hari pengamatan;
c) Pada setiap titik, ketinggian dari antena harus diukur sebelum dan
sesudah pengamatan satelit, minimal tiga kali pembacaan untuk setiap
pengukurannya. perbedaan antara data-data ukuran tinggi antena
tersebut tidak boleh melebihi 2 mm;
d) Minimal ada satu titik sekutu yang menghubungkan dua sesi
pengamatan, dan akan lebih baik jika terdapat baseline sekutu;
e) Di akhir suatu hari pengamatan, seluruh data yang diamati pada hari
tersebut harus diungguhkan (download) ke komputer dan disimpan
sebagai cadangan (backup) dalam disket ataupun CD ROM;
f) Pada suatu sesi pengamatan, pengukuran data meteorologi dilaksanakan
minimal tiga kali, yaitu pada awal, tengah, dan akhir pengamatan;
g) Setiap kejadian selama pengamatan berlangsung yang diperkirakan
dapat;
h) Mempengaruhi kualitas data pengamatan yang harus dicatat.
Data dan informasi dari pengamatan satelit GPS di lapangan di atas harus
dicatat dalam formulir catatan lapangan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-16
Tabel 2.4 Spesifikasi teknis metode dan strategi pengamatan jaring titik
kontrol geodetik Orde-00 s/d Orde-4(GPS)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-17
5. Metode dan strategi pengolahan data
Untuk pengadaan jaring titik kontrol orde-00 sampai dengan orde-4 (GPS)
yang berbasiskan pada pengamatan satelit GPS, spesifikasi teknis untuk
metode dan strategi pengolahan data yang sebaiknya digunakan diberikan
pada Tabel 2.6 Untuk pengadaan jaring titik control orde-4 yang
berbasiskan pada pengukuran poligon, spesifikasi teknis yang terkait dengan
pengolahan datanya diberikan pada Tabel 2.7.
Berkaitan dengan pengolahan data survei GPS, ada beberapa hal yang juga
perlu dispesifikasikan yaitu:
a) Seluruh data pengamatan GPS di konversi ke rinex (receiver
independent exchange format) ;
b) Untuk pengolahan baseline GPS, perangkat lunak yang digunakan
sebaiknya disesuaikan dengan penerima GPS yang digunakan;
c) Dalam pengolahan baseline GPS, koordinat dari titik referensi yang
digunakan untuk penentuan vektor baseline tidak boleh berasal dari
hasil penentuan posisi secara absolut;
d) Untuk pengolahan data survei GPS untuk pengadaan jaringan orde-1
s.d. orde-4 (GPS), perangkat lunak untuk perataan jaring (bebas
maupun terikat) boleh tidak sama dengan perangkat lunak yang
digunakan untuk pengolahan baseline;
e) Proses pengolahan data survei GPS, sebaiknya menghasilkan informasi
berikut :
1) Daftar koordinat definitif dari semua titik dalam jaringan yang
dihasilkan dari perataan jaring terikat berikut matriks variansi-
kovariansinya;
2) Daftar nilai baseline definitif hasil perataan jaring terikat berikut
nilai simpangan bakunya serta nilai koreksinya terhadap nilai
baseline hasil pengamatan;
3) Elips kesalahan titik untuk setiap titik;
4) Elips kesalahan relatif untuk setiap baseline yang diamati;
5) Hasil dari uji-uji statistik yang dilakukan terhadap nilai residual
setelah perataan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-18
f) Koordinat definitif dari titik kontrol Orde-00 sampai dengan Orde-3
serta Orde-4 (GPS) harus dinyatakan dalam datum DGN-95, dalam
bentuk :
1) Koordinat kartesian 3-D (X,Y,Z);
2) Koordinat geodetik (lintang, bujur, tinggi ellipsoid);
3) Koordinat proyeksi UTM (utara, timur).
g) Koordinat definitif dari titik kontrol orde-4 harus dinyatakan dalam
datum DGN-95, dalam bentuk koordinat proyeksi TM-3 atau UTM,
pada suatu formulir daftar koordinat titik control.
Tabel 2.6 Spesifikasi teknis metode dan strategi pengolahan data jaring
titik kontrol Orde-00 s/d Orde-3 dan Orde-4(GPS)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-19
E. Survey Topografi
Pengukuran topografi dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) jenis alat yaitu
GPS Geodetik dengan metode RTK dan metode statik, sedangkan pada kondisi
khusus seperti terdapat pepohonan yang rimbun dan banyak penghalang
sehingga tidak memungkinkan untuk penggunaan GPS Geodetik, maka
digunakan alat ukur Total Station dengan interval dan juga titik referensi yang
sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pengukuran/survey topografi
adalah :
1. Survey ini bertujuan untuk menginventarisasi titik-titik referensi yang
berada dalam suatu ruas jalan serta menginventarisasi panjang suatu ruas
jalan.
2. Kegiatan meliputi pencatatan data titik referensi ruas-ruas jalan, berupa
objek referensi berserta jarak yang terukur dari titik awal pencatatan ruas
jalan;
3. Pelaksanaan survey memperhatikan aspek keselamatan lalu lintas dan
kelancaran lalu lintas;
4. Penentuan urutan ruas jalan yang akan disurvey direncanakan sebaik-
baiknya agar tidak banyak waktu di lapangan yang terbuang;
5. Surveyor mengenal jaringan jalan dan daerah yang akan disurvey, dan sudah
berpengalaman dalam pelaksanaan survey jalan;
6. Sebelum mulai survey, surveyor harus menginformasikan kegiatannya
kepada pembina jalan setempat; sesuai dengan kewenangan pembinaannya
(status jalan);
7. Peralatan dan bahan yang digunakan meliputi :
Alat ukur GPS Geodetic dan Electronic Total Station (ETS);
Roda ukur (wheel meter) dengan ketelitian 0,1 m;
Pita ukur dengan ketelitian 1 mm panjang minimum 30 m;
Peta jaringan jalan skala minimum 1: 10.000 yang akan disurvey
lengkap dengan nama dan status ruasnya;
Kamera foto digital atau manual;
Alat tulis antara lain berupa: pena, buku catatan, alas menulis, stapler,
kapur tulis, dan penjepit kertas;
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-20
Daftar nama ruas jalan, kode ruas jalan dan panjang jalan;
Patok kayu titik referensi berupa kayu dengan dimensi 5 cm x 5 cm x
100 cm; dan
Kualitas kayu titik referensi harus mampu bertahan terhadap lapuk
hingga saat penggantian dengan patok permanen (patok beton).
Adapun penggunaan alat GPS Geodetic dan Electronic Total Station (ETS) sebagai
berikut:
1. GPS Geodetik
a. Alat GPS Geodetik
1) Pada alat GPS type geodesi dapat dipoeroleh data:
Real time (data posisi).
Post processing (koordinat geocenter, koordinat geografi, koordinat
system proyeksi (UTM, TM3°).
2) Konstruksi alat GPS geodesi
Komponen perangkat keras: receiver dan antenna.
Komponen perangkat lunak: beberapa alogaritma hitungan untuk
pemrosesan data satelit, modul program untuk komunikasi dengan
pengguna.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-21
b. Pengamatan Real-Time Kinematic (RTK)
Tahapan pengukuran menggunakan alat GPS Geodetik dengan metode
Real-Time Kinematic (RTK) terbagi menjadi beberapa tahapan,
diantaranya:
Pengaturan peralatan receiver GPS Base dan Rover hingga siap
digunakan.
Menghidupkan Controller dilanjutkan menjalankan program Carson
Survey serta pembuatan pekerjaan baru.
Pengaturan Configurasi reciver Base.
Pengaturan Configurasi reciver Rover.
Penentuan toleransi pengukuran yang akan dicapai.
Monitoring geometri dan distribusi satelit.
Melakukan survei penentuan posisi.
Export dan Download data pengamatan.
Mengakhiri pengukuran dengan mematikan Controller dan mematikan
peralatan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-22
baseline yang lebih panjang umumnya nilai ambiguitas fase akan
semakin sukar ditentukan secara benar, karena residu dari kesalahan
dan bias yang tersisa setelah proses pengurangan data akan relatif
semakin signifikan. Agar resolusi ambiguitas fase tetap dapat
dilaksanakan dengan baik untuk jarak baseline yang relatif panjang,
maka pengguna harus dibantu dengan data dan informasi yang dapat
digunakan untuk mereduksi efek dari residu kesalahan dan bias
tersebut.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-23
Gambar 2.3 Based dan Rover (User Guide, 2014:10)
Metode Penentuan Posisi secara Real Time Kinematic dibagi dalam dua
bagian yaitu:
a) Single base RTK
Pengamatan yang dilakukan pada metode single base RTK adalah
pengamatan secara diferensial dengan menggunakan minimal dua
receiver GNSS yang bekerja secara simultan dengan menggunakan
data fase. Koreksi data dikirimkan secara satu arah dari base station
kepada rover melalui transmisi radio. GPS differensial adalah
pengukuran secara presisi dari posisi relatif dua receiver yang
melakukan pemantauan terhadap sinyal GPS yang sama.
Pengukuran dengan cara ini lebih akurat dibandingkan dengan
pengukuran GPS standar (Badan Pertanahan Nasional 2011).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-24
Gambar 2.4 Single Base RTK
b) Network RTK
Metode Network Real Time Kinematic (NRTK) merupakan sebuah
metode penentuan posisi secara relatif dari pengamatan GNSS.
NRTK merupakan pengembangan dari metode single base RTK
(Martin & Herring, 2009).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-25
(rover). Data dalam format raw tersebut dikirimkan secara kontinu
dalam interval tertentu kepada server Network RTK melalui
jaringan internet. Oleh server, data tersebut diolah dan disimpan
dalam bentuk RINEX yang dapat digunakan untuk post processing,
maupun dalam bentuk RTCM yang dikirimkan kepada rover yang
membutuhkan koreksi data dari stasiun referensi.
3) Metode stop-and-go
Metode stop-and-go merupakan metode survei GPS dimana pada proses
pengamatannya, setelah melakukan inisialisasi di titik awal untuk
penentuan ambiguitas fase, receiver GPS bergerak dari titik ke titik dan
melakukan pengamatan dalam waktu yang relatif singkat (sekitar 1
menit) pada setiap titiknya.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-26
Metode penentuan posisi ini kadang disebut juga sebagai metode semi-
kinematik. Pada metode ini titik-titik yang akan ditentukan posisinya
tidak bergerak, sedangkan receiver GPS bergerak dari titik ke titik
dimana pada setiap titiknya receiver tersebut berdiam beberapa saat,
sebelum bergerak lagi ke titik berikutnya.
2. Alat ukur ETS (Electronic Total Station) atau Total Station (TS)
Alat ukur ETS hanya digunakan dalam kondisi khusus seperti terdapat
pepohonan yang rimbun dan banyak penghalang sehingga tidak memungkinkan
untuk penggunaan GPS Geodetik. Alat ukur ETS (Electronic Total Station)
adalah alat ukur jarak elektronik yang telah dilengkapi dengan bacaan sudut
horizontal dan vertical. ETS selain dapat digunakan untuk mengukur jarak
secara elektronis, juga dapat digunakan untuk mengukur sudut horizontal
maupun vertical secara elektronik, yang pada akhirnya dapat menentukan posisi
suatu objek secara cepat dan teliti. Alat ini dilengkapi pencatat data elektronik
(electronic data recorder) sehingga pengukuran dengan ETS dapat langsung
dihitung dan digambar dengan cara digital.
Survey untuk penentuan posisi dari suatu jaringan titik di permukaan bumi, dapat
dilakukan secara terestris maupun ekstra-terestris. Pada survey dengan metode
terestris, penentuan posisi titik-titik dilakukan dengan melakukan pengamatan
terhadap target atau objek yang terletak di permukaan bumi. Dalam hal ini, metode-
metode penentuan posisi terestris yang umum digunakan saat ini adalah metode
poligon, metode pengikatan ke muka (intersection), metode pengikatan ke belakang
(resection), atau kombinasi antara metode-metode tersebut.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-27
Gambar 2.6 Beberapa Metode penentuan Posisi Secara Terestris
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-28
Bagan alir pelaksanaan survey topografi dapat dilihat pada gambar berikut.
MULAI
Tidak
Cek Visibility
Alat Terhadap
Objek Ukur
Ya
Pemasangan Alat
Titik Alat
Terakhir?
Ya
SELESAI
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-29
Gambar 2.8 Alat Ukur GPS Geodetik
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-30
Gambar 2.10 Alat Ukur Electronic Total Station
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-31
Terdapat beberapa hal yang membuat metode pengukuran mengguanakan GPS
Geodetic/GNSS memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode konvensional,
diantaranya:
GNSS / GPS Geodetic dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu
dan cuaca.
Satelit-satelit GNSS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi yaitu
sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi serta dengan jumlah yang relatif
cukup banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat meliput wilayah yang cukup
luas sehingga dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
Penggunaan GPS Geodetic dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu
terpengaruh dengan kondisi topografis daerah survei dibandingkan dengan
penggunaan metode terestris.
Posisi yang ditentukan oleh GNSS / GPS Geodetic mengacu ke suatu datum
global yang relatif teliti dan mudah direalisasikan, yaitu datum WGS 84.
GNSS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas.
Dari yang sangat teliti (orde millimeter) sampai orde meter.
Pemakaian sistem GNSS tidak dikenakan biaya.
Lebih efisien dalam waktu, biaya operasional, dan tenaga.
Celah untuk memanipulasi data pada pengukuran GNSS lebih sulit
dibandingkan menggunakan metode terestris
Relatif mudah dipelajari sekalipun oleh orang awam yang belum pernah
menggunakan.
Akan tetapi terdapat keterbatasan dari teknologi GNSS tersebut antara lain:
Tidak boleh ada penghalang antara receiver dan satelit
Komponen tinggi yang dihasilkan adalah tinggi dengan acuan ellipsoid
Perlu proses yang relatif tidak mudah untuk menganalisa data
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-32
F. Pengukuran Geometrik Jalan
Untuk mendapatkan peta situasi jalan, dilakukan pengukuran geomterik jalan
berupa alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal jalan, yang harus
mempunyai titik ikat yang koordinatnya adalah sistem koordinat jalan.
a. Alinyemen Horizontal
Menggambarkan apakah jalan tersebut merupakan jalan lurus,
menikung ke kiri atau ke kanan.
Sumbu jalan merupakan rangkaian garis lurus, lengkung berbentuk
lingkaran dan lengkung peralihan.
b. Alinyemen Vertikal
Menggambarkan perpotongan bidang vertikal dengan bidang
permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan.
Menggambarkan kelandaian positif (tanjakan) dan kelandaian negatif
(turunan), sehingga kombinasinya berupa lengkung cembung atau
lengkung cekung.
Menggambarkan permukaan perkerasan yang datar atau kelandaian
sama dengan nol (=0).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-33
Gorong-gorong kotak/box
c. Bangunan utilitas publik, terdiri dari sarana dan prasarana sebagai berikut :
Jaringan air minum
Jaringan dan tiang listrik
Jaringan listrik dalam tanah
Jaringan dan tiang telepon
Jaringan telepon dalam tanah
Jaringan minyak
Hidran
Rumah kabel
Bagan alir survey inventarisasi jalan dapat dilihat pada gambar berikut.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-34
MULAI
PERSIAPAN ALAT
- Odometer
- Form survey
PENGAMBILAN DATA
SELESAI
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-35
6) Data Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) dapat diperoleh dari instansi terkait
(KP-PBB) atau melakukan wawancara langsung dengan warga penduduk
setempat mengenai harga (pasar) tanah di sekitar lokasi.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-36
b. Cara Non Destruktif
Pemeriksaan dengan cara non destruktif yaitu suatu cara menggunakan alat
yang diletakkan diatas permukaan jalan yang memiliki kemampuan
merekam setiap jenis lapisan perkarasan sampai pada lapisan pondasi bawah
tanpa merusak konstruksi perkerasan jalan.
c. Lain-Lain
1) Nilai kondisi permukaan jalan yang diamati dalam survey ini pada
dasarnya bersifat subyektif. Untuk itu, perlu ada kesepakatan dalam
menentukan nilai kondisi permukaan jalan agar riwayatnya tetap
konsisten/berkelanjutan bila dilakukan secara periodik oleh pengamat
yang sama.
2) Hasil pemeriksaan dicocokkan dengan cara dikonfirmasikan dan
diklarifikasi terhadap data dokumen berupa gambar terlaksana atau
dengan data yang dimiliki oleh instansi terkait antara lain P2JJ, Dinas
PU Bina Marga Provinsi atau Dinas PU Bina Marga Kota/Kabupaten.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-37
d. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan antara lain:
2 (dua) buah pita ukur baja masing-masing dengan kapasitas ukur 50
meter dan 3 meter.
Tambang plastik.
Benang nylon.
Bandul pemberat.
Bambu/kayu persegi untuk patok ikat.
Waterpass, bak ukur Yalon, rakit/perahu.
1 (satu) unit pesawat Theodolit (tipe TO).
1 (satu) unit pesawat Total Station
1 (satu) buah kamera/handycam
1 (satu) roda pengukur jarak
Peta ruas jalan
Buku ukur
Formulir lapangan data teknik dan formulir jembatan
1 (satu) buah kalkulator
Alat-alat tulis
Payung dan jas hujan
Palu pemukul dan paku (baja), palu sink dan parang
Sepatu lapangan
Cat putih/kuning (tahan air)
Kendaraan roda 4 siap operasi dan bahan bakar yang cukup.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-38
Gambar 2.15 Bagian-Bagian Umum Jembatan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-39
Gambar 2.17 Elemen Jembatan (lanjutan)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-40
Survey inventarisasi jembatan meliputi:
a) Data Bentang
Panjang bentang (m), diukur dari expansion joint pada kepala jembatan
sampai expansion joint yang terletaka pada pilar, atau dari as pilar seperti
ditampilkan pada Gambar 2.15, panjang bentang diukur dengan toleransi 0,1
meter terdekat.
Lebar antar kerb (m), diukur dengan toleransi 0,1 meter terdekat
(seperti ditampilkan pada Gambar 2.16) bila lebar pada setiap bentang
sama, pengukuran tidak perlu dilakukan pada setiap bentang.
Lebar Trotoar (m), merupakan lebar total dari kedua trotoir (bila lebih
dari satu), yang diukur dengan toleransi sampaiu 0,1 meter.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-41
Ruang bebas lalu lintas vertial merupakan jarak vertikal dari permukaan
jalan ke penghalang di atas kepala yang diukur dengan toleransi sampai
0,1 meter terdekat seperti ditampilkan pada Gambar 2.17.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-42
Gambar 2.22 Jenis Bangunan Atas
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-43
Gambar 2.23 Jenis Kepala Jembatan dan Pilar
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-44
Pondasi Langsung Pondasi Tiang Pancang
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-45
Gambar 2.25 Beberapa Jenis Kerusakan Jembatan
d) Data Pelengkap
1) Data Banjir Tertinggi
Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan
dengan elevasi permukaan lantai jembatan dan sumber informasi
lainnya. Gambar 2.22 menampilkan cara pengukuran ketinggian muka
air banjir.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-46
Gambar 2.26 Cara Mengukur Ketinggian Muka Air Banjir
a. Tujuan
Pengambilan foto dokumentasi bertujuan agar dapat memberikan gambaran
secara visual tentang kondisi dari ruas jalan yang sedang disurvey.
b. Persiapan
1) Menyiapkan kamera/handycam, peta lokasi, buku formulir survey, clip
board, ballpoint, meterán pita baja dan cat/pylox.
2) Mengisi data pada formulir survey yang meliputi nama jalan, nama
surveyor, dan tanggal survey.
c. Pelaksanaan
1) Pengamatan dan pengambilan foto terhadap setiap segmen untuk
interval 750 meter untuk luar jalan kota dan 375 meter untuk jalan
dalam kota mulai dari titik awal sampai akhir ruas jalan.
2) Pengamatan dan pengambilan foto terhadap bangunan pelengkap jalan
untuk interval 750 meter untuk jalan luar kota dan 375 meter untuk
jalan dalam kota.
3) Pengambilan foto disesuaikan perpotongan segmen gambar dan diambil
dari arah kilometer (KM) terkecil dengan mengambil posisi pada sumbu
jalan agar situasi gambar terekam sampai dengan ruang pengawasan
jalan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-47
4) Pengambilan foto dokumentasi jembatan dari arah KM terkecil (arah
depan jembatan) dan dari arah hulu/hilir (dipilih yang paling
memungkinkan)
MULAI
PERSIAPAN ALAT
- Kamera digital
- Handycam
PENGAMBILAN DOKUMENTASI
Foto, Video
SELESAI
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-48
Status jalan menurut wewenang pembinaan
Lebar Ruang Manfaat Jalan (Rumija)
Lebar Ruang Milik Jalan (Rumija)
Lebar Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-49
3. Input Data Hasil Pengamatan ke dalam Form Isian (Data Tabulator)
Data yang diinput adalah hasil survey institusional/data sekunder dan data
survey lapangan/data primer.
Tata cara pengisian format dan/atau Kartu Leger Jalan mengikuti Pedoman
Pengisian Formulir/Kartu Leger Jalan.
Dari hasil pelaksanaan survey dan analisis data hasil survey, maka pada
akhir pekerjaan akan dipersiapkan laporan hasil pekerjaan yang berupa :
1. Peta leger jalan
2. Ringkasan format leger jalan
3. Ringkasan data leger jalan
4. Leger jalan
5. Gambar potongan dari leger jalan pada masing-masing ruas jalan
6. Leger jembatan
7. Gambar potongan leger jembatan
8. Dokumentasi dari hasil survey
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 2-50
BAB 3 TINJAUAN WILAYAH
BAB 3 TINJAUAN WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur
Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia.
Ibu kota Provinsi Jawa Timur terletak di Surabaya. Jumlah penduduk Provinsi Jawa
Timur pada tahun 2020 berjumlah 40,666 juta jiwa (BPS Provinsi Jawa Timur,
2021). Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Selat Bali di Timur,
Samudra Hindia di Selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di Barat. Wilayah Jawa
Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah
pulau-pulau kecil di Laut Jawa (Kepulauan Masalembu), dan Samudera Hindia
(Pulau Sempu, dan Nusa Barung).
Kondisi Geografi
Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan
sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini
membentang antara 111° 0′ Bujur Timur – 114° 4′ Bujur Timur dan 7° 12′
– 8° 48′ Lintang Selatan. Sisi Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut
Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan Selat
Bali/Provinsi Bali dan Barat dengan Provinsi Jawa Tengah.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-1
Gambar 3.1 Peta Administrasi Provinsi Jawa Timur
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-2
Kondisi Topografi
Keadaan topografi Jawa Timur terhitung sebagai daerah yang mayoritas
lebih banyak memiliki dataran rendah. Hal ini disebabkan wilayah Jawa
Timur 60% (28.833 km) merupakan dataran rendah, dan hanya kurang lebih
40% (17.597 km) yang merupakan dataran tinggi. Wilayah yang termasuk
dataran rendah seperti Surabaya dan Sidoarjo, di wilayah kota/kabupaten ini
tidak terdapat gunung atau perbukitan. Sedangkan wilayah seperti Malang,
Batu, dan Lumajang yang disana banyak kita jumpai gunung dan
pegunungan.
Provinsi Jawa Timur juga memiliki gunung yang masih aktif dan tidak.
Beberapa gunung yang masih aktif diantaranya adalah Gunung Semeru,
Gunung Kelud, Gunung Bromo, dan Gunung Raung. Selain gunung yang
masih aktif, di Jawa Timur juga terdapat beberapa gunung yang sudah tidak
aktif / tidur. Gunung-gunung tersebut diantaranya adalah Gunung
Penanggungan, Gunung Arjuna, dan Gunung Lawu.
Kondisi Hidrologi
Provinsi Jawa Timur terdapat beberapa sungai yang besar maupun kecil.
Sungai yang mengalir melewati Jawa Timur yaitu Sungai Brantas, Sungai
Bengawan Solo, Sungai Konto, dan Sungai Mas. Keberadaaan sungai-
sungai tersebut pada zaman dahulu sangat membantu masyarakat sebagai
sarana transportasi yang cepat dibandingkan melalui darat.
Data Wilayah
Provinsi Jawa Timur memiliki luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 km 2
dan wilayah lautan seluas 110.764,28 km2. Provinsi Jawa Timur terbagi
menjadi 29 kabupaten, meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek,
Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi,
Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto,
Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban,
Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, serta 9
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-3
kota, yaitu Surabaya, Madiun, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan,
Probolinggo dan Mojokerto.
Transportasi
Infrastruktur jalan raya merupakan salah satu yang terpenting dalam sektor
transportasi untuk menunjang perekonomian suatu daerah. Berdasarkan data
BPS Provinsi Jawa Timur pada tahu 2020, panjang jalan raya di Provinsi
Jawa Timur yang tergolong jalan dalam kewenangan provinsi tercatat
sepanjang 1.442,07 km. Sedangkan panjang jalan di Provinsi Jawa Timur
yang tergolong jalan kewenangan Jalan Nasional tercatat sepanjang
2.361,23 km.
Provinsi Jawa Timur telah memiliki sarana dan prasarana transportasi yang
lengkap. Guna menunjang transportasi udara terdapat Bandara Internasional
Juanda, Bandara Abdurahman Saleh Malang, Belimbing Sari Banyuwangi,
Bandara Notoadinegoro Jember serta dua Bandara lain di Madiun dan
Sumenep.
Berbeda dengan jalur udara, melalui jalur laut Jawa Timur juga telah
memiliki Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan utama. Selain
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-4
Tanjung Perak juga terdapat beberapa pelabuhan kecil lain di berbagai
wilayah.
Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Pacitan terletak pada 7° 55’ - 8° 17’ Lintang
Selatan dan 110° 55’ - 111° 25’ Bujur Timur. Kabupaten Pacitan memiliki
luas wilayah kurang lebih 1.389,87 Km2. Berdasarkan posisi geografisnya,
Kabupaten Pacitan terletak pada Barat Daya Provinsi Jawa Timur.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-5
Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Pacitan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-6
Kondisi Demografi
Penduduk Kabupaten Pacitan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019
yaitu 555,30 ribu jiwa. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk
tahun 2018, penduduk Pacitan mengalami pertumbuhan sebesar 0,16%.
Sedangkan kepadatan penduduk di Kabupaten Pacitan pada tahun 2019
mencapai 400 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terletak pada
Kecamatan Pacitan dengan kepadatan sebesar 1.011 jiwa/km 2, sedangkan
kepadatan penduduk terendah terletak pada Kecamatan Pringkuku yaitu
sebesar 280 jiwa/2.
Kondisi Topografi
Kabupaten Pacitan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan.
Dari aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan
kemiringan sebagai berikut:
1. Datar (kelerengan 0-5%) dengan luas 55,59 km2 atau 4% dari luas
wilayah Kabupaten Pacitan.
2. Berombak (kelerengan 6-10%) dengan luas 138,99 km2 atau 10% dari
luas wilayah Kabupaten Pacitan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-7
3. Bergelombang (kelerengan 11-30%) dengan luas 333,57 km2 atau 24%
dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.
4. Berbukit (kelerengan 31-50%) dengan luas 722,73 km2 atau 52% dari
luas wilayah Kabupaten Pacitan.
5. Bergunung (kelerengan >52%) dengan luas 138,99 km2 atau 10% dari
luas wilayah Kabupaten Pacitan.
Kondisi Hidrologi
Kabupaten Pacitan terdapat lima daerah aliran sungai (DAS) yang besar
meliputi DAS Grindulu yang berlokasi di wilayah Kecamatan Tegalombo,
DAS Lorok yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ngadirojo, DAS
Baksooko Punung, DAS Pagotan yang berlokasi di wilayah Kecamatan
Arjosari dan DAS Bawur yang berlokasi di wilayah Kecamatan Sudimoro.
Debit air permukaansecara keseluruhan ± 1,400 juta m³/tahun, sedangkan
untuk debit DAS Grindulu di Pos AWRL 10-80 m³/dt.
Kabupaten Pacitan tidak terdapat danau maupun rawa, tetapi hanya terdapat
embung yang berjumlah 89 embung. Keberadaan embung yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan dimanfaatkan
untuk sarana irigasi lahan pertanian.
Kondisi Klimatologi
Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Selama tahun 2019, musim penghujan di Kabupaten Pacitan
terjadi pada bulan februari - April dan bulan November - Desember.
Diantara bulan tersebut, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari
yaitu 21 hari. Musim kemarau di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Mei
- Oktober. Bulan maret mempunyai rata-rata curah hujan yang terbesar yaitu
7.063 mm3, sedangkan bulan dengan rata-rata curah hujan terkecil yaitu
bulan September sebesar 2 mm3, karena sepanjang bulan ini hanya terjadi
hujan satu hari saja.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-8
Transportasi
Lancar tidaknya transportasi berpengaruh pada kelancaran pembangunan
dan kegiatan ekonomi. Jenis transportasi yang ada di Kabupaten Pacitan
hanya transportasi darat. Total panjang jalan di Kabupaten Pacitan pada
tahun 2019 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2018,
sepanjang 798 km yang merupakan jalan kabupaten.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-9
3.3 Gambaran Umum Kabupaten Ponorogo
Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Ponorogo terletak pada 111° 07’ - 111° 52’
Bujur Timur dan 7° 49’ - 8° 20’ Lintang Selatan. Kabupaten Ponorogo
memiliki luas wilayah 1.371,78 Km 2. Batas wilayah administratif
Kabupaten Ponorogo sebagai berikut:
Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan, yang dibagi atas 307 desa
dan kelurahan. Kecamatan yang memiliki wilayah terluas secara berturut-
turut adalah Kecamatan Ngrayun (13%), Kecamatan Pulung (9%) dan
Kecamatan Sawoo (9%).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-10
Gambar 3.3 Peta Administrasi Kabupaten Ponorogo
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-11
Kondisi Demografi
Penduduk Kabupaten Ponorogo berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2020
yaitu sebanyak 949,32 ribu jiwa. Jumlah penduduk tertinggi berada pada
Kecamatan Ponorogo dengan jumlah 76,69 ribu jiwa, sedangkan jumlah
penduduk terendah pada Kecamatan Pudak dengan jumlah 9,16 ribu jiwa.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2020 mencapai
692 jiwa/km2. Wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Ponorogo yaitu 3.438 jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk
terendah yaitu berada pada Kecamatan Pudak yaitu 187 jiwa/km2.
Kondisi Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Ponorogo bervariasi mulai daratan rendah
sampai pegunungan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ponorogo yaitu
79% terletak pada ketinggian kurang dari 500 m di atas permukaan laut,
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-12
14,4% berada diantara 500 – 700 m di atas permukaan laut dan sisanya
5,9% berada pada ketinggian di atas 700 m. Kondisi kelerengan di wilayah
Kabupaten Ponorogo cukup beragam dari kemiringan yang relatif datar (0-
2%) hingga kemiringan yang tajam (di atas 40%). Kelerengan tanah di
Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kondisi Hidrologi
Keadaan hidrologi di Kabupaten Ponorogo terdiri atas sumber-sumber air
yang berasal dari air tanah, air permukaan dan curah hujan. Sebagian daerah
yang mempunyai permukaan bergunung, air tanah pada umumnya berasal
dari mata air yang berasal dari kawasan pegunungan yang masih
mempunyai kondisi tumbuhan/ pepohonan yang cukup rapat. Wilayah
Kabupaten Ponorogo dilalui oleh beberapa sungai, yaitu sebagai berikut:
Sungai Keyang, arah aliran air dari tenggara menuju ke arah barat.
Sungai Asin, arah aliran dari timur menuju ke arah barat.
Sungai Slahung, arah aliran air dari selatan menuju ke arah utara.
Sungai Sungkur dan Sungai Galak, arah aliran air dari barat menuju
timur.
Sungai Nglarep, arah aliran air dari timur menuju ke selatan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-13
Kondisi Klimatologi
Wilayah Kabupaten Ponorogo termasuk beriklim tropis dengan suhu rata-
rata yaitu 18 – 31°C. Pada tahun 2020, Bulan November memiliki rata-rata
curah hujan per bulan paling tinggi yaitu sebesar 22 mm dengan rata-rata
hari hujan per bulan adalah 13 hari. Sedangakan rata-rata curah hujan
terendah adalah Bulan Juli yaitu sebesar 6 mm dengan rata-rata hari hujan
per bulan adalah 2 hari.
Transportasi
Total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2020
yaitu 916,11 km. Panjang jalan kabupaten yang telah diaspal di Kabupaten
Ponorogo mengalami kenaikan dari 731,27 km (2018) menjadi 762,87 km
(2020). Kondisi jalan rusak cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir
dari 121,80 km (2018) menjadi 101,82 km (2020).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-14
Tabel 3.10 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Ponorogo
Tahun 2018 – 2020
Jenis Panjang Jalan (Km)
Permukaan
2018 2019 2020
Jalan
Baik 533,64 572,35 558,27
Sedang 195,91 173,45 177,83
Rusak 121,80 115,70 101,82
Rusak Berat 64,76 54,61 78,19
Jumlah 916,11 916,11 916,11
Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo, 2020
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 3-15
BAB 4 SURVEY
PENDAHULUAN
BAB 4 SURVEY PENDAHULUAN
4.1 Umum
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-1
untuk menetapkan tahapan-tahapan selanjutnya yang paling sesuai dalam pembuatan
leger jalan provinsi, yaitu penyusunan Metode Survey Lapangan (Desain Survey).
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-2
Bts. Kab. Ponorog – Bts. Kota Pacitan
Wareng - Mukus
Basuki Rachmad
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-3
1. Bts. Kota Ponorogo – Biting (Bts. Prov. Jateng) (Link. 140)
2. Jln. Hayam Wuruk (Link. 140.11K)
3. Jln. Trunojoyo (Link. 140.12K)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-4
4.3 Hasil Pelaksanaan Survey Pendahuluan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-5
Titik Awal Titik Akhir
Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan
Gambar 4.3 Dokumentasi Survey Pendahuluan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-6
Titik Awal Titik Akhir
Jln. Tentara Pelajar Jln. Tentara Pelajar
Gambar 4.4 Dokumentasi Survey Pendahuluan Jln. Tentara Pelajar
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-7
Titik Awal Titik Akhir
Jln. Basuki Rachmad Jln. Basuki Rachmad
Gambar 4.5 Dokumentasi Survey Pendahuluan Jln. Basuki Rachmad
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-8
Titik Awal Titik Akhir
Arjosari - Purwantoro (Bts. Prov. Jateng) Arjosari - Purwantoro (Bts. Prov. Jateng)
Gambar 4.6 Dokumentasi Survey Pendahuluan Arjosari - Purwantoro (Bts. Prov. Jateng)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-9
Titik Awal Titik Akhir
Wareng - Mukus Wareng - Mukus
Gambar 4.7 Dokumentasi Survey Pendahuluan Wareng - Mukus
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-10
Titik Awal Titik Akhir
Dengok - Bts. Kab. Pacitan Dengok - Bts. Kab. Pacitan
Gambar 4.8 Dokumentasi Survey Pendahuluan Dengok - Bts. Kab. Pacitan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-11
Titik Awal Titik Akhir
Bts. Kota Ponorogo - Biting (Bts. Prov. Jateng) Bts. Kota Ponorogo - Biting (Bts. Prov. Jateng)
Gambar 4.9 Dokumentasi Survey Pendahuluan Bts. Kota Ponorogo - Biting (Bts. Prov. Jateng)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-12
Titik Awal Titik Akhir
Jln. Hayam Wuruk Jln. Hayam Wuruk
Gambar 4.10 Dokumentasi Survey Pendahuluan Jln. Hayam Wuruk
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-13
Titik Awal Titik Akhir
Jln. Trunojoyo Jln. Trunojoyo
Gambar 4.11 Dokumentasi Survey Pendahuluan Jln. Trunojoyo
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-14
Setelah dilakukan survey pendahuluan diperoleh detail lokasi awal dan akhir untuk masing-masing ruas seperti ditampilkan dalam
Tabel 4.2. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur antara lokasi awal dan akhir pekerjaan berbeda
dengan hasil survey pendahuluan. Adapun detail pergeseran lokasi awal dan akhir pekerjaan tersebut terlampir dalam Lampiran I.
Tabel 4.2 Lokasi Kegiatan Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
Panjang Koordinat Awal Koordinat Akhir
Wilayah Ruas Jalan Penanda Awal Penanda Akhir
(Km) X Y X Y
Tugu Pacitan Bumi Simpang tiga
Kelahiran SBY Tugu
Bts. Kab. Ponorogo Jembatan Tangkeban Bertemu dengan awal
44,81 -8.028499° 111.361160° -8.173883° 111.120924°
- Bts. Kota Pacitan Bertemu dengan akhir ruas ruas Jln. Tentara Pelajar
Dengok - Bts. Kab. dan Jl. AR Hakim
Pacitan
Simpang tiga Simpang tiga
Tugu Tugu
Kabupaten Bertemu dengan awal ruas Bertemu dengan awal
Jln. Tentara Pelajar 2,51 -8.173883° 111.120924° -8.194039° 111.112732°
Pacitan Jl. AR Hakim dan akhir ruas Jln. Basuki Racmad
ruas Bts. Kab. Ponorogo - dan Jl. KA. Posong
Bts. Kota Pacitan Bengkel
Simpang tiga Simpang empat
Tugu Tugu Penceng
Bertemu dengan Jl. KA. Bertemu dengan Jl.
Jln. Basuki Racmad 0,6 -8.194039° 111.112732° -8.195234° 111.107539°
Posong dan akhir ruas Jln. Jend. Sudirman, Jl.
Tentara Pelajar Gatot Subroto dan Jl.
Jend. A. Yani
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-15
Panjang Koordinat Awal Koordinat Akhir
Wilayah Ruas Jalan Penanda Awal Penanda Akhir
(Km) X Y X Y
Toko kacamata
Simpang tiga Gapura Diponegoro
Arjosari - Bertemu dengan Jl. Bts. Patok
Purwantoro (Bts. 46,14 Kab. Ponorogo - Bts. Kota -8.124567° 111.149357° -7.947414° 111.239208°
Prov. Jateng) Pacitan
Pasar Arjosari Pacitan
Simpang tiga Gapura
Bertemu dengan Jl. Patok
Wareng - Mukus 8,23 -8.116553° 110.994917° -8.101640° 110.931761°
Pacitan Donorojo
Pos polisi
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-16
Panjang Koordinat Awal Koordinat Akhir
Wilayah Ruas Jalan Penanda Awal Penanda Akhir
(Km) X Y X Y
nyamat dan akhir ruas Jln. ruas Bts. Kota Ponorogo
Trunojoyo - Biting (Bts. Prov
Jateng)
Simpang empat Jembatan Pinggirsari
Bundaran Patung Simpang empat
Toko Material Bertemu dengan awal
Apotek ruas Jln. Hayam Wuruk,
Jln. Trunojoyo 1,32 -7.864951° 111.461064° -7.865210° 111.447285°
Bertemu dengan Jln. Jl. Agung serang dan Jl.
Diponegoro, Jln. Urip Ratu Kalinyamat
Sumiharjo dan Jln. Letjend
M.T. Haryono
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-17
Untuk data awal mengenai karakteristik masing-masing ruas jalan yang akan dilakukan pekerjaan leger, diperoleh gambaran data
seperti ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Data Awal Karakteristik Ruas Jalan
Lebar Lebar Bahu (m)
Panjang Jenis Jenis
Wilayah Nama Ruas Perkerasan Tata Guna Lahan
(Km) Perkerasan Kiri Kanan Bahu
(m)
Bts. Kab. Ponorogo -
44,81 7,00 - 10,00 Aspal 1,00 - 2,00 1,00 - 2,00 Beton Permukiman dan pertokoan
Bts. Kota Pacitan
Jln. Tentara Pelajar 2,51 ± 7,00 Aspal ± 1,00 ± 1,00 Beton Permukiman dan pertokoan
Tanah dan
Kabupaten Jln. Basuki Racmad 0,6 7,00 - 10,50 Aspal 0,60 - 1,00 ± 1,00 Permukiman dan pertokoan
beton
Pacitan
Arjosari - Purwantoro
46,14 ± 6,00 Aspal ± 1,00 ± 1,00 Beton Permukiman dan pertokoan
(Bts. Prov. Jateng)
Permukiman, pertokoan dan
Wareng - Mukus 8,23 7,00 - 13,40 Aspal ± 4,30 ± 3,50 Tanah
hutan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-18
Informasi awal mengenai jumlah jembatan dan gorong-gorong yang
terdapat pada ruas jalan yang akan dilakukan pekerjaan leger seperti ditampilkan
pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Data Jumlah Jembatan dan Gorong-gorong
Jumlah
No. Jumlah
Wilayah Ruas Jalan Gorong-
Ruas Jembatan
gorong
136 Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan 27 35
136.11K Jln. Tentara Pelajar - 1
Kabupaten
136.12K Jln. Basuki Racmad - -
Pacitan
137 Arjosari – Purwantoro (Bts. Prov. Jateng) 11 12
138 Wareng – Mukus 2 2
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-19
Tabel 4.5 Detil Lokasi Patok Leger
No. Koordinat
Wilayah Ruas Jalan Patok Leger
Ruas X Y
Kabupaten 136 Bts. Kab. LJ 136.1 (Awal) -8.028499° 111.361160°
Pacitan Ponorogo - Bts. LJ 136.2 -8.055412° 111.336298°
Kota Pacitan LJ 136.3 -8.069230° 111.318458°
LJ 136.4 -8.064849° 111.284937°
LJ 136.5 -8.081529° 111.257993°
LJ 136.6 -8.088610° 111.230106°
LJ 136.7 -8.104672° 111.200978°
LJ 136.8 -8.123313° 111.165205°
LJ 136.9 -8.140999° 111.132352°
LJ 136.10 (Akhir) -8.173883° 111.120924°
136.11K Jln. Tentara Pelajar LJ 136.11K (Awal) -8.173883° 111.120924°
LJ 136.11K (Akhir) -8.194039° 111.112732°
136.12K Jln. Basuki LJ 136.12K (Awal) -8.194039° 111.112732°
Racmad LJ 136.12K (Akhir) -8.195234° 111.107539°
137 Arjosari – LJ 137.1 (Awal) -8.124567° 111.149357°
Purwantoro (Bts. LJ 137.2 -8.100652° 111.170170°
Prov. Jateng) LJ 137.3 -8.067864° 111.165237°
LJ 137.4 -8.034444° 111.177947°
LJ 137.5 -8.015699° 111.184808°
LJ 137.6 -7.989613° 111.181648°
LJ 137.7 -7.981519° 111.155820°
LJ 137.8 -7.959385° 111.176399°
LJ 137.9 -7.946815° 111.209085°
LJ 137.10 -7.949994° 111.235345°
LJ 137.11 (Akhir) -7.947414° 111.239208°
138 Wareng – Mukus LJ 138.1 (Awal) -8.116553° 110.994917°
LJ 138.2 -8.103480° 110.954661°
LJ 138.3 (Akhir) -8.101640° 110.931761°
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-20
No. Koordinat
Wilayah Ruas Jalan Patok Leger
Ruas X Y
LJ 140.4 (Akhir) -7.860621° 111.298222°
140.11K Jln. Hayam Wuruk LJ 140.11K (Awal) -7.865210° 111.447285°
LJ 140.11K (Akhir) -7.865792° 111.427411°
140.12K Jln. Trunojoyo LJ 140.12K (Awal) -7.864951° 111.461064°
LJ 140.12K (Akhir) -7.865210° 111.447285°
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-21
Tabel 4.6 Detil Lokasi Patok BPN/BIG
Nama Desa/ Koordinat
Wilayah Kecamatan Uraian Lokasi Pilar
Setempat Kelurahan X Y
Kabupaten Jembatan Ngrejo Tegalombo -8.06845705° 111.2699579° Terletak di Kepala Jembatan Kali Cendol,
Pacitan Kali Cendol sebelah kiri jalan arah Pacitan - Dengok.
Pada Km. 245.7 dari Surabaya, Km.30.3
Pacitan, Km.3.7 Tegalombo.
SDN Tambakrejo Pacitan -8.146579792° 111.1281699° Terletak di halaman SDN Tambakrejo, kiri
Tambakrejo jalan arah Pacitan - Dengok. Pada Km.6.6
dari Pacitan, Km. 27.4 dari Tegalombo.
SMP 1 Sooka Punung -8.142513131° 111.0195619° Terletak di halaman SMPN Punung, kanan
Punung jalan arah Wonogiri - Pacitan. Pada Km.
303.6 dari Surabaya, Km. 27.6 Pacitan, Km.
12.4 dari batas propinsi.
Kabupaten Nailan Nailan Slahung -7.988284668° 111.4261379° Terletak dekat Jembatan Galak Uter No.880,
Ponorogo sebelah kiri jalan arah Pacitan - Ponorogo.
Pada Km. 213.4 Surabaya, Km. 16.4
Ponorogo, Km. 28.6 Tegelombo.
Pabrik Es Keniten Ponorogo -7.847320913° 111.4753408° Terletak di halaman Pabrik Es Bumi Lancar
Bumi (dulu Pabrik Es Salju Buana), sebelah kiri
Lancar jalan arah Ponorogo - Madiun. pada Km.
195.7 dari Surabaya, Km. 26.7M, Km. 1.3
Ponorogo.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-22
Gambar 4.12 Sebaran Lokasi Patok Leger
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-23
Gambar 4.13 Sebaran Lokasi Patok BPN/BIG
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-24
4.4 Resume Hasil Survey
Dari hasil survey lapangan dan data sekunder yang diperoleh beberapa
kesimpulan sebagaimana berikut:
1. Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan
Panjang ruas 44,81 km
Penanda awal ruas bertemu dengan akhir ruas Dengok - Bts. Kab. Pacitan
dan Jembatan Tangkeban
Penanda akhir ruas merupakan simpang tiga bertemu dengan awal ruas Jln.
Tentara Pelajar dan Jl. AR Hakim
Terdapat patok leger di awal dan akhir ruas
Terdapat 27 jembatan pada ruas ini
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-25
4. Arjosari - Purwantoro (Bts. Prov. Jateng)
Panjang ruas 46,14 km
Penanda awal ruas merupakan simpang tiga bertemu dengan Jl. Bts. Kab.
Ponorogo - Bts. Kota Pacitan
Penanda akhir ruas bertemu dengan Gapura Diponegoro
Terdapat 11 (sebelas) patok leger yang tersebar pada ruas ini
Terdapat 11 jembatan pada ruas ini
5. Wareng - Mukus
Panjang ruas 8,23 km
Penanda awal ruas bertemu dengan simpang tiga ke Jl. Pacitan Donorojo
Penanda akhir ruas bertemu dengan gapura
Terdapat 3 (tiga) patok leger yang tersebar pada ruas ini
Terdapat 2 jembatan pada ruas ini
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-26
8. Jln. Hayam Wuruk
Panjang ruas 2,41 km
Penanda awal ruas bertemu dengan simpang empat ke Jl. Agung Serang, Jl.
Ratu Kali-nyamat dan akhir ruas Jln. Trunojoyo
Penanda akhir ruas bertemu dengan gapura perbatasan Bts. Kota Ponorogo -
Biting (Bts. Prov. Jateng)
Terdapat patok leger di awal dan akhir ruas
Terdapat 1 jembatan pada ruas ini
9. Jln. Trunojoyo
Panjang ruas 1,32 km
Penanda awal ruas bertemu dengan bundaran patung
Penanda akhir ruas bertemu dengan simpang empat awal ruas Jln. Hayam
Wuruk, Jl. Agung serang dan Jl. Ratu Kalinyamat
Terdapat patok leger di awal dan akhir ruas
Pada ruas ini tidak terdapat jembatan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 4-27
SISTEM MANAJEMEN
BAB 5 KESELAMATAN KONSTRUKSI
(SMKK)
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-1
PP No.29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PP No.74/2001 tentang Pengelolaan B3
PP No.36/2005 tentang Pelaksanaan Bangunan Gedung
PP No. 53/2012 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
PP No. 50/2012 tentang SMK3
PP No. 12/2015 tentang K3 Kelistrikan
3. Peraturan Menteri :
No. 01/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan
No.02/1980 tentang Pemeriksaan Kesesehatan Tenaga kerja
Permen PU No 05-PRT-M-2014 Pedoman Sistem Manajemen K3
Konstruksi Bidang PU
Permen PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
4. Peraturan Lainnya :
S.K.B. Men. Naker & Men. PU No. 174/MEN/1986 & No. 104/KPTS/1986
KEP. Men. Kimpraswil No.384/KPTS/M/2004 Pedoman Teknis K3 pada
konstruksi bendungan
SE. Men. PU No. 03/SE/M/2005
SE. Men. PU No. UM.03.01-Mn/451
S.E. Men. PU NO.08/SE/M/2004 Penerapan K3
S.E. Menteri PU No. 08/SK/M/2005 tgl.13 Maret2006
SK Dirjen PPK No. 20DJPPK/VI/2004 Ahli K3
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-2
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran;
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik pisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan;
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya;
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang;
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi;
Pekerjaan yang akan dikerjakan saat ini adalah Pembuatan Dokumen Leger
Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Lingkup
pekerjaan utama meliputi :
1. Survey Pendahuluan
Pekerjaan ini meliputi mecari titik awal dan akhir ruas jalan yang ditandai
dengan patok dan cat semprot, foto dokumentasi, penentuan lokasi patok-patok
leger yang akan dipasang, sketsa inventarisasi kondisi eksisting, penyediaan
tempat kerja, penampungan bahan, mobilisasi dan lain sebagainnya.
2. Pemasangan Patok
Pekerjaan ini meliputi mobilisasi patok ke lokasi pekerjaan, pemasangan patok
dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-3
3. Pengikat Jaring Kontrol Horisontal
Pekerjaan ini meliputi pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS
yang koordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi
tiga dimensi (X,Y,Z ataupun L,B,h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World
Geodetic System) 1984. Dengan GPS, titik yang akan ditentukan posisinya dapat
Diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic positioning). Posisi titik
dapat ditentukan dengan menggunakan satu receiver GPS terhadap pusat bumi
dengan menggunakan metode absolute (point) positioning, ataupun terhadap titik
lainnya yang telah diketahui koordinatnya (monitor station) dengan
menggunakan metode differential (relative) positioning yang menggunakan
minimal dua receiver GPS, yang menghasilkan ketelitian posisi yang relatif lebih
tinggi. GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time) ataupun sesudah
pengamatan setelah data pengamatannya di proses secara lebih ekstensif (post
processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih
baik.
4. Stationing dan Inventori
Pekerjaan ini meliputi pengukuran perkerasan jalan, bahu/trotoar, bangunan
pelengkap, saluran drainase, foto dokumentasi sesuai interval pedoman leger dan
lain sebagainya.
5. Survey Topografi
Pekerjaan ini meliputi pengambilan data topografi menggunakan 2 (dua) jenis
alat yaitu GPS Geodetik dengan metode RTK dan metode statik, sedangkan pada
kondisi khusus seperti terdapat pepohonan yang rimbun dan banyak penghalang
sehingga tidak memungkinkan untuk penggunaan GPS Geodetik, maka
digunakan alat ukur Total Station dengan interval dan juga titik referensi yang
sama.
6. Pengukuran Jembatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengukuran penampang memanjang jalan,
penampang melintang jalan, bagian-bagian jembatan, penampang melintang
sungai dan lain sebagainya.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-4
7. Analisa Data
Pekerjaan ini meliputi pengolahan data hasil survey seperti data topografi, data
inventori, data pengukuran jembatan dan lain sebagainya.
8. Pembuatan Kartu Leger Jalan dan Jembatan
Pekerjaan ini meliputi pembuatan kartu leger jalan dan jembatan berdasarkan
data hasil survey lapangan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-5
No Aspek Deskripsi Rekomendasi Teknis
permasalahan di kedepannya.
3 Tenaga Kerja Penggunaan tenaga Penggunaan pekerja sesuai
kerja yang cakap kebutuhan pelaksanaan
dan terampil sesuai pekerjaan.
kebutuhan Penggunaan tenaga kerja
pekerjaan terlatih, cakap agar diperoleh
hasil pekerjaan yang
maksimal dengan metode
kerja yang efektif dan
efisien.
Upah tenaga kerja sesuai
dengan kentuntuan yang
berlaku.
Mengakomodasi tenaga kerja
lokal.
Penggunaan jam kerja sesuai
ketentuan.
Penggunaan alat pelindung
K3 konstruksi selama
melaksanakan pekerjaan
Jaminan keselamatan kerja
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-6
Nomor Uraian Identifikasi Bahaya
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-7
5.7 Alat Pelindung Diri
Penggunaan alat pelindung diri standar yang biasa digunakan adalah seperti
ditampilkan pada gambar berikut :
Pengenalan berbagai alat pelindung diri dasar yang umum digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan fungsinya diuraikan secara singkat sebagai
berikut :
1. Helm Pengaman (Safety Helmet)
Fungsi penggunaan helm adalah untuk menghindari benturan benda tajam dan
berat yang dapat melukai kepala. Selain itu, kepala juga terlindung dari api,
percikan bahan kimia, suhu ekstrem, dan radiasi panas, serta bahaya lainnya
yang mungkin akan mengenai kepala.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-8
2. Tali Pengaman (Safety Harness)
Safety harness adalah sabuk keselamatan yang wajib digunakan orang yang
bekerja berhadapan dengan ketinggian.
4. Sepatu
Sepatu dapat berupa sepatu karet maupun safety shoes, berfungsi untuk
melindungi kaki dari benda tajam baik yang ada di bawah maupun kejatuhan
dari atas.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-9
5. Rompi Safety
Fungsi utama dari penggunaan rompi agar pekerja dapat terlihat dengan jelas
pada area proyek.
6. Masker
Masker merupakan alat pelindung pernapasan penting digunakan dalam
lingkungan kerja terutama saat ini sedang dalam masa pandemic Covid-19. Alat
ini juga akan melindungi dari kontaminan penyebab penyakit seperti debu, gas,
atau asap.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 5-10
BAB 6 PROGRAM KERJA
Program kerja yang akan dilakukan oleh Tim Konsultan CV. Dhiratama
Cipta Persada dalam pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Dokumen Leger Jalan
Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo adalah
mengacu pada pendekatan teknis yang telah diuraikan di atas. Secara umum, rencana
kerja konsultan dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey dan Pengumpulan Data
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
4. Tahap Pembuatan Dokumen Leger
5. Tahap Pelaporan
6. Tahap Akhir
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-1
Untuk itu dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan akan mengacu
pada tahapan-tahapan yang telah dituangkan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
telah disusun ditampilkan pada Gambar 6.1.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-2
Estimasi Waktu (Minggu)
No. Uraian Bobot (%) Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
I PERSIAPAN 100
1 Koordinasi Awal 3.50% 1.05% 2.45%
2 Koordinasi Awal Intern & Mobilisasi 1.50% 0.45% 1.05%
90
II SURVEY PENDAHULUAN
1 Collecting Data 6.00% 1.80% 2.40% 1.80%
2 Reconaissance Survey 4.00% 1.00% 1.00% 1.00% 1.00% 80
IV ANALISA DATA 60
1 Analisa Data Sekunder 8.00% 0.80% 2.40% 2.40% 1.60% 0.80%
2 Analisa Data Lapangan 12.00% 1.20% 3.60% 2.40% 3.60% 1.20%
50
V PENGOLAHAN DAN PENYUSUNAN DATA
1 Pengolahan Data Tabuler 5.25% 1.05% 1.05% 1.05% 1.05% 1.05%
2 Processing Data 5.25% 1.31% 1.31% 1.31% 1.31% 40
3 Pembuatan Dokumen Leger 4.50% 1.13% 1.13% 1.13% 1.13%
VI PELAPORAN 30
1 Kegiatan Administrasif, Koordinasi 1.00% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06% 0.06%
2 Laporan Pendahuluan 1.00% 1.00%
3 Laporan Hasil Survey 1.00% 1.00% 20
4 Laporan Akhir 1.00% 1.00%
7 Soft Copy 1.00% 1.00%
0
TOTAL 100.00% 1.56% 3.56% 2.86% 4.81% 8.71% 10.41% 12.24% 15.69% 12.88% 7.73% 6.03% 4.75% 2.24% 2.24% 2.24% 2.06%
Catatan : Asumsi 1 bulan = 4 minggu Kumulatif 1.56% 5.13% 7.99% 12.80% 21.51% 31.93% 44.16% 59.85% 72.73% 80.45% 86.48% 91.23% 93.46% 95.70% 97.94% 100.00%
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-3
6.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi personil yang ditugaskan dalam pekerjaan ini seperti
disajikan dalam gambar berikut.
Direktur
CV. DHIRATAMA CIPTA PERSADA
Tenaga Administrasi
Administrasi Perusahaan
TEAM LEADER
Tenaga Pendukung
Sarjana Teknik Geodesi, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah terakreditasi atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah
terakreditasi berpengalaman dalam bidang perencanaan pekerjaan
jalan/jembatan minimal 5 (lima) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-4
Muda Teknik Geodesi yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait. Tugas dan
tanggung jawabnya meliputi:
a) Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja.
b) Mengawasi semua tenaga/personel yang terlibat dalam pekerjaan survei
pengukuran dan pengumpulan data leger jalan dimaksud tepat waktu.
c) Memeriksa dan mengolah semua data hasil survei sekunder dan data primer
yang berada di bawah tanggung jawabnya.
d) Bertanggung jawab atas kebenaran, ketelitian, kemutakhiran dan
kelengkapan data hasil pelaksanaan survei sesuai buku pedoman
pelaksanaan teknis pembuatan leger jalan.
e) Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan untuk pekerjaan survei/pengumpulan data sekunder,
pengumpulan data primer, pengolahan dan penyajian/pelaporan.
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-5
3. Tenaga Pendukung
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-6
Tabel 6.3 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung
Estimasi Waktu Jumlah
Jumlah Bulan Ke Jumlah
No. Uraian Personel Orang
Orang Bulan
1 2 3 4 Bulan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi Di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang 6-7
LAMPIRAN I
UPT PACITAN
UPT MADIUN
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-1
Tinggi Dalam
Lokasi LOKASI Panjang (M') Lebar (M') Jumlah Konstruksi Tahun
Lantai sungai
Jurusan N a ma dari dari Pemb.
Bentang Jalur Lebar Lubang Diameter Bagian Bagian
Total Trotoar Man Man Didiri Rehab
Km. S E (Bersih) L.1 Total (Bh) (M') Bawah Atas
(m') (m') kan
29 NGRENO I Sby 248+504 8°04'48.1"S 111°15'14.6"E 2,80 2,00 GG 9,00 - 11,00 1 - 3,30 - LS ATI S.1942 1996
30 NGRENO II Sby 248+580 8°04'48.3420"S 111°15'14.4504"E 19,00 19,00 JBT 6,30 1,08 7,90 1 - 7,90 0,50 LS GTI 1991 1991
31 SIRKULIT Sby 250+383 8°05'8.7072"S 111°14'47.9508"E 7,80 6,50 JBT 6,90 - 8,00 2 - 2,50 LS MTI 1985 1985
32 NGRECO Sby 250+989 8°05'22.1"S 111°14'34.2"E 4,30 3,60 GG 7,10 - 7,80 1 - 4,10 - LS MTI 1985 1985
33 CERUWAK Sby 251+531 8°05'14.7"S 111°14'21.0"E 6,60 5,00 JBT 7,00 - 10,00 1 - 4,00 - LS PTI 1981 1981
34 GEDANGAN Sby 251+886 8°05'17.5"S 111°14'09.7"E 6,60 2,00 GG 8,10 - 9,10 1 - 2,30 0,20 LS PTI S.1942 1996
35 JERUK TELENG Sby 252+760 8°05'18.6"S 111°13'46.9"E 5,60 4,80 GG 8,80 - 10,80 1 - 3,50 0,40 LS PTI 1980 2011
36 NGRENJENG Sby 253+090 8°05'24.9"S 111°13'39.7"E 6,10 6,10 JBT 7,00 - 8,00 1 - 4,85 0,20 LS PTI 1983 1983
37 SEPATAN Sby 253+732 8°05'35.3580"S 111°12'53.9064"E 5,30 4,70 GG 6,90 - 8,10 1 - 3,50 - LS PTI 1983 1983
38 GOLO Sby 255+356 8°05'33.3"S 111°12'33.8"E 2,60 2,00 JBT 7,50 - 11,30 1 - 3,85 - LS PTI 2004 2004
39 KARANG ANYAR Sby 256+394 8°05'36.4"S 111°12'06.3"E 122,70 58,80 JBT 7,00 2,00 9,00 2 - 5,40 0,35 TP RBA 1993 1993
40 GERTANI Sby 258+508 8°06'32.1"S 111°11'45.3"E 4,20 3,30 GG 7,00 - 10,20 1 - 2,60 - LS PTI 1980 1980
41 GEGERAN Sby 259+847 8°06'51.2"S 111°11'12.2"E 10,00 8,80 JBT 7,60 2,00 10,50 1 - 4,80 0,10 SU GTI 2001 2001
42 GADUH Sby 262+031 8°07'25.7"S 111°10'18.4"E 4,70 2,50 GG 7,10 - 11,30 3 0,60 1,60 - LS YTI 1981 1981
43 PRONGGO Sby 262+877 8°07'23.5"S 111°09'52.0"E 7,50 7,50 JBT 6,60 - 7,50 2 - 4,20 - LS PTI 1963 1963
44 GUNUNG PEGAT Sby 263+506 8°07'26.4504"S 111°09'43.2180"E 2,40 2,00 GG 7,00 - 10,50 1 - 3,00 - LS - -
45 KLAMPOK BELLEH Sby 264+451 8°07'29.1"S 111°09'03.3"E 4,50 4,50 GG 6,00 - 10,00 1 - 1,80 0,70 LS PTI 1989 1989
46 ARJOSARI I Sby 264+718 8°07'29.1252"S 111°08'54.6720"E
47 ARJOSARI II Sby 264+897 8°07'29.06"S 111°08'48.69"E 47,70 4,70 JBT 3,30 - 3,90 2 - 7,60 1,20 SU RBA 1976 1976
48 ARJOSARI Sby 264+897 8°07'29.8"S 111°08'47.7"E 47,80 47,20 JBT 7,00 2,00 9,60 2 - 8,40 1,20 TP GPI 2000 2000
49 BENDO Sby 265+039 8°07'33.1"S 111°08'47.2"E 9,50 8,30 JBT 6,90 - 8,10 1 - 5,55 0,25 LS GTI 1977 1977
50 BOLO Sby 266+898 8°07'33.1"S 111°08'47.3"E 12,70 9,20 JBT 7,30 1,60 9,00 1 - 3,95 - SU GPI 1997 1997
51 GRUNGGUNG Sby 267+203 8°08'16.0"S 111°08'11.5"E 2,00 1,50 GG 7,10 - 9,90 1 - 4,00 - LS PTI 1988 2000
52 KWARON Sby 269+015 8°08'56.5"S 111°07'32.8"E 16,60 14,00 JBT 7,00 2,40 9,40 1 - 6,90 - TP GTI 2003 2003
53 BOLOSINGO I Sby 269+256 8°09'03.7"S 111°07'31.1"E 10,80 10,00 JBT 6,50 - 7,50 1 - 6,60 - LS GTI 1963 -
54 BOLOSINGO II Sby 269+599 8°09'14.2"S 111°07'32.2"E 2,00 2,00 GG 7,20 - 14,50 1 - 5,60 - LS ATI S.1942 2000
55 BLUNDING Sby 270+197 8°09'32.1"S 111°07'26.7"E 5,20 4,50 GG 7,10 - 8,40 1 - 2,82 - LS PTI 1984 1984
56 NGAWEN Sby 270+814 8°09'51.0444"S 111°07'24.2904"E 2,70 2,70 GG 7,10 - 11,10 1 - 1,35 - LS PTI 1984 1984
57 GLONGGONG Sby 271+558 8°10'14.2"S 111°07'17.1"E 4,40 3,70 GG 6,80 - 8,00 1 - 1,50 - LS PTI 1978 1978
58 PURWOSARI Sby 272+127 8°10'31.6"S 111°07'12.6"E 36,00 36,00 JBT 6,00 1,00 7,00 1 - 9,80 - TP RBA 1988 1988
59 PELUK Sby 249+994 8°05'100.95"S 111°14'58.50"E 2,30 2,30 GG 7,60 - 11,70 3 0,60 1,45 - LS YDI - -
60 GADUH Sby 261+470 8°07'19.89"S 111°10'31.21"E 2,70 2,00 GG 7,10 - 10,00 1 - 2,40 - LS PTI - -
61 KEDUNG BENDO 1 Sby 259+178 8°06'34.23"S 111°11'25.63E 2,90 2,50 GG 7,00 - 13,10 3 0,60 0,90 - LS YDI - -
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-2
Tinggi Dalam
Lokasi LOKASI Panjang (M') Lebar (M') Jumlah Konstruksi Tahun
Lantai sungai
Jurusan N a ma dari dari Pemb.
Bentang Jalur Lebar Lubang Diameter Bagian Bagian
Total Trotoar Man Man Didiri Rehab
Km. S E (Bersih) L.1 Total (Bh) (M') Bawah Atas
(m') (m') kan
62 KEDUNG BENDO 2 Sby 259+030 8°06'32.60"S 111°11'30.45"E 2,70 2,30 GG 7,10 - 11,30 3 0,60 2,65 0,10 LS YTI - -
63 PRADAH Sby 258+224 8°06'26.16"S 111°11'51.18"E 2,00 2,00 GG 6,90 - 10,30 2 0,60 4,90 - LS YTI - -
Jln. Tentara
1 BENGKAL Sby 273+595 8°11'14.5464"S 111°06'53.4744"E 2,00 1,50 GG 8,60 - 11,10 1 - 1,65 - LS PTI 1976 1976
Pelajar (Pacitan)
Jln. Basuki
Racmad
(Pacitan)
Arjosari - 1 KIKIL Sby 265+308 8°07'09.1"S 111°08'58.1"E 3,60 3,00 GG 5,90 - 10,50 1 - 2,50 - LS PTI 1984 1984
Purwantoro 2 JATIMALANG Sby 266+597 8°06'32.5"S 111°09'01.1"E 2,20 1,60 GG 6,10 - 10,20 1 - 3,20 - LS PTI 1987 2003
(Bts. Prov. 3 NGASINAN Sby 269+402 8°05'58.0"S 111°10'02.7"E 4,50 4,50 GG 5,40 - 8,40 1 - 5,65 - LS PTI 1992 1992
Jateng) 4 JATIREJO Sby 270+386 8°05'47.4"S 111°10'13.8"E 4,50 3,50 GG 6,80 - 8,10 1 - 6,00 - LS PTI 1992 1992
5 SONO I Sby 270+987 8°05'31.7328"S 111°10'19.0308"E 6,80 5,60 JBT 7,10 - 8,30 1 - 4,75 - LS GTI 1992 1992
6 SONO II Sby 271+200 8°05'25.2924"S 111°10'17.5728"E 2,50 2,00 GG 7,00 - 8,00 1 - 4,10 - LS PTI 1991 1991
7 TEMON IRENG Sby 271+699 8°05'09.0"S 111°10'16.8"E 20,90 17,50 JBT 6,90 - 7,90 1 - 6,40 0,20 SU GTI 1996 1996
8 TEMON ABANG Sby 272+069 8°05'00.5"S 111°10'11.1"E 30,70 28,50 JBT 6,00 1,00 7,00 1 - 9,85 0,50 SU GBI 1993 1993
9 SETREN Sby 274+502 8°04'08.2"S 111°09'48.5"E 9,50 9,50 JBT 5,10 - 5,10 1 - LS MBI S.1969 -
10 WIJIL Sby 275+179 8°03'55.2"S 111°09'57.4"E 11,20 9,50 JBT 8,40 1,00 10,00 1 - 5,50 - LS GTI S.1969 -
11 KETEL Sby 279+123 8°02'13.4"S 111°10'30.2"E 11,00 9,40 JBT 6,90 1,00 8,60 1 - 6,90 - LS GTI S.1969 -
12 PETUNG Sby 280+067 8°02'03.4"S 111°10'47.7"E 2,90 2,60 GG 6,90 - 9,40 2 - 5,50 - LS PTI S.1969 2002
13 GAYAM Sby 280+484 8°02'7.4076"S 111°10'56.6688"E 3,60 2,90 GG 3,60 - 7,80 1 - 4,10 - LS PTI 1995 1995
14 BOREK I Sby 289+152 7°59'16.9404"S 111°11'10.7448"E 10,80 9,00 JBT 6,70 - 8,10 1 - 6,80 - LS GTI S.1969 1993
15 BOREK II Sby 289+379 7°59'14.8"S 111°11'04.4"E 5,60 5,00 GG 5,30 - 6,60 1 - 2,65 - LS PTI S.1969 -
16 BOREK III Sby 290+261 7°59'25.0944"S 111°10'44.1804"E - - JBT - - 0 - - - LS BTI S.1969 -
17 PANGGANG Sby 291+136 7°59'16.9"S 111°10'28.6"E 5,80 5,00 GG 5,90 - 10,10 1 - 7,10 - LS RTI S.1969 2002
18 TOKAWI Sby 293+143 7°59'16.5"S 111°09'44.1"E 25,40 25,40 JBT 6,10 7,00 1 - 5,80 0,50 SU MBI 1993 1993
19 NGUNCUP Sby 297+877 7°58'05.0"S 111°10'06.6"E 5,50 4,50 GG 5,20 - 8,60 1 - 4,90 - LS PTI 2003 2003
20 TAJI Sby 298+174 7°57'59.3"S 111°10'14.0"E 5,80 4,80 GG 5,20 1,80 10,40 1 - 4,40 0,20 LS PTI S.1969 -
21 JUBLEK Sby 302+629 7°56'42.0"S 111°11'26.7"E 8,10 7,50 GG 5,80 - 7,20 1 - 5,00 0,50 LS GTI 1991 1991
22 GLODAGAN Sby 304+836 7°56'44.1708"S 111°12'28.2960"E 20,40 18,00 JBT 6,00 7,00 1 - 5,30 0,40 SU MBI 1993 1993
23 DUNGPRING Sby 307+313 7°57'14.7"S 111°13'05.1"E 25,80 22,40 JBT 6,90 - 8,20 1 - 6,80 0,20 SU GTI 1997 1997
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-3
Tinggi Dalam
Panjang (M') Lebar (M') Jumlah Konstruksi Tahun
Lokasi LOKASI Lantai sungai
Jurusan N a ma dari dari Pemb.
Bentang Jalur Lebar Lubang Diameter Bagian Bagian
Total Trotoar Man Man Didiri Rehab
Km. S E (Bersih) L.1 Total (Bh) (M') Bawah Atas
(m') (m') kan
Wareng - 1 WARENG Sby 307+830 8°06'50.5980"S 110°59'17.9016"E 7,30 6,40 JBT 6,90 1,20 13,40 1 - 4,20 - LS MBI 1995
Mukus 2 SUKODONO Sby 309+800 8°06'24.7"S 110°58'23.6"E 4,50 3,60 GG 6,90 1,60 12,70 1 - 3,10 - LS PTI 1995
3 GENDARAN Sby 310+815 8°06'08.7"S 110°57'56.4"E 3,40 2,50 JBT 7,00 1,00 13,40 1 4,40 - LS PTI 1995
4 GENDARAN II Sby 311+177 8°06'07.95"S 110°57'43.71"E 2,00 2,00 GG 7,10 - 13,90 1 - 2,20 - LD PTI
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-4
Karakteristik Jembatan di Kabupaten Ponorogo
Tinggi Dalam
Panjang (M') Lebar (M') Jumlah Konstruksi Tahun
Lokasi LOKASI Lantai sungai
Jurusan N a ma dari dari Pemb.
Bentang Jalur Lebar Lubang Diameter Bagian Bagian
Total Trotoar Man Man Didiri Rehab
Km. S E (Bersih) L.1 Total (Bh) (M') Bawah Atas
(m') (m') kan
Dengok - Bts. 1 DENGOK Sby 203+158 7°54'14.3"S 111°27'42.2"E 6,20 5,00 JBT 14,00 1,60 15,80 1 - 2,10 - PB GTI 1974 99/00
Kab. Pacitan 2 GENTING Sby 204+800 7°55'00.3"S 111°27'21.9"E 46,30 42,70 JBT 6,60 2,00 9,00 1 - 7,00 - TB RBI 1991
3 NGAMPEL Sby 206+123 7°55'40.6"S 111°27'03.9"E 5,20 3,90 GG 7,20 - 12,60 1 - 2,30 - PB MBI 1945
4 BALONG I Sby 208+892 7°57'01.9"S 111°26'25.1"E 5,10 4,00 GG 7,20 - 9,70 1 - 1,90 - PB PTI 1945
5 BALONG II Sby 209+563 7°57'22.0"S 111°26'16.3"E 5,30 4,30 GG 7,10 - 7,80 1 - 1,60 - PBT PTI 1945
6 BALONG III Sby 209+719 7°57'26.58"S 111°26'16.31"E 3,10 2,40 GG 8,20 - 12,00 1 - 1,40 - PB PTI 1945
7 NAILAN Sby 212+617 7°58'54.4440"S 111°25'40.4040"E 7,20 6,00 JBT 7,90 - 8,70 1 - 1,30 - PB GTI 1945
8 GALAK UTER Sby 212+972 7°59'5.8920"S 111°25'37.5960"E 7,00 6,10 JBT 7,30 - 11,80 1 - 2,50 - PB GTI 1975
9 GALAK UTER Sby 213+403 7°59'18.97"S 111°25'33.85"E 3,00 2,50 GG 10,20 - 11,20 1 - 1,88 - PB BTI 1984
10 BROTO Sby 216+869 8°01'5.3760"S 111°24'57.8160"E 5,00 4,10 GG 7,20 - 9,90 1 - 1,80 - PB PTI 1945
11 TRUNENG Sby 217+468 8°01'16.98"S 111°25'59.81"E 3,20 3,20 GG 7,50 - 13,30 2 0,60 2,30 - YTI
12 WATUGUMUL (Broto2) Sby 217+481 8°01'23.0880"S 111°24'58.7520"E 7,20 6,00 JBT 9,80 - 10,90 1 - 3,60 - PB GTI 1995 95/96
13 BULU Sby 218+076 8°01'39.0720"S 111°24'53.3520"E 2,90 2,00 GG 7,50 - 12,00 1 - 1,30 - PB BTI 1984 2015
14 DAWANG Sby 218+239 8°01'44.5"S 111°24'52.8"E 30,40 25,10 JBT 7,00 2,00 9,20 1 - 7,50 - PB GBI 1993
15 TENGGER Sby 219+366 8°02'13.6"S 111°24'42.2"E 4,80 4,00 GG 7,20 - 9,10 1 - 2,35 - PB PTI 1996 96/97
16 PLAPAR Sby 220+220 8°02'14.9280"S 111°24'15.9480"E 51,50 49,10 JBT 9,90 2,00 12,40 1 - 9,10 - PS GPI 2014 2014
17 CALUK Sby 221+095 8°02'18.50"S 111°23'55.86"E 2,40 2,00 GG 7,10 11,10 1 - 0,70 - PTI
18 CUMPLENG (lama) Sby 221+320 8°02'17.0880"S 111°23'41.4240"E 23,10 6,40 JBT 7,10 - 7,80 1 - 9,80 - PB ETI 1945
19 CUMPLENG II (baru) Sby 221+320 8°02'17.0"S 111°23'40.8"E 21,70 20,10 JBT 7,00 2,00 9,80 1 - 10,00 - SU GTI 2013 2014
20 TUGU Sby 222+090 8°02'15.50"S 111°23'25.44"E 2,60 2,00 GG 7,50 - 11,10 1 - 2,40 - PB PTI 1945 2001
21 TUGUREJO Sby 222+452 8°02'13.73"S 111°23'20.22"E 2,10 1,50 GG 7,00 - 11,70 1 - 2,25 - PTI
22 NGEPUNG Sby 222+429 8°02'11.5"S 111°23'15.2"E 4,00 3,00 GG 7,10 - 11,50 1 - 2,75 - PB PTI 1945
23 GEDUNG BULUS Sby 223+410 8°01'52.5000"S 111°22'52.6800"E 3,90 2,00 GG 7,00 - 9,80 1 - 3,15 - PB ETI 1945
24 TUGU I Sby 223+718 8°01'5.005"S 111°22'45.94"E 2,60 2,10 GG 7,20 - 11,20 2 1,00 1,10 - PB YTI 1945
25 KRAJAN TENGAH 1 Sby 223+903 8°01'50.22"S 111°22'43.47"E 2,60 2,00 GG 7,00 - 11,10 1 - 2,40 - PTI
26 TUGU II Sby 223+985 8°01'53.43"S 111°22'35.58"E 2,00 2,00 GG 7,30 - 13,20 1 - 2,60 - PB ATI 1945
27 JATI Sby 226+442 8°01'39.8280"S 111°22'0.0480"E 16,40 5,50 JBT 10,00 - 16,80 1 - 7,30 - PB ETI 1945
28 KRAJAN TENGAH 2 Sby 224+645 8°01'53.35"S 111°22'25.45"E 2,10 1,50 GG 7,30 - 11,60 1 - 3,00 - ATI
29 KRAJAN TENGAH 3 Sby 224+809 8°01'54.28"S 111°22'22.42"E 2,20 1,50 GG 7,00 - 9,80 1 - 3,80 - ATI
30 JATI Sby 226+772 8°01'41.48"S 111°21'56.64"E 12,30 12,30 JBT 7,00 - 12,30 1 - 1,50 - PB PTI 1945 2004
31 TANGKEBAN Sby 226+860 8°01'41.89"S 111°21'50.38"E 3,10 3,10 GG 9,90 - 10,90 1 1,00 1,00 - PB PTI 1945 2004
32 TANGKEBAN Sby 227+347 8°01'42.4200"S 111°21'38.7360"E 11,40 10,20 JBT 6,60 1,80 9,50 1 - 5,20 - PB MBI 1981
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-5
Tinggi Dalam
Panjang (M') Lebar (M') Jumlah Konstruksi Tahun
Lokasi LOKASI Lantai sungai
Jurusan N a ma dari dari Pemb.
Bentang Jalur Lebar Lubang Diameter Bagian Bagian
Total Trotoar Man Man Didiri Rehab
Km. S E (Bersih) L.1 Total (Bh) (M') Bawah Atas
(m') (m') kan
Bts. Kota 1 CARAT Sby 204+554 7°51'59.5"S 111°24'34.0"E 5,90 5,00 GG 10,50 2,00 13,10 1 - 1,90 - BT GTI 1978 2016
Ponorogo - 2 KAUMAN VII Sby 205+953 7°52'01.02"S 111°23'58.31"E 2,10 1,00 GG 6,40 - 10,10 1 - 1,40 - PTI
Biting (Bts. 3 KAUMAN IV Sby 205+997 7°52'00.89"S 111°23'56.89"E 2,70 2,00 GG 0,40 - 10,90 1 - 1,60 - PTI
4 GLINGGANG Sby 209+831 7°52'15.56"S 111°21'42.70"E 3,60 2,70 GG 7,00 - 10,70 1 - 1,00 - PB ATI 1945
5 BADEGAN I Sby 213+248 7°52'22.4"S 111°19'51.6"E 6,10 5,00 JBT 7,30 4,00 9,90 1 - 1,70 - PB PTI 1985
6 BADENGAN II Sby 214+355 7°52'28.99"S 111°19'32.33E 2,10 1,70 GG 0,30 - 11,90 2 0,40 2,15 - YTI
7 BADENGAN III Sby 215+610 7°52'24.30"S 111°19'02.87"E 2,30 1,60 GG 7,00 - 15,70 1 - 4,50 - BTI
8 WOTRAJUT V Sby 215+781 7°52'13.61"S 111°18'53.49"E 3,20 2,00 GG 8,40 - 12,00 1 - 3,40 - PB PTI 1987
9 WOTRAJUT VI Sby 215+992 7°52'11.60"S 111°18'50.96" 2,00 2,00 GG 8,30 - 12,70 1 - 4,50 - PB ETI 1945
10 WOTRAJUT VII Sby 216+005 7°52'10.19"S 111°18'47.75"E 2,90 2,90 GG 8,30 - 12,30 1 - 5,60 - PB ETI 1945
11 BADENGAN IV Sby 216+402 7°52'09.73"S 111°18'44.78"E 2,20 1,50 GG 8,30 - 12,60 1 - 3,60 - PTI
12 SUMORO BANGUN Sby 216+662 7°52'03.13"S 111°18'31.38"E 8,80 3,20 GG 6,80 - 19,00 1 - 1,30 - PB PTI 1992
13 KRESEK Sby 216+746 7°52'03.5"S 111°18'29.3"E 61,80 58,30 JBT 7,00 2,00 9,80 1 - 9,80 - PB RBI 1992
Jln. Hayam
Wuruk 1 SEKAYU Sby 200+400 7°51'54.6120"S 111°26'52.6920"E 46,20 45,00 JBT 7,00 2,00 9,00 - 9,00 - TB RBA 1983
(Ponorogo)
Jln. Trunojoyo 1 PINGGIR SARI II Sby 200+200 7°51'54.5040"S 111°26'57.1200"E 5,40 4,20 GG 12,30 1,40 13,70 - 3,40 - PB GTI 1977
(Ponorogo) 2 PINGGIRSARI I Sby 194+972 7°51'54.53"S 111°27'03.84"E 2,60 2,00 GG 12,40 - 16,20 - 1,40 - PB PTI 1988
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-6
Keterangan :
ATI : Gorong-gorong pelengkung RBI : Rangka Baja Indonesia
BTI : Gorong-gotong persegi YTI : Gorong-gorong Pipa
ETI : Jembatan Pelengkung RBA : Rangka Baja Australia
GTI : Gelagar Beton Indonesia ESI : Pelengkung sementara
MBI : Gelagar komposit baja indonesia GG : Gorong-gorong
MTI : Gelagar komposit beton indonesia JBT : Jembatan
Pembuatan Dokumen Leger Jalan Provinsi di Wilayah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo
CV. Dhiratama Cipta Persada, Jl. Candi Agung IV, Kav 1-3, Kota Malang L-7
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
( BIG )
NOMOR
TITIK
Jl. Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong 16911 PO Box 46 CBI (021) 8758061
-
http://srgi.big.go.id email: srgi@big.go.id
Uraian Lokasi Pilar : TERLETAK DI KEPALA JEMBATAN KALI CENDOL, SEBELAH KIRI JALAN ARAH PACITAN - DENGOK. PADA KM. 245.7
DARI SURABAYA, KM.30.3 PACITAN, KM.3.7 TEGALOMBO.
Kenampakan Menonjol : -
Lintang : -8.06845705 LS
Koordinat Pendekatan :
Bujur : 111.2699579 BT
KOORDINAT KARTESIAN
(SRGI 2013 Epoch 2012.0)
KOORDINAT GEODETIK
(WGS-84) X : -2291056,698 meter
Lintang : 8 º 4 ' 6,44538 LS Y : 5885372,759 meter
Bujur : 111 º 16 ' 11,84849 BT Z : -889299,837 meter
Tinggi Elipsoid : 165,072 meter
KOORDINAT PROYEKSI UTM
LAJU KECEPATAN KARTESIAN Zona : 49S
Vx : - meter/tahun Utara : 9108124,274 meter
Vy : - meter/tahun Timur : 529744,275 meter
Vz : - meter/tahun Faktor Skala : 0.999611
Konversi Grid : 2 ' 16.41 '
TINGGI ORTHOMETRIK
LAJU KECEPATAN TOPOSENTRIK
V utara : - meter/tahun
135.401 ± 16.70 milimeter
V timur : - meter/tahun
Model Geoid Indonesia : Rata-rata dari Muka Air
Laut rata-rata di stasiun pasut Tanjungpriok V vertikal : - meter/tahun
(Jakarta) dan Tanjungperak (Surabaya).
FOTO JAUH
Image not found or type unknown
Informasi ini disiapkan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. Apabila titik ini hilang / rusak harap menghubungi no di atas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
( BIG )
NOMOR
TITIK
Jl. Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong 16911 PO Box 46 CBI (021) 8758061
-
http://srgi.big.go.id email: srgi@big.go.id
Uraian Lokasi Pilar : TERLETAK DI HALAMAN SDN TAMBAKREJO, KIRI JALAN ARAH PACITAN - DENGOK. PADA KM.6.6 DARI PACITAN,
KM. 27.4 DARI TEGALOMBO.
Kenampakan Menonjol : -
Lintang : -8.146579792 LS
Koordinat Pendekatan :
Bujur : 111.1281699 BT
KOORDINAT KARTESIAN
(SRGI 2013 Epoch 2012.0)
KOORDINAT GEODETIK
(WGS-84) X : -2276002,454 meter
Lintang : 8 º 8 ' 47,68725 LS Y : 5889774,711 meter
Bujur : 111 º 7 ' 41,41146 BT Z : -897836,454 meter
Tinggi Elipsoid : 42,706 meter
KOORDINAT PROYEKSI UTM
LAJU KECEPATAN KARTESIAN Zona : 49S
Vx : - meter/tahun Utara : 9099495,207 meter
Vy : - meter/tahun Timur : 514119,150 meter
Vz : - meter/tahun Faktor Skala : 0.999602
Konversi Grid : 1 ' 5.38 '
TINGGI ORTHOMETRIK
LAJU KECEPATAN TOPOSENTRIK
V utara : - meter/tahun
16.12 ± 17.00 milimeter
V timur : - meter/tahun
Model Geoid Indonesia : Rata-rata dari Muka Air
Laut rata-rata di stasiun pasut Tanjungpriok V vertikal : - meter/tahun
(Jakarta) dan Tanjungperak (Surabaya).
FOTO JAUH
Image not found or type unknown
Informasi ini disiapkan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. Apabila titik ini hilang / rusak harap menghubungi no di atas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
( BIG )
NOMOR
TITIK
Jl. Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong 16911 PO Box 46 CBI (021) 8758061
-
http://srgi.big.go.id email: srgi@big.go.id
Uraian Lokasi Pilar : TERLETAK DI HALAMAN SMPN PUNUNG, KANAN JALAN ARAH WONOGIRI - PACITAN. PADA KM. 303.6 DARI
SURABAYA, KM. 27.6 PACITAN, KM. 12.4 DARI BATAS PROPINSI.
Kenampakan Menonjol : -
Lintang : -8.142513131 LS
Koordinat Pendekatan :
Bujur : 111.0195619 BT
KOORDINAT KARTESIAN
(SRGI 2013 Epoch 2012.0)
KOORDINAT GEODETIK
(WGS-84) X : -2264981,742 meter
Lintang : 8 º 8 ' 33,04727 LS Y : 5894463,170 meter
Bujur : 111 º 1 ' 10,42267 BT Z : -897441,082 meter
Tinggi Elipsoid : 394,689 meter
KOORDINAT PROYEKSI UTM
LAJU KECEPATAN KARTESIAN Zona : 49S
Vx : - meter/tahun Utara : 9099947,010 meter
Vy : - meter/tahun Timur : 502154,961 meter
Vz : - meter/tahun Faktor Skala : 0.9996
Konversi Grid : 0 ' 9.97 '
TINGGI ORTHOMETRIK
LAJU KECEPATAN TOPOSENTRIK
V utara : - meter/tahun
367.199 ± 16.90 milimeter
V timur : - meter/tahun
Model Geoid Indonesia : Rata-rata dari Muka Air
Laut rata-rata di stasiun pasut Tanjungpriok (Jakarta) V vertikal : - meter/tahun
dan Tanjungperak (Surabaya).
Informasi ini disiapkan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. Apabila titik ini hilang / rusak harap menghubungi no di atas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
( BIG )
NOMOR
TITIK
Jl. Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong 16911 PO Box 46 CBI (021) 8758061
-
http://srgi.big.go.id email: srgi@big.go.id
Uraian Lokasi Pilar : TERLETAK DEKAT JEMBATAN GALAK UTER NO.880, SEBELAH KIRI JALAN ARAH PACITAN - PONOROGO. PADA KM.
213.4 SURABAYA, KM. 16.4 PONOROGO, KM. 28.6 TEGELOMBO.
Alamat : NAILAN
Kenampakan Menonjol : -
Lintang : -7.988284668 LS
Koordinat Pendekatan :
Bujur : 111.4261379 BT
KOORDINAT KARTESIAN
(SRGI 2013 Epoch 2012.0)
KOORDINAT GEODETIK
(WGS-84) X : -2307535,103 meter
Lintang : 7 º 59 ' 17,82480 LS Y : 5880237,916 meter
Bujur : 111 º 25 ' 34,09649 BT Z : -880516,651 meter
Tinggi Elipsoid : 142,615 meter
KOORDINAT PROYEKSI UTM
LAJU KECEPATAN KARTESIAN Zona : 49S
Vx : - meter/tahun Utara : 9116972,990 meter
Vy : - meter/tahun Timur : 546961,820 meter
Vz : - meter/tahun Faktor Skala : 0.999627
Konversi Grid : 3 ' 33.2 '
TINGGI ORTHOMETRIK
LAJU KECEPATAN TOPOSENTRIK
V utara : - meter/tahun
114.442 ± 15.60 milimeter
V timur : - meter/tahun
Model Geoid Indonesia : Rata-rata dari Muka Air
Laut rata-rata di stasiun pasut Tanjungpriok (Jakarta) V vertikal : - meter/tahun
dan Tanjungperak (Surabaya).
SKETSA DETAIL
Image not found or type unknown
Informasi ini disiapkan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. Apabila titik ini hilang / rusak harap menghubungi no di atas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
( BIG )
NOMOR
TITIK
Jl. Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong 16911 PO Box 46 CBI (021) 8758061
N1.0318
http://srgi.big.go.id email: srgi@big.go.id
Uraian Lokasi Pilar : TERLETAK DI HALAMAN PABRIK ES BUMI LANCAR (DULU PABRIK ES SALJU BUANA), SEBELAH KIRI JALAN ARAH
PONOROGO - MADIUN. PADA KM. 195.7 DARI SURABAYA, KM. 26.7 MADIUN, KM. 1.3 PONOROGO.
Kenampakan Menonjol : SD PILANG I, GEDUNG BRI RANDUBLATUNG II, KANTOR POS RANDUBLATUNG
Lintang : -7.847320913 LS
Koordinat Pendekatan :
Bujur : 111.4753408 BT
KOORDINAT KARTESIAN
(SRGI 2013 Epoch 2012.0)
KOORDINAT GEODETIK
(WGS-84) X : -2313366,003 meter
Lintang : 7 º 50 ' 50,35529 LS Y : 5880242,103 meter
Bujur : 111 º 28 ' 31,22672 BT Z : -865073,433 meter
Tinggi Elipsoid : 131,175 meter
KOORDINAT PROYEKSI UTM
LAJU KECEPATAN KARTESIAN Zona : 49S
Vx : - meter/tahun Utara : 9132551,318 meter
Vy : - meter/tahun Timur : 552402,052 meter
Vz : - meter/tahun Faktor Skala : 0.999634
Konversi Grid : 3 ' 53.65 '
TINGGI ORTHOMETRIK
LAJU KECEPATAN TOPOSENTRIK
V utara : - meter/tahun
102.541 ± 15.10 milimeter V timur : - meter/tahun
Model Geoid Indonesia : V vertikal : - meter/tahun
FOTO JAUH
Image not found or type unknown
Informasi ini disiapkan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial. Apabila titik ini hilang / rusak harap menghubungi no di atas