Done NN Amanda
Done NN Amanda
DI SUSUN OLEH :
FENI ARYANI
15302KH622025
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa sekalian alam yang setia membimbing
hamba-Nya atas bantuan dan tuntunan-Nya penyusunan Laporan Individu Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Kebidanan Komunitas di Desa Gumalar, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, tahun 2023
dapat terselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu mata kuliah Kebidanan
Komunitas sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang telah
dilaksanakan. Dengan penuh kerendahan hati, penyusun menyampaikan terima kasih yang tidak
terhingga kepada semua pihak yang langsung maupun tidak langsung yang sudah turut andil dan
memotivasi, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya dan kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr.Sobar Darmaja.,S.Psi.,MKM, Ditrektur Politeknik Karya Husada.
2. Wiwin Nur Fitriani, S.ST, M.K.M, Wadir Akademik
3. Yulianti, S.E, M.M, Wadir Non Akademik
4. Eka Bati Widyaningsih, S.SiT, M.Kes, selaku Ka.Prodi Politeknik Karya Husada sekaligus
Pembimbing PKL Komunitas
5. Indah Sri Wahyuni, S.ST, SKM. MKM sebagai pembimbing PKL komunitas.
6. Kepala Desa Gumalar Bpk Rokimin dan Ketua RT 08,09 dan 10
7. Ibu Mutmainah ader dan warga masyarakat RW/01 RT/08,09,10 yang telah menerima kami
8. Orang Tua kami yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini.
Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penyusun telah berusaha menampilkan Laporan ini dalam kondisi yang terbaik dan setepat
mungkin, namun karena keterbatasan dan kelemahan yang ada, pasti terbuka kemungkinan
kesalahan. Untuk itu penyusun mengharapkan masukan positif dari semua pihak untuk perbaikan
laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini membawa manfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Amin.
Penyusun,
2
Feni Aryani
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Karya
Husada
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................5
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum.....................................................................................6
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................6
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Masyaraakat................................................................................7
1.3.2 Bagi Pemerintah Desa.........................................................................7
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan....................................................................7
1.3.4 Bagi Mahasiswa..................................................................................7
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Kesehatan Reproduksi................................................................8
2.2 Pengertian Remaja........................................................................................8
2.3 Perubahan Fisik Remaja...............................................................................9
2.4 Perubahan Psikologis Remaja......................................................................9
2.5 Menstruasi..................................................................................................10
2.6 Menjaga Kesehatan Reproduksi.................................................................10
2.7 Penyakit Menular Seksual.........................................................................11
2.8 Tinjauan Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen
Varney........................................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................21
BAB V PENUTUP............................................................................................24
5.1 Kesimpulan.................................................................................................24
5.2 Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................26
LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUA
N
dari hasil pengambilan data awal awal pada remaja putri di Desa Gumalar RT 08
RW 01 sebanyak 27 orang remaja putri yang telah di wawancarai didapatkan data 1
orang remaja putri mengalami kurang nya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
dan IMS. Nn.A tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan IMS dikarenakan
minimnya informasi dan faktor usia Nn.A yang masih remaja awal Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus Nn.A yaitu kurangnya
pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu Melakukan Asuhan Keluarga Binaan Tn. D Pada Nn.A tidak
mengetahui kesehatan reproduksi dan IMS Di Rt 08 Rw 01 Desa Gumalar
Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tanggal 2 Juli 2023 Dengan
Menggunakan 7 Langkah Varney Dan Soap
7
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan
diri, kesehatan keluarga, dan kesehatan lingkungan sekitar tempat
tinggal
1.3.2 Bagi Pemerintah Dusun
Sebagai bahan rencana tindak lanjut program puskesmas mengenai
kesehatan keluarga.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
9
Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada
orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
2.5 Menstruasi
Menstruasi merupakan fase awal pematangan seksual, yakni suatu
periode dimana seseorang remmaja putri mengalami perubahan fisik,
hormonal, dan sekseual serta mampu melakukan proses reproduksi yang
ditandai dengan adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara,
pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada
daerah pinggul (Haryono, 2016).
Selain itu, biasanya saat pra menstruasi dan saat fase
menstruasiterjadi, kebanyakan perempuan akan merasakan rasa nyeri di
perutnya. Ini merupakan hal yang wajar (Laila, 2011).
11
(bibir vagina)secara hati-hati menggunakan air bersih,selain itu juga harus
membersihkan bekas keringat yang ada disekitar bibir vagina.Untuk
menampung darah menstruasi,pembalut diganti sekitar 4-5 kali/ setiap 4
jam dalam sehari untuk menghindari masuknya bakteri ke dalam vagina
12
melemah, dan dapat berkembang menjadi penyakit acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) yang sangat mematikan.
e. Herpes Genital
Ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (HSV). Herpes genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal
dan luka di area genital pengidap. Namun, pengidap bisa juga tidak
mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan ketika
tidak memiliki luka yang terlihat
13
identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa masalah
potensial ini benar-benar terjadi
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA NN.AMNDA
DI RT. 008 RW. 01 KELURAHAN GUMALAR
KEC.ADIWERNA
A. PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA
I. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Ibu : Ragil Susi Agita
2. Umur : 43 tahun
3. Agama
(1) Islam (4) Hindu
(2) Katholik (5) Budha
(3) Kristen (6) Lain-lain
4. Pendidikan Terakhir
(1) Tidak pernah sekolah (4) Tamat SLTP/MTs
(2) Tidak tamat SD (5) Tamat SLTA/MA
(3) Tamat SD (6) Tamat Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan
(1) Tak bekerja (6) Pedagang
(2) TNI/Polri (7) Petani
(3) PNS (8) Buruh
(4) Swasta (9) Lainnya………….
(5) Wiraswasta
6. Alamat : Jatibarang Kidul RT 001 RW 012 Desa Jatibarang Kidul
Kec.Jatibarang Brebes Jawa tengah.
15
II. Anggota Keluarga
Hubungan
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Ket
Keluarga
1 Dasuki 51 L Suami Tamat Wiraswasta
SMA
2 Aditya S G 25 L Anak SMK Wiraswasta
3 Amar R 17 L Anak Belum Tidak
Sekolah Bekerja
4 Amanda 12 p Anak Belum Tidak
Bekerja
Sekolah
5 Azura 9 P Anak Belum Tidak
Bekerja
Sekolah
6 Keysha 3 p Anak Belum Tidak
Sekolah Bekerja
1.
16
3. Penimbangan balita (0-59 bulan) ditimbang
berat badannya secara rutin setiap bulan dan
dicatat dalam KMS?
(Bagi PUS yang memiliki balita 0-59 bulan)
17
4. Apakah anda mengetahui tentang tablet Fe dan
mengkonsumsinya
(Manfaat, cara minum berapa kali/ hari dan air yang
digunakan, dosis)
5. Pada saat menstruasi, apakah anda mengganti pembalut 4 – 5 kali
dalam sehari?
6. Apakah anda mengetahui cara membersihkan alat kelamin
setelah BAK yang benar?
(Cebok dari depan kearah belakang dan keringkan
kemaluan).
7. Apakah anda menggunakan pakaian dalam yang Terbuat dari
bahan katun?
8. Apakah anda selalu mengganti pakaian dalam Anda jika basah?
9. Apakah anda pernah mengalami keputihan yang Patologis/
tidak normal?
(Berwarna kuning, kehijauan, purulent, bau menyengat?)
10. Apakah anda mengetahui tentang Infeksi Menular Seksual?
(mampu menyebutkan tanda atau gejala IMS yaitu
keluarnya cairan yang patologis Dari kemaluan, timbul kutil,
nyeri panggul Atau radang panggul, peradangan pada getah
Bening pada Inguinal, genetal dan anus) Cara penularan
IMS yaitu berhubungan Seksual dengan pederita,
penggunaan alat suntik yang terkontaminasi secara
bergantian)
C. PERENCANAAN TINDAKAN
1. Informasikan hasil wawancara
2. Berikaan penjelasan tentang kesehatan reproduksi remaja
a. Berikan KIE tentang Kesehatan Reproduksi
b. Berikan KIE tentang Pengertian Remaja
c. Berikan KIE tentang Perubahan Fisik Remaja
d. Berikan KIE tentang Psikologis Remaja
e. Berikan tentang Menstruasi
f. Berikan KIE tentang pentingnya menjaga Kespro
g. Berikan KIE tentang IMS
D. IMPLEMENTASI
1. Menginformasikan hasil wawancara yaitu pada saat ini Nn. Amanda dalam
keadaan baik dan Nn. Amanda tidak mengetahui tentang Kespro dan IMS.
2. Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi yaitu pengembangbiakan
atau keturunan
3. Memberikan penjelasan tentang Remaja yaitu perkembangan dari saat
timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya menstruasi seksual dan
reproduksi.
4. Memberi tahu perubahan fisik pada remaja yaitu :
a. Badan menjadi tinggi
b. Pertumbuhan payudara
c. Tumbuh bulu halus di daerah kemaluan
d. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya
e. Mengalami menstruasi
f. Tumbuh bulu krtiak
5. Memberi tau tentang perubahan Psikologis pada remaja yaitu :
a. Sensitif
b. Irasional
c. Stress
d. Takut
e. Ingin mandiri
f. Ekspresif
g. Selalu ingin tau
19
6. Memberitahu tentang menstruasi yaitu proses luruhnya dinding rahim yang
disertai dengan perdarahan, biasanya terjaadi selama 3-7 hari, normalnya siklus
menstruasi terjasi setiap 28-36 hari.
7. Memberi tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi seperti
membersihkan kemaluan dari arah depan kebelakang, mengganti celana dalam
jika terasa lelmbab dan jangan menggunakan sabun2 kewanitaan
8. Memberitahu tentang IMS yaitu hubungan seks yang dilakukan remaja
sebelum menikah. Hal ini dapat berakibat kehilangan keprawanan,tertular dan
menularkan IMS, KTD, dan terpaksa dikawinkan.
9. Mendokumentasikan seluruh asuhan yang telah diberikan.
E. EVALUASI
21
BAB IV
PEMBAHASA
N
4.1 Pengkajian
Pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien
secara lengkap dan semua data dikumpulkan dari sumber yang berhubungan
dengan kondisi pasien (Menurut varney). Pada kasus diatas perlu ditanyakan
lagi tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
Pada kasus ini pengkajian dimulai tanggal 02 Juli 2023 diperoleh data
subjektif yaitu Nn. A tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi pada
remaja
yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner.Hal ini
sesuai dengan teori (Marmi & Margiyati, 2013) yang menyatakan bahwa
“pengetahuan kesehatan meliputi apa yang diketahui individu terkait cara-cara
memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan
penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan”.
22
4.2 Interpretasi Data
Menurut teori (Marmi & Margiyati, 2013) yang menyatakan bahwa
“pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang
terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi dan penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor
yang terkait dan ataumempengaruhi kesehatan”.
Pada kasus ini telah ditegakkan diagnose yaitu “Nn. Amanda anak dari
keluarga Tn. Dasuki tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan
infeksi menular seksual”. Dari masalah yang timbul maka kebutuhan yang
diberikan yaitu dorongan moral dan informasi tentang kesehatan reproduksi
dan infeksi menular seksual, hal ini sesuai dengan teori (Notoatmojo, 2014).
23
4.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang diberikan pada Nn. A adalah berikan KIE tentang
kesehatan reproduksi. Hal ini sesuai dengan teori (Marmi, 2013) yang
menyatakan bahwa “mengabaikan kesehatan reproduksi. Masalah-masalah
yang timbul akibat kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi
yaitu KTD, aborsi, perkawinan dan pernikahan dini, IMS atau PMS dan
HIV/AIDS”.
4.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini telah dilaksanakan implementasi asuhan kebidanan secara
efesien dan aman berdasarkan dari intervensi yang telah direncanakan pada
Nn. A dengan masalah utama tidak mengatahui tentang kespro dan infeksi
menular seksual diberikan KIE mengenai kespro dan IMS.
Pada implementasi kasus Nn. A yaitu memberikan KIE pengertian kespro,
mengenai pengertian, perubahan fisik, perubahan psikologis, menstruasi,
menjaga kesehtaan reproduksi dan memberikan KIE tentang infeksi menular
seksual, cara penularan infeksi menular seksual, jenis-jenis infeksi menular
seksual, tanda dan gejala infeksi menular seksual, pencegahan infeksi menular
seksual..
4.7 Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada tanggal 02 Juli 2023 pada Nn. A
umur 12 tahun dengan masalah utama tidak mengetahui tentang kesehatan
reproduksi dan infeksi menular seksual di Gumalar ,kec Adiwerna ,Tegal,
maka hasil asuhan yang didapat yaitu Nn. A sudah mengetahui tentang
kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual. Penanganan yang tepat dan
observasi yang baik dari pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan kepada
klien maka dari hasil evaluasi tidak ditemukan antara kesenjangan antara teori
dan pratek dilapangan.
24
BAB V
PENUTU
P
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah diberikan dan pembahasan, Asuhan
kebidanan Komunitas pada Nn A dentan tidak menetahui kesehatan reproduksi dan IMS
di desa Gumalar, Kec Adiwerna Rt 08 Rw 01 pada tanggal 02 juli 2023 menggunakan 7
langkah varney mulai dari pengumpulan data sampai dengan evaluasi maka penulis
dapat mengambil kesimpulan.
1.Asuhan kebidanan pada “Nn A” dengan tidak mengetahui kesehatan reproduksi
dilakukan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian
dengan mengumpulkan semua data secara lengkap mulai dari pengkajian dengan
mengumpulkan semua data secara lengkap mulai dari anamnesis.
2.Diagnosa “Nn A” dengan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
ditegakkan berdasarkan hasil wawancara yang tidak mampu menjawab
pertanyaan.kebutuhan yang diperlukan oleh “Nn A” yaitu KIE tentang kesehatan
Reproduksi
3.Pada “Nn A” tidak ditemukan masalah potensial
4.Pada “Nn A” tidak diperlukan tindakan segera karena tidak ada indikasi untuk
dilakukan tindakan tersebut.
5.Pada “Nn A” dentan tidak mengetahui keehatan Reproduksi telah menetapkan
rencana asuhan kebidanan dengan hasil diagnosis berdasarkan masalah.
6.Pada “Nn A” dengan tidak tau kesehatan reproduksi akan melaksanakan penjelasan
asuhan di rumah “ Nn A” tanggal 02 juli 2023 yang telah direncanakan dan akan
dilaksanakan.
7.mengevaluasi hasil asuhan yang telah di jelaskan pada “Nn A”. “Nn” A mengerti atas
penjelasan yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
Serta mau mengikuti anjuran mahasiswa untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Masyarakat
Diharpkan untuk masyarakat dapat lebih aktif dan berpartisipasi dalam
kegiatan yang membawa manfaat untuk diri dan keluarga demi
kesehatan bersama.
25
5.2.2 Untuk Tenaga Medis
a. Diharapkan tetap memberikan konseling dan informasi secara
koomprehensif
b. Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja
dengan gangguan reproduksi
5.2.3 Untuk Mahasiswa
a. Diharapkan untuk mahasiswa selanjutnya untuk lebih nyata dalam
melakukan tindakan asuhan kebidanan komunitas seperti
memberikan sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan kasus yang
didapatkan
b. Diharapkan untuk mahasiswa selanjutnya untuk memberikan
perlengkapan yang dapat mendukung perubahan perilaku pada
klien seperti memberikan leaflet atau buku saku tentang kesehatan
remaja.
26
DAFTAR PUSTAKA
ekawati, dian; sabur, fitriani; umar, syaniah; gasma, asmawati. (2021). EFEKTIVITAS
PENYULUHAN TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA MASA REMAJA. jurnal
inovasi penelitian, vol 2 No.7.
Elfi Galbinur, M. A. (2021). Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja di Era
modern . Prosiding SEMNAS BIO , 1 - 8.
wijayanti, u. t., & nurpratama, p. y. (2020). Gambaran Kesehatan Reproduksi Remaja. Jawa
Tengah
: BKKBN .
YULIANA, Y. (2021). penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja SMPN 3 PETANG BALI .
Jurnal manusia dan pendidikan , 6 - 8.
Bibliography
(2021). Riki Gustiawan,Muthia Mutmainnah,Kamariyah, 89-98.
Riki Gustiawan, M. M. (2021). Hubungan Pengetahuan dengan perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja.
jurnal ilmiah ners indonesia.
27
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN
28
Pembinaan kedua (04 juli 2023)
29
ppt amanda
fix.pptx
Di susun Oleh :
30
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
A. Latar belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan
psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa
remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia
18-22 tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu
yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur
mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-
kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari
ketergantungan menjadi relatif mandiri. remaja adalah anak berusia 13-25
tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umummnya,
yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25
tahun adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan psikologis
mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut,
batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik
31
dan psikologi.
32
Penyakit menular seksual (PMS) menurut Irianto (2014) adalah suatu
penyakit atau gangguan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui/
kontak hubungan seksual. Veraa (2014) menjelaskan bahwa remaja putri
tampak lebih mudah terinfeksi penyakit menular seksual dibandingkan wanita
dewasa karena secara biologis sel-sel organ reproduksi belum matang.
Aprilianingrum (2006) menjelaskan bahwa Penyakit menular seksual selain
ditularkan melalui hubungan seksual, juga dapat ditularkan melalui kontak
langsung dengan kulit, handuk, alat, serta kurangnya kebersihan organ
reproduksi. Diantara semua jenis personal hygiene, organ reproduksi wanita
harus dijaga kebersihannya. Jika tidak, hal ini akan menyebabkan
permasalahan pada organ reproduksi.
Masalah yang dialami oleh remaja ini, menurut BKKBN (2006)
diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi
yaitu Penyakit menular seksual dan bahaya yang ditimbulkan akibat tidak
memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara perawatan organ genitalia
yang benar sehingga seseorang mudah berperilaku yang membahayakan atau
acuh terhadap kesehatan alat genitalnya, menurut Septiana (2014) program
kesehatan seharusnya lebih ditujukan pada perubahan perilaku (promotif dan
preventif). Perubahan perilaku berkontribusi 50% untuk menyehatkan
masyarakat. Salah satu strategi untuk mengubah perilaku yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui pendidikan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk melakukan pendidikan
kesehatan mengenai pencegahan Penyakit menular seksual pada remaja untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Penyakit menular
seksual (PMS).
33
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan yang dilakukan, terkait dengan PMS
peserta dapat :
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja
2. Mengetahui dan mampu menyebutkan hal-hal yang diperhatikan pada
kesehatan reproduksi remaja
3. Mengetahui dan mampu menyebutkan pengertian PMS.
4. Mengetahui dan mampu menyebutkan penyebab PMS.
5. Mengetahui dan mampu menyebutkan tanda dan gejala PMS
6. Mengetahui dan mampu menjelaskan cara pencegahan PMS
D. Metode
Metode yang dilakukan dalam memberikan pendidikan kesehatan yaitu:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
Media yang dilakukan dalam memberikan pendidikan kesehatan adalah
leaflet.
F. Rencana Pembelajaran
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan audiens
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5 menit 1. Menjawab salam
2. Melakukan perkenalan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan maksud dan
tujuan
4. Mengadakan kontrak waktu
34
Pelaksanaan Penyuluhan menjelaskan mengenai: 15 menit 1. Mendengarkan
1. Ciri-ciri pubertas 2. Bertanya
2. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada kespro
3. Pengertian PMS
4. Penyebab PMS
5. Tanda dan gejala PMS
6. Pencegahan PMS
7. Tanya jawab
Penutup 1. Menyimpulkan seluruh materi 5 menit 1. Mendengarkan
yang diberikan. 2. Menjawab
2. Melakukan evaluasi kegiatan 3. Mendengarkan
3. Mengakhiri kontrak 4. Menjawab salam
4. Salam penutup
Jumlah 25 menit
G. Pengorganisasian
Penyaji : Feni Aryani
I. Materi
Terlampir
II. Evaluasi
1. EvaluasiStruktur
a. SAP sudah dibuat satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat telah disiapkan
c. Pembagian peran sudah diberikan
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
35
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan ciri-ciri pubertas
b. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan hal-hal yang harus
diperhatikan pada kesehatan reproduksi
c. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan pengertian PMS
d. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan penyebab PMS
e. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tanda dan gejala PMS
f. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan pencegahan PMS
36
MATERI PENYULUHAN KESPRO & PMS
38
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
39
Candidiasis. Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
Candida Albicans.
d. Penyakit menular seksual yang Disebabkan oleh Protozoa. Salah satu
penyakit yang disebabkan oleh protozoa yaitu Trikomoniasis.
Trikomoniasis ini merupakan penyakit infeksi alat genitalia yang terjadi
pada wanita maupun lakilaki yang disebabkan oleh protozoa parasit
trichomonas vaginalis (Manuaba, 2009). Gejala yang muncul akibat
penyakit ini biasanya lekore (keputihan), pada vagina terdapat bintik-
bintik kemerahan seperti strawberry. Masa inkubasi penyakit ini adalah
3-28 hari (Widoyono, 2008).
6. Cara Penularan PMS
Menurut Nina siti mulyani & Nuryani (2013), Penyakit menular seksual
dapat tertular melalui berbagai perantara, antara lain:
a. Darah
b. Ibu hamil Kepada Bayinya
c. Tato dan Tindik
d. Sentuhan
e. Cara Membersihkan Organ Genitalia.
f. Berhubungan seksual.
7. Tanda dan gejala PMS
Gejala-gejala (Symtomatic) penyakit menular seksual yang mungkin
muncul antara lain sebagai berikut (Suharjo, 2008):
a. Keluar cairan (keputihan) yng tidak normal dari vagina atau penis. Pada
wanita terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih
putih, kekuningan, kehijauan, atau merah muda. Keputihan dapat
berbau tidak sedap dan berlendir.
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar aatau sakit selama atau setelah
kencing. Biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual. Pada
wanita, gejala demikian dapat disebabkan oleh penyakit menular
seksual, tetapi dapat juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing
yang ditularkan melalaui hubungan seksual.
40
c. Luka terbuka atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka
tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
d. Tonjolan kecil-kecil (Popules) di sekitar alat kelamin.
e. Kemerahan di sekitar alat kelamin.
f. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan pada kantung zakar.
g. Rasa sakit di perut bagian bawah yang hilang timbul yang tidak
berhubungan dengan menstruasi.
h. Ada bercak darah setelah berhubungan seksual.
8. Komplikasi PMS
Menurut (Indriatmi, 2014) komplikasi yang ditimbulkan akibat
Penyakit menular seksual apabila tidak segera diobati antara lain:
a. Radang Panggul
b. Infertilitas
c. Cacat Pada bayi d. Kanker
d. Mempermudah penularan HIV/AIDS
9. Pencegahan PMS
Menurut Kumalasari & Andhyantoro (2012), cara pencegahan Penyakit
menular seksual (PMS) antara lain:
a. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui pesan kunci (dikenal dengan
singkatan “ABCDE”).
Abstinensia : Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Be faithful : Setia pada pasangan yang sah.
Condom : Penggunaan kondom sebagai salah satu metode pencegahan
PMS adalah alternatif terakhir yang harus dipilih jika metode A dan B
tidak dapat dilakukan. (Aprilianingrum, 2006).
Drugs :Hindari pemakaian narkoba. Khususnya yang menggunakan
suntikan.
Equipment : Mintalah peralatan kesehatan yang streil.
b. Pencegahan melalui darah
Skrining darah donor dan produk darah.
41
Menggunakan alat suntikdan alatlain yang steril. Penerapan
kewaspadaan universal (Universal infection precaution).
Berhati-hati pada saat menangani segala hal yang tercemar oleh
darah segar.
c. Pencegahan Menular dari ibu ke anak
Pemeriksaan dan konseling ibu hamil.
Pemberian obat antiretroviral bagi ibu hamil yang mengidap infeksi
HIV.
d. Menjaga kebersihan alat reproduksi karena ada jenis PMS yang dapat
diderita tanpa melalui hubungan seksual misalnya keputihan yang
diakibatkan oleh jamur.
e. Memeriksakan diri segera bila ada gejala-gejala Penyakit menular
seksual yang dicurigai.
f. Menghindari /hubungan seksual bila ada gejala Penyakit menular
seksual, seperti borok pada alat kelamin atau keluarnya pus (cairan
nanah) dari tubuh.
42
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia (UI press), 2010. 2. Sinclair. Faktor risiko Penyakit menular
seksual (PMS), Jakarta : cv Infomedika.
Leaflet
.
43