Bab II Baru
Bab II Baru
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
a. Pengertian Metode
sistematis. Pembelajaran tanpa metode tidak akan berlangsung dengan baik. Guru
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode adalah suatu
cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode sangat
pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada
tanya jawab, dan sebagainya” (2013: 19). Pupuh dan Sobry berpendapat metode
yang tepat saat digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif
pembelajaran adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang dilakukan oleh guru
8
9
cara atau prosedur pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah
sistem pembelajaran yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Metode dalam
dengan tujuan. Dengan kata lain, semua metode pembelajaran memiliki kelebihan
Guru memilih metode yang tepat sesuai dengan tujuan dan keadaan
Sebagai pemandu dalam memilih metode yang tepat, ada empat prinsip
itulah yang melakukakan pembelajaran. Metode yang bagus apabila guru yang
menjelaskan mind mapping ini menuntut siswa untuk membuat dan mencatat
serta gambar pada selembar kertas kosong putih (2015). Mind mapping dapat
menggunakan banyak gambar dan simbol, yang biasanya nampak seperti karya
seni. Dalam mind mapping ini, kita dapat melihat hubungan antara satu ide
dengan ide yang lainnya. Ini sangat memudahkan otak untuk menyerap suatu
menggunakan simbol grafis. Contoh simbol grafis tersebut adalah kata, citra,
angka, jarak, warna, simbol, dan lain-lain. Gambar peta yang dimaksud adalah
hasil dari mind mapping dalam sebuah pola yang saling berkaitan dengan topik
membuat mind mapping, diperlukan beberapa alat yaitu kertas kosong, pena atau
spidol berwarna, dan imajinasi. Siswa dapat membuat mind mapping dengan
1) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci dari
ceramah tersebut.
2) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai
poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan materi pelajaran.
3) Mengembangkan semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang
topik tersebut.
4) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan
menggambarkan semua aspek dari topik yang dibahas.
5) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada
satu lembar saja.
6) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-
permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.
7) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian (hlm. 307).
Menurut Silberman (2012), cara membuat mind mapping terdiri dari lima
12
langkah, yaitu :
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh mind mapping pada Gambar
2.1 di bawah ini :
13
Menurut Windura (2013: 14), siswa dapat menggunakan mind mapping dalam
belajar untuk :
1) Mencatat.
2) Meringkas.
3) Berpikir analisis.
4) Berpikir kreatif.
5) Merencanakan.
8) Dan lain-lain.
daya ingat murid dengan mencatat sesuai cara kerja otaknya” (hlm. 1). Setiap
14
nyaman dan senang. Dengan metode mind mapping, siswa dapat membuat peta
Selain dari keunggulan, ada juga kelemahan dari mind mapping itu.
Kelemahan dalam mind mapping terletak pada waktu yang dibutuhkan relatif
lama dan banyaknya alat tulis yang harus digunakan seperti sepidol, pensil warna,
dan lain-lain. Selain itu, informasi detail tidak dapat dimasukkan, waktu terbuang
untuk membaca kalimat yang tidak penting, dan guru kewalahan memeriksa mind
2. Aktivitas Belajar
Deporter, et al., “Aktivitas siswa akan muncul disaat siswa mempelajari materi
siswa dalam mengikuti pembelajaran” (2010: 2). Jadi, menurut peneliti aktivitas
belajar itu merupakan keatifan siswa yang melibatkan fisik serta mental dalam
dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas mengubah sikap dan keterampilan anak
pelaksanaan dalam proses itu, maka pengalaman akan bertambah dalam kegiatan
ini.
kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan
untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dipusatkan ke siswa dapat
terciptanya situasi belajar aktif. Aktivitas ini diharapkan ada perubahan pada
aktivitas. Di sekolah terdapat banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh
lembar kerja; mengingat; berfikir; dan latihan atau praktek” (2011: 11). Jadi,
aktivitas belajar siswa disekolah cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai
macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, maka sekolah akan benar-
agar aktivitas belajar siswa dapat optimal. Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas,
dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar yang dikemukakan oleh Hamalik di
atas.
1) Guru
Dilihat dari guru yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu :
a) Kemampuan Guru
Kemampuan yang dimiliki oleh guru juga dapat mempengaruhi
keberberhasilan pembelajaran dalam aktivitas belajar siswa.
Kemampuan dalam proses pembelajaran tersebut erat kaitannya dengan
cara guru mengimplementasikan perencanaan pembelajaran.
b) Sikap profesional guru
Sikap profesional guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi
dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang profesional akan berusaha
melakukan tugasnya dengan optimal dan selalu meningkatkan.
Penerapan pembelajaran aktif sebagai pendekatan dalam pembelajaran
yang menuntut aktivitas belajar siswa secara penuh. Akan sangat
dipengaruhi oleh tingkat profesional guru.
c) Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru
Guru yang memiliki tentang pemahaman psikologi anak ditandai
18
aktivitas belajar siswa ada dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor dari luar diri individu. Selain itu ada
juga yang mempengaruhinya aktivitas belajar seperti dari guru, suasana belajar,
1) Skala Likert
19
sosial” (2013: 93). Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
sampai sangat negatif, misalkan dari sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,
sampai sangat tidak setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu
dapat diberi skor. Misalkan untuk pernyataan positif, jawaban dapat diberi skor
“sangat setuju” diberi angka 5, “setuju” diberi angka 4, “netral” diberi angka 3,
“tidak setuju” diberi angka 2, dan “sangat tidak setuju” diberi angka 1. Sebaliknya
untuk pernyataan negatif, jawaban dapat diberi skor “sangat setuju” diberi angka
1, “setuju” diberi angka 2, “netral” diberi angka 3, “tidak setuju” diberi angka 4,
2) Skala Guttman
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala pengukuran dengan tipe ini,
akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak
pernah” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikotomi (dua alternatif). Pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu
adalah karena skala ini cocok untuk mengetahui sikap individu. Selain itu, juga
Indonesia sangat penting untuk terus diajarkan dan dipelajari” (2010: 17).
2. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta
kematangan sosial.
B. Penelitian Relevan
21
yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut akan
Mind Mapping untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa
minat dan hasil belajar IPA melalui metode mind mapping pada siswa kelas V
adanya peningkatan minat dan hasil belajar siswa setelah penerapan metode
Mind Mapping dalam Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SDIT
belajar IPA siswa kelas V SDIT Cordova Samarinda. Penelitian ini adalah
3. Evie Widya Surya Putri (2013) dengan penelitian yang berjudul “Penerapan
22
belajar. Objek penelitian adalah guru dan siswa. Subjek penelitian adalah
4. Sri Susanti (2016) dengan penelitian yang berjudul “Metode Mind Mapping
adalah untuk meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
masalah yang ada dalam kelas. Selain itu, juga metode penelitiannya sama-sama
C. Kerangka Pemikiran
23
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran
dapat terlihat dalam aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar merupakan faktor
masih rendah. Rendahnya aktifitas belajar siswa terlihat dari beberapa indikator,
seperti visual activities seperti siswa malas membaca buku siswa, oral activities
seperti keberanian dan inisiatif siswa untuk bertanya masih rendah, emotional dan
mental activities seperti siswa terlihat jenuh dalam proses pembelajaran yang
Kampar. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti yaitu mengunakan metode
aktivitas belajar siswa akan meningkat. Kerangka pemikiran dari penelitian ini
Meningkatkan aktivitas
belajar siswa
D. Hipotesis Tindakan